Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN KERJA PRAKTIK

ANALISIS PROGRAM PACKING MACHINE MENGGUNAKAN


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DAN HUMAN MACHINE
INTERFACE

Dwika Andre Marrwanto


1162003021

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BAKRIE
JAKARTA
2019

1
2

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
ANALISIS PROGRAM PACKING MACHINE MENGGUNAKAN
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DAN HUMAN MACHINE
INTERFACE

Disusun Oleh:
Dwika Andre Marwanto
1162003021

Jakarta, 3 Desember 2019

Dosen Pembimbing Kerja Praktik Pembimbing Kerja Praktik

Gunawarman Hartono, Ir., M.Eng Dilla Taufik

Mengetahui,
Kepala Program Studi Teknik Industri

Gunawarman Hartono, Ir., M.Eng


3

KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang selalu
memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh
rangkaian Kerja Praktik dan penyusunan Laporan Praktik yang dilaksanakan di
PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama 23 Juli 2019 s.d 12 September 2019.
Laporan Kerja Praktik ini disusun berdasarkan pengalaman penulis selama
menjalani program Kerja Praktik di PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama.
Sehingga dengan dibuat laporan ini penulis berharap laporan ini dapat dijadikan
sumber informasi dan referensi. Pada pelaksanaan Kerja Praktik dan penyusunan
laporan ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Laporan
Kerja Praktik ini dibuat untuk menyelesaikan mata kuliah wajib jurusan Teknik
Industri Universitas Bakrie dengan nama mata kuliah “Kerja Praktik’ yang
berjumlah 3 SKS (satuan kredit semester), Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada
penulis sehingga dapat melaksanakan kerja praktik ini dengan lancar.
2. Orang tua penulis yang selalu memberikan doa, dukungan dan kasih
sayang kepada penulis.
3. Bapak Gunawarman Hartono, Ir., M.Eng, Ketua Program Studi Teknik
Industri Universtas Bakrie dan Dosen Pembimbing penulis yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta masukan selama pelaksanaan
maupun penyusunan Laporan Kerja Praktik.
4. Kakak Dilla Taufik selaku pembimbing perusahaan yang telah membimbin
g dan mengawasi penulis selama berada di PT. Sarana Trimitra Solusindo
Pratama yang merupakan tempat dimana penulis melaksanakan Praktik Ke
rja Lapangan
5. Staff PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama yang telah membantu penulis
dalam membimbing dan memberikan informasi selama penulis melaksana
kan Praktik Kerja Lapangan.
4

6. Pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dari awal pelaksanaan kerja praktik.
Akhir kata, penulis berharap Laporan Kerja Praktik ini tidak hanya sebatas tulisan
hitam diatas putih, namun dapat memperluas wawasan semua pihak, baik bagi
penulis sendiri, pembaca, maupun pihak lainnya.

Jakarta, 3 Desember 2019

Dwika Andre Marwanto


1162003021
5

DAFTAR ISI

COVER….. .......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHA

ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...........................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik..........................................2
1.3. Ruang Lingkup Kerja Praktik .................................................3
1.4. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik...........................................3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan....................................................................4
2.1.1. Visi dan Misi Perusahaan........................................................4
2.1.2. Logo dan Arti Lambang..........................................................4
2.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan.....................................5
2.1.4. Lokasi Perusahaan............................................................6
2.1.5. Penghargaan Perusahaan.................................................8
2.2. Ruang Lingkup Bisnis Perusahaan..........................................10
2.3. Proses Bisnis Perusahaan..........................................................10
2.3.1. Perangkat keras (Hardware)...........................................11
2.3.2. Perangkat Lunak (Software)...........................................12
2.3.3. Penerapan Sistem Otomasi di Industri..........................12
2.3.4. Pelanggan (Client) perusahaan.......................................13
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
3.1. Gambaran Umum Kerja Praktik.............................................15
3.1.1. Kegiatan Yang Dilakukan Selama Kerja Praktik.........15
3.2. Perangkat dan Spesifikasi yang digunakan.............................20
3.2.1. Contoh Program PLC dan Desain HMI........................26
3.3. Definisi dan Fungsi Perangkat Otomasi..................................29
6

3.4. Temuan Masalah........................................................................33


3.4.1. Latar Belakang.................................................................33
3.5. Identiffikasi Masalah.................................................................34
3.6. Metodologi Pemecahan Masalah..............................................35
3.6.1. Analisa Permasalahan (Problem Analysis).....................35
3.6.2. Skenario Pengguna (User Scenario)...............................36
3.6.3. Pohon Tujuan (Objectives Tree)......................................37
3.6.4. Analisa Fungsi (Function Analysis).................................38
3.7. Manfaat Penggunaan PLC dan HMI di Industri....................43
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan.................................................................................49
4.2. Saran...........................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA Il...................................................................................50
LAMPIRAN.....................................................................................................51
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang pesat telah membuat segala sesuatu menjadi
lebih praktis, demikian juga dalam kegiatan sehari-hari, kebutuhan industri
menginginkan hal yang demikian. Berbagai inovasi telah dibuat untuk
mempermudah pekerjaan manusia.
Sistem kontrol saat ini kebanyakan masih menggunakan kontrol lokal,
dimana seorang operator harus kelapangan untuk mengoprasikan mesin agar dapat
bekerja. Begitu pula jika operator tersebut ingin memonitor status dari mesin
tersebut, seorang operator pun harus ke lapangan untuk melakukan hal tersebut.
Sekarang ini hal tersebut kurang efisien karena memerlukan waktu yang lama dan
tidak bisa terus menerus. Dan bahkan juga hal tersebut tidak diperbolehkan jika
operator tersebut meninjau ke lapangan dengan pertimbangan safety dari seorang
operator tersebut dimana kondisi lingkungan yang panas dan bising membuat
kenyamanan untuk bekerja menjadi kurang bahkan keselamatan diri menjadi
sangat berbahaya.
Dengan melihat pertimbangan tersebut, dalam dunia industri dapat
memanfaatkan teknologi pengendali yang ada untuk meningkatkan keselamatan
kerja dan juga efisiensi satu pekerjaan. Banyak sistem manual tersebut dibuat
menjadi otomatis untuk membuat pekerjaan tersebut lebih praktis. Seiring dengan
perkembangan teknologi sistem kendali didunia industri, sistem pengontrolan dan
monitoring mulai diambil alih oleh alat kendali untuk menggantikan pekerjaan
manual yang penuh resiko tersebut. Salah satunya adalah sistem pengendali
dengan menggunakan Programmable Logic Control (PLC).
PLC ini dengan segala fasilitas didalamnya mampu menggantikan peran
manusia untuk mengoprasikan kendalian dari jarak jauh dengan sistem otomatis.
PLC juga dapat memantau masukan-masukan maupun keluaran-keluaran sesuai
dengan instruksi didalam program dan melaksakan aturan kontrol yang telah
diprogram. Hal ini membuat pekerjaan lebih efisien dan efektif dari beberapa hal
seperti ekonomi, safety dan tenaga kerja.

1
2

PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama merupakan salah satu perusahaan


distributor produk LSIS (Korea Selatan) yang bergerak dibidang penyedia jasa
dan produk otomasi meliputi PLC (Programmable Logic Controller), HMI
(Human Machine Interface), Motor servo, dan SCADA (Supervisory Control And
Data Acquisition) dengan merk LSIS.

1.2. Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik


1.2.1 Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya kerja praktik ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengaplikasikan aspek kedisiplinan, kerjasama tim dan sikap
professional selama Kerja Praktik
2. Mengetahui pengaplikasikan produk LSIS pada system otomatis yang terdapat
di industri
3. Mempelajari protocol yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
produk LSIS dengan sesame produk LSIS atau dengan produk dari merk lain
4. Mengetahui perbedaan dari masing-masing protocol yang dapet digunakan oleh
produk LSIS

1.2.2. Manfaat
Adapun manfaat dari dilaksanakannya kerja praktik ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
Menambah referensi mengenai perkembangan industri yang dapat digunakan
kembali bagi pihak yang membutuhkan. Menjalin hubungan yang baik antara
perguruan tinggi dengan perusahaan tempat mahasiswa melakukan kegiatan
Kerja Praktik.
2. Manfaat Bagi Perusahaan
Mendapatkan masukan serta pemikiran baru terkait dengan keilmuan teknik
industri yang berguna dalam pengambilan keputusan.
3. Manfaat Bagi Mahasiswa
3

Membuka wawasan mengenai dunia kerja dan nilai-nilai berharga yang dapat
dijadikan pedoman untuk diaplikasikan pada masa yang akan datang.

1.3. Ruang Lingkup Kerja Praktik


Ruang Lingkup pelaksanaan kegiatan Kerja Praktik yaitu pada divisi
Trainee, kegiatan yang dilakukan di PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama yaitu :
1. Melakukan diskusi langsung dengan pembimbing Kerja Praktik dan teknisi
lapangan mengenai penggunaan produk LSIS di industri.
2. Mempelajari manual book dari produk LSIS untuk dapat lebih memahami
produk secara detail.
3. Mempelajari program PLC melalui software XG5000, Program HMI melalui
software Xpbuilder, Program inverter melalui software XG5000 dan HMI
untuk tampilan akhir, dan program servo melalui software LIVE-I.C.E yang
ada didalam program XG5000 dan SCADA melalui software InfoU.
4. Melakukan Praktik secara langsung pengaturan PLC, Inverter untuk
menghidupkan output berupa lampu indikator dan motor listrik 3 phase yang
ditampilkan dan dikendalikan melalui HMI dan servo
5. Mempelajari dan mempraktikan wiring PLC, HMI, inverter dan servo.

1.4. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik


Pelaksanaan kerja praktik ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
harus diikuti oleh semua mahasiswa Teknik Industri Universitas Bakrie. Penulis
melaksanakan kerja praktik pada:
Tanggal : 22 Juli s.d. 12 September 2019
Waktu Kerja : Senin s/d Kamis
Tempat : PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama
Alamat : Komplek 3 Multi Gudang Blok B27 Jl. Raya Daan Mogot Km.21
Tangerang 15141 – Indonesia
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan


PT Sarana Trimitra Solusindo Pratama (PT STS Pratama) didirikan di
Jakarta pada 18 Agustus 1998 sebagai perusahaan swasta yang memiliki
spesialisasi dalam Sistem Otomasi Industri. Pada tahun 2000, PT STS Pratama
ditunjuk oleh LSIS sebagai Distributor Resmi untuk Indonesia. LSIS (sebelumnya
LG / LS Industrial Systems) adalah perusahaan besar Korea yang bergerak di
bidang Drive dan Otomasi, dengan salah satu spesialisasi adalah pembuatan
produk Drive dan Otomasi serta pengembangan perangkat lunak otomasi. Dalam
penyediaan produk otomasi, LSIS memegang pangsa pasar terbesar di Korea dan
selanjutnya didukung oleh jaringan distribusi di seluruh dunia.

2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan


Visi
Untuk menjadi perusahaan terdepan dengan kredibilitas tinggi dalam
Sistem Otomasi Industri, dengan aset kami yang paling berharga adalah
sumber daya manusia dan pengetahuan teknologi canggih kami.

Misi
 Untuk memberdayakan sumber daya manusia melalui peningkatan
berkesinambungan dalam kualitas dan keterampilan.
 Menjadi salah satu perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang
Sistem Otomasi Industri di Indonesia.
 Untuk memberikan kepuasan maksimal kepada klien kami.

2.1.2. Logo dan Arti Lambang

4
5

Leading Solution
yaitu Untuk menjadi perusahaan yang sistem bisnisnya menyediakan "Solusi
Total" dari sistem yang digunakan untuk menekankan pada "Perangkat"
Limitless Satisfaction
yaitu Di bawah bisnis "Selalu dengan Pelanggan Kami," LS akan menunjukkan
masa depan yang lebih baik dengan teknologi dan layanan canggihnya

In the shape of an arrowhead


Keinginan kuat perusahaan adalah berjuang tanpa henti untuk menciptakan masa
depan yang lebih cerah; untuk menjadi perusahaan yang sangat responsif dan
inovatif yang dapat menciptakan paradigma baru untuk industri kami.
Curved Line
Pelanggan kami adalah jantung dari keprihatinan kami.
Warna Merah: Menantang dan berpikir progresif
Warna Biru: Transparansi dan Keandalan

2.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan


6

Gambar 1. Strukut Organisasi PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama

2.1.4. Lokasi Perusahaan


PT Sarana Trimitra Solusindo Pratama (Head Office)
Komplek 3 Multigudang Blok B 27
Jl. Raya Daan Mogot Km.21
Tangerang, Indonesia
Telp : +62 21 2917 0399
Website : www.sts-solution.biz
7

Gambar 2. All Supporting Team

Gambar 3. Skillful & Professional Engineer Teamwork


8

Gambar 4. Most items products are ready stock

Branch Offices :
 PT Trimitra Surya Sejahtera
Jl. Pasar V Barat Komp. MMTC
Warehouse 2 Blok J No. 2
Medan Estate, Deli Serdang
Telp. +62 61 6645 666
Fax. +62 61 6644 222
Email : sales.tss@heriwel.co.id
 PT Sarana Trimitra Solusindo Pratama
Komplek Pilar Mas Blok B No.33
Cimahi 40500, Bandung,
Jabar – Indonesia
Telp. +62 22 662 9686
Fax. +62 22 7082 2384
Email : mulyadi@sts.co.id
 PT Sarana Tripancamitra Solusindo
9

Jl. Duku Kupang XX/52


Surabaya – Indonesia
Telp. +62 5677 207; 5630 588
Fax. +62 31 5622 163
Email : hadiindo@stssby.biz
Website : www.stssby.biz
 PT Sasmitra Tirta Solusindo
Jl. Gunung Lumut No. 30B
Padangsambian Klod
Denpasar Bali
Telp. +62 361 9285833; 737430
Fax. +62 361 737353
E-mail : sanjaya_tds@yahoo.com

2.1.5. Penghargaan Perusahaan


Grup LS adalah salah satu perusahaan terbesar di Republik Korea yang
saat ini berada di peringkat ke-16 tidak termasuk perusahaan milik pemerintah.
Chronology – milestone in the industrial solution
May
Completion of Cheongju EV Relay Plant
2012
Nov Selected as one of the Top 100 Global Innovators by Thompson
2011 Reuters
Oct 2011 Completion of Busan HVDC Plant
Dec 2010 Received Presidential Green Business Prize
May Get the largest number of Green Certification as the first
2010 company in Korea
Apr 2010 LS Metal separated from LSIS
Oct 2009 Established LS Industrial systems B.V. Amsterdam, Netherland
Acquisition Sauter Korea Co., Building automation system
Oct 2009
maker
June Established LS Semi Powertech Co., J/V with Infineon
10

2009 Technology
June Acquisition Metronix Co., Korean automation system
2009 manufacturer
Nov
Acquisition Planet Co., LED & Power line carrier manufacturer
2008
Feb 2007 Opened Marketing Subsidiary in Dubai
Constructed Electric & Automation equipment factory in Wuxi,
Sep 2005
China
Mar
Renamed from LG to LS Industrial Systems
2005
Dec 2003 Separated from LG Group, joined LS Group
Apr 1999 LGIS merged LG Metal
Sep 1995 LGIS merged Goldstar I&E & Goldstar Mechanical & Electrical
Jan 1995 Renamed from Goldstar to LG Industrial Systems (LGIS)
Mar
Established Goldstar Industrial Systems Co., Ltd.
1987
Feb 1980 Constructed the Cheongju factory of Goldstar I&E
Jun 1974 Established Goldstar Instrument & Electrical Co., Ltd.

2.2. Ruang Lingkup Bisnis Perusahaan


PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratana (PT. STS Pratama) merupakan
perusahaan swasta yang core bussiness-nya adalah spesialisasi dalam Sistem
Otomasi Industri (Industrial Automation System). PT. STS Pratama merupakan
distributor resmi LS korea yang berada di Indonesia dengan wilayah pemasaran
skala lokal yang meliputi Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya dan Bali.
Perusahaan yang memulai usahanya sejak 1998 ini berkantor di Tangerang Daan
Mogot, dan Gudang yang berlokasi dekat dengan kantor yang lebih tepatnya
berlokasi di Komplek 3 Multigudang.
Perusahaan ini didirikan dan dipimpin oleh Bapak Susanto Lim dan
mempunyai rekan kerjasamanya yaitu pada bagian Sales Director, Technical
Director, Project Director. Semakin berkembangnya PT. STS Pratama dan omset
harian yang besar, PT. STS Pratama mendapatkan keuntungan yang cukup untuk
11

memperluas bisnis usahanya dengan bekerja sama dengan beberapa rekan bisnis
seperti Sewha, Ls. Tetapi untuk mempertahankan core bussiness-nya sekaligus
sebagai antisipasi peluang dan kondisi pasar di masa mendatang, PT. STS Pratama
meluncurkan produk baru yang dapat menyeimbangi perkembangan industri saat
ini yaitu industri 4.0 dengan produk Internet Of Things dan Harmonics. Produk
tersebut ditujukan untuk berbagai macam industri baik industri menengah maupun
besar.

2.3. Proses Bisnis Perusahaan


PT. Sarana Trimitra Solusindo merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa dengan spesialisasi pada sistem industri otomasi, kemudian menjadi
distributor resmi dari LSIS Korea yang berada di Indonesia dengan brand yang
dikenal sebelumnya dengan nama LG/LS. LG/LS adalah perusahaan besar korea
yang bergerak dibidang drive dan otomasi.
Pada tahun 2005 PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama ditunjuk oleh
LSIS sebagai distributor utama yang terpercaya dan bertanggung jawab sebagai
distribusi dan penjualan dengan produk sebagai berikut :
1. LS Low Voltage AC Drive ( Inverter / Variable Frequency Drive)
2. LS Medium Voltage AC Drive (Inverter dengan tegangan menengah)
3. LS PLC (Programmable Logic Controller)
4. LS HMI (Human Machine Interface/ Touchscreen)
5. LS InfoU (Scada Software)
Kemudian pada tahun 2006 PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama
memperluas koneksi kerjasama dan dipercaya sebagai distributor resmi Indonesia
untuk produk :
1. LS Mecapion (AC Servo Motor dan Servo Drive)
Encoder pembaca rotari dan sistem robot pada industri
2. Sewha (Sistem Weighing Otomasi)
(Weighing Indicactor , Load Cell dan software)
Produk di atas setelah itu diaplikasikan pada sistem otomasi industri
seperti : motor listrik, mesin industri besar dan industri kecil, penggerak pada
industri manufaktur, dan alat berat lainnya.
Proses Bisnis yang dilakukan perusahaan yaitu :
12

2.3.1. Perangkat keras (Hardware)


Perangkat keras (Hardware) meliputi : PLC, Motor Listrik, HMI, Inverter,
dan Servo Motor dan Servo Drive
• Input :Bahan baku perangkat/alat yang digunakan seperti
PLC,Inverter,HMI dll diambil dari inventory/gudang
• Process : Perangkat diperiksa oleh teknisi dengan melakukan pengecekan
awal untuk memastikan bahwa kondisi fisik dari alat/perangkat tersebut
baik, kemudian perangkat dipersiapkan untuk uji coba di lab/tempat kerja
oleh teknisi.
• Output: Perangkat siap dijual untuk dapat dioperasikan dan dipasang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2.3.2. Perangkat Lunak (Software)


Perangkat Lunak yaitu sebuah pogram yang digunakan untuk mendesain
dan menjalankan sistem otomasi pada industri dalam berbagai macam proses yang
dibutuhkan.
• Input :
- Software XG5000 untuk mendesain program PLC dan menjalankan
program secara simulasi,
- Software XpBuilder untuk menjalankan Program HMI menjalankan
program secara simulasi,
- Software LIVE I.C.E untuk mendesain program dan menjalankan
perangkat Servo.
• Process : Program disimpan yang dihubungkan dengan perangkat kedalam
perangkat PLC,HMI,dan Servo untuk dapat diuji coba
• Output : Program yang telah selesai didesain dan diuji coba akan
diaplikasikan di industri .

2.3.3. Penerapan Sistem Otomasi di Industri


Industri Plastik (Plastic Industry) :
• Plastic Blowing
• Plastic Winding
• Plastic Cutting
• Plastic Printing
13

• Plastic Extruder, Blow Molding


• Plastic Sheet
• PVC Pipe
• Hose Extruder

Industri Tekstil (Textile Industry) :


 Yarn Winding
 Spinning and Weaving
 Knitting
 Dying
 Washing
 Traverse Winding
 Printing
 Fiber Textiles

Industri Alat Berat atau lainnya


• Boiler
• Palm Oil Mill
• Paper Printing Machines
• Water Pump Supply
• Escalators & Elevators
• Cranes or Hoists
• Chemicals
• Paint
• Glass
• Ceramic
• Pulp and Paper
• Mining Conveyors
• Fan and Pump
• Water Chiller Pumps
• AHU
• Food & Beverage
• BAS (Building Automation System)

2.3.4. Pelanggan (Client) perusahaan


Pelanggan dari PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama yaitu:
• Mayora Group (Teh Pucuk)
• Mangga Dua Pasar Pagi
• Mall Of Indonesia
• Cilegon Fabrication Steel
• APLUS
• Asahi
• Astra Agro Lestari
14

• Indah Kiat (Pulp and paper production)


• Semen Indonesia
• Hamasa Steel Centre
• Krakatau ( Posco Chemtech)
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

3.1. Gambaran Umum Kerja Praktik


Kerja Praktik dilakukan di PT Sarana Trimitra Solusindo Pratama PT.
Sarana Trimitra Solusindo Pratama (PT. STS Pratama) merupakan perusahaan
swasta yang bergerak dalam bidang otomasi industri. PT. STS Pratama ditunjuk
oleh LS IS sebagai distributor resmi untuk Indonesia. LS IS (LG) atau LS
Industrial Systems adalah perusahaan Korea yang bergerak di bidang drive dan
otomasi, dengan salah satu spesialisasinya adalah pembuatan drive dan produk
otomasi dan pengembangan perangkat lunak otomasi.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktik diberikan materi pelatihan serta
diajarkan praktik dengan device produk LS seperti PLC, HMI, Servo, Inverter,
dan SCADA. Masing-masing sub bidang memiliki peranan dan fungsinya
tersendiri.

3.1.1. Kegiatan Yang Dilakukan Selama Kerja Praktik


Kegiatan minggu pertama Kerja Praktik dimulai dengan orientasi
pengenalan PT. Sarana Trimitra Solusindo Pratama dan dilanjutkan dengan
perkenalan dengan mentor serta departemen yang ditempati seperti pengenalan
kepada karyawan Engineer department. Kegiatan selanjutnya yaitu pengenalan
dasar tentang pengertian PLC yaitu mempelajari fungsi dasar.
PLC adalah suatu (alat) kendali logika yang dapat diprogram, digunakan
untuk otomasi.
Adapun software yang digunakan untuk produk LS adalah:
 XG5000 Untuk PLC XGT Family
 KGLWin Untuk PLC Master K Series
 GMWin Untuk PLC Glofa Series
Program XG5000

15
16

Gambar 5. Program XG5000 System Packing Machine

Gambar 6. Program XG5000 System Packing Machine 1


XG5000 merupakan software yang digunakan untuk melakukan wiring
diagram ladder, gambar diatas adala salah satu contoh program dasar yang
berguna untuk menghidupkan sebuah lampu menggunakan timer dengan tombol
pushbutton start dan pushbutton stop.
Cara kerjanya yaitu :
Push Button Start (P000) ditekan maka timer (T000) bekerja untuk
menghidupkan lampu (P0020) selama 10 detik kemudian setelah 10 detik maka
timer (T000) akan mematikan lampu (P0020). Tombol Stop (P0001) digunakan
untuk mematikan timer dan juga lampu secara bersamaan.
17

Kegiatan yang dilakukan selama minggu pertama yaitu selain


diperkenalkan tentang pengertian dasar PLC, juga diberikan soal latihan oleh
trainer seperti penerapan sistem di industri dan berdiskusi mengenai manfaat dari
pengaplikasian program tersebut.
Kegiatan selanjutnya yaitu mempelajari wiring PLC menggunakan PLC
kit training, meliputi wiring supply, wiring input dan output. Setelah itu
mempelajari cara download dan upload program, kemudian dilanjutkan dengan
mempelajari sistem komunikasi antara PC dengan PLC menggunakan XGT
Protokol yaitu kabel COM atau USB Serial.

Gambar 7. PLC Kit Training


Setelah menyelesaikan materi PLC kemudian dilanjutkan dengan materi
Human Machine Interface. Selama beberapa hari diajarkan tentang instruksi dasar
yang terdapat pada software HMI yaitu XP Builder seperti :
1. Mensimulasikan HMI tanpa menggunakan perangkat PLC dan HMI.
2. Mendesain HMI agar terlihat menarik dan mudah dipahami
18

Gambar 8. Program XpBuilder Desain HMI pengisian Material Silo


Setelah proses simulasi dan desain telah berhasil dilanjutkan dengan
mempelajari hardware HMI meliputi :
1. Proses download program ke HMI
2. Wiring supply HMI dan wiring HMI dengan PLC
3. Mengkomunikasikan HMI dengan PLC.
19

Gambar 9. HMI Kit Training


HMI Kit Training yang digunakan sebagai media Kerja Praktik
Setelah menyelesaikan materi HMI dilanjutkan dengan mempelajari
Variable Frequency Drive. Materi VFD meliputi instruksi-instruksi dasar seperti
mengatur acceleration, deceleration, frequency, forward dan reverse melalui
keypad VFD secara langsung. Lalu dilanjutkan dengan melakukan pengaturan
pada VFD melalui PLC, pada materi ini untuk mengkomunikasikan PLC dengan
VFD menggunakan protokol modbus RTU. Membuat program baru untuk dapat
mengetahui hubungan VFD dengan HMI.
Gambar 10. Inverter Kit Training

Inverter Kit Training yang digunakan sebagai media Kerja Prarktik


Kemudian dilanjutkan dengan mempelajari servo drive. Kegiatan pekan ini
dimulai dengan mempelajari manual book dari servo drive tipe L7Series.
20

selanjutnya penulis mempraktikan secara langsung cara men-jog dan mengatur


kecepatan serta jarak putaran servo secara langsung melalui keypad. Lalu setelah
itu, cara melakukan hal yang sama namun menggunakan software LIVE-ICE yang
terdapat pada software PLC yaitu XG5000.
Selanjutnya memperlajari materi SCADA InfoU. Pada materi SCADA
InfoU diberi pengenalan dan diiajarkan instruksi-instruksi dasar meliputi cara
pengaturan tag management, graphic dan cara mengkomunikasikan InfoU dengan
PLC menggunakan XGT Protocol.
Kegiatan terakhir setelah selesai mempelajari beberapa produk dan
program LSIS secara satu persatu, Lalu mempraktikan komunikasi antar device
meliputi PLC menggunakan User Defined Protocol, antara tiga PLC
menggunakan XGT Protocol, HMI dengan PLC menggunakan XGT Protocol,
PLC dengan VFD menggunakan Modbus Protocol, HMI dengan VFD
menggunakan Modbus Protocol, dan pengoperasian InfoU.

3.2. Perangkat dan Spesifikasi yang digunakan


Perangkat dan speksifikasi yang digunakan dalam melakukan program
pada saat kegiatan PKL yaitu PLC, HMI, INVERTER dan SERVO
MOTOR/SYSTEM.
1. PLC (Programmable Logic Controller)
XGB SERIES (XBM-DN32S)

Gambar 11. PLC XGB SERIES (XBM-DN32S)


21

Gambar 12. PLC User Operation & Function

2. XGT PANEL/HMI (Human Machine Interface) iXP SERIES


TIPE : iXP 50 TTA

Gambar 13. HMI Tipe iXP 50 TTA Front Panel


22

Gambar 14. HMI Tipe iXP 50 TTA Back Panel

Fitur terbaru dari HMI


Menghadirkan sensor baru (untuk iXP models)
 iXP menghadirkan sensor deteksi gerak yaitu pada jarak 1m jika ada
pergerakan yang berada didepan layer HMI sehingga dapat
menghidupkan layer otomatis
 Pada saat tidak digunakan dalam waktu tertentu layar/tampilan akan
otomatis mati sehingga dapat menghemat listrik atau waktu pakai lebih
Panjang.
23

Gambar 15. HMI Tipe Ixp 50 TTA Feature


3. INVERTER /LOW VOLTAGE VFD (Variable Frequency Drive)
All Type Inverter

Gambar 16. All Type Inveter


24

Gambar 17. Inverter Tipe IG5A


4. XMOTION SERVO SYSTEM AND SERVO MOTOR
(L7 Series)
25

Gambar 18. Xmotion Servo System L7 Series


5. SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition)
Stand Alone
26

Gambar 19. SCADA Stand Alone


Hanya dengan sistem Stand Alone, user dapat memonitor dan mengontrol
status data beberapa perangkat.
Client/Server System

Gambar 20. Client Server System


27

 Memungkinkan untuk mengontrol dan memantau sistem secara


remote/multiple.
 Sinkronisasi waktu antara server dan client telah disediakan.

Gambar 21. Contoh tampilan SCADA

3.2.1. Contoh Program PLC dan Desain HMI


Program PLC sistem pengisian tanki Otomatis
Soal 1
Sistem pengisian tanki secara otomatis program PLC
28

Gambar 22. Soal Sistem Pengisian Tanki Otomatis


Wiring Diagram Ladder menggunakan Software XG5000
Sistem Pengisian tanki Otomatis

Gambar 23. Wiring Diagram Ladder XG5000

Soal 2
29

Program Sistem Parkir menggunakan PLC dan HMI

Gambar 24. Soal PLC dan HMI Sistem Parkir


Program PLC Sistem Parkir
30

Gambar 25. Wiring Diagram Ladder PLC 1


31

Gambar 26. Wiring Diagram Ladder PLC 2


Desain HMI Sistem Parkir

Gambar 27. Desain HMI Sistem Parkir Keadaan Kosong


32

Gambar 28. Desain HMI Sistem Parkir Keadaan Penuh Terisi

3.3. Definisi dan Fungsi Perangkat Otomasi


 PLC (Programmable Logic Controller)
PLC merupakan suatu peralatan (device) yang digunakan untuk
menggantikan fungsi suatu rangkaian relay sekuens untuk mengontrol
proses/mesin. PLC bekerja berdasarkan input yang diterima dan bergantung pada
fungsinya menghasilkan output dalam bentuk on/off (binary output). Pemakai/user
PLC harus memasukkan/memberikan program pada PLC untuk menghasilkan
output tertentu. Dasar PLC itu sendiri adalah sebuah CPU (Central Proccessing
Unit) yang merupakan pusat control dari sebuah PLC, elemen-elemen
input/output (I/O) yang terhubung akan diolah CPU berdasarkan program PLC
yang telah dirancang, jenis input device tediri dari bermacam-macam field device,
seperti: sensor label block, sensor eject, emergency stop dan inverter conveyor 2
dan lain-lain. Sedangkan untuk output seperti: servo cutting (S-), screw motor,
conveyor motor, dan lampu. Input device terbagi dengan dua jenis data tipe, yaitu
digital input dan analog input. Begitu halnya juga dengan output device yang juga
terbagi atas dua jenis data tipe yaitu digital output dan analog output. PLC yang
digunakan pada alat ini adalah PLC jenis XBM dengan tipe XBC-DN64H.
CPU/Prosesor
33

CPU merupakan bagian penting dalam PLC yang berfungsi mengolah data dari
sinyal-sinyal masukan yang kemudian memberikan hasilnya pada keluaran untuk
dilanjutkan pada actuator berupa relay, lampu, motor, dll. CPU pada PLC bekerja
dengan mengoperasikan logika dari modul input (AND, OR, NOT dan fungsi –
fungsi logika lainnya) berdasarkan program yang berada di memori.
Memori
Memori pada PLC merupakan bagian untuk menyimpan setiap program dan
instruksi yang telah dibuat. Instruksi-instruksi tersebut dapat tersimpan di memori
internal maupun eksternal, pemilihan penyimpanan tersebut berdasarkan program
yang dibuat oleh programmer
Input/Output Unit
Salah satu bagian dari PLC yang berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal masukan
dari sensor dan memberikan keluaran berupa instruksi tertentu kepada aktuator.
Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau
komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis
modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan
digunakan. Modul input analog adalah input khusus yang menggunakan ADC
(Analog to Digital Conversion) dimana input ini digunakan untuk input yang
berupa variable seperti sensor, push button, lampu.
Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan
PLC ke peralatan output. Besaran informasi/sinyal elektrik itu dinyatakan
dengan tegangan listrik antara 5-15volt DC dengan informasi diluar sistem
tegangan yang bervariasi antara 24- 220volt DC maupun AC. channel output
biasanya mempunyai 6-32 output point dalam sebuah single module.
Output analog adalah tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC
(Digital to Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai
dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10
volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti
motor yang mengoperasikan conveyor. Output dapat berupa lampu, mesin
hydraulic, mesin printing dan air conditioner.
 HMI (Human Machine Interface)
34

HMI (Human Machine Interface) adalah sistem yang menghubungkan


antara manusia dan teknologi mesin. HMI dapat berupa pengendali dan visualisasi
status baik dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat real
time. Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan real time dengan membaca
data yang dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh sistem controller-nya.
Tugas dari HMI (Human Machine Interface) yaitu membuat visualisasi dari
teknologi atau sistem secara nyata. Sehingga dengan desain HMI dapat
disesuaikan sehingga memudahkan pekerjaan fisik. Tujuan dari HMI adalah untuk
meningkatkan interaksi antara mesin dan operator melalui tampilan layar
komputer dan memenuhi kebutuhan pengguna terhadap informasi sistem. Jenis
HMI yang digunakan yaitu diproduksi oleh LS dengan tipe IXP 80TTA.
 INVERTER /LOW VOLTAGE VFD (Variable Frequency Drive)
Inverter adalah suatu alat yang dapat mengubah tegangan bolak-balik
menjadi tegangan searah dengan frekuensi dan tingkat tegangan yang dapat diatur.
Inverter dapat secara luas diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu inverter satu
phasa dan inverter tiga phasa. Setiap tipe inverter ini dapat menggunakan piranti
terkendali turn-on dan turn-off (seperti BJTT, MOSFET, IGBT, MCT, SIT, GTO)
atau tyristror komutasi paksa tergantung pada aplikasinya. Jenis inverter yang
digunakan pada sistem ini yaitu dengan tipe S100 yang merupakan produksi dari
LS. Maksimum arus hubungan pendek prospektif yang dimungkinkan pada
sambungan daya input didefinisikan dalam IEC 60439-1 sebagai 100 kA.
Tergantung pada MCCB yang dipilih, LSLV- S100 Series cocok untuk digunakan
dalam sirkuit yang mampu memberikan maksimum 100 kA RMS ampere simetris
pada tegangan pengenal maksimum drive.

 MOTOR LISTRIK (1 PHASE/3PHASE)


Motor merupakan bagian dari conveyor yang digunakan untuk
menjalankan botol dari proses filling dan cupping botol yang akan di proses
menuju ke pemasangan label. Pada proses pemasangan label dari proses filling
dan cupping botol dibutuhkan motor dengan daya yang besar. Kecepatan motor
dapat dikendalikan dengan menggunakan inverter sehingga motor dapat dipakai
35

sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya motor yang dapat memenuhi sistem
tersebut adalah motor DC jenis 3 phasa. Motor induksi 3-phasa bekerja
berdasarkan medan elektromagnetik yang diinduksikan dari kumparan stator ke
rotornya dan tidak dapat berputar tanpa bantuan gaya dari luar. Motor induksi
merupakan salah satu mesin asinkronous (asynchronous motor) karena mesin ini
beroperasi pada kecepatan dibawah kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron sendiri
ialah kecepatan rotasi medan magnetik pada mesin. Kecepatan sinkron ini
dipengaruhi oleh frekuensi mesin dan banyaknya kutub pada mesin.

 SERVO MOTOR DAN SERVO DRIVE (Xmotion Servo System)


Motor servo adalah bagian dari sistem loop tertutup dan terdiri dari
beberapa bagian yaitu rangkaian kontrol, motor servo, poros, potensiometer, roda
gigi penggerak, penguat dan salah satu penyandi atau penyelesai. Motor servo
merupakan perangkat listrik mandiri, yang memutar bagian-bagian mesin dengan
efisiensi tinggi dan dengan presisi tinggi. Poros output motor ini dapat
dipindahkan ke sudut tertentu, posisi dan kecepatan yang tidak dimiliki motor
biasa. Perbedaan utama dari motor AC dan DC adalah kemampuan bawaan untuk
mengontrol kecepatan. Sedangkan untuk sinkron dan tidak sinkron adalah dari
segi ketepatan speed karena dengan sinkron maka controller atau PLC bisa
mengetahui persis kecepatan dari motor servo tersebut.
Drive servo adalah sebuah otak dari motor servo tersebut, seperti inverter
tetapi didalam drive servo terdapat sebuah program. Ketika drive servo
memerintahkan sebuah motor servo untuk berputar, maka encoder didalam servor
akan mengirimkan berupa sinyal pulse (PWM) yang dibaca lagi oleh drive servo.
Maka drive servo akan mengetahui kecepatan dari motor servo tersebut maupun
posisi derajat motor servo tersebut. Motor servo dapat mengendalikan presisi dan
automatis untuk digunakan dalam aplikasi robotika, otomasi, permesinan CNC
dan lain-lain. Untuk menggerakan motor servo pada proses pemotongan label
dengan ukuran yang diinginkan dan presisi yang tinggi.

3.4. Temuan Masalah


36

3.4.1. Latar Belakang


Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri
adalah sangat umum dewasa ini. Hampir semua industri yang memerlukan
pengendalian otomatis, menggunakan PLC.
Menurut (Agfianto E.P, 2007) Programmable Logic Controller (PLC)
merupakan alat pengendali berbasis mikroprosesor serbaguna, yang khususnya
dirancang untuk dapat beroprasi dalam lingkungan industri yang cukup berat dan
kasar. Pada awalnya, alat ini dikenalkan sebagai alat yang bekerja secara
elektronik, menggantikan panel relai yang bekerja untuk kondisi ON-OFFsebagai
pengendali motor, aktuator dan selenoid. Dalam perkembangannya, alat ini
mampu digunakan sebagai pengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan
dengan relai biasa.
Salah satu penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) yaitu
sebagai pengendali konveyor. Karena penggunaan konveyor banyak digunakan di
industri, maka didalam Laporan kerja praktik ini bertujuan untuk merancang dan
membuat simulasi sistem kendali konveyor packing barang menggunakan
Programmable Logic Controller (PLC) dengan Human Machine Interface (HMI)
sebagai antarmukanya.
Dengan menggunakan Human Machine Interface (HMI) dimaksudkan
dapat memvisualisasikan kejadian, peristiwa, atau pun proses yang sedang terjadi
di plant secara nyata untuk menunjukan kesalahan mesin, status mesin, dan
memudahkan operator untuk memulai atau menghentikan operasi. Sehingga
operator lebih mudah dalam melakukan pekerjaan fisik.

3.5. Identifikasi Masalah


Penggunaan sistem otomasi dalam industri sangat dibutuhkan terutama
bisnis yang menghasilkan sebuah barang dalam jumlah yang banyak, sistem
tersebut harus terintegrasi mulai dari input proses dan output, Salah satu kasus
dari program yang ingin dibahas adalah sebagai berikut
37

Gambar 29. Soal Program PLC System Packing Machine

Gambar 30. Soal Program HMI System Packing Machine

3.6. Metodologi Pemecahan Masalah


3.6.1. Analisa Permasalahan (Problem Analysis)
Penggunaan 5 W + 1 H bertujuan untuk menganalisa persyaratan dan
kebutuhan dari customer, misalnya pembuatan sebuah produk baru atau
pengembangan produk yang sudah ada menjadi terbaru. Berikut ini adalah
38

Analisa yang digunakan dalam mengembangkan dan melakukan pembaruan


perangkat otomasi.

What ? : Sistem kendali yang dipakai masih secara manual


When? : Pada saat sistem kendali tersebut digunakan di industri
Where? : Di perusahaan (Industri), terutama yang menggunakan
konveyor sebagai sistem kendali
Who? : Operator produksi atau pengelola pabrik
Why? : Karena, perusahaan tersebut tidak melakukan pembaruan
terhadap sistem kendalinya
How? : Dengan cara melakukan pembaruan (Upgrade) terhadap sistem
kendali yang telah ada yaitu secara manual diperbarui secara
otomatis menggunakan PLC (Programmable Logic Controller)
dan HMI (Human Machine Interface) untuk memudahkan
operator mengoperasikan mesin dll.

3.6.2. Skenario Pengguna (Identify Opportunities)


Skenario pengguna digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan
sebuah peluang dari produk baru atau produk yang dikembangkan, misalnya
dalam pengembangan dan pembaruan sistem kendali yaitu :

Sistem kendali yang dipakai saat ini :


1. Sistem kendali secara manual
2. Memerlukan banyak komponen
3. Distribusi sistem kendali terbatas
4. Menggunakan tombol fisik untuk mengoperasikan
5. Kebutuhan daya yang besar
6. Hasil Produksi tidak maksimal

Kondisi yang dirasakan pengguna (Perusahaan) :


39

1. Sistem kendali yang dioperasikan secara manual dan bekerja


berdasarkan instalasi (Wiring).
2. Komponen yang digunakan seperti : Relay, Kontaktor, Thermal
Overload, MCB, Push Button, Lampu Indikator. Komponen tersebut
memerlukan perawatan dan perbaikan secara berkala jika dipakai
secara terus menerus yang memakan biaya cukup besar.
3. Pembagian jalur distribusi sistem yang terbatas dikarenakan komponen
tersebut memiliki input dan output hanya sedikit pada umumnya.
4. Menggunakan Tombol Push Button pada sistem tersebut sehingga
membutuhkan tenaga (Effort) untuk mengoperasikannya.
5. Membutuhkan daya listrik yang besar, sehingga biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan cukup banyak.
6. Terbatasnya jumlah produksi yang dihasilkan, dikarenakan kurangnya
kemampuan proses dari komponen tersebut.

Solusi dan Manfaat :


1. Melakukan pembaharuan terhadap sistem kendali secara manual
menjadi otomatis yaitu menggunakan PLC sebagai sistem kontrol dan
HMI sebagai visualisasi, sehingga memudahkan operator untuk
mengoperasikan sistem tersebut.
2. PLC memiliki ukuran yang cukup kecil sehingga mengurangi ruang
yang dapat dipakai untuk kepentingan lainnya.
3. PLC memiliki modul input dan output yang banyak dan juga dapat di
ekspansi (Expansion) untuk pembagian jalur distribusi sistem kontrol.
4. HMI berguna untuk menggantikan tombol Push Button sebagai suatu
alat perinta untuk mengoperasikan sistem dalam bentuk Visual User
Interface.
5. PLC dan HMI memiliki daya yang lebih rendah dibandingkan sistem
kendali secara manual.
40

6. PLC dan HMI memiliki kecepatan kontrol yang tinggi dan effisien,
maka produktifitas akan lebih cepat dan menghasilkan output yang
diinginkan.

3.6.3 Pohon Tujuan (Objectives Tree)


Pohon Tujuan (Objectives Tree) adalah metode yang digunakan untuk
mengklarifikasi tujuan dan sub tujuan dari desain yang saling berhubungan
diantaranya.

Gambar 31. Objectives Tree penggunaan PLC dan HMI

3.6.4. Analisa Fungsi (Function Analysis)


Analisa fungsi adalah metode yang digunakan untuk menentukan fungsi
yang diperlukan dan batasan sistem dari desain baru yang ingin dibuat, yaitu :

Input : Perusahaan / Industri yang ingin meningkatkan produktifitas dan


pembaharuan sistem kendali

Process :
1. Survey lokasi
41

2. Pemilihan perangkat PLC dan HMI


3. Negosiasi harga
4. Desain Program PLC dan HMI
- Desain Program PLC dan HMI melalui Software yang dibuat
berdasarkan kebutuhan pelanggan atau hasil desain yang
ditawarkan oleh pihak perusahaan
5. Pemasangan komponen PLC dan HMI
- Pemasangan dan penginstalan dilakukan oleh teknisi dari
perusahaan di tempat pelanggan berdasarkan desain yang telah
dibuat

Output :
Memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai yang diinginkan seperti :
- Meningkatkan Produktifitas dengan menggunakan sistem
kontrol yang handal
- Menurunkan biaya yang dikeluarkan (Listrik, Perawatan, Upah
Tenaga kerja)
- Memudahkan Operator produksi dalam mengoperasikan sistem
kontrol dengan HMI.
- Kerusakan peralatan yang akan terjadi dapat dicegah
(Condition Based Management).
Dalam pembuatan Program PLC dan HMI sistem packing machine
menggunakan 2 konveyor ini bertujuan untuk mengatur jumlah maksimum barang
dari konveyor 1 dan konveyor 2, pada saat jumlah tersebut telah mencapai angka
yang diinginkan maka konveyor 1 dan 2 akan berhenti secara otomatis, Kemudian
PLC akan melakukan jeda selama waktu yang dibutuhkan untuk dapat melakukan
proses dari awal atau berikutnya.
Dibawah ini adalah program PLC yang telah didesain melalui software
XG5000:
42

Gambar 32. Program PLC Wiring Diagram Ladder System Packing Machine

Gambar 33. Program PLC Wiring Diagram Ladder System Packing Machine 1
Program diatas adalah diagram ladder yang memiliki alamat atau kode
yang memberikan perintah untuk dapat menjalankan program secara keseluruhan,
program ini memiliki komponen utama sebagai berikut :
Input :
43

1. PB Start (M0000) Tombol untuk menjalankan program


2. PB Stop (M0001) Tombol untuk menghentikan program
3. PB Reset (M0016) Tombol untuk mereset program
Process :
1. Counter (C000) untuk konveyor 1 selama 15 kali
2. Counter (C001) untuk konveyor 2 selama 30 kali
3. Timer (T000) untuk waktu jeda ke proses awal atau berikutnya
Output :
1. Motor Listrik 1 dan Lampu Indikator 1 (P0020) adalah lampu tanda
bahwa konveyor 1 berjalan dengan baik
2. Motor Listrik 2 dan Lampu Indikator 2 (P0021) adalah lampu tanda
bahwa konveyor 2 berjalan dengan baik
Dengan adanya input proses output maka operator dapat mengoperasikan
dengan mudah dan memberikan indikasi bahwa program tersebu berjalan dengan
baik.
 Program HMI Sistem Packing Machine
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya HMI merupakan visual yang
ditampilkan melalui layar user interface seperti peristiwa,kejadian, dan proses
baik dalam keadaan awal, proses dan akhir, dengan adanya HMI akan
memudahkan operator untuk mengoperasikan hanya dengan menekan layar
touchscreen.
Sebelum mendesain visual dari HMI harus mengatur alamat dan tipe dari
perangkat HMI yang digunakan sehingga software dan hardware kompatibel.
44

Gambar 34. Setting New Project Xp Builder Program


Tahap awal yaitu menentukan Seri dan model yang digunakan yaitu Seri
iXP Series dan model Ixp50-TTA

Gambar 35. Setting New Project Xp Builder Program 1


Tahap Selanjutnya yaitu melalukan setting koneksi dan sinkronasi antara
PLC dan HMI, Koneksi yang digunakan yaitu Protocol : RS232C dengan serial
45

port COM 1 s.d COM 8, PLC simulator di centang jika ingin melakukan sinkron
antara program XG5000 dengan XP Builder.

Gambar 36. Desain Akhir HMI System Packing Machine


Gambar diatas adalah hasil desain visual HMI yang telah dibuat yang
menandakan bahwa program tersebut dalam kondisi awal

3.7. Manfaat penggunaan PLC dan HMI di Industri


Era Industri 4.0 saat ini, perangkat PLC dan HMI sangat dibutuhkan
terutama untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang sebelumnya
masih digunakan untuk mengendalikan suatu sistem. Dengan menggunakan PLC
dan HMI akan memperoleh banyak keuntungan diantaranya adalah sebagai
berikut:
Manfaat Penggunaan PLC
1. Fleksibel
Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan
dengan pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin
membutuhkan sepuluh pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC
46

kesepuluh mesin tersebut dapat dijalankan dengan programnya masing-


masing.
2. Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah
Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka pengubahannya
hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dalam waktu
yang relatif singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya. Apabila tidak
menggunakan PLC, misalnya relay maka perubahannya dilakukan
dengan cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan
waktu yang lama.
3. Jumlah kontak yang banyak
Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil lebih
banyak daripada kontak yang dimiliki oleh sebuah relay.
4. Harganya lebih murah
PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan
dengan sebuah relay. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah
dibandingkan dengan harga beberapa buah relay yang mampu
melakukan pengkabelan dengan jumlah yang sama dengan sebuah PLC.
PLC mencakup relay, timers, counters, sequencers, dan berbagai fungsi
lainnya.
5. Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay.
Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan
millisecond.
6. Keamanan
Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci
dan diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat
mengubah program PLC selama PLC tersebut dikunci.
Dibawah ini contoh gambar panel sistem kendali yang masih
menggunakan relay, kontaktor, timer dll.
47

Gambar 37. Panel Sistem Kendali Relay


Salah satu contoh industri yang sudah menggunakan PLC yaitu PT.
Zeelandia (Cilegon Fabrication)
Gambar 38. Panel PLC Cilegon Fabrikasi
48

Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas namun ada kerugian yang
dimiliki oleh PLC, yaitu:
1. Teknologi yang masih baru
Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relay ke
konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang
2. Buruk untuk aplikasi program yang tetap
Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC
dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu
fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali,
sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan
memboroskan (biaya).
3. Pertimbangan lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan
yang tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di
dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja
PLC sehingga tidak berfungsi optimal.
4. Operasi dengan rangkaian yang tetap
Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC
lebih mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan
49

menjadi lebih efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara
periodik.

Manfaat Pengguaan HMI


1. Mengawasi
Dimana kita dapa mengawasi kondisi plant secara real time tanpa perlu
keluar dari ruang kontrol.
2. Pengaturan (berdasarkan level keamanan)
Dimana kita dapat merubah pengaturan misal pengaturan alarm untuk
high priority dan low priority.
3. Alarm
Disediakan Alarm History dan Summary. Sehingga nantinya kita bisa
memilih alarm-alarm aa saja yang aktif dan bisa mendapatkan alasan
atau pesan kenapa suatu sistem tiba-tiba mengalami trip atau mati.
4. Visual Indikator
Menampilkan grafik dari sebuah proses, misal temperatur dari sistem
yang bersangkutan.
Contoh gambar Panel yang masih menggunakan Sistem kendali manual
yaitu dengan komponen Pushbutton sebagai running dan stop
Gambar 39. Panel menggunakan Sistem Kendali PushButton
50

Contoh Panel yang sudah menggunakan HMI dengan kombinasi


pushbutton sebagai backup
Gambar 40. Panel menggunakan HMI dan PushButton

3.8.1 Manfaaat Bagi Mahasiswa


1. Memenuhi kewajiban melaksanakan Kerja Praktik sebagai persyaratan
mata kuliah yang ada pada Program Studi Teknik Industri Unviersitas
Bakrie yaitu Kerja Praktik (3 Sks).
2. Dapat Merancang sistem kendali Packing Machine yang bekerja secara
otomatis menggunakan Programmble Logic Controller (PLC) dengan
antarmuka Human Machine Interface (HMI).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Kerja praktek yang telah dilakukan selama 31 hari di PT. Sarana Trimitra
Solusindo Pratama dapat diambil beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut:
1. Salah satu Program PLC dan HMIyang dibahas yaitu sistem packing machine
yang sangat bermanfaat jika diterapkan pada dunia industri sebagai suatu
sistem, misalnya industri yang memproduksi sebuah barang menggunakan
konveyor dan memiliki beberapa jalur produksi untuk proses pengemasannya.
2. HMI (Human Machine Interface) adalah suatu aplikasi yang memudahkan
pengguna (Operator) untuk mengontrol dan mengendalikan sebuah mesin
dalam tampilan pengguna (User Interface).
3. Dengan menggunakan Metode seperti : 5 W + 1 H , User Scenario , dan
Function Analysis dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga
suatu masalah yang ada dapat ditemukan solusinya.

4.2. Saran
Pembuatan desain PLC dan HMI sebaiknya ditunjang dengan perangkat
komputer yang memadahi dan membutuhkan pembaharuanan secara berkala pada
software XG5000 (PLC) dan XpBuilder (HMI) untuk perbaikan kesalahan pada
system dan user interface sehingga memudahkan pengguna software untuk
mendesain.
Pentingnya penggunaaan metode yang dilakukan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang ada pada pelanggan perusahaan sehingga terciptanya solusi
yang terbaik.

49
DAFTAR PUSTAKA

[1] Bolton, W., 2006, Programmable Logic Controllers, Fourth Edition,


ElsevierNewnes.
Non Buku
https://manistebu.com/2014/04/beginilah-menyusun-daftar-pustaka/
https://ndoware.com/apa-itu-plc.html
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/09/Prinsip-Dasar-Inverter.html
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Motor-Servo.html
https://www.lsis.com/products/category/Smart_Automation_Solution/Servo!
Motion/Servo_Drive
https://www.lsis.com/products/view/Smart_Automation_Solution/HMI/XGT_Pan
el/iXP_Series
https://www.lsis.com/products/view/Smart_Automation_Solution/Servo!
Motion/Servo_Drive/L7S

50
LAMPIRAN

51

Anda mungkin juga menyukai