Anda di halaman 1dari 7

PLC

(PROGRAMABLE LOGIC CONTROL)

2024

Nama : ARYA ANDRA


Kelas : LT 2B
NIM : 3.31.22.1.07
No : 07

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2024/2025
BAB I
PENDAHULUAN
I.A LATAR BELAKANG MASALAH
Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti piranti dan peralatan elektronik yang
mampu menangani kestabilan ,akurasi,dan megeliminasi transisi status yang berbahaya
dalam proses produksi.Masing masing komponen dalam sistem control proses tersebut
memegang peranan pentingnya masing masing. Missal;jika sensor tidak mau bekerja atau
rusak, maka sistem kontrol proses tidak akan tahu apa yang terjadi dalam proses yang
sedang berjalan. Pada permasalahan yang komplek seperti ini maka diperlukan sebuah
piranti yang mampu melakukan eksekusi sekaligus memeriksa kesalahan yang mungkin
terjadi dengan memberikan peringatan masalah yang terjadi dalam sebuah sistem kendali.
BAB II
PEMBAHASAN
II.A. DEFINISI DAN FUNGSI PLC (PROGRAMABLE LOGIC CONTROL)
PLC, singkatan dari Programmable Logic Controller adalah perangkat yang berfungsi untuk
mengontrol suatu sistem operasi atau sistem mesin.Cara PLC mengontrol sistem adalah
dengan cara menganalisa input kemudian mengatur kondisi output sesuai keinginan
pengguna. Input PLC bisa berupa switch, limited switch, sensor elektrik, atau input/input lain
yang dapat menghasilkan sinyal yang dapat masuk ke PLC.Output PLC pun
beragam,contohnya switch yang menyalakan lampu indikator, relay yang mengatur jalannya
motor, kontaktor magnet yang mengatur motor 3 phase, atau output-output lain yang dapat
menerima sinyal output dari PLC.Selain itu PLC juga memakai memori yang dapat diprogram
untuk menjalankan intruksi-intruksi/perintah yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus,
berupa:gerbang logika, logika pewaktuan (timer), sinyal sekuensial dan perhitungan
aritmatika yang dapat mengontrol mesin melalui modul-modul I/O digital maupun analog.
(I/O= Input/Output)
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program
yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsiatau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,mengalikan, membagi,
mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur prosessehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem
kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh
orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus.
PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila
program yangtelah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang
digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang adadan
tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng/ON atau
meng/OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi
sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan
untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.

Kegunaan dan Fungsi PLC

Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya
dapat dibagi secara umum dan khusus.

Fungsi Umum

Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :

1. Kontrol Sekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua
step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
Memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke
operator.

Fungsi Khusus

Sedangkan secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC
(Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut.

CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan
dengan PLC.

Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding
dan sebagainya.
II.B. PRINSIP KERJA PLC

Proses cara kerja PLC dapat dijelaskan dalam langkah-langkah berikut. PLC (Programmable
Logic Controller) bekerja sebagai otak pintar yang mengendalikan dan mengotomatisasi
berbagai proses dalam industri. PLC berfungsi berdasarkan prinsip input, proses, dan output.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang bagaimana PLC bekerja:


1. Input: PLC menerima sinyal input dari berbagai sensor dan perangkat eksternal lainnya.
Input ini mencerminkan kondisi nyata di lapangan, seperti suhu, tekanan, kehadiran objek,
status tombol, atau informasi dari sistem luar lainnya. PLC memiliki modul input yang
bertugas menerima sinyal-sinyal ini.
2. Scanning: Setelah menerima input, PLC melakukan proses scanning atau pemindaian
untuk mengambil data dari modul input dan memperbarui data di data memory. Proses
scanning ini berlangsung dengan kecepatan tinggi (dalam hitungan milidetik), sehingga PLC
selalu mengikuti perubahan pada inputnya.
3. Eksekusi Program: Setelah scanning selesai, CPU (Central Processing Unit) di dalam PLC
mulai mengeksekusi program yang telah di program sebelumnya. Program ini terdiri dari
serangkaian instruksi logika dan algoritma matematika yang akan membimbing PLC dalam
mengambil keputusan berdasarkan kondisi input yang di dapatkan dari proses scanning.
4. Output Generation: Berdasarkan hasil eksekusi program, CPU menghasilkan output yang
sesuai di modul output. Sinyal output ini akan mengendalikan perangkat eksternal, seperti
menghidupkan/mematikan motor, membuka/menutup katup, menyalakan/mematikan
lampu, atau mengendalikan perangkat lainnya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh
program.
5. Looping: Setelah menghasilkan output, PLC kembali melakukan proses scanning untuk
memperbarui data input dan memulai siklus kerjanya dari awal. Proses scanning, eksekusi
program, dan pengaturan output terus berulang-ulang secara berkesinambungan dan cepat,
sehingga PLC mampu mengendalikan dan mengawasi proses secara real-time.
III.C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLC

Apa kelebihan dari PLC ?


