Materi pokok : Penggunaan Alat Kerja Dan Material Kerja Pada Pemasangan
Instalasi Penerangan, Panel Dan Petir
2.
Tujuan
1. Tujuan Pembelajaran pada KI Pengetahuan 3.6, setelah pembelajaran di harapkan:
a. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan komponen-komponen pada
pemasangan instalasi penerangan dengan baik dan benar
b. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan komponen-komponen pada
pemasangan instalasi panel listrik dengan baik dan benar
c. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan komponen-komponen pada
pemasangan instalasi penangkal petir dengan baik dan benar
2. Tujuan Pembelajaran pada KI Keterampilan 4.6, setelah disediakan bahan ajar
diharapkan:
a. Peserta didik dapat menerapkan komponen-komponen pada pemasangan
instalasi penerangan dengan 100 benar
b. Peserta didik dapat menerapkan komponen-komponen pada pemasangan
instalasi panel listrik dengan 100 benar
c. Peserta didik dapat menerapkan komponen-komponen pada pemasangan
instalasi penangkal dengan 100 % benar
IINDIKATOR :
1. Menjelaskan komponen-komponen pada pemasangan instalasi penerangan
2. Menjelaskan komponen-komponen pada pemasangan instalasi panel listrik
3. Menjelaskan komponen-komponen pada pemasangan penangkal petir
4. Menerapkan komponen-komponen pada pemasangan instalasi penerangan
5. Menerapkan komponen-komponen pada pemasangan instalasi panel listrik
6. Menerapkan komponen-komponen pada pemasangan penangkal petir
PETUNJUK :
1. Baca secara cermat sebelum anada mengerjakan tugas
2. Baca literatur lain yang memperkuat pemahaman anda
3. Cermati setiap komponen pada LKPD ini dan kerjakan setiap tugas-tugas yang
diberikan
MATERI RINGKASAN :
1. Penggunaan Alat Kerja Dan Material Kerja Pada Pemasangan Instalasi Penerangan,
Panel Dan Petir
Pengenalan alat alat kerja pada pemasangan instalasi listrik,panel dan petir serta
pengenalan komponennya sangat diperlukan untuk mengetahui fungsi masing-masing
dengan benar. Di toko perlengkapan listrik banyak sekali merek alat dan komponen instalasi
yang beredar. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan standar aman bagi komponen
instalasi yang akan digunakan. Disarankan untuk memilih komponen untuk perlengkapan
instalasi listrik yang mencantumkan hal-hal sebagai berikut.
1. Nama pembuat atau merek dagang.
2. Keterangan tentang daya, tegangan atau arus pengenal.
3. Tanda pengenal standar yang digunakan, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI)
atau
Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN).
Alat alat yang digunakan dalam pemasangan instalasi
1. Tools Box : Sangat perlu dimiliki agar peralatan dapat disimpan dengan baik sehingga
menghindari kehilangan dan kerusakan peralatan. Ada banyak model tools box yang
dapat anda gunakan. Box ini dipergunakan untuk menyimpan peralatan yang berukuran
kecil.
2. Tespen (Electric tester) : alat yang di gunakan untuk mengecek atau mengetahui ada
tidaknya listrik. Rangkaian Tespen berbentuk obeng yang mempunyai mata minus (-)
berukuran kecil pada bagian ujungnya. Tespen juga memiliki jepitan seperti pulpen
sebelumnya dan di dalamnya terdapat led yang mampu menyala sebagai indikator
tegangan listrik.
3. Volt Meter : alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran tegangan atau beda
potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian listrik yang dialiri arus listrik.
4. Waterpass : Adalah alat untuk mengukur keseimbangan datar pada bidang bangunan
yang dibuat.
