Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI TENAGA LISTRIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Praktek Instalasi Tenaga Listrik
Diprogram Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Tridinanti Palembang

DISUSUN OLEH

Nabilah Anggita Putri


2002230002.P

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
TAHUN 2021
PRAKTIKUM INSTALASI TENAGA LISTRIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSTAS TRIDINANTI PALEMBANG
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2021

Nama : Nabilah Anggita Putri


Nim : 2002230002.P
Kelas : Reguler A (pagi)

N Tanda Tangan
PERCOBAAN Tgl Koreksi
O Mahasiswa Asisten
Mengerjakan berbagai macam
1
sambungan kabel
Instalasi penerangan 1 fasa
2
untuk melayani 1 beban
instalasi penerangan 1 fasa
3
untuk melayani 2 beban
instalasi penerangan 1 fasa
4 untuk melayani 2 beban dan 1
stop kontak
instalasi penerangan 1 fasa
5 untuk melayani 2 beban secara
bergantian
instalasi penerangan 1 fasa
6 untuk melayani 3 beban
dengan hubungan serin paralel
Instalasi penerangan 1 fasa
7 untuk sistem penerangan
ruang pentas/pertunjukan
Instalasi penerangan 1 fasa
8 dengan sistem penerangan
hubungan pemeriksa
Instalasi penerangan 3 fasa
9 untuk melayani beben-beban
berupa motor

Palembang, Juni 2021


Ketua Laboraturium

Ir. H. Ishak Effendi, MT.


PENDAHULUAN

Kegiatan bengkel instalasi listrik dasar merupakän suatu materi yang


sangat penting untuk para mahasiswa di semester empat ini. Di dalam
benekel instalasi listrik dasar, mahasiswa diperkenalkan kepada seluk beluk
instalasi listrik dasar, kemudian mahasiswa juga dapat memperagakan,
menggunakan, serta mengaplikasikan peralatan kerja secara langsung sesuai
dengan fungsinya, yang digunakan untuk menghasilkan benda kerja yang
diinginkan.
Di dalam kegiatan bengkel instalasi listrik dasar pada semester empat
ini, mahasiswa diperkenalkan kepada peraturan-peraturan di dalam bengkel.
Peraturan melingkupi tata letak alat/benda kerja, serta pengenalan fungsi
alat/benda kerja yang biasa digunakan.
Selain itu, mahasiswa melakukan kegiatan praktik kerja untuk
mendapatkan keahlian. pada bengkel instalasi listrik mulai dari
penyambungan kabel ke terminal, pemasangan kabel sesuai jenis, ukuran dan
warnanya, hal tersebut dilakukan dengan baik, benar dan rapi sesuai serta
dengan job sheet dan pengarahan yang telah diberikan oleh instruktur.
Hal ini bermanfaat untuk menambah wawasan para mahasiswa dan
mengetahui berbagai macam alat yang akan digunakan dalam bengkel
tersebut sesuai dengan fungsinya.
Setelah mendapatkan pelatihan di dalam bengkel instalasi listrik dasar
ini diharapkan para mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapatkan.
Serta mahasiswa akan dapat beradaptasi dengan cepat dan dapat
membiasakan diri dalam suasana lingkungan dunia kerja diluar dan dapat
terjun ke dalam dunia kerja dengan keterampilun dan keahlian yang mereka
miliki.
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN……………………………………………………………!

DAFTAR ISI…………………………………………………………………!

LATIHAN 1.
Mengerjakan berbagai macam sambungan kabel…..................…………..!

LATIHAN 2.
Instalasi penerangan 1 fasa untuk melayani 1 beban………..................….!

LATIHAN 3.
instalasi penerangan 1 fasa untuk melayani 2 beban yang diberikan dan 1 beban tunggal.....!

LATIHAN 4.
instalasi penerangan 1 fasa untuk melayani 2 beban dan 1 stop kontak……..…............…….!

LATIHAN 5.
instalasi penerangan 1 fasa untuk melayani 2 beban secara bergantian………............………!

LATIHAN 6.
instalasi penerangan 1 fasa untuk melayani 3 beban dengan hubungan seri paralel………....!

LATIHAN 7.
Instalasi penerangan 1 fasa untuk sistem penerangan ruang pentas/pertunjukan…............…..!

LATIHAN 8.
Instalasi penerangan 1 fasa dengan sistem penerangan hubungan pemeriksa …............……..!

LATIHAN 9.
Instalasi penerangan 3 fasa untuk melayani beben-beban berupa motor………….............…...!

Modul prakikum skala perbandingan pemakaian lampu pijar,TL,trafo balas dan


TL,Elektronik……………………………………………………………………………………
………!
LATIHAN 1
MENGERJAKAN BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KABEL

1. Tujuan :

Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu :

- Mengerjakan alat-alat kerja tangan tukang listrik secara tepat dan benar

- Menggunakan alat ukur seperti mistar baja, rol meter, sigmat secara
benar

- Memilih bahan instalasi listrik yang diperlukan menurut standar


PLN/LMK

2. Bahan-bahan :

Kabel NYA 2,5 mm² = 30 cm

3. Alat-alat perkakas :

- Tang kombinasi

- Tang potong

- Tang lancip

- Tang pengupas

- Kabel

- Mistar baja
4. Informasi singkat :
- Sambungan yang baik adalah yang kuat, mempunyai kontak yang
sempurna dan rapi

- Bentuk sambungan seperti ini hanya dapat dilakukan pada kabel- kabel
berpenampang kecil

- Agar mendapatkan hasil sambungan yang baik, perhatikan


ukuran-ukuran dan langkah kerjanya

5. Langkah kerja :

- Siapkan alat dan bahan-bahan yang diperlukan

- Ukur dan potonglah kanel NYA sesuai dengan ukuran yang


diperlukan yaitu 2 x 15 cm ( 30 cm )

6. Analisa :

- Sambungan pig tail untuk menyambung beberapa kabel yg ujungnya di


putar .

- Sambungan joint Long and short joint made up digunakan


menyambung satu kabel dan untuk sambungan lurus.

- Sambungan Turn Back joint sambungan kabel dipelintir setelah itu


diputar berlawanan arah .

- Sambungan duplex cross joint sambungan 3 kabel yang dimana satu


kabel dikupas bagian isolasiny dikupas kemudian 2 kabel lainny yg akan
disambung dipelintir ditempat kabel yang sudah dibuka isolasinya.

- Sambungan bell hunger joint sambungan dibuat pita dan disambung


model silang.
- Sambungan western union sambungan yang dipelintir terlebih dahulu lalu
ujungnya dililit.

- Sambungan plain joint 2 sambungan kabel dimana dikupas isolasinya


tanpa diputus kemudian kabel yg akan disambung dililitkan di kabel yg
sudah dikupas isolasinya .

- Sambungan plain cross joint ,adalah sambungan 3 kabel dimana satu kabel
dikupas isolasinya tanpa diputus,kemudian 2 kabel yg akan disambung
dililitkan secara tolak belakang .

- Sambungan knotted tap joint , adalah sambungan seperti plain joint


ujungnya dibuat simpul sebelum dililit.
JENIS-JENIS GAMBAR SAMBUNGAN

PIG TAIL

JOINT LONG AND SHORT JOINT MADE UP

TURN BACK JOINT

DUPLEK CROSS JOINT


BELL HUNGERS JOINT

WESTER UNION

PLANT JOINT

PLAIN CROSS JOINT

KNOTTED TAP JOINT


7. Kesimpulan :

- Setiap kabel dalam instalasi listrik mempunyai jenis dan fungsi tang
berbeda sesuai dengan kebutuhannya

- Dalam instalasi listik terdapat berbagai jenis kabel maupun cara


penyambungan kabel. Setiap instalasi listrik mempunyai kebutuhan dan
kegunaanya sesuai kebutuhan yang diperlukan. Dalam mengerjakan
sebuah instalasi listrik atau yang berhubungan dengan listrik utamakan
keselamatan.
LATIHAN 2

INSTALASI PENERANGAN 1 FASA


UNTUK MELAYANI 1 BEBAN

1. Tujuan :

Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu :

- Mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan


benar menggunakan saklar tunggal dan fiting duduk serta stop kontak
lengkap dengan kawat pentanahannya

- Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ;


Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar.

SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU GARIS

Keterangan :

L1 : Dapat mati dan hidup ( lampu ) SK

: Saklar tunggal

SKT : Stop kontak


2. Peralatan :

A. Tang D. Multitester
B. Obeng E. Taspen
C. Palu F .Kabel NYA 2,5 mm

3. Langkah kerja :

- Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan

- Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang


diperlukan

- Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa sesuai dengan


gambar

4. Analisa :

- Lampu L1 dapat hidup dan mati

- Stop kontak standbye tegangan

5. Kesimpulan :
Lampu L1 dapat hidup dan mati dipengaruhi oleh saklar tunggal SK yang
terpasang, saklar yang terpasang menjadi titik point hidup dan matinya lampu
L1. Untuk stop kontak selalu standbye tegangan, stop kontak ini sebagai
penyedia tegangan bila ada alat listrik / elektronik yang akan digunakan, yang
memerlukan suply listrik. Instalasi ini sering dijumpai di pengawatan instalasi
rumah.
LATIHAN 3

INSTALASI PENERANGAN 1 FASA UNTUK


MELAYANI 2 BEBAN YANG DISERIKAN
DAN BEBAN TUNGGAL

1. Tujuan :

Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu :

- Mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan


benar menggunakan saklar tunggal dan fiting duduk

- Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas


MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar

SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU GARIS

Keterangan :

L1 dan L2: Dapat mati dan hidup secara bersamaan tetapi


Redup.

L2: Dapat mati dan hidup serta menyala terang ,

SK 1 dan SK 2: Saklar tunggal


2. Peralatan :

A. Tang D. Multitester
B. Obeng E. Taspen
C. Palu F. Kabel NYA 2,5 mm

3. Langkah Kerja :

a. Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan

b. Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang


diperlukan

c. Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa sesuai


dengan gambar

4. Analisa :

a. Saat saklar SK 1 dan SK 2 ditekan maka Lampu L1 dan L2 dapat hidup


dan mati secara bersamaan tetapi redup

b. Begitu juga jika SK 1 dan SK 2 ditekan maka Lampu L2dan L2 dapat


menyala secara bersamaan tetapi redup.

c. Jika salah saklar SK 1 ke posisi ON dan saklar SK 2 di posisi OFF


maka lampu L2 dapat mati dan hidup serta menyala terang.

d. Tegangan pada rangkaian normal (220 volt).

5. Lampiran.:

. Instalasi dalam keadaan tidak menyala.


. Instalasi dalam keadaan menyala.

. kelompok dan dosen pengawas

6. Kesimpulan :

Lampu L1 dan L2 dapat mati dan hidup bersamaan, tetapi saat hidup
bersamaan nyala lampu L1 dan L2 redup, ini dipengaruhi oleh saklar SK
1, dan untuk saklar SK 2 dalam posisi off, pada kondisi ini lampu L1 dan
L2 terpasang secara seri, diketahui bahwa seri adalah pembagi tegangan,
maka kedua lampu L1 dan L2 nyalanya redup. Bila pada kondisi ini saklar
SK 2 di on kan, maka L1 akan padam dan L2 akan menyala terang, karena
posisi saklar SK 2 dan lampu L2 terhubung paralel maka tegangan untuk
lampu L2 tidak terbagi. Saat saklar SK1 dan SK2 diposisikan off maka
kedua lampu L1 dan L2 akan padam bersamaan, karena tegangan putus di
saklar SK1 dan SK2.
LATIHAN 4

INSTALASI PENERANGAN 1 FASA

UNTUK MELAYANI 2 BEBAN DAN 1 STOP KONTAK

1. Tujuan :

Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu :

- Mengerjakan pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan


benar menggunakan saklar seri dan fiting duduk serta stop kontak
lengkap dengan kawat pentanahannya

- Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ;


Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar

SKEMA HUBUNGAN SKEMA


SATU GARIS

Keterangan :

L1 dan L2 : Dapat mati / hidup secara bersamaan atau sendiri


sendiri
SK : Saklar seri
SKT : Stop kontak
2. Peralatan :

A. Tang D.Multitester
B. Obeng E.Taspen
C. Palu F.Kabel NYA 2,5 mm

3. Langkah kerja :

- Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan

- Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang


diperlukan

- Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa sesuai dengan


gambar

4. Analisa :

- Lampu L1 dan L2 dapat hidup dan mati secara bersamaan atau


sendiri-sendiri tanpa saling mempengaruhi satu sama lain

- Stop kontak standbye tegangan listrik

5. Lampiran.:

.Instalasi dalam keaadan tidak menyala

.Instalasi dalam keaadan menyala


.kelompok ITL

6. Kesimpulan :

Lampu L1 dan L2 dapat hidup dan mati secara bersamaan atau sendiri-sendiri
karena sumber tegangan sendiri-sendiri di salar SK. Saklar SK adalah saklar
seri dimana di saklar SK terdapat dua pemutus dan penyambung tegangan,
sehingga lampu L1 dan L2 mendapat sumber tegangan sendiri-sendiri,
pengaturan lampu L1 dan L2 diatur dari saklar SK. Sedangkan Stop kontak
selalu standbye tegangan listrik yang dapat digunakan untuk alat elektronika
atau alat listrik lainnya. Instalasi ini ditemui pada instalasi-instalasi rumah
LATIHAN 5

INSTALASI PENERANGAN 1 FASA

UNTUK MELAYANI 2 BEBAN SECARA BERGANTIAN

1. Tujuan :

a. Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan


pemasangan instalasi penerangan 1 fasa dengan menggunakan saklar
tukar atau saklar hotel dengan lampu TL

b. Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group


; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar

i. SKEMA HUBUNGAN

c.

i. SKEMA SATU GARIS


d. Keterangan :

i. L1 dan L2 : Lampu TL masing-masing 10

Watt SK1 dan SK2 : Saklar tukar / saklar hotel

2. Peralatan :

a. A. Tang D. Multitester
b. B. Obeng E. Taspen
c. C. Palu F. Kabel NYA 2,5 mm

3. Langkah kerja :

a. Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan

b. Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang


diperlukan

c. Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa tersebut sesuai dengan


gambar

4. Analisa :

a. Lapu L1 dan L2 dapat hidup dan mati bersama-sama

b. Lampu L1 dan L2 tidak dapat hidup dan mati sendiri-sendiri

c. Saklar SK1 dan SK2 mempengaruhi hidup dan matinya lampu L1


dan L2
5. Lampiran.

a. Instalasi dalam keadaan tidak menyala.

b. Instalasi dalam keadaan menyala.

c. . kelompok dan dosen pengawas

6. Kesimpulan :
Lampu L1 dan L2 dapat hidup dan mati bersama-sama, dan lampu L1 dan
L2 tidak dapat hidup atau mati sendiri-sendiri, ini dikarenakan lampu L1 dan L2
dipasang secara paralel. Hidup dan matinya lampu L1 dan L2 dikontrol dari saklar
SK1 an SK2, karena saklar SK1 dan SK2 adalah saklar hotel / saklar tukar serta di
pasang sesuai gambar diatas, maka saklar SK1 dan SK2 dapat mengatur hidup dan
matinya lampu L1 dan L2. Dengan kata lain saklar SK1 dapat menghidup dan
mematikan lampu L1 dan L2, dan saklar SK2 juga dapat menghidup dan mematikan
lampu L1 dan L2. Instalasi ini biasa ditemui di kamar hotel, dan juga bisa dipasang
di kamar tidur di rumah.
Pemasangan saklarnya biasanya satu di dekat pintu dan satunya di dekat tempat tidur
LATIHAN 6

INSTALASI PENERANGAN 1 FASA


UNTUK MELAYANI 3 BEBAN DENGAN
HUBUNGAN SERI PARALEL

1. Tujuan :

- Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan


pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan sistem hubungan
seri paralel atau sistem “DIM”

- Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ;


Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar

SKEMA HUBUNGAN SKEMA SATU


GARIS

Keterangan :
L1,L2,L3: Lampu pijar

SK1: Saklar tungg

SK2: Saklar seri parallel

SKT:Stop kontak
2. Peralatan :

A. Tang D. Multitester
B. Obeng E. Taspen
C. Palu F. Kabel NYA 2,5 mm

3. Langkah kerja :

- Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan

- Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang


diperlukan

- Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa tersebut sesuai dengan


gambar

4. Analisa :

- Lampu L1, L2, dan L3 dapat menyala bersamaan dengan terang

- Lampu L1 dan L3 dapat menyala bersamaan tetapi redup dan lampu


L2 mati sendiri

- Lampu L1, L2, dan L3 dapat mati bersama-sama, kecuali lampu L2


bisa mati sendiri tetapi L1 dan L2 hidup tetapi redup

- Stop kontak selalu standbye tegangan listrik

5. Lampiran :

a. Instalasi dalam keadaan tidak menyala.


b. Instalasi dalam keadaan menyala
.

6. Kesimpulan

- Jika SK1 posisi ON dan SK2 posisi on maka lampu L1,L2 dan L3
terangkai secara paralel ,maka lampu L1,L2 dan L3 hidup bersamaan
terang.

- Jika SK1 posisi OFF dan SK2 posisi OFF atau ON maka lampu L1,L2
dan L3 mati ,karena tidak ada supply tegangan .

- Jika SK1 posisi ON dan SK2 posisi off maka lampu L1,L2 dan L3
terangkai secara seri,maka lampu L1 dan L3 hidup tetapi redup dan L2
padam.
LATIHAN 7

INSTALASI PENERANGAN 1 FASA


UNTUK SISTEM PENERANGAN RUANG PENTAS /
PERTUNJUKAN

1. Tujuan :

- Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan


pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan sistem penerangan
pentas / panggung pertunjukkan

- Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ;


Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar

SKEMA HUBUNGAN

SKEMA SATU GARIS

Keterangan :
SK : Saklar tunggal SK1,
SK2 : Saklar tukar / hotel
L1, L2, L3 : Lampu warna
2. Peralatan :

- A. Tang D. Multitester
- B. Obeng E. Taspen
- C. Palu F. Kabel NYA 2,5 mm

3. Langkah Kerja :

- Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan

- Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang


diperlukan

- Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa tersebut sesuai dengan


gambar

4. Analisa :

- Lampu L1, L2, dan L3 hidup sendiri-sendiri tidak bisa hidup


bersamaan

- Lampu L1, L2, dan L3 dapat padam bersamaan

- Saklar SK off maka lampu L1, L2, dan L3 padam semuanya

- Saklar SK on maka lampu L1, L2, dan L3 ada yang hidup satu,
tinggal control dari saklar SK1 dan SK2

5. Lampiran :
a. Instalasi dalam keadaaan tidaak menyala
b. Instalasi dalam keadaan menyala

6. Kesimpulan :

Saklar SK adalah saklar utama, bila saklar SK off maka lampu L1,
L2, dan L3 tidak ada yang akan menyala walaupun saklar SK1 dan SK2
kita operasikan, karena tegangan putus di saklar SK. Bila saklar SK on
maka tegangan akan mengalir ke SK1, dimana saklar SK1 adalah saklar
tukar dan dipasang sesuai gambar di atas. Tegangan listrik di saklar SK1
dapat ditukar-tukar. Saklar SK1 dapat mengatur tegangan baik ke lampu
L1 atau ke saklar SK2. Tegangan dapat ditukar-tukar, bisa ke arah lampu
L1 atau ke arah saklar SK2. Bila tegangan di alirkan ke lampu L1 maka
lampu L1 akan hidup, sedangkan saklar SK2 tidak dapat aliran tegangan.
Karena saklar SK2 mendapat aliran tegangan maka lampu L1 dan L2 tidak
ada yang hidup. Bila di saklar SK1 tegangan di tukar ke arah saklar SK2
maka lampu L1 tidak dapat tegangan dan lampu L1 mati. Di saklar SK2 (
dimana saklar SK2 juga saklar tukar ) tegangan dapat ditukar- tukar yaitu
ke arah lampu L2 atau L3. Bila tegangan di alirkan ke arah lampu L2 maka
lampu L2 akan hidup sedangkan lampu L3 mati. Kemudian bila saklar
SK2 ditukar aliran tegangan kea rah lampu L3 maka lampu L3 yang akan
hidup dan lampu L2 akan mati. Instalasi ini biasa dipasang di penerangan
ruang pentas / pertunjukan.
LATIHAN 8

INSTALASI PENERANGAN 1 FASA

DENGAN SISTEM PENERANGAN HUBUNGAN PEMERIKSA

1. Tujuan :

- Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan


pemasangan instalasi listrik penerangan 1 fasa dengan sistem
penerangan hubungan pemeriksa

- Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas MCB Group ;


Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar

SKEMA HUBUNGAN

SKEMA SATU GARIS


Keterangan :
LO : Lampu periksa
L1, L2 : Lampu-lampu pemakai

SKO : Saklar periksa


SK1, SK2 : Saklar pemakai

2. Langkah kerja :

- Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan

- Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang


diperlukan

- Kerjakan instalasi listrik penerangan 1 fasa tersebut sesuai dengan


gambar

3. Analisa :

- Lampu L1,L2 dan L3 dapat hidup dan mati bersamaan.

- Lampu L1,L2 bisa menyala bersamaan dan lampu L3 padam, bisa juga
lampu L1 padam L2 menyala dan L3 padam.

- Lampu L1 dan L3 bisa menyala dan lampu L2 padam, bisa juga


lampu L1 padam L2 padam tetapi lampu L3 menyala.

