Anda di halaman 1dari 16

BAB II

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI


TINJAUAN PUSTAKA

SMART RELAY

2.1 Konsep Dasar

1. Konsep Dasar
Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatan-peralatan
elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi dan mengeliminasi transisi
status yang berbahaya dalam proses produksi. Masing-masing komponen dalam
sistem kontrol proses tersebut memegang peranan pentingnya masing-masing, tidak
peduli ukurannya. PLC (Programmable, menunjukkan kemampuannya dapat diubahubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program
yang telah dibuat. Logic, menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara
aritmatik, yakni melakukan operasi negasi, mengurangi, membagi, mengalikan,
menjumlahkan & membandingkan. Controller, menunjukkan kemampuannya dalam
mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan).
PLC(Programmable Logic Control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses
konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor
yang terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang
dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1,
hidup atau mati). Program yang dibuat umumnya dinamakan diagram tangga atau
ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
Menurut Suryono dan Tugino (2005:1), PLC (Programmable Logic Control) dapat
dibayangkan seperti sebuah personal komputer konvensional (konfigurasi internal
pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal pada personal komputer). Akan
tetapi dalam hal ini PLC dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus kuat).
Jadi bisa dianggap PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang
menyebutnya dengan PC (programmable controlle). Dari beberapa pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa PLC adalah sebuah peralatan kontrol otomatis yang

Universitas Sumatera Utara

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI


17


mempunyai memori untuk menyimpan program masukan guna mengontrol peralatan
atau proses melalui modul masukan dan keluaran baik digital maupun analog. PLC
banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan,
penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Dengan kata lain, hampir
semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronik lainnya. Dengan
demikian, semakin kompleks proses yang harus ditangani semakin penting
penggunaan PLC untuk mempermudah proses-proses tersebut (dan sekaligus
menggantikan beberapa alat yang diperlukan). Selain itu sistem kontrol proses
konvensional memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
a. Perlu kerja keras saat dilakukan pengkabelan.
b. Kesulitan saat dilakukan penggantian dan perbaikan.
c. Kesulitan saat dilakukan pelacakan kesalahan.
d. Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentu dan biasanya lama.
e. Biaya relatif mahal karena membutuhkan spare part relative banyak.
Sedangkan penggunaan kontroler PLC memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan sisitem kontrol proses konvensional, antara lain:
a. Dibandingkan dengan sistem kontrol proses konvensional, jumlah kabel yang
dibutuhkan bisa berkurang hingga 80%, wiring relatif sedikit.
b. PLC mengkonsumsi daya lebih rendah dibandingkan dengan system kontrol
proses konvensional (berbasis relai).
c. Fungsi diagnostik pada sebuah kontroler PLC membolehkan pendeteksian
kesalahan yang mudah dan cepat.
d. Perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat dilakukan
dengan mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau penggantian
program, baik melalui terminal konsol maupun komputer PC.
e. Tidak membutuhkan spare part yang banyak, perangkat kontroler sederhana.
f. Lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional, khususnya dalam kasus
penggunaan instrumen I/O yang cukup banyak dan fungsi operasional
prosesnya cukup kompleks.
g. Ketahanan PLC jauh lebih baik dibandingkan dengan relai automekanik.
h. Dokumentasi gambar sistem lebih sederhana dan mudah dimengerti.
i. Standarisasi sistem kontrol lebih mudah diterapkan.
j. Pemrograman yang ampuh dan disimpan didalam memori.

Universitas Sumatera Utara

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI18


18
k.Aplikasi yang universal karena suatu program ditetukan oleh fungsi yang

tersedia.
k.Aplikasi
yang universal
karena suatu
program
oleh fungsifungsi
yang
l. Commissioning
dan troubleshooting
lebih
mudah ditetukan
dengan menggunkan
tersedia.
yang
tersedia.
l. Commissioning
danmenggunakan
troubleshooting
mudah dengan menggunkan fungsi
m.
Programnya dapat
teks lebih
dan grafik.
yang tersedia.
n. Dapat menerima kondisi lingkungan yang berat.
m. Programnya dapat menggunakan teks dan grafik.
o. Produksi yang relatif besar.
n. Dapat menerima kondisi lingkungan yang berat.
Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroler (CPUnya PLC bisa
o. Produksi yang relatif besar.
berupa mikrokontroller maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan peripheral
Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroler (CPUnya PLC bisa
yang dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relai. Perangkat lunak
berupa mikrokontroller maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan peripheral
programnya sama sekali berbeda dengan bahasa komputer seperti pascal, basis C dan
yang dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relai. Perangkat lunak
lain-lain. Programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai diagram tangga atau
programnya sama sekali berbeda dengan bahasa komputer seperti pascal, basis C dan
ladder diagram. PLC(Programmable Logic Control)
lain-lain. Programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai diagram tangga atau
ladder diagram. PLC(Programmable Logic Control)

