Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN ENERGI ELEKTRIK

AUDIT ENERGI LISTRIK SB I-10,SB I-12 & SB I-13

NN

DISUSUN OLEH :
ANNISA NABILA 3.39.19.0.04

FAJRI ANUGERAH P 3.39.19.0.14

LT-3E

TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELETRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2021/2022
I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Audit energi dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengevaluasi kebutuhan
energi dan mengidentifikasi peluang untuk mengurangi konsumsi energi pada suatu bangunan,
pabrik, proses, atau kegiatan (Thumann dan Younger, 2007). Audit energi terdiri dari rincian
dan evaluasi bagaimana semua fasilitas menggunakan energi, dan apakah penggunaan energi
tersebut mengeluarkan biaya. Kemudian pada akhirnya memberikan solusi agar sebuah sistem
dapat melakukan konsumsi energi lebih efektif dan menghemat penggunaan biaya. Energi pada
proses produksi pembuatan batik cap sangat beragam. Di beberapa industri, penggunaan energi
listrik menjadi hal yang paling dominan pada seluruh proses produksi. Tetapi pada pembuatan
batik yang menggunakan cara konvensional, mayoritas tidak mengeluarkan energi listrik
begitu besar. Misalnya ada yang menggunakan energi listrik hanya pada saat mendung atau
cahaya matahari redup sehingga diperlukan penyinaran lebih pada proses pembuatannya. Audit
energi menjadi sangat penting dilakukan pada perusahaan yang masih dalam tahap berkembang
atau yang masih mempunyai banyak peluang untuk dilakukan perbaikan dalam segala aspek.
Jumlah konsumsi energi yang didapat dari audit energi dapat digunakan untuk menghitung
produktifitasnya.Cara mengetahui produktifitas yang baik adalah dengan melakukan
pengecekan secara langsung terhadap suatu gedung atau rumah.Fungsi pengecekkan ini
bertujuan untuk mengetahui pemakaian energi listrik pada waktu tertentu dan menganalisis
penggunaannya agar dapat mencegah penggunaan energi yang tidak sesuai dengan
kebutuhannya.

B. TUJUAN

Percobaan ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis dan mencatat penggunaan energi pada ruangan SB I 10,11&13

2. Menghitung penggunaan intensitas energi listrik yang digunakkan pada suatu ruangan
SB I 10,11&13

II. TINJAUAN PUSTAKA

Audit Energi adalah teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi
pada bangunan gedung dan mengenali caracara untuk penghematannya. Intensitas Konsumsi
Energi (IKE) Listrik adalah pembagian antara konsumsi energi listrik pada kurun waktu
tertentu dengan satuan luas bangunan gedung. Atau dapat ditulis dengan menggunakan rumus
:
IKE = KWh total (KWh) / Luas Bangunan (m2)
Menurut Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasannya di Lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional nilai IKE dari suatu bangunan gedung digolongkan dalam
dua kriteria, yaitu untuk bangunan berAC dan bangunan tidak ber-AC.
Tabel 2. IKE Bangunan Gedung Tidak ber-AC
Kriteria Keterangan
Efisien a) Pengeloaan gedung dan peralatan energi dilakukan dengan
(0.84 – 1.67) prinsip konversi energi listrik.
kWh/m2/Bulan b) Pemeliharaan peralatan energi dilakukan sesuai dengan
prosedur
c) Efisiensi pengguanaan energi masih mungkin ditingkatkan
melalui penerapan system manajemen energi terpadu

Cukup Efisien a) Penggunaan energi cukup efisien namun masih memiliki


(1.67 – 2.5) peluang konservasi energy.
kWh/m2/Bulan b) Perbaikan efisiensi melalui pemeliharaan bangunan dan
peralatan energi masih dimungkinkan.
Boros a) Audit energi perlu dilakukan untuk menentukan
(2.5 – 3.34) langkahlangkah perbaikan sehingga pemborosan energi dapat
kWh/m2/Bulan dihindari.
b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan pengoperasian
gedung belum mempertimbangkan konservasi energi
Sangat Boros a) Instