Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN

PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN


RUMAH TINGGAL

Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015

Oleh:
MOHAMMAD IKHSAN BAYU ADJIE
41187002140004

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO D3


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI
BEKASI
2015
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah Subhanahu
Wat’ala yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini dibuat sebagai syarat
kelulusan mata kuliah Aplikasi Komputer II. Adapun laporan yang penulis buat
yaitu, Laporan Perencanaan Instalasi penerangan Rumah Tinggal.
Penulis sudah berusaha menyusun laporan ini sebaik mungkin, akan tetapi
penulis menyadari kesalahan dan kekurangan, laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak
sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan dan bimbingan.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya yang
ingin belajar tentang Perencanaan Instalasi penerangan Rumah Tinggal.
Mohon maaf apabila dalam penulisan dan penyusunan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan.
Wassalam mu’alaikum wr. wb

Bekasi, ............. Juni 2015


Penulis

Aplikasi Komputer II | i
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Ruang lingkup ............................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ........................................................ 2

BAB II TINAJAUN PUSTAKA


2.1 Peraturan Instalasi Listrik ............................................... 3
2.2 Penghantar .................................................................... 5
2.3 Pengaman Beban Lebih (MCB) ........................................ 9
2.4 Lampu .......................................................................... 10
2.5 Sakelar ......................................................................... 14
2.6 Stopkontak .................................................................... 18

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Desain Ruangan ............................................................. 22
3.2 Data Beban .................................................................... 23
3.3 Perhitungan ................................................................... 25
3.4 Pengawatan ................................................................... 53

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................... 61
4.2 Saran ............................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA

Aplikasi Komputer II | ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dari masa ke masa seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan kemajuan teknologi, manusia menghendaki kehidupan yang lebih
nyaman. Bagi masyarakat modern, energi listrik merupakan kebutuhan
primer. Salah satunya yaitu kebutuhan akan instalasi penerangan pada
rumah tinggal.
Di Indonesia, penyedia energi listrik dikelola pengusaha
ketenagalistrikan (PT. PLN), dan pelaksana instalasinya dikerjakan oleh
instalatir. Agar pemakai / konsumen listrik dapat memanfaatkan energi
listrik dengan aman, nyaman dan kontinyu, maka diperlukan instalasi listrik
beserta komponen pendukungnya, yang perencanaan maupun
pelaksanaannya memenuhi standar berdasarkan peraturan yang berlaku.
Standar Nasional Indonesia (SNI) menerapkan Peraturan Umum
Instalasi Listrik yaitu PUIL 2000. Dimana segala aspek yang berhubungan
dengan instalasi listrik seperti, besarnya beban atau daya keseluruhan,
jumlah titik beban, jenis peralatan atau komponen, dan penghantar yang
digunakan, sudah ada aturan dan cara perhitungannya masing – masing.
Oleh karena itu saat sedang mebangun sebuah rumah, instalasi listriknya
perlu diperhatikan.
Semua hal itu tidak lain bertujuan untuk, menghindari hal – hal yang
tidak diinginkan seperti kebakaran karena hubung singkat atau terjadinya
kerusakan pada peratan listrik karena arus beban lebih.

Aplikasi Komputer II | 1
1.2 Ruang Lingkup
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu Instalasi
Penerangan Rumah Tinggal. Penulis telah membatasi hal – hal yang akan
dibahas dalam laporan ini, yaitu:
a. Bagaimana cara menentukan jumlah titik lampu dan penghantar yang
akan digunakan?
b. Bagaimana cara menentukan jenis lampu dan penghantar yang akan
digunakan?
c. Bagaimana cara mengitung beban atau daya keseluruhan yang akan
digunakan?

1.3 Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan
- Untuk menunjukan kepada pembaca, cara perhitungan menentukan
jumlah titik lampu, jenis lampu dan penghantar pada sebuah rumah
tinggal.
- Untuk mengingatkan kepada pembaca akan pentingnya
perencanaan instalasi penerangan.
- Meminimalisir biaya operasional (pemborosan dana) untuk
pembuatan instalasi penerangan.
- Untuk syarat kelulusan mata kuliah Aplikasi komputer II.

b. Manfaat
- Mengetahui tata cara yang benar sebelum memasang instalasi
penerangan pada rumah tinggal.
- Sadar akan pentingnya instalasi penerangan yang direncanakan
terlebih dahulu.
- Melatih ketelitian sebelum merangkai instalasi penerangan.
- Terhindar dari bahaya seperti korsleting listrik atau hubung singkat,
yang mungkin dapat terjadi pada rangkaian instalasi penerangan.

Aplikasi Komputer II | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peraturan Instalasi Listrik

Peraturan instalasi listrik yang pertama kali digunakan sebagai


pedoman beberapa instansi yang berkaitan dengan instalasi listrik adalah
AVE (Algemene Voorschriften voor Electrische Sterkstroom Instalaties)
yang diterbitkan sebagai Norma N 2004 oleh Dewan Normalisasi
Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian AVE N 2004 ini diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pada tahun 1964 sebagai Norma
Indonesia NI6 yang kemudian dikenal sebagai Peraturan Umum Instalasi
Listrik disingkat PUIL 1964, yang merupakan penerbitan pertama dan PUIL
1977 dan 1987 adalah penerbitan PUIL yang kedua dan ketiga yang
merupakan hasil penyempurnaan atau revisi dari PUIL sebelumnya, maka
PUIL 2000 ini merupakan terbitan ke 4. Jika dalam penerbitan PUIL 1964,
1977 dan 1987 nama buku ini adalah Peraturan Umum Instalasi Listrik,
maka pada penerbitan sekarang tahun 2000, namanya menjadi Persyaratan
Umum Instalasi Listrik dengan tetap mempertahankan singkatannya yang
sama yaitu PUIL.
PUIL 2000 merupakan hasil revisi dari PUIL 1987, yang
dilaksanakan oleh Panitia Revisi PUIL 1987 yang ditetapkan oleh Menteri
Pertambangan dan Energi dalam Surat Keputusan Menteri No:24-
12/40/600.3/1999, tertanggal 30 April 1999 dan No:51-12/40/600.3/1999,
tertanggal 20 Agustus 1999. Anggota Panitia Revisi PUIL tersebut terdiri
dari wakil dari berbagai Departemen seperti DEPTAMBEN, DEPKES,
DEPNAKER, DEPERINDAG, BSN, PT PLN, PT Pertamina, YUPTL,
APPI, AKLI, INKINDO, APKABEL, APITINDO, MKI, HAEI, Perguruan
Tinggi ITB, ITI, ISTN, UNTAG, STTY-PLN, PT Schneider Indonesia dan
pihak - pihak lain yang terkait.

Aplikasi Komputer II | 3
PUIL 2000 berlaku untuk instalasi listrik dalam bangunan dan
sekitarnya untuk tegangan rendah sampai 1000 V a.b dan 1500 V a.s, dan
gardu transformator distribusi tegangan menengah sampai dengan 35 kV.
Ketentuan tentang transformator distribusi tegangan menengah mengacu
dari NEC 1999.
Pembagian yang ada dalam sembilan bagian dengan judulnya pada
dasarnya sama dengan bagian yang sama pada PUIL 1987. PUIL 2000 tidak
menyebut pembagiannya dalam Pasal, Subpasal, Ayat atau Subayat.
Pembedaan tingkatnya dapat dilihat dari sistim penomorannya dengan digit.
Contohnya Bagian 4, dibagi dalam 4.1; 4.2; dan seterusnya, sedangkan 4.2
dibagi dalam 4.2.1 sampai dengan 4.2.9 dibagi lagi dalam 4.2.9.1 sampai
dengan 4.2.9.4. Jadi untuk menunjuk kepada suatu ketentuan, cukup dengan
menuliskan nomor dengan jumlah digitnya.
Seperti halnya pada PUIL 1987, PUIL 2000 dilengkapi pula dengan
indeks dan lampiran lampiran lainnya pada akhir buku. Lampiran mengenai
pertolongan pertama pada korban kejut listrik yang dilakukan dengan
pemberian pernapasan bantuan, diambilkan dari standar SAA, berbeda
dengan PUIL 1987.
Untuk menampung perkembangan di bidang instalasi listrik
misalnya karena adanya ketentuan baru dalam IEC yang dipandang penting
untuk dimasukkan dalam PUIL, atau karena adanya saran, tanggapan dari
masyarakat pengguna PUIL, maka dikandung maksud bila dipandang perlu
akan menerbitkan amandemen pada PUIL 2000. Untuk menangani hal hal
tersebut telah dibentuk Panitia Tetap PUIL. Panitia Tetap PUIL dapat
diminta pendapatnya jika terdapat ketidakjelasan dalam memahami dan
menerapkan ketentuan PUIL 2000. Untuk itu permintaan penjelasan dapat
ditujukan kepada Panitia Tetap PUIL.

Aplikasi Komputer II | 4
2.2 Penghantar

Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non


logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu
titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat
penghantar.
Untuk instalasi listrik, penyaluran arus listriknya dari panel ke
beban maupun sebagai pengaman (penyalur arus bocor ke tanah) digunakan
penghantar listrik yang sesuai dengan penggunaanya. Ada dua macam
penghantar listrik yaitu :

2.2.1 Kawat Penghantar


Kawat penghantar ialah penghantar yang terbuat dari logam
tetapi tidak diberi isolasi. Contohnya ialah kawat grounding pada
instalasi penangkal petir atau kawat penghantar pada sistem transmisi
listrik tegangan menengah dan tinggi milik PLN.

2.2.2 Kabel
Penghantar yang terbungkus isolasi, ada yang berinti tunggal
atau banyak, ada yang kaku atau berserabut, ada yang dipasang di
udara atau di dalam tanah, dan masing-masing digunakan sesuai
dengan kondisi pemasangannya.
Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi
penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan dalam instalasi rumah
tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Pada
penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi
secara mekanis ataupun melindungi dari air dan kelembaban yang
dapat merusak kabel tersebut.

Aplikasi Komputer II | 5
Kabel memiliki berbagai jenis, antara lain:

1. Kabel NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu
Penghantar penghantar berbentuk pejal, kabel ini
Temabaga
pada umumnya digunakan pada instalasi
rumah tinggal. Dalam pemakaiannya
pada instalasi listrik harus menggunakan
Isolasi PVC pelindung dari pipa union atau paralon /
PVC ataupun pipa fleksibel.

Gambar Kabel NYA

2. Kabel NYM

Pengahantar Sedangkan kabel NYM adalah


Tembaga kabel yang memiliki beberapa
Isolasi PVC penghantar dan memiliki isolasi luar
Lapisan sebagai pelindung. Konstruksi dari kabel
Pembungkus
Inti NYM terlihat pada gambar. Penghantar
dalam pemasangan pada instalasi listrik,
Selubung PVC
boleh tidak menggunakan pelindung
pipa. Namun untuk memudahkan saat
peggantian kabel / revisi, sebaliknya
pada pemasangan dalam dinding / beton

Gambar Kabel NYM menggunakan selongsong pipa.

Aplikasi Komputer II | 6
3. Kabel NYY
Kabel tanah thermoplastik tanpa
Pengahantar perisai seperti NYY, biasanya digunakan
Tembaga
untuk kabel tenaga pada industri. Kabel
Isolasi PVC
Lapisan ini juga dapat ditanam dalam tanah,
Pembungkus dengan syarat diberikan perlindungan
Inti
terhadap kemungkinan kerusakan
Selubung
PVC mekanis. Perlindungannya bisa berupa
pipa atau pasir dan diatasnya diberi batu.

Gambar Kabel NYY

Pada prinsipnya susunan NYY ini sama dengan susunan


NYM. Hanya tebal isolasi dan selubung luarnya serta jenis PVC
yang digunakan berbeda. Warna selubung luarnya hitam. Untuk
kabel tegangan rendah tegangan nominalnya 0,6/1 kV dimana
maksudnya yaitu :
 0,6 kV : Tegangan nominal terhadap tanah.
 1,0 kV : Tegangan nominal antar penghantar.
Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk
instalasi industri didalam gedung maupun di alam terbuka, di
saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila diperkirakan
tidak akan ada gangguan mekanis. NYY dapat juga ditanam di
dalam tanah asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap
kemungkinan terjadinya kerusakan mekanis.

Aplikasi Komputer II | 7
4. Kabel N2XY
Kabel tanah thermoplastik tanpa
Pengahantar perisai yang di pakai di PT. Pupuk
Tembaga
Kujang ialah N2XY, kabel N2XYintinya
Isolasi XLPE
terdiri dari penghantar tembaga, dengan
Lapisan
Pembungkus isolasi XLPE, berpelindung bebat
Inti tembaga serta berselubung PVC dengan
Selubung
PVC tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV)
yang dipasang sejajar pada suatu system
fase tiga.
Gambar Kabel N2XY

5. Kabel NYFGbY
Kabel thermoplastik

Pengahantar berperisai seperti NYFGbY,

Isolasi biasanya digunakan apabila ada


Lapisan Pembungkus kemungkinan terjadi gangguan
Perisai kawat baja kabel secara mekanis, kabel
berlapis
NYFGbY intinya terdiri dari
Spiral pita baja
berlapis seng penghantar tembaga, dengan

Selubung PVC isolasi PVC, penggabungan


dua atau lebih inti dilengkapi
Gambar Kabel NYFGBY selubung atau pelindung yang
terdiri dari karet dan perisai kawat baja bulat. Perisai dan
pembungkus diikat dengan spiral pit baja, untuk menghindari
korosi pada pita baja, maka kabel di selubungi pelindung PVC
warna hitam.

Aplikasi Komputer II | 8
2.3 Pengaman Beban Lebih (MCB)
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan
komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga
dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB
banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.
Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat
pada salah satu fasanya.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung
singkat atau beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban
lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan
elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus
beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk
mengamankan jika terjadi hubung singkat.
Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan
thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan
(bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung
pada besarnya arus yang harus diamankan, sedangkan pengaman
elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan yang dapat menarik
sebuah angker dari besi lunak.
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa,
sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan
tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu
kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.

Aplikasi Komputer II | 9
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan
menjadi 5 jenis ciri yaitu :
 Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk pengaman
rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitive terhadap
tegangan.
 Tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
 Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.
 Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
 Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
 Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan

(a) MCB 1 fasa (b) MCB 3 fasa

Gambar MCB (Miniatur Circuit Breaker)

2.4 Lampu Listrik

Lampu Listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkan


cahaya saat dialiri arus listrik. Arus listrik yang dimaksud ini dapat berasal
tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terpusat (Centrally
Generated Electric Power) seperti PLN dan Genset ataupun tenaga listrik
yang dihasilkan oleh Baterai dan Aki.
Di zaman modern ini, Lampu Listrik telah menjadi salah satu alat
listrik yang paling penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya lampu
listrik, kita dapat melakukan berbagai kegiatan pada malam hari,

Aplikasi Komputer II | 10
memperindah Interior maupun Eksterior rumah, penerang ruangan yang
gelap ataupun sebagai Indikator tanda-tanda bahaya. Sebelum ditemukan
lampu listrik, manusia pada saat itu menggunakan lilin, lampu minyak dan
api unggun sebagai alat penerang pada malam hari.
Banyak yang beranggapan bahwa yang paling pertama kali
menemukan Lampu Listrik adalah Thomas Alva Edison (1847-1931) dari
Amerika Serikat. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena
sebelum Thomas Alva Edison, telah banyak ilmuwan yang menciptakan
berbagai jenis lampu listrik dengan bermacam-macam bahan dan teknik,
akan tetapi penemuan-penemuan mereka tersebut tidak praktis, tidak
bertahan lama, boros listrik dan harganya pun sangat mahal.
Namun, Thomas Alva Edison merupakan ilmuwan pertama yang
menemukan lampu pijar (Incandescent lamp) komersial yang dapat tahan
lama, penggunaan listrik yang lebih hemat dan juga dengan bahan yang
lebih murah. Lampu Listrik temuan Thomas Alva Edison inilah yang
digunakan oleh khalayak ramai dan hingga saat ini kita masih menikmati
hasil penemuannya ini. Lampu Pijar pertama yang ditemukan oleh Thomas
Alva Edison pada tanggal 22 Oktober 1879 hanya dapat bertahan hingga
13,5 jam.

Gambar Simbol Lampu Listrik dalam Elektronika

Seiring dengan perkembangan Teknologi, Lampu Listrik juga telah


mengalami berbagai perbaikan dan kemajuan. Teknologi Lampu Listrik
bukan saja Lampu Pijar yang ditemukan oleh Thomas Alva Edison saja
namun sudah terdiri dari berbagai jenis dan Teknologi. Pada dasarnya,
Lampu Listrik dapat dikategorikan dalam Tiga jenis yaitu Incandescent

Aplikasi Komputer II | 11
Lamp (Lampu Pijar), Gas-discharge Lamp (Lampu Lucutan Gas) dan Light
Emitting Diode (Lampu LED). Berikut ini adalah Tiga jenis utama Lampu
Listrik yang dimaksud :

2.4.1 Lampu Pijar (Incandescent lamp)


Lampu Pijar atau disebut juga Incandescent Lamp adalah
jenis lampu listrik yang menghasilkan cahaya dengan cara
memanaskan Kawat Filamen di dalam bola kaca yang diisi dengan gas
tertentu seperti nitrogen, argon, kripton atau hidrogen. Kita dapat
menemukan Lampu Pijar dalam berbagai pilihan Tegangan listrik
yaitu Tegangan listrik yang berkisar dari 1,5V hingga 300V. Lampu
Pijar yang dapat bekerja pada Arus DC maupun Arus AC ini banyak
digunakan di Lampu Penerang Jalan, Lampu Rumah dan Kantor,
Lampu Mobil, Lampu Flash dan juga Lampu Dekorasi.
Pada umumnya Lampu Pijar hanya dapat bertahan sekitar
1000 jam dan memerlukan Energi listrik yang lebih banyak
dibandingkan dengan jenis-jenis lampu lainnya. Lampu Halogen juga
termasuk dalam kategori jenis Lampu Pijar (Incandescent lamp).

Gambar contoh Lampu Pijar

Aplikasi Komputer II | 12
2.4.2 Lampu Lucutan Gas (Gas-discharge Lamp)
Gas-discharge Lamp atau Lampu Lucutan Gas adalah Lampu
Listrik yang dapat menghasilkan cahaya dengan mengirimkan lucutan
Elektris melalui gas yang terionisasi. Gas-gas yang digunakan adalah
gas mulia seperti argon, neon, kripton dan xenon. Gas-discharge
Lamp ini juga memakai bahan-bahan tambahan seperti Merkuri,
Natrium dan Halida logam. Lampu jenis ini diantaranya adalah lampu
Fluorescent, Lampu Neon, Lampu Xenon Arc dan Mercury Vapor
Lamp.

Gambar contoh Lampu Lucutan Gas

Lampu jenis Gas-discharge Lamp yang paling sering kita


temukan tentunya adalah Lampu Fluorescent yang dipergunakan
sebagai lampu penerang di rumah maupun kantor. Daya tahan lampu
Fluorescent adalah sekitar 10.000 jam atau 10 kali lipat lebih tahan
daripada Lampu Pijar. Lampu Fluorescent juga lebih hemat Energi
jika dibandingkan dengan Lampu Pijar.

Aplikasi Komputer II | 13
2.4.3 Lampu LED (Light Emitting Diode)
Lampu LED adalah Lampu listrik yang menggunakan
komponen elektronika LED sebagai sumber cahayanya. LED adalah
Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan Tegangan maju. Lampu listrik jenis LED ini memiliki
banyak kelebihan seperti lebih hemat energi, lebih tahan lama dan
tidak mengandung bahan berbahaya (contohnya Merkuri). Namun
Harga Lampu LED lebih mahal jika dibanding dengan Lampu
Fluorescent dan Lampu Pijar sehingga penggunaannya masih sangat
terbatas. Lampu LED memiliki daya tahan hingga 25.000 jam atau 2,5
kali lipat lebih tahan lama dari Lampu Fluorescent. Jika dibanding
dengan Lampu Pijar, Lampu LED lebih tahan lama hingga 25 kali
lipat daripada lampu pijar.

Gambar contoh Lampu LED

2.5 Sakelar
Sakelar adalah sesuatu alat yang dapat digunakan untuk memutuskan
dan menghubungkan arus listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat
banyak macam, jenisnya yaitu :
 Sakelar Penerangan
 Sakelar Tegangan Tinggi
 Sakelar Instalasi tenaga
 Sakelar Elektronika.

Aplikasi Komputer II | 14
Pada waktu memutuskan dan menghubungkan arus listrik biasanya
akan timbul busur api ( Fong) diantara kontak-kontaknya, besarnya loncatan
api tergantung dari kecepatan kontak-kontak sakelar terputus atau
penyambung. Untuk mengatasi hal ini biasanya sakelar dilengkapi dengan
pegas yang dapat memutus hubungan sakelar dengan cepat.Dalam
prakteknya kita mengenal bermacam-macam jenis saklelar yang biasanya
dipakai pada instalasi listrik penerangan rumah, bangunan sekolah atau
sejenisnya. Jenis-jenis sakler tersebut adalah :
 Sakelar Tunggal
 Sakelar Berkutub Ganda
 Sakelar berkutub Tiga
 Sakelar Tukar
 Sakelar Silang.

2.5.1 Saklar Tunggal


Sesuai dengan namanya sakelar ini berfungsi tunggal , artinya
hanya dapat menyalakan dan memadamkan sebuah lampu. Pada
sakelar tunggal hanya terdapat 2 titik hubung yang menghubungkan
penghantar fasa dan beban atau lampu. Pada penggunaannya sakelar
tunggal dapat melayani satu, dua atau tiga lampu sekaligus tergantung
kemampuan daya hantarnya.

Gambar Saklar Tunggal dan Simbol Rangkaiannya

Aplikasi Komputer II | 15
2.5.2 Saklar Kutub Ganda
Sakelar ini dilengkapi dengan empat titik hubung untuk
menghubungkan penghantar fasa dan nol . Sakelar ini dapat digunakan
untuk memutuskan dan menghubungkan fasa dan nol secara bersama-
sama sehingga memberikan faktor keamanan bagi pemakai sakelar
jenis ini banyak di pergunakan pada Box sekering/fasa.

Gambar Saklar Kutub Ganda dan Simbol Rangkaiannya

2.5.3 Saklar Kutub Tiga


Sakelar ini memiliki enam titik hubung yang berfungsi
menghubungkan fasa kebeban. Pada umumnya sakelar ini digunakan
sebagai sakelar untuk saluran tiga fasa.

Gambar Saklar Kutub Tiga dan Simbol Rangkaiannya

Aplikasi Komputer II | 16
2.5.4 Saklar Tukar
Sakelar tukar biasanya disebut juga sakelar hotel, sakelar jenis
ini banyak dipergunakan di hotel - hotel sehingga sakelar ini disebut
sakelar hotel. Sakelar hotel ini hanya dapat menghubungkan lampu
atau kelompok lampu secara bergantian. Bentuknya biasanya seperti
sakelar tunggal.

Gambar Simbol Saklar Tukar

2.5.5 Saklar Silang


Seandainya kita ingin melayani satu lampu atau golongan
lampu yang ada ditiga tempat , maka kita gunakan sakelar silang.
Sakaler silang akan berfungsi bila sakelar ini dikombinasi dengan
sakelar 2 buah sakelar tukar. Sehingga lampu dapat dioperasikan dari
tiga tempat.

Gambar Simbol Saklar Silang

Aplikasi Komputer II | 17
2.5.6 Klasifikasi Saklar
Yang dimaksud klasifikasi disini adalah klasifikasi dalam hal
pemasangan dan cara kerjanya. Klasifikasi sakelar berdasarkan
Pemasangannya :
 Sakelar yang dipasang didalam tembok ( Inbow), perlu Imbowdus
 Sakelar yang dipasang diluar tembok ( Outbow), Perlu Roset
Kayu tempat dudukan sakelar.
2.5.7 Klasifikasi Sakelar Berdasarkan Prinsip kerjanya.
Berdasarkan Cara Pengoperasiannya , maka sakelar dapat dibagi
menjadi :
1. Sakelar Putar ( untuk mengoperasikannya dgn cara memutar)
2. Sakelar Jungkit ( Untuk mengoperasikan tuasnya jungkit)
3. Sakelar tarik ( untuk mengoperasikannya dengan cara di tarik)
4. Sakelar Tekan ( untuk mengoperasikannya dgn cara ditekan)

2.6 Stopkontak
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi
sebagai muara penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Di
bawah ini adalah gambar stop kontak out bow yang dipasang di luar tebok
(tidak ditanam di dalam tembok) dan memiliki beberapa colokan sehingga
sering disebut terminal.

Gambar Contoh Stop Kontak out bow

Aplikasi Komputer II | 18
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen
listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan
aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka
diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan
pada stop kontak.

2.6.1 Stop Kontak berdasarkan bentuk serta fungsinya


A. Stop Kontak Kecil
Merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang
berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat
listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.

Gambar Contoh Stop Kontak Kecil

Aplikasi Komputer II | 19
B. Stop Kontak Besar
Merupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal
AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya
digunakan untuk daya yang lebih besar.

Gambar Stop Kontak Besar

2.6.2 Stop Kontak berdasarkan tempat pemasangannya.


A. Stop Kontak in bow
Merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.

Gambar Stop Kontak in bow

Aplikasi Komputer II | 20
B. Stop Kontak out bow
Merupakan stop kontak yang dipasang diluar tembok atau
hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi
sebagai stop kontak portable.

Gambar Stop Kontak out bow

Aplikasi Komputer II | 21
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Desain Rumah


Desain rumah dimaksudkan untuk, menentukan letak dan jumlah
beban yang akan dipasang pada suatu rumah. Sehingga, akan diketahui
kebutuhan beban yang sesuai dengan rumah tersebut. Hal ini juga sebagai
acuan pembuatan jalur – jalur instalasi penerangan (pengawatan) yang akan
dibuat didalam rumah nantinya.
Berikut desain ruangan yang akan dibuat:
Lantai 1
Dimensi Ruangan
Nama Ruangan Panjang x Lebar

Teras 3,30 x 4,80 m2

Garasi 5,00 x 5,00 m2

Ruang Tamu 4,90 x 4,90 m2

Kamar 1 4,90 x 4,00 m2

Kamar 2 4,90 x 4,00 m2

Lorong 1 3,30 x 1,55 m2

Lorong 2 3,30 x 4,05 m2

Lorong 3 8,10 x 2,40 m2

Kamar Mandi 3,00 x 3,00 m2

Dapur 4,70 x 3,00 m2

Gudang 3,35 x 4,00 m2

Aplikasi Komputer II | 22
Lantai 2

Dimensi Ruangan
Nama Ruangan Panjang x Lebar

Ruang Keluarga 6,60 x 5,90 m2

Kamar Tamu 4,90 x 3,90 m2

Kamar 3 4,90 x 3,90 m2

Kamar Mandi 2 3,00 x 3,00 m2

Ruang Kerja 4,80 x 3,00 m2

Ruang Fitnes 2,50 x 4,92 m2

Lorong 5 3,40 x 2,70 m2

Lorong 4 4,10 x 1,90 m2

3.2 Data Beban


Setelah kita menentukan desain rumahnya, maka kita bisa mulai
menentukan jumlah beban yang akan dipasang pada tiap – tiap ruangan. Hal
ini sangat penting, karena akan berhubungan dengan daya total yang akan
dipasang pada rumah tersebut dan untuk menghitung estimasi biaya yang
diperlukan.
Yang dimaksud beban meliputi, elektronik (TV, Kipas Angin,
Ricecooker) dan lampu penerangan (Lampu hemat energi atau bohlam).
Dari data beban, kita juga bisa menentukan pegaman beban lebih (MCB)
yang sesuai dengan daya total rumah tersebut.

Aplikasi Komputer II | 23
Berikut tabel data beban yang akan dipasang:

Nama Beban Daya Jumlah Jumlah Daya

PC Komputer 250 Watt 4 1000 Watt

TV LED 32 inch 80 Watt 3 240 Watt

TV LED 49 inch 90 Watt 1 90 Watt

TV LED 22 inch 50 Watt 1 50 Watt

Kulkas 130 Watt 3 390 Watt

Rice Cooker 350 Watt 1 350 Watt

Mesin Cuci 300 Watt 1 300 Watt

Kipas Angin 90 Watt 3 270 Watt

Exhaust Fan 40 Watt 1 40 Watt

Lampu Philip 252 Watt


18 Watt 14
Essential 18W
Lampu Philip 437 Watt
23 Watt 19
Essential 23W
Lampu Philip TL 42 Watt
14 Watt 3
14W
Lampu Philip TL 294 Watt
21 Watt 14
21W
AC Sharp 1 PK 900 Watt 6 5400 Watt

AC Sharp 1/2 2400 Watt


600 Watt 4
PK
Stop kontak 20 Watt 19 380 Watt

Total 2976 Watt 98 1204 Watt

Aplikasi Komputer II | 24
3.3 Perhitungan
Terdapat beberapa perhitungan yang harus ditentukan dalam suatu
perencanaan. Dalam perencanaan instalasi penerangan rumah beberapa hal
yang harus dihitung adalah:
 Jumlah titik lampu
 Jumlah kebutuhan AC
 Daya yang akan terpasang
 Penampang kabel penghantar

3.3.1 Perhitungan Jumlah Titik Lampu

Tabel Data Lumen Lampu Philip Essential

Aplikasi Komputer II | 25
Tabel Data Lumen Lampu Philip TL

Tabel Data Lux yang dibutuhkan pada masing - masing Ruangan

Aplikasi Komputer II | 26
Dengan melihat tabel data Lumen lampu dan Lux yang dibutuhkan
masing – masing ruangan, kita dapat mencari jumlah titik lampu yang
akan dipasang pada masing – masing ruangan sesuai dengan
kebutuhannya. Berikut rumus – rumus yang akan dipakai:

a. Rumus mencari jumlah titik lampu

N =

b. Rumus penerangan rumah standar SNI, tidak melebihi 10W/M2

Jumlah W/M2 =

Keterangan :

N = Jumlah titik lampu

E = Kuat penerangan yang akan dicapai (Lux)

L = Panjang ruang (Meter)

W = Lebar ruangan (Meter)

Ø = Total lumen lampu / lampu luminous flux

LLF = Faktor cahaya rugi (0,7-0,8)

CU = Faktor pemanfaatan (50-65%)

n = Jumlah lampu dalam 1 titik lampu

Aplikasi Komputer II | 27
Perhitungan:

 Lantai 1
 Teras

Keterangan : E = 60

L = 3,3 M

W = 4,8 M

Ø = 1420

LLF = 0,9

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 1,14 (1 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 1,45 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 28
 Ruang Tamu

Keterangan : E = 150

L = 4,9 M

W = 5,8 M

Ø = 1420

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 4,86 (5 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 4,04 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 29
 Garasi

Keterangan : E = 60

L = 5M

W = 5M

Ø = 1900

LLF = 0,85

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 1,43 (1 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 0,84 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 30
 Kamar 1 dan 2

Keterangan : E = 120

L = 4,9 M

W = 4,0 M

Ø = 1100

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 3,46 (4 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 3,67 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 31
 Gudang

Keterangan : E = 150

L = 3,3 M

W = 4,0 M

Ø = 1100

LLF = 0,85

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 3,30 (3 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 3,13 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 32
 Kamar Mandi

Keterangan : E = 250

L = 3M

W = 3M

Ø = 1420

LLF = 0,9

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 2,70 (3 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 7,67 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 33
 Dapur

Keterangan : E = 250

L = 4,7 M

W = 3,2 M

Ø = 1900

LLF = 0,9

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 3,38 (3 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 4,19 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 34
 Lorong 1

Keterangan : E = 120

L = 3,5 M

W = 1,5 M

Ø = 1420

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 0,70 (1 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 4,50 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 35
 Lorong 2

Keterangan : E = 120

L = 3,3 M

W = 4,0 M

Ø = 1900

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 1,37 (1 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 1,57 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 36
 Lorong 3

Keterangan : E = 120

L = 8,1 M

W = 2,6 M

Ø = 1900

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 2,15 (2 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 1,99 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 37
 Lantai 2
 Kamar 3 dan 4

Keterangan : E = 120

L = 4,9 M

W = 3,9 M

Ø = 1100

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 3,38 (3 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 2,83 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 38
 Ruang Kerja

Keterangan : E = 120

L = 4,8 M

W = 3,0 M

Ø = 1900

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 1,47 (2 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 2,91 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 39
 Ruang Fitnes

Keterangan : E = 120

L = 2,5 M

W = 5,0 M

Ø = 1900

LLF = 0,9

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 1,35 (1 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 2,91 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 40
 Kamar Mandi 2

Keterangan : E = 250

L = 3M

W = 3M

Ø = 1420

LLF = 0,9

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 2,70 (3 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 7,67 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 41
 Ruang Keluarga

Keterangan : E = 150

L = 6,6 M

W = 5,9 M

Ø = 1420

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 5,53 (6 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 4,27 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 42
 Lorong 4

Keterangan : E = 120

L = 1,9 M

W = 3,9 M

Ø = 1900

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 0,79 (1 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 2,69 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 43
 Lorong 5

Keterangan : E = 120

L = 5,5 M

W = 2,7 M

Ø = 1900

LLF = 0,95

CU = 0,65

n = 1

* N =

= 1,52 (2 Titik Lampu)

* Jumlah W/M2 =

= 2,83 W/M2 (Tidak melebihi

10W/M2)

Aplikasi Komputer II | 44
3.3.2 Perhitungan kebutuhan AC

Sebelum memasang sebuah pendingin ruangan atau AC kita perlu


mengetahui terlebih dahulu dimensi ruangan yang akan dipasang
sebuah AC. Dari dimensi ruangan tadi, kita bisa menghitung jumlah
BTU (dalam hal ini jumlah energi untuk mendinginkan ruangan) yang
dibutuhkan oleh ruangan, setelah itu kita bisa menentukan kapasitas
AC yang cocok untuk ruangan tersebut berdasarkan data kapsitas AC
yang telah ditentukan. Berikut rumus menhitung kebutuhan AC:

Kebutuhan AC =

= BTU
Keterangan:
P = Panjang Ruangan (Meter)
L = Lebar Ruangan (Meter)
T = Tinggi Ruangan (Meter)
3 = Koefisien standar panas setiap volume 1m3
500 = Asumsi standar panas/1m3, yaitu 500 BTU/Jam

Tabel Data Kapasitas AC Sharp

Tipe AC Kapasitas AC BTU/Jam Daya

AH – A5NCY ½ PK 5000 600 Watt

AH – A7NCY ¾ PK 7000 785 Watt

AH – A9PEY 1 PK 9000 900 Watt

Aplikasi Komputer II | 45
AH – A12NCY 1,5 PK 12000 1290 Watt

AH – A18MEY 2 PK 18000 1740 Watt

Perhitungan:
 Lantai 1
 Kamar 1 dan 2
Keterangan: P = 4,9 M
L = 4,0 M
T = 4,0 M

* Kebutuhan AC =

= 13067 BTU

* Maka AC yang dibutuhkan adalah:


- 1 AC 1 PK = 9000 BTU = 900 Watt
- 1 AC ½ PK = 5000 BTU = 600 Watt
Total = 14000 BTU = 1500 Watt
Catatan: 14000 BTU mendekati angka 13067 BTU

 Lantai 2
 Kamar 3 dan 4
Keterangan: P = 4,9 M
L = 3,9 M
T = 4,0 M

* Kebutuhan AC =

Aplikasi Komputer II | 46
=

= 12740 BTU

* Maka AC yang dibutuhkan adalah:


- 1 AC 1 PK = 9000 BTU = 900 Watt
- 1 AC ½ PK = 5000 BTU = 600 Watt
Total = 14000 BTU = 1500 Watt
Catatan: 14000 BTU mendekati angka 13067 BTU

 Ruang Kerja
Keterangan: P = 4,8 M
L = 3,0 M
T = 4,0 M

* Kebutuhan AC =

= 9600 BTU

* Maka AC yang dibutuhkan adalah:


- 1 AC 1 PK = 9000 BTU = 900 Watt
Total = 9000 BTU = 900 Watt
Catatan: 9000 BTU mendekati angka 9600 BTU

 Ruang Fitnes
Keterangan: P = 2,5 M
L = 4,9 M
T = 4,0 M

Aplikasi Komputer II | 47
* Kebutuhan AC =

= 8167 BTU
* Maka AC yang dibutuhkan adalah:
- 1 AC 1 PK = 9000 BTU = 900 Watt
Total = 9000 BTU = 900 Watt
Catatan: 9000 BTU mendekati angka 8167 BTU

3.3.3 Perhitungan Penampang Kabel


Tabel Data Kabel 3 Fasa

 Lantai 1
Keterangan:
- 2 PC Komputer x 250 Watt = 500 Watt
- 1 TV LED 22 Inch x 50 Watt = 50 Watt
- 2 TV LED 32 Inch x 80 Watt = 160 Watt
- 1 TV LED 49 Inch x 90 Watt = 90 Watt
- 1 Kulkas x 130 Watt = 130 Watt
- 1 Ricecooker x 350 Watt = 350 Watt
- 1 Mesin Cuci x 300 Watt = 300 Watt

Aplikasi Komputer II | 48
- 2 Kipas Angin x 90 Watt = 180 Watt
- 1 Exhaust Fan x 40 Watt = 40 Watt
- 8 Lampu Philip Essential 18W x 18 Watt = 144 Watt
- 10 Lampu Philip Essential 23W x 23 Watt = 230 Watt
- 3 Lampu Philip TL 14W x 14 Watt = 42 Watt
- 7 Lampu Philip TL 21W x 21 Watt = 147 Watt
- 2 AC Sharp 1 PK x 900 Watt = 1800 Watt
- 2 AC Sharp 1/2 PK x 600 Watt = 1200 Watt
- 9 Stopkontak x 20 Watt = 180 Watt
Total Daya = 5543 Watt

Perhitungan 3 Fasa
Beban 5543 Watt
P = 5543 (5.543 kW)
cos φ = 0.8 (Asumsi)
Susut tegangan yang diinginkan =2%
Panjang kabel yang dinginkan = 50 meter (0,05 kM)
 Nilai susut tegangan yang didapatkan :

ΔV% =

ΔV =

= 7,60 Volt
 Nilai yang didapatkan :

I =

=

= 10,54 Ampere (I Pehitungan)

Aplikasi Komputer II | 49
Nilai yang didapatkan diatas belum termasuk nilai spare atau
cadangan sehingga untuk nilai arus cadangan perluasan kabel
tembaganya adalah :
= 10,54 x 1,25
= 13,17 Ampere
Untuk mendapatkan nilai resistansi DC maka digunakan persamaan
sebagai berikut:

RL =

=

= 6,67
Dengan mempertimbangkan nilai susut tegangan sebesar 2% maka
nilai resistansi 4,76. Pada tabel data kabel 3 fasa (diatas) yang
telah ditentukan, didapakan kabel NYSY 4 4 mm2 pada nilai
resistansi 4,61. Selanjutnya dievaluasi berapa besar susut tegangan
dengan cara sebagai berikut :
ΔV = √ × I × l (RL × Cos Ø + XL × Sin Ø)
= √ × 13,17 × 0,05 × 4,61
= 5,25 Volt

ΔV% =

= 1,38 % (Masih dibawah 2%)


 Lantai 2
Keterangan:
- 2 PC Komputer x 250 Watt = 500 Watt
- 1 TV LED 32 Inch x 80 Watt = 80 Watt
- 1 TV LED 49 Inch x 90 Watt = 90 Watt
- 2 Kulkas x 130 Watt = 260 Watt
- 1 Kipas Angin x 90 Watt = 90 Watt
- 6 Lampu Philip Essential 18W x 18 Watt = 108 Watt
- 9 Lampu Philip Essential 23W x 23 Watt = 207 Watt

Aplikasi Komputer II | 50
- 7 Lampu Philip TL 21W x 21 Watt = 147 Watt
- 4 AC Sharp 1 PK x 900 Watt = 3600 Watt
- 2 AC Sharp 1/2 PK x 600 Watt = 1200 Watt
- 10 Stopkontak x 20 Watt = 200 Watt
Total Daya = 6482 Watt
Perhitungan 3 Fasa
Beban 6482 Watt
P = 6482 (6.482 kW)
cos φ = 0.8 (Asumsi)
Susut tegangan yang diinginkan =2%
Panjang kabel yang dinginkan = 50 meter (0,05 kM)

 Nilai susut tegangan yang didapatkan :

ΔV% =

ΔV =

= 7,60 Volt
 Nilai yang didapatkan :

I =

=

= 12,33 Ampere (I Pehitungan)
Nilai yang didapatkan diatas belum termasuk nilai spare atau
cadangan sehingga untuk nilai arus cadangan perluasan kabel
tembaganya adalah :
= 12,33 x 1,25
= 15,41 Ampere
Untuk mendapatkan nilai resistansi DC maka digunakan persamaan
sebagai berikut:

Aplikasi Komputer II | 51
RL =

=

= 5,70
Dengan mempertimbangkan nilai susut tegangan sebesar 2% maka
nilai resistansi 5,70. Pada tabel data kabel 3 fasa (diatas) yang
telah ditentukan, didapakan kabel NYSY 4 4 mm2 pada nilai
resistansi 4,61. Selanjutnya dievaluasi berapa besar susut tegangan
dengan cara sebagai berikut :

ΔV = √ × I × l (RL × Cos Ø + XL × Sin Ø)


= √ × 15,41 × 0,05 × 4,61
= 6,14 Volt

ΔV% =

= 1,62 % (Masih dibawah 2%)

3.3.4 Perhitungan Estimasi Biaya

Nama Harga Jumlah


Tipe Jumlah
Barang Satuan harga
Saklar Seri Inbow 8 Buah Rp 8.000 Rp 64.000
Saklar
Inbow 7 Buah Rp 8.000 Rp 56.000
Tunggal
Stop kontak Inbow 46 Buah Rp 6.000 Rp 276.000
Fitting 33 Buah Rp 3.000 Rp 99.000
Kabel NYSY 100 Meter Rp 3.000 Rp 300.000
Pipa PVC 200 Meter Rp 1.500 Rp 300.000
T - Dos 100 Buah Rp 4.500 Rp 450.000
Plus 0.5
Sekrup 40 Kotak Rp 4.000 Rp 160.000
inch
Isolasi Listrik 15 Kotak Rp 5.000 Rp 75.000
Klem 20 Kotak Rp 3.000 Rp 60.000
TOTAL HARGA Rp 1.840.000

Aplikasi Komputer II | 52
3.4 Pengawatan
3.4.1 Lantai 1
 Denah Ruangan

1000
300 400 240 145 155
100

470
480

R. Kerja Dapur
Gudang
335

Lorong 3
Kamar Kamar

300
300

Mandi 2 Mandi
490

Kamar 2

Lorong 1

330
2000

2000
2000

Lorong 2

arga
660

490

Kamar 1

R. Tamu
490
500

500

Garasi
330

Teras

500 480
1000

Skala 1 : 1 cm

Aplikasi Komputer II | 53
 Pengawatan Tunggal

1000
300 400 240 145 155

100

EF
KA TV 22
TL 21

TL 21
TL 14 TL 14

TL 21

RC
TL 21

470
480

335

TL 21
TL 21

KK
AC 1

TL 14ST
ST

PC MC
AC
1/2

TV
32
23 ES 23 ES 23 ES 23

TL 21

300
300

ES 18 ES 18 ST ST
ST PC
490

ES 23 ES 23
ES 18 ES 18
AC
1

TV KA
ST

49
TL 21

330
2000

2000
2000

ES 23
ES 23
AC
1/2
660

ES 18 ES 18
S 23
490

PC ST

ST TV 49

ESKA ST ES
23 23
ES 18 ES 18 ES 23
RST

ES 23
490
AC

TV
32
N

ES 23 ES 23

ST ST
RST
N
500

500

TL 21
330

ES 23

500 480
1000

Skala 1 : 1 cm

Aplikasi Komputer II | 54
 Pengawatan Ganda

1000
400 240 145 155

100

TL 14 TL 14 TL 21

TL 21
TL 21

470
335

TL 21

TL 14

ES 18 ES 18 ES 23 ES 23

TL 21

300
490

ES 23
ES 18 ES 18
TL 21

330
ES 23
2000

2000
ES 18 ES 18
ES 23
490

ES 23

ES 23
ES 18 ES 18
490

ES 23 ES 23
RSTN
500

TL 21
330

ES 23

500 480
1000

Skala 1 : 1 cm

Aplikasi Komputer II | 55
3.4.2 Lantai 2
 Denah Ruangan

1000
160 492 300
250

R. Fitnes

480
R. Kerja
190

Lorong 4

Lorong 5
Kamar
340

300
Mandi 2
Kamar 3
150

2000
2000

2000
R. Keluarga
660
490

Kamar 4
500
500

390 590
1000

Skala 1 : 1 cm

Aplikasi Komputer II | 56
 Pengawatan Tunggal

1000
160 492 300

AC 1 KK

TL 21
250 TL 21

TV 32 KK
ST ST

480
TL 21

AC 1
ST
190

TL 21
TL 21

ST
PC

ES 23
AC 1/2

ES 23
ST ST
340

300
ES ES
18
TL 21
18
PC

ES 23
AC 1
150

ST
ES 18 TV KA
49
2000

2000
ES 23 ES 23
AC 1

ES 18

ES 23 ES 23 660
490

ST

ES 18 ES 18
AC 1/2

ST ST

RST

ES 23 ES 23
N
500

500

390 590
1000

Skala 1 : 1 cm

Aplikasi Komputer II | 57
 Pengawatan Ganda

1000
160 492 300

TL 21

TL 21
250

480
TL 21
190

TL 21
TL 21

ES 18 ES 18 ES 23 ES 23

300
340

TL 21 ES 23
150

ES 18

2000
2000

ES 23 ES 23

ES 18

660
ES 23 ES 23
490

ES 18 ES 18 ES 23 ES 23
RSTN

500
500

390 590
1000

Skala 1 : 1 cm

Aplikasi Komputer II | 58
AC 1/2 TV 22 TV 49

3.4.3 Keterangan Gambar RC KA KK


No. Simbol TL 21 ES 23 EF
Keterangan ST

1 ES
Sakelar18 MC
tunggal/kutub tunggal PC
AC 1/2 TV 22 TV 49
ES 23
ES 18KK
AC 1
AC 1/2
TV 32
TV
RC KA 2 Stop kontak kecil (tanpa kutub
ground)
AC 1/2 TV 22 TV 49
L 21 ES 23 EF ST
RC KA KK RC K
AC 1/2 3 TVES 23TV 49 TV 22Sakelar Seri/Kutub ganda
ES 18 MC ES22AC 23TL1/2
PC 21 ESTL
23 14 EF
TV 49 ST
ES 18 KK
AC 1
RC
TV 32
ES
ES
KA 18
ES
TL 21 ES 23 ES
23
23
RC
ES 18 KA MC LampuKK TL 21 ES 23 E
hemat energi
PC
4
ESTL 18ES 23 EF
EF18
21
ST - ES 18 = Philip
STEssential 18 Watt
ACAC1 1/2
- ESTV TV
23 = 32 22
Philip TV
Essential 49
23 Watt
ES 18 ES 23
MC PC
AC 1/2 TV 22 ES 18
AC 1 5
TV 49 MC Lampu
ES
TV 3218 RC
PCtabung (TL)
ES
KA 18 KK M
1/2 TV 22 AC
TV 491/2TL 21AC
TV1 22TV 32
TV
- TL 14 = 14 Watt
4921 = 21 Watt ST
RC KATL 14 KK
TL 21 ES 23
- TL EF
ACKK1/2 TL 14TV 22 TV 49
C KA
TL 21 ES 23 RC 6
KAES 18
ST KKAC MCangin PC
Kipas 1 TV
ST ES 23
EF
ES 23 EF RC ES 18KA AC 1 KKST TV 32
ES TL
TL 217 MC 2321PCEF PC Komputer
18 ESMC18 PC TL 21
TL 21 ES 23 EF
TL 14 ST
ES 23 TL 14 MC PC
R S T N

C 1 AC TV
AC 32
1 ESTV
8 18
32 TV LED 49 inch
1/2 TV
ES 1822 TV 49
ES 18 TL 21MC PC
AC 1 TL 21 TV 32
RC KA
9
AC 1 TL 14 KK
TV 32
TV LED 32 inch

TL 21
14
RSTN

TL
RSTN

TL 21 ES 23 EF ST
TL 14
ES 18 MC PC
Aplikasi Komputer II | 59
TNN

AC 1 TV 32
ES 18

AC 1/2 TV 22 TV 49
AC 1/2 TV 22RCTV 49 KA KK
AC101/2 TV 22 TVTV LED 22 inch
49
RC TL 21 ESKK
KA 23 EF ST
ACTL1/2 21
TV 22 TV 49
TL ES
21RC
1123
ES 23 KA KK
STExhaust Fan
ESTL 1814 ACEF 1/2
ES 18 TV 22MC TV 49 PC
RC KA1/2 KK
TL AC
211218ES 23 MC EFAC 1PCTV
ST 22 TV 49
ES Rice TV
Cooker32
RC STKA KK
TL 21 ES 23 EF
ES MC
RC PC
KA KK
AC13181 TLTV 32
RSTN

21 ES 23 MesinEF Cuci ST
AC 1/2 ESTV 1822TL TV MC 49 PC ST
AC 1 TVES
21 32 23 EF
ES 18 MC PC
RC ACKA
14 1 TVKK32 MC
Kulkas
PC
TL 21 ES 18
AC 1 TV 32
TL
TL 21 ES 23 15 EF 14
ACST1 TVAC321 PK

ES 18 MC PC AC ½ PK
16
AC 1/2 TV 22 TV 49
RSTN

AC 1 TV 32 Sumber Arus 3 Fasa R,S,T dan


KK
17
R ES
ST RC KANetral
ES 23
23N
TLES21
18
ES ES
23 18EF ST

ES1823
ES MC PC
ES 18
AC 1 TV ES
32 23
ES 18
TL 21
TL 14
RSTN

TL 21Aplikasi Komputer II | 60
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam “Perencanaan Instalasi penerangan Rumah Tinggal” banyak


tahap – tahap yang perlu kita lewati seperti:
- Menentukan luas bangunan (Rumah) yang ingin dibangun,
- Menentukan luas masing – masing ruangannya,
- Menentukan beban apa saja yang akan dipasang,
- Menghitung jumlah titik lampu pada tiap – tiap ruangan,
- Menghitung luas penghantar/penampang kabel yang akan digunakan,
- Dan menghitung estimasi biaya yang akan dikeluarkan

Semua tahapan diatas merupakan beberapa cara sederhana dalam


“Perencanaan Instalasi penerangan Rumah Tinggal”. Banyak cara lain yang
mungkin lebih baik dalam perencanaan instalasi, baik itu untuk rumah
tinggal ataupun untuk sebuah gedung.

B. Saran – saran
Saat perencanaan sebuah instalasi listrik alangkah baiknya
berkonsultasi terlebih dahulu kepada orang yang ahli dibidang tersebut. Hal
ini bertujuan untuk menghindari kesalahan atau kerusakan yang mungkin
terjadi pada instalasi ataupun komponen yang ada di instalasi.
Usahakan menggunakan produk atau komponen yang sudah teruji atau
berstandar SNI. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kecelakaan yang
mungkin dapat terjadi karena kegagalan produk atau malfungsi.

Aplikasi Komputer II | 61
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1 untuk
SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
[2]. TEKNIK KETENAGALISTRIKAN. 2013. Definisi KWH Meter.
http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/04/definisi-kwh-meter.
html. 04 juni 2015.
[3]. Teori Kelistrikan. Kabel Listrik sebagai penghantar Arus Listrik.
http://kelistrikandasar.blogspot.com/p/kabel-listrik-dan-kuathantar-arus
.html. 05 Juni 2015.
[4]. Teknik Elektronika. 2015. Jenis-jenis Lampu Listrik.
http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-lampu-listrik-simbol-lampu/. 05
Juni 2015.
[5]. Duwi Arsana. 2013. Komponen Instalasi Penerangan.
http://duwiarsana.com/komponen-komponen-instalasi-penerangan/. 05
juni 2015.
[6]. Amar Oktama. 2014. Pengertian Dan Fungsi Dari Stop Kontak.
http://revenge47.blogspot.com/2014/09/pengertian-dan-fungsi-dari-stop-
kontak.html. 08 Juni 2015
[7]. Imansyah. 2009. Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Dengan
Listrik Besar. Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
[8]. Harga AC. 2015. Daftar Harga AC Sharp Terbaru Juni 2015.
http://www.harga-ac.com/daftar-harga-ac-sharp.html. 01 Juli 2015

Anda mungkin juga menyukai