SOAL
PERANCANGAN GARDU DISTRIBUSI 20 kV
Dengan factor kebutuhan untuk pabriik semen 0,8-0,9 maka, dipilih 0,85
20 kV
Layout MDP-LV
FU
1 2 3 4 5
500 kVA 250 kVA 300 kVA 100 kVA 250 kVA
DEFINISI
b. BS / LBS
c. busbar 20 kV
d. CT dan PT
e. aksesoris
f. model cubical
TAHAP PERTAMA
Bangunan Umum :
Hotel dll 0,6-0,8
Kantor 0,5-0,8
Departemen store 0,7-0,9
Sekolah 0,6-0,7
Rumah sakit 0,5-0,75
Yang saya pilih adalah jenis industri semen 0,8 – 0,9 . factor kebutuhannya
0,85
Golongan Sistem
No Penjelasan Batas Daya
Tarif Tegangan
1. S–1 Pemakai Sangat Kecil TR s/d 200 VA
2. S–2 Badan Sosial Kecil TR 250 VA s/d 2.200VA
3. S–3 Badan Sosial Sedang TR 2.201 VA s/d 200 kVA
4. S–4 Badan Sosial Besar TM 201 kVA ke atas
5. SS – 4 Badan Sosial Besar Dikelola TM 201 kVA ke atas
Swasta untuk Komersial
6. R–1 Rumah Tangga Kecil TR 250 VA s/d 500 VA
7. R–2 Rumah Tangga Sedang TR 501 VA s/d 2.200 VA
8. R–3 Rumah Tangga Menengah TR 2.201 VA s/d 6.600 VA
9. R–4 Rumah Tangga Besar TR 6.601 VA ke atas
10. U–1 Usaha Kecil TR 250 VA s/d 2.200 VA
11. U–2 Usaha Sedang TR 2.201 VA s/d 200 kVA
12. U–3 Usaha Besar TM 201 kVA ke atas
13. U–4 Sambungan Sementara TR
14. H–1 Perhotelan Kecil TR 250 VA s/d 99 kVA
Dari perhitungan daya yang digunakan pelanggan sebesar 1008 kVA, maka
dari data diatas pelanggan bisa menggunakan daya 2770 kVA / 3465 kVA
penentuan daya tersambung dari PLN nantinya akan mempengaruhi kebutuhan
trafo dari pelanggan.
1. Dilihat di tabel TDL saya memilih industry menengah , termasuk golongan
tarif I-4 industri menengah , system tegangan TM , batas daya 201 Kva
keatas , daya tersambung 1730 kVA , dengan pengaman arus primer 50 A.
2. Dari data diatas maka menurut SPLN No. D3. 002 – 1 : 2007. Pelanggan berkewajiban
untuk memiliki gardu distribusi pelanggan dan gardu distribusi PLN. Karena GTT
(Gardu Trafo Tiang) hanya digunakan untuk daya < 201 kVA. Penyediaan trafo
ditanggung pelanggan dan rugi-rugi (kVARh) pada jaringan di tanggung pula oleh
pelanggan. Jika pelanggan menggunakan trafo yang disewakan PLN, maka biaya
sewa unit trafo PLN yang dioperasikan sepenuhnya oleh pelanggan.Dari kebutuhan
daya terpasang sebesar 1008 kVA, sesuai TDL dan perpres No. 8 Tahun 2011 industri
ini tergolong tarif I-4/TM.
3. Karena daya tersambung lebih dari 201 kVA keatas , maka trafo menggunakan gardu
distribusi. Penyediaan trafo ditanggung pelanggan dan rugi-rugi (kVARh) pada
jaringan di tanggung pelanggan. Merupakan pelanggan TM-TM-TR. pelanggan TM
(20 Kv), pengukuran pada sisi TM (20 kV) dan pemakaian pada sisi TR (380
V).Pelanggan TM/TM/TR dengan golongan tarif I-4, Pemakaian sisi TR 380 V. kWh
dipasang disisi TM/primer, menggunakan alat ukur dengan KWH meter kode
sambungan 412 dan kVARH meter kode sambungan 402 yaitu:
Biaya beban yaitu biaya tetap yang ditagihkan kepada pelanggan berkaitan
dengan jumlah daya kVA yang di sediakan PLN.
Dari hasil perhitungan daya yang dibutuhkan pelanggan dengan data PLN
tentang Penetapan Tarif Tenaga ListrikMei 2016 maka pelanggan termasuk
pelanggan tarif I-3/TM (200 kVA keatas), tarif I-3 yaitu tarif untuk keperluan
industri besar menengah (TM).
Biaya pemakaian :
1. Blok WBP : waktu beban puncak antara jam 17.00 – 22.00 WIB. Tarif
blok WBP
= k x Rp 967,33
2. Blok LWBP : luar waktu beban puncak. Tarif LWBP = Rp. 967,33
Biaya kelebihan kVARh adalah biaya yang dikenakan karena kelebihan
pemakaian daya reaktif (kVARh) dikenakan dalam hal faktor daya rata – rata
setiap bulan kurang dari 0,85. tarif kVARh = Rp. 1.041,07/kVARh.
5. Tarif dasar listrik untuk keperluan penjualan curah / bulk pada tegangan menengah
dengan daya diatas 200 kVA diperuntukkan bagi pemegang izin usaha penyediaan
tenaga listrik.
6. Bagi pelanggan tenaga listrik TM yang memakai transformator PLN dikenakan biaya
pemakaian transformator distribusi (TM/TR) sebesar Rp. 2450 untuk setiap kVA daya
tersambung tiap bulan(golongan TDL : keputusan menteri energi dan sumber daya
mineral N0. 12 mei – juli 2001 hal 58).
Keandalan system yang dikehendaki
Kontinuitas pelayanan
Kontinuitas penyaluran bagi pemanfaatan tenaga listrik adalah pelayanan yang
memberikan kapasitas yang cukup dalam menyediakan daya pada beban puncak
dengan variasi tegangan yang baik.
Memiliki energi cadangan
Dalam hal ini, untuk meningkatkan keandalan pelayanan, konsumen dapat
menggunakan 2 penyulang atau lebih. Akan tetapi biaya investasi tinggi, tetapi
= 1,235 x 1730
= 2135,802 kVA
Karena katalog yang saya pakai adalah jenis trafindo maka saya memilih daya sebesar
1250 kVA. Saya menggunakan 2 trafo, karena saya memilih daya trafo yang mudah
didapatkan di pasaran .Caranya dengan memparalelkan 1 trafo dengan trafo satunya.
Total daya 2 trafo menjadi 2500 kVA. Untuk pemilihan katalog trafo sendiri adalah pilih
yang lengkap yang terdapat bushing didalamnya.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemesanan transformator antara lain :
- Daya nominal
- Tegangan input
- Sistem tegangan ( satu phasa / tiga phasa )
- Rugi – rugi no load losses and load losses
- Noise
- Sistem pendinginan
- Harga
Merk Trafindo
V0 HV / LV 20 kV / 400 V
Noise ( dB ) 59
Impedansi Z ( % ) 5,50
- Tegangan primer : 20 Kv
- Tegangan sekunder (No Load) : 400/231 V
- Highest voltage of primary windings : 24 kV
- Impuls withstand of primary winding : 125 kVA
- Applied voltage test : 50 kV
- Temperature insulation class : A ± 105 oC
- Max.temperature rise of windings : 65 oC
- Max.oil temperature rise at the top of the tank ( hermatically sealed ) : 60 oC
- Insulation medium : Oil
- Cooling type : Sirip ( ONAN )
- Vektor group : Dyn 5
- Voltage tappings : ± 2 % ; ± 5 %
Dalam SPLN 8A : 1978 (Publikasi IEC 76-1 (1976)). Hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam pemesanan transformator diuraikan selengkapnya (termasuk persyaratan kerja
parallel). Berikut ini adalah hal-hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam pemesanan
transformator distribusi yang mempunyai tegangan tertinggi (untuk peralatan) 20 kV atau
kurang, baik melalui impor maupun pembelian dalam negeri.
Untuk pemilihan bushing sendiri pilih diatas nilai I nominal . saya memilih bushing
2000A dengan tinggi G = 340 , jumlah lubang 4 , diameter 14 mm2.
S
1. Hitung In beban 𝐼𝑛 =
√3×𝑉
6. Untuk mempermudah mengerjakan kabel yang ukuran besar dapat diganti ukuran kecil
tetapi di pararel.
3. Menentukan dan menghitung kabel yang keluar disisi trafo bagian sekunder
(outgoing trafo) / penghantar utama
A. Kabel yang digunakan disisi sekunder trafo adalah kabel jenis single core yang
dipasang di udara (in Air).
1250 . 1000
In = = 1804,2195 A
√3 . 400
Saya memilih kabel jenis NYY 11 (1 x 95 mm2) dengan I = 320 A , maksudnya kabel
yang dibutuhkan sebanyak 11 buah dengan isi setiap kabel 1 (single core) sehingga
ditulis NYY 11 (1 x 95 mm2) dengan I = 11 x 320 = 3520 A.
Memperhatikan temperature :
Sesuai PUIL : temperature keliling 300C
temperature penghantar 700C
Dalam memilih kabel harus memperhatikan beberapa factor yaitu sebagai berikut :
Karena ini kabel yang dipasang di udara hanya ada 2 faktor menurut katalog yang
saya pilih.
a. Varian temperature udara
Saya memilih 500C faktornya 0,71
- Jumlah rak saya memilih 1 rak karena system yang saya pilih nomer 1 maka
derating faktornya 1,00 walaupun saya memilih jumlah rak 2 ,3 bahkan 6
derating faktornya tetap 1,00.
V = 380 V
= 380 V x 0,05 = 19 V
Drop tegangan tidak melebihi dari toleransinya yaitu 5% dari tegangannya. Jadi
kabel yang dipilih sudah sesuai.
Kabel di sisi sekunder trafo untuk Fasa dipilih dengan spesifikasi
sebagai berikut Merk Supreme LV PVC Insulated Cables Jenis NYY
0,6/1 (1,2) kV SPLN 43-1 / IEC 60502 – 1 ukuran penampang NYY 11
(1 x 95 mm2).
Kabel untuk Netral hanya menggunakan setengah dari kabel fasa
(PUIL bab 4 hal 109), dengan spesifikasi sebagai berikut Merk
Supreme LV PVC Insulated Cables Jenis NYY 0,6/1 (1,2) kV SPLN
43-1 / IEC 60502 – 1 ukuran penampang NYY 6 (1 x 95 mm2).
Kabel untuk grounding / PE, karena luas penampang kabel fasa lebih
dari 35 mm2 maka kabel PE dipilih setengah dari kabel fasa (PUIL
bab 3 hal.77) dan dipilh kabel BCC dengan spesifikasinya seabagi
berikut Merk VOKSEL KABEL type BC-H SPLN 41-5 / SNI 04-3894
ukuran penampang 6 (1 x 95 mm2).
B. Memilih sepatu kabel yang digunakan di trafo disisi sekunder
Untuk pemilihan sepatu kabel harus memperhatikan ukuran kabel yang digunakan
dan memperhatikan diameter bushing yang digunakan.
Ukuran kabel 11 ( 1 x 95 mm2)
Ukuran diameter bushing 14 mm2
Dipilih merk cembre, conductor size 95 mm2, A 19 – M 14, Stud (Ø) 14 mm, d
= 15 mm. Katalog detail nya ada di halaman belakang laporan tugas 3.
C. Memilih mur dan bautnya di trafo disisi sekunder
Untuk pemilihan mur dan bautnya hanya perlu memperhatikan diameter bushing ,
karena bushing yang saya gunakan adalah 14 mm2 maka mur dan baut yang
dipilih berdiameter kurang dari 14 mm2.
Dipilih merk sigma fanteners spesifikasi ada di belakang sebagai berikut :
Karena ini kabel yang dipasang di ground ada banyak faktor menurut katalog yang
saya pilih.
a. Temperatur
Saya memilih 500C dengan factor 0,71 , jenis yang dilihat di katalog adalah PVC
Keterangan : I = arus (A) , l = jarak kabel (m) , x = reaktansi kabel (ohm) , A = luas
penghantar kabel (m2).
√3 . 1080,734 . 100
ΔV = = 2,025 V
56 . 11 . 150
V = 380 V
= 380 V x 0,05 = 19 V
Drop tegangan tidak melebihi dari toleransinya yaitu 5% dari tegangannya. Jadi kabel
yang dipilih sudah sesuai.
Kabel di kelompok 1 untuk Fasa dipilih dengan spesifikasi sebagai
berikut Merk Supreme LV PVC Insulated Cables Jenis NYFGBY 0,6/1
(1,2) kV SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran penampang NYFGBY (11 x
150 mm2).
Kabel untuk Netral hanya menggunakan setengah dari kabel fasa (PUIL
bab 4 hal 109), dengan spesifikasi sebagai berikut Merk Supreme LV
Jenis NYFGBY 0,6/1 (1,2) kV SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran
penampang NYFGBY (6 x 150 mm2).
Kabel untuk grounding / PE , karena luas penampang kabel fasa lebih
dari 35 mm2 maka kabel PE dipilih setengah dari kabel fasa (PUIL bab 3
hal.77) dan dipilh kabel BCC dengan spesifikasinya seabagi berikut Merk
Keterangan : I = arus (A) , l = jarak kabel (m) , x = reaktansi kabel (ohm) , A = luas
penghantar kabel (m2).
√3 . 530,309 . 100
ΔV = = 3,417 V
56 . 4 . 120
V = 380 V
= 380 V x 0,05 = 19 V
Drop tegangan tidak melebihi dari toleransinya yaitu 5% dari tegangannya. Jadi kabel
yang dipilih sudah sesuai.
Kabel di kelompok 2 untuk Fasa dipilih dengan spesifikasi sebagai
berikut Merk Supreme LV PVC Insulated Cables Jenis NYFGBY 0,6/1
(1,2) kV SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran penampang NYFGBY (4x 120
mm2).
