Anda di halaman 1dari 46

BIMBINGAN TEKNIS PUIL 2011

Bagian 4

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Palembang, 5 November 2019


Bartien Sayogo
PUIL Bagian 4:
Proteksi untuk Keselamatan
 Proteksi untuk keselamatan menentukan persyaratan terpenting untuk
melindungi manusia, ternak dan harta benda, meliputi:
o Proteksi terhadap kejut listrik (Bagian 4-41)
o Proteksi terhadap efek termal (Bagian 4-42)
o Proteksi terhadap arus lebih (Bagian 4-43)
o Proteksi terhadap gangguan voltase dan gangguan elektromagnetik
(Bagian 4-44)

 Tindakan proteksi dapat diterapkan pada seluruh instalasi, pada sebagian


instalasi atau pada suatu perlengkapan

 Jika kondisi tertentu tindakan proteksi tidak dapat dipenuhi, harus diterapkan
ketentuan tambahan sedemikian sehingga ketentuan proteksi gabungan
mencapai tingkat keselamatan yang sama.
Proteksi dari kejut listrik (PUIL 4-41)
 Didasarkan pada a.b. yang melewati tubuh manusia sebesar ≤ 30 mA
secara terus-menerus (t = ∞), yang tidak membahayakan

 Berdasarkan IEC 60479-1 nilai arus sebesar itu berkaitan dengan


tegangan 50 V untuk kondisi kering atau 25 V untuk kondisi basah

 Hal inilah yang menjadi dasar proteksi terhadap kejut listrik


410.1 Ruang lingkup
Bagian 4-41 PUIL menentukan persyaratan penting mengenai
proteksi terhadap kejut listrik, termasuk proteksi dasar (proteksi
terhadap sentuh langsung) dan proteksi gangguan (proteksi terhadap
sentuh tak langsung) dari manusia dan ternak. Standar ini juga
mencakup penerapan dan koordinasi persyaratan ini yang berkaitan
dengan pengaruh eksternal.

Persyaratan diberikan juga untuk penerapan proteksi tambahan


dalam hal tertentu.
Proteksi dari kejut listrik
Proteksi dari kejut listrik berupa:

 Proteksi dari sentuh langsung maupun tak langsung

 Proteksi dari sentuh langsung atau proteksi dalam pelayanan normal

 Proteksi dari sentuh tak langsung atau proteksi dalam kondisi


gangguan
Sentuh langsung dan sentuh tak langsung
410.3.3 Dalam setiap bagian instalasi harus diterapkan satu atau lebih tindakan
proteksi, dengan memperhitungkan kondisi pengaruh eksternal.

Tindakan proteksi berikut biasanya diizinkan:

- diskoneksi otomatis suplai (Ayat 411),


- insulasi dobel atau diperkuat (Ayat 412),
- separasi listrik untuk suplai dari satu pemanfaat listrik (Ayat 413),
- voltase ekstra rendah (SELV atau PELV) (Ayat 414).

Tindakan proteksi yang diterapkan dalam instalasi harus dipertimbangkan pada


pemilihan dan pemasangan perlengkapan.
Proteksi Dari Sentuh Langsung Maupun Tak
Langsung
 Dilaksanakan dengan tegangan ekstra rendah, yaitu maksimum 50 V a.b.
atau 120 V a.s.

 Disuplai dari salah satu sumber:


 Transformator isolasi keselamatan
 Motor generator
 Sumber elektrokimia (misalnya baterai)
 Gawai elektronik tertentu

 Dapat dilaksanakan dengan:


 SELV: tidak dibumikan
 PELV: dibumikan
 FELV: jika persyaratan SELV atau PELV tidak terpenuhi
Proteksi Dari Sentuh Langsung
(Dalam Pelayanan Normal)
 Sentuh langsung dapat terjadi pada bagian aktif perlengkapan atau pada
instalasi listrik

 Dapat diatasi dengan:


