Anda di halaman 1dari 10

RANCANG PROGRAM SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER SMART RELAY TYPE SR3B261BD

Leily Wustha Johar1, Fadli Eka Yandra2, H.NJ. Thamrin3, Umar Djufri4, Rozlinda Dewi5
1
Program Studi Teknik Listrik, Fakultas Teknik, Universitas Batanghari
2
Program Studi Teknik Listrik, Fakultas Teknik, Universitas Batanghari
3
Program Studi Teknik Listrik, Fakultas Teknik, Universitas Batanghari
4
Program Studi Teknik Listrik, Fakultas Teknik, Universitas Batanghari
e-mail:

Abstrak- Programmable logic controller (PLC) dapat diprogram untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk merancang sistem
pemadam kebakaran, dengan merangkai beberapa komponen PLC, selenoid, springkle, power supply, adaptor, smoke detector, heat
detector, pilot lamp, push button, relay, selector switch.rancang program diseting untuk mendeteksi asap dan suhu tinggi yang terjadi
jika adanya kebakaran. jika sensor mendeteksi adanya asap dan suhu tinggi maka sensor akan memberi sinyal kepada plc untuk
menghidupkan dan mengaktifkan seluruh komponen bekerja dan memadamkan kebakaran yang terjadi.

Kata Kunci : PLC, Selenoid, Smoke Detector, Heat Detector.

Abstract- Programmable logic controller (PLC) can be programmed for various purposes, one of which is to design a fire
extinguishing system, by assembling several components of PLC, solenoid, springkle, power supply, adapter, smoke detector, heat
detector, pilot lamp, push button, relay, selector switch. design the program settings to detect smoke and high temperatures that occur
in the event of a fire. if the sensor detects smoke and high temperature, the sensor will give a signal to the plc to turn on and activate
all working components and extinguish the fire. Keywords: Fire, fire alarm, smoke detector, programmable logic controller.

