Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

SERVICE KABULATOR

OLEH

NAMA : NANANG SULAKSONO

NIS : 187312021

PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI SUKOHARJO

2019-2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Laporan : SERVIS KABULATOR

Nama Siswa : NANANG SULAKSONO

Nomor Pokok Siswa : 187312021

Program Studi Keahlian : TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

Kompetensi Keahlian : TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR

Menyetujui,

Pembimbing

SUWANTO S.T

Ketua Program Study Keahlian Teknik Mekanik Otomotif

(INGOT SIMAMORA, S.Pd)

NIP.196705152005011015

ii
PENGUJIAN

PENGUJI : ……………………….........(…………...………………)

Menyetujui

Ketua Program Study Keahlian

(INGOT SIMAMORA, S.Pd)

NIP.196705152005011015

Mengetahui

Kepala SMK Negeri Sukoharjo

Drs. ADI PURWANTO, MM

NIP.19651120 19203 1 006

Di Uji Pada Tanggal :

Dinyatakan : Lulus/ Mengulang

iii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga akhirnya dapat
menyelesaikan tugas laporan untuk melengkapi persyaratan kenaikan kelas
selajutnaya.

Penyusunan laporan ini adalah salah satu syarat untuk kenaiakan kelas dari
kelas 11 ke kelas 12.

Tidak lupa saya akan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesainya proses pelaksanaan dan penyusunan laporan ini
yang saya tujukan kepada :

1. Allah SWT.
2. Drs. ADI PURWANTO,MM. selaku Kepala SMK N SUKOHARJO.
3. Bapak INGOT SIMAMORA, S.Pd ketua program studi Keahlian
Teknik Ketenaga Listrikan di SMK N SUKOHARJO.
4. Bapak SUWANTO S.T, selaku pembimbing.
5. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi selama
praktik kerja industri (PRAKERIN)
6. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang
senantiasa selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga saya
dapat melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai pada akhirnya
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dengan
dasar itu, Saya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga laporan ini berguna bagi para pembaca pada umumnya.

Sukoharjo, ......................
Penulis

iv
MOTTO

Belajar dari kesalahan untuk menuju keberhasilan. Jadikan diri kita gemar dalam

belajar, Sehingga kita bisa selalu termotivasi untuk belajar, dan kita akan terasa

lebih mudah dalam belajar. Ilmu yang diperoleh dari lidah yang gemar bertanya

serta akal yang suka berfikir.

v
DAFTAR ISI
Hal.

COVER MAKALAH.......................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ii

LEMBAR PENGUJIAN...................................................................................iii

KATA PENGANTAR......................................................................................iv

MOTTO............................................................................................................v

DAFTAR ISI....................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..............................................................................1


1.2. Batasan Penulisan Laporan...........................................................1
1.3. Tujuan Praktik Kerja Industri.......................................................2

BAB II GAMBARAN UMUM INDUSTRI


2.1 Sejarah Berdirinya indu

stri.....................................................................................................................3
2.2 Letak Geografis Industri..................................................................4
2.3 Lay Out Industri...............................................................................5

BAB III LANDASAN TEORI


3.1 Deskripsi Teoritis............................................................................6
3.2 Cara Kerja Setrika Listrik...............................................................6
3.3 Komponen Setrika Listrik...............................................................7

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Langkah Percobaan.........................................................................9
4.2 Merawat Setrika Listrik..................................................................12

vi
4.3 Tips Membeli Setrika.....................................................................12
4.4 Hasil Percobaan dan Analisa..........................................................13

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................14
5.2 Saran...............................................................................................14
Daftar Pustaka...................................................................................................15
Lampiran...........................................................................................................16

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Salah Satu Sub Sistem Pendidikan 


Nasional, Memiliki Kedudukan Sangat Penting Dalam Fungsi Menyiapkan
Tenaga Kerja Terampil Untuk Menunjang System Pendidikan Nasional.
Upaya Penyiapan Tenaga Kerja Yang Terampil Sesuai Dengan Kebutuhan
Dunia Usaha Dan Industri, Didekati Melalui Kebijakan“Link And
Match” Adalah Penyelenggaraan Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
Pada Dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) Merupakan
Penyelenggaraan Yang Mengintegrasikan Secara Tersistem Pendidikan
Dunia Usaha Dan Industry. Pengintegrasian Kegiatan Pendidikan Ini Akan
Menghilangkan Perbedaan Standar Nilai Sekolah Dan Dunia Kerja Serta
Sekaligus Mendekatkan Supply Dan Demand Ketenaga Kerjaan.
1.2 Batasan Penulisan Laporan

Mengingat Keterbatasan Waktu Dan Pengetahuan , Maka Dalam Penulisan


Laporan Prakerin Ini Saya Hanya Membahas Tentang “MENSERVICE
SETRIKA ,Dengan keterbatasan ini penulis minta maaf kepada pembaca dalam
penulisan ini masih banyak kekurangannya.