Kelebihan utama dari PLC tercantum di bawah ini:

1. Compact dan kuat.


2. Sistem operasi yang sangat andal.
3. Waktu eksekusi prosesor yang cepat.
4. Hampir bebas perawatan.
5. Mudah diperkembangkan (expandable) karena desain modularnya.
6. Konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem relay.
7. Komunikasi bawaan untuk remote I / O, instrumentasi, PLC lain, dan SCADA.
8. Dapat menangani sejumlah besar input dan output digital.
9. Mampu memproses sinyal input analog dan loop PID.
10. Tersedia beberapa bahasa pemrograman.

Apa kekurangan dari PLC ?


Kekurangan utama dari PLC tercantum di bawah ini:

 Untuk aplikasi sederhana di mana logika relai mungkin cukup, menggunakan


PLC mungkin mengeluarkan biaya karena kebutuhan untuk menyewa seorang
programmer.
 Fungsi matematika dalam sebuah PLC cukup advanced, tetapi dalam hal
melakukan perhitungan matematika yang lebih kompleks dalam jumlah besar
menggunakan Industrial PC mungkin lebih cocok.
 Aplikasi robot dan positioning tertentu mungkin memerlukan eksekusi
kecepatan sangat tinggi yang mungkin tidak dapat dicapai dari PLC.
 Bisa jadi mahal untuk mengotomatisasi aplikasi dengan parameter tetap
untuk produksi massal dibandingkan dengan menggunakan mikrokontroler.

IV.D. KOMPONEN PADA PLC

Komponen PLC
Berikut berbagai bagian yang ada di dalam PLC dan masing-masing kegunaannya :

1. CPU

CPU atau Central Processing Unit menjadi otak dari seluruh system yang berjalan. Fungsinya
mengatur berbagai perintah dan memprosesnya sebelum akhirnya hasil perintah tersebut
ditampilkan dalam layar interface yaitu monitor.
2. Memory

Fungsinya adalah menyimpan berbagai data penting dalam bentuk chip.

Memory terbagi menjadi dua jenis yaitu volatile memory dan non-volatile memory, volatile
memory adalah memory yang akan hilang jika sumber tegangan dilepas sedangkan
nonvolatile memory adalah memory yang tidak mungkin hilang walaupun sumber tegangan
dilepaskan.

3. Power Supply

Fungsi dari perangkat ini adalah mengontrol nilai tegangan agar selalu berada dalam nilai
efisien, alias agar tegangan masuk bisa lebih besar dari tegangan semestinya. Jika tegangan
sampai gagal, maka sangat berpengaruh ke keseluruhan bagian PLC.

4. Programmer

Dalam hal yang dimaksud programmer bukanlah sebuah profesi, melainkan alat atau
perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi yang berisi beberapa komponen yaitu run,
off, monitor, dan programming. Fungsinya utamanya yaitu menghidupkan, memonitor, dan
mematikan.

Ada beberapa bahasa pemrograman yang biasa digunakan antara lain yaitu bahasa
pemrograman Ladder Diagram, bahasa pemrograman Instruction List, bahasa pemrograman
Structured Text, bahasa pemrograman Fuction Block Diagram, serta pemrograman
Sequential Fuction Charts. Jenis pemrograman itu adalah jenis pemrograman paling inti.

5. Input/Output

Dalam PLC, input/masukan dan output/keluaran memiliki peranan yang sangat penting
karena bisa membuat program bisa berjalan dengan lebih lancar. Ibarat sebuah pintu yang
bisa dimasuki atau keluar pada waktu-waktu yang sudah ditentukan. Elemen ini
menghubungkan dan saling berhubungan dengan sistem dunia luar.
BAB III KESIMPULAN

1. PLC Programmable Logic Control menyediakan berbagai kemudahan dibandingkan


dengan alat control lain seperti relay. Kemudahan tersebut berupa perancangan dan
pengeditan program, lebih fleksibel dan dapat dimonitoring secara visual.

2. Perancangan sistem control dengan menggunakan PLC relatif lebih mudah dipahami
karena menggunakan bahasa pemrograman yang bersifat visual seperti ladder diagram
sehingga mudah dipelajari. Selain itu PLC juga menyediakan berbagai metode
pemrograman, yaitu instruction listmneumonic code, diagram blog fungsional, dan fungsi
teks terstruktur sehingga pemakai dapat memilih metode pemrograman sesuai dengan
keahliannya.

3. Simulasi tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai modul praktikum kontrol otomatis
menggunakan PLC.

4. Simulasi adalah menggambarkan keadaan sebenarnya dari sistem tersebut. Oleh karena
itu, dengan beberapa penyesuaian, dari simulasi ini dapat dibangun sistem dalam ukuran
dan keadaan yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai