Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM MOTOR LISTRIK

Disusun Oleh:
Bayu Widha Widiasmara

Kelas : TMK 1B
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Dosen Pengampu : M. Zaky Zaim Muhtadi, M.Eng, S.T

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN KILANG


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS

Cepu, April 2024


BAB I
“Rangkaian Langsung (Direct On Line) Motor AC 3 Fasa Satu
Arah Putaran dengan Saklar ON – OFF”

Tujuan
1. Menggambar rangkaian kontrol dengan DOL untuk sistem operasi motor tiga
fasa satu arah putaran dengan menggunakan sakelar ON-OFF.
2. Menggambar rangkaian Daya I Utama dengan sistem DOL untuk sistem operasi
motor tiga fasa satu arah putaran dengan menggunakan saklar ONOFF
3. Melaksanakan rangkaian kontrol dengan DOL dengan sistem operasi motor tiga
fasa satu arah putaran dengan menggunakan sakelar ON-OFF
4. Melaksanakan rangkaian Daya/Utama dengan DOL

Alat dan Bahan


Trainer pengendali dilengkapi dengan modul :
1. MCB 3 f + 1 f: 1 buah
2. Saklar ON - OFF: 1 buah
3. Magnetik Kontaktor: 1 buah
4. Lampu Tanda: 1 buah
5. Motor AC 3 fasa D 380 V: 1 buah
6. Kabel penghubung (jumper) : secukupnya

Keselamatan Kerja
1. Hati-hati dengan sumber tegangan 220 V/ 380 V.
2. Matikan sumber tegangan pada saat merangkai.
3. Laporkan dan periksakanlah kepada pembimbing bila akan mencoba rangkaian
dengan sumber tegangan.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Gambar terlebih dahulu rangkaian kontrol dan rangkaian Daya I Utama pada
gambar I diagram terpisah
3. Rangkailah modul sesuai gambar tugas dengan mengerjakan rangkaian terlebih
dahulu
4. Periksakan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing sebelum anda mencoba
dengan memberikan sumber listrik

Petunjuk Kerja
Teori Dasar :
1. Cara menghubungkan ke motor
Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) atau
hubungan segitiga (Ll) tergantung pada tegangan jaringnya Gala - jala).
Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan
nama (name plate) pada motor tersebut 220 V / 380 V. Untuk lebih jelas lagi
dapat dilihat pada gambar berikut:
a. Hubungan bintang ( Y )

b. Hubungan segitiga ( ∆)
Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol untuk rangkaian direct On Line ( DOL ) motor AC 3
fasa satu arah putaran dengan saklar ON – OFF.
2. Lanjutkan dengan rangkaian Daya I Utama.

Jawaban
1. Rangkaian direct On Line ( DOL ) motor AC 3 fasa satu arah putaran dengan
saklar ON – OFF yaitu sebagai berikut.

Gambar 1.1 Rangkaian direct On Line ( DOL ) motor AC


3 fasa satu arah putaran dengan saklar ON – OFF

2. Selanjutnya, untuk rangkaian Daya I Utama adalah sebagai berikut.

Gambar 1. 2 Rangkaian Daya I Utama


BAB II
”Rangkaian DOL dengan Satu Arah Putaran, Dikontrol dari Dua
Tempat”

Tujuan
1. Menggambar rangkaian kontrol untuk pengoperasian dari dua tempat dilengkapi
lampu tanda (indikator).
2. Menggambar rangkaian daya motor tiga fase, terhubung bintang ujung akhirnya.
3. Menggambar rangkaian pengawatan (rangkaian kerja) motor tiga fase yang
dioperasikan dari dua tempat.
4. Merangkai (merakit) sesuai dengan rangkaian kerja pada kerangka trainer.
5. Mengoperasikan rangkaian pengawatan motor tiga lase yang dioperasikan dari
dua tempat.

