Oleh:
MOHAMMAD IKHSAN BAYU ADJIE
41187002140004
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya yang
ingin belajar tentang Perencanaan Instalasi penerangan Rumah Tinggal.
Mohon maaf apabila dalam penulisan dan penyusunan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan.
Wassalam mu’alaikum wr. wb
Aplikasi Komputer II | i
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Ruang lingkup ............................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ........................................................ 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................... 61
4.2 Saran ............................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi Komputer II | ii
BAB I
PENDAHULUAN
Aplikasi Komputer II | 1
1.2 Ruang Lingkup
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu Instalasi
Penerangan Rumah Tinggal. Penulis telah membatasi hal – hal yang akan
dibahas dalam laporan ini, yaitu:
a. Bagaimana cara menentukan jumlah titik lampu dan penghantar yang
akan digunakan?
b. Bagaimana cara menentukan jenis lampu dan penghantar yang akan
digunakan?
c. Bagaimana cara mengitung beban atau daya keseluruhan yang akan
digunakan?
b. Manfaat
- Mengetahui tata cara yang benar sebelum memasang instalasi
penerangan pada rumah tinggal.
- Sadar akan pentingnya instalasi penerangan yang direncanakan
terlebih dahulu.
- Melatih ketelitian sebelum merangkai instalasi penerangan.
- Terhindar dari bahaya seperti korsleting listrik atau hubung singkat,
yang mungkin dapat terjadi pada rangkaian instalasi penerangan.
Aplikasi Komputer II | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aplikasi Komputer II | 3
PUIL 2000 berlaku untuk instalasi listrik dalam bangunan dan
sekitarnya untuk tegangan rendah sampai 1000 V a.b dan 1500 V a.s, dan
gardu transformator distribusi tegangan menengah sampai dengan 35 kV.
Ketentuan tentang transformator distribusi tegangan menengah mengacu
dari NEC 1999.
Pembagian yang ada dalam sembilan bagian dengan judulnya pada
dasarnya sama dengan bagian yang sama pada PUIL 1987. PUIL 2000 tidak
menyebut pembagiannya dalam Pasal, Subpasal, Ayat atau Subayat.
Pembedaan tingkatnya dapat dilihat dari sistim penomorannya dengan digit.
Contohnya Bagian 4, dibagi dalam 4.1; 4.2; dan seterusnya, sedangkan 4.2
dibagi dalam 4.2.1 sampai dengan 4.2.9 dibagi lagi dalam 4.2.9.1 sampai
dengan 4.2.9.4. Jadi untuk menunjuk kepada suatu ketentuan, cukup dengan
menuliskan nomor dengan jumlah digitnya.
Seperti halnya pada PUIL 1987, PUIL 2000 dilengkapi pula dengan
indeks dan lampiran lampiran lainnya pada akhir buku. Lampiran mengenai
pertolongan pertama pada korban kejut listrik yang dilakukan dengan
pemberian pernapasan bantuan, diambilkan dari standar SAA, berbeda
dengan PUIL 1987.
Untuk menampung perkembangan di bidang instalasi listrik
misalnya karena adanya ketentuan baru dalam IEC yang dipandang penting
untuk dimasukkan dalam PUIL, atau karena adanya saran, tanggapan dari
masyarakat pengguna PUIL, maka dikandung maksud bila dipandang perlu
akan menerbitkan amandemen pada PUIL 2000. Untuk menangani hal hal
tersebut telah dibentuk Panitia Tetap PUIL. Panitia Tetap PUIL dapat
diminta pendapatnya jika terdapat ketidakjelasan dalam memahami dan
menerapkan ketentuan PUIL 2000. Untuk itu permintaan penjelasan dapat
ditujukan kepada Panitia Tetap PUIL.
Aplikasi Komputer II | 4
2.2 Penghantar
2.2.2 Kabel
Penghantar yang terbungkus isolasi, ada yang berinti tunggal
atau banyak, ada yang kaku atau berserabut, ada yang dipasang di
udara atau di dalam tanah, dan masing-masing digunakan sesuai
dengan kondisi pemasangannya.
Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi
penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan dalam instalasi rumah
tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Pada
penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi
secara mekanis ataupun melindungi dari air dan kelembaban yang
dapat merusak kabel tersebut.
Aplikasi Komputer II | 5
Kabel memiliki berbagai jenis, antara lain:
1. Kabel NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu
Penghantar penghantar berbentuk pejal, kabel ini
Temabaga
pada umumnya digunakan pada instalasi
rumah tinggal. Dalam pemakaiannya
pada instalasi listrik harus menggunakan
Isolasi PVC pelindung dari pipa union atau paralon /
PVC ataupun pipa fleksibel.
2. Kabel NYM
Aplikasi Komputer II | 6
3. Kabel NYY
Kabel tanah thermoplastik tanpa
Pengahantar perisai seperti NYY, biasanya digunakan
Tembaga
untuk kabel tenaga pada industri. Kabel
Isolasi PVC
Lapisan ini juga dapat ditanam dalam tanah,
Pembungkus dengan syarat diberikan perlindungan
Inti
terhadap kemungkinan kerusakan
Selubung
PVC mekanis. Perlindungannya bisa berupa
pipa atau pasir dan diatasnya diberi batu.
Aplikasi Komputer II | 7
4. Kabel N2XY
Kabel tanah thermoplastik tanpa
Pengahantar perisai yang di pakai di PT. Pupuk
Tembaga
Kujang ialah N2XY, kabel N2XYintinya
Isolasi XLPE
terdiri dari penghantar tembaga, dengan
Lapisan
Pembungkus isolasi XLPE, berpelindung bebat
Inti tembaga serta berselubung PVC dengan
Selubung
PVC tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV)
yang dipasang sejajar pada suatu system
fase tiga.
Gambar Kabel N2XY
5. Kabel NYFGbY
Kabel thermoplastik
Aplikasi Komputer II | 8
2.3 Pengaman Beban Lebih (MCB)
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan
komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga
dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB
banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.
Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat
pada salah satu fasanya.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung
singkat atau beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban
lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan
elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus
beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk
mengamankan jika terjadi hubung singkat.
Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan
thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan
(bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung
pada besarnya arus yang harus diamankan, sedangkan pengaman
elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan yang dapat menarik
sebuah angker dari besi lunak.
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa,
sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan
tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu
kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.
Aplikasi Komputer II | 9
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan
menjadi 5 jenis ciri yaitu :
Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk pengaman
rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitive terhadap
tegangan.
Tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.
Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan
Aplikasi Komputer II | 10
memperindah Interior maupun Eksterior rumah, penerang ruangan yang
gelap ataupun sebagai Indikator tanda-tanda bahaya. Sebelum ditemukan
lampu listrik, manusia pada saat itu menggunakan lilin, lampu minyak dan
api unggun sebagai alat penerang pada malam hari.
Banyak yang beranggapan bahwa yang paling pertama kali
menemukan Lampu Listrik adalah Thomas Alva Edison (1847-1931) dari
Amerika Serikat. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena
sebelum Thomas Alva Edison, telah banyak ilmuwan yang menciptakan
berbagai jenis lampu listrik dengan bermacam-macam bahan dan teknik,
akan tetapi penemuan-penemuan mereka tersebut tidak praktis, tidak
bertahan lama, boros listrik dan harganya pun sangat mahal.
Namun, Thomas Alva Edison merupakan ilmuwan pertama yang
menemukan lampu pijar (Incandescent lamp) komersial yang dapat tahan
lama, penggunaan listrik yang lebih hemat dan juga dengan bahan yang
lebih murah. Lampu Listrik temuan Thomas Alva Edison inilah yang
digunakan oleh khalayak ramai dan hingga saat ini kita masih menikmati
hasil penemuannya ini. Lampu Pijar pertama yang ditemukan oleh Thomas
Alva Edison pada tanggal 22 Oktober 1879 hanya dapat bertahan hingga
13,5 jam.
Aplikasi Komputer II | 11
Lamp (Lampu Pijar), Gas-discharge Lamp (Lampu Lucutan Gas) dan Light
Emitting Diode (Lampu LED). Berikut ini adalah Tiga jenis utama Lampu
Listrik yang dimaksud :
Aplikasi Komputer II | 12
2.4.2 Lampu Lucutan Gas (Gas-discharge Lamp)
Gas-discharge Lamp atau Lampu Lucutan Gas adalah Lampu
Listrik yang dapat menghasilkan cahaya dengan mengirimkan lucutan
Elektris melalui gas yang terionisasi. Gas-gas yang digunakan adalah
gas mulia seperti argon, neon, kripton dan xenon. Gas-discharge
Lamp ini juga memakai bahan-bahan tambahan seperti Merkuri,
Natrium dan Halida logam. Lampu jenis ini diantaranya adalah lampu
Fluorescent, Lampu Neon, Lampu Xenon Arc dan Mercury Vapor
Lamp.
Aplikasi Komputer II | 13
2.4.3 Lampu LED (Light Emitting Diode)
Lampu LED adalah Lampu listrik yang menggunakan
komponen elektronika LED sebagai sumber cahayanya. LED adalah
Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan Tegangan maju. Lampu listrik jenis LED ini memiliki
banyak kelebihan seperti lebih hemat energi, lebih tahan lama dan
tidak mengandung bahan berbahaya (contohnya Merkuri). Namun
Harga Lampu LED lebih mahal jika dibanding dengan Lampu
Fluorescent dan Lampu Pijar sehingga penggunaannya masih sangat
terbatas. Lampu LED memiliki daya tahan hingga 25.000 jam atau 2,5
kali lipat lebih tahan lama dari Lampu Fluorescent. Jika dibanding
dengan Lampu Pijar, Lampu LED lebih tahan lama hingga 25 kali
lipat daripada lampu pijar.
2.5 Sakelar
Sakelar adalah sesuatu alat yang dapat digunakan untuk memutuskan
dan menghubungkan arus listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat
banyak macam, jenisnya yaitu :
Sakelar Penerangan
Sakelar Tegangan Tinggi
Sakelar Instalasi tenaga
Sakelar Elektronika.
Aplikasi Komputer II | 14
Pada waktu memutuskan dan menghubungkan arus listrik biasanya
akan timbul busur api ( Fong) diantara kontak-kontaknya, besarnya loncatan
api tergantung dari kecepatan kontak-kontak sakelar terputus atau
penyambung. Untuk mengatasi hal ini biasanya sakelar dilengkapi dengan
pegas yang dapat memutus hubungan sakelar dengan cepat.Dalam
prakteknya kita mengenal bermacam-macam jenis saklelar yang biasanya
dipakai pada instalasi listrik penerangan rumah, bangunan sekolah atau
sejenisnya. Jenis-jenis sakler tersebut adalah :
Sakelar Tunggal
Sakelar Berkutub Ganda
Sakelar berkutub Tiga
Sakelar Tukar
Sakelar Silang.
Aplikasi Komputer II | 15
2.5.2 Saklar Kutub Ganda
Sakelar ini dilengkapi dengan empat titik hubung untuk
menghubungkan penghantar fasa dan nol . Sakelar ini dapat digunakan
untuk memutuskan dan menghubungkan fasa dan nol secara bersama-
sama sehingga memberikan faktor keamanan bagi pemakai sakelar
jenis ini banyak di pergunakan pada Box sekering/fasa.
Aplikasi Komputer II | 16
2.5.4 Saklar Tukar
Sakelar tukar biasanya disebut juga sakelar hotel, sakelar jenis
ini banyak dipergunakan di hotel - hotel sehingga sakelar ini disebut
sakelar hotel. Sakelar hotel ini hanya dapat menghubungkan lampu
atau kelompok lampu secara bergantian. Bentuknya biasanya seperti
sakelar tunggal.
Aplikasi Komputer II | 17
2.5.6 Klasifikasi Saklar
Yang dimaksud klasifikasi disini adalah klasifikasi dalam hal
pemasangan dan cara kerjanya. Klasifikasi sakelar berdasarkan
Pemasangannya :
Sakelar yang dipasang didalam tembok ( Inbow), perlu Imbowdus
Sakelar yang dipasang diluar tembok ( Outbow), Perlu Roset
Kayu tempat dudukan sakelar.
2.5.7 Klasifikasi Sakelar Berdasarkan Prinsip kerjanya.
Berdasarkan Cara Pengoperasiannya , maka sakelar dapat dibagi
menjadi :
1. Sakelar Putar ( untuk mengoperasikannya dgn cara memutar)
2. Sakelar Jungkit ( Untuk mengoperasikan tuasnya jungkit)
3. Sakelar tarik ( untuk mengoperasikannya dengan cara di tarik)
4. Sakelar Tekan ( untuk mengoperasikannya dgn cara ditekan)
2.6 Stopkontak
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi
sebagai muara penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Di
bawah ini adalah gambar stop kontak out bow yang dipasang di luar tebok
(tidak ditanam di dalam tembok) dan memiliki beberapa colokan sehingga
sering disebut terminal.
Aplikasi Komputer II | 18
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen
listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan
aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka
diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan
pada stop kontak.
Aplikasi Komputer II | 19
B. Stop Kontak Besar
Merupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal
AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya
digunakan untuk daya yang lebih besar.
Aplikasi Komputer II | 20
B. Stop Kontak out bow
Merupakan stop kontak yang dipasang diluar tembok atau
hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi
sebagai stop kontak portable.
Aplikasi Komputer II | 21
BAB III
PEMBAHASAN
Aplikasi Komputer II | 22
Lantai 2
Dimensi Ruangan
Nama Ruangan Panjang x Lebar
Aplikasi Komputer II | 23
Berikut tabel data beban yang akan dipasang:
Aplikasi Komputer II | 24
3.3 Perhitungan
Terdapat beberapa perhitungan yang harus ditentukan dalam suatu
perencanaan. Dalam perencanaan instalasi penerangan rumah beberapa hal
yang harus dihitung adalah:
Jumlah titik lampu
Jumlah kebutuhan AC
Daya yang akan terpasang
Penampang kabel penghantar
Aplikasi Komputer II | 25
Tabel Data Lumen Lampu Philip TL
Aplikasi Komputer II | 26
Dengan melihat tabel data Lumen lampu dan Lux yang dibutuhkan
masing – masing ruangan, kita dapat mencari jumlah titik lampu yang
akan dipasang pada masing – masing ruangan sesuai dengan
kebutuhannya. Berikut rumus – rumus yang akan dipakai:
N =
Jumlah W/M2 =
Keterangan :
Aplikasi Komputer II | 27
Perhitungan:
Lantai 1
Teras
Keterangan : E = 60
L = 3,3 M
W = 4,8 M
Ø = 1420
LLF = 0,9
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 28
Ruang Tamu
Keterangan : E = 150
L = 4,9 M
W = 5,8 M
Ø = 1420
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 29
Garasi
Keterangan : E = 60
L = 5M
W = 5M
Ø = 1900
LLF = 0,85
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 30
Kamar 1 dan 2
Keterangan : E = 120
L = 4,9 M
W = 4,0 M
Ø = 1100
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 31
Gudang
Keterangan : E = 150
L = 3,3 M
W = 4,0 M
Ø = 1100
LLF = 0,85
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 32
Kamar Mandi
Keterangan : E = 250
L = 3M
W = 3M
Ø = 1420
LLF = 0,9
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 33
Dapur
Keterangan : E = 250
L = 4,7 M
W = 3,2 M
Ø = 1900
LLF = 0,9
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 34
Lorong 1
Keterangan : E = 120
L = 3,5 M
W = 1,5 M
Ø = 1420
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 35
Lorong 2
Keterangan : E = 120
L = 3,3 M
W = 4,0 M
Ø = 1900
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 36
Lorong 3
Keterangan : E = 120
L = 8,1 M
W = 2,6 M
Ø = 1900
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 37
Lantai 2
Kamar 3 dan 4
Keterangan : E = 120
L = 4,9 M
W = 3,9 M
Ø = 1100
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 38
Ruang Kerja
Keterangan : E = 120
L = 4,8 M
W = 3,0 M
Ø = 1900
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 39
Ruang Fitnes
Keterangan : E = 120
L = 2,5 M
W = 5,0 M
Ø = 1900
LLF = 0,9
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 40
Kamar Mandi 2
Keterangan : E = 250
L = 3M
W = 3M
Ø = 1420
LLF = 0,9
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 41
Ruang Keluarga
Keterangan : E = 150
L = 6,6 M
W = 5,9 M
Ø = 1420
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 42
Lorong 4
Keterangan : E = 120
L = 1,9 M
W = 3,9 M
Ø = 1900
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 43
Lorong 5
Keterangan : E = 120
L = 5,5 M
W = 2,7 M
Ø = 1900
LLF = 0,95
CU = 0,65
n = 1
* N =
* Jumlah W/M2 =
10W/M2)
Aplikasi Komputer II | 44
3.3.2 Perhitungan kebutuhan AC
Kebutuhan AC =
= BTU
Keterangan:
P = Panjang Ruangan (Meter)
L = Lebar Ruangan (Meter)
T = Tinggi Ruangan (Meter)
3 = Koefisien standar panas setiap volume 1m3
500 = Asumsi standar panas/1m3, yaitu 500 BTU/Jam
Aplikasi Komputer II | 45
AH – A12NCY 1,5 PK 12000 1290 Watt
Perhitungan:
Lantai 1
Kamar 1 dan 2
Keterangan: P = 4,9 M
L = 4,0 M
T = 4,0 M
* Kebutuhan AC =
= 13067 BTU
Lantai 2
Kamar 3 dan 4
Keterangan: P = 4,9 M
L = 3,9 M
T = 4,0 M
* Kebutuhan AC =
Aplikasi Komputer II | 46
=
= 12740 BTU
Ruang Kerja
Keterangan: P = 4,8 M
L = 3,0 M
T = 4,0 M
* Kebutuhan AC =
= 9600 BTU
Ruang Fitnes
Keterangan: P = 2,5 M
L = 4,9 M
T = 4,0 M
Aplikasi Komputer II | 47
* Kebutuhan AC =
= 8167 BTU
* Maka AC yang dibutuhkan adalah:
- 1 AC 1 PK = 9000 BTU = 900 Watt
Total = 9000 BTU = 900 Watt
Catatan: 9000 BTU mendekati angka 8167 BTU
Lantai 1
Keterangan:
- 2 PC Komputer x 250 Watt = 500 Watt
- 1 TV LED 22 Inch x 50 Watt = 50 Watt
- 2 TV LED 32 Inch x 80 Watt = 160 Watt
- 1 TV LED 49 Inch x 90 Watt = 90 Watt
- 1 Kulkas x 130 Watt = 130 Watt
- 1 Ricecooker x 350 Watt = 350 Watt
- 1 Mesin Cuci x 300 Watt = 300 Watt
Aplikasi Komputer II | 48
- 2 Kipas Angin x 90 Watt = 180 Watt
- 1 Exhaust Fan x 40 Watt = 40 Watt
- 8 Lampu Philip Essential 18W x 18 Watt = 144 Watt
- 10 Lampu Philip Essential 23W x 23 Watt = 230 Watt
- 3 Lampu Philip TL 14W x 14 Watt = 42 Watt
- 7 Lampu Philip TL 21W x 21 Watt = 147 Watt
- 2 AC Sharp 1 PK x 900 Watt = 1800 Watt
- 2 AC Sharp 1/2 PK x 600 Watt = 1200 Watt
- 9 Stopkontak x 20 Watt = 180 Watt
Total Daya = 5543 Watt
Perhitungan 3 Fasa
Beban 5543 Watt
P = 5543 (5.543 kW)
cos φ = 0.8 (Asumsi)
Susut tegangan yang diinginkan =2%
Panjang kabel yang dinginkan = 50 meter (0,05 kM)
Nilai susut tegangan yang didapatkan :
ΔV% =
ΔV =
= 7,60 Volt
Nilai yang didapatkan :
I =
√
=
√
= 10,54 Ampere (I Pehitungan)
Aplikasi Komputer II | 49
Nilai yang didapatkan diatas belum termasuk nilai spare atau
cadangan sehingga untuk nilai arus cadangan perluasan kabel
tembaganya adalah :
= 10,54 x 1,25
= 13,17 Ampere
Untuk mendapatkan nilai resistansi DC maka digunakan persamaan
sebagai berikut:
RL =
√
=
√
= 6,67
Dengan mempertimbangkan nilai susut tegangan sebesar 2% maka
nilai resistansi 4,76. Pada tabel data kabel 3 fasa (diatas) yang
telah ditentukan, didapakan kabel NYSY 4 4 mm2 pada nilai
resistansi 4,61. Selanjutnya dievaluasi berapa besar susut tegangan
dengan cara sebagai berikut :
ΔV = √ × I × l (RL × Cos Ø + XL × Sin Ø)
= √ × 13,17 × 0,05 × 4,61
= 5,25 Volt
ΔV% =
Aplikasi Komputer II | 50
- 7 Lampu Philip TL 21W x 21 Watt = 147 Watt
- 4 AC Sharp 1 PK x 900 Watt = 3600 Watt
- 2 AC Sharp 1/2 PK x 600 Watt = 1200 Watt
- 10 Stopkontak x 20 Watt = 200 Watt
Total Daya = 6482 Watt
Perhitungan 3 Fasa
Beban 6482 Watt
P = 6482 (6.482 kW)
cos φ = 0.8 (Asumsi)
Susut tegangan yang diinginkan =2%
Panjang kabel yang dinginkan = 50 meter (0,05 kM)
ΔV% =
ΔV =
= 7,60 Volt
Nilai yang didapatkan :
I =
√
=
√
= 12,33 Ampere (I Pehitungan)
Nilai yang didapatkan diatas belum termasuk nilai spare atau
cadangan sehingga untuk nilai arus cadangan perluasan kabel
tembaganya adalah :
= 12,33 x 1,25
= 15,41 Ampere
Untuk mendapatkan nilai resistansi DC maka digunakan persamaan
sebagai berikut:
Aplikasi Komputer II | 51
RL =
√
=
√
= 5,70
Dengan mempertimbangkan nilai susut tegangan sebesar 2% maka
nilai resistansi 5,70. Pada tabel data kabel 3 fasa (diatas) yang
telah ditentukan, didapakan kabel NYSY 4 4 mm2 pada nilai
resistansi 4,61. Selanjutnya dievaluasi berapa besar susut tegangan
dengan cara sebagai berikut :
ΔV% =
Aplikasi Komputer II | 52
3.4 Pengawatan
3.4.1 Lantai 1
Denah Ruangan
1000
300 400 240 145 155
100
470
480
R. Kerja Dapur
Gudang
335
Lorong 3
Kamar Kamar
300
300
Mandi 2 Mandi
490
Kamar 2
Lorong 1
330
2000
2000
2000
Lorong 2
arga
660
490
Kamar 1
R. Tamu
490
500
500
Garasi
330
Teras
500 480
1000
Skala 1 : 1 cm
Aplikasi Komputer II | 53
Pengawatan Tunggal
1000
300 400 240 145 155
100
EF
KA TV 22
TL 21
TL 21
TL 14 TL 14
TL 21
RC
TL 21
470
480
335
TL 21
TL 21
KK
AC 1
TL 14ST
ST
PC MC
AC
1/2
TV
32
23 ES 23 ES 23 ES 23
TL 21
300
300
ES 18 ES 18 ST ST
ST PC
490
ES 23 ES 23
ES 18 ES 18
AC
1
TV KA
ST
49
TL 21
330
2000
2000
2000
ES 23
ES 23
AC
1/2
660
ES 18 ES 18
S 23
490
PC ST
ST TV 49
ESKA ST ES
23 23
ES 18 ES 18 ES 23
RST
ES 23
490
AC
TV
32
N
ES 23 ES 23
ST ST
RST
N
500
500
TL 21
330
ES 23
500 480
1000
Skala 1 : 1 cm
Aplikasi Komputer II | 54
Pengawatan Ganda
1000
400 240 145 155
100
TL 14 TL 14 TL 21
TL 21
TL 21
470
335
TL 21
TL 14
ES 18 ES 18 ES 23 ES 23
TL 21
300
490
ES 23
ES 18 ES 18
TL 21
330
ES 23
2000
2000
ES 18 ES 18
ES 23
490
ES 23
ES 23
ES 18 ES 18
490
ES 23 ES 23
RSTN
500
TL 21
330
ES 23
500 480
1000
Skala 1 : 1 cm
Aplikasi Komputer II | 55
3.4.2 Lantai 2
Denah Ruangan
1000
160 492 300
250
R. Fitnes
480
R. Kerja
190
Lorong 4
Lorong 5
Kamar
340
300
Mandi 2
Kamar 3
150
2000
2000
2000
R. Keluarga
660
490
Kamar 4
500
500
390 590
1000
Skala 1 : 1 cm
Aplikasi Komputer II | 56
Pengawatan Tunggal
1000
160 492 300
AC 1 KK
TL 21
250 TL 21
TV 32 KK
ST ST
480
TL 21
AC 1
ST
190
TL 21
TL 21
ST
PC
ES 23
AC 1/2
ES 23
ST ST
340
300
ES ES
18
TL 21
18
PC
ES 23
AC 1
150
ST
ES 18 TV KA
49
2000
2000
ES 23 ES 23
AC 1
ES 18
ES 23 ES 23 660
490
ST
ES 18 ES 18
AC 1/2
ST ST
RST
ES 23 ES 23
N
500
500
390 590
1000
Skala 1 : 1 cm
Aplikasi Komputer II | 57
Pengawatan Ganda
1000
160 492 300
TL 21
TL 21
250
480
TL 21
190
TL 21
TL 21
ES 18 ES 18 ES 23 ES 23
300
340
TL 21 ES 23
150
ES 18
2000
2000
ES 23 ES 23
ES 18
660
ES 23 ES 23
490
ES 18 ES 18 ES 23 ES 23
RSTN
500
500
390 590
1000
Skala 1 : 1 cm
Aplikasi Komputer II | 58
AC 1/2 TV 22 TV 49
1 ES
Sakelar18 MC
tunggal/kutub tunggal PC
AC 1/2 TV 22 TV 49
ES 23
ES 18KK
AC 1
AC 1/2
TV 32
TV
RC KA 2 Stop kontak kecil (tanpa kutub
ground)
AC 1/2 TV 22 TV 49
L 21 ES 23 EF ST
RC KA KK RC K
AC 1/2 3 TVES 23TV 49 TV 22Sakelar Seri/Kutub ganda
ES 18 MC ES22AC 23TL1/2
PC 21 ESTL
23 14 EF
TV 49 ST
ES 18 KK
AC 1
RC
TV 32
ES
ES
KA 18
ES
TL 21 ES 23 ES
23
23
RC
ES 18 KA MC LampuKK TL 21 ES 23 E
hemat energi
PC
4
ESTL 18ES 23 EF
EF18
21
ST - ES 18 = Philip
STEssential 18 Watt
ACAC1 1/2
- ESTV TV
23 = 32 22
Philip TV
Essential 49
23 Watt
ES 18 ES 23
MC PC
AC 1/2 TV 22 ES 18
AC 1 5
TV 49 MC Lampu
ES
TV 3218 RC
PCtabung (TL)
ES
KA 18 KK M
1/2 TV 22 AC
TV 491/2TL 21AC
TV1 22TV 32
TV
- TL 14 = 14 Watt
4921 = 21 Watt ST
RC KATL 14 KK
TL 21 ES 23
- TL EF
ACKK1/2 TL 14TV 22 TV 49
C KA
TL 21 ES 23 RC 6
KAES 18
ST KKAC MCangin PC
Kipas 1 TV
ST ES 23
EF
ES 23 EF RC ES 18KA AC 1 KKST TV 32
ES TL
TL 217 MC 2321PCEF PC Komputer
18 ESMC18 PC TL 21
TL 21 ES 23 EF
TL 14 ST
ES 23 TL 14 MC PC
R S T N
C 1 AC TV
AC 32
1 ESTV
8 18
32 TV LED 49 inch
1/2 TV
ES 1822 TV 49
ES 18 TL 21MC PC
AC 1 TL 21 TV 32
RC KA
9
AC 1 TL 14 KK
TV 32
TV LED 32 inch
TL 21
14
RSTN
TL
RSTN
TL 21 ES 23 EF ST
TL 14
ES 18 MC PC
Aplikasi Komputer II | 59
TNN
AC 1 TV 32
ES 18
AC 1/2 TV 22 TV 49
AC 1/2 TV 22RCTV 49 KA KK
AC101/2 TV 22 TVTV LED 22 inch
49
RC TL 21 ESKK
KA 23 EF ST
ACTL1/2 21
TV 22 TV 49
TL ES
21RC
1123
ES 23 KA KK
STExhaust Fan
ESTL 1814 ACEF 1/2
ES 18 TV 22MC TV 49 PC
RC KA1/2 KK
TL AC
211218ES 23 MC EFAC 1PCTV
ST 22 TV 49
ES Rice TV
Cooker32
RC STKA KK
TL 21 ES 23 EF
ES MC
RC PC
KA KK
AC13181 TLTV 32
RSTN
21 ES 23 MesinEF Cuci ST
AC 1/2 ESTV 1822TL TV MC 49 PC ST
AC 1 TVES
21 32 23 EF
ES 18 MC PC
RC ACKA
14 1 TVKK32 MC
Kulkas
PC
TL 21 ES 18
AC 1 TV 32
TL
TL 21 ES 23 15 EF 14
ACST1 TVAC321 PK
ES 18 MC PC AC ½ PK
16
AC 1/2 TV 22 TV 49
RSTN
ES1823
ES MC PC
ES 18
AC 1 TV ES
32 23
ES 18
TL 21
TL 14
RSTN
TL 21Aplikasi Komputer II | 60
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran – saran
Saat perencanaan sebuah instalasi listrik alangkah baiknya
berkonsultasi terlebih dahulu kepada orang yang ahli dibidang tersebut. Hal
ini bertujuan untuk menghindari kesalahan atau kerusakan yang mungkin
terjadi pada instalasi ataupun komponen yang ada di instalasi.
Usahakan menggunakan produk atau komponen yang sudah teruji atau
berstandar SNI. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kecelakaan yang
mungkin dapat terjadi karena kegagalan produk atau malfungsi.
Aplikasi Komputer II | 61
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1 untuk
SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
[2]. TEKNIK KETENAGALISTRIKAN. 2013. Definisi KWH Meter.
http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/04/definisi-kwh-meter.
html. 04 juni 2015.
[3]. Teori Kelistrikan. Kabel Listrik sebagai penghantar Arus Listrik.
http://kelistrikandasar.blogspot.com/p/kabel-listrik-dan-kuathantar-arus
.html. 05 Juni 2015.
[4]. Teknik Elektronika. 2015. Jenis-jenis Lampu Listrik.
http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-lampu-listrik-simbol-lampu/. 05
Juni 2015.
[5]. Duwi Arsana. 2013. Komponen Instalasi Penerangan.
http://duwiarsana.com/komponen-komponen-instalasi-penerangan/. 05
juni 2015.
[6]. Amar Oktama. 2014. Pengertian Dan Fungsi Dari Stop Kontak.
http://revenge47.blogspot.com/2014/09/pengertian-dan-fungsi-dari-stop-
kontak.html. 08 Juni 2015
[7]. Imansyah. 2009. Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Dengan
Listrik Besar. Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
[8]. Harga AC. 2015. Daftar Harga AC Sharp Terbaru Juni 2015.
http://www.harga-ac.com/daftar-harga-ac-sharp.html. 01 Juli 2015