1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri

   Prakerin pada dasarnya merupakan kegiatan intrakurikuler, harus dilaksanakan


oleh setiap peserta diklat secara individu.
Dengan pengaturan organisasi an pola penyelenggaraan pendidikan SMK perlu
membentuk proses kegiatan atau seluruh komponen keahlian dan kejuruan
dalam bentuk latihan kerja didunia kerja.

1
Meningkatkan pemahaman dan pemantapan serta mengembangkan peserta diklat
yang di dapat disekolah dan menerapkan di dunia usaha.
        Meningkatkan keterampilan berupa penguasaan kemampuan professional
kejuruan peserta diklat.

Tujuan Umum

 Menghasilkan Tenaga Kerja Yang Memiliki Keahlian Profesional


Dengan Tingkat Pengetahuan, Ketrampilan, Dan Etos Kerja Sesuai
Dengan Tuntutan Pasar Kerja.
 Memperkokoh "Link And Match" Antara Sekolah Dan Dunia
Usaha/Dunia Industri.
 Meningkatkan Efisiendi Proses Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga
Kerja Yang Berkualitas.
 Memberikan Pengakuan Dan Penghargaan Terhadap Pengalaman
Kerja Sebagai Bagian Dari Proses Pendidikan.

Tujuan Khusus

 Mempeersiapkan Para Peserta Diklat Untuk Belajar Bekerja Secara


Mandiri, Bekerja Dalam Suatu Tim Secara Membanggakan Potensi
Dan Kreativitas Sesuai Dengan Bakat Masing Masing.
 Meningkatkan Status Dan Kepribadian Para Peserta Diklat Sehingga
Mampu Berinteraksi, Berkomunikasi, Dan Memiliki Rasa Tanggung
Jawab Serta Disiplin Tinggi.
 Memberi Kesempatan Para Peserta Diklat Yang Berpartisipasi Untuk
Menjadikan Tenaga Kerja Terampil Dan Produktif Berdasarkan
Pengakuan Standar Profesi.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM INDUSTRI

2.1 Sejarah Berdirinya Industri

Berdirinya Toko CSE Elektronik pada tanggal 5 bulan maret 2006.


Tempatnya di Desa Pandan Sari. Alasan mendirikan toko tersebut karna
memang Pak Painomahudin ingin mendirikannya, karna di daerahnya tersebut
belum ada yang berdagang alat elektronik, seperti: kipas angin, parabola,salon,
dan berbagai alat elektronik lainnya. Beliau juga membuka servis alat elektronik
di rumahnya. Jadi selain berjualan Beliau juga mempunyai pekerjaan sampingan
yaitu seperti menyervis : tv,mejikom,setrika,kipas angin,blender,salon dll. Beliau
dulu adalah lulusan Kursus di Bidang Elektronik tempatnya di SMK YPT
Gading. Kurang lebih berdirinya CSE ini sudah 14th. Alasan Beliau mendirikan
CSE ini juga karna Beliau berpengalaman "apabila kita bekerja dipabrik itu
disuruh-suruh rasanya tertekan, juga kena sip-sip pan, dan hanya mendapat gaji
UMR (standar). "Kalo gak lembur gak dapat uang lebih". Dari situ Beliau pun
berangan-angan "Kita punya Skil, punya Ilmu kenapa ga bangun usaha sendiri ?"
Lalu berdirilah CSE Elektronik ini.

3
2.2 Letak Geografis Industri

CSE ELEKTRONIK
PANDAN SARI SELATAN

Sukoharjo

Pasar
Umbul buluk
Pandan Sari

Warung sembako Warung sembako

Toko Bangunan Pembuatan Genteng

CSE
ELEKTRONIK

Bengkel Mobil

Payung Rejo

4
2.3 Lay Out Industri

RUANG KERJA/ RUANG SERVIS

5
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Deskripsi Teoritis

Seterika listrik adalah alat yang dipanaskan digunakan untuk


melicinkan / menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya
setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-lipatan pakaian cukup sulit
untuk dihilangkan sehingga memerlukan sedikit air untuk membasahi bagian
yang terlipat, terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat ini ada banyak
jenis seterika, dari yang untuk keperluan rumah tangga sampai industri seperti
hotel, rumah sakit, dan lain-lain. Bagian panas dari seterika pada awalnya dibuat
dari besi sehingga ada masalah dengan kebersihannya akibat karat pada besi.
Hasil perbaikannya, pada saat ini, bagian pemanasnya dibuat dari alumunium
atau stainless steel. Panas dari seterika modern dikendalikan dengan termostat
yang fungsinya untuk mengendalikan suhu relatif konstan sesuai dengan
kebutuhan, jenis kain dan tingkat kehalusan hasil setrikaan

