Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHAN DAN PIRANTI

SCR

(Silicon Control Rectifier)

Oleh :
Erixzen Shena P. E
1310131001
1 D4 ELEKTRO INDUSTRI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
ELECTRONIC ENGINEERING POLYTECHNIC INSTITUTE OF SURABAYA
(EEPIS)
JL. RAYA ITS KEPUTIH SUKOLILO SURABAYA 60111 INDONESIA
E-mail :pens@eepis-its.edu http://www.eepis-its.edu
TELP : (031) 5947280. FAX : (031) 5946114

KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah mata pelajaran Bahan dan Piranti ini. Sholawat dan salam kami
panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta segenap
keluarga dan para sahabatnya serta.Kami dapat menyelesaikan penulisan
Makalah

yang

kami

beri

judul

:MAKALAH

BAHAN

DAN

PIRANTISCR(Silicon Control Rectifier). Untuk memenuhi tugas yang


telah diberikan oleh dosen kami Bapak Ainur Rofiq Nansur, ST. MT.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan atau
kesempurnaan, maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari semua pihak, dan harapan kami semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Demikian makalah ini kami buat, semoga mendapat berkah dan ridho
dari Allah SWT. Amiin.Terima kasih banyak atas segala perhatiannya dan
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
I.

Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan dan Manfaat
3. Rumusan Masalah

II.

Pembahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

III.

Pengertian dan karakteristik Silicon Control Rectifier.


Bentuk dan simbol Silicon Control Rectifier.
Fungsi Silicon Control Rectifier.
Sifat Silicon Control Rectifier.\
Cara menentukan kaki Silicon Control Rectifier.
Perbedaan Silicon Control Rectifierdengan Transistor.
Cara melihat kondisi Silicon Control Rectifier.

Penutup
1. Kesimpulan

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Berdasarkan tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Bahan


dan Piranti mengenai materi Komponen DasarElektronika dan
khususnya pada komponen SCR (Silicon Control Rectifier ). Maka
dengan

ini,

penyusun

ingin

mencoba

memaparkan

mengenai

pembahasan:
a. Pengertian dan karakteristik Silicon Control Rectifier.
b. Bentuk dan simbol Silicon Control Rectifier.
c. Fungsi Silicon Control Rectifier.
d. Sifat Silicon Control Rectifier.
e. Cara menentukan kaki Silicon Control Rectifier.
f. Perbedaan Silicon Control Rectifierdengan Transistor.
g. Cara melihat kondisi Silicon Control Rectifier.
2. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfat penulisan makalah ini, penyusun
berharap dapat memberikan suatu kontribusi mengenai materi mata
kuliah Bahan dan Piranti mengenai materi Komponen DasarElektronika
dan khususnya pada komponen SCR (Silicon Control Rectifier ) dan
dapat memberikan sebuah dorongan untuk lebih memahami komponen
dasar elektronika khususnya SCR Silicon Control Rectifier.

3. Rumusan Masalah
Untuk dapat mengetahui tentang komponen SCR Silicon Control
Rectifierdapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apa itu SCR (Silicon Control Rectifier) ?
b. Bagaimana Silicon Control Rectifier bekerja ?

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan karakteristik Silicon Control Rectifier.
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier.Adalah Dioda yang
mempunyai fungsi sebagai pengendali.SCR atau Tyristor masih
termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa
dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). SCR

sering disebut Therystor.SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N.


Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya
disebut PNPN Trioda dan sering disamakan dengan Transisitor.
Ada tiga kelompok besar untuk semikonduktor ini yang samasama dapat berfungsi sebagai Saklar (Switching) pada tegangan 120
volt sampai 240 volt. Ketiga kelompok tersebut adalah SCR ini sendiri,
DIAC dan TRIAC.
Sebuah SCR terdiri dari tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan
gate.SCR berbeda dengan dioda rectifier biasanya.SCR dibuat dari
empat buah lapis dioda.SCR banyak digunakan pada suatu sirkuit
elekronika karena lebih efisien dibandingkan komponenlainnya
terutamapadapemakaiansaklarelektronik.SCR

biasanya

digunakan

untuk mengontrol khususnya pada tegangan tinggi karena SCR dapat


dilewatkan tegangan dari 0 sampai 220 Volt tergantung pada spesifik
dan tipe dari SCR tersebut. SCR tidak akan menghantar atau on,
meskipun diberikan tegangan maju sampai pada tegangan breakovernya
SCR tersebut dicapai (VBRF). SCR akan menghantar jika pada
terminal gate diberi pemicuan yang berupa arus dengan tegangan
positip dan SCR akan tetap on bila arus yang mengalir pada SCR lebih
besar dari arus yang penahan (IH).
Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-kan) SCR adalah
dengan mengurangi arus Triger (IT) dibawah arus penahan (IH). SCR
adalah thyristor yang uni directional,karena ketika terkonduksi hanya
bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda.
Artinya, SCR aktif ketika gate-nya diberi polaritas positif dan antara
anoda dan katodanya dibias maju. Dan ketika sumber yang masuk pada
SCR adalah sumber AC, proses penyearahan akan berhenti saat siklus
negatif terjadi.

Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen


yang mirip dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi kaki
pada SCR tidak sama dengan kaki yang terdapat pada transistor. Kaki
yang terdapat pada SCR terdiri dari ; A = Anoda, G = Gate, K =
Katoda. Jadi jelaslah bahwa fungsi SCR ini beda dengan transistor.
SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan, misalnya
saja SCR yang memiliki daya dan kekuatan sebesar 100 V / 2A. Ini
berartii SCR tersebut hanya bisa dipakai tidak lebih dari 2 Ampere atau
sama dengan tak lebih dari 200 Watt.
Untuk membuat SCR menjadi ON adalah dengan memberi arus
triger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki
gate pada SCR.Karena letaknya yang dekat dengan katoda, pin gate
dapat juga disebut pin gate katoda (cathode gate).
Melalui kaki (pin) gate tersebut komponen ini memungkinkan
ditriger menjadi ON, yaitu dengan memberi arus gate. Ternyata dengan
memberi arus gate Ig yang semakin besar dapat menurunkan tegangan
breakover (Vbo) sebuah SCR. Tegangan ini adalah tegangan minimum
yang diperlukan SCR untuk menjadi ON. Pada nilai arus gate tertentu,
ternyata akan membuat SCR menjadi ON. Bahkan dengan tegangan
forward yang kecil sekalipun misalnya 1 volt saja atau lebih kecil
lagi.Kurva tegangan dan arus sebuah SCR terlihat di gambar.

Karakteristik kurva I-V SCR


Pada gambar tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan
forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting
lagi adalah arus Ig yang dapat menyebabkan tegangan Vbo turun
menjadi lebih kecil.Pada gambarditunjukkan beberapa arus Ig dan
korelasinya terhadap tegangan breakover.Pada datasheet SCR, arus
triger gate ini sering ditulis dengan notasi IGT (gate trigger
current).Pada Gambar 2.5 ditunjukkan juga arus Ih yaitu arus holding
yang mempertahankan SCR tetap ON.Jadi agar SCR tetap ON maka
arus forward dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter
ini.
Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR
menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON
maka selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di
short ke katoda. Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF
adalah dengan membuat arus anoda-katoda turun dibawah arus I h

(holding current). Pada gambar kurva I-V SCR, jika arus forward
berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali pada keadaan OFF. Berapa
besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR.
Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja
dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah
SCR atau tiristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi
DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi
tegangan AC, dimana SCR dapat OFF pada saat gelombang tegangan
AC berada di titik nol.
Ada satu parameter penting lain SCR, yaitu VGT. Parameter ini
adalah tegangan triger pada gate yang menyebabkab SCR ON.Kalau
dilihat dari model tiristor, tegangan ini adalah tegangan Vbe pada
transistor Q2.VGT seperti halnya Vbe, besarnya kira-kira 0.7 volt. Seperti
contoh rangkaian di Gambar 2.6 berikut ini sebuah SCR diketahui
memiliki IGT = 10 mA dan VGT = 0,7 volt. Maka dapat dihitung tegangan
Vin yang diperlukan agar SCR ini ON adalah sebesar :
Vin= Vr + VGT
Vin = IGT(R) + VGT = 4,9 volt

Ada satu parameter penting lain dari SCR, yaitu VGT. Parameter
ini adalah tegangan trigger pada gate yang menyebabkab SCR ON.

2. Bentuk dan simbol Silicon Control Rectifier.


Berikut adalah bentuk dan simbol dari SCR (Silicon Control
Rectifier).

Sedangkan gambar skema dan diagram dari SCR (Silicon Control


Rectifier) adalah berikut.

Dan bentuk nyata dari SCR (Silicon Control Rectifier) adalah


berikut.

3. Fungsi Silicon Control Rectifier.


Fungsi dari SCR (Silicon Control Rectifier) adalah.
a. Sebagai rangkaian Saklar (switch control)
b. Sebagai rangkaian pengendali (remote control)
4. Sifat Silicon Control Rectifier.

Dalam kondisi normal antara Anoda dan Katoda tidak menghantar


seperti dioda biasa. Anoda dan Katoda akan terhubung setelah pada
Gate diberi trigger minimal sebesar 0,6 Volt lebih positif dari
Katoda. SCR akan tetap menghantar walaupun trigger pada Gate telah
dilepas. SCR akan kembali ke kondisi tidak menghantar setelah
masukan tegangan pada Anoda dilepas.
5. Cara menentukan kaki Silicon Control Rectifier.
Apabila probe merah dihubungkan dengan kaki katoda dan probe
hitam dihubungkan dengan kaki anoda dan gate, maka jarum penunjuk
pada multimeter akan bergerak. Apabila telah menemukan kaki katoda,
kaki anoda dan gate dapat dicari dengan cara melepaskan probe hitam
disalah satu kaki. Apabila probe hitam berada dikaki anoda, jarum tetap
(tidak bergerak) dan jika jarum bergerak ke angka 0, maka probe hitam
berada dikaki gate.
6. Perbedaan Silicon Control Rectifierdengan Transistor.
Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen
yang mirip dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi kaki
pada SCR tidak sama dengan kaki yang terdapat pada transistor. Kaki
yang terdapat pada SCR terdiri dari ; A = Anoda, G = Gate, K =
Katoda. Jadi jelaslah bahwa fungsi SCR ini beda dengan transistor.
7. Cara melihat kondisi Silicon Control Rectifier.
Pertama posisikan multimeter ke skala x1ohm, selanjutnya
hubungkan probe merah dengan katoda dan probe hitam pada anoda,
kemudian perhatikan jarum pada multimeter, selanjutnya kaki anoda
dan gate dishort, apabila jarum pada multimeter menunjukan angka
yang sama berarti kondisi SCR dalam keadaan baik. Sebaliknya jika
kaki anoda dan gate dishort dan jarum pada multimeter tidak
menyimpang maka dapat di artikan kondisi SCR rusak.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disipulkan bahwa:
SCR (Silicon Control Rectifier) adalah salah satu komponen
elektronika semi konduktor yang memliki prinsip seperti dioda tapi
memiliki gate untuk mengatur konduktifitas antaranodadankatoda. Bila
pengukuran secara simple dapat dilakukan layaknya mengukur dioda
tapi dengan V+ pada gate. Ukur hambatan ON, OFF, reverse, forward.

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.

http://rangkaianelektronika.info/
http://Gurustmadb.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/daftar_komponen_elektronika
http://dasar-elektro.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai