Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

No. 6
Rangkaian Tahanan yang Dihubungkan Seri dan Paralel (Kombinasi)

NAMA PRAKTIKAN : Novia Arifa Ningsih (1317030021)


NAMA REKAN KERJA : 1. Bagaskara Farhan Jauza (1317030009)
2. Inez Atalika Rizqi Ismail(1317030013)
KELAS / KELOMPOK : Teknik Telekomunikasi 1C/07
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 30 November 2017
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 6 Desember 2017

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

JAKARTA

2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1


TUJUAN ................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
DASAR TEORI ................................................................................................... 2
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN ................................................................ 3
DIAGRAM RANGKAIAN ................................................................................. 3
PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN .................................................... 3
PENJELASAN ........................................................................................................ 4
DATA HASIL PERCOBAAN ............................................................................ 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 5
KESIMPULAN ....................................................................................................... 9
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

1
TUJUAN
- Mempelajari sifat-sifat rangkaian seri-pararel

- Mengukur arus dan tegangan dalam rangkaian seri-pararel

PENDAHULUAN
DASAR TEORI
Hukum-hukum yang dipakai dalam rangkaian seri dan rangkaian pararel dipakai
juga dalam rangkaian seri-pararel.

Contoh rangkaian seri-pararel dapat dilihat pada Gambar 1

R3

I1
R1 R2

It
I2 R4

Vs
10v

Gambar 1

R1 dan R2dihubungkanserisehinggadapatdigantilandengan
Rp1 = R1 +R2

R3 dan R4 dihubungkanpararelsehinggadapatdigantidengan
1 1 1
= +
𝑅𝑃1 𝑅3 𝑅4
Sehinggabesartahanan total Rt= RP1 + RP2

2
𝑉
I = 𝑅𝑡

I = I1 + I2

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


 1 buah multimeter digital dan 1 buah multimeter analog
 1 buah sumber tegangan DC
 2 buah tahanan R = 1 kΩ
 2 buah tahanan R = 4,7 kΩ
 1 buah tahanan R = 5,6 kΩ
 1 buah tahanan R = 820 Ω
 1 buah protoboard
 Kabel-kabel penghubung

DIAGRAM RANGKAIAN
VR3

R3

VR1 VR2
1K
R1 R2
I3
VR4

I1 I2 I4 R4
1K 4K7
It

4K7
DC
Vs
10v

Gambar 2

PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 2

3
2. Aturan tegangan sumber V = 10 volt
3. Ukurlah tegangan pada tiap-tiap tahanan dan masukkan ke dalam tabel 1
4. Catat dan masukkan kedalam tabel 1 harga penunjukkan dari pengukuran
arus
5. Gantilah tahanan R1 dan R2 dengan R = 5,6 kΩ
6. Ukurlah tegangan dan arus pada tiap resistor dan masukkan ke dalam tabel
2
7. Gantilah R3 yang diparalel dengan R4 dengan harga R penggantinya
(R=820Ω)
8. Ukulah tegangan dan arus pada tiap tahanan dan masukkan ke dalam tabel
3

PENJELASAN
DATA HASIL PERCOBAAN

Tegangan (Volt) Arus(mA)


Tahanan
Hitung Ukur Hitung Ukur
R1 = 1 k Ω 1,53 V 1,52 V 1,53 1,57
R2 = 4,7 k Ω 7,19 V 7,16 V 1,53 1,57
R3 = 1 k Ω 1,28 V 1,27 V 1,28 1,30
R4 = 4,7 k Ω 1,28 V 1,27 V 0,27 0,27

Tegangan (Volt) Arus(mA)


Tahanan
Hitung Ukur Hitung Ukur
R = 5,6 k 8,74 8,67 1,56 1,56
R3 = 1 k Ω 1,26 1,28 1,26 1,31
R4 = 4,7 k Ω 1,26 1,28 0,27 0,25

