SMART
RELAY
1.
Konsep
Dasar
Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatan-peralatan
elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi dan mengeliminasi transisi
status yang berbahaya dalam proses produksi. Masing-masing komponen dalam
sistem kontrol proses tersebut memegang peranan pentingnya masing-masing, tidak
peduli ukurannya. PLC (Programmable, menunjukkan kemampuannya dapat diubahubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program
yang telah dibuat. Logic, menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara
aritmatik, yakni melakukan operasi negasi, mengurangi, membagi, mengalikan,
menjumlahkan & membandingkan. Controller, menunjukkan kemampuannya dalam
mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan).
PLC(Programmable Logic Control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses
konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor
yang terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang
dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1,
hidup atau mati). Program yang dibuat umumnya dinamakan diagram tangga atau
ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
Menurut Suryono dan Tugino (2005:1), PLC (Programmable Logic Control) dapat
dibayangkan seperti sebuah personal komputer konvensional (konfigurasi internal
pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal pada personal komputer). Akan
tetapi dalam hal ini PLC dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus kuat).
Jadi bisa dianggap PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang
menyebutnya dengan PC (programmable controlle). Dari beberapa pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa PLC adalah sebuah peralatan kontrol otomatis yang
mempunyai memori untuk menyimpan program masukan guna mengontrol peralatan
atau proses melalui modul masukan dan keluaran baik digital maupun analog. PLC
banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan,
penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Dengan kata lain, hampir
semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronik lainnya. Dengan
demikian, semakin kompleks proses yang harus ditangani semakin penting
penggunaan PLC untuk mempermudah proses-proses tersebut (dan sekaligus
menggantikan beberapa alat yang diperlukan). Selain itu sistem kontrol proses
konvensional memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
a. Perlu kerja keras saat dilakukan pengkabelan.
b. Kesulitan saat dilakukan penggantian dan perbaikan.
c. Kesulitan saat dilakukan pelacakan kesalahan.
d. Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentu dan biasanya lama.
e. Biaya relatif mahal karena membutuhkan spare part relative banyak.
Sedangkan penggunaan kontroler PLC memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan sisitem kontrol proses konvensional, antara lain:
a. Dibandingkan dengan sistem kontrol proses konvensional, jumlah kabel yang
dibutuhkan bisa berkurang hingga 80%, wiring relatif sedikit.
b. PLC mengkonsumsi daya lebih rendah dibandingkan dengan system kontrol
proses konvensional (berbasis relai).
c. Fungsi diagnostik pada sebuah kontroler PLC membolehkan pendeteksian
kesalahan yang mudah dan cepat.
d. Perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat dilakukan
dengan mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau penggantian
program, baik melalui terminal konsol maupun komputer PC.
e. Tidak membutuhkan spare part yang banyak, perangkat kontroler sederhana.
f. Lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional, khususnya dalam kasus
penggunaan instrumen I/O yang cukup banyak dan fungsi operasional
prosesnya cukup kompleks.
g. Ketahanan PLC jauh lebih baik dibandingkan dengan relai automekanik.
h. Dokumentasi gambar sistem lebih sederhana dan mudah dimengerti.
i. Standarisasi sistem kontrol lebih mudah diterapkan.
j. Pemrograman yang ampuh dan disimpan didalam memori.
18
k.Aplikasi yang universal karena suatu program ditetukan oleh fungsi yang
tersedia.
k.Aplikasi
yang universal
karena suatu
program
oleh fungsifungsi
yang
l. Commissioning
dan troubleshooting
lebih
mudah ditetukan
dengan menggunkan
tersedia.
yang
tersedia.
l. Commissioning
danmenggunakan
troubleshooting
mudah dengan menggunkan fungsi
m.
Programnya dapat
teks lebih
dan grafik.
yang tersedia.
n. Dapat menerima kondisi lingkungan yang berat.
m. Programnya dapat menggunakan teks dan grafik.
o. Produksi yang relatif besar.
n. Dapat menerima kondisi lingkungan yang berat.
Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroler (CPUnya PLC bisa
o. Produksi yang relatif besar.
berupa mikrokontroller maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan peripheral
Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroler (CPUnya PLC bisa
yang dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relai. Perangkat lunak
berupa mikrokontroller maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan peripheral
programnya sama sekali berbeda dengan bahasa komputer seperti pascal, basis C dan
yang dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relai. Perangkat lunak
lain-lain. Programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai diagram tangga atau
programnya sama sekali berbeda dengan bahasa komputer seperti pascal, basis C dan
ladder diagram. PLC(Programmable Logic Control)
lain-lain. Programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai diagram tangga atau
ladder diagram. PLC(Programmable Logic Control)
2. Perangkat Keras
biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang kecil dan
Smart relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang
relatif ringan. Zelio Logic smart relay didesain untuk automated systems yang biasa
biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang kecil dan
digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Untuk keperluan industri biasanya
relatif ringan. Zelio Logic smart relay didesain untuk automated systems yang biasa
digunakan untuk aplikasi small finishing, packaging dan juga proses produksi. Selain
digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Untuk keperluan industri biasanya
itu juga digunakan untuk mesin-mesin yang berskala kecil sampai dengan yang skala
digunakan untuk aplikasi small finishing, packaging dan juga proses produksi. Selain
besar dan terkadang juga digunakan untuk home industry. Untuk sector komersial atau
itu juga digunakan untuk mesin-mesin yang berskala kecil sampai dengan yang skala
bangunan biasa digunakan untuk alat penggulung, pintu masuk, instalasi listrik,
besar dan terkadang juga digunakan untuk home industry. Untuk sector komersial atau
compressor dan lain-lain yang menggunakan sistem automasi.
bangunan biasa digunakan untuk alat penggulung, pintu masuk, instalasi listrik,
compressor dan lain-lain yang menggunakan sistem automasi.
Terdapat 2 tipe smart relay yaitu tipe compact dan tipe modular. Perbedaannya adalah
pada tipe modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan
Terdapat 2 tipe smart relay yaitu tipe compact dan tipe modular. Perbedaannya adalah
input dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya
pada tipe modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan
input dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
bisa ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk tipe modular juga dapat
dimonitor dengan jarak jauh dengan penambahan modul.
Fungsi smart relay adalah merupakan suatu bentuk khusus dari pengontrol berbasis
mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat deprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi dengan aturan tertentu dan dapat mengimplementasikan fungsifungsi khusus seperti fungsi logika, sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan
(counting) dan aritmetika dengan tujuan mengontrol mesin-mesin dan proses-proses
yang akan dilakukan secara otomatis dan berulang-ulang. Smart relay ini dirancang
sebaik mungkin agar mudah dioperasikan dan dapat diprogram oleh non-programmer
khusus. Oleh karena itu perancang smart relay telah menempatkan sebuah program
awal (interpreter) di dalam piranti ini yang memungkinkan pengguna meinput
program-program kontrol sesuai dengan kebutuhan mereka dalam kebutuhan mereka
dalam suatu bentuk bahasa pemrograman yang relatif sederhana dan mudah untuk
dimengerti dan dapat diubah atau diganti dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.
Pemrograman yang digunakan pada smart relay telemecanique adalah dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan cara menggunakan tombool-tombol yang terdapat pada
smart relay sehingga dapat mengubah program secara langsung dari smart relay
tersebut. Selain itu pemrograman juga dapat menggunakan computer yang
menggunakan software Zelio Soft 2.
Cara kerja smart relay pertama adalah memeriksa kondisi input. Smart relay akan
memeriksa setiap input yang ada. Kemudian semuanya akan diinputkan ke dalam
memori. Langkah kedua adalah mengeksekusi porogram pada suatu instruksi.
Sehingga kerja smart relay adalah berdasarkan program. Setiap kondisi ditentukan
oleh programnya. Langkah terakhir smart relay mengatur status pada perangkat
keluaran. Dapat kita lihat bahwa smart relay sangat penting dalam suatu proses.
Keuntungan menggunakan Smart Relays adalah:
-
Pemrograman yang sederhana. Dengan adanya layar LCD yang besar dengan
backlight memungkinkan dilakukannya pemrograman melalui front panel atau
menggunakan Zelio Soft 2 Software.
20
20
Fleksibel, kompak dan dapat ditambahkan modul tambahan bila diperlukan,
24VDC,
24VAC
120 VAC). dengan menggunakan PLC.
Harga
lebih
murahdan
dibandingkan
Open connectivity.
Zelio
dapat dimonitor
secara
jarak jauh
cara
Fleksibel,
kompak Sistem
dan dapat
ditambahkan
modul
tambahan
bila dengan
diperlukan,
menambahkan
extension
modul dan
berupa
modem.power
Juga tersedia
modul(12VDC,
modbus
dual
programming
language,
multiple
capabilities
sehingga24VAC
Zelio dapat
slave OLC dalam suatu jaringan PLC.
24VDC,
dan menjadi
120 VAC).
Open connectivity. Sistem Zelio dapat dimonitor secara jarak jauh dengan cara
menambahkan extension modul berupa modem. Juga tersedia modul modbus
2.2.2 Smart
Relay
Telemecanique
B201
Keluaran
scheneider
sehingga
Zelio
dapat menjadiSR2
slave
OLCBD
dalam
suatu jaringan
PLC.
Smart relay yang digunakan adalah merk Telemecanique SR2 B201 BD yang dibuat
oleh pabrikan
Schneider.
Smart relay
ini B201
merupakan
Smart relay
modular yang dapat
2.2.2
Smart Relay
Telemecanique
SR2
BD Keluaran
scheneider
diexpand. Software yang digunakan untuk Smart relay ini adalah Zelio Soft 2. Yang
menggunakan
bahasa
ladderadalah
diagram
atau
bisa juga menggunakan
function
block
Smart
relay yang
digunakan
merk
Telemecanique
SR2 B201 BD
yang dibuat
diagram.
Smart
relay yang
digunakan
dapat diexpand
dengan kebutuhan.
oleh
pabrikan
Schneider.
Smart
relay ini merupakan
Smartsesuai
relay modular
yang dapat
Sehingga input
maupun
dapatuntuk
ditambahkan
padaini
Smart
Relay
ini.Soft
Smart
relay
diexpand.
Software
yangoutput
digunakan
Smart relay
adalah
Zelio
2. Yang
ini juga memiliki
layar
yangdiagram
dapat digunakan
untukmenggunakan
melihat maupun
mengganti
menggunakan
bahasa
ladder
atau bisa juga
function
block
program yang
telah
diinput
dalam Smart
relaydiexpand
ini. Pada layar
terdapat
diagram.
Smart
relay
yangkedigunakan
dapat
sesuaitersebut
denganjuga
kebutuhan.
backlight input
yangmaupun
digunakan
untuk
layar
untukini.memudahkan
Sehingga
output
dapatmenerangi
ditambahkan
padatersebut
Smart Relay
Smart relay
pembacaan
pada layar
Smart
relay ini untuk
juga memiliki
data backup
yang
ini
juga memiliki
layartersebut.
yang dapat
digunakan
melihat maupun
mengganti
dilakukanyang
olehtelah
EEPROM
memory.
Komunikasi
yanglayar
digunakan
adalah
program
diinputFlash
ke dalam
Smart
relay ini. Pada
tersebut
juga jaringan
terdapat
Modbus. Smart
relay ini memiliki
range power
supply
yanguntuk
24 VDC.
Batasan
backlight
yang digunakan
untuk menerangi
layar
tersebut
memudahkan
21
tegangan supplynya
adalah
19,2-30
VDC.relay
Arusini
nominalnya
70 mAdata
tanpa
extensions
pembacaan
pada layar
tersebut.
Smart
juga memiliki
backup
yang
jika menggunakan
extensions
180
mA. Komunikasi yang digunakan adalah jaringan
dilakukan
oleh EEPROM
Flash
memory.