3.2 Cara Kerja Setrika Listrik

Prinsip Kerja

Bila seterika dihubungkan ke sumber tegangan listrik dan dihidupkan


(ON), maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas. Dengan adanya
arus listrik yang mengalir ini, elemen
pemanas membangkitkan panas. Panas ini kemudian disalurkan secara
konduksi pada permukaan dasar seterika (permukaan yang digunakan untuk
melicinkan pakaian). Panas yang dibangkitkan ini akan terus meningkat bila
arus listrik terus mengalir. Oleh karena itu, bila seterika tidak dilengkapi
dengan pengatur suhu, untuk mencegah terjadinya panas lebih seterika harus
diputuskan dari sumber listriknya dan disambungkan kembali bila suhu
mulai kurang. Demikian kondisi ini terjadi secara berulang. Namun, bila

6
seterika sudah dilengkapi dengan pengatur suhu, maka seterika akan
memutuskan aliran listriknya secara otomatis bila
suhu telah mencapai maksimal. Sebaliknya bila suhu menurun sampai harga
tertentu, seterika juga akan secara otomatis menghubungkan aliran listrikya.
Demikian siklus kerja otomatis ini Berikut adalah jenis-jenis setrika listrik yang
digolongkan dalam peralatan pemanas berdaya rendah :

1. Setrika listrik jinjing (portable)


o Tanpa pengatur panas
o Dengan pengatur panas (otomatis)
o Dengan uap air
2. Setrika listrik besar
o Roll iron
o Press iron

3.2 Komponen Setrika Listrik

1. Elemen pemanas
Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan membangkitkan
panas bila dialiri arus listrik. Dari elemen pemanas inilah sumber
energi panas dibangkitkan.
2. Plat dasar / alas (sole plate)
Alas seterika adalah bagian seterika yang akan bersentuhan langsung
dengan kain yang disetrika. Alas seterika dibuat dari bahan anti karat
seperti alumunium, stainless steel atau minimal dengan lapisan bahan
anti karat dan anti lengket (Teflon) agar tidak mudah kotor
dan mengotori kain yang disetrika.
3. Besi pemberat
Pemberat biasanya terbuat dari besi dan sesuai dengan namanya,
fungsinya sebagai pemberat seterika agar memudahkan dalam
pemakaiannya.
4. Tutup

7
Penutup atau selungkup seterika dibuat dari bahan isolasi untuk
mencegah bahaya sengatan listrik. Di samping itu, penutup juga yang
anti panas guna mencegah bahaya sentuhan ke bagian tubuh manusia.
5. Pemegang
Tangkai pemegang seterika terbuat dari bahan isolasi (kayu atau
plastik). Ini dimaksudkan apabila ada kebocoran arus listrik tidak
membahayakan pemakainya
6. Kabel penghubung

Kabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel (dengan inti serabut) yang
dibungkus dengan bahan isolasi kain menjadikannya tetap lentur
sehingga tidak mudah putus dan aman dari bahaya sengatan listrik.

Gambar 2 . komponen setrika listrik

8
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Langkah Percobaan

Mengatasi permasalahan seputar setrika listrik

A. Lampu Indikator Setrika Listrik Tidak Nyala

Lampu indikator setrika tidak menyala ada 2 indikasi yaitu kabel


power putus atau lepas dan lampu indicator setrika lepas atau putus.
Untuk memperbaiki permasalahan ini :

1. Lepaskan kabel power atau kabel penghubung dari stop


kontak. Pastikan kabel tidak putus dan masih bisa digunakan,
2. Lepas penutup bagian belakang, biasanya terdapat baut,
lepaskan baut dengan obeng, lalu putar kearah kiri,
3. Buka penutup tersebut, perhatikan kabel penghubun dan
lampu indikatornya. Jika kabel penghubung atau lampu
indikator lepas, segera pasang kembali,
4. Jika kabel penghubung dan lampu terpasang sempurna,
periksa bagian=bagia berikut :
- Periksa resistor atau tahanan yang meledak di lampu
indikator jika ada
- Periksa nilai resistor dengan multimeter, biasanya
resistor lemah atau rusak dapat mengakibatkan indikator
lampu lampu setrika mati.
- Jika resistor normal, periksa lampu indikator. Biasanya
lampu indikator mati ditandai dengan warna hitam atau
bohlam dalam lampu putus. Ganti lampu indikator
dengan yang baru.