Keyword : PLC, Selenoid, Smoke Detector, Heat Detector

PENDAHULUAN
Saat ini sering terjadi pemicu kendala di sebuah Solusi terbaik untuk tetap menjaga keamanan area
gedung, salah satunya adalah kebakaran. Salah satu gedung dari timbulnya kebakaran yang sangat besar
contoh pemicu kebakaran pada gedung adalah tidak dengan menyediakan alat seperti fire alarm dan smoke
diperhatikannya fasilitas gedung seperti kabel listrik detector berbasis programmable Logic Controller
yang tidak dirawat dengan baik yang dapat menjadi (PLC). Karena fire alarm dan smoke detector berbasis
penyebab kebakaran. Ada juga kesalahan dari PLC dapat menangkap sinyal saat terjadinya kebakaran,
pengunaan peralatan yang mudah memicu kebakaran. dan smoke detector juga akan memberikan sinyal
kepada PLC sehingga PLC dapat memerintahkan dapat dengan mudah melakukan hal tersebut tanpa
peralatan kontrol yang berada pada ruang kontrol seperti melakukan perubahan pengawatan sehingga
lampu indicator, sirene, lampu strip, dan springkle menghemat waktu dan biaya dan jika terjadi
bekerja. kesalahan dalam pemrograman, perbaikan dapat
Tujuan pembuatan program ini adalah untuk dilakukan dengan cepat. Kesalahan – kesalahan
menjadi bahan pertimbangan bagi pihak yang akan yang terjadi didalam program atau terjadi secara
merancang atau mengerjakan suatu model sistem internal dapat diketahui lebih dini karena PLC
pemadam kebakaran pada gedung. dalam perangkat lunaknya dilengkapi dengan
fasilitas eror diagnostic.
TINJAUAN PUSTAKA 3. Jumlah Kontak Besar PLC mempunyai banyak
Programmable Logic Controller (PLC) kontak dalam satu relay yang tersedia dalam
Perkembangan teknologi mikroelektronika dan pemrograman. Ratusan kontak dalam satu relay
mikroposesor menjadikan PLC saat ini semakin ideal dapat digunakan jika jumlah memori mencukupi.
dan fleksibel dalam memenuhi sistem pengendalian 4. Pilot Running. Sebuah program PLC dapat diuji
industri yang semakin kompleks dan canggih. coba dikantor atau di laboratorium. Program dapat
PLC adalah suatu peralatan elektronik digital yang ditulis, dites, diamati dan dievaluasi serta
memenuhi kriteria sebagai berikut : dimodifikasi jika diperlukan, satu penghematan
1. Ramah pengguna. waktu yang signifikan.
2. Berbasis mikroposesor yang khusus digunakan 5. Observasi. Visual operasi rangkaian dapat dilihat
mengendalikan berbagai tingkat kompleksitasnya. langsung pada monitor, berfungsi dengan baik
3. Mempunyai memori tempat instruksi – instruksi atau tidak dapat di lihat apa yang terjadi. Bagian
disimpan yang dapat diprogram. rangkaian akan menyala jika energized sehingga
4. Dapat beroperasi dalam sistem analog maupun trouble shooting dapat dilakukan dengan cepat.
sistem digital yang disalurkan melalu modul. 6. Kecepatan. Operasional kecepatan
operasional program PLC begitu cepat,
Keuntungan Penggunaan PLC operasi logic PLC ditentukan oleh waktu scan
Secara umum penggunaan PLC mempunyai yang berada pada range dari orde milidetik
beberapa kelebihan yang dominan yaitu :
sampai orde mikrodetik.
1. Fleksibel dalam satu mesin yang dikendalikan
secara elektronik membutuhkan satu kontroler, 5
mesin mungkin membutuhkan 5 kontroler yang
berbeda. Dengan PLC dimungkinkan 5 mesin atau
lebih dikendalikan oleh satu modul PLC saja.
2. Modifikasi dan Perbaikan Kesalahan. Dalam
sistem relay perubahan fungsi kerja suatu mesin
membutuhkan perubahan rangkaian pengawatan
dan mungkin peralatan sedangkan sistem PLC
7. Metode pemrograman ladder PLC dapat rata, ini dapat diperoleh dengan penyearah dan
diprogram dalam leader oleh teknisi atau operator. stabilisator atau menggunakan rangkaian
Alternatifnya orang yang biasa bekerja dalam switching.
lingkup pengendalian digital atau boolean dapat 2. PLC sebagai sebuah komputer
juga dengan mudah memprogram PLC PLC adalah suatu komputer dengan berbeda tipe
menggunakan metode function blok diagram atau dan pengoperasiannya. Kebanyakan orang
instruction list. Pada PLC tertentu pemrograman menyukai pengolahan data dengan komputer / PC
dapat juga dilakukan dengan bahasa tinggi seperti yang sangat baik dalam prangkat lunak sehingga
bahasa C. orang dapat pengolahan kata, membuat gambar
8. Keandalan dan Perawatan PLC dibuat dari dengan computer aided design (CAD), dan lain-
komponen olid state yang pada umumnya lebih lainnya. Suatu computer lain yang lazim disebut
andal dibanding sistem mekanik atau relay atau sebagai ‘komputer kontrol proses’ yang digunakan
timer, sehingga biaya perawatannya rendah dan untuk kontrol proses industri seperti permesinan,
down timenya minimal. robot, proses manutacturing. Komputer ini
9. Dokumentasi Hasil pemrograman dapat dicetak mempunyai peripheral input seperti keyboard,
keprinter dengan segera jika dibutuhkan, sehingga mouse dan input kontrol saklar – saklar dan sensor
verifikasi terhadap hasil pemrograman dengan sedangkan peripheral output seperti video display
fungsi seharusnya tidak membutuhkan pengurutan terminal VDT dan printer dan output kontrol yang
kabel. dapat mengendalikan motor, selenoid, lampu, dan
10.Operasi Rangkaan Tetap jika rangkaian dalam sebagainya. PLC adalah merupakan tipe
operasi tidak pernah mengalami perubahan fungsi ‘komputer proses’ yang dapat digunakan
kerja, sistem kontrol tetap mungkin masih lebih diberbagai macam tingkat pengendalian dengan
murah dibanding PLC. PLC akan sangat efektif kompleksitas yang berbeda – beda, dengan bentuk
ketika perubahan secara priodik dalam operasi yang relatif kecil, mudah dioperasikan, dapat
perlu dilakukan. Hal ini merupakan faktor diprogram berulang – ulang, dapat memproses
kekurangan sistem PLC. sinyal analog maupun digital/diskret. Serta
mempunyai berbagai keuntungan lainnya
Kerja PLC diantaranya fleksibel, mudah dalam memperbaiki
PLC dapat dioperasikan dengan beberapa bantuan kesalahan, mempunyai banyak kontak,dapat diuji
alat seperti: coba langsung dan dimonitor lewat layar
1. Catu Daya komputer, operasi cepat dan fal safe, andal dan
PLC pada umumnya beroperasi pada +/- 5 volt murah perawatannya akan sangat cocok
DC atau lebih tinggi untuk bagian interfacenya digunakan untuk berbagai pengendalan di industri.
karena itu suatu catu daya dibutuhkan untuk 3. CPU (Central Processing Unit)
merubah sumber daya yang ada (120/220VAC) CPU merupakan otak/jantungnya PLC
menjadi tegangan level PLC. Catu daya harus mempunyai dua bagian penting yakni :
mampu menghasilkan tegangan yang stabil dan a. Mikroprosessor
Merupakan bagian yang memproses operasi atau AC dengan tingkat terpakai dan pada PLC
aritmatik dan logika yang di klasifikasikan kecil dan medium umumnya terdiri dari sistem
dalam ukuran bit (8,16 dan 32 bit) dan relay, transistor dan thyristor (triac), sedangkan
kecepatan clock ( dari orde megahertz pada PLC besar umumnya modul I/O biner
sampai dengan orde gigahertz) sebagai mengeluarkan tegangan 0-10 volt DC untuk logik
indikasi tingkat kemampuannya, semakin ‘1’ atau arus 0-20mA untuk kemudian disuplaikan
besar bit dan tingginya clock maka ke eksternal relay atau lainnya. Sama halnya
kemampuan PLC tersebut semakin dengan modul input, interface modul output juga
powerfull. Beberapa PLC besar dipisahkan dari CPUnya dengan optoisolator
menggunakan IC pentium namun sehingga CPU terhindar dari tengangan yang
kebanyakan PLC kecil/medium relatif lebih besar.
menggunakan 16 sampai 32 bit prosessor
dengan kecepatan 33 MHz sampai 300MHz.
b. Solid state memori Spesifikasi Prangkat Keras PLC
Memori dalam PLC yang berfungsi sebagai Terdapat banyak OEM dan tipe PLC dari yang
penyimpanan program sistem operasi dan mikro (ukuran kecil) sampai sistem Rak (ukuran
program pemakai. Memori yang digunakan medium dan besar) dengan berbagai macam I/O serta
adalah ROM untuk menyimpan program jumlahnya I/O nya.
sistem operasi yang tidak hilang jika catu Spesifikasi perangkat keras PLC pada umumnya
daya mati dan RAM/ EEPROM/ NOVRAM dapat dilihat dari beberapa parameter seperti :
berguna menyimpan program pemakai PLC 1. Kapasitas memori dinyatakan dalam KWord atau
modern menggunakan flash Ram sebagai KStep atau Kinstruction, menyatakan seberapa
memori pemakai yang dapat ditambahkan / panjang pemakaian dapat menggunakannya.
diupgrade dan dilengkapi dengan batrai Besar kecilnya memori yang dibutuhkan
backup atau gold kapasitor untuk tergantung dari besar kecilnya proses yang akan
mempertahankan program tidak terhapus dijalankan.
saat catu daya mati. 2. Jumlah I/O Biner / analog yang dapat diakses
4. Module I/O 3. Frekuensi clock, menyatakan seberapa cepat
Sinyal listrik yang berasal dari sensor atau dapat memproses sebuah input atau output
transducer diproses oleh modul input dalam dua 4. Ketersediaan saluran untuk berbagai komunikasi
tahap, pertama sinyal listrik berlogika ‘1’ akan dengan host link, ethernet, modbus dll.
diubah menjadi tegangan DC dengan tingkat
tegangan yang sesuai dengan perangkat Diagram Ladder
elektroniknya, kemudan dilewatan isolasi Smart Relay dapat diprogram dengan Bahasa
elektronik / optoisolator masukan ke CPU. Modul ladder atau yang umum disebut sebagai diagram ladder
output beroperasi kebalikan dari modul input, sesuai standar IEC 311. Prinsipnya, diagram ladder
sinyal DC dari CPU di ubah menjadi sinyal DC merupakan sebuah fungsi logika yang memetakan
kondisi inputnya ke outputnya. Fungsi-fungsi logika ini
dibentuk berdasarkan konsep logika.

