Anda di halaman 1dari 10

PAPER

PERANAN PLC DALAM


DUNIA INDUSTRI

DISUSUN OLEH:

FAJRI ANUGERAH PRATAMA


3.39.19.0.14
LT2E

TEKNIK LISTRIK JURUSAN


TEKNIK ELETRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


SEMARANG

2021
ABSTRAK

Programmable Logic Controller (PLC) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
menggantikan sederetan rangkaian relay yang terdapat pada system control
konvensional. PLC bekerja dengan mengamati kondisi masukan melalui sensor-sensor
terkait dan melakukan proses serta tindakan yang sesuai dengan kondisi inputnya, yang
berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logika 0 atau 1, hidup atau mati).
Biasanya pengguna membuat sebuah program yang dinamakan dengan diagram tangga
atau ladder diagram yang selanjutnya akan di jalankan oleh PLC.PLC memegang
peranan penting dalam dunia industri. Di Indonesia sendiri, PLC telah diterapkan pada
hampir setiap segmen industri, mulai dari industri otomotif, industri pertambangan dan
minyak bumi, pabrik kimia, pabrik kertas, industri pengolahan makanan, pabrik besi
dan baja, hingga pembangkit listrik. PLC melakukan beragam tugas kontrol, mulai dari
kontrol on/off , alarm mesin, kecepatan running belt, pengontrolan proses, pengecekan
hasil produksi, pendeteksian anomali dalam suatu proses kerja, distribusi bahan
produksi, maupun hal-hal lainnya.
Kata Kunci : PLC,Relay,Industri.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman maka semakin meningkat pula kebutuhan


manusia dalam segala bidang.Hal ini mengakibatkan teknologi yang canggih
diperlukan guna mempermudah manusia dalam menjalankan dan memenuhi
kebutuhannya.Dengan adanya tuntutan tersebut maka peranan industri sangat
diperlukan.Industri dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan cara
yang efisien dan menghasilkan suatu produk yang optimal.Maka dari itu diperlukan
suatu teknologi yang dapat mempermudah industri dalam melakukan peranannya.
Saat ini Programmable Logic Control (PLC) telah memegang peranan yang cukup
penting dalam perkembangan di dunia industri. Berbagai macam aplikasinya telah
dikembangkan seperti dalam sistem pengepakan makanan dan minuman, pengecatan
mobil, sampai pada industri pesawat terbang.
Proses di berbagai bidang industri dengan skala besar biasanya sangat kompleks
dan rumit serta banyak sekali sub-sub proses. Setiap sub proses perlu dikontrol secara
benar agar sesuai dengan subproses yang lain. Beberapa tahun sebelumnya,
pengontrolan berbagai proses diindustri masih menggunakan cara konvensional
yaitu dengan menggunakan ratusan bahkan ribuan relay yang disusun sedemikian
rupa untuk membentuk logika control yang dirancang. Relay-relay tersebut
memerlukan pengkabelan yang rumit sehingga kadang menimbulkan berbagai
masalah.Oleh karena itu PLC memegang pernanan penting dalam mengatasi kontrol
dalam suatu industri.
Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti piranti dan peralatan
elektronik yang mampu menangani kestabilan ,akurasi,dan megeliminasi transisi
status yang berbahaya dalam proses produksi. Masing masing komponen dalam
sistem kontrolproses tersebut memegang peranan pentingnya masing masing.
Misal,jika sensor tidak mau bekerja atau rusak, maka sistem kontrol proses tidak
akan tahu apa yang terjadi dalam proses yang sedang berjalan. Pada permasalahan
yang komplek seperti ini maka diperlukan sebuah piranti yang mampu melakukan
eksekusi sekaligus memeriksa kesalahan yang mungkin terjadi dengan memberikan
peringatan masalah yang terjadi dalam sebuah sistem kendali.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam paper ini adalah :
1. Apa definisi dan fungsi dari PLC(Programmable Logic Control)?
2. Bagaimana prinsip kerja PLC(Programmable Logic Control)?
3. Bagaimana pernanan PLC(Programmable Logic Control) dalam dunia
Industri?
4. Apa kelebihan dan kekurangan PLC(Programmable Logic Control) dalam
dunia industri?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari
pembuatan paper ini adalah :
1. Menjelaskan definisi dan fungsi dari PLC(Programmable Logic Control).
2. Menjelaskan prinsip kerja PLC(Programmable Logic Control).
3. Menjelaskan peran PLC(Programmable Logic Control) dalam dunia
industri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan fungsi dari PLC (Programmable Logic Control)


PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah peralatan elektronik yang
dapat diprogram agar bisa mengontrol atau mengoperasikan mesin. Cara PLC
mengontrol sistem adalah dengan cara menganalisa input kemudian mengatur kondisi
output sesuai keinginan pengguna. Input PLC bisa berupa switch, limited switch, sensor
elektrik, atau input-input lain yang dapat menghasilkan sinyal yang dapat masuk ke
PLC.

