Anda di halaman 1dari 5

RANGKAIAN INTERLOCKING

Ilham Siddiq (200211034), Riza Ahmad Q. (200211044),


Sureski Zaelani (200211006), Wiwin Rahman (200211003),
Suhir Ardiansyah (180211118)

Tanggal Percobaan: 10/03/2023


2032PTE055 – Pratikum Pengendalian Motor Listrik
Laboratorium Listrik – Prodi Pendidikan Teknik Elektro UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Abstrak - : pada praktikan ini praktikan akan menggunakan dua kontaktor.


Selain itu praktikan juga akan menggunakan MCB dan pus on dan push of .
Praktikan akan melakukan beberapa rangkaian sederhana interlocking,kemudian
mengamati hasil percobaam Tombol tekan adalah salah satu komponen elektronika
yang fungsinya hampir tak tergantikan. Ketika digunakan untuk berinteraksi,
tombol ini bisa memutus hubungan atas suatu aliran. Pemutusan ini terjadi akibat
dampak dari pengalihan dari satu konduktor ke konduktor lainnya.
Bisa juga tombol tekan digunakan untuk menghubungkan aliran listrik, ini
adalah mekanisme menyalakan rangkaian sirkuit.Mekanisme pemutusan dan
penghubungan aliran disebut dengan sistem unlock atau tidak mengunci. Ketika
tombol tidak ditekan, sirkuit tersebut akan berada dalam kondisi normal. Seperti
dengan namanya, tombol ini dioperasikan dengan cara ditekan alias manual.
Tombol akan langsung berhubungan dengan operator dan fungsinya sangat
penting pada mesin-mesin industri, terutama untuk mematikan dan menyalakan
mesin. Apa pun mesinnya, pasti menggunakan tombol ini sebagai tombol utama
operasional mesin..

Kata kunci: push button, menghidupkan, mematikan, , kontakor

A. Dasar Teori
1. Teori A
Interlock adalah sebuah sistem pengunci pada suatu mekanisme kelistrikan yang
digunakan agar rangkaian tetap berjalan semestinya. Istilah interlock ini sering
digunakan pada sistem kendali dan sistem kontrol untuk mengunci suatu kondisi
tertentu pada rangkaian kontrol
Gambar 1. Contoh gambar kontaktor

2. Teori B
Electro – Mechanical Interlocking Electro-Mechanical
Interlocking juga menggunakan penguncian mekanik untuk memastikan
urutan yang tepat dari tuas, tapi tuas yang digunakan jauh lebih kecil
diabnding pada mechanical interlocking, karena mereka tidak secara langsung
mengontrol perangkat lapangan.

3. Teori C
Rangkaian interlock adalah istilah yang digunakan dalam sistem rangkaian
kontrol sebagai sarana untuk mengunci / menutup kondisi dari dua atau lebih
kondisi yang berbeda sehingga tidak saling bekerja pada saat yang
bersamaan.

B. Alat dan Bahan


1. 1 unit MCB
2. 2 unit Kontaktor
3. 2 unit push on
4. 1 unit push off
5. 2 unit pilot lamp
6. 1 buah tang
7. 1 buah test pen
8. 1 buah obeng
9. Kabel secukupnya
C. Prosedur Percobaan
1. Demi keselamatan, memastikan bekerja dengan dalam kondsisi MCB
dipadamkan.
2. Merangkai rangkaian seperti Gambar 2.1. jangan hubungkan rangkaian
dengan
Catu daya.
3. Memastikan MCB dalam kondisi mati, kemudian menyambungkan
rangkaian dengan input 220v
4. Meminta bantuan asisten praktikum untuk memeriksa rangkaian terlebih
dahulu.
5. Menghidupkan MCB.
6. Menekan push on pada K1, mengamati apa yang terjadi dan menuliskan
pada tabel 2.1.
7. Menekan push off, mengamati apa yang terjadi dan menuliskan pada
tabel 2.1.
8. Kemudian menekan push on pada K2, mengamati apa yang terjadi dan
menuliskan pada tabel 2.1.
9. Menekan kembali push off untuk mematikan rangkaian.
10. Jika sudah selesai mematikan rangkaian , melepas kabel serta merapikan
seluruh peralatan dan bahan.

Gambar 2.1 Rangkaian percobaan intrlocking


D. Hasil dan
1. Hasil Pengamatan

Tabel 2.1 Hasil pengamatan


Push Button Kondisi Rangkaian

Push On K1 K1 Hidup, K2 Terkunci


( Tertutup )

Push Off ( ketika K1 On ) Kedua Kontaktor Mati

Push On K2 K2 Hidup, K1 Terkunci


( Tertutup )

Push Off ( ketika K2 On ) Kedua Kontaktor Mati

2. Analisa Hasil Pengamatan


1. Fungsi dari push on adalah untuk menghidupkan rangkaian, baik itu push
on K1 dan push on K2
2. Fungsi dari push off adalah untuk mematikan rangkaian, baik rangkaian
K1 dan K2.
3. Jika push on K1 ditekan maka kondisi rangkaian K1 akan hidup ( lampu
menyala), sedangkan rangkaian K2 mati ( lampu tidak menyala ).
4. Pada push Off ( ketika K1 on ), maka yang terjadi adalah kedua kontaktor
mati
( lampu tidak menyala ).
5. Jika push on K2 ditekan maka kondisi rangkaian K2 akan hidup ( lampu
menyala), sedangkan rangkaian K1 mati ( lampu tidak menyala ).
6. Pada push Off ( ketika K2 on ), maka yang terjadi adalah kedua kontaktor
mati
( lampu tidak menyala ).

3. Analisa Data
1. Saat K1 hidup, mengapa K2 tidak bisa hidup
Jawaban : karena dirangkai bertujuan agar bekerjanya bergantian.
2. Pada aplikasi apa interlocking yang relevan untuk digunakan.
Jawaban : Mesin pembuat bata semen
E. Kesimpulan
1. Ketika push off ditekan maka kedua rangkain secara otomatis rangkaian akan
mati.
2. Berbeda ketika menekan push on, rangkain akan menyala satu persatu sesuai
dengan pada push on mana yang kita tekan ( push on K1 atau push on K2 ).
3. Pada saat merangkai tetapi rangkain tidak sesuai, maka rangkaian tidak akan
berfungsi seperti yang diinginkan ( salah menyambungkan kabel )

F. Daftar Pustaka
[1] Nugroho, Galang Adi. 2018. Simulasi Panel RTU dengan Sistem Interlock
pada Panel Outgoing 20 kV Dilengkapi dengan IED Digital Power Meter ION
6200 Berbasis Arduino Mega 2560. Laporan Tugas Akhir D3 Elektro (Tidak
Diterbitkan). Semarang: Program Studi Diploma III Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro.
[2] Kurniawan, Mohamad Rizki. 2017. Implementasi SCADA untuk
Monitoring Koordinasi PMT dengan Recloser sebagai Proteksi pada Jaringan 3
Phasa Berbasis Arduino Mega 2560. Laporan Tugas Akhir D3 Elektro (Tidak
Diterbitkan). Semarang: Program Studi Diploma III Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro.
[3] Mappa, Alimuddin. 2016. Analisa Kerja Recloser untuk Memproteksi
Jaringan Distribusi di PT. PLN (Persero) Area Sorong. Jurnal Penelitian.
Sorong: Universitas Katolik Saint Paul Sorong.
(Dipublikasikan:http://jurnal.poltekstpaul.ac.id/index.php/jelekn/arti
cle/view/26). Diakses pada 08 Mei 2019 pukul 22.01 WIB.

Anda mungkin juga menyukai