Bagian 4
Jika kondisi tertentu tindakan proteksi tidak dapat dipenuhi, harus diterapkan
ketentuan tambahan sedemikian sehingga ketentuan proteksi gabungan
mencapai tingkat keselamatan yang sama.
Proteksi dari kejut listrik (PUIL 4-41)
Didasarkan pada a.b. yang melewati tubuh manusia sebesar ≤ 30 mA
secara terus-menerus (t = ∞), yang tidak membahayakan
RA x Ia 50 V
dengan :
RA adalah jumlah resistans elektrode bumi dan penghantar proteksi
untuk BKT, dalam Ω.
Ia adalah arus listrik yang menyebabkan operasi otomatis dari
gawai proteksi, dalam ampere.
Jika digunakan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Ia adalah arus
operasi sisa pengenal In.
Gawai Proteksi Pada Sistem TT
Dalam sistem TT, dikenal penggunaan gawai proteksi berikut ini :
a) GPAS (diharuskan);
b) GPAL (Gawai Proteksi Arus Lebih) , yang dapat berupa sekering atau
pemutus sirkit (MCB).
CATATAN :
a) GPAL hanya dapat diterapkan untuk proteksi dari sentuh tak langsung
dalam sistem TT jika nilai RA sangat rendah (yang sangat sulit
dipenuhi). Karena itu maka harus ditambah dengan GPAS.
Z s x Ia Uo
dengan :
Zs adalah impedans lingkar gangguan yang terdiri atas sumber, penghantar
aktif sampai ke titik gangguan dan penghantar proteksi PE antara titik
gangguan dan sumber, dalam Ω.
Ia adalah arus yang menyebabkan operasi pemutusan otomatis gawai proteksi
(dalam ampere) yaitu :
a) di dalam waktu yang dinyatakan dalam Tabel 3.13-1 sebagai fungsi
tegangan nominal Uo, atau
b) di dalam waktu konvensional maksimum 5 detik jika dalam kondisi yang
dinyatakan dalam 3.13.2.3
Uo adalah tegangan nominal a.b. efektif ke bumi, dalam volt.
CATATAN 1 Jika arus hubung pendek tersebut di atas tidak cukup besar
sehingga gawai proteksi arus lebih (GPAL) tidak bekerja, maka dapat
digunakan gawai proteksi arus sisa (GPAS).
Gawai Proteksi Pada Sistem TN
Dalam sistem TN, dikenal penggunaan gawai proteksi
berikut ini :
a) GPAL;
b) GPAS;
kecuali bahwa :
1) GPAS tidak boleh digunakan dalam sistem TN-C;
2) jika GPAS digunakan dalam sistem TN-C-S, penghantar PEN tidak boleh
digunakan di sisi beban. Hubungan penghantar proteksi PE ke penghantar
PEN harus dibuat di sisi sumber dari GPAS.
Lampiran F Rekomendasi Untuk Sistem TT, TN Dan IT
Proteksi Gawai proteksi Gawai proteksi
Jenis sistem tambahan untuk sentuh tak untuk bahaya Rekomendasi Contoh penerapan
Pembumian terhadap langsung saja kebakaran saja
sentuh
langsung
1.Sistem TT GPAS GPAS 300 mA GPAS 500 mA Bila proteksinya lengkap, direkomendasi- Semua bangunan perkantoran
30 mA kan untuk instalasi dengan resiko bahaya dan industri yang memerlukan
dan gangguan paling kecil, termasuk instalasi yang handal,
masalah kesesuaian termasuk gedung pintar dan
elektromagnet industri komputer, elektronik,
(KEM atau EMC) telekomunikasi.
2.Sistem TN-S GPAS GPAL atau GPAS GPAS 500 mA Seperti sistem TT Seperti sistem TT
30 mA 0,4 detik
3.Sistem TN-C Tidak bisa GPAL 0,4 detik Tidak bisa Direkomendasikan hanya untuk instalasi
sederhana dengan resiko terbesar,
termasuk bahaya kebakaran dan
masalah KEM.
Dilarang dipasang pada lokasi dengan
resiko ledak dan resiko kebakaran tinggi.
4.SistemTN-C-S GPAS GPAL atau GPAS GPAS 500 mA Bila proteksinya lengkap, hanya tidak Untuk rumah tangga, industri
30 mA 0,4 detik direkomendasikan untuk instalasi yang dan per-kantoran yang tidak
peka terhadap masalah KEM. peka terhadap masalah KEM.
5.Sistem IT GPAS Gawai monitor GPAS 500 mA Direkomendasikan jika kontinuitas suplai Untuk ruang khusus di rumah
30 mA isolasi. menjadi kebutuhan utama sakit, dan industri atau
GPAL atau GPAS perkantoran khusus.
0,4 detik (untuk
gangguan kedua)
Bagian 4-42:
Proteksi Untuk Keselamatan –
Proteksi Terhadap Efek Termal
420.1 (3.23.1) Ruang lingkup
diproteksi oleh GPAS (gawai proteksi arus sisa) dengan arus sisa operasi
pengenalnya tidak melampaui 300 mA, atau
dipantau oleh gawai pemantau insulasi kontinu yang menghidupkan alarm
saat terjadi gangguan insulasi.