Gambar 1. PLC

Output PLC pun beragam, contohnya switch yang menyalakan lampu indikator,
relay yang mengatur jalannya motor, kontaktor magnet yang mengatur motor 3 phase,
atau output-output lain yang dapat menerima sinyal output dari PLC.
Selain itu PLC juga memakai memori yang dapat diprogram untuk menjalankan
intruksi-intruksi/perintah yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus, berupa: gerbang
logika, logika pewaktuan (timer), sinyal sekuensial dan perhitungan aritmatika yang
dapat mengontrol mesin melalui modul-modul I/O digital maupun analog. (I/O =
Input/Output).
PLC juga memiliki konsep:
1. Programmable, yakni PLC memiliki kemampuan menyimpan memori program.
Program ini bisa berubah-ubah, tergantung dari fungsi dan kegunaannya.
2. Logic, yakni PLC memiliki kemampuan dalam memproses input secara
aritmatik dan logic (ALU). Maksudnya adalah PLC dapat melakukan beragam
operasi. Membagi, menambah, kali, negasi, OR, AND dan lain-lain.
3. Controller, kemampuan PLC dalam mengontrol atau mengatur sebuah proses
untuk menghasilkan output tertentu.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara
umum dan secara khusus [4]. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan
yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC
untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya
dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

B. Prinsip Kerja PLC (Programmable Logic Controller)


Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan
lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai
dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran
untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Prinsip Kerja PLC
Gambar 2. Prinsip Kerja PLC

PLC merupakan perangkat elektronika yang dibuat dari mikroprosesor, dengan


tujuan PLC ini dapat menganalisa kondisi input yang kemudian dapat disesuaikan
dengan keinginan pengguna untuk pengontrolan suatu output. Sinyal input dimasukan
kedalam Input Card. Input Card sendiri memiliki 2 jenis, yaitu:
1. Analog Input Card
2. Digital Input Card
Setiap input memiliki alamat tertentu, sehingga mikroprosesor akan mendeteksi
input melalui nama alamat inputnya, bukan jenis inputnya. Banyaknya input pada PLC
tergantung pada jenis PLC itu sendiri.
Sinyal output dikeluarkan PLC sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh
pengguna. Sama seperti Input, Jenis Output pun memiliki 2 jenis, yaitu:
1. Analog Output Card
2. Digital Output Card

Setiap output memiliki alamat tertentu dan mikroprosesor akan membaca keadaan
output sesuai dengan nama alamat outputnya. Pada PLC juga disediakan Internal input
dan Internal output yang dapat digunakan pengguna. Input Output yang disediakan
didalam PLC sangat beragam, mulai dari timer, delay off, delay on, counter, off timer,
on timer dan konfigurasi lainnya. Untuk memproses konfigurasi tersebut, PLC
mendeteksinya melalui nama alamatnya.

Untuk melaksanakan kontrol sistem, PLC menggunakan perangkat lunak yang dapat
diprogram. Biasanya program yang dipakai PLC adalah Ladder Diagram dan intruksi
dasar diagram, akan tetapi setiap jenis PLC memiliki perbedaan cara dalam penulisan
program.
C. Peranan Penting PLC dalam Dunia Industri
Di Indonesia sendiri, PLC telah diterapkan pada hampir setiap segmen industri,
mulai dari industri otomotif, industri pertambangan dan minyak bumi, pabrik kimia,
pabrik kertas, industri pengolahan makanan, pabrik besi dan baja, hingga pembangkit
listrik. PLC melakukan beragam tugas kontrol, mulai dari kontrol on/off , alarm mesin,
kecepatan running belt, pengontrolan proses, pengecekan hasil produksi, pendeteksian
anomali dalam suatu proses kerja, distribusi bahan produksi, maupun hal-hal lainnya.

Industri Otomotif
Monitoring Mesin Produksi: Sistem memonitor setiap peletakkan part / komponen,
pendeteksian part yang cacat, penggerakan part untuk produksi, perhitungan waktu
siklus peralatan, dan mengontrol tingkat presisi. Data statistik tersedia bagi operator
untuk memudahkan analisa, serta mengontrol berjalannya produksi.
Pengujian Produksi Komponen: PLC memudahkan proses analisa dalam jalur
perakitan produksi. Sistem secara signifikan mengurangi resiko human error dengan
memberikan hasil yang lebih presisi serta pengukuran akurat. Misalnya dalam
pengujian komponen Turbo pada mesin kendaraan modern, variabel yang dapat diukur
dalam sistem meliputi jumlah tekanan dalam psi / bar, flow capacity, kecepatan putar,
serta aliran bahan bakar dan volume udara dingin.
Quality Checking: Sistem PLC mengontrol dan memastikan komponen yang
diproduksi sesuai dengan spesifikasi dengan ukuran detail yang presisi. Mulai dari
dimension testing, material testing, shape testing, compatibility testing, dan keperluan
lainnya menggunakan berbagai jenis sensor berdasarkan kebutuhan tersebut.
Internal Combustion Engine Monitoring: Sebuah PLC memperoleh data yang
direkam dari sensor yang terletak dalam internal combustion engine. Pengukuran yang
dilakukan meliputi suhu air, suhu oli, RPM, torsi, suhu gas buang, oil pressure, manifold
pressure, dan timing. Hal ini sangat penting bagi pelaku industri untuk menentukan
analisa terkait efisiensi bahan bakar, daya tenaga, maupun pengukuran lainnya dalam
suatu produksi kendaraan.
Industri Karet
PLC digunakan dalam sistem produksi ban karet, dengan cara mengontrol urutan
proses mulai dari karet mentah hingga menjadi ban kendaraan yang sudah siap untuk
digunakan. Sistem yang dapat dikontrol dan dipantau ini mencakup kegiatan cetak pola
tapak ban, pembentukan ukuran ban, penulisan timbul pada permukaan ban, hingga
pengetesan durabilitas menggunakan mesin putar dan tekanan. Semua proses tersebut
tentu menggunakan jenis sensor sesuai dengan kebutuhan, seperti contoh dalam hal
pengetesan daya tahan ban, maka pressure sensor lah yang digunakan dalam mesin
hidrolik bertekanan tinggi tersebut. Aplikasi PLC ini secara substansial mengurangi
effort yang dibutuhkan dalam menciptakan produk, serta mengurangi resiko terjadinya
defect dalam produksi.
Industri Pulp & Paper
Pulp Batch Blending: PLC mengontrol operasional blending bahan pembuatan
kertas secara berurutan, mulai dari proses pengukuran bahan, pelaksanaan metode
blending melalui program yang sudah disetting, maupun penempatan hasil jadi pada
suhu tertentu agar mengering. Sistem ini memungkinkan operator untuk mengontrol
setiap proses dan bahan yang digunakan, dan memudahkan kalkulasi bahan, serta
jumlah yang diproduksi.
Persiapan Batch untuk Pemrosesan Pembuatan Kertas: Penggunaan PLC disini
termasuk kontrol dari sistem persiapan stok untuk pembuatan kertas. Resep untuk setiap
tangki batch dipilih dan disesuaikan melalui entry operator. PLC dapat mengontrol logic
untuk penambahan bahan kimia berdasarkan pengukuran level tangki. Selain itu, PLC
juga dapat memberikan laporan penggunaan serta proses keseluruhan produksi untuk
selanjutnya dianalisis oleh operator maupun manajemen.
Paper Mill Digester: PLC mengendalikan proses pembuatan bubur kertas. Sistem
menghitung dan mengontrol jumlah chip berdasarkan kepadatan dan digester volume.
Kemudian, metode yang dibutuhkan dikalkulasi bersamaan dengan ketersediaan bahan,
lalu ditambahkan ke dalam urutan. PLC menurunkan atau menahan suhu pencampuran
hingga proses selesai. Suhu menjadi faktor penting dalam hal ini, dimana peran
temperature sensor dihubungkan dengan sistem komputer PLC terkait.
Beberapa aplikasi PLC pada industri tersebut hanya mencakup sebagian kecil dari
penggunaan PLC pada lingkup industri. Semakin banyaknya industri yang mulai
menerapkan otomatisasi, maka sistem produksi pun semakin terorganisir, terpantau, dan
terukur. Hal ini guna mencegah faktor resiko seperti kelalaian manusia, hingga
informasi-informasi penting mengenai jalannya produksi maupun ketersediaan bahan
baku. Oleh karena itu, PLC sebagai pusat atau “otak” dalam proses otomatisasi
merupakan kebutuhan utama dalam penerapan automation pada industri.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan paper diatas adalah:
1. PLC merupakan sebuah peralatan elektronik yang dapat diprogram agar bisa
mengontrol atau mengoperasikan mesin.
2. Fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control).
3. Peranan PLC dalam dunia industri adalah melakukan beragam tugas kontrol,
mulai dari kontrol on/off , alarm mesin, kecepatan running belt, pengontrolan
proses, pengecekan hasil produksi, pendeteksian anomali dalam suatu proses
kerja, distribusi bahan produksi, maupun hal-hal lainnya.
4. PLC disebut sebagai pusat otak karena PLC merupakan kebutuhan utama dalam
penerapan automation pada industri

Daftar Pustaka

Riyadi. 2014. “Programmable Logic Control”, Universitas Negeri


Semarang.Makalah.

Klikmiro.2020.” Penggunaan PLC dalam Sistem Otomasi Industri”.


https://blog.klikmro.com/penggunaan-plc-dalam-sistem-otomasi-industri/ diakses pada
1 April 2021.

Yuwono Indro Hatmojo, S.Pd., M.Eng 2015. “Programmable Logic Control”,


Universitas Negeri Yogyakarta .Makalah.

Anda mungkin juga menyukai