Gambar 11. Flow Chart Program

HASIL DAN PEMBAHASAN


Flow Chart Program

Mulai

Baca Suhu
Baca ada Asap

Apakah ada
asap?
Tidak
Apakah baca
suhu?

Ya
Mengirim Sinyal Kepada PLC

Hidupkan Selenoid –
Led Strip – Sirene –
Pompa

Apakah masih
ada asap?
Ya
Apakah masih
baca suhu?
Tidak
Matikan
Selenoid – Led Strip – Sirene
– Pompa 6
Lay Out Gedung PLC akan memerintahkan semua alat control
Untuk pengujian hasil hasil program, dbuat kondisi lainnya.
seperti gambar 12, dimana terdapat5 gedung yang 2. Lampu indicator, lampu indicator akan
Selesai
memiliki sensor berbeda, dimana Gedung 1,3,4 menunjukan gedung mana yang mengalami
menggunakan Smoke Detector untuk mendeteksi terjadinya kebakaran.
asap dan Gedung 2,5 menggunakan Heat Detector 3. Sirene, sirene berfungsi sebagai memberi suara
untuk mendeteksi panas ketika gedung tersebut terbakar.
4. Led strip, gunanya sebagai menunjukan ke jalan
evakuasi saat terjadinya kebakaran di gedung
Gedung 2 Gedung
1 tersebut, led strip akan menunjukan ke titik
7 44 7 kumpul yang terdekat saat terjadinya kebakaran.
5. Pompa, pompa akan berfungsi ketika salah 1
1 2 3 3 2 1
gedung tersebut mengalami kebakaran, pompa
6 Heat 5 5 Smoke 6 akan memberi air kepada solenoid dan solenoid
Detecto Detector
r akan memberikan air kepada springkle.

6 6
6. Solenoid, solenoid berfungsi sebagai memandu
7 7
air ke gedung yang terjadi kebakaran, jika
1
1
gedung 1 terbakar maka solenoid 1 terbuka dan
Heat Smoke
Detecto Detector akan memberi air ke springkle gedung 1
r 2
7. Springkle, springkle berfungsi menyemburkan
2
air kepada area gedung yang mengalami
3 3
kebakaran.
Gedung
4
5 4 5 4
4 7
Gedung Gedung
5 3
3 2 1

5 Smoke 6
Detector

Gambar 12. Lay out gedung

Keterangan gambar
1. Sensor heat detector atau smoke detector,
berfungsi sebagai mendeteksi apakah sensor
membaca suhu di ruangan atau asap, jika iya
sensor akan memberi sinyal kepada PLC dan
7

Wiring Perancangan
Gambar 13. Wiring perancangan

Pemrogramman Fire alarm dan Smoke detector


berbasis Programmable Logic Controller (PLC).
8
3. Alat ini bisa di kembangkan lebih dari
Hasil Uji fire alarm dan smoke detector seperti
Pengujian Sensor Smoke Detector penambahan koneksi kepada pemadam
GEDUNG 1 GEDUNG 2 kebakaran dan penjaga gedung.
Fungsi Alat
Terbaca Tidak Terbaca 4. Bisa juga di padukan dalam
Solenoid √ √ penerapannya ke HMI (Human Machine
Pompa √ √ Inteface) sehingga dalam
Sirene √ √ pengontrolannya sudah dapat dilakukan
Springkle √ √ dari depan monitor.

Pengujian Sensor Head Detector


GEDUNG 1 GEDUNG 2
Fungsi Alat
Terbaca Tidak Terbaca
Solenoid √ √
Pompa √ √
Sirene √ √
DAFTAR PUSTAKA
Springkle √ √
[1]. Setiawan, Iwan.2006.Programmable
Logic Controller (PLC) dan teknik
Perancangan Sistem Kontrol.
SIMPULAN
Yogyakarta: ANDI
Hasil dari perancangan dan pengujian fire
[2]. R. S. Rizki, I. D. Sara, and M. Gapy,
alarm dan smoke detector di atas ini, dapat
“Sistem Deteksi Kebakaran Pada
kita simpulkan sebagai berikut :
Gedung Berbasis Programmable Logic
1. Alat ini dapat mendeteksi asap dan
Controller (Plc),” J. Karya Ilm. Tek.
mendeteksi suhu ruangan, jika sensor
Elektro, vol. 2, no
asap dan suhu mendeteksi asap dan suhu
[3]. Electrical Engineering, Programmable
tinggi maka sensor akan memberi sinyal
Logic Controller,
kepada PLC dan PLC akan
Tanoto information Centre,
menghidupkan lampu indicator, sirene,
(https://tanotocentre.wordpress.com/201
led Strip, solenoid, relay digedung yang
0/10/25/programmable-logiccontroller-
terdeteksi asap dan suhu tinggi.
2/, diakses 12 Juli 2018)
2. Alat ini dibuat sebagai simulasi
[4]. Teguh Edi Sulistio, Dasar – dasar PLC
pratikum programmable logic controller
Siemens, Sulitstiyocorps,
(PLC) pada teknik listrik di unbari, agar
(http://teguhpati.blogspot.com/2012/10/d
mahasiswa/i di unbari dapat memahami
asar-dasar-plcsiemens.html, diakses 12
tentang system control PLC.
Juli 2018)

Anda mungkin juga menyukai