Modbus. Smart relay ini memiliki range power supply yang 24 VDC. Batasan
Dari gambar di atas dapat kita lihat terdapat layar yang dapat digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
melakukan pemrograman secara langsung dari smart relay tanpa harus menggunakan
5
perangkat komputer. Dengan adanya tombol-tombol yang telah disediakan kita dapat
merupakan kumpulan dari relay, dimana relay adalah sebuah device yang bekerja
Utara
berdasarkan gaya electromagnetic yang dapat menutup danUniversitas
membuka Sumatera
sebuah kontak
Kontak relay memiliki dua konfigurasi dasar yaitu Normally Open (NO) dan
Normally Closed (NC). Normally Open memiliki kondisi kontak open pada saat tidak
di-energized dan kontak akan close bila di-energized. Sedangkan Normally Closed
memiliki kondisi kontak closed pada saat tidak di-energized dan kontak akan open
bila di-energized. Berdasarkan perjanjian, symbol relay selalu menunjukkan kondisi
kontak pada saat tidak di-energized. Relay memiliki bermacam-macam variasi
konfigurasi kontak. Seperti double-pole/double-throw (DPDT), triple-pole/double-
berdasarkan gaya electromagnetic yang dapat menutup dan membuka sebuah kontak
switch. Relay pada mulanya dikembangkan untuk memudahkan dua kontrol
elektronik,
remote
dari power
Smart
Relay
yaitu
Overview
control
dan
power
amplification.
Imam
Contoh
Halimi
@P2M-DTM-FTUI
amplification adalah starting relay pada sebuah mobil.
Kontak relay memiliki dua konfigurasi dasar yaitu Normally Open (NO) dan
Normally Closed (NC). Normally Open memiliki kondisi kontak open pada saat tidak
di-energized dan kontak akan close bila di-energized. Sedangkan Normally Closed
memiliki kondisi kontak closed pada saat tidak di-energized dan kontak akan open
bila di-energized. Berdasarkan perjanjian, symbol relay selalu menunjukkan kondisi
kontak pada saat tidak di-energized. Relay memiliki bermacam-macam variasi
konfigurasi kontak. Seperti double-pole/double-throw (DPDT), triple-pole/doublethrow (3PDT), double-pole/single-throw (DPST), single-pole/single-throw (SPST)
dan sebagainya.
Switch dan relay digunakan secara luas pada industri-industri untuk mengontrol
motor, mesin dan proses. Switch dapat menjalankan single machine on dan off, tetapi
berbeda dengan jaringan relay logic yang dapat mengontrol proses yang dijalankan,
menyalakan sebuah mesin, menunggui sampai proses selesai, kemudian menjalankan
proses berikutnya.
Zelio logic tipe modular yang dapat ditambahkan module sesuai dengan kebutuhan.
Tetapi penambahan module cukup terbatas. Hanya sampai 40 I/O saja. Smart relay ini
memiliki performa yang cukup baik dibandingkan dengan smart relay yang lain
karena memiliki bentuk yang kecil dan relatif lebih ringan dan memiliki jumlah input
dan output yang cukup banyak dibandingkan dengan smart relay lain yang seukuran
dan juga terdapat layar untuk memudahkan pengontrolan.
Programming dan instalasi yang mudah, Zelio Logic sangat cocok untuk semua
aplikasi. Zelio Logic ini juga fleksibel menawarkan dua macam Option, yang pertama
23
adalah compact version dimana pada versi ini memiliki konfigurasi yang fix,
sedangkan untuk yang kedua yaitu Modular version, dapat ditambahkan extension
Modules serta 2 bahasa programming (FBD atau ladder). Universitas Sumatera Utara
-
2.1.2 Input dan Output (I/O)
Smart relay ini memiliki jumlah input 16 yang terdiri dari analog dan digital dan
7
memiliki output 10 relay normally open. Smart relay ini juga dapat digabungkan
(ladder language)
-
24
dengan 6, 10, 14 I/O, suplai melalui Zelio Logic smart relay dengan voltage yang
sama.