 Proteksi dengan insulasi bagian aktif
 Proteksi dengan penghalang atau selungkup
 Proteksi dengan rintangan
 Proteksi dengan penempatan di luar jangkauan
 Proteksi tambahan dengan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS)
Proteksi Dengan Insulasi Bagian Aktif
 Bagian aktif: penghantar atau bagian konduktif yang dimaksudkan untuk
dilistriki pada pemakaian normal; termasuk di dalamnya penghantar netral,
tapi tidak termasuk penghantar PEN
 Bagian aktif harus seluruhnya tertutup dengan insulasi yang hanya dapat
dilepas dengan merusaknya
 Untuk perlengkapan listrik buatan pabrik, insulasi harus sesuai dengan
standar yang relevan untuk perlengkapan tersebut
 Untuk perlengkapan lain: insulasi harus mampu menahan stres yang
mungkin mengenainya dalam pelayanan, misalnya pengaruh:
 mekanis
 kimia
 listrik
 termal
 Contoh: kabel dengan insulasi yang memenuhi persyaratan
Proteksi Tambahan Dengan GPAS
 Penggunaan GPAS hanya dimaksudkan untuk menambah tindakan
proteksi lain terhadap kejut listrik dalam pelayanan normal
 GPAS dikenal sebagai RCD (Residual current device) atau RCPD
(Residual current protective device), atau GFCI (Ground fault circuit
interrupter – digunakan di USA)
 GPAS di pasaran dikenal juga sebagai ELCB (Earth-leakage circuit-
breaker)
 Penggunaan GPAS, dengan arus operasi sisa pengenal ≤ 30 mA, dikenal
sebagai proteksi tambahan dari kejut listrik dalam pelayanan normal, jika
tindakan proteksi lain gagal atau karena kecerobohan pemakai
411.3.3 Proteksi Tambahan
Dalam sistem a.b., proteksi tambahan dengan sarana GPAS sesuai
dengan 415.1 harus dipasang untuk

 kotak kontak dengan arus pengenal tidak melebihi 20 A untuk


digunakan oleh orang awam dan dimaksudkan untuk penggunaan
umum; dan
CATATAN 1 Pengecualian dapat dilakukan untuk:
 kotak kontak untuk digunakan di bawah supervisi tenaga terampil
atau terlatih, misalnya dalam beberapa lokasi komersial atau
industri, atau
 disediakan kotak kontak spesifik untuk hubungan jenis khusus
perlengkapan.

 perlengkapan portabel dengan arus pengenal tidak melebihi 32 A


untuk pasangan luar.
415.1 Proteksi Tambahan: GPAS
415.1.1 Penggunaan GPAS dengan arus operasi sisa pengenal tidak
melebihi 30 mA, dikenal dalam sistem a.b. sebagai proteksi tambahan
dalam hal kegagalan ketentuan untuk proteksi dasar dan/atau ketentuan
untuk proteksi gangguan atau ketidak hati-hatian pengguna.

415.1.2 Penggunaan gawai tersebut tidak dikenal sebagai sarana tunggal


proteksi dan tidak meniadakan perlunya untuk menerapkan salah satu
tindakan proteksi yang ditentukan dalam Ayat 411 hingga Ayat 414.
Proteksi Dari Sentuh Tak Langsung
 Sentuh tak langsung adalah sentuh pada bagian konduktif terbuka (BKT)
perlengkapan atau instalasi yang dalam keadaan normal tidak bervoltase,
tapi menjadi bervoltase dalam kondisi gangguan karena kegagalan
insulasi
 Kegagalan insulasi harus dicegah dengan:
 Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik
 Bagian aktif harus diinsulasi dengan bahan yang tepat
 Instalasi listrik harus dipasang dengan baik
 Proteksi dari sentuh tak langsung dapat dilakukan dengan:
 Pemutusan suplai secara otomatis (ayat 411)
 Penggunaan perlengkapan kelas II atau insulasi ekivalen
 Lokasi tidak konduktif
 Ikatan ekuipotensial lokal bebas bumi
 Separasi listrik
Sistem TT
Persyaratan sistem TT