Kabel untuk Netral hanya menggunakan setengah dari kabel fasa (PUIL
bab 4 hal 109), dengan spesifikasi sebagai berikut Merk Supreme LV
Jenis NYFGBY 0,6/1 (1,2) kV SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran
penampang NYFGBY (2 x 120 mm2).
Kabel untuk grounding / PE , karena luas penampang kabel fasa lebih
dari 35 mm2 maka kabel PE dipilih setengah dari kabel fasa (PUIL bab 3
hal.77) dan dipilh kabel BCC dengan spesifikasinya seabagi berikut Merk
VOKSEL KABEL type BC-1/2H SPLN 41-4 / SNI 04-3894 ukuran
penampang (2 x 120 mm2).
B. Memilih sepatu kabel yang digunakan di kelompok 2
Untuk pemilihan sepatu kabel harus memperhatikan ukuran kabel yang digunakan
dan memperhatikan diameter bushing yang digunakan.
Ukuran kabel ( 4 x 120 mm2)
Dipilih merk cembre, conductor size 120 mm2, A 24 – M 14, Stud (Ø) 14 mm,
d = 15 mm. Katalog detail nya ada di halaman belakang laporan tugas 3.
C. Memilih mur dan bautnya di kelompok 2
Untuk pemilihan mur dan bautnya hanya perlu memperhatikan diameter bushing ,
karena bushing yang saya gunakan adalah 14 mm2 maka mur dan baut yang
dipilih berdiameter kurang dari 14 mm2.
Dipilih merk sigma fanteners spesifikasi ada di belakang sebagai berikut :
a. Temperatur
Saya memilih 500C dengan factor 0,71 , jenis yang dilihat di katalog adalah PVC
Jadi di kelompok 3 dengan daya 300 kVA menggunakan kabel NYFGBY (6 x 150
mm2) dengan I = 690,81 A.
Dan untuk kabel netral di kelompok 3 ini hanya setengah dari kabel fasanya yakni
kabel NYFGBY (3 x150 mm2). Sedangkan untuk kabel groundnya sama dengan kabel
netral. Jarak kabel 100 m, kabel jenis tembaga x = 56.
Drop tegangan dikelompok 3 adalah
√3 . I . l
ΔV = x . A
Keterangan : I = arus (A) , l = jarak kabel (m) , x = reaktansi kabel (ohm) , A = luas
penghantar kabel (m2).
√3 . 690,81 . 100
ΔV = = 2,374 V
56 . 6 . 150
V = 380 V
= 380 V x 0,05 = 19 V
Drop tegangan tidak melebihi dari toleransinya yaitu 5% dari tegangannya. Jadi kabel
yang dipilih sudah sesuai.
Kabel di kelompok 3 untuk Fasa dipilih dengan spesifikasi sebagai
berikut Merk Supreme LV PVC Insulated Cables Jenis NYFGBY 0,6/1
(1,2) kV SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran penampang NYFGBY (6 x
150 mm2).
Kabel untuk Netral hanya menggunakan setengah dari kabel fasa (PUIL
bab 4 hal.109), dengan spesifikasi sebagai berikut Merk Supreme LV
Jenis NYFGBY 0,6/1 (1,2) kV SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran
penampang NYFGBY (3 x 150 mm2).
Kabel untuk grounding / PE , karena luas penampang kabel fasa lebih
dari 35 mm2 maka kabel PE dipilih setengah dari kabel fasa (PUIL bab 3
hal.77) dan dipilh kabel BCC dengan spesifikasinya seabagi berikut Merk
VOKSEL KABEL type BC-1/2H SPLN 41-4 / SNI 04-3894 ukuran
penampang (3 x 150 mm2).
B. Memilih sepatu kabel yang digunakan di kelompok 3
Untuk pemilihan sepatu kabel harus memperhatikan ukuran kabel yang digunakan
dan memperhatikan diameter bushing yang digunakan.
Ukuran kabel ( 6 x 150 mm2)
Dipilih merk cembre, conductor size 150 mm2, A 30 – M 14, Stud (Ø) 14 mm,
d = 15 mm. Katalog detail nya ada di halaman belakang laporan tugas 3.
TUGAS 3 INSTALASI TEGANGAN MENENGAH SEMESTER 4 28
July 12 , 2017 [HALIMATUS SHOLIKHAH / 11 / 1531120002 / D3 TL 2C]
Memperhatikan temperature :
Sesuai PUIL : temperature keliling 300C
temperature penghantar 700C
Dalam memilih kabel harus memperhatikan beberapa factor yaitu sebagai berikut :
Karena ini kabel yang dipasang di ground ada banyak faktor menurut katalog yang
saya pilih.
a. Temperatur
Saya memilih 500C dengan factor 0,71 , jenis yang dilihat di katalog adalah PVC
Keterangan : I = arus (A) , l = jarak kabel (m) , x = reaktansi kabel (ohm) , A = luas
penghantar kabel (m2).
√3 . 424,248 . 100
ΔV = = 2,734 V
56 . 4 . 120
V = 380 V
= 380 V x 0,05 = 19 V
Drop tegangan tidak melebihi dari toleransinya yaitu 5% dari tegangannya. Jadi kabel
yang dipilih sudah sesuai.
Kabel di kelompok 2 untuk Fasa dipilih dengan spesifikasi sebagai berikut
Merk Supreme LV PVC Insulated Cables Jenis NYFGBY 0,6/1 (1,2) kV
SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran penampang NYFGBY (4x 120 mm2).
Kabel untuk Netral hanya menggunakan setengah dari kabel fasa (PUIL bab
4 hal 109), dengan spesifikasi sebagai berikut Merk Supreme LV Jenis
NYFGBY 0,6/1 (1,2) kV SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran penampang
NYFGBY (2 x 120 mm2).
Kabel untuk grounding / PE , karena luas penampang kabel fasa lebih dari
35 mm2 maka kabel PE dipilih setengah dari kabel fasa (PUIL bab 3 hal.77)
dan dipilh kabel BCC dengan spesifikasinya seabagi berikut Merk VOKSEL
KABEL type BC-1/2H SPLN 41-4 / SNI 04-3894 ukuran penampang (2 x
120 mm2).
250 . 1000
In = = 360,844 A
√3 . 400
Keterangan : I = arus (A) , l = jarak kabel (m) , x = reaktansi kabel (ohm) , A = luas
penghantar kabel (m2).
√3 . 530,309 . 100
ΔV = = 3,417 V
56 . 4 . 120
V = 380 V
= 380 V x 0,05 = 19 V
Drop tegangan tidak melebihi dari toleransinya yaitu 5% dari tegangannya. Jadi kabel
yang dipilih sudah sesuai.
Kabel di kelompok 2 untuk Fasa dipilih dengan spesifikasi sebagai berikut
Merk Supreme LV PVC Insulated Cables Jenis NYFGBY 0,6/1 (1,2) kV
SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran penampang NYFGBY (4x 120 mm2).
Kabel untuk Netral hanya menggunakan setengah dari kabel fasa (PUIL bab
4 hal 109), dengan spesifikasi sebagai berikut Merk Supreme LV Jenis
NYFGBY 0,6/1 (1,2) kV SPLN 43 -2 /IEC 60502 – 1 ukuran penampang
NYFGBY (2 x 120 mm2).
Kabel untuk grounding / PE , karena luas penampang kabel fasa lebih dari
35 mm2 maka kabel PE dipilih setengah dari kabel fasa (PUIL bab 3 hal.77)
dan dipilh kabel BCC dengan spesifikasinya seabagi berikut Merk VOKSEL
KABEL type BC-1/2H SPLN 41-4 / SNI 04-3894 ukuran penampang (2 x
120 mm2).
B. Memilih sepatu kabel yang digunakan di Cadangan
Untuk pemilihan sepatu kabel harus memperhatikan ukuran kabel yang digunakan
dan memperhatikan diameter bushing yang digunakan.
Ukuran kabel ( 4 x 120 mm2)
Dipilih merk cembre, conductor size 120 mm2, A 24 – M 14, Stud (Ø) 14 mm,
d = 15 mm. Katalog detail nya ada di halaman belakang laporan tugas 3.
C. Memilih mur dan bautnya di Cadangan
Untuk pemilihan mur dan bautnya hanya perlu memperhatikan diameter bushing ,
karena bushing yang saya gunakan adalah 14 mm2 maka mur dan baut yang
dipilih berdiameter kurang dari 14 mm2.
Dipilih merk sigma fanteners spesifikasi ada di belakang sebagai berikut :
7. Memilih dan menghitung kabel yang keluar disisi trafo bagian primer (incoming
trafo)
A. Kabel yang digunakan jenis kabel MV di pasang in Air (di udara) Single core,
biasanya warna merah jenisnya XLPE.
Daya trafo (S) = 1250 kVA
V = 20 kV
1250 kVA
Arus di sisi primer (Ip) / arus nominal disisi primer (In) = = 36,084 A
√3 . 20 kV
Saya memilih 500C dengan factor 0,82 , yang dilihat jenis XLPE
= 0,82 x 230 A = 188,6 A
2. Kabel single core dalam system 3 fasa
- Nomer system saya memilih 1
Saya tidak menghitung lagi factor pemilihan kabel karena pasti layaknya untuk
kabel N2XSKY 12 / 20 (24) kV ukuran 3 (1 x 70 mm2) dengan I = 343 A .Arus
setelah dihitung dengan factor menjadi 281,26 A
Drop tegangan untuk kabel sisi primer
√3 . I . l
ΔV = x . A
√3 . 281,26 . 100
ΔV = = 12,427 A
56 . 70
V = 20 kV
= 20000 V x 0,05 = 1000 V
Drop tegangan tidak melebihi dari toleransinya yaitu 5% dari tegangannya. Jadi
kabel yang dipilih sudah sesuai.
Kabel yang digunakan disisi primer trafo untuk Fasa Merk Supreme MV
Power Cables, XLPE Jenis N2XSKY 12 / 20 (24) kV dengan ukuran 3 (1 x 70
mm2).
B. Memilih sepatu kabel yang digunakan di Cadangan
Untuk pemilihan sepatu kabel harus memperhatikan ukuran kabel yang digunakan
dan memperhatikan diameter bushing yang digunakan.
Ukuran kabel ( 4 x 120 mm2)
Dipilih merk cembre, conductor size 120 mm2, A 24 – M 14, Stud (Ø) 14 mm, d
= 15 mm. Katalog detail nya ada di halaman belakang laporan tugas 3.
C. Memilih mur dan bautnya di Cadangan
Untuk pemilihan mur dan bautnya hanya perlu memperhatikan diameter bushing ,
karena bushing yang saya gunakan adalah 14 mm 2 maka mur dan baut yang dipilih
berdiameter kurang dari 14 mm2.
Dipilih merk sigma fanteners spesifikasi ada di belakang sebagai berikut :
Saya memilih busbar di kelompok 1 jenis tembaga yang telanjang dengan ukuran 40
x 10 mm dengan jumlah lapisan 2 , I = 1290 A , penampang 400 mm2 . (Cu Bars (2 x
40 x 10 mm).
2. Di kelompok 2
Daya kelompok 2 = 250 kVA
Kabel yang digunakan NYFGBY 4 x 120 mm2, I = 530,309 A.
Cara memilih di lihat tabel PUIL bab 6 hal 235
Saya memilih busbar di kelompok 2 jenis tembaga yang telanjang dengan ukuran 25
x 5 mm dengan jumlah lapisan 2, I = 600 A ,penampang 125 mm2.(Cu Bars (2 x
25 x 5 mm).
3. Di kelompok 3
Daya kelompok 3 = 300 kVA
Kabel yang digunakan NYFGBY 6 x 150 mm2, I = 690,81 A.
Cara memilih di lihat tabel PUIL bab 6 hal 235.
Saya memilih busbar di kelompok 3 jenis tembaga yang telanjang dengan ukuran 40
x 3 mm dengan jumlah lapisan 2 , I = 710 A , penampang 120 mm2 . (Cu Bars (2 x
40 x 3 mm).
4. Di kelompok 4
Daya kelompok 4 = 100 kVA
Kabel yang digunakan NYFGBY 4 x 120 mm2, I = 424,248 A.
Cara memilih di lihat tabel PUIL bab 6 hal 235.
Saya memilih busbar di kelompok 4 jenis tembaga yang telanjang dengan ukuran 30
x 3 mm dengan jumlah lapisan 2 , I = 540 A , penampang 90 mm2 . (Cu Bars (2 x
30 x 3 mm).
5. Di cadangan
Daya cadangan = 250 kVA
Kabel yang digunakan NYFGBY 4 x 120 mm2, I = 530,309 A.
Cara memilih di lihat tabel PUIL bab 6 hal 235
Saya memilih busbar di cadangan jenis tembaga yang telanjang dengan ukuran 25 x 5
mm dengan jumlah lapisan 2 , I = 600 A , penampang 125 mm2 . (Cu Bars (2 x
25 x 5 mm).
Saya memilih busbar di bagian utama jenis tembaga yang telanjang dengan ukuran 80
x 5 mm dengan jumlah lapisan 3 , I = 2700 A , penampang 400 mm2. (Cu Bars (2 x
80 x 5 mm).
Pertama saya akan menghitung rating setiap pengaman di kelompok- kelompok terlebih
dahulu :
1. Rating
Kelompok 1 = 400 kVA
In = 721,7 A
I KHA = 1080,734 A
Rating = 250% x In (max)
= 250% x 721,7 A = 1804,25 A
Kelompok 2 = 250 kVA
In = 360,844 A
I KHA = 530,309 A
Rating = 250% x In (max)
= 250% x 360,844 A = 902,11 A
Kelompok 3 = 300 kVA
In = 433,013 A
I KHA = 690,81 A
Rating = 250% x In (max)
= 250% x 433,013 A = 1082,533A
Kelompok 4 = 100 kVA
In = 144,338 A
I KHA = 424,248 A
Rating = 250% x In (max)
= 250% x 144,338 A = 360,845 A
Cadangan = 250 kVA
TUGAS 3 INSTALASI TEGANGAN MENENGAH SEMESTER 4 47
July 12 , 2017 [HALIMATUS SHOLIKHAH / 11 / 1531120002 / D3 TL 2C]
In = 360,844 A
I KHA = 530,309 A.
