Anda di halaman 1dari 36

jenny@unissula.ac.

id

SISTEM-2
Pertemuan ke-2
Sistem Linier
Klasifikasi sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dengan cara dari
sudut mana kita meninjaunya, berikut ini
akan dibahas secara singkat penggolongan
sistem.
Sistem statis
Sistem Statis : Output sistem bergantung pada
bergantung pada nilai saat ini (present value).
Jadi sistem tak mengandung memory. Ciri dari
sistem statis, model persamaan
matematikanya tidak mengandung persamaan
differensial
CONTOH
Sistem statis
Contoh Sistem statis : Dalam rangkaian listrik sistem yang
hanya mengandung komponen resistor / tahanan saja

Berdasarkan persamaan diatas diperoleh hubungan :


V1 = I R1 + I R2
V2 = I R2
Dari persamaan diatas terlihat bahwa tidak mengandung persamaan differensial ,
ini berarti bahwa sistem diatas adalah sistem statis.
Sistem dinamis
Output sistem bergantung pada nilai
sebelumnya (past value) dan pada nilai saat ini
(present value). Jadi sistem mengandung
memory. Model persamaan matematikanya
mengandung persamaan differensial
CONTOH
Sistem dinamis
Sistem elektrikal yang mengandung inductor atau capasitor.
Contoh dibawah ini merupakan rangkaian R-L yang
merupakan sistem dinamis

Persamaan diatas adalah ; 1 di


c
idt + IR + L =0
dt
d 2i di I
L 2 +R + =0
dt dt C
Dari persamaan diatas terlihat bahwa persamaan matematisnya
mengandung persamaan differensial, dengan demikian sistem ini
merupakan sistem dinamis
Latihan 1
Termasuk sistem statis/ dinamis?
1. y (t ) = (2 x(t ) − x(t ))

n
2. y[n] =  y[k − 1] x[k ]
k =0
Sistem Kausal
• Sistem disebut kausal jika keluarannya berasal dari
masukan pada saat-saat sebelumnya.
• Lebih jelas lagi, keluaran di saat t=1 muncul akibat
masukan di saat-saat t<1.
• Sistem real di alam adalah sistem kausal.
• Contoh →Mobil berjalan di saat t=1 karena di saat-
saat t<1 pedal gas pernah diinjak.
T
y (t ) =  A x(t −  )
 =0
Sistem Non-Kausal
• Sistem yang tidak kausal adalah sistem yang
memproses data rekaman.
• Dalam statistik dikenal istilah data
smoothing atau penghalusan data, agar trend
data lebih tampak secara grafis.
• Contoh →Proses penghalusan data untuk
n=5, misalnya, melibatkan data pada n=4
dan data pada n=6 T −1
y (t ) =  A x1 (t −  ) +  B x 2 (t −  )
 =0  = −1
CONTOH
• y(t) = x(t – 1)
Sistem di atas adalah sistem kausal, karena
nilai output pada saat t hanya tergantung
pada nilai input saat (t – 1)

• y(t) = x(t + 1)
Sistem di atas adalah non kausal, karena
nilai output y(t) pada saat t tergantung pada
nilai input di saat (t + 1).
Latihan 2
Termasuk sistem kausal/non kausal?
1. y[n] = A .x[n-2]+B.x[n-1]
2. y(t) = x(t+1) cos (t)
Sistem Invertible/ non Invertible
• Invertibilitas suatu sistem sangat penting khususnya
dalam berbagai sistem pengolahan sinyal.
• Sistem disebut invertibel jika sinyal keluarannya
dapat diproses lagi sedemikian sehingga terbentuk
kembali sinyal masukannya atau dengan kata lain
suatu sistem dikatakan invertible jika memiliki
inverse.
• Inverse dari suatu sistem akan mengembalikan
keluaran menjadi isyarat masukan, untuk lebih
jelasnya blok diagramnya terlihat pada Gambar
Invertibilitas suatu sistem sangat penting khususnya dalam dunia
telekomunikasi dan pengolahan isyarat (signal processing), misalnya :

SISTEM INVERSE SISTEM

Pemancar (transmitter) Penerima (receiver)

Modulator Demodulator

Encoder Decoder

Multiplexer Demultiplexer

A/D Konverter D/A Konverter


CONTOH
• y(t) = 2 x(t)→x(t) = ½ y(t) → Sistem
Invertible
• y[n] = 0 → Sistem non Invertible
Latihan 3
Tentukan sistem invertible/non invertible
1. Penguat (amplifier)

2. Penyearah (rectifier)

3. y(t)=(x(t))2
4. y(t)=(x(t))3
Sistem linier
• Sebuah sistem dinyatakan linier jika memenuhi asas
teorema superposisi yang memiliki dua sifat berbeda
yaitu sifat additivity dan sifat homogenenity.
• Sebuah sistem dikatakan bersifat additivity apabila
penambahan sebuah sinyal melewati sinyal lainnya
tanpa saling berinteraksi.
• Secara formal jika sinyal input pertama x1(n)
menghasilkan sinyal output y1(n) , dan jika sinyal
input kedua x2(n) menghasilkan sinyal output y2(n) ,
maka x1(n) + x2(n) = y1(n) + y2(n)
Sifat additivity
Sifat homogenenity
• Sistem bersifat homogenenity jika sebuah
amplitude berubah pada sinyal input, akan
menyebabkan perubahan amplitude yang
identik dengan amplitude input pada sinyal
output sistem.
• Jika sinyal input x(n) menghasilkan sinyal
output y(n), maka jika sinyal input menjadi
A.x(n) maka sinyal output menjadi A.y(n),
dengan A menyatakan besaran amplitude.
Sifat homogenity

Beberapa contoh sistem-sistem linier


1. Perambatan gelombang seperti gelombang suara dan elektromagnetik
2. Rangkaian listrik yang memuat resistor, inductor dan capasitor
3. Rangkaian elektronik seperti amplifier dan filter
Sistem non linier
• Sistem yang tidak memenuhi asas
superposisi dikatakan sistem non linier.
• Beberapa contoh sistem-sistem non linier
1. Fenomena hysteresis seperti kerapatan fluks
magnet terhadap intensitas medan magnet
dalam inti besi.
2. Saturasi seperti pada amplifier elektronik
dan transformator apabila dioperasikan
melampau batas kejenuhan.
• Suatu sistem yang nonlinear dapat dibagi
bagi menjadi beberapa sistem linear dengan
daerah yang kecil atau sebagian. (piece-wise
linearization).

Daerah linear 2

Daerah linear 1
Latihan 4
Tentukan sistem linier/non linier?
1. y(t) = x2(t)
2. y[n]= 5x[n]
Sistem Time Varying
• Sebuah sistem digolongkan pada sistem time
varying apabila operator sistem berubah
terhadap waktu, sehingga model
matematisnya berubah terhadap waktu.
– Karakter sistem tergantung pada saat kapan
input diberikan .
– Contoh: Sistem kendali pesawat ruang angkasa
(bobotnya berkurang akibat konsumsi bahan
bakar)
CONTOH

y(t) = x(2t) time varian


➢ x1(t) → y1(t) = x1(2t)
➢ x2(t) = x1(t-2) → y2(t) = x2(2t) =x1(2(t-2))=x1(2t-4)
Sistem Time Invariant
• Apabila operator sistem tidak berubah terhadap waktu
maka digolongkan pada sistem time invariant.
• Sistem time invariant memiliki parameter-parameter
yang konstan. Responnya tak tergantung pada saat
kapan input diberikan.
• Jika pergeseran waktu pada isyarat masukan hanya akan
mengakibatkan pergeseran waktu pada isyarat keluaran.
• Jadi penundaan /pemajuan isyarat masukan hanya akan
mengakibatkan penundaan/ pemajuan isyarat keluaran.
CONTOH
y(t) = sin [x(t)] time invarian
➢ x1(t)→ y1(t) = sin [x1(t)]
➢ x2(t) = x1(t-t0)→y2(t) = sin [x2(t)] =sin [x1(t-t0)]
➢ y1(t-t0) = sin [x1(t-t0)] = y2(t)
Sistem Deterministic
• Sistem adalah deterministic jika output
sistem dapat ditentukan nilainya pada setiap
waktu dimasa datang untuk setiap harga
input yang diberikan. Sistem ini hanya
terjadi apabila input dan operator sistem
diketahui secara pasti.
• Contoh → Program Komputer, Sistem
Penggajian
Sistem Stochastic
• Ada sejumlah sistem baik parameter
operator ataupun input tidak diketahui
secara pasti, tetapai dapat diuraikan secara
statistic, sistem ini dinamakan stochastic.
• Contoh → sistem arisan dan sistem sediaan,
kebutuhan rata-rata dan waktu untuk
memulihkan jumlah sediaan dapat
ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat
tidak dapat ditentukan dengan pasti
Sistem Parameter Terkumpul
• Sistem parameter terkumpul (lumped parameter)
adalah sistem yang mana efek input dirasakan
secara serentak dalam seluruh sistem.
• Sebagai contoh sistem transmisi daya listrik
yang dioperasikan pada frekuensi rendah
sehingga dimensi fisik panjang saluran
transmisi lebih kecil dibandingkan panjang
gelombang, sistem ini digolongkan sebagai
sistem parameter terkumpul dimana besarnya
arus listrik disetiap titik saluran adalah identik.
• Dicirikan dengan persamaan differensial biasa
Sistem Parameter Terdistribusi
• Jika efek input tidak dapat dirasakan secara
serentak dalam seluruh sistem, maka sistem
adalah parameter terdistribusi (distributed
parameter).
• Jika dimensi fisik panjang saluran lebih besar
dibandingkan panjang gelombang maka
besarnya arus listrik pada setiap titik saluaran
menjadi tidak sama besar, maka sistem ini
digolongkan sebagai parameter terdistribusi.
• Dicirikan dengan persamaan differensial parsial
Sistem Waktu Kontinyu
• Sistem memiliki waktu kontinyu apabila
output sistem merupakan fungsi waktu,
sehingga dapat terdefinisikan pada setiap
saat waktu. Sebagian besar sistem masuk
dalam kategori ini.
Sinyal gelombang waktu diskrit
• Sebuah sistem dikatakan waktu diskrit
apabila fungsi hanya terdefiniskan pada
waktu diskrit saja, jadi tidak dapat
terdefinisikan setiap waktu.
Sinyal gelombang waktu diskrit
• Persamaan matematika untuk sinyal waktu
diskrit adalah persamaan beda (difference
equation) . Bentuk umum persamaan beda
linier adalah :

𝑦[𝑘] + 𝑎𝑛−1 𝑦[𝑘 − 1] + ⋯ ⋯ + 𝑎1 𝑦[𝑘 − 𝑛 − 1] + 𝑎0 𝑦[𝑘 − 𝑛] = 𝑏𝑚 𝑢[𝑘] + ⋯ ⋯ + 𝑏0 𝑢[𝑘 − 𝑚]

Dengan : k = bilangan integer


n>m
TUGAS
Sebuah sistem dengan input (u) dan output (y)dinyatakan dalam
hubungan persamaan sebagai berikut :
1. y(t ) = u 2 (t ) + 4

𝑑2 𝑖 𝑑𝑖
2. 4 2
𝑑𝑡
− 2
𝑑𝑡
+ 3𝑖 = 𝑦 𝑡

3. y[k ] = ku[k ] + k 2u[k − 1]


Tentukan klasifikasi sistem-sistem dari persamaan diatas! Minimal 2 jenis
sistem, Sebutkan alasannya! (Sinau tgl 6 April 2023 Jam 22.00)

Anda mungkin juga menyukai