9
5. Periksa lampu, jika terlihat hitam dan fillament outus, ganti
dengan lampu indikator dengan yang baru.

B. Pengatur Panas Setrika Listrik Tidak Jalan

1. Lepaskan kabel power dari stop kontak


2. Lepas penutup bagian belakang, tangkai oemegang dan juga
penutup tangkai
3. Periksa platina otomatis untuk mengetahui kondisi putar
on/off masih dalam keadaan baik atau tidak
4. Bersikan kontak platina dengan amplas kemudian coba atur
setelan platina menggunakan obeng minus
5. Jika setrika menggunakan thermostat maka periksalah
thermostat tersebut apakah tersambung atau tidak dengan
menggunakan multimeter. Jika iya maka cepat ganti yang
baru, untuk memasanganya kembali , jangan dilakukan
dengan menyolder agar tidak meleleh. Cukup dililitkan saj

C. Setrika Menyala Tetapi Tidak Menghasilkan Panas

Untuk mengatasi masalah ini , ikuti langkah- langkah berikut :


1. Lepas kabel dari stop kontak
2. Lepas penutup bagian belakang, tangkai oemegang dan juga
penutup tangkai
3. Lepaskan semua bodi/ casing setrika
4. Periksa platina otomatis untuk mengetahui kondisi putar
on/off masih dalam keadaan baik atau tidak
5. Jika setrika menggunakan thermostat maka periksalah
thermostat tersebut apakah tersambung atau tidak dengan
menggunakan multimeter. Jika iya maka cepat ganti yang
baru, untuk memasanganya kembali , jangan dilakukan
dengan menyolder agar tidak meleleh. Cukup dililitkan saja.

10
6. Hal terakhir adalah elemen pemanasnya , periksa dengan
multitester, jika putus maka ganti yang baru

D. Badan Setrika Bertegangan Listrik


Untuk mengatasi masalah ini, ikuti langkah- langkah berikut :
1. Lepas kabel dari stop kontak
2. Lepas penutup bagian belakang, tangkai oemegang dan juga
penutup tangkai
3. Periksa kabel penghubung, jika kabel ada yang rusak atau
serabutnya lepas, segera ganti yang baru
4. Lepaskan semua bodi/ casing setrika
5. Jika setrika menggunakan thermostat maka periksalah
thermostat tersebut apakah tersambung atau tidak dengan
menggunakan multimeter. Thermostat yang rusak dapat
menebabkan kebocoran arus
6. Periksa elemen pemanasnya dengan multitester, jika putus
maka ganti yang baru
7. Periksa satu persatu komponen lain yang berhubungan
dengan aliran listrik dengan menggunakan multitester atau
tespen
8. Setelah ditemukan penyebabnya , pasang kembali casing
setrika dengan benar
9. Periksa kembali badan setrika apakah masih beraliran listrik
atau tidak
E. Setrika Mati Total
Untuk memperbaiki kondisi ini, ikuti langkah berikut ini:
1. Periksa kabel power dengan multitester atau avometer, jiak
ada salah satu yang putus , segera ganti yang baru
2. Jika kabel dalam kondisi baik,langkah selanjutnya adalah
buka casing setrika dan kemudian Periksa elemen
pemanasnya dengan multitester

11
3. Jika elemennya rusak maka langkah selanjutnya adalah
mengganti elemen tersebut dengan yang baru sesuaikan
dengan elemen sebelumnya
4. Setelah elemen terpasang dengan benar, pasang kebali bodi
setrika dengan benar

4.2 Merawat Setrika Listrik

- Hindari menyetrika pada bagian kancing atau resleting, agar pelat


dasar setrika tetap baik.

- Ketika menyetrika usahakan kabel daya/power jangan sampai dalam


keadaan memutar/melintir. Jika terjadi segera luruskan.

- Usahakan posisi kabel setrika berada di sebelah kanan meja/tempat


menyetrika, agar kabel tidak terkena panas setrika.

- Untuk menjaga resiko setrika jatuh, maka tempatkan setrika di posisi


tengah meja atau gunakan tempat khusus untuk menaruh setrika.

- Sesuaikan tingkat panas setrika dengan jenis bahan seperti aturan


yang tertera pada tombol pengatur panas setrika. Pemilihan tingkat
panas yang tidak tepat bisa mengakibatkan kerusakan kain, dan alas
setrika cepat kotor.

- Jaga kebersihan pelat dasar setrika, bila kotor bersihkan pelat dasar
setrika dengan sekrap tipis atau pada waktu pelat dasar masih panas,
olesi dengan lilin, kemudian gosok dengan kain lap yang bersih. 

- Hindari penggunaan cairan bensin atau thineer untuk membersihkan


pelat dasar setrika, karena bisa menyebabkab kerusakan lapisan anti
lengket (teflon).
4.3 Tips Membeli Setrika
1. Sesuaikan dengan kondisi keuangan anda
2. Beli merek yang terkenal karena kualitasnya terjamin
3. Periksa semua komponen setrika, dari bahan, lapisan alas
setrika sampai panas yang dihasilkan

12
4. Perhatikan putaran pengatur panas setrika, apakah bekerja
dengan baik atau tidak
5. Pilih kabel dan steker pada setrika dengan kualitas bagus.

Kabel yang bagus bahan pembungkusnya lebih halus dan

kuat, untuk steker, pilih dengan bahan plastik bagus dan kaki

steker berbahan plat yang bagus

6. Perhatikan garansi yang ditawarkan

4.4 Hasil Percobaan dan Analisa

Hasil percobaan pada praktek pemeliharaan dan perbaikan

perangkat elektronika 1 yaitu “setrika listrik”, kelompok kami memperbaiki

setrika listrik dalam kondisi mati atau tidak dapat berfungsi(tidak panas).

setrika listrik kami bongkar dengan membuka bodi setrika listrik lalu kami

memeriksa sakelar dengan avometer kemudian memeriksa kabel setrika

listrik,terus belum mendapat titik temu, setelah itu kami cek satu per satu

komponen pada strika listrik tersebut, saat di cek dengan multitester ternyata

fuse pada strika sudah rusak (putus), untuk tindakkan selanjutnya, sebelum

ada fuse yang baru kami coba untuk menjumper aliran listrik tanpa fuse

tersebut, ternyata strika pun panas,ternyata itu kerusakan pada strika listrik

yang tidak panas tadi.

13
BABIV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktek kerja industri


pemeliharaan dan perbaikan perangkat elektronika tentang “Setrika
Listrik’ ini kami dapat menyimpulkan dari hasil perbaikan dan perawatan
yang telah kami lakukan dari kondisi setrika listrik yang berdebu dan tidak
menyala ini sehingga menjadi dapat menyala dan bersih ini maka
disimpulkan bahwa langkah awal dalam perbaikan adalah mengetahui
penyebab dari kerusakan itu dengan menggunakan multimeter untuk
memeriksa apa terjadi short circuit atau putus, setrika listrik kami rusak
disebabkan putusnya kabel power setrika listrik sehingga kami harus
menggantikan dengan kabel power yang baru yang telah kami beli di pasar
dengan harga lima ribu rupiah lalu kami pasangkan kembali pasa setrikaan
listrik, dan kami memeriksa kembali apakah kabel power baru telah
berfungsi dan seluruh bagian termasuk elemen harus berfungsi dengan
baik, setelah semua kami rasa baik maka kami pasangkan kembali bodi
pelindung setrika listrik dengan baik dan benar, lalu kami bersihkan dan
kami nyalakan untuk mengetahui kondisi panas yang dihasilkan.

5.2 Saran

Perawatan setrika listrik harus dilakukan tiga bulan satu kali.


Hindari menyetrika pada bagian kancing atau resleting, agar pelat dasar
setrika tetap baik. Ketika menyetrika usahakan kabel daya/power jangan
sampai dalam keadaan memutar/melintir. Jika terjadi segera luruskan.
Usahakan posisi kabel setrika berada di sebelah kanan meja/tempat
menyetrika, agar kabel tidak terkena panas setrika. Untuk menjaga resiko
setrika jatuh, maka tempatkan setrika di posisi tengah meja atau gunakan
tempat khusus untuk menaruh

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kelistrikanku.com/2016/05/memperbaiki-setrika-lsitrik.html

https://www.academia.edu/5201930/SETRIKA_LISTRIK?
auto=download

15
LAMPIRAN

16
17

Anda mungkin juga menyukai