Kondisi berikut ini harus dipenuhi :

RA x Ia  50 V

dengan :
 RA adalah jumlah resistans elektrode bumi dan penghantar proteksi
untuk BKT, dalam Ω.
 Ia adalah arus listrik yang menyebabkan operasi otomatis dari
gawai proteksi, dalam ampere.
 Jika digunakan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), Ia adalah arus
operasi sisa pengenal In.
Gawai Proteksi Pada Sistem TT
Dalam sistem TT, dikenal penggunaan gawai proteksi berikut ini :

a) GPAS (diharuskan);

b) GPAL (Gawai Proteksi Arus Lebih) , yang dapat berupa sekering atau
pemutus sirkit (MCB).

CATATAN :

a) GPAL hanya dapat diterapkan untuk proteksi dari sentuh tak langsung
dalam sistem TT jika nilai RA sangat rendah (yang sangat sulit
dipenuhi). Karena itu maka harus ditambah dengan GPAS.

b) Gawai proteksi yang beroperasi dengan tegangan gangguan dapat


dipergunakan untuk penerapan khusus, jika gawai proteksi yang
disebutkan di atas tidak dapat dipergunakan.
Sistem TN-C-S (yang umum berlaku di Indonesia)
Persyaratan Sistem TN
Berlaku persyaratan berikut ini :

Z s x Ia  Uo

dengan :
 Zs adalah impedans lingkar gangguan yang terdiri atas sumber, penghantar
aktif sampai ke titik gangguan dan penghantar proteksi PE antara titik
gangguan dan sumber, dalam Ω.
 Ia adalah arus yang menyebabkan operasi pemutusan otomatis gawai proteksi
(dalam ampere) yaitu :
 a) di dalam waktu yang dinyatakan dalam Tabel 3.13-1 sebagai fungsi
tegangan nominal Uo, atau
 b) di dalam waktu konvensional maksimum 5 detik jika dalam kondisi yang
dinyatakan dalam 3.13.2.3
 Uo adalah tegangan nominal a.b. efektif ke bumi, dalam volt.

CATATAN 1 Jika arus hubung pendek tersebut di atas tidak cukup besar
sehingga gawai proteksi arus lebih (GPAL) tidak bekerja, maka dapat
digunakan gawai proteksi arus sisa (GPAS).
Gawai Proteksi Pada Sistem TN
Dalam sistem TN, dikenal penggunaan gawai proteksi
berikut ini :
a) GPAL;
b) GPAS;

kecuali bahwa :
1) GPAS tidak boleh digunakan dalam sistem TN-C;
2) jika GPAS digunakan dalam sistem TN-C-S, penghantar PEN tidak boleh
digunakan di sisi beban. Hubungan penghantar proteksi PE ke penghantar
PEN harus dibuat di sisi sumber dari GPAS.
Lampiran F Rekomendasi Untuk Sistem TT, TN Dan IT
Proteksi Gawai proteksi Gawai proteksi
Jenis sistem tambahan untuk sentuh tak untuk bahaya Rekomendasi Contoh penerapan
Pembumian terhadap langsung saja kebakaran saja
sentuh
langsung

1.Sistem TT GPAS GPAS  300 mA GPAS  500 mA Bila proteksinya lengkap, direkomendasi- Semua bangunan perkantoran
30 mA kan untuk instalasi dengan resiko bahaya dan industri yang memerlukan
dan gangguan paling kecil, termasuk instalasi yang handal,
masalah kesesuaian termasuk gedung pintar dan
elektromagnet industri komputer, elektronik,
(KEM atau EMC) telekomunikasi.

2.Sistem TN-S GPAS GPAL atau GPAS GPAS  500 mA Seperti sistem TT Seperti sistem TT
30 mA  0,4 detik

3.Sistem TN-C Tidak bisa GPAL  0,4 detik Tidak bisa Direkomendasikan hanya untuk instalasi
sederhana dengan resiko terbesar,
termasuk bahaya kebakaran dan
masalah KEM.
Dilarang dipasang pada lokasi dengan
resiko ledak dan resiko kebakaran tinggi.

4.SistemTN-C-S GPAS GPAL atau GPAS GPAS  500 mA Bila proteksinya lengkap, hanya tidak Untuk rumah tangga, industri
30 mA  0,4 detik direkomendasikan untuk instalasi yang dan per-kantoran yang tidak
peka terhadap masalah KEM. peka terhadap masalah KEM.

5.Sistem IT GPAS Gawai monitor GPAS  500 mA Direkomendasikan jika kontinuitas suplai Untuk ruang khusus di rumah
30 mA isolasi. menjadi kebutuhan utama sakit, dan industri atau
GPAL atau GPAS perkantoran khusus.
 0,4 detik (untuk
gangguan kedua)
Bagian 4-42:
Proteksi Untuk Keselamatan –
Proteksi Terhadap Efek Termal
420.1 (3.23.1) Ruang lingkup

(3.23.1.1) Manusia, perlengkapan magun, dan bahan magun yang berdekatan


dengan perlengkapan listrik harus diberi proteksi terhadap efek berbahaya
dari bahang (heat) yang dihasilkan oleh perlengkapan listrik, atau radiasi
termal, terutama efek berikut ini:

a) pembakaran atau penurunan mutu (degradasi) bahan;


b) risiko luka bakar;
c) pemburukan fungsi keselamatan dari perlengkapan yang terpasang.
Pengaruh Eksternal
 Perlu dipertimbangkan pengaruh eksternal terhadap instalasi berkaitan
dengan risiko kebakaran yang mungkin timbul, a.l;
 Kondisi evakuasi dalam keadaan darurat
 Sifat material yang diolah atau disimpan
 Bahan bangunan
 Desain bangunan
421 (3.23.2) Proteksi Terhadap Kebakaran
 421.1 (3.23.2.1) Perlengkapan listrik tidak boleh menimbulkan bahaya
kebakaran pada bahan yang berada di dekatnya.

 421.4 (3.23.2.4) Perlengkapan magun yang menyebabkan pemusatan


atau konsentrasi bahang harus berada pada jarak yang memadai dari
setiap benda atau elemen bangunan magun, sedemikian sehingga benda
atau elemen bangunan tersebut dalam kondisi normal tidak dapat terkena
suhu yang berbahaya.

 421.5 (3.23.2.5) Bila perlengkapan listrik dalam suatu lokasi tunggal


berisi cairan yang mudah terbakar dalam jumlah yang signifikan, maka
harus diambil tindakan pencegahan untuk mencegah cairan yang terbakar
dan hasil pembakaran cairan (api, asap, gas beracun) menyebar ke
bagian bangunan yang lain.
Tabel 42A Batas Suhu Dalam Pelayanan Normal
Untuk Bagian Terakses Perlengkapan Dalam
Jangkauan Tangan

Bagian terakses Bahan permukaan Suhu maksimum


terakses °C
Sarana genggam operasi Logam 55
Nonlogam 65
Bagian yang Logam 70
dimaksudkan untuk Nonlogam 80
disentuh tetapi bukan
sarana genggam
Bagian yang tidak perlu Logam 80
disentuh untuk operasi Nonlogam 90
normal
GPAS Sebagai Proteksi Terhadap Kebakaran Akibat Listrik

422.3.10 (MOD) Untuk membatasi akibat arus gangguan pada sistem


perkawatan dari titik pandang risiko kebakaran, khususnya pada bangunan
tempat masyarakat berkumpul yaitu: bangunan untuk kepentingan umum
(misalnya antara lain: stadion olah raga, perkantoran, tempat ibadah, rumah
sakit), bangunan industri, bangunan komersial (misalnya antara lain: hotel,
apartemen, mal, pertokoan, pasar, restoran, rumah susun), bangunan
tinggi/pencakar langit, maka sirkit harus:

 diproteksi oleh GPAS (gawai proteksi arus sisa) dengan arus sisa operasi
pengenalnya tidak melampaui 300 mA, atau
dipantau oleh gawai pemantau insulasi kontinu yang menghidupkan alarm
saat terjadi gangguan insulasi.

Ketentuan ini berlaku juga untuk perumahan dengan daya 3500 VA dan lebih
besar. Untuk perumahan dengan daya di bawah 3500 VA sangat dianjurkan.
Listrik Sebagai Penyebab Kebakaran
 Pemanasan lebih karena beban lebih atau hubung pendek,
mengakibatkan kerusakan isolasi kabel
 Penyambungan buruk
 busur api listrik pada titik sambung

 Arus bocor (sisa) permanen yang melewati insulator yang rusak


 Sistem pembumian yang tidak tepat (TN-C)

Hasil uji laboratorium :


Arus bocor/sisa sebesar 300 mA
cukup untuk menimbulkan busur api listrik

Bagian 4-43:
Proteksi untuk keselamatan –
Proteksi terhadap arus lebih
430.3 Persyaratan Umum

Gawai proteksi harus disediakan untuk mendiskoneksi setiap arus lebih


dalam konduktor sirkit sebelum arus tersebut menyebabkan bahaya akibat
efek mekanis atau termal yang merusak insulasi,sambungan, terminasi
atau bahan di sekitar konduktor.
433 (3.24.4) Proteksi Terhadap Arus Beban Lebih
433.1 (3.24.4.2) Koordinasi Antara Konduktor Dan Gawai Proteksi Beban Lebih
(GPBL)

Karakteristik Operasi Gawai Yang Memproteksi Terhadap Beban Lebih Harus Memenuhi
Dua Kondisi Berikut ;

IB ≤ I n ≤ I Z
I2 ≤ 1,45 × Iz

Dengan
 Ib Adalah Arus Desain Untuk Sirkit Tersebut;
 Iz Adalah KHA Kontinu Kabel (Lihat Ayat 523);
 In Adalah Arus Pengenal Gawai Proteksi;
 CATATAN 1 Untuk Gawai Proteksi Yang Dapat Disetel, Arus Pengenal In Adalah
Setelan Arus Yang Dipilih.
 I2 Adalah Arus Yang Memastikan Operasi Efektif Gawai Proteksi Dalam Waktu
Konvensional.
Bagian 4-43: Proteksi Untuk Keselamatan – Proteksi Terhadap Arus Lebih
(PUIL 2011)
Lampiran B
(Informatif)
Bagian 4-44:
Proteksi Untuk Keselamatan –
Proteksi Terhadap Gangguan Voltase Dan Gangguan
Elektromagnetik
440.1 Ruang lingkup

Persyaratan standar ini dimaksudkan untuk memberikan persyaratan


untuk keselamatan instalasi listrik saat gangguan voltase dan
gangguan elektromagnetik yang timbul karena alasan berbeda yang
ditentukan.

Persyaratan standar ini tidak dimaksudkan untuk berlaku pada sistem


distribusi energi ke publik, atau pembangkitan dan transmisi tenaga
listrik untuk sistem tersebut, walaupun gangguan tersebut dapat
dihantarkan ke atau antara instalasi listrik melalui sistem suplai ini.
 442 Proteksi instalasi voltase rendah (VR) terhadap voltase lebih
temporer karena gangguan bumi pada sistem voltase menengah (VM)
dan karena gangguan pada sistem VR
 443 Proteksi terhadap voltase lebih asal atmosfer atau karena
penyakelaran
 444 Tindakan terhadap pengaruh elektromagnetik
 445 Proteksi terhadap voltase kurang
442 Proteksi Instalasi Voltase Rendah (VR) Terhadap
Voltase Lebih Temporer Karena Gangguan Bumi Pada
Sistem Voltase Menengah (VM) Dan Karena Gangguan
Pada Sistem VR
442.1 Lingkup penerapan
Persyaratan ini memberikan persyaratan untuk keselamatan instalasi VR saat:
 gangguan antara sistem VM dan bumi pada gardu transformator yang menyuplai
instalasi VR,
 lepasnya netral suplai pada sistem VR,
 hubung pendek antara konduktor lin dan netral,
 pembumian tak sengaja konduktor saluran lin dari sistem IT VR.