Alat dan Bahan


a. Trainer pengendali, tiap trainer terdiri dari :
1. Modul MCB 1 fase : 1 buah
2. Modul Magnetik Kontaktor : 1 buah
3. Modul Saklar Pengaman Motor : 1 buah
4. Modul Tombol Tekan : 4 buah
5. Modul Lampu Tanda : 3 buah
6. Motor 3-fase / 380 V : 1 buah
7. Kabel Penghubung (Jumper) : Secukupnya

Keselamatan Kerja
1. Hati-hati dengan sumber tegangan 220 V / 380 V.
2. Perlu perhatian pada terminal-terminal dalam keadaan terbuka.
3. Saat merangkai, matikan sumber tegangan.
4. Laporkan kepada pembimbing, bila akan memulai mencoba rangkaian yang
Anda buat.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Gambarkan terlebih dahulu rangkaian seperti perintah tugas dalam bentuk
diagram : rangkaian kontrol, rangkaian daya dan rangkaian pengawatan.
3. Rangkailah rangkaian daya pada modul sesuai gambar pada lembar tugas.
4. Periksakan pada guru sebelum Anda bekerja

Petunjuk Kerja
1. Teori Dasar:
a. Cara Menghubungkan ke motor
Sebuah motor dapat digunakan dalam hubungan bintang atau hubungan
segitiga, tergantung pada tegangan jaringnya (jala-jala). Tegangan yang harus
dihubungkan ke motor biasanya dinyatakan pada papan namanya (name
plate) misalnya 220 I 380 V atau 380 / 660 V. Tegangan yang lebih rendah
tersebut di alas ialah tegangan yang harus dihubungkan dengan kumparan-
kumparan motor. Misalnya motor diberi tanda tegangan 380 I 660 V,
kumparankumparannya harus mendapat tegangan 380 V. jadi bila
dihubungkan dengan jala-jala 220/380 V, motor ini harus digunakan dalam
hubungan segitiga pada beban kerja nominal. Kalau digunakan dalam
hubungan bintang, maka kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan
220 V saja. Bila kumparan mendapat tegangan yang lebih rendah dapat
merusak motor. Perbedaan tegangan atau frekuensi yang tidak melebihi + 5%
atau - 5% dari nilai nominalnya biasanya tidak merusak motor. Untuk motor
yang diberi tanda tegangan 220 I 380 V, hubungan yang harus digunakan
adalah sebagai berikut:
- Kalau sistem tegangan jala-jala 220 I 380 V, motor ini harus digunakan
dalam hubungan bintang karena kumparankumparannya harus mendapat
tegangan 220 V.
- Kalau daya motor 6,6 kVA pada beban penuh, arusnya akan sama seperti
di bawah ini :
Untuk sistem tegangan jala-jala 220 I 380 V:

Arus ini ialah arus yang mengalir dalam kumparan-kumparan motor.


Kalau motor dihubungkan langsung dengan jala-jala, maka arus asutnya
akan 6 kali arus nominalnya, jadi sama dengan 6 x 10 A = 60 A. Untuk
lebih jelas lagi dapat dilihat pada gambar berikut ini
Tugas
Buatlah rangkaian DOL motor tiga fase satu arah putaran yang dikontrol dari dua tempat
dan jelaskan secara singkat proses kerjanya.

Jawaban

Gambar 2. 1 Rangkaian DOL motor tiga fase satu arah putaran yang dikontrol dari dua
tempat

Sakelar S1, S2, S3, S4 dapat digunakan untuk menghidupkan/mematikan motor. Namun
saklar S1 dan S3 harus ditutup atau dihentikan agar motor dapat berfungsi. Sedangkan
saklar S2/S4 dapat digunakan untuk mengendalikan motor. Lampu H1 dan H3
menandakan rangkaian terhubung. Saat sakelar S1 dan S3 ditutup/berhenti, keduanya
dapat dikontrol secara bebas melalui S2 atau S4. Tampilannya sama, ketika saklar S2/S4
menutup/berhenti, K1 normal terbuka tertutup dan K1 normal tertutup terbuka. Artinya
K1 yang normalnya tertutup membuka dan memblok arus ke H1 sehingga
menyebabkan lampu di H1 padam, menandakan ada arus yang mengalir dari T ke N.
Selain itu, K1 yang biasanya terbuka juga tertutup, yang menyalakan lampu H2 dan
menunjukkan bahwa mesin hidup ketika sakelar S2/S4 menutup/berhenti. Oleh karena
itu, ketika saklar S2/S4 menutup/berhenti, arus mengalir dan mengubah K1 dari normal
terbuka menjadi tertutup, K1 dari normal tertutup menjadi terbuka, K1 dari normal
terbuka menjadi tertutup, dan motor berputar. Oleh karena itu, jika pemutus arus S1 dan
S3 ditutup atau dihentikan, keduanya dapat dikontrol di dua tempat melalui sakelar
S2/S4.
BAB III
”Rangkaian DOL Dua Arah Putar dengan Tombol Tekan”

Tujuan
1. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian DOL dua arah putar dengan tombol tekan
dengan benar.
2. Menjelaskan rangkaian kontrol DOL dua arah putar dengan tombol dengan
benar.
3. Menjelaskan rangkaian daya (utama) dua arah putar dengan benar.
4. Menggambar rangkaian kontrol DOL dua arah putar dengan tombol tekan
dengan benar.
5. Menggambar rangkaian daya (utama) dua arah putar menggunakan dengan
benar,
6. Merangkai rangkaian kontrol DOL dua arah putar dengan tombol tekan dengan
benar pada trainer.
7. Merangkai rangkaian daya (utama) dua arah putar menggunakan dengan benar
pada trainer.
8. Mengoperasikan rangkaian DOL dua arah putar dengan tombol tekan dengan
benar pada trainer.

Bahan
1. Modul Magnetic Kontaktor
2. Modul Tombol Tekan
3. Modul Lampu Tanda
4. Modul MCB 3 fase + 1 fase
5. Jumper
6. Motor 3 fase

Keselamatan Kerja
1. Hati-hati dengan sumber tegangan 220 VI 380 V.
2. Awas ! Terminal-terminal di belakang modul dalam keadaan terbuka.
3. Matikan sumber tegangan pada saat merangkai.
4. Laporlah kepada guru pembimbing, bila akan memulai mencoba dengan
tegangan.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Gambar terlebih dahulu rangkaian kontrol dan rangkaian daya (utama)
3. Masukkan modul trainer pada rangka trainer.
4. Rangkailah modul sesuai dengan gambar.
5. Periksakan pada pembimbing, sebelum anda mencoba

Petunjuk Kerja
1. Teori Dasar
a. Membalik arah putar motor 3 fase
Cara membalik arah putar motor 3 fase adalah dengan jalan membalik 2 fase dan
fase yang lain tetap. Arah putar motor 3 fase adalah arah kanan yang dilihat dari
poros atau as dari motor tersebut.

b. Untuk membalik arah putar dengan magnetik kontaktor kita membutuhkan


minimal 2 buah magnetik kontaktor dan 2 tombol tekan NC - NO dan 1 tombol
OFF untuk memberhentikan.
c. Sebagai pengaman motor terhadap hubung singkat dan beban lebih digunakan
Sakelar Pengaman Motor (SPM).
d. Dalam membalik arah putar motor tiga fase kondisi putaran poros harus benar-
benar keadaan berhenti.

Tugas
Buatlah rangkaian rangkaian daya dan rangkaian kontrol untuk DOL motor tiga fase
dua arah putaran dan jelaskan secara singkat proses kerjanya

Jawaban

Gambar 3. 1 Rangkaian daya dan rangkaian kontrol untuk DOL motor


tiga fase dua arah putaran
Untuk mengubah arah putaran, diperlukan dua kontaktor rangkap tiga pada K1 dan K2.
Jika kontaktor rangkap tiga K1 biasanya terbuka dengan pengkabelan yang benar, R ke
R, S ke S, T ke T, putarannya akan ke kanan. Namun, untuk mengubah arah putaran dua
garis, kita perlu membedakan sambungannya. Jika salah satu rangkaiannya sama
(katakanlah R ke R), dua rangkaian lainnya dihubungkan dengan kabel yang berbeda.
Jadi ketika R menuju R, lalu S menuju T, dan T menuju S, putaran motor berubah dari
semula searah jarum jam menjadi berlawanan arah jarum jam. Jika rangkaian terhubung
dengan benar, lampu H3 akan menyala. Untuk menjalankan motor, saklar S2 harus tetap
tertutup/berhenti agar arus dapat mengalir. Ketika saklar tombol dua arah S3
menutup/berhenti, K1 yang biasanya terbuka menutup, K1 yang biasanya tertutup
terbuka, kontaktor tripel K1 yang biasanya terbuka menghantarkan arus, dan lampu H1
menyala, menandakan bahwa motor menyala. Setelah berbelok ke kanan. Selain itu,
ketika tombol dua arah S3 membuka/mulai dan tombol dua arah S4 menutup/berhenti,
arus mengalir, K2 yang biasanya terbuka menutup, K2 yang biasanya tertutup terbuka,
dan lampu H2 menyala. Menunjukkan bahwa motor berputar berlawanan arah jarum
jam. Ketika tombol dua arah S3 dan tombol dua arah S4 menutup/berhenti, daya
membuka K2 yang biasanya tertutup, yang mematikan lampu indikator H3. Oleh karena
itu, lampu indikator H3 dimatikan.
BAB IV
”Rangkaian Starting Motor Tiga Fase Bintang Segitiga Secara
Otomatis”

Tujuan
1. Menggambar rangkaian daya starting motor bintang-segitiga secara otomatis.
2. Menggambar rangkaian kontrol starting bintang-segitiga secara otomatis.
3. Mengoperasikan rangkaian starting bintang-segitiga secara otomatis.

Bahan
1. Modul Magnetik Kontaktor
2. Modul Tombol Tekan NO NC
3. Modul 3 Lampu Tanda
4. Modul Magnetik Kontaktor + Timer
5. Modul MCB 3 Fase + 1 Fase
6. Motor 3 fase /\. 380 V
7. Kabel Penghubung (Jumper) Secukupnya

Keselamatan Kerja
1. Hati-hati dengan penggunaan sumber tegangan 220 Volt I 380 V.
2. Putuskan sumber tegangan pada saat merangkai rangkaian.
3. Laporkan pada Pembimbing, bila akan mulai mencoba.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Gambarkan rangkaian daya dan rangkaian kontrolnya pada lembar tugas.
3. Masukkan modul trainer pada rangka trainer.
4. Rangkailah modul sesuai gambar pada lembar tugas.
5. Periksanakan pada Pembimbing, sebelum mencoba.

Petunjuk Kerja
1. Teori Dasar
a. Starting bintang-segitiga dimaksudkan untuk mengurangi arus starting dari
motor 3 fase, karena motor yang berdaya besar, arus start berpengaruh besar.
b. Dengan starting bintang-segitiga yang otomatis dimaksudkan untuk menjaga
agar lebih terkontrol dan tertentu, beberapa detik saat starting yaitu
perpindahan dari bintang ke segitiga.
c. Dengan dihubungkan bintang, tegangan fase motor ltu berkisar 58% dari
tegangan jala-jala motor.
d. Arus startnya adalah 1/3 X arus start bila motor dihubungkan langsung
[DOL].
Cara menghubungkan terminal-terminal motornya untuk dihubungkan bintang segitiga

Tugas
Buatlah rangkaian starting motor start – delta, dimana kontaktor bekerja dalam
hubungan bintang setelah beberapa saat baru ke segitiga dan jelaskan secara singkat
proses kerjanya

Jawaban

Gambar 4. 1 Rangkaian starting motor star – delta


Saat start dimulai maka motor akan starting dengan rangkaian star. Setelah 10 detik
maka rangkaian berubah menjadi delta. Rangkaian dihentikan dengan sakelar stop.
BAB V
”Rangkaian Motor Pintu Garasi”

Tujuan
1. Memahami rangkaian motor pintu garasi.
2. Menggambar rangkaian pengendali dan utama motor pintu garasi tanpa sensor
cahaya dan dengan sensor cahaya.
3. Merangkai rangkaian pengendali dan utama motor pintu garasi tanpa sensor
cahaya dan dengan sensor cahaya.
4. Mengoperasikan rangkaian. pengendali dan utama motor pintu garasi tanpa
sensor cahaya dan dengan sensor cahaya

Keselamatan Kerja
1. Awas tegangan kerja timer 220 V. jangan dihubungkan pada tegangan 380 V.
2. Tegangan kerja sensor 220 V, perhatikan kontrolnya.

Langkah Kerja
1. Siapkan ala! & bahan yang diperlukan.
2. Gamabrkan rangkaian kontrol & utama sesuai dengan tugas yang diberikan.
3. Rangkailah dengan menggunakan modul yang tersedia.
4. Laporkan pada lnstruktur.
5. Cobalah ke sumbar tegangan dan operasikan kontak..
6. Setelah selesai kembalikan ke tempat semula

Petunjuk Pekerjaan
1. Teori Dasar
Pintu garasi banyak dijumpai di garasi mobil, pada masa lalu banyak
menggunakan pintu garasi yang dioperasikan secara manual. Dewasa ini banyak
menggunakan kontrol secara otomatis, sehingga memudahkan dalam
pengoperasiannya. Adapun Perlengkapan kontrolnya meliputi:
a. Limit Switch (saklar tekan batas)
Cara kerjanya:
Saklar ini apabila menadapat tekanan kontak NC akan membuka sedang
kontak NO-nya akan menutup
b. Sensor Cahaya
Sensor ini ada berbagai macam jenisnya , yaitu sensor optoelektrik sensor
fotoelektrik , LDR dsb

Latihan

Tugas
Buatlah rangkaian Pengendali dan rangkaian utama dengan cara kerja sebagai berikut :
1. Apabila ada mobil ingin masuk garasi, menyetuh saklar 2 (S2) maka pintu garasi
akan bergerak keatas sampai menyetuh saklar 1 (S1), sehingga pintu terbuka
kemudian mobil masuk rentang waktu tertentu pintu menutup kembali secara
otomatis bergerak ke bawah hingga menyetuh saklar S4 dan kontaktor tidak
bekerja dan sebaliknya jika mobil mau keluar menekan saklar S4, prosesnya
sama dengan menekan saklar S2.
2. Seperti soal no.1 hanya dikembangkan dengan sensor cahaya, jika ada mobil
berhenti persis dibawah pintu garasi, pintu garasi tidak akan menutup, agar mobil
tidak terjepit. (optional)

Jawaban

Gambar 5. 1 Rangkaian garasi otomatis


BAB VI
”Rangkaian Motor Konveyor (Ban Berjalan)”

Tujuan
1. Memahami rangkaian motor konveyor (Ban berjalan).
2. Menggambar rangkaian dasar konveyor (Ban Berjalan).
3. Melaksanakan pengamatan.

Keselamatan Kerja
1. Awas tegangan 220 V AC.
2. Jangan menghubungkan kedalam sumber, sebelum pekeerjaan anda di periksa in

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Cek terlebih dahulu.
3. Buatlah gambar rangkaian pengendali & rangkaian utama sesuai lembar tugas.
4. Rangkailah pada Trainer yang tersedia sesuai dengan gambar.
5. Periksakan pada Instruktur.
6. Cobalah dengan memberikan sumber tegangan.
7. Setelah selesai kembalikan pada tempat semula.

Prinsip Kerja Rangkaian


Ada sebuah perusahaan untuk mengirimkan barang - barang yang letaknya sangat jauh
menggunakan sistem Ban Berjalan dengan proses kerja sebagai berikut :

Untuk menjalankan ketiga motor, harus dimulai dari motor1 dulu , baru disusul motor 2
dan motor 3, begitu pula sebaliknya kalau mau mematikan motor dimulai dari S3, S2
dan S1.
Apabila kondisi motor bekerja semua dan s1 ditekan maka motor 1 tidak mau berhenti,
begitu juga S2 ditekan motor 2 tidak mau berhenti kecuali S3 kalau ditekan baru motor 3
bisa mati.

Tugas
Gambarkan rangkaian utama dan kontrol untuk motor konveyor diatas, dan jelaskan
secara singkat proses kerjanya.

Jawaban

Gambar 6. 1 Rangkaian Konveyor Berjalan

 Proses Kerja
Proses pengendalian konveyor dimulai dengan langkah-langkah yang teratur. Pertama-
tama, konveyor nomor 3 diaktifkan dengan menutup sakelar S6, yang mengalirkan daya
dan membuatnya beroperasi. Setelah konveyor nomor 3 aktif, langkah selanjutnya
adalah menutup sakelar S5 untuk mengaktifkan konveyor nomor 2. Ketika kedua
konveyor tersebut sudah aktif, tahap berikutnya adalah mengaktifkan konveyor nomor 1
dengan menutup sakelar S4. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun sakelar S1 dan S2
dalam posisi terbuka atau mulai, konveyor nomor 1 dan 2 tetap berjalan hingga
konveyor nomor 3 dimatikan melalui sakelar S3. Hal ini disengaja untuk mencegah
barang berhenti di tengah jalan saat konveyor berhenti. Setelah sakelar S3 dihidupkan
dan konveyor nomor 3 dimatikan, barulah konveyor nomor 2 dan 3 dapat dimatikan
dengan menutup sakelar S1 dan S2. Dengan demikian, proses pengendalian konveyor ini
memastikan kelancaran operasi dan keselamatan sistem secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai