D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Saat motor listrik pertama kali dihidupkan, jumlah arus yang keluar bisa dikurangi berkat
rangkaian star delta yang terpasang di dalamnya.
Rangkaian ini memang berfungsi untuk mengurangi lonjakan arus saat motor pertama kali
dihidupkan, namun tidak akan mengurangi torsi pada elektromotor tersebut.
Rangkaian ini juga bisa digunakan untuk membuat stabil tegangan arus pada motor listrik.
Jikalau motor listrik mengalami overload atau kelebihan beban, maka rangkaian ini akan
memutuskan tegangan secara otomatis, jadi tidak akan merusak motor listrik tersebut.
DASAR TEORI
Dasar teori dari rangkaian Star-Delta Otomatis melibatkan konfigurasi koneksi motor induksi
tiga fasa dalam dua tahap yang berbeda: tahap start (bintang) dan tahap run (delta). Tujuan utama
dari rangkaian ini adalah mengurangi arus awal yang tinggi saat motor dihidupkan secara
otomatis. Pada tahap start, ujung masing-masing gulungan motor dihubungkan ke simpul titik
pusat (neutral) yang kemudian terhubung dengan sumber daya listrik. Setiap gulungan memiliki
resistansi yang berbeda, sehingga arus pada setiap gulungan menjadi lebih rendah dibandingkan
dengan konfigurasi delta. Arus yang lebih rendah pada tahap start membantu mengurangi torsi
awal dan beban pada sistem daya. Setelah motor mencapai kecepatan yang cukup dalam
konfigurasi bintang, rangkaian secara otomatis mengubah koneksi motor menjadi konfigurasi
delta. Pada tahap run (berjalan), ujung gulungan motor dihubungkan secara langsung ke sumber
daya listrik tanpa melalui simpul titik pusat. Konfigurasi delta menghasilkan torsi yang lebih
tinggi dan memungkinkan motor beroperasi pada kecepatan penuh. Rangkaian Star-Delta
Otomatis menggunakan timer atau pengendali waktu untuk mengatur durasi tahap start sebelum
beralih ke tahap run. Timer dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan motor
memiliki waktu yang cukup dalam tahap start sebelum berpindah ke tahap run. Kontaktor adalah
komponen utama dalam rangkaian Star-Delta Otomatis yang mengendalikan perpindahan
koneksi motor. Kontaktor ini berfungsi untuk mengubah koneksi dari konfigurasi bintang ke
konfigurasi delta setelah waktu yang ditentukan dalam tahap start.
CARA KERJA
RANGKAIAN STAR DELTA OTOAMATIS
Pada dasarnya prinsip kerja rangkaian star delta sangat sederhana dan mudah dipahami. Bahkan
untuk para pemula sekalipun dapat mengetahui bagaimana cara kerja rangkaian star delta,
dengan menyimak ulasan berikut ini:
maka tegangan yang bersumber dari MCB akan mengalir menuju koil saat tombol
push button ditekan atau dalam kondisi on.
Sementara itu Koil magnetik kontaktor (K1) akan terhubung dengan terminal NO
pada K1. Yang mana nantinya tegangan push button off juga akan mengalir sebagai
pengunci.
Kemudian timer pada rangkaian juga akan mendapatkan arus listrik dari terminal
koil k1.
Selanjutnya tegangan NC yang berasal dari koil selanjutnya akan dialirkan pada koil
magnetik kontaktor (K3).
Pada Kontaktor k1 ini akan mengalirkan tegangan R-S-T menuju gulungan elektro
motor.
Selanjutnya kontaktor K3 akan menghubungkan terminal untuk pertama kalinya.
Pada tahapan ini jaringan beroperasi dengan hubungan star.
Kemudian setelah beroperasi dengan tegangan rendah, maka timer akan melakukan
penyesuaian dan membuat arus pada rangkaian menjadi lebih stabil.
Proses berikutnya terminal NO akan terhubung pada koil magnetik K2 dan K3
sehingga tegangan R-S-T akan beroperasi dengan baik pada gulungan elektromotor.
Pada tahapan ini hubungan rangkaian tersebut sedang berpindah dari star menuju
delta.
Kemudian saat push button off ditekan maka seluruh arus pada rangkaian akan
terputus dan elektromotor akan berhenti.
KESIMPULAN
Rangkaian star adalah wiring diagram yang berbentuk seperti bintang, sedangkan delta memiliki
bentuk seperti segitiga. Lalu, rangkaian star delta adalah metode hubungan yang sering
diaplikasikan untuk menghidupkan motor 3 phase. Rangkaian ini sangat penting keberadaannya
di rangkaian elektronik. Fungsinya yang bisa mengurangi lonjakan saat pertama kali listrik
dihidupkan sangat bermanfaat. Bayangkan saja jika langsung terjadi lonjakan yang tinggi, tentu
akan ada banyak masalah yang muncul. Dengan menggunakan rangkaian ini, maka lonjakan
awal saat motor pertama kali dihidupkan bisa dikurangi. Menariknya, skema ini tidak
mengurangi torsi sama sekali, jadi tetap kuat meski menggunakan arus kecil.