Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Gambar Teknik
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
# Alfredo Kaban
# Yosafat Sinaga
# Latifah Syahbani
# Farhan Syahputra
# Veronika

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO-2021
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat
yang sudah diberikannya hingga hari ini, sehingga kami selaku pembuat makalah
ini akan membahas tentang satu materi dari mata kuliah Gambar Teknik, kami
selaku pemateri akan membahas tentang instalasi penerangan - sub materi -
gambar instalasi penerangan rumah sederhana 1 fasa.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang sudah
mempercayakan materi ini untuk kami bagikan dan mempresentasikan materi ini
didepan kelas, selain itu juga kami berharap partisipasi dari semua belah pihak
untuk makalah ini kami harapkan kritik/saran maupun pertanyaan yang boleh
diajukan kepada kami selaku pembuat makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang sudah mampir untuk
membaca dan memahami materi yang kami lampirkan ini.
Daftar isi

Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
A. Rumusan Masalah
B. Maksud dan Tujuan

Bab 2 Pembahasan
A. ITLST

Fungsi Gambar Teknik

Jenis-jenis gambar Teknik

Komponen Pokok Instalasi tenaga listrik satu fasa

Bahan Penghantar

Kabel instalasi berselubung

Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
Bab 1 Pendahuluan
A. Rumusan Masalah
Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang
saling berhubungan serta memiliki ciri terkoordinasi untuk memenuhi satu atau
sejumlah tujuan tertentu. Instalasi listrik terdiri atas sistem penerangan,
system pensaklaran, sistem pengkabelan, sistem pembumian dan sistem lain
yang dibutuhkan. Instalasi listrik dapat berupa sebuah instalasi yang sederhana yang
hanya terdiri atas satu titik atau satu instalasi listrik yang rumit dan kompleks.
Instalasi listrik ini terdiri dari dua sistem yaitu antara lain :

1. Sistem Instalasi 1 Fasa


Sistem instalasi satu fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan
dua kawat penghantar yaitu 1 kawat fasa dan1 kawat 0 (netral)

B. Maksud dan Tujuan


Memahami dan mempelajari tentag materi ini yaitu system instalasi 1 fasa
yang menggunakan kawat pengantar.
Bab 2 Pembahasan

A. ITLST
Modul ini berjudul “memahami rancangan Instalasi tenaga listrik satu
fasa” merupakan salah satu bagian dari keseluruhan enam judul modul, dimana
empat modul lainnya adalah : dasar listrik dan elektronika, pekerjaan dasar
mekanik dan elektro, instalasi penerangan listrik dan instalasi motor listrik,
interpretasi gambar listrik,.Ke-enam judul modul ini diturunkan melalui analisis
kebutuhan pembelajaran dari unit kompetensi memahami gambar perancangan
instalasi tenaga listrik satu fasa . Pengembangan isi modul ini diarahkan
sedemikian rupa, hingga materi pembelajaran yang terkandung didalamnya
disusun berdasarkan topik- topik selektif untuk mencapai kompetensi dalam
memahami gambar perancangan pemasangan instalasi tenaga listrik satu fasa
Pengetahuan : memahami gambar perancangan pemasangan instalasi
tenaga listrik satu fasa

Sikap : Penentuan dan mengiterprestasikan simbol kedalam


gambar perancangan instalasi tenaga listrik
keterampilan : menggambar perancangan pemasangan instalasi tenaga
listrik satu fasa

Kode :
Sebelum perserta didik bisa melakukan perancangan instalasi tenaga listrik, perserta
didik harus memamahami komponen komponen apa saja yang ada dalam sebuah
instalasi tenaga. Secara umum instalasi tenaga ini dapat dikelompokkan menjadi dua :
 Instalasi tenaga listrik satu fasa, biasanya untuk melayani beban yang berdaya
rendah
 Instalasi tenaga listrik tiga fasa, biasa melayani beban untuk yang berdaya
tinggi
Pada instalasi tenaga listrik satu fasa dirancang untuk melayani beban instalasi tenaga
listrik berdaya rendah seperti bangunan sederhana berikut :
 Instalasi rumah tinggal
 Instalasi bangunan sekolah
 Instalasi bangunan rumah ibadah

a. Fungsi Gambar Teknik


Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar
antara erencana dan pelaksana. Sebagai konsekuensinya kedua pihak harus
betul-betul memahami, dalam arti harus dapat membuat, membaca dan
mengoreksi gambar. Gambar teknik juga mengandung unsur seni, tetapi juga
harus memperhatikan aturan –aturan tertentu, bahkan aturan ini lebih ketat dan
kuat (sama sekali tidak boleh dilanggar). Umpamanya di Indonesia gambar
teknik memakai Sistem Proyeksi Amerika dan Eropa, dalam dunia teknik listrik
aturan yang dipakai antara lain PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik).
b. Jenis-jenis Gambar

a. Sistem gambar satu-satu, adalah jenis gambar dimana suatu benda digambar
pada satu lembar kertas gambar. Sistem ini cukup sederhana untuk
merencanakan proses kerja, cara produksi, pembukuan dan sebagainya.
b. Sistem gambar kelompok, adalah jenis gambar dimana beberapa benda
digambar pada satu lembar kertas gambar. Sistem ini banyak digunakan
karena mudah untuk menunjuk kembali hubungan-hubungan antara gambar
yang satu dengan yang lain.
c. Gambar berlembar banyak, adalah jenis gambar dimana sebuah benda
digambar pada beberapa lembar kertas gambar. Jenis ini digunakan jika
benda yang digambar cukup rumit dan tidak mungkin digambar dalam satu
lembar kertas. Jenis gambar ini banyak digunakan di bidang teknik elektro,
terutama untuk menggambarkan rangkaian kontrol di industri industri besar
c. Komponen Pokok Instalasi tenaga listrik satu fasa
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam
suatu rangkaian instalasi listrik. Dalam pemasangan instalasi listrik banyak
macamnya, untuk memudahkan bagi siswa / instalasi tenaga listrik komponen
tersebut dikelompokan :

 APP (ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS)

o Kwh meter satu fasa


o MCB
o terminal

 PHB

o Panel box
o MCCB untuk tiga fasa
o Lampu indikator
o MCB
o Terminal kabel
o Rel omega
o Sistem pentanahan

 Komponen instalasi

o Bahan Penghantar
o Kotak Kontak
o Pemipaan

Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi normal.
 Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan
system instalasi listrik.
 Kontinuitas, komponren dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi
normal

d. Bahan Penghantar

1) Jenis bahan penghantar


Penghantar yang digunakan pada instalasi listrik pada umumnya digunakan
bahan tembaga dan alumunium. Untuk penghantar tembaga kemurniannya
minimal 99,9%. Tahanan jenis yang disyaratkan tidak melebihi 0,017241 ohm
mm2/m pada suhu 200 C, atau sama dengan daya hantar 50 siemen =100%
IACS (International Annealid Copper Standard). Koefisien suhu pada suhu awal
200 C adalah 0,04% per derajat celcius. Bila terjadi kenaikan suhu 100 C akan
terjadi kenaikan tahanan jenis 4%. Luas penamapang penghantar teambaga
harus memenuhi standar internasional, namun untuk keperluan praktis ukuran
tersebut telah dibuat pada table seprti table 2.1.
Alumunium untuk penghantar kabel berisolasi harus juga alumunium
murni.umumnya digunakan alumunium dengan kemurnian sekurang-kurangnya
99,9%. Tahanan jenis alumunium lunak untuk hantaran listrik telah dibakukan,
yaitu tidak boleh melebihi 0,028264 ohm mm2 /m pada suhu 200 C; atau sama
dengan daya hantar sekurang-kurangnya 61% IACS (international Annealid
Copper Standard).. Daya hantar alumunium juga dipengaruhi oleh keadaan
kekerasannya ,tetapi tak sebesar daya hantar tembaga. Alumunium lunak
dengan daya hantar 61% IACS, memiliki kekuattan tarik 60-70N/mm2.
Alumunium keras dengan kekuatan tarik 150-159N/mm2 hanya kira-kira 1%
lebih rendah daripada daya hantar alumunium lunak. Koefisien suhu pada suhu
awal 200 C adalah 0,04% per derajat celcius dan berat jenisnya pada suhu
tersebut 2,7 dan 8,9. Daya alumunium sama dengan 61% IAC, maka tahanan
penghantar yang sama diperlukan luas penghantar : 100/60 x luas penghantar
tembaga = 1,64 x luas penghantar tembagaatau jika memperhitungkan diameter
penghantar = 1,64 x diameter tembaga. Berat alumunium juka dibanding
dengan berat tembaga : 1,64 x (2,7/8,9) x 100% = 50% berat tembaga. Jadi
penghantar alumunium dibanding dengan tembaga akan 50% lebih ringan,
tetapi diameter akan 28% lebih besar. Hal berarti penggunaan kawat alumunium
akan lebih hemat dan penggunaan isolasi lebih sedikit, karena diameternya lebih
besar 28%.

e. Kabel instalasi berselubung


Penggunaan kabel instalasi berselubung jika dibandingkan dengan dalam pipa
diantaranya :

 Lebih mudah dibengkokan


 Lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas tajam
 Sambungan dengan alat pemakai dapat ditiup lebih rapat
Beberapa pengertian huruf yang digunakan pada kode kabel adalah :
N : kabel standar dengan penghantar tembaga
NA : kabel standar dengan penghantar aluminium
Y : Isolasi atau selubung PVC
F : Perisai kawat baja pipih
R : Perisai kawat baja bulat
Gb : Spiral pita baja
re : penghantar padat bulat
rm : penghantar bulat kawat banyak
se : penghantar padat bentuk sektor
sm : penghantar kawat banyak bentuk sektor
contoh 1
NAYFGbY 4 x 120 SM 0,6/1 kV
Artinya : kabel jenis standar dengan penghantar aluminium kawat banyak bentuk
sektor, berisolasi dan berselubung PVC, dengan perisai kawat baja pipih dan spiral pita
baja. Jumlah urat empat, luas penampang nominal masing-masing 120 mm2, dan
tegangan kerja nominal 0,6/1 kV.Salah satu jenis kabel instalasi berselubung adalah
kabel jenis NYM, dimana kabel ini memiliki penghantar tembaga polos bersiolasi PVC
dengan luas penampang 1,5 mm2 – 10 mm2 dan penghantarnya kawat tunggal. Untuk
penampang 16 mm2 ke atas penghantarnya terdiri atas sejumlah kawat yang dipilin
menjadi satu. Kemampuan menghantar arusnya dari kabel NYM ini dapat dijelaskan
pada tabel 2.2. Tbel 2.2 ini berlaku untuk semua kabel instalasi yang berisolasi dan
berselubung PVC termasuk kabel fleksibel dengan penghantar tembaga suhu
maksimum 70OC pada suhu keliling 30OC.
Dalam instalasi listrik perumahan, paling tidak ada 3 jenis kabel listrik yang
paling umum digunakan yaitu kabel jenis NYA, NYM dan NYY.berarti kabel
standar berpenghantar tembaga (huruf “N”) dan berselubung isolasi dari PVC
(Poli Vinil
Chlorid) (huruf “Y”)

1. Kabel NYA

Kabel tipe NYA Merupakan kabel berisolasi PVC dan berinti kawat tunggal.
Warna isolasinya ada beberapa macam yaitu merah, kuning, biru dan hitam.
Jenisnya adalah kabel udara (tidak untuk ditanam dalam tanah). Karena
isolasinya hanya satu lapis, maka mudah luka karena gesekan, gigitan tikus
atau gencetan. Dalam pemasangannya, kabel jenis ini harus dimasukkan
dalam suatu konduit kabel.
Konduit adalah suatu selubung pelindung, ada yang berupa pipa besi, tetapi
yang paling umum digunakan adalah pipa PVC (tetapi berbeda dengan pipa
PVC
untuk air).

2. Kabel NYM

Kabel tipe NYM yang terpasang di peralatan listrik rumah Kabel jenis ini
mempunyai isolasi luar jenis PVC berwarna putih (cara mengenalinya bisa
dengan melihat warna yang khas putih ini) dengan selubung karet di
dalamnya dan berinti kawat tunggal yang jumlahnya antara 2 sampai 4 inti
12
dan masing-masing inti mempunyai isolasi PVC dengan warna berbeda. Jadi
seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi
putih dan selubung karet.
Kabel ini relative lebih kuat karena adanya isolasi PVC dan selubung karet.
Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa konduit
(kecuali dalam
tembok sebaiknya menggunakan konduit seperti yang dijelaskan
sebelumnya). Kabel
ini dirancang bukan untuk penggunaan di bagian luar (outdoor).

3. Kabel NYY

Warna khas kabel ini adalah hitam dengan isolasi PVC ganda sehingga lebih
kuat. Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa
untuk outdoor, termasuk ditanam dalam tanah. Kabel untuk lampu taman dan
di luar rumah sebaiknya menggunakan kabel jenis ini. Harganya tentu lebih
mahal dibanding dua jenis kabel sebelumnya.
 Kuat Hantar Arus (KHAKabel listrik mempunyai ukuran luas penampang
inti kabel yang berhubungandengan kapasitas penghantaran arus
listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnykapasitas hantaran kabel
dinamakan dengan Kuat Hantar Arus (KHA).
13
Besar kapasitas daya listrik dalam suatu instalasi listrik rumah berhubungan
dari berapa besar langganan listrik dari PLN. Dalam hal ini adalah berapa
besar rating MCB yang terpasang di kWh meter (lihat dalam artikel “MCB
sebagai Proteksi dan
Pembatas Daya Listrik (2)” untuk detailnya). Besarnya KHA kabel harus
lebih besar dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip
sebelum kabelnya terkena
masalah.
Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan
kabel
tersebut menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya,
maka dapat menyebabkan rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi bisa
menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum
pada manusia atau bahkan mengakibatkan terjadinya kebakaran..Faktor
lain dalam menentukan pemilihan kabel
dengan KHA-nya adalah mengenai peningkatan kebutuhan daya
listrik di masa depan.
PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari
penghantar
kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel
tipe NYA,
NYM dan NYY

Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
suatu rangkaian instalasi listrik. Dalam pemasangan instalasi listrik banyak
macamnya Penghantar yang digunakan pada instalasi listrik pada umumnya
digunakan bahan tembaga dan alumunium. Untuk penghantar tembaga
kemurniannya minimal 99,9%. Tahanan jenis yang disyaratkan tidak melebihi
0,017241 ohm mm2/m pada suhu 200 C, atau sama dengan daya hantar 50
siemen =100% IACS (International Annealid Copper Standard). Koefisien suhu
pada suhu awal 200 C adalah 0,04% per derajat celcius. Bila terjadi kenaikan
suhu 100 C akan terjadi kenaikan tahanan jenis 4%. Luas penamapang
penghantar teambaga harus memenuhi standar internasional, namun untuk
keperluan praktis ukuran tersebut telah dibuat pada table seprti table 2.1.

Anda mungkin juga menyukai