4
Tegangan (Volt) Arus(mA)
Tahanan
Hitung Ukur Hitung Ukur
R = 5,6 k Ω 8,73 8,7 1,56 1,58
R = 820 Ω 1,27 1,25 1,56 1,57

ANALISA DAN PEMBAHASAN


Rangkaian yang digunakan dalam praktik kali ini yaitu menggunakan
rangkaian kombinasi antara seri yang digabung dengan paralel. Dalam rangkaian
bagian seri, hambatan ini berlaku hukum Ohm yaitu, “kuat arus yang mengalir
dalam suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial ujung-ujung
penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatan penghantar tersebut”.
Berdasarkan hukum Ohm tersebut diperoleh kesimpulan bahwa beda potensial
berbanding lurus dengan kuat arus listrik dan besarnya hambatan, sehingga semakin
besar hambatan (R) pada rangkaian seri maka semakin besar juga beda potensialnya
(V).
Pada praktikum rangakaian kombinasi ini, terdapat beberapa perbedaan hasil
praktikum dengan hasil yang diperoleh secara perhitungan teori, hal itu dapat dilihat
pada hasil praktikum misalnya pada Vm 10 volt, pada hasil praktikum Vtot = 9,95
volt, sedangkan secara perhitungan teori 10 volt. Perbedaan tersebut di sebabkan
oleh beberapa faktor yaitu ketelitian praktikan dalam melakukan praktikum,
misalnya saat melihat angka pada basic meter, kabel penghubung yang tergoyang
dan adanya hambatan dalam yang terdapat dalam alat-alat percobaan, seperti pada
basic meter atau power supply yang menyebabkan beda potensial yang masuk tidak
sama dengan beda potensial yang keluar, hal itulah yang menyebabkan hasil
praktikum berbeda dengan hasil perhitungan secara teori.