2.2 Perangkat Keras


2.2 Perangkat Keras

2.2.1 Zelio Logic Smart Relay

2. Perangkat Keras

2.2.1 Zelio Logic Smart Relay


Smart relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang

biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang kecil dan
Smart relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang
relatif ringan. Zelio Logic smart relay didesain untuk automated systems yang biasa
biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang kecil dan
digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Untuk keperluan industri biasanya
relatif ringan. Zelio Logic smart relay didesain untuk automated systems yang biasa
digunakan untuk aplikasi small finishing, packaging dan juga proses produksi. Selain
digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Untuk keperluan industri biasanya
itu juga digunakan untuk mesin-mesin yang berskala kecil sampai dengan yang skala
digunakan untuk aplikasi small finishing, packaging dan juga proses produksi. Selain
besar dan terkadang juga digunakan untuk home industry. Untuk sector komersial atau
itu juga digunakan untuk mesin-mesin yang berskala kecil sampai dengan yang skala
bangunan biasa digunakan untuk alat penggulung, pintu masuk, instalasi listrik,
besar dan terkadang juga digunakan untuk home industry. Untuk sector komersial atau
compressor dan lain-lain yang menggunakan sistem automasi.
bangunan biasa digunakan untuk alat penggulung, pintu masuk, instalasi listrik,
compressor dan lain-lain yang menggunakan sistem automasi.
Terdapat 2 tipe smart relay yaitu tipe compact dan tipe modular. Perbedaannya adalah

pada tipe modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan
Terdapat 2 tipe smart relay yaitu tipe compact dan tipe modular. Perbedaannya adalah
input dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya
pada tipe modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan
input dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI


19


bisa ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk tipe modular juga dapat
dimonitor dengan jarak jauh dengan penambahan modul.
Fungsi smart relay adalah merupakan suatu bentuk khusus dari pengontrol berbasis
mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat deprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi dengan aturan tertentu dan dapat mengimplementasikan fungsifungsi khusus seperti fungsi logika, sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan
(counting) dan aritmetika dengan tujuan mengontrol mesin-mesin dan proses-proses
yang akan dilakukan secara otomatis dan berulang-ulang. Smart relay ini dirancang
sebaik mungkin agar mudah dioperasikan dan dapat diprogram oleh non-programmer
khusus. Oleh karena itu perancang smart relay telah menempatkan sebuah program
awal (interpreter) di dalam piranti ini yang memungkinkan pengguna meinput
program-program kontrol sesuai dengan kebutuhan mereka dalam kebutuhan mereka
dalam suatu bentuk bahasa pemrograman yang relatif sederhana dan mudah untuk
dimengerti dan dapat diubah atau diganti dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.
Pemrograman yang digunakan pada smart relay telemecanique adalah dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan cara menggunakan tombool-tombol yang terdapat pada
smart relay sehingga dapat mengubah program secara langsung dari smart relay
tersebut. Selain itu pemrograman juga dapat menggunakan computer yang
menggunakan software Zelio Soft 2.
Cara kerja smart relay pertama adalah memeriksa kondisi input. Smart relay akan
memeriksa setiap input yang ada. Kemudian semuanya akan diinputkan ke dalam
memori. Langkah kedua adalah mengeksekusi porogram pada suatu instruksi.
Sehingga kerja smart relay adalah berdasarkan program. Setiap kondisi ditentukan
oleh programnya. Langkah terakhir smart relay mengatur status pada perangkat
keluaran. Dapat kita lihat bahwa smart relay sangat penting dalam suatu proses.
Keuntungan menggunakan Smart Relays adalah:
-

Pemrograman yang sederhana. Dengan adanya layar LCD yang besar dengan
backlight memungkinkan dilakukannya pemrograman melalui front panel atau
menggunakan Zelio Soft 2 Software.

Instalasi yang mudah.

Universitas Sumatera Utara

20

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI


-

Harga lebih murah dibandingkan dengan menggunakan PLC.

20
Fleksibel, kompak dan dapat ditambahkan modul tambahan bila diperlukan,

dual programming language, dan multiple power capabilities (12VDC,

24VDC,
24VAC
120 VAC). dengan menggunakan PLC.
Harga
lebih
murahdan
dibandingkan

Open connectivity.
Zelio
dapat dimonitor
secara
jarak jauh
cara
Fleksibel,
kompak Sistem
dan dapat
ditambahkan
modul
tambahan
bila dengan
diperlukan,
menambahkan
extension
modul dan
berupa
modem.power
Juga tersedia
modul(12VDC,
modbus
dual
programming
language,
multiple
capabilities
sehingga24VAC
Zelio dapat
slave OLC dalam suatu jaringan PLC.
24VDC,
dan menjadi
120 VAC).

Open connectivity. Sistem Zelio dapat dimonitor secara jarak jauh dengan cara
menambahkan extension modul berupa modem. Juga tersedia modul modbus

2.2.2 Smart
Relay
Telemecanique
B201
Keluaran
scheneider
sehingga
Zelio
dapat menjadiSR2
slave
OLCBD
dalam
suatu jaringan
PLC.

Smart relay yang digunakan adalah merk Telemecanique SR2 B201 BD yang dibuat
oleh pabrikan
Schneider.
Smart relay
ini B201
merupakan
Smart relay
modular yang dapat
2.2.2
Smart Relay
Telemecanique
SR2
BD Keluaran
scheneider
diexpand. Software yang digunakan untuk Smart relay ini adalah Zelio Soft 2. Yang
menggunakan
bahasa
ladderadalah
diagram
atau
bisa juga menggunakan
function
block
Smart
relay yang
digunakan
merk
Telemecanique
SR2 B201 BD
yang dibuat
diagram.
Smart
relay yang
digunakan
dapat diexpand
dengan kebutuhan.
oleh
pabrikan
Schneider.
Smart
relay ini merupakan
Smartsesuai
relay modular
yang dapat
Sehingga input
maupun
dapatuntuk
ditambahkan
padaini
Smart
Relay
ini.Soft
Smart
relay
diexpand.
Software
yangoutput
digunakan
Smart relay
adalah
Zelio
2. Yang
ini juga memiliki
layar
yangdiagram
dapat digunakan
untukmenggunakan
melihat maupun
mengganti
menggunakan
bahasa
ladder
atau bisa juga
function
block
program yang
telah
diinput
dalam Smart
relaydiexpand
ini. Pada layar
terdapat
diagram.
Smart
relay
yangkedigunakan
dapat
sesuaitersebut
denganjuga
kebutuhan.
backlight input
yangmaupun
digunakan
untuk
layar
untukini.memudahkan
Sehingga
output
dapatmenerangi
ditambahkan
padatersebut
Smart Relay
Smart relay
pembacaan
pada layar
Smart
relay ini untuk
juga memiliki
data backup
yang
ini
juga memiliki
layartersebut.
yang dapat
digunakan
melihat maupun
mengganti
dilakukanyang
olehtelah
EEPROM
memory.
Komunikasi
yanglayar
digunakan
adalah
program
diinputFlash
ke dalam
Smart
relay ini. Pada
tersebut
juga jaringan
terdapat
Modbus. Smart
relay ini memiliki
range power
supply
yanguntuk
24 VDC.
Batasan
backlight
yang digunakan
untuk menerangi
layar
tersebut
memudahkan
21
tegangan supplynya
adalah
19,2-30
VDC.relay
Arusini
nominalnya
70 mAdata
tanpa
extensions
pembacaan
pada layar
tersebut.
Smart
juga memiliki
backup
yang
jika menggunakan
extensions
180
mA. Komunikasi yang digunakan adalah jaringan
dilakukan
oleh EEPROM
Flash
memory.

Modbus. Smart relay ini memiliki range power supply yang 24 VDC. Batasan

tegangan supplynya adalah 19,2-30 VDC. Arus nominalnya 70 mA tanpa extensions


jika menggunakan extensions 180 mA.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.1 Smart Relay Telemecanique SR2 B201 BD buatan scheneider

Dari gambar di atas dapat kita lihat terdapat layar yang dapat digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
melakukan pemrograman secara langsung dari smart relay tanpa harus menggunakan

5
perangkat komputer. Dengan adanya tombol-tombol yang telah disediakan kita dapat

memrogram dengan lebih mudah.

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI

Gambar 2.1 Smart Relay Telemecanique SR2 B201 BD buatan scheneider


Dari gambar di atas dapat kita lihat terdapat layar yang dapat digunakan untuk
melakukan pemrograman secara langsung dari smart relay tanpa harus menggunakan
perangkat komputer. Dengan adanya tombol-tombol yang telah disediakan kita dapat
memrogram dengan lebih mudah.
Zelio SR2 B201 BD merupakan smart relay generasi ke-2, jenis modular yang akan
dipakai ini dirancang untuk sebuah sistem otomasi. Adapun keunggulan dari tipe
modular ini adalah hanya membutuhkan supply 24 volt dengan I/O berjumlah 26
buah dan input analog berjumlah 16. Zelio SR2 B201 BD ini juga merupakan sebuah
smart PLC yang memiliki CPU, memory dan relay yang terintegrasi di dalamnya.
Selain itu juga, Zelio dengan tipe ini mampu untuk diekspansi jumlah input/outputnya. Berbeda dengan PLC biasa, Zelio SR2 B201 BD memiliki input analog yang
berfungsi untuk memudahkan dalam penggunaan input berupa data analog dan
perbandingan tegangan.
Untuk memprogram modul Zelio SR2 B201 BD ini dapat menggunakan dua cara,
yaitu pertama dengan cara melalui panel depan modul Zelio dan kedua melalui
programming workshop zelio soft 2. Bahasa pemrograman pada zelio soft 2 terdapat
dua macam, yaitu ladder diagram dan FBD (Functional Block Diagram), akan tetapi
untuk penggunaan input analog hanya dapat digunakan pada bahasa pemrograman
FBD. Kedua bahasa pemrograman ini sama-sama mengimplementasikan Predefine
22
Function Block seperti timer dan counter serta fungsi-fungsi spesifik yang lain. Zelio

merupakan kumpulan dari relay, dimana relay adalah sebuah device yang bekerja
Utara
berdasarkan gaya electromagnetic yang dapat menutup danUniversitas
membuka Sumatera
sebuah kontak

switch. Relay pada mulanya dikembangkan untuk memudahkan dua kontrol


elektronik, yaitu remote control dan power amplification. Contoh dari power
amplification adalah starting relay pada sebuah mobil.

