Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN 2

SCR / THRYSTOR SEBAGAI PIRANTI KENDALI


KECEPATAN

Disusun oleh :
Trismisy Nur Lathifan (17507134026)

Mata Kuliah : Praktek Sistem Kendali


D3 TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA DAN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
A. KOMPETENSI
Mampu memahami karakteristik sistem kendali terbuka dan sistem kendali tertutup dengan model
on/off, disertai kasus‐kasus nyata dalam sistem kendali continous dengan menggunakan komponen
elektronik

B. SUB KOMPETENSI
Setelah melaksanakan praktek mahasiswa dapat menganalisa rangkaian sistem kendali
putaran motor dengan SCR
C. ALAT DAN BAHAN
1. Modul Unit Praktek.
2. Motor Universal 6 V DC.
3. Sumber DC 5 V dan 1.5 V.
4. Sumber AC 5 V.
5. Kabel Penghubung secukupnya.
6. Oscilloscope (CRO) dan Probe.

D. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa dahulu semua komponen aktif dan pasif sebelum digunakan.
2. Rangkailah sesuai gambar kerja dengan rapi.
3. Laporkan kepada dosen pengampu sebelum memulai pengamatan.

E. LANGKAH KERJA
OPERASI SCR DNG SUMBER TEGANGAN DC

1. Rangkailah sesuai dengan Gambar 1 .

2. Periksakan hasil rangkaian dengan dosen pengampu.


3. Hubungkan dengan sumber tegangan 5 V DC, posisi saklar S1 masih terbuka (Off). Pada
kondisi ini amati dan catat hasilnya
a. Kondisi motor Mati
b. Tegangan Va‐k = 5 V DC
c. Tegangan Vgk = 0 V DC
d. Keadaan a‐c tersebut menandai SCR dalam kondisi Mati
4. Tutup saklar S1, kemudian atur perlahan‐lahan sumber tegangan vaariabel 0‐1.5 V DC. Amati
dan catat kondisi ini :
a. Kondisi Motor Hidup
b. Arus gate ( Ig ) maksimum = 11,5 Ma
c. Tegangan Vgk = 0,93 V DC
d. Arah gerakan jarum Ammeter setelah motor berputar yaitu ke arah kanan
e. Bila sumber tegangan dikembalikan ke 0 V DC, bagaimana arah gerakan jarum
Ammeter? Kembali ke arah kiri
5. Buka saklar S1, kemudian amati dan catat :
a. Kondisi motor tetap hidup
b. Apakah arus penyulut gate masih berfungsi sbg kendali SCR ? Ya
c. Saat SCR tersulut, berapa besar tegangan Vak = 0,75 volt.
d. Sedangkan tegangan Vgk = 0,73 volt.

6. Lepas rangkaian dari sumber tegangan

OPERASI SCR DNG SUMBER TEGANGAN AC

1. Dengan tidak menghubungkan rangkaian pada sumber tegangan AC 5 Volt dan D3 terlebih
dahulu, rangkai sesuai Gambar 2. dengan benar dan rapi.

2. Periksakan pada dosen pengampu, kemudian catulah rangkaian dengan sumber tegangan
5 V AC. Atur potensimeter Rv perlahan‐lahan hingga posisi maksimum. Amati putaran
motornya, semakin cepat atau semakin lambat?
Jawab : Semakin Cepat
3. Lepas D1 dari rangkaian. Adakah perubahan putaran motor dari sebelumnya? Semakin
cepat atau semakin lambat?
Jawab: Tetap
4. Sambungkan probe CRO pada motor, atur Rv ke posisi minimum. Gambar bentuk
gelombangnya yg tampak di layar CRO dengan skala Tegangan dan skala Waktu yg sesuai
pada halaman sebalik!
Jawab :

5. Variasikan posisi RV (potensio) secara acak! Amati perubahan yang terjadi dilayar CRO, baik
amplitudo maupun sinyal gelombang dari motor tersebut! Gambarlah perubahan tersebut
dengan menggunakan skala tegangan dan skala waktu yg sesuai!
Jawab :
6. Pasang diode D3 sesuai Gambar 2. Atur Potensio Rv perlahan ke posisi maksimum! Amati
bentuk gelombang yang terjadi pada motor beserta putarannya! Benarkah putaran motor
lebih cepat jika dibandingkan dengan putaran sebelumnya (D1 dilepas)?
Jawab : benar

7. Dengan Diode D3 tetap terpasang, dapatkah putaran motor dihentikan? Bagaimana cara
memberhentikannya? Melepas arus dari D2 ke Gate
8. Lepas rangkaian dan kembalikan semua alat/bahan praktek ketempat semula.
F. TUGAS :