Rating = 250% x In (max)
= 250% x 360,844 A = 902,11 A
Untuk pengaman utama di setiap kelompok dilihat In pada sisi sekunder trafo.
In = 1804,2195 A
I KHA = 2255,274 A
Rating = 250% x In (max)
= 250% x 1804,2195 A = 4510,549 A
Kedua saya menghitung breaking capacity (kA)
2. Menghitung dan memilih pengaman utama dan pengaman masing-masing kelompok /
cabang dengan cara breaking capacity.
R1 X1
R2 X2
R3 X3
R4 X4
R5 X5
R6 X6
R7 X7
Hubung singkat pada suatu penyulang dapat terjadi pada sisi atas trafo , kabel , rel ,
dan pemutus sirkit. Dalam hal ini perhitungan digunakan untuk menentukan besarnya
arus hubung singkat pada suatu titik dan breaking capacity pengaman, sehingga
pengaman tersebut dapat mengamankan sirkit tanpa merusak pengaman tersebut pada
saat hubung singkat.
Untuk perhitungan arus hubung singkat LV maka diperlukan data daya hubung
singkat pada sisi LV, panjang dari pada penghantar dan jenis penghantar tersebut.
Untuk penentuan tersebut daya hubung singkat dapat diketahui melalui tiga cara ,
yaitu :
1. Melihat data pada gardu induk
2. Melihat MVA peralatan
3. Dengan cara permisalan
Pada perhitungan ini dilakukan cara ketiga yaitu dimisalkan dan data yang diketahui
adalah sebagai berikut :
Daya hubung singkat untuk Jawa Timur besarnya P = 500 < 810 MVA
S = 1250 kVA
V0 = 400 V
c = 17500 watt
= tembaga 22,5
Vsc = 5,5 %
A. Sisi Atas TM 20 kV
𝑉 2 4002
𝑍1 = = = 320𝑚Ω
𝑃 500
D. Busbar
Busbar Utama
𝐿 2
𝑅4 = 𝜌 = 22,5 = 𝟎 𝒎𝜴 𝑋4 = 0,15 × 𝐿 = 0,15 × 2 = 𝟎, 𝟑 𝒎𝜴
𝐴 400
Kelompok 1
Kelompok 2
𝐿 1
𝑅𝐺2 = 𝜌 = 22,5 = 𝟎, 𝟏𝟖 𝒎𝜴
𝐴 125 𝑋𝐺2 = 0,15 × 𝐿 = 0,15 × 1 = 0,15 𝑚𝛺
Kelompok 3
Kelompok 4
𝐿 1
𝑅𝐺4 = 𝜌 = 22,5 = 0,25 𝒎𝜴
𝐴 90 𝑋𝐺4 = 0,15 × 𝐿 = 0,15 × 1 = 0,15 𝑚𝛺
Cadangan
𝐿 1
𝑅𝐺5 = 𝜌 = 22,5 = 0,18 𝒎𝜴 𝑋𝐺4 = 0,15 × 𝐿 = 0,15 × 1 = 0,15 𝑚𝛺
𝐴 125
Ket = yang berwarna merah itu hasil 0 karena luas penampangnya > 240 mm2
a) Arus Hubung Singkat Pengaman Utama
Resistansi dan reaktansi total untuk menentukan Isc pada trafo dapat dihitung:
𝑅𝑡1 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4 = 0,048 + 1,8 + 0,3 + 0 = 2,148 𝑚Ω
Arus hubung singkat pada pengaman utama dapat dihitung dengan rumus :
𝑽𝟎 𝑽𝟎 𝟒𝟎𝟎
𝑰𝑯𝑺 = = =
√𝟑 × 𝒁 √𝟑 × √𝟐, 𝟏𝟒𝟖𝟐 + 𝟖, 𝟔𝟏𝟔𝟐
√𝟑 × √𝑹𝒕𝟏𝟐 + 𝑿𝒕𝟏𝟐
= 𝟐𝟔, 𝟎𝟏 𝒌𝑨
In = 1804,2195 A
I pembatas max = 250% x 1804,2195
= 4510,55 A
Karena penggunaan beban tidak maksimum dan penentuan I pembatas maksimum terlalu
besar dikhawatirkan pemutus sirkit tenaga tidak bisa memutuskan arus jika terjadi
gangguan maka dipilih MCCB yang memiliki rated current diantara In dengan I KHA
kabel yaitu
In < I pengaman < I KHA kabel
1804,2195 A < NS2000N / 2000 A < 2499,2 A
MCCB disetting 1804,2195 A, MCCB Scheider Electric NS2000N dengan rated current
2000 A dan Isc = 70 kA.
Dipilih MCCB merk Schneider dengan data sebagai berikut :
Merk : Schneider
Type : Compact NS2000N
Trip unit : Micrologic 2.0
Breaking : 70 kA
Ir : 800 – 2000 A
Im : 1,5 – 10 Ir
Keterangan untuk spesifikasinya lihat dihalaman belakang ini :
a. Kelompok 1
𝑅𝑡2 = 𝑅𝑡1 + 𝑅𝐺1 = 2,148 + 0 = 2,148 𝑚Ω
𝑽𝟎 𝑽𝟎 𝟒𝟎𝟎
𝑰𝑯𝑺 = = =
√𝟑 × 𝒁 √𝟑 × √𝟐, 𝟏𝟒𝟖𝟐 + 𝟖, 𝟕𝟔𝟔𝟐
√𝟑 × √𝑹𝒕𝟐𝟐 + 𝑿𝒕𝟐𝟐
= 𝟐𝟓, 𝟓𝟗 𝒌𝑨
In = 721,7 A
Berdasarkan hasil perhitungan maka dipilih MCCB yang memiliki rated current diantara
In dengan I KHA kabel yaitu
In < I pengaman < I KHA kabel
721,7 A < NS800N / 800 A < 1080,734 A
MCCB disetting 721,7 A, MCCB Scheider Electric NS800N dengan rated current 800 A
dan Isc = 50 kA.
Dipilih MCCB merk Schneider dengan data sebagai berikut :
Merk : Schneider
Type : Compact NS800N
Trip unit : Micrologic 2.0
Breaking : 50 kA
Ir : 320 – 800 A
Im : 1,5 – 10 Ir
Keterangan untuk spesifikasinya lihat dihalaman belakang ini :
b. Kelompok 2
𝑽𝟎 𝑽𝟎 𝟒𝟎𝟎
𝑰𝑯𝑺 = = =
√𝟑 × 𝒁 √𝟑 × √𝟐, 𝟑𝟐𝟖𝟐 + 𝟖, 𝟕𝟔𝟔𝟐
√𝟑 × √𝑹𝒕𝟐 + 𝑿𝒕𝟐
= 𝟐𝟓, 𝟒𝟔 𝒌𝑨
In = 360,844 A
Berdasarkan hasil perhitungan maka dipilih MCCB yang memiliki rated current diantara
In dengan I KHA kabel yaitu
In < I pengaman < I KHA kabel
360,844 A < NS400N / 400 A < 530,309 A
MCCB disetting 360,844 A, MCCB Scheider Electric NS400N dengan rated current 400
A dan Isc = 50 kA.
Dipilih MCCB merk Schneider dengan data sebagai berikut :
Merk : Schneider
Type : Compact NS400N
Trip unit : STR23SE
Breaking : 50 kA
Ir : 160 – 400 A
Im : 2 – 10 Ir
Keterangan untuk spesifikasinya lihat dihalaman belakang ini :
c. Kelompok 3
𝑽𝟎 𝑽𝟎 𝟒𝟎𝟎
𝑰𝑯𝑺 = = =
√𝟑 × 𝒁 √𝟑 × √𝟐, 𝟑𝟑𝟓𝟓𝟐 + 𝟖, 𝟕𝟔𝟔𝟐
√𝟑 × √𝑹𝒕𝟐 + 𝑿𝒕𝟐
= 𝟐𝟓, 𝟒𝟔 𝒌𝑨
In = 433,013 A
d. Kelompok 4
𝑅𝑡5 = 𝑅𝑡1 + 𝑅𝐺4 = 2,148 + 0,25 = 2,398 𝑚Ω
𝑽𝟎 𝑽𝟎 𝟒𝟎𝟎
𝑰𝑯𝑺 = = =
√𝟑 × 𝒁 √𝟑 × √𝟐, 𝟑𝟗𝟖𝟐 + 𝟖, 𝟕𝟔𝟔𝟐
√𝟑 × √𝑹𝒕𝟐 + 𝑿𝒕𝟐
= 25,41 𝒌𝑨
In = 144,338 A
e. Cadangan
𝑅𝑡5 = 𝑅𝑡1 + 𝑅𝐺5 = 2,148 + 0,18 = 2,328 𝑚Ω
𝑽𝟎 𝑽𝟎 𝟒𝟎𝟎
𝑰𝑯𝑺 = = =
√𝟑 × 𝒁 √𝟑 × √𝟐, 𝟑𝟐𝟖𝟐 + 𝟖, 𝟕𝟔𝟔𝟐
√𝟑 × √𝑹𝒕𝟐 + 𝑿𝒕𝟐
= 25,46 𝒌𝑨
In = 360,844 A