- Lampu L1 tidak dapat hidup sendiri kecuali ada lampu L2 atau L3 yang
hidup.

4. Kesimpulan :

- Lampu L1,L2 dan L3 dapat hidup dan mati bersamaan karena


dikontrol dari SK1 dan SK2, bila SK1 dan SK 2 on atau off.

- Lampu L1,L2 bisa menyala bersamaan dan lampu L3 padam jika SK2
off dan SK1 on maka L3 padam dan lampu L2 menyala.
Lampu L3 padam karena tidak mendapat supply dari SK2. Saat saklar
SK1 on maka tegangan dialirkan yaitu ke lampu L2 dan saklar SK0.saat
tegangan dari SK1 ke lampu L2 sampai maka
lampu L2 menyalas edangakan aliran listrik yg mengalir menuju ke SK0
ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan lampu L1 ,sebagai
pemeriksa saklar SK1.

- Saat saklar Sk1 off dan saklar Sk2 on maka tegangan akan dialirkan ke
titik lampu L3 dan saklar SK0.pada lampu L2 tidak menyala karena tidak
mendapat tegangan karena tidak mendapat tegangan dari saklar
Sk1.pada saklar SK2 tadi posisi on maka lampu L3 akan menyala dan
satu tegangan lagi ke arah saklar Sk0 untuk pengaturan lampu L1 ingin
dihidupkan atau dimatikan lampunya.bila saklar Sk1 dan SK 2 posisi
off,maka lampu L2 dan L3 padam begitupun dengan lampu L1.Lampu
L1 ini ikut padam walaupun saklar Sk0 off,ini dikarenakan tegangan
yang didapatkan dari SK0 berasal dari saklar Sk1 atau Sk2.

- Instalasi ini dipasang untuk melakukan pemeriksaan terhadap saklar


SK1 dan SK2.
LATIHAN 9

INSTALASI PENERANGAN 3 FASA


UNTUK MELAYANI BEBAN-BEBAN BERUPA MOTOR

1. Tujuan :

- Setelah menyelesaikan latihan ini mahasiswa mampu mengerjakan


pemasangan instalasi listrik penerangan perangkat hubung bagi (PHB)
3 fasa. Tujuan rangkaian tersebut adalah jika pada beban akan dipasang
beban berupa motor-motor listrik 3 fasa maupun pada beban-beban lain
yang membutuhkan aliran listrik 3 fasa

- Dapat menghitung kapasitas MCB Utama ; Kapasitas


MCB Group ; Kapasitas Saklar ; serta Kapasitas Penghantar

SKEMA SATU GARIS


SKEMA HUBUNGAN

Keterangan gambar :

Dari saluran JTR (Jaringan Tegangan Rendah) ke KWH meter


menggunakan kabel jenis TC 4 x 10 mm2. Dari KWH meter sampai ke
PHB (Perangkat Hubung Bagi) menggunakan kabel NYM 5 x 4 mm2.

Beban diasumsikan berupa :


a. Beban Untuk group I :
1 buah AC (Air Conditioner) ½ HP = 372,5
Watt 1 buah mesin pompa ½ HP = 372,5
Watt 3 buah lampu TL 40 Watt = 120 Watt

2 buah lampu Pijar 20 Watt = 40 Watt +


= 905 Watt
b. Beban Untuk group II :
1 buah AC (Air Conditioner) ½ HP = 372,5
Watt 1 buah mesin cuci = 372,5 Watt
4 buah lampu TL 40 Watt = 160 Watt
4 buah lampu Pijar 20 Watt = 80 Watt +
= 985 Watt
2. Langkah kerja :

- Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan

- Ukur dan potonglah kabel NYA sesuai dengan ukuran yang


diperlukan

- Kerjakan instalasi listrik penerangan 3 fasa tersebut sesuai dengan


gambar

3. Analisa :

- Untuk kapasitas MCB utama 15 Ampere

- Kapasitas MCB group 1 dan 2 masing – masing 6 Ampere

- Untuk membagi ke 2 group menggunakan PHB.

4. Lampiran :
5. Kesimpulan :

- MCB utama haruslah lebih besar dari MCB group

- Untuk beban yg besar lebih baik dibuat group – group ,dengan


sebab apabila terjadi gangguan instalasi mudah dicari titik
gangguannya.

- Kapasitas MCB group adalah pembagian dari kapasitas MCB


utama

Anda mungkin juga menyukai