Power
input digital
input analog
Supply
Output Plc
2.1. 3 Spesifikasi
8
Zelio tipe SR2 B201 BD memiliki jumlah I/O sebanyak 26 buah, dimana memiliki
input diskrit berjumlah 16, yang diantaranya berupa input analog berjumlah 6,
25
26
Universitas Sumatera Utara
10
27
Universitas Sumatera Utara
11
28
digunakan. Tombol intruksi tersebut antara lain FUN, SFT, LOAD, AND,
OR, OUT, NOT, TR, LR, HR, DM, EXT, TIMER (TIM), COUNTER
digunakan. Tombol intruksi tersebut antara lain FUN, SFT, LOAD, AND,
OR, OUT, NOT, TR, LR, HR, DM, EXT, TIMER (TIM), COUNTER
atau SET, REC.
(CNT),
Shift Register SRCH, INS,DEL, WRITE, VER, CLEAR, PLAY
4) Tomboltombol operasi (Operasion Keys)
atau SET,
REC.
Adalah
tomboltombol untuk memasukkan perintah relai yang akan
4) Tomboltombol
operasi (Operasion Keys)
dipergunakan.
Adalah
tomboltombol
memasukkan
perintah relai yang akan
5) Tomboltombol
nomoruntuk
(Numeric
Keys)
dipergunakan.
Adalah tomboltombol untuk memasukkan nomornomor kontak relai dan
5) Tomboltombol
nomor
(Numeric
nilai pewaktu
ataupun
counterKeys)
(0-9).
Adalah tomboltombol untuk memasukkan nomornomor kontak relai dan
nilai pewaktu ataupun counter (0-9).
Kecerdasan sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan sebuah PLC
untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan piranti-piranti masukan
lainnya. Untuk bisa melakukan perubahan pada memori status masukan tersebut,
dengan masukan PLC yang bersifat sourcing(memberikan arus).
29
Utara
Universitas Sumatera
Gambar 2.3 Contoh menghubungkan sensor masukan
12
Gambar
2.3
Smart
Relay
Overview
Contoh
menghubungkan
sensor
Imasukan
mam
Halimi
@P2M-DTM-FTUI
2.2.3. Keluaran PLC
2.2.3. Keluaran PLC
Gambar 2.4. Relai sebagai keluaran
Gambar 2.4. Relai sebagai keluaran
Pada gambar diatas tampak bahwa CPU PLC betul-betul terisolasi dari luar, pertama
Pada gambar diatas tampak bahwa CPU PLC betul-betul terisolasi dari luar, pertama
30
dengan menggunakan komponen optoisolator dan dari optoisolator ini digunakan
dengan menggunakan komponen optoisolator dan dari optoisolator ini digunakan
untuk menggerakkan relai(terminal A dan B)dan sebuah dioda yang dipasang pararel
dengan relai sebagai pengaman arus balik yang terjadi saat Universitas
pensaklaran.Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
13
2.2.4. Sensor Cahaya
2.3 Perangkat
Lunak
Imam
Halimi
@P2M-DTM-FTUI
Smart
Relay
Overview
2.3.1 Pemograman PLC(Programmable Logic Control)
1) Diagram Tangga (ladder diagram) dasar Menurut Putra Afgianto Eko (2004:57),
sebuah diagram tangga atau ladder diagram terdiri dari sebuah garis menurun ke
bawah pada sisi kiri dengan garis-garis bercabang ke kanan. Garis yang ada sebelah
kiri di sebut palang bis (bus bar), sedang kangaris-garis bercabang (The Branching
Lines) adalah barisinstruksi atau anak tangga. Sepanjang garis instruksi ditempatkan
berbagai macam kondisi yang terhubungkan ke instruksi lain disisi kanan. Kombinasi
logika dari konsisi-kondisi tersebutmenyatakan kapan dan bagaimana instruksi yang
ada di sisi kanan tersebut dikerjakan. Contoh diagram tangga ditunjukkan pada
gambar 4. Sepanjang garis intruksi bisa bercabang-cabang lagi kemudian bergabung
lagi. Garis-garis pasangan vertikal (seperti lambang kapasitor) itulah yang disebut
kondisi. Angka-angka yang terdapat pada masing-masing kondisi merupakan bit
operan intruksi. Status bit yang berkaitan dengan masing-masing kondisi tersebut
yang menentukan kondisi eksekusi dari intruksi berikutnya.
36
2.12 Contoh
Ladder Diagram
2) Instruksi-instruksi Gambar
tangga(ladder
instrucstion)
Instruksi tangga atau ladder
instrucstion adalah instruksiinstruksi yang terkait dengan kondisi-kondisi di dalam
diagram tangga. Instruksi-instruksi tangga, baik yang independen maupun kombinasi
Universitas Sumatera Utara
atau gabungan dengan blok instruksi berikut atau sebelumnya, akan membentuk
kondisi eksekusi Putra Afgianto Eko (2004:62).
(a)
Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga.
Masing-masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik dan kondisi
eksekusinya, seperti ditunjukkan pada gambar Gambar 2.13.
14
Gambar 2.13 Contoh intruksi LD dan LD NOT
Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga.
Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga.
Masing-masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik dan kondisi
Masing-masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik dan kondisi
eksekusinya, seperti ditunjukkan pada gambar Gambar 2.13.
eksekusinya, seperti ditunjukkan pada gambar Gambar 2.13.
AND atau
atau AND
AND NOT.
NOT. Instruksi
Instruksi AND
AND dapat
dapat
AND
ON jika
jika kedua
kedua kondisi
kondisi yang
yang terhubungkan
terhubungkan dalam
dalam
ON
kondisi
ada salah
salah satu
satu atau
atau kedua-duanya
kedua-duanya dalam
dalam kondisi
kondisi OFF
OFF maka
maka
kondisi ON
ON semua,
semua, jika
jika ada
37
instruksi
AND
akan
lalu
menghasilkan
OFF.
instruksi AND akan lalu menghasilkan OFF.
UniversitasSumatera
SumateraUtara
Utara
Universitas
Gambar
2.14 Contoh instruksi AND dan AND NOT
(c) OR dan OR NOT
Jika dua atau lebih kondisi
dihubungkan secara pararel, artinya dalam garis instruksi
yang berbeda kemudian
bergabung lagi dalam satu garis instruksi yang sama, maka
kondisi pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan
dengan instruksi OR atau OR NOT. Gambar 7 ditunjukkan tiga buah kondisi yang
15
berkaitan dengan LD NOT, OR NOT, dan OR. Sekali lagi masingmasing intruksi ini
membutuhkan satu baris kode mnemonik.
(c) OR
OR dan
dan OR
OR NOT
NOT
(c)
Jika dua
dua atau
atau lebih
lebih kondisi
kondisi dihubungkan
dihubungkan secara
secara pararel,
pararel, artinya
artinya dalam
dalam garis
garis instruksi
instruksi
Jika
yang berbeda
berbeda kemudian
kemudian bergabung
bergabung lagi
lagi dalam
dalam satu
satu garis
garis instruksi
instruksi yang
yang sama,
sama, maka
maka
yang
kondisi pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan
kondisi pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan
dengan instruksi OR atau OR NOT. Gambar 7 ditunjukkan tiga buah kondisi yang
dengan instruksi OR atau OR NOT. Gambar 7 ditunjukkan tiga buah kondisi yang
berkaitan dengan LD NOT, OR NOT, dan OR. Sekali lagi masingmasing intruksi ini
berkaitan dengan LD NOT, OR NOT, dan OR. Sekali lagi masingmasing intruksi ini
membutuhkan satu baris kode mnemonik.
membutuhkan satu baris kode mnemonik.
38
satu siklus saja atau dengan kata lain hanya sesaat saja. Instruksi DIFU(13) digunakan
untuk meng-ON-kan bit operan sesaat saja saat terjadi transisi kondisi eksekusi dari
16
OFF ke ON. Sedangkan instruksi DIFD(14) digunakan untuk tujuan yang sama
dengan DIFU(13), hanya saja saat terjadi transisi kondisi eksekusi dari ON ke OFF.