Kontak relay memiliki dua konfigurasi dasar yaitu Normally Open (NO) dan

Normally Closed (NC). Normally Open memiliki kondisi kontak open pada saat tidak
di-energized dan kontak akan close bila di-energized. Sedangkan Normally Closed

memiliki kondisi kontak closed pada saat tidak di-energized dan kontak akan open
bila di-energized. Berdasarkan perjanjian, symbol relay selalu menunjukkan kondisi
kontak pada saat tidak di-energized. Relay memiliki bermacam-macam variasi
konfigurasi kontak. Seperti double-pole/double-throw (DPDT), triple-pole/double-

throw (3PDT), double-pole/single-throw (DPST), single-pole/single-throw (SPST)6


dan sebagainya.

berdasarkan gaya electromagnetic yang dapat menutup dan membuka sebuah kontak
switch. Relay pada mulanya dikembangkan untuk memudahkan dua kontrol
elektronik,
remote
dari power
Smart
Relay yaitu
Overview
control
dan
power
amplification.
Imam Contoh
Halimi @P2M-DTM-FTUI

amplification adalah starting relay pada sebuah mobil.
Kontak relay memiliki dua konfigurasi dasar yaitu Normally Open (NO) dan
Normally Closed (NC). Normally Open memiliki kondisi kontak open pada saat tidak
di-energized dan kontak akan close bila di-energized. Sedangkan Normally Closed
memiliki kondisi kontak closed pada saat tidak di-energized dan kontak akan open
bila di-energized. Berdasarkan perjanjian, symbol relay selalu menunjukkan kondisi
kontak pada saat tidak di-energized. Relay memiliki bermacam-macam variasi
konfigurasi kontak. Seperti double-pole/double-throw (DPDT), triple-pole/doublethrow (3PDT), double-pole/single-throw (DPST), single-pole/single-throw (SPST)
dan sebagainya.
Switch dan relay digunakan secara luas pada industri-industri untuk mengontrol
motor, mesin dan proses. Switch dapat menjalankan single machine on dan off, tetapi
berbeda dengan jaringan relay logic yang dapat mengontrol proses yang dijalankan,
menyalakan sebuah mesin, menunggui sampai proses selesai, kemudian menjalankan
proses berikutnya.

Zelio logic tipe modular yang dapat ditambahkan module sesuai dengan kebutuhan.
Tetapi penambahan module cukup terbatas. Hanya sampai 40 I/O saja. Smart relay ini
memiliki performa yang cukup baik dibandingkan dengan smart relay yang lain
karena memiliki bentuk yang kecil dan relatif lebih ringan dan memiliki jumlah input
dan output yang cukup banyak dibandingkan dengan smart relay lain yang seukuran
dan juga terdapat layar untuk memudahkan pengontrolan.
Programming dan instalasi yang mudah, Zelio Logic sangat cocok untuk semua
aplikasi. Zelio Logic ini juga fleksibel menawarkan dua macam Option, yang pertama
23
adalah compact version dimana pada versi ini memiliki konfigurasi yang fix,

sedangkan untuk yang kedua yaitu Modular version, dapat ditambahkan extension
Modules serta 2 bahasa programming (FBD atau ladder). Universitas Sumatera Utara
-

Secara independen, menggunakan tombol-tombol pada Zelio Logic smart relay


(ladder language)

Menggunakan pemrograman pada PC menggunakan Zelio Soft 2 2 software.


2.1.2 Input dan Output (I/O)

Smart relay ini memiliki jumlah input 16 yang terdiri dari analog dan digital dan
7
memiliki output 10 relay normally open. Smart relay ini juga dapat digabungkan

(ladder language)
-

Menggunakan pemrograman pada PC menggunakan Zelio Soft 2 2 software.

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI


2.1.2 Input dan Output (I/O)

3. Input dan Output


Smart relay ini memiliki jumlah input 16 yang terdiri dari analog dan digital dan
memiliki output 10 relay normally open. Smart relay ini juga dapat digabungkan
dengan modul tambahan sehingga dapat memperbanyak jumlah input maupun jumlah
output sampai dengan total jumlah 40 I/O. Untuk discrete input memiliki tegangan
nominal 24V dan arusnya 4 mA dan untuk input analog 0-10 atau 0-24 VDC.
Impedansi inputnya 12K : . Untuk response time jika menggunakan ladder language
memerlukan 50 ms dan jika menggunakan block diagram memerlukan minimal 50 ms
dan maksimal 255 ms. Sedangkan untuk perangkat keluaran (output). Terdapat 2 tipe
karakteristik yaitu relay dan transistor. Untuk relay tipenya adalah normally open yang
akan menyala jika diberi logic 1 dan akan mati jika diberi logic 0. Batas beroperasinya
5-30 VDC dan 24-250 VAC. Arus termalnya 8 output bernilai 8A dan 2 output
bernilai 5A. Kapasitas switching minimal adalah 10 mA. Time respone untuk trip 10
ms dan untuk reset 5 ms. Untuk transistor batas operasinya 19,2-30V. Beban nominal
tegangan 24 VDC dan arusnya 0,5A. Time respone untuk trip dan resetnya kurang dari
1 ms. I/O pada smart relay ini dapat diberi modul tambahan sesuai dengan kebutuhan
tetapi terdapat keterbatasan dalam penambahan. Untuk analogue I/O extension
modules dengan 4 I/O, suplai menggunakan 24 VDC. Discrete I/O extension modules

24

dengan 6, 10, 14 I/O, suplai melalui Zelio Logic smart relay dengan voltage yang
sama.


Power

input digital

input analog

Supply

Universitas Sumatera Utara

Slot konektor ke PC.

Output Plc

Gambar 2.2 Zelio Logic Modular SR2 B201 BD

2.1. 3 Spesifikasi


8
Zelio tipe SR2 B201 BD memiliki jumlah I/O sebanyak 26 buah, dimana memiliki
input diskrit berjumlah 16, yang diantaranya berupa input analog berjumlah 6,

25

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI


2.2.1. Bagianbagian PLC

4. Bagian-bagian Smart Relay


PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya
seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi
dalam dunia industri. Elemen-elemen sebuah PLC terdiri atas :
a. Central Processing Unit (CPU)
Adalah otak dalam PLC, merupakan tempat mengolah program sehingga sistem
kontrol yang telah di desain akan bekerja seperti yang telah diprogramkan. CPU
PLC ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik sangat bervariasi
macamnya tergantung pada masing-masing tipe PLC-nya. CPU ini juga
menangani komunikasi dengan piranti eksternal, interkonektifitas antar bagianbagian internal PLC, eksekusi program, manajemen memori, mengawasi atau
mengamati masukan dan memberikan sinyal ke keluaran (sesuai dengan proses
atau program yang dijalankan). Kontroler PLC memiliki suatu suatu rutin
kompleks yang digunakan untuk memeriksa memori agar dapat dipastikan memori
PLC tidak rusak yang diandai dengan lampu indikator pada badan PLC.
b. Terminal masukan (Power Supply )
Adalah terminal untuk memberi tegangan dari power supply ke CPU (100 sampai
240 VAC atau 24 VDC). Modul ini berupa switching power supply.
c. Terminal pertanahan fungsional (Functional Earth Terminal).
Adalah terminal pertanahan yang harus diketanahkan jika menggunakan tegangan
sumber AC.
d. Terminal keluaran Power Supply
ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik dengan sumber tegangan AC
dilengkapi dengan keluaran 24 VDC untuk mensuplai keluaran.
e. Terminal masukan (Terminal Input)
Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian masukan.
f. Terminal keluaran (Terminal Output)
Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian keluaran.
g. Indikator PC
Indikator yang memperlihatkan atau menampilkan status operasi atau mode dari
PC.

Universitas Sumatera Utara

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI

26

h. Terminal pertanahan pengaman (Protective Out Terminal)


Adalah terminal pengaman pertanahan untuk mengurangi resiko kejutan listrik.
i. Indikator masukan (Indikator Input).
Menyala saat terminal masukan ON.
j. Indikator keluaran (Indikator Output)
Menyala saat terminal keluaran ON.
k. Memori PLC
1) IR (Internal Relay)
Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan
masukan PLC. Untuk ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik,
masing masing bit IR000 berhubungan langsung dengan terminal masukan,
misal IR000.00 (atau 000.00 saja) berhubungan langsung dengan masukan
ke-1 dan IR 000.05 (atau 000.05). Daerah IR terbagi atas tiga macam area,
yaitu area masukan, area keluaran dan area kerja. Untuk mengakses
memori ini cukup dengan angkanya saja, 000 untuk masukan, 010 untuk
keluaran dan 200 untuk memori kerjanya
2) SR (Special Relay)
Special relay adalah relai yang mempunyai fungsi-fungsi khusus seperti
untuk pencacah, interupsi dan status flags (misalnya pada intruksi
penjumlahan terdapat kelebihan digit pada hasilnya (carry flag), kontrol bit
PLC, informasi kondisi PLC, dan sistem clock (pulsa 1 detik; 0,2 detik dan
sebagainya).
3) Ar (Auxilary Relay)
Terdiri dari flags dan bit untuk tujuan-tujuan khusus. Dapat menunjukkan
kondisi PLC yang disebabkan oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi
spesial I/O, kondisi input atau output unit, kondisi CPU PLC, kondisi
memori PLC.
4) LR (Link Relay)
Digunakan untuk data link pada PLC link system. Artinya untuk tukarmenukar informasi antara dua PLC atau lebih dalam suatu sistem kontrol
yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan menggunakan banyak
PLC. Terdiri dari 16 word, LR00 hingga LR15 atau 256 bit, LR00.00



Universitas Sumatera Utara

10

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI

27

hingga LR15.15, untuk ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider


elektrik.
5) HR (Holding Relay)
Holding Relay digunakan untuk mempertahankan kondisi kerja rangkaian
PLC yang sedang dioperasikan apabila terjadi gangguan pada sumber
tegangan dan akan menyimpan kondisi kerja PLC walaupun sudah
dimatikan. Untuk ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik
daerah ini terdiri dari 20 word, HR00 hingga HR19 atau 320 bit. HR000.00
hingga HR19.15. Bit-bit HR ini dapat digunakan bebas didalam program
sebagaimana bit-bit kerja (works bit).
6) TR (Temporary Relay)
Berfungsi untuk penyimpanan sementara kondisi logika program pada
ladder diagram yang mempunyai titik percabangan khusus terdapat 8 bit,
TR00 hingga TR07, baik untuk ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider
elektrik
7) DM (Data Memory)
Berfungsi untuk penyimpanan data-data program karena isi DM tidak akan
hilang (reset) walaupun sumber tegangan PLC mati.
l. Peripheral port
Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral lainnya, yaitu
dengan menggunakan kabel data RS 232C adaptor atau RS 422).
m. Exspanssion I/O
Penghubung CPU ke exspanssion I/O unit untuk menambah 12 masukan dan 8
keluaran.
n. Programming console (PC)
PC berfungsi untuk memasukkan perintah atau program secara berurutan.
Adapun bagianbagian dari program console adalah :
1) LCD display
Menampilkan program atau perintah yang dimasukkan ke dalam PLC.
2) Mode Pilihan
Memilih mode operasi pada PLC yaitu mode RUN, mode PROGRAM dan
mode MON (Monitor).
(a) RUN.


Universitas Sumatera Utara

11

28

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI


28

Digunakan untuk mengoperasikan program tanpa dapat mengubah nilai


setting yang
diubah pada posisi
modetanpa
MON.dapat mengubah nilai
Digunakan
untukdapat
mengoperasikan
program
(b) MONITOR
(MON)
setting
yang dapat
diubah pada posisi mode MON.
Digunakan
untuk memonitor kerja program yang telah dibuat.
(b) MONITOR
(MON)
(c) PROGRAM
Digunakan
untuk memonitor kerja program yang telah dibuat.
Digunakan untuk membuat program atau membuat modifikasi atau
(c) PROGRAM
perbaikan program sebelumnya.

Digunakan untuk membuat program atau membuat modifikasi atau


3) Tomboltombol instruksi (Instruction Keys)

perbaikan program sebelumnya.

Adalah tomboltombol untuk memasukkan perintah kontak yang akan

3) Tomboltombol instruksi (Instruction Keys)

digunakan. Tombol intruksi tersebut antara lain FUN, SFT, LOAD, AND,

Adalah tomboltombol untuk memasukkan perintah kontak yang akan

OR, OUT, NOT, TR, LR, HR, DM, EXT, TIMER (TIM), COUNTER

digunakan. Tombol intruksi tersebut antara lain FUN, SFT, LOAD, AND,

(CNT), Shift Register SRCH, INS,DEL, WRITE, VER, CLEAR, PLAY

OR, OUT, NOT, TR, LR, HR, DM, EXT, TIMER (TIM), COUNTER
atau SET, REC.

(CNT),
Shift Register SRCH, INS,DEL, WRITE, VER, CLEAR, PLAY
4) Tomboltombol operasi (Operasion Keys)
atau SET,
REC.
Adalah
tomboltombol untuk memasukkan perintah relai yang akan
4) Tomboltombol
operasi (Operasion Keys)
dipergunakan.
Adalah
tomboltombol
memasukkan
perintah relai yang akan
5) Tomboltombol
nomoruntuk
(Numeric
Keys)
dipergunakan.
Adalah tomboltombol untuk memasukkan nomornomor kontak relai dan
5) Tomboltombol
nomor
(Numeric
nilai pewaktu
ataupun
counterKeys)
(0-9).
Adalah tomboltombol untuk memasukkan nomornomor kontak relai dan
nilai pewaktu ataupun counter (0-9).

2.2.2. Masukanmasukan PLC

5. Input Smart Relay


sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan sebuah PLC
2.2.2. Kecerdasan
Masukanmasukan
PLC
untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan piranti-piranti masukan
lainnya. Untuk bisa melakukan perubahan pada memori status masukan tersebut,

Kecerdasan sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan sebuah PLC

dibutuhkan sumber tegangan untuk memicu masukan. Pada gambar 12 ditunjukkan

untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan piranti-piranti masukan

contoh menghubungkan sebuah sensor dengan tipe keluaran sinking(menyedot arus)

lainnya. Untuk bisa melakukan perubahan pada memori status masukan tersebut,
dengan masukan PLC yang bersifat sourcing(memberikan arus).

29

dibutuhkan sumber tegangan untuk memicu masukan. Pada gambar 12 ditunjukkan


contoh menghubungkan sebuah sensor dengan tipe keluaran sinking(menyedot arus)
dengan masukan PLC yang bersifat sourcing(memberikan arus).

Utara
Universitas Sumatera
Gambar 2.3 Contoh menghubungkan sensor masukan

2.2.3. Keluaran PLC

12

Universitas Sumatera Utara


Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran, beberapa alat

Gambar 2.3 Contoh menghubungkan sensor masukan

Gambar 2.3
Smart Relay Overview
Contoh
menghubungkan
sensor
Imasukan
mam Halimi @P2M-DTM-FTUI
2.2.3. Keluaran PLC
2.2.3. Keluaran PLC

6. Output Smart Relay


Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran, beberapa alat
Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran, beberapa alat
atau piranti yang banyak digunakan adalah motor, solenoida, relai, lampu indikator
atau piranti yang banyak digunakan adalah motor, solenoida, relai, lampu indikator
dan sebagainya. ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik menggunakan
dan sebagainya. ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik menggunakan
keluaran berupa relai, dengan adanya relai ini, menghubungkan dengan piranti
keluaran berupa relai, dengan adanya relai ini, menghubungkan dengan piranti
eksternal menjadi lebih mudah. Pada gambar 13 ditunjukkan gambar rangkaian
eksternal menjadi lebih mudah. Pada gambar 13 ditunjukkan gambar rangkaian
internal rangkaian relai sebagai keluaran pada ZELIO SR2 B201 BD Keluaran
internal rangkaian relai sebagai keluaran pada ZELIO SR2 B201 BD Keluaran
scheneider elektrik.
scheneider elektrik.


Gambar 2.4. Relai sebagai keluaran
Gambar 2.4. Relai sebagai keluaran
Pada gambar diatas tampak bahwa CPU PLC betul-betul terisolasi dari luar, pertama
Pada gambar diatas tampak bahwa CPU PLC betul-betul terisolasi dari luar, pertama
30
dengan menggunakan komponen optoisolator dan dari optoisolator ini digunakan
dengan menggunakan komponen optoisolator dan dari optoisolator ini digunakan
untuk menggerakkan relai(terminal A dan B)dan sebuah dioda yang dipasang pararel
dengan relai sebagai pengaman arus balik yang terjadi saat Universitas
pensaklaran.Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.5. Contoh menghubungkan keluaran PLC dengan lampu

13
2.2.4. Sensor Cahaya

2.3 Perangkat
Lunak Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI
Smart
Relay Overview
2.3.1 Pemograman PLC(Programmable Logic Control)

7. Pemrograman Smart Relay

1) Diagram Tangga (ladder diagram) dasar Menurut Putra Afgianto Eko (2004:57),
sebuah diagram tangga atau ladder diagram terdiri dari sebuah garis menurun ke
bawah pada sisi kiri dengan garis-garis bercabang ke kanan. Garis yang ada sebelah
kiri di sebut palang bis (bus bar), sedang kangaris-garis bercabang (The Branching
Lines) adalah barisinstruksi atau anak tangga. Sepanjang garis instruksi ditempatkan
berbagai macam kondisi yang terhubungkan ke instruksi lain disisi kanan. Kombinasi
logika dari konsisi-kondisi tersebutmenyatakan kapan dan bagaimana instruksi yang
ada di sisi kanan tersebut dikerjakan. Contoh diagram tangga ditunjukkan pada
gambar 4. Sepanjang garis intruksi bisa bercabang-cabang lagi kemudian bergabung
lagi. Garis-garis pasangan vertikal (seperti lambang kapasitor) itulah yang disebut
kondisi. Angka-angka yang terdapat pada masing-masing kondisi merupakan bit
operan intruksi. Status bit yang berkaitan dengan masing-masing kondisi tersebut
yang menentukan kondisi eksekusi dari intruksi berikutnya.

36


2.12 Contoh
Ladder Diagram
2) Instruksi-instruksi Gambar
tangga(ladder
instrucstion)
Instruksi tangga atau ladder
instrucstion adalah instruksiinstruksi yang terkait dengan kondisi-kondisi di dalam
diagram tangga. Instruksi-instruksi tangga, baik yang independen maupun kombinasi
Universitas Sumatera Utara

atau gabungan dengan blok instruksi berikut atau sebelumnya, akan membentuk
kondisi eksekusi Putra Afgianto Eko (2004:62).

(a)

LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)

Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga.
Masing-masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik dan kondisi
eksekusinya, seperti ditunjukkan pada gambar Gambar 2.13.

14
Gambar 2.13 Contoh intruksi LD dan LD NOT

diagram tangga. Instruksi-instruksi tangga, baik yang independen maupun kombinasi


atau gabungan dengan blok instruksi berikut atau sebelumnya, akan membentuk
atau gabungan dengan blok instruksi berikut atau sebelumnya, akan membentuk
kondisi eksekusi Putra Afgianto Eko (2004:62).
kondisi eksekusi Putra Afgianto Eko (2004:62).

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI


(a)
(a)

LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)


LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)

Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga.
Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga.
Masing-masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik dan kondisi
Masing-masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik dan kondisi
eksekusinya, seperti ditunjukkan pada gambar Gambar 2.13.
eksekusinya, seperti ditunjukkan pada gambar Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Contoh intruksi LD dan LD NOT


Gambar 2.13 Contoh intruksi LD dan LD NOT
(b) AND dan AND NOT
(b) AND dan AND NOT
Jika
lebih kondisi
kondisi yang
yang dihubungkan
dihubungkan secara
secara seri
seri pada
pada garis
garisinstruksi
instruksi
Jika terdapat
terdapat dua
dua atau
atau lebih
yang
yang pertama
pertama menggunakan
menggunakan instruksi
instruksi LD
LD atau
atauLD
LDNOT
NOTdan
dan
yang sama,
sama, maka
maka kondisi
kondisi yang
sisanya
instruksi
sisanya menggunakan
menggunakan instruksi
dibayangkan
dibayangkan akan
akan menghasilkan
menghasilkan

AND atau
atau AND
AND NOT.
NOT. Instruksi
Instruksi AND
AND dapat
dapat
AND
ON jika
jika kedua
kedua kondisi
kondisi yang
yang terhubungkan
terhubungkan dalam
dalam
ON

kondisi
ada salah
salah satu
satu atau
atau kedua-duanya
kedua-duanya dalam
dalam kondisi
kondisi OFF
OFF maka
maka
kondisi ON
ON semua,
semua, jika
jika ada
37
instruksi
AND
akan
lalu
menghasilkan
OFF.
instruksi AND akan lalu menghasilkan OFF.

UniversitasSumatera
SumateraUtara
Utara
Universitas

Gambar
2.14 Contoh instruksi AND dan AND NOT

(c) OR dan OR NOT


Jika dua atau lebih kondisi
dihubungkan secara pararel, artinya dalam garis instruksi

yang berbeda kemudian
bergabung lagi dalam satu garis instruksi yang sama, maka
kondisi pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan
dengan instruksi OR atau OR NOT. Gambar 7 ditunjukkan tiga buah kondisi yang

15
berkaitan dengan LD NOT, OR NOT, dan OR. Sekali lagi masingmasing intruksi ini
membutuhkan satu baris kode mnemonik.

Smart Relay Overview Imam Halimi @P2M-DTM-FTUI


Gambar 2.14
2.14 Contoh
Contoh instruksi
instruksi AND
AND dan
dan AND
AND NOT
NOT
Gambar

(c) OR
OR dan
dan OR
OR NOT
NOT
(c)
Jika dua
dua atau
atau lebih
lebih kondisi
kondisi dihubungkan
dihubungkan secara
secara pararel,
pararel, artinya
artinya dalam
dalam garis
garis instruksi
instruksi
Jika
yang berbeda
berbeda kemudian
kemudian bergabung
bergabung lagi
lagi dalam
dalam satu
satu garis
garis instruksi
instruksi yang
yang sama,
sama, maka
maka
yang
kondisi pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan
kondisi pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan
dengan instruksi OR atau OR NOT. Gambar 7 ditunjukkan tiga buah kondisi yang
dengan instruksi OR atau OR NOT. Gambar 7 ditunjukkan tiga buah kondisi yang
berkaitan dengan LD NOT, OR NOT, dan OR. Sekali lagi masingmasing intruksi ini
berkaitan dengan LD NOT, OR NOT, dan OR. Sekali lagi masingmasing intruksi ini
membutuhkan satu baris kode mnemonik.
membutuhkan satu baris kode mnemonik.

Gambar 2.15Contoh instruksi OR dan OR NOT


Gambar 2.15Contoh instruksi OR dan OR NOT
(d) OUT dan OUT NOT
(d) OUT dan OUT NOT
Cara yang paling mudah untuk mengeluarkan hasil kombinasi kondisi eksekusi adalah
Cara yang paling mudah untuk mengeluarkan hasil kombinasi kondisi eksekusi adalah
dengan menyambung langsung dengan keluaran melalui instruksi OUTPUT (OUT)
dengan menyambung langsung dengan keluaran melalui instruksi OUTPUT (OUT)
atau OUTPUT NOT (OUT NOT). Kedua instruksi ini digunakan untuk mengontrol bit
atau OUTPUT NOT (OUT NOT). Kedua instruksi ini digunakan untuk mengontrol bit
operan yang bersangkutan berkaitan dengan kondisi eksekusi apakah ON atau Off.
operan yang bersangkutan berkaitan dengan kondisi eksekusi apakah ON atau Off.

38

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.16 Contoh intruksi OUT dan OUT NOT



(e) Differentiate UP DIFU(13) dan Differentiate--end--
Down DIFD (14).

Intruksi DIFU(13) dan DIFD(14) digunakan untuk meng-On-kan bit operan hanya

satu siklus saja atau dengan kata lain hanya sesaat saja. Instruksi DIFU(13) digunakan
untuk meng-ON-kan bit operan sesaat saja saat terjadi transisi kondisi eksekusi dari

16
OFF ke ON. Sedangkan instruksi DIFD(14) digunakan untuk tujuan yang sama
dengan DIFU(13), hanya saja saat terjadi transisi kondisi eksekusi dari ON ke OFF.

Anda mungkin juga menyukai