Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN SEMESTER 3
No Percobaan

: 06

Judul

: Karakteristrik SCR

Grup

:4

Nama Praktikan

: REYHAN RAHMAT ADISAPUTRO (1313020040)

Nama Anggota

: a. FEBRIANTO HERMAWAN (1313020051)


b. TIARA EKA ARIYANTI (1313020046)

Kelas

: TL 3A

Tanggal Percobaan

: 4 November 2014

Tanggal Penyerahan

: 18 November 2014
NILAI :

Program Studi

: TEKNIK LISTRIK

Jurusan

: TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2014

BAB VI
KARAKTERISTIK SCR
TUJUAN
Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :
a.
b.
c.
d.

Menentukan terminal SCR


Menentukan baik atau tidaknya SCR
Menerangkan karateristik SCR
Mempergunakan SCR dalam praktek

DASAR TEORI
Sebuah SCR terdiri dari tiga terminal yaitu anoda, katoda dan gate. SCR berbeda dengan
dioda rectifier biasanya karena dibuat dari empat buah lapis dioda, lihat gambar 6.1.

Gambar 6.1 (a) Simbol SCR; (b) Kontruksi dasar SCR

Komponen SCR akan di trigger menjadi ON jika diberi arus gate melalui kaki gate. Dengan
member arus gate IGT yang semakin besar dapat menurunkan tegangan breakover V BR sebuah
SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON.
Sampai pada suatu besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat mudah embuat SCR menjadi
ON. Bahkan dengan tegangan forward yang kecil sekalipun, misalnya 1 volt saja atau lebih kecil
lagi. Kurva tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti yang ada pada gambar 6.2.

Gambar 6.2 Karakteristik SCR


Pada gambar 6.2 dapat dilihat ada tegangan breakover V (BR)F, yang jika tegangan forward
SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi adalah arus I G yang dapat
menyebabkan tegangan VBR menjadi lebih kecil. Pada gambar 6.2 ditunjukkan beberapa arus IG
dan korelasinya terhadap tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger gate ini sering
ditulis dengan notasi IGT(gate trigger current). Pada gambar 6.2 ada ditunjukkan juga arus I H yaitu
arus holding yang mempertahankan SCR tetap ON jadi agar SCR tetap ON maka arus forward
dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini.
Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR menjadi ON. Pada
kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka selamanya akan ON, walaupun tegangan
gate dilepas atau di short ke katoda. Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah
dengan membuat arus anoda-katoda turun dibawah arus I H(holding current). Pada gambar 6.2
kurva I-V SCR, jika arus forward berada dibawah titik IH, maka SCR kembali pada keadaan OFF.
Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR.
Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan menurunkan tegangan
anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thyristor pada umumnya tidak cocok

digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi
tegangan AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada di titik nol.
Ada satu parameter penting lain SCR, yaitu V GT. Parameter ini adalah tegangan trigger pada
gate yang menyebabkan SCR ON. VGT seperti halnya VBE besarnya kira-kira 0.7 volt.
Contoh rangkaian pada gambar6.3, Sebuah SCR diketahui memiliki I GT=10mA dan VGT=0.7
volt. Maka dapat dihitung tegangan Vin yang diperlukan agar SCR ini ON adalah sebesar :
Vin = Vr + VGT
Vin = IGT(R) + VGT = 4.9 volt

Gambar 6.3 Rangkaian SCR

Aplikasi SCR banyak digunakan pada suatu rangkaian


elektronika karena lebih efisien dibandingkan komponen lainnya terutama pada pemakaian sakla
elektronik. SCR juga biasanya digunakkan untuk mengontrol daya khususnya pada tegangan
tinggi karena SCR dapat dilewatkan tegangan dati 0 sampai 220 Volt tergantung pada spesifik
dan tipe dari SCR tersebut.

DAFTAR PERALATAN
1. Power Supply DC
2. Power Supply AC

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Multimeter
SCR
Dioda
Resistor 10, 1k, 10k
Potensiometer
Osiloskop
Kabel Penghubung

DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 6.4 Skema Rangkaian SCR untuk melihat karateristik dengan Vs tegangan DC

Gambar 6.5 Skema Rangkaian SCR untuk melihat karateristik dengan Vs tegangan AC
LANGKAH PERCOBAAN

1. Kita membuat rangkaian seperti gambar 6.4, lalu kita beri sumber tegangan DC 10V.
2. Kita menetapkan arus gate (IG), mulai dari 0mA. Lalu kita atur potensio 1K mulai dari yang
terkecil sampai SCR tertriger, kita amati dan catat hasil pengukuran pada table 1. Setelah itu,
kita ulangi langkah ini dengan arus gate (IG) yang berbeda.
3. Lalu kita amati pergeseran titik pada layar osiloskop dan menggambarkannya pada kertas
millimeter. Ingat : untuk melihat karakteristik ubah format Y-T menjadi X-Y
4. Tetap dengan rangkaian gambar 6.4, tetapi kita beri sumber tegangan DC 30V, lalu kita
ulangi langkah 2 dan 3. Dan hasilnya ada pada tabel 2.
5. Setelah itu, kita buat rangkaian seperti gambar 6.5, dan kita beri sumber tegangan AC 48V,
lalu kita ulangi langkah 2 dan 3. Dan hasilnya ada pada tabel 3.

TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Dari tabel 1, buatlah grafik karakteristik SCR IAK = f(VAK)!
2. Samakah grafik dari tabel 1 dengan grafik yang tampak pada layer osiloskop!
3. Jelaskan cara menguji baik tidaknya SCR dengan menggunakan multimeter sekaligus
tentukan terminal anoda, katoda dan gate!

TABEL EVALUASI
Table 1, Vs = 10 volt
IG (mA)
0
3
5
6.5

IAK(mA)
0
0.002
0.0045
17

VAK(volt)
9.56
9.88
9.84
0.73

VGK(volt)
0.08
0.29
0.56
0.72

IAK(mA)
0
0.006
2.5
60

VAK(volt)
28.6
29.6
29.6
0.75

VGK(volt)
0.32
0.43
0.56
0.73

IAK(mA)
0
0

VAK(volt)
11.5
11.5

VGK(volt)
0.05
0.2

Table 2, Vs = 30 volt
IG (A)
0
4
5.5
6.5
Table 3, Vs = 12 volt
IG (mA)
0
1.5

3
4

3.7
4.4

4.7
3.2

0.35
0.37

Anda mungkin juga menyukai