Subayat berikut mempertimbangkan empat situasi seperti dijelaskan dalam 442.1


yang umumnya menyebabkan voltase lebih temporer terganas seperti didefinisikankan
dalam IEC 60050-604:
 gangguan antara sistem VM dan bumi (lihat 442.2);
 lepasnya netral suplai pada sistem VR (lihat 442.3);
 pembumian tak sengaja sistem IT VR (442.4)
 hubung pendek pada instalasi VR (lihat 442.5).
442.2 Voltase Lebih Pada Sistem VR Selama
Gangguan Bumi VM

Dalam hal gangguan ke bumi pada sisi VM gardu distribusi, jenis voltase
lebih berikut dapat mempengaruhi instalasi VR:
 voltase gangguan frekuensi daya (Uf);
 voltase stres frekuensi daya (U1 dan U2).

Tabel 44.A1 memberikan metode perhitungan relevan untuk jenis voltase


lebih yang berbeda.
443 Proteksi Terhadap Voltase Lebih Asal
Atmosfer Atau Karena Penyakelaran

443.1 Umum
 Ayat ini berkaitan dengan proteksi instalasi listrik terhadap voltase lebih
transien asal atmosfer yang disalurkan oleh sistem distribusi suplai dan
terhadap voltase lebih penyakelaran.
 Umumnya voltase lebih penyakelaran lebih rendah dari voltase lebih
transien asal atmosfer dan karena itu persyaratan terkait proteksi terhadap
voltase lebih asal atmosfer biasanya mencakup proteksi terhadap voltase
lebih penyakelaran.
443.4 Voltase ketahanan impuls perlengkapan yang disyaratkan

Perlengkapan harus dipilih sedemikian sehingga voltase ketahanan impuls tidak kurang
dari voltase ketahanan impuls yang disyaratkan seperti ditentukan dalam Tabel 44.B.

Tabel 44.B MOD Voltase ketahanan impuls pengenal perlengkapan yang


disyaratkan
Voltase nominal instalasi a
Voltase ketahanan impuls yang disyaratkan untuk
V kV b
Perlengkapan Perlengkapan Peranti dan Perlengkapan
pada awal distribusi dan pemanfaat diproteksi khusus
Sistem trifase instalasi (voltase sirkit akhir (voltase lebih (voltase lebih
lebih ketegori IV) (voltase lebih kategori II) kategori I)
kategori III)
230/400 6 4 2,5 1,5

400/690 8 6 4 2,5

1000 12 8 6 4

a
Menurut IEC 60038.
b
Voltase ketahanan impuls ini diterapkan antara konduktor aktif dan PE.
444 Tindakan Terhadap Pengaruh Elektromagnetik
444.4.1 Sumber EMI (Electromagnetic interferences)
Perlengkapan listrik yang peka pada pengaruh elektromagnetik sebaiknya tidak
berlokasi di dekat sumber potensial emisi elektromagnetik seperti;
- gawai sakelar untuk beban induktif,
- motor listrik,
- lampu fluoresen,
- mesin las,
- komputer,
- penyearah,
- pemancung (chopper),
- konverter/regulator frekuensi,
- lift,
- transformator,
- perlengkapan hubung bagi,
- rel distribusi daya
A
444.4.2 Tindakan untuk mengurangi EMI

Tindakan berikut mengurangi EMI.