6. Crimping tools : peralatan yang digunakan untuk meng-crimping yang sudah terpasang
kabel UTP dengan benar. Fungsi Crimping Tool, diantaranya :
1. Digunakan untuk memotong kabel
2. Digunakan untuk mengelupas kabel
3. Digunakan untuk meng_crimping RJ-45
7. Pisau Kupas kabel : Untuk mengupas kabel sehingga menghasilkan hasil yang baik
8. Bor listrik / Bor tangan : Untuk membuat lubang, memasang dan membuka skrup yang
sudah doll..
berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang
dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga
berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam
kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya
dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
4. MCCB
MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas
arus apabila terdapat arus beban yang melebihi batas-batasnya.
a. Kabel NYA
Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi
rumah digunakan ukuran 1.5 mm2 dan 2.5 mm2, berinti tunggal, berlapis bahan
isolasi PVC (polyvinyl chloride) dan seringnya untuk instalasi kabel udara. Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Lapisan isolasinya hanya
satu lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit
jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan
tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh
orang.
Kode Pengenal Jenis Kabel:
N: Kabel standar penghantar tembaga
Y: Isolasi dari PVC
A: Penghantar berisolasi PVC (berinti satu penghantar)
b. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem tenaga. Kabel
NYM berinti lebih dari satu ada yang berinti dua, tiga, atau empat dan memiliki
lapisan isolasi PVC. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat
keamanannya lebih baik dari kabel NYA tetapi harganya lebih mahal dari NYA. Kabel
ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh
ditanam.
Kabel NYM dapat digunakan di atas dan di luar plesteran pada ruang kering dan
lambab, serta di udara terbuka. Penghantarnya terdiri dari penghantar padat bulat
atau dipilin bulat berkawat banyak dari tembaga polos yang dipijarkan. Isolasi inti
NYM harus diberi warna hijau-kuning, biru muda, merah, hitam atau kuning. Khusus
warna hijau-kuning tersebut pada seluruh panjang inti dan dimaksudkan untuk
penghantar tanah. Sedangkan warna selubung luar kabel harus berwarna putih atau
putih keabu-abuan.
Kode Pengenal Jenis Kabel NYM
N: Kabel standar penghantar tembaga
Y: Isolasi dari PVC
M: Kabel berselubung PVC (biasanya berinti dua, tiga, atau empat dengan isolasi
PVC dua lapis)
Stop kontak ini biasanya disebut juga dengan KKK (kotak kontak khusus). Stop
kontak ini digunakan untuk daya listrik yang relatif besar. Pada instalasi rumah, stop
kontak ini dipasang beberapa buah. Artinya, kebutuhan jauh lebih sedikit dari stop
kontak biasa. Contoh penggunaan stop kontak khusus adalah untuk menyuplai listrik
pada air conditioner (AC) atau water heater. Berdasarkan cara dan bentuk
pemasangannya, stop kontak khusus dapat dipasang di luar dinding atau ditanam di
dalam dinding.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
a. Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang
berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui
steker yang juga berjenis kecil.
b. Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang
berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang
lebih besar.
a. Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
b. Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan
dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
8. Saklar
Saklar dan fitting lampu merupakan sirkit penerangan pada instalasi listrik rumah.
Saklar berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu. saklar dapat ditanam di
dalam dinding atau dipasang di luar dinding
a. Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika
tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik,
tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya
digunakan untuk sakelar lampu.
b. Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika
tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik,
ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya
sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.
Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal
input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung
dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
b. Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang
terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang
terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal
output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut
9. Fitting
Fiting adalah rumah atau tempat untuk memasang lampu, saklar dan fitting
lampu dapat ditanam di dalam dinding atau dipasang di luar dinding.
10. Steker
Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena
memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik
yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik,
ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alattersebutdapat digunakan
.
Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
a. Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik
berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop
kontak.
b. Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang
berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan
sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam
untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.
11. Surge Arrest adalah peralatan pengaman listrik dari kejutan listrik yang
berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih
tinggi akibat dari penambahan energi potensial.
12. CT adalah suatu peralatan listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran
(ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari CT ini yaitu
sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel. Fungsi ini
dimanfaatkan sebagai indikator lampu atau indikator meteran.
LANGKAH KEGIATAN :
TABEL PENGAMATAN
KOMPONEN-KOMPONEN PADA
1 PEMASANGAN INSTALASI ...................................
PENERANGAN
BAGIAN-BAGIAN KOMPONEN
2 ...................................
TERSEBUT
TABEL OBSERVASI :
KEL NAMA
KEGIATAN
1 ........................................... .......................................