Ketentuan ini berlaku juga untuk perumahan dengan daya 3500 VA dan lebih
besar. Untuk perumahan dengan daya di bawah 3500 VA sangat dianjurkan.
Listrik Sebagai Penyebab Kebakaran
Pemanasan lebih karena beban lebih atau hubung pendek,
mengakibatkan kerusakan isolasi kabel
Penyambungan buruk
busur api listrik pada titik sambung
Karakteristik Operasi Gawai Yang Memproteksi Terhadap Beban Lebih Harus Memenuhi
Dua Kondisi Berikut ;
IB ≤ I n ≤ I Z
I2 ≤ 1,45 × Iz
Dengan
Ib Adalah Arus Desain Untuk Sirkit Tersebut;
Iz Adalah KHA Kontinu Kabel (Lihat Ayat 523);
In Adalah Arus Pengenal Gawai Proteksi;
CATATAN 1 Untuk Gawai Proteksi Yang Dapat Disetel, Arus Pengenal In Adalah
Setelan Arus Yang Dipilih.
I2 Adalah Arus Yang Memastikan Operasi Efektif Gawai Proteksi Dalam Waktu
Konvensional.
Bagian 4-43: Proteksi Untuk Keselamatan – Proteksi Terhadap Arus Lebih
(PUIL 2011)
Lampiran B
(Informatif)
Bagian 4-44:
Proteksi Untuk Keselamatan –
Proteksi Terhadap Gangguan Voltase Dan Gangguan
Elektromagnetik
440.1 Ruang lingkup
Dalam hal gangguan ke bumi pada sisi VM gardu distribusi, jenis voltase
lebih berikut dapat mempengaruhi instalasi VR:
voltase gangguan frekuensi daya (Uf);
voltase stres frekuensi daya (U1 dan U2).
443.1 Umum
Ayat ini berkaitan dengan proteksi instalasi listrik terhadap voltase lebih
transien asal atmosfer yang disalurkan oleh sistem distribusi suplai dan
terhadap voltase lebih penyakelaran.
Umumnya voltase lebih penyakelaran lebih rendah dari voltase lebih
transien asal atmosfer dan karena itu persyaratan terkait proteksi terhadap
voltase lebih asal atmosfer biasanya mencakup proteksi terhadap voltase
lebih penyakelaran.
443.4 Voltase ketahanan impuls perlengkapan yang disyaratkan
Perlengkapan harus dipilih sedemikian sehingga voltase ketahanan impuls tidak kurang
dari voltase ketahanan impuls yang disyaratkan seperti ditentukan dalam Tabel 44.B.
400/690 8 6 4 2,5
1000 12 8 6 4
a
Menurut IEC 60038.
b
Voltase ketahanan impuls ini diterapkan antara konduktor aktif dan PE.
444 Tindakan Terhadap Pengaruh Elektromagnetik
444.4.1 Sumber EMI (Electromagnetic interferences)
Perlengkapan listrik yang peka pada pengaruh elektromagnetik sebaiknya tidak
berlokasi di dekat sumber potensial emisi elektromagnetik seperti;
- gawai sakelar untuk beban induktif,
- motor listrik,
- lampu fluoresen,
- mesin las,
- komputer,
- penyearah,
- pemancung (chopper),
- konverter/regulator frekuensi,
- lift,
- transformator,
- perlengkapan hubung bagi,
- rel distribusi daya
A
444.4.2 Tindakan untuk mengurangi EMI
i) Jika digunakan kabel sinyal atau data berskrin, harus diperhatikan untuk
membatasi arus gangguan dari sistem daya yang mengalir melalui skrin dan
inti kabel sinyal atau kabel data yang dibumikan. Konduktor tambahan dapat
diperlukan, misalnya konduktor ikatan ekuipotensial pintas untuk perkuatan
skrin; lihat Gambar 44.R1.
j) Jika kabel sinyal atau kabel data berskrin bersama-sama untuk beberapa
bangunan yang disuplai dari sistem TT, konduktor ikatan ekuipotensial
pintas sebaiknya digunakan; lihat Gambar 44.R2. Konduktor pintas harus
mempunyai luas penampang minimum 16 mm2 Cu atau setara. Luas
penampang setara harus didimensi sesuai dengan 544.1 Bagian 5-54.
k) Hubungan ikatan ekuipotensial sebaiknya mempunyai impedans serendah
mungkin,
dengan sependek mungkin,
dengan mempunyai bentuk penampang yang menghasilkan reaktans dan
impedans induktif rendah per meter rute, misalnya anyaman ikatan dengan rasio
lebar dan tebal sebesar lima hingga satu.
445.1.1 Jika drop voltase atau hilang voltase dan restorasi berikutnya dari
voltase dapat menimbulkan situasi berbahaya untuk manusia atau
properti, harus dilakukan tindakan pencegahan yang sesuai. Tindakan
pencegahan juga harus dilakukan jika bagian instalasi atau pemanfaat
listrik dapat rusak karena drop voltase.