PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. TUJUAN PRAKTIKUM
C. MANFAAT PRAKTIKUM
2
BAB II
PRAKTIKUM
D. TEORI DASAR
Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan yang
terpasang, baik di dalam maupun di luar bangunan yang digunakan untuk
menyalurkan arus listrik. Selain menguasai peraturan dan memiliki pengetahuan
tentang peralatan instalasi, seorang ahli listrik juga harus mahir membaca gambar
instalasi. Denah ruangan yang akan dilengkapi dengan instalasi pada umumnya
digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50.
Dalam instalasi listrik terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan
yakni:
1. Keamanan (safety)
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil.
2. Keandalan (kelangsungan kerja)
Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara
baik.
3. Mutu terjamin
Mutu terjamin menyangkut 2 hal, yaitu:
a. Peralatan instalasi, harus sesuai dengan standar (memiliki sertifikat
standarisasi mutu, contoh SNI ( Standar Nasional Indonesia )
b. Tegangan listrik yang sampai ke peralatan listrik harus sesuai dengan
standar.
4. Ketercapaian
Pemasangan instalasi listrikharus mudah dijangkau oleh pemakai/operator.
Sebagai contoh sakelar yang dipasang sekitar 1,5 m dari lantai sehingga mudah
untuk dijangkau.
3
5. Keindahan/kerapian
Instalasi listrik harus dipasang sehingga tampak rapi/indah (tidak mengganggu
pemandangan).Sebagai contoh kabel yang dipasang di dalam tembok jauh lebih
rapi dibanding kabel yang dipasang di luar tembok.
6. Ekonomis
Instalasi listik harus dirancang sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan
dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya
semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.
7. Mudah diperluas
Instalasi listrik sedapat mungkin direncanakan sedemikian rupa sehingga
perluasan instalasi misalnya karena pertambahan beban tidak sukar
dilaksanakan.
Ada beberapa factor yang harus diperhatikan dalam merancang instalasi
listrik, yaitu :
1. Keselamatan manusia dan ternak dan keamanan harta benda.
2. Berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan penggunaannya.
Komponen pokok instalasi listrik adalah perlengkapan yang paling pokok
dalam suatu rangkaian listrik. Komponen yang digunakan dalam pemasangan
instalasi listrik banyak macam dan ragamnya. Komponen yang dimaksud disini
adalah alat dan bahan yang digunakan dalam memasang instalasi listrik tersebut.
4
Adapun alat serta bahan yang digunakan selama praktikum instalasi listrik
1 ini dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Alat
Adapun peralatan yang digunakan dalam memasang instalasi listrik yaitu:
a. Tang Kombinasi
Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau kabel.
Di tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk mengunci mur.
Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan kabel. Berbahan besi chrome
vanadium. Gagangnya plastik lapis karet, agar tidak licin. Kelemahannya,
jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet.
5
c. Tang Lancip / Cucut
Bentuknya mirip ikan cucut: moncong pipih, panjang, dan berbentuk
gergaji. Sebab itu, tang ini dikenal sebagai ``tang cucut``. Berfungsi sebagai
penjepit kawat atau kabel. Namun Anda dapat memanfaatkan bagian dalam
rahang yang tajam sebagai pemotong kabel. Berbahan besi chrome
vanadium dengan gagang plastik lapis karet agar tidak licin.
Kelemahannya, gagang plastik mudah pecah.
6
e. Testpen
Testpen adalah obeng yg dilengkapi dengan lampu sinyal. Testpen
hanya sekedar untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu penghantar
listrik, tidak untuk mengetahui besar teganganlistrik.
Gambar 1 6 Testpen
2. Bahan
Adapun bahan / komponen yang dibutuhkan untuk memasang instalasi
listrik yaitu :
a. Penghantar
Penghantar dalam hal ini adalah kabel listrik. Kabel listrik adalah
media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari
isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang
biasanya terbuat dari karet atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari
serabut tembaga atau tembaga pejal.
7
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA
(kemampuan hantar arus) yang dimilikinya dalam satuan Ampere.
Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang
berada dalam kabel listrik. Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam
Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang
merupakan perkalian dari :
``Ampere x Volt = Watt``
Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik
dapat menyalurkan daya sebesar 220V x 10A = 2200 Watt.
Jenis penghantar yang paling banyak digunakan pada instalasi
rumah tinggal yang dibangun permanen saat ini adalah kabel rumah NYA
dan kabel NYM.
1) Kabel NYA
Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam
instalasi rumah digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Berinti
tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk instalasi kabel
udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.
Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang
relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat,
tidak tahan air dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa
jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran
gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang.
8
2) Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan
sistem tenaga. Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi
PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4.
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat
keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari
NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan
basah, namun tidak boleh ditanam.
9
(a)
(b)
(c)
Gambar 1.9 MCB (Mini Circuit Breaker );(a) tampak dalam MCB,(b) tampak luar MCB dan (c)
symbol MCB
10
2) Fuse / Pengaman Lebur
Untuk pengaman arus lebih instalasi rumah, digunakan fuse atau
sekring atau patron lebur yang apabila terjadi short circuit (hubung
singkat) pada instalasi akan putus dan harus diganti dengan yang baru.
Kemudian agar tidak setiap putus ganti baru yang artinya diharuskan
untuk membeli baru, maka ada sekring otomatis yang bekerja dengan
bimetal dan ada tombol resetnya. Jadi setiap terjadi masalah dalam
instalasi, sekring otomatis akan memutuskan arus kemudian untuk
mengembalikannya, tidak perlu membeli yang baru (kalau tidak rusak)
cukup tekan tombolnya dan listrik dapat menyala kembali.
c. Pipa Instalasi
Pipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus
untuk merapikan instalasi. Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu pipa baja yang dicat meni (sering disebut pipa union), pipa PVC (
Polivinil Clorida), dan pipa fleksibel. Syarat umum pipa instalasi ialah
harus tahan terhadap tekanan mekanis, tahan panas, dan lembab serta tidak
menjalarkan api. Selain itu, permukaan luar maupun dalam pipa harus licin
dan rata. Penggunaan pipa pvc memiliki beberapa keuntungan diantaranya
yaitu :
11
1) Daya isolasi baik
2) Tahan terhadap hamper semua bahan kimia, jadi tidak perlu dicat
3) Tidak menjalarkan nyala api
4) Mudah penggunaanya
Kelemahan pipa PVC adalah tidak dapat digunakan pada suhu kerja
normal 60°C. Pipa yang tidak ditanam dalam dinding harus ditanam dengan
baik mengunakan klem yang sesuai, dengan jarak antara klem tidak lebih
dari satu meter untuk pemasangan lurus.
d. Kotak Sambung
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi
dengan pipa harus dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan
untuk melindungi sambungan atau percabangan hantaran dari gangguan
yang membahayakan. Pada umumnya bentuk sambungan yang digunakan
pada kotak sambung ialah sambungan ekor babi (pig tail), kemudian setiap
sambungan ditutup dengan las dop setelah diisolasi. Selain itu, pada
hantaran lurus memanjang perlu dipasang kotak sambung lurus (kotak
tarik) setiap panjang tertentu penarik kabel untuk memudahkan penarikan
12
hantaran. Pada kotak tarik ini apabila tidak terpaksa, hantaran tidak boleh
dipotong kemudian disambung kembali. Berikut adalah kotak sambung
yang sering digunakan :
1) T-Dos
Jenis kotak sambung untuk percabangan tiga
3) L-bow
salah satu komponen instalasi listrik yang yang berupa kotak
penyambungan antara kabel listrik dengan sakelar atau stop kontak. L-
bow ini hanya digunakan dalam bentuk in-bow (ditanam dalam tembok).
13
Gambar 1.15 L-Bow
e. Sakelar
Sakelar adalah gawai untuk menghubungkan dan memutuskan sirkit
dan mengubahnya menjadi berbeban atau tidak. Sakelar harus dipasang
sehingga :
1. bagian yang dapat bergerak, tidak bertegangan pada waktu sakelar
dalam keadaan terbuka atau ‘off ’.
2. kedudukan kontak semua tuas sakelar dan tombol sakelar dalam satu
instalasi harus seragam misalnya akan terhubung jika tuasnya
didorong ke atas atau tombolnya ditekan (posisi on).
Fungsi sakelar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan arus
listrik dari sumber ke pemakai/beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis
tergantung dari cara pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya.
14
Gambar 1.16 a. Sakelar Tunggal b. Simbolnya c. konstruksinya
2) Sakelar seri
Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan
dan memutuskan dua lampu, atau dua kelompok lampu baik secara
bergantian maupun bersama-sama. Sakelar seri sering disebut pula
sakelar deret.
15
3) Sakelar tukar
Sakelar tukar sering disebut dengan sakelar hotel karena banyak
dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu
atau dua kelompok lampu secara bergantian.Selain itu, sakelar tukar
dapat pula digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu
atau satu kelompok lampu dari dua tempat yang berbeda.
f. Fitting
Fitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan
lampu dengan kawat-kawat hantaran. Ada bermacam-meacam fitting,
diantaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet, dan fitting
kombinasi stop kontak. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit atau
16
porselen. Dari cara pemasangannya, ada yang disebut fitting duduk dan
fitting gantung. Namun yang digunakan selama praktikum hanya fitting
duduk. Fitting duduk dipasang pada dinding ataupun langit-langit. Bila
pemasangannya tidak dapat dilakukan secara langsung, perlu dipasang
roset, yaitu kayu maupun plastik sebagai tempat dudukannya.
(a) (b)
Gambar 1.20Fitting (a) Fitting Duduk (b) Fitting gantung
g. Roset
Roset adalah komponen dalam instalasi listrik yang sangat berguna
untuk memasang fiting lampu maupun saklar-saklar. Roset dapat dibuat
dari limbah kayu yang biasanya tidak digunakan oleh para tukang kayu.
Dapat juga dibuat dari papan bekas pengecoran, yang penting kayu tersebut
tidak busuk ataupun terlalu keras. Sehingga nanti dalam pembuatannya
tidak terlalu sulit. Roset kayu ada yang bundar dan ada juga yang persegi
Gambar 1. 21
a. Roset Bundar b. Persegi
17
h. Lampu
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya.
18
aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka
diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan
pada stop kontak.
j. Sekrup
Sekrup merupakan komponen alat instalasi listrik yang berfungsi
sebagai alat penguat pada saklar, fitting, roset, dan rumah sakering dan lain
sebagainya agar terpasang kuat pada tempat yang sudah ada atau pada
dinding (tiang rumah) yang akan dipasangi alat-alat instalasi listrik tersebut
(fungsi sekrup pada rumah kayu). Sebagai fungsi lain sekrup ini ialah
sebagai penahan dan penguat pada saklar terhadap L-bow, fitting dengan
roset, roset dengan platfon, dan lain sebagainya (fungsi sekrup pada rumah
batu).
19
k. Isolasi
Isolasi berfungsi sebagai isolator atau penutup agar tidak ada
tegangan arus yang bocor dari suatu kabel listrik atau kawat yang
disambung baik di atas platfon ataukah di bagian kotak sambung. Isolasi ini
juga berfungsi sebagai pengaman di bagian kotak sambung agar apabila
tidak sengaja tersentuh maka tidak berakibat apa-apa bagi yang
menyentuhnya serta menghindarai juga terjadinya loncatan api dan hubung
singkat.
Gambar 1. 24 Isolasi
l. Klem
Klem merupakansuatu bahan yang digunakan untuk menahan pipa
atau kabel NYM agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem
ini dibuat dari plat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan
ukuran pipa atau kabel listrik. Jarak pemasangan klem satu dengan yng
lainnya maksimal 80 cm.
Gambar 1. 25 Klem
20
m. LDR (Light Dependent Resistor )
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis
resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh
komponen tersebut.Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur
besaran konversi cahaya. LDR memiliki resistansi yang besar pada saat
gelap atau cahaya redup dan akan memiliki resistansi yang keci ketika
mendapat cahaya terang.
21
Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet
pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat
yang dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor
tersebut.
Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan
bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC
akan terbuka. Selama kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri
arus, maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi operasinya. Apabila
pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi maka akan
menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor
tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan
menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi
berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta dapat
merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan
kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.
Komponen penting pada kontaktor (Magnetic Contactor) :
1. kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila
mendapat sumber tegangan listrik.
2. kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6.
3. kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun
angka 21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi angka
belakang tetap dari 1 sampai 4.a
22
1 3 5 21 23
2 4 3 22 24
23
Gambar 1.29 KWH meter
24
No Nama Bahan Spesifikasi
1 Pipa PVC 5/8``
2 L-Bow 5/8``
3 T-Dos 5/8``
4 Cross Dos 5/8``
5 Klem 5/8``
7 MCB 1 fasa dan 3 fasa 240 V / 6 A
8 KWH Meter 3 Fasa 240 V / 6 A
10 Sakelar kelompok 240 V / 6 A
11 Sakelar tunggal 240 V / 6 A
12 Sakelar tukar 240 V / 6 A
13 Sakelar silang 240 V / 6 A
14 Sakelar dua kutub 240 V / 6 A
15 Photo cell/ LDR (Light Dependent Resistor) 240 V / 6 A
16 KKB (kontak-kontak bantu) 240 V / 6 A
17 Fitting lampu 240 V / 6 A
18 Kontak realay 240 V / 6 A
19 TDR (Time Delay Relay) 240 V / 6 A
18 Lampu pijar 5 W &25 W
21 Roset kayu Bundar/persegi
19 Sekrup 2 dan 2,5 cm
20 Isolasi 500 V
25
B. LAPORAN JOB PRAKTIKUM
Instalasi listrik 1 adalah instalasi listrik yang membahas tentang penerangan,
baik itu penerangan domestic maupun penerangan non domestic. Pada laporan lengkap
pratikum instalasi listrik 1 ini akan dibahas tentang :
1. Instalasi penerangan dengan sakelar tunggal dan KKB
2. Instalasi penerangan dengan sakelar kelompok dan KKB
3. Instalasi penerangan dengan sakelar kelompok dan sakelar tunggal (2 group)
4. Instalasi penerangan dengan sakelar tukar
5. Instalasi penerangan dengan sakelar kelompok, sakelar tunggal, sakelar tukar
dan KKB ( 3 group)
6. Instalasi penerangan hubungan kelder 1
7. Instalasi penerangan hubungan kelder 2
8. Instalasi penerangan hubungan gelap 1
9. Instalasi penerangan hubungan gelap 2
10. Instalasi penerangan hubungan gelap 3 dan 4
11. Instalasi penerangan dengan menggunakan LDR (Light Dependent Resistor)/
Fhoto Cell
12. Instalasi penerangan lampu jalan dengan kontaktor dan LDR
Berikut pembahasan dari masing-masing job pratikum yang telah di pratikkan
di Laboratorium Instalasi Listrik.
26