Rangkaian Kombinasi 1

5
VR3

R3

VR1 VR2
1K
R1 R2
I3
VR4

I1 I2 I4 R4
1K 4K7
It

4K7
DC
Vs
10v

𝑉𝑠 𝑉𝑠
𝐼𝑡 = =
𝑅𝑡 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3//𝑅4

10
1𝐾.4,7𝐾 = 1,53𝑚𝐴
1𝐾 + 4,7𝐾 + 1𝐾+4,7𝐾

𝑉𝑅1 = 𝐼. 𝑅1 𝑉𝑅3 = 𝑉𝑠 − 𝑉𝑅1 − 𝑉𝑅2

1,53𝑚𝐴. 1𝐾Ω = 1,53V 10𝑉 − 1,53𝑉 − 7,19𝑉 = 1,28𝑉

𝑉𝑅2 = 𝐼. 𝑅2 𝑉𝑅4 = 𝑉𝑅3

1,53𝑚𝐴. 4,7𝐾Ω = 7,19V 𝑉𝑅4 = 1,28𝑉

𝑉𝑅1 𝑉𝑅3
𝐼1 = 𝐼3 =
𝑅1 𝑅3

1,53𝑉 1,28𝑉
= 1,53𝑚𝐴 = 1,28𝑚𝐴
1𝐾Ω 1𝐾Ω

𝑉𝑅2 𝑉𝑅4
𝐼2 = 𝑅2
𝐼4 = 𝑅4

6
7,19𝑉 1,28𝑉
= 1,53𝑚𝐴 = 0,27𝑚𝐴
4,7𝐾Ω 2,7𝐾Ω

𝐼𝑡 = 𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼3 + 𝐼4

1,53𝑚𝐴 = 1,53𝑚𝐴 = 1,53𝑚𝐴 = 1,28𝑚𝐴 + 0,27𝑚𝐴

1,53𝑚𝐴 = 1,53𝑚𝐴 = 1,53𝑚𝐴 = 1,55𝑚𝐴

𝑉𝑠 = 𝑉𝑅1 + 𝑉𝑅2 + 𝑉𝑅𝑝

1,53𝑉 + 7,19𝑉 + 1,28𝑉 = 10𝑉

Rangkaian Kombinasi 2

VR2

R2

VR1
I2 1K
R1
VR3

R3
I1 5K6 I3
It

4K7
DC
Vs
10v

𝑉𝑠
𝐼𝑡 =
𝑅1 + 𝑅3//𝑅4

10
𝐼𝑡 = 1𝐾.4,7𝐾 = 1,56𝑚𝐴
5,6𝐾 + 1𝐾+4,7𝐾

𝑉𝑅1 = 𝐼1. 𝑅1

7
1,56𝑚𝐴. 5,6𝐾Ω = 8,74𝑉

𝑉𝑠 = 𝑉𝑅1 + 𝑉𝑅𝑝

𝑉𝑅𝑝 = 10𝑉 − 8,74𝑉 = 1,26𝑉

𝑉𝑅𝑝 = 𝑉𝑅2 = 𝑉𝑅3

𝑉𝑅1 𝑉𝑅3
𝐼1 = 𝐼3 =
𝑅1 𝑅3

8,74𝑉 1,26𝑉
= 1,56𝑚𝐴 = 0,27𝑚𝐴
5,6𝐾Ω 4,7𝐾Ω

𝑉𝑅2
𝐼2 =
𝑅2
1,26𝑉
= 1,26𝑚𝐴
1𝐾Ω

𝐼𝑡 = 𝐼1 = 𝐼2 + 𝐼3

1,56𝑚𝐴 = 1,56𝑚𝐴 = 1,26𝑚𝐴 + 0,27𝑚𝐴

1,56𝑚𝐴 = 1,56𝑚𝐴 = 1,53𝑚𝐴

𝑉 = 𝑉𝑅𝑠 + 𝑉𝑅𝑝

8,74𝑉 + 1,26𝑉 = 10𝑉

Rangkaian Kombinasi 3

8
VR1 VR2

R1 R2

I1 I2
5K6 620
It

DC
Vs
10v

𝑅𝑡 = 5,6𝐾Ω + 820 = 6420Ω

𝑉𝑠
𝐼𝑡 =
𝑅𝑡
10𝑉
= 1,56𝑚𝐴
6420Ω

𝐼𝑡 = 𝐼𝑅1 = 𝐼𝑅2 = 1,56𝑚𝐴

𝑉𝑅1 = 𝐼1. 𝑅1 𝑉𝑅2 = 𝐼2. 𝑅2

𝑉𝑅1 = 1,56𝑚𝐴. 5,6𝐾Ω = 8,74𝑉 𝑉𝑅2 = 1,56𝑚𝐴. 820Ω = 1,27𝑉

𝑉𝑠 = 𝑉𝑅𝑠 + 𝑉𝑅𝑝

8,74𝑉 + 1,27𝑉 = 10,01𝑉

KESIMPULAN
1) Hambatan total (Rt) pada rangkaian seri adalah hambatan terbesar
dari rangkaian – rangakaian lainnya. Hal ini telah dibuktikan dari
percobaan praktek, pengukuran melalui ohmmeter dan perhitungan
oleh dasar teori

9
2) Hambatan total (Rt) pada rangkaian paralel adalah hambatan
terkecil dari rangkaian-rangkaian lainnya. Dibuktikan juga dari
percobaan praktek, pengukuran melalui ohmmeter dan perhitungan
oleh dasar teori.
3) Hambatan total berpengaruh atas teridentifikasinya arus total dan
tegangan total.
4) Hukum Kircoff pada rangkaian seri, paralel, dan kombinasi
terbukti benar, walaupun tegangan yang melewati rangkaian itu
berbeda – beda.
5) Pada rangkaian kombinasi (paralel-seri), tahanan yang dirangkai
seri memiliki harga I yang sama. Dan Tahanan yang dirangkai
paralel memiliki harga arus yang sama dengan arus total. Begitu
pula dengan tegangan yang melewati setiap tahanan.
6) Pada rangkaian pararel seri dan kombinasi sesuai dengan sifat-difat
dari rangkaian seri pararel maupun kombinasi.

10
LAMPIRAN

11
12
13
14
TUGAS

1. Hitung nilai tahanan pengganti yang sebenarnya dari R1 seri dengan R2 dan R3
paralel dengan R4
Rseri = 1 KΩ + 4,7 K Ω = 5,7 k Ω

15
1 KΩ x 4,7KΩ
Rparalel = 1 KΩ+4,7 KΩ = 824,56 Ω

2. Apakah ada perbedaan harga dari hasil pengukuran dan perhitungan? Mengapa,
Jelaskan!
Ada karena kemampuan manusia terbatas dan ketelitian alat yang digunakan
memiliki batas kemampuan tertentu seperti nilai yang tertera pada instrumen
pengukuran digital sedikit perbedaan dengan hasil perhitungan karena adanya
nilai toleransi dari komponen.

3. Beri kesimpulan saudara dari hasil Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3

1. Rangkaian Seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke
satu daya lewat satu rangkaian.Arus yang mengalir pada masing beban adalah
sama.

2. Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian
garis edar untuk mengalirkan arus.Tegangan pada masing-masing beban listrik
sama dengan tegangan sumber.

3. Rangkaian seri sebagai pembagi tegangan, sedangkan rangkaian paralel


sebagai pembagi arus.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/19714780/tahanan_hubungan_seri_pararel

17

Anda mungkin juga menyukai