1. Analisa besar tahanan dalam (Rd) SCR pada langkah kerja A.3 dan A.5 hingga jelas
perbedaan antara SCR aktif dan SCR pasif!
Jawab : Saat saklar S1 masih terbuka walaupun sudah dihubungkan dengan sumber tegangan 5v DC
kondisi motor belum berputar/ mati karena belum ada pemicu untuk memutar kan motor dimana Vgk
belum mendapatkan trigger sehingga menandai SCR dalam kondisi mati.
Sedangkan saat SCR aktif kondisi motor masih berputar dan arus penyulut gate masih berfungsi sebagai
kendali gate.
2. Dari langkah kerja A.3 s/d A.5 ini, apa fungsi atau peran SCR terhadap kerja motor?
Jawab : Fungsi SCR adalah untuk mengatur kerja dan laju motor ketika saklar ditekan.
3. Pada langkah kerja B.3 motor berputar semakin lambat bahkan berhenti total. Mengapa
terjadi demikian? Jelaskan!
Jawab : Motor akan berputar tetap dan tidak mengatur posisi potensio
4. Jelaskan mengapa motor pada langkah kerja B.6 lebih cepat bila di bandingkan putaran
sebelumnya!
Jawab : Karena resistansi pada potensio kecil sehingga motor semakin cepat
5. Pada langkah kerja B.7, benarkah putaran motor dapat dihentikan tertentu? jelaskan
mengapa demikian!
Jawab : Karena arus yang mengalir ke gate terputus sehingga SCR kehilangan daya nya.
6. Kemukakan makna/arti dari signal gelombang yg tampak pada layar CRO dari langkah
kerja B.4 dan B.5!
Jawab : pada B4 gambar pada CRO cacat karena potensio keadaan minimum resitansinya kecil. Pada B5
gelombang sempurna karena potensio keadaan setengah. Sehinggga gambar pada CRO tergantung
potensio dalam mengatur resistansinya.
7. Jika sebuah SCR yg dicatu dng sumber tegangan DC polaritas antara Anode dan Katode
ditukar (dibalik), mungkinkah SCR tsb dapat di Trigger/disulut sehingga aktif? Berikan
alasan secara teoritis!
Jawab : SCR akan tidak aktif karena arus akan melewati dari anoda ke katoda
8. Apa fungsi dari D1 dan D2 pada Gambar B.2?
Jawab : Karena D1 dan D2 akan menjadi pengubah arus AC menjadi DC dan D2 akan menjadi pengaktif
gate pada SCR
9. Kemukakan salah satu contoh terapan dalam kehidupan sehari‐hari (rumah tangga)
berkenaan dengan Gambar B.2!
Jawab : mixer atau blender karena menggunakan prinsip kerja SCR dalam pengaturan motor nya
10. Buat kesimpulan singkat dari hasil praktek!
Jawab : jadi SCR daapt digunakan sebagai pengatur kinerja motor. Kendali yang digunakan bisa memakai
potensio serta saklar dimana saklar sebagai akses arus gate ke scr. Begitu juga dengan potensio yang
mengatur arus ke gate yang fungsinya sama dengan saklar.

G. ANALISA DATA

Operasi SCR dengan menggunakan tegangan DC

Prinsip kerja SCR secara mudahnya adalah SCR akan aktif jika mendapat trigger yang didapat dari gate
SCR. Dalam Praktek ini, SCR digunakan untuk mengatur kecepatan motor. Sebelum saklar ditekan atau
kondisi saklar terbuka namun rangkaian sudah diberi tegangan, motor tidak bekerja.kemudian tegangan
Va‐k terukur 5 V DC.berbeda dengan Vgk yang masih 0 VDC karena SCR tidak mendapatkan trigger.
Keadaan tersebut menandakan bahwa SCR masih OFF. Setelah tahu bahwa SCR OFF, kemudian dilanjut
menekan saklar/menutup saklar yang ada pada rangkaian. Hasilnya motor berhasil hidup dengan arus
gate maksimum sebesar 11,5 mA dan tegangan Vgk sebesar 0,93 VDC. Arah gerakan jarum
Amperemeter mengarah kekanan. Ketika seumber tegangan di kembalikan ke 0 VDC arah jarum kembali
ke kiri. Setelah itu saklar kemudian dibuka kembali. Hasilnya motor tetap hidup karena arus penyuut
gate masih berfungsi sebagai kendali SCR. Ketika SCR tersulut, besar tegangan Vak sebesar 0,75 V
sedangkan tegangan Vgk sebesar 0,73 V.

Operasi SCR dengan menggunakan Tegangan AC

Ketika Rangkaian di Catu dengan sumber tegangan 5 v AC, Potensiometer diatur perlahan‐lahan hingga
posisi maksimum, hasilnya putaran motor makin lama makin cepat. Setelah itu D1 Kemudian dilepas dan
tidak perubahan dalam putaran motor. Lalu probe CRO disambungkan dengan rangkaian, kemudian Rv
atau potensiometer diatur ke posisi minimum Yang hasilnya di CRO menunjukkan gelombang cacat dan
putaran motor yang sangat pelan. Kemudian potensiometer divariasikan yang hasilnya gelombangnya
menunjukan gelombang sinus yang normal. Setelah itu, Dioda 3 dipasang lalu potensio diatur kearah
maksimal. Bentuk gelombangnya seperti yang sudah didokumentasikan diatas yang menunjukkan bahwa
arus benar benar maksimal di motor. Ketika D3 masih terpasang motor dapat dimatikan jika melepas
arus dari d2 ke Gate SCR.

Anda mungkin juga menyukai