Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PARTIKUM

MESIN LISTRIK
“MENJALANKAN MOTOR 3 PHASA
DENGAN SAMBUNGAN STAR-DELTA OTOMATIS”

Dosen Pengampu :

Ir. Budi Triyono,S.Pd.,M.T.

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
TAHUN 2021
1. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Siswa dapat menggambar rangkaian kendali motor 3 phasa star delta


otomatis.
2. Siswa dapat merangkai rangkaian kendali motor 3 phasa star delta
otomatis.
3. Siswa dapat Melaksanakan praktik sesuai SOP yang telah ditentukan.
4. Siswa dapat memahami dan menjelaskan cara kerja rangkaian kendali
motor 3 phasastar delta otomatis.
5. Siswa dapat membuat laporan

2. DASAR TEORI
Rangkaian Star dan Delta adalah aplikasi yang paling sering digunakan
untukmengendalikan starting awal motor liartik karena memiliki memiliki
daya yang cukup besar. Memang diperlukan daya yang cukup besar apabila
kita ingin menggerakan sebuahaplikasi motor, rangkaian star ini juga dipakai
untuk membuat semuanya menjadi stabilkarena sudah dirubah menjadi
rangkaian delta.

Untuk merakit rangkaian star delta, kita membutuhkan banyak komponen


konektor dantimer. Gunanya komponen timer adalah untuk mengatur waktu
perubahan darisebelumnya rangkaian star menjadi rangkaian delta.
Perubahanya membutuhkan waktusekitar 5 sampai 10 detik. Kemudian,
nantinya kita akan menemukan Termal Over LoadRelay atau biasa disingkat
dengan nama TOR. TOR ini berguna untuk memotongrangkaian motor
menjadi berhenti apabila terjadi kelebihan beban.

Fungsi rangkaian star delta adalah untuk mengurangi arus start pada saat
pertama kalimotor di hidupkan. Karena perbedaan fungsi inilah, star delta
paling banyak digunakan pada system starting motor listrik. Dengan fungsi
ini tersebut sehingga dapat mengurangilonjakan arus listrik pada saat motor di
starter. Saat saat awal inilah motor tidakdikenakan tegangan penuh. Dengan
menggunakan timer, rangkaian lilitan motordipindahkan menjadi
segitiga/delta sehingga tegangan dan arus yang mengalir menjadi penuh.

Metode start/delta starter menggunakan konfigurasi "Y" atau wye untuk


beri energi ke seluruh belitan saat mulai dan kemudian pindah ke konfigurasi
delta untuk dijalankan mode. Belitan diberi energi pada arus yang dikurangi
yang memungkinkannya tetap berada di wye mode selama durasi awal.
Tergantung pada aplikasinya, "mulai" bisa jumlah sebanyak 30 menit. Torsi
motor dalam mode wye rendah, yaitu lebih disukai untuk beban yang
membutuhkan awal yang lunak. Ini mencegah motor dari mulai melintasi
garis mungkin merusak poros atau roda gigi.

3. ALAT DAN BAHAN


1. AEL-CM3 Aplikasi

Gambar 3.1 AEL-CM3 Aplikasi


2. Catu Daya Industri

Gambar 3.2 Modul N-ALI01


3. Kabel Catu Daya

Gambar 3.3 Kabel Catu Daya


4. Catu Daya Variabel

Gambar 3.4 Modul N-ALI03


5. Kontraktor 3 Fasa (4 Unit)

Gambar 3.5 Modul N-CON01


6. Lampu Tambahan

Gambar 3.6 Modul N-LAM02


7. Tiga Tombol Tekan Ganda

Gambar 3.7 Modul N-PUL48


8. Relai Termal

Gambar 3.8 Relai Termal


9. Tombol Tekan Berhenti Darurat (24VAC)
Gambar 3.9 Tombol Tekan Berhenti Darurat (24VAC)
10. Relai Sinkronisasi (2 Unit)

Gambar 3.10 Modul N-REL30


11. Autotransfomer 3 Fasa 400/230 VAC, modul 1kVA

Gambar 3.11 Modul N-TRANS03


12. Roda Gila

Gambar 3.12 Modul FLYW


13. Motor Tiga Fase Sangkar Tupai

Gambar 3.13 Modul EMT7

4. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Sebelum praktikum dimulai siapkan alat-alat yang diperlukan terlebih


dahulu.
2. Sebelum melakukan pemasangan atau modifikasi apa pun, selalu periksa
bahwa: unit dimatikan, dengan kunci ditempatkan pada posisi OFF dan
jamur keamanan ditekan.
3. Hubungkan modul seperti yang ditunjukkan pada gambar.
4. Pasang modul karena tidak terhubung ke listrik di awal.
5. Sakelar magnetotermal modul harus diaktifkan.
6. Putar kunci pada posisi ON.
7. Periksa pengoperasian transformator yang benar dengan bintang/delta
koneksi, mengukur tegangan di sekunder per cabang dengan multimeter.

5. DATA PRAKTIKUM
a. Rangkaian Star Delta
 Rangkaian Kontrol

 Rangkaian Daya
b. Praktikum Rangkaian Star Delta
 Praktikum Rangkaian Kontrol

 Praktikum Rangkaian Daya


6. ANALISA DATA
 Kontak NC dari kontaktor1 dan kontaktor 2 digunakan untuk pemutus
aliran listrik ke kontaktor yang lainnya.dimana kontaktor1 dan kontaktor
2 tidak boleh hidup secara bersamaan.
 Jika tombol on di tekan maka motor akan berputar secara star dan
sekaligus mengaktifkan timer.
 Motor yang di jalankan secara star delta akan mengalami perubahan
kecepatan putaran saat motor berpindah rangkaian dari star ke delta.
 Dalam percobaan rangkaian star delta ditujukan untuk mengurangi
lonjakan pada tegangan listrik yang di timbulkan karena putaran motor

7. KESIMPULAN
 Jadi di dalam rangkaian pengoperasian motor 3 Fasa hubungan Bintang
Segitiga semua komponen yang terdapat di dalamnya mempunyai peran
masing-masing untuk melengkapi satu sama lain.
 Rangkaian hubungan Bintang Segitiga digunakan pada sebuah motor
yang memrlukan beban yang besar, seperti pada sebuah motor 3 Fasa
380/660V.
 Pada hubungan Bintang (Star) mempunyai arus yang sama-sama (Kecil)
sedangkan tegangannya besar. Dan pada hubungan Bintang terdapat
tegangan jala-jala atau tegangan Line yang besar sedangkan arus jala-
jalanya / arus Line kecil.
 Hubungan segitiga (Delta) adalah kebalikan dari hubungan Bintang
(Star) yaitu terdapat tegangan jala-jala yang kecil sama sedangkan arus
jala-jalanya besar.
 Menjalankan hubungan Bintang (Star) yang terlalu lama, akan
menyebabkan motor cepat rusak, utnuk itu rangkaian harus cepat diubah
menjadi hubungan segitiga.

Anda mungkin juga menyukai