a) Untuk perlengkapan listrik yang peka pada EMI, Gawai Proteksi Surja (GPS)
dan/atau filter direkomendasikan untuk meningkatkan kesesuaian
elektromagnetik (KEM) berkaitan dengan fenomena elektromagnetik yang
dikonduksikan
b) Selubung logam kabel sebaiknya diikat ke CBN (common bonding network).
c) Lingkar induktif sebaiknya dihindari dengan pemilihan rute bersama untuk
perkawatan sirkit daya, sinyal dan data.
d) Kabel daya dan sinyal sebaiknya dijaga terpisah dan sebaiknya, jika dapat
dipraktikkan, menyilang satu sama lain pada sudut siku-siku (lihat 444.6.3).
e) Penggunaan kabel dengan konduktor konsentris untuk mengurangi arus
yang diinduksikan ke dalam konduktor proteksi.
f) Penggunaan kabel multiinti simetris (misalnya kabel berskrin yang terdiri atas
konduktor proteksi terpisah) untuk hubungan listrik antara konvertor dan
motor, yang mempunyai penggerak motor dikendalikan frekuensi.
g) Penggunaan kabel sinyal dan data menurut persyaratan KEM petunjuk
pabrikan.
h) Jika sistem proteksi petir dipasang,
 kabel daya dan sinyal harus dipisah dari konduktor turun sistem proteksi petir (SPP)
dengan jarak minimum atau dengan menggunakan skrin. Jarak minimum harus
ditentukan oleh perancang SPP sesuai dengan IEC 62305-3;
 selubung atau perisai logam kabel daya dan sinyal sebaiknya diikat sesuai dengan
persyaratan proteksi petir yang diberikan dalam IEC 62305-3 dan IEC 62305-4.

i) Jika digunakan kabel sinyal atau data berskrin, harus diperhatikan untuk
membatasi arus gangguan dari sistem daya yang mengalir melalui skrin dan
inti kabel sinyal atau kabel data yang dibumikan. Konduktor tambahan dapat
diperlukan, misalnya konduktor ikatan ekuipotensial pintas untuk perkuatan
skrin; lihat Gambar 44.R1.
j) Jika kabel sinyal atau kabel data berskrin bersama-sama untuk beberapa
bangunan yang disuplai dari sistem TT, konduktor ikatan ekuipotensial
pintas sebaiknya digunakan; lihat Gambar 44.R2. Konduktor pintas harus
mempunyai luas penampang minimum 16 mm2 Cu atau setara. Luas
penampang setara harus didimensi sesuai dengan 544.1 Bagian 5-54.
k) Hubungan ikatan ekuipotensial sebaiknya mempunyai impedans serendah
mungkin,
 dengan sependek mungkin,
 dengan mempunyai bentuk penampang yang menghasilkan reaktans dan
impedans induktif rendah per meter rute, misalnya anyaman ikatan dengan rasio
lebar dan tebal sebesar lima hingga satu.

l) Jika rel pembumian dimaksudkan (menurut 444.5.8) untuk menunjang


sistem ikatan ekuipotensial instalasi TI signifikan pada bangunan, maka
dapat dipasang sebagai cincin tertutup.
444.5.3 Struktur Berbeda Untuk Jaringan Konduktor
Ekuipotensial Dan Konduktor Pembumian

Gambar 44.R16 - Contoh jaringan ikatan ekuipotensial dalam struktur tanpa


sistem proteksi petir
444.6 Pemisahan Sirkit

Gambar 44.17A Pemisahan antara kabel daya dan TI


untuk panjang rute kabel ≤ 35 m
445 Proteksi terhadap voltase kurang

 445.1.1 Jika drop voltase atau hilang voltase dan restorasi berikutnya dari
voltase dapat menimbulkan situasi berbahaya untuk manusia atau
properti, harus dilakukan tindakan pencegahan yang sesuai. Tindakan
pencegahan juga harus dilakukan jika bagian instalasi atau pemanfaat
listrik dapat rusak karena drop voltase.

Gawai proteksi voltase kurang tidak disyaratkan jika kerusakan instalasi


atau pemanfaat listrik dianggap pada risiko yang dapat diterima, asalkan
tidak terjadi bahaya untuk manusia.

 445.1.5 Jika penutupan balik gawai proteksi mungkin menimbulkan


situasi berbahaya, penutupan balik tidak boleh otomatis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai