2024
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya
dapat dibagi secara umum dan khusus.
Fungsi Umum
1. Kontrol Sekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua
step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
Memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke
operator.
Fungsi Khusus
Sedangkan secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC
(Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut.
CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan
dengan PLC.
Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding
dan sebagainya.
II.B. PRINSIP KERJA PLC
Proses cara kerja PLC dapat dijelaskan dalam langkah-langkah berikut. PLC (Programmable
Logic Controller) bekerja sebagai otak pintar yang mengendalikan dan mengotomatisasi
berbagai proses dalam industri. PLC berfungsi berdasarkan prinsip input, proses, dan output.
Komponen PLC
Berikut berbagai bagian yang ada di dalam PLC dan masing-masing kegunaannya :
1. CPU
CPU atau Central Processing Unit menjadi otak dari seluruh system yang berjalan. Fungsinya
mengatur berbagai perintah dan memprosesnya sebelum akhirnya hasil perintah tersebut
ditampilkan dalam layar interface yaitu monitor.
2. Memory
Memory terbagi menjadi dua jenis yaitu volatile memory dan non-volatile memory, volatile
memory adalah memory yang akan hilang jika sumber tegangan dilepas sedangkan
nonvolatile memory adalah memory yang tidak mungkin hilang walaupun sumber tegangan
dilepaskan.
3. Power Supply
Fungsi dari perangkat ini adalah mengontrol nilai tegangan agar selalu berada dalam nilai
efisien, alias agar tegangan masuk bisa lebih besar dari tegangan semestinya. Jika tegangan
sampai gagal, maka sangat berpengaruh ke keseluruhan bagian PLC.
4. Programmer
Dalam hal yang dimaksud programmer bukanlah sebuah profesi, melainkan alat atau
perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi yang berisi beberapa komponen yaitu run,
off, monitor, dan programming. Fungsinya utamanya yaitu menghidupkan, memonitor, dan
mematikan.
Ada beberapa bahasa pemrograman yang biasa digunakan antara lain yaitu bahasa
pemrograman Ladder Diagram, bahasa pemrograman Instruction List, bahasa pemrograman
Structured Text, bahasa pemrograman Fuction Block Diagram, serta pemrograman
Sequential Fuction Charts. Jenis pemrograman itu adalah jenis pemrograman paling inti.
5. Input/Output
Dalam PLC, input/masukan dan output/keluaran memiliki peranan yang sangat penting
karena bisa membuat program bisa berjalan dengan lebih lancar. Ibarat sebuah pintu yang
bisa dimasuki atau keluar pada waktu-waktu yang sudah ditentukan. Elemen ini
menghubungkan dan saling berhubungan dengan sistem dunia luar.
BAB III KESIMPULAN
2. Perancangan sistem control dengan menggunakan PLC relatif lebih mudah dipahami
karena menggunakan bahasa pemrograman yang bersifat visual seperti ladder diagram
sehingga mudah dipelajari. Selain itu PLC juga menyediakan berbagai metode
pemrograman, yaitu instruction listmneumonic code, diagram blog fungsional, dan fungsi
teks terstruktur sehingga pemakai dapat memilih metode pemrograman sesuai dengan
keahliannya.
3. Simulasi tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai modul praktikum kontrol otomatis
menggunakan PLC.
4. Simulasi adalah menggambarkan keadaan sebenarnya dari sistem tersebut. Oleh karena
itu, dengan beberapa penyesuaian, dari simulasi ini dapat dibangun sistem dalam ukuran
dan keadaan yang sebenarnya.