2 ........................................... .......................................
3 ........................................... .......................................
4 ........................................... .......................................
5 ........................................... .......................................
6 ........................................... .......................................
7 ........................................... .......................................
8 ........................................... .......................................
9 ........................................... .......................................
KESIMPULAN DISKUSI :
............................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
...........................................................................
a.
b.
c.
d.
3. Pengukur daya listrik (kWH meter) yang digunakan di sebuah rumah, dan
sebagai pembatas/pemutus arus saat arus listrik di rumah tersebut berlebihan
?
a. APP
b. PHB
c. MCB
d. Sekering
e. KWH
4. Di dalam memilih PHB yang akan dipakai dalam sistem, terdapat empat
katagori yang dapat dipakai sebagai kriteria dalam pemilihan, yang tidak
termasuk adalah
a. Arus
b. Proteksi dan instalasi
c. Pemasangan komponen PHB
d. Elektrode pembumian
5. Komponen yang berfungsi untuk melindungi sambungan atau percabangan
hantaran dari gangguan yang membahayakan.
a. APP
b. Kotak sambung
c. Saklar
d. Pipa instalasi
6. Alat yang digunakan untuk melindungi keselamatan pemilik instalasi dan
peralatan/perlengkapan listrik agar terhindar dari kerusakan adalah
a. Penghantar pentanahan
b. Elektrode pembumian
c. Penghantar instalasi
d. MCB
e. MCCB
7. Memasang jaringan elektrode tanah di setiap rumah tinggal yang telah
memenuhi syarat PUIL 2000 fungsinya adalah ....
Nomor
Kriteria Jawaban Skor
Soal
Benar 10
1 – 10
Salah 0
ESSAY
1. Jelaskan 4 komponen-komponen pada pemasangan instalasi penerangan!
2. Jelaskan 4 komponen-komponen pada pemasangan instalasi panel listrik!
3. Jelaskan 3 bagian utama pada pemasangan instalasi penangkal petir!
4. Kawat yang digunakan untuk menyalurkan pada penangkap petir ke
grounding adalah…
5. Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik, harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Laporan
Buatlah Laporan Hasil Pembelajaran
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. D
2. A
3. D
4. B
5. D
6. D
7. B
8. B
9. C
10. C
Alternati
f Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10
Skor Perolehan
Total Skor = x 100
Skor Maksimun
Penilaian Sikap
1. Observasi
Daftar Cek
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Daftar Cek
Aspek Sikap Deskriptor
Ya Tidak
Berdoa dengan bersungguh-sungguh ketika memulai
Religius pelajaran
Mengucapkan salam ketika masuk kelas
Mengerjakan soal dengan usaha sendiri (tidak mencontek)
Jujur Mau menerima kritik dan mengritik sesuai fakta
Saya menyusun laporan sesuai data hasil observasi tanpa
mengurangi dan melebihi
Datang tepat waktu
Disiplin Patuh pada tata tertib /aturan sekolah
Mengerjakan/ mengumpulkan tugas tepat pada waktunya
Tidak membuang sampah sembarangan
Melaksanakan tugas individu dengan baik
Tanggung Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
Jawab Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang
dilakukan
Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat
Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
Toleransi pendapatnya
Dapat menerima kekurangan orang lain
Dapat memafkan kesalahan orang lain
Kerjasama Menghargai pendapat teman
Mengambil bagian dalam kerja kelompok
Menanggapi simpulan perbedaan yang disampaikan teman
dengan menggunakan pilihan kata yang tidak
menyinggung orang lain
Santun Tidak berkata-kata kotor / kasar
Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat
Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan dan
pemberian
Berpendapat tanpa ragu-ragu
Percaya Diri Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
Berani persentasi di depan kelas
REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI
SIKAP
Skor
N NAMA Kerja
Tanggun Juju Pedu Santu Percay Disipli Rata
O SISWA Sam
g Jawab r l n a Diri n -rata
a
1
2
3
4
5
dst
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Sikap/Perilaku Keteranga
No. Hari/Tanggal
Positif Negatif n
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………………
2 mudah
6 sedang
2 sukar
5 butir Essay
1 mudah
3 sedang
1 sukar