Anda di halaman 1dari 9

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: PENGOPERASIAN

MOTOR LISTRIK 3 FASE

A. Tujuan
Setelah menyelesaikan materi ini, peserta diharapkan dapat:
1. Merancang kontrol motor induksi 3 fase direct on line Start-Stop
2. Merancang kontrol motor induksi 3 fase putar kanan-kiri
3. Merancang kontrol motor induksi 3 fase kerja berurutan
4. Merancang kontrol motor induksi 3 fase star-delta

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Merancang desain kontrol open loop berbasis relai pada sistem elektrik
(4C6)
2. Menginstalasi dan mengoperasikan kontrol open loop berbasis relai pada
sistem elektrik (4C6)

C. Uraian Materi
PENGOPERASIAN MOTOR LISTRIK 3 FASE

3.1 Kontrol Motor Induksi, Direct On Line (DOL), Start-Stop

3.1.1 Teori Dasar

Kontrol motor listrik induksi 3 fase dimaksudkan adalah cara, metode atau
teknik starting motor. Ada beberapa teknik starting motor induksi 3 fase
yang biasa digunakan, diantaranya adalah teknik starting Direct On Line
(DOL), teknik Star-Delta, penggerak frekuensi, dan soft starter.

Piranti pada teknik starting DOL sederhana dan mudah ditemukan.


Perlengkapan DOL terdiri dari kontaktor utama dan termorelai (TOR) atau
relai beban lebih elektronik. Kerugian teknik DOL adalah sangat tingginya
arus starting motor (6-10 kali dari arus nominal motor), dan tingginya torsi,
yang dapat menyebabkan:

103
 Slip-belt, beban berat pada bantalan dan gear-box
 Kerusakan produk dalam proses
 Goncangan air dalam sistem pemipaan.

Piranti yang digunakan pada teknik starting STAR-DELTA terdiri dari 3


kontaktor, termorelai dan sebuah timer untuk seting waktu posisi STAR.
Arus starting sekitar 30% dari starting DOL. Torsi awal sekitar 25% dari
torsi pada DOL. Tekanan pada aplikasi berkurang dibandingkan pada
teknik starting DOL.

Penggerak variabel frekuensi memodulasi frekuensi listrik ke motor pada


rentang 0-250 Hz. Torsi motor tetap terjaga pada kecepatan yang rendah.
Arus starting juga rendah, antara 0.5-1 x arus nominal motor. Penggerak
frekuensi dapat juga digunakan untuk soft-stop.

Thyristor soft-starter digunakan untuk mengurangi tegangan starting.


Dengan tegangan motor yang lebih rendah, maka arus starting dan
momen starting dapat menjadi jauh lebih rendah dibandingkan teknik
strting yang lain. Tekanan pada aplikasi menjadi sangat minim
dibandingkan teknik starting yang lain.

Spesifikasi data beban listrik yang berupa motor listrik induksi 3 fase,
dapat ditemukan pada data nameplate dari motor. Untuk mengoperasikan
motor, maka harus ditentukan jenis sambungan pada lilitan motor. Motor
dapat dioperasikan dalam sambungan STAR ataupun DELTA. Pemilihan
jenis sambungan ini ditentukan oleh tegangan kerja pada setiap lilitan
motor. Data ini dapat dilihat pada data nameplate dari motor.

Gambar 3. 1 Name plate motor 220V

104
Gambar 3. 2 Name plate motor 380V

Pada gambar 3.1 diperlihatkan contoh nameplate motor yang memiliki


tegangan kerja setiap belitannya sebesar 220 Volt, sedangkan gambar
3.2 adalah contoh nameplate motor dengan tegangan kerja setiap
belitannya 380 Volt. Jika suplai daya adalah 3x380V/220V dan
menghendaki motor dioperasikan dalam sambungan bintang, maka
pilihlah motor dengan nameplate seperti gambar 5.1, sedangkan jika
dikehendaki motor dioperasikan dalam sambungan delta, maka pilihlah
motor dengan nameplate seperti gambar 3.3. Kesalahan memahami data
name plate bisa berakibat motor terbakar.

105
Motor induksi 3 fase memiliki tiga lilitan, dimana setiap lilitan pada ujung-
ujungnya diberi notasi sebagai berikut:

Notasi lama Notasi baru


 Lilitan I U–X U1 – U2

 Lilitan II V–Y V1 – V2

 Lilitan III W–Z W1 – W2

Sambungan lilitan motor induksi 3 fase dapat dihubungkan STAR () atau
DELTA (). Berikut gambar diagram lilitan motor dalam kedua
sambungan.

Gambar 3. 3 Sambugan STAR () pada motor 3 fase

Motor dalam sambungan STAR jika dihubungkan dengan suplai daya


3x380V/220V, maka tegangan yang masuk pada setiap lilitan motor
sebesar 220V.

106
Gambar 3. 4 Sambugan DELTA () pada motor 3 fase

Motor dalam sambungan DELTA jika dihubungkan dengan suplai daya


3x380V/220V, maka tegangan yang masuk pada setiap lilitan motor
sebesar 380V. Sedangkan jika dihubungkan dengan suplai daya
3x220V/127V, maka tegangan yang masuk pada setiap lilitan motor
sebesar 220V.

3.1.2 Gambar Rangkaian


Kontrol motor induksi 3 fase dijelaskan dalam dua gambar, yaitu gambar
rangkaian utama atau gambar rangkaian daya dan gambar rangkaian
kontrol. Gambar rangkaian daya menggambarkan aliran daya dari suplai
daya 3 fase sampai ke beban motor listrik 3 fase. Dalam hal ini suplai
daya 3 fase sebagai media kerja, sedangkan gambar rangkaian kontrol

107
menggambarkan aliran sinyal kontrol dengan suplai tegangan 1 fase.
Dalam hal ini suplai tegangan 1 fase sebagai media kontrol.

A. Gambar Rangkaian Utama/Daya (Media Kerja)

L1
L2
L3

F0

1 3 5
K1
2 4 6

97 95
F2
2 4 6 98 96

PE
U V W

M
3

Gambar 3. 5 Gambar Rangkaian Utama/Daya Motor 3 Fase, DOL, Start-Stop

108
B. Rangkaian Kontrol (Media Kontrol)

L1

F1

95
F2
96

S0

13 53 97
S1 K1 K1 F2
14 54 98

A1
K1 H1 H3
A2

Gambar 3. 6 Gambar Rangkaian Kontrol, DOL Motor 3 Fase, Start-Stop

3.1.3 Prosedur Pengoperasian

Pengoperasian motor 3 fase dengan teknik starting DOL, Start-Stop,


dapat direalisasikan dengan merangkai rangkaian daya dan rangkaian
kontrol pada papan trainer. Langkah-langkah percobaannya adalah
sebagai berikut:

109
1. Siapkan gambar rangkaian utama dan rangkaian kontrol
2. Siapkan modul MCB 3 fase dan MCB 1 fase 1 set, dan pasanglah
pada rangka trainer
3. Siapkan modul kontaktor utama 1 set, dan pasanglah pada rangka
trainer
4. Siapkan modul termorelai 1 set, dan pasanglah pada rangka trainer
5. Siapkan modul 3 Tombol tekan 1 set, dan pasanglah pada rangka
trainer
6. Siapkan modul 3 lampu indikator 1 set, dan pasanglah pada rangka
trainer
7. Siapkan modul motor induksi 3 fase 1 set, dan letakkan di dekat
trainer

Gambar 3. 7 Susunan modul komponen kontrol motor pada papan trainer


8. Dengan merujuk pada gambar, lakukan penyambungan
menggunakan kabel jumper.
9. Cek sekali lagi sambungan dan pastikan tidak ada yang belum
tersambung

110
10. Lakukan persiapan utuk ujicoba rangkaian kontrol. Hidupkan sumber
tegangan AC 1 fase, dan lakukan uji coba rangkaian kontrolnya.
11. Jika rangkaian kontrol telah berfungsi dengan baik, lakukan persiapan
ujicoba rangkaian daya.
12. Lakukan sambungan STAR pada motor 3 fase, dan sambungkan ke
output termorelai.
13. Sambungkan bodi motor dengan terminal PE (grounding).
14. Hidupkan suplai daya listrik 3 fase, dan ujilah.
15. Amatilah cara kerja rangkaian dan jawablah beberapa pertanyaan
berikut:
a. Jika ditekan tombol START sesaat, apa yang terjadi dengan
motor listrik?
b. Setelah motor berjalan dengan baik, tekanlah tombol STOP, lalu
amati apa yang terjadi dengan motor listrik.
c. Dalam keadaan motor berjalan, kemudian terjadi overload, apa
yang terjadi?
d. Jika tombol START dan tombol STOP ditekan bersama-sama,
apa yang terjadi dengan motor listrik?

3.2 Kontrol Motor Induksi, Putar Kanan-Kiri


3.2.1 Teori Dasar
Penggunaan motor induksi 3 fase di industri manufaktur demikian luas,
salah satunya dikarenakan kemudahan cara/teknik untuk startingnya.
Dalam praktiknya, motor induksi 3 fase digunakan sebagai penggerak
mesin dengan satu arah, dan tidak jarang pula sebagai penggerak mesin
dengan dua arah, maju-mundur, kanan-kiri, ataupun naik-turun.

Menentukan arah putaran motor induksi 3 fase sangat mudah, yaitu


dengan cara melihat secara berhadapan dengan poros motor, maka akan
diperoleh motor berputar ke kanan atau ke kiri. Gambar 3.8 menunjukkan
motor berputar kea rah kiri.

111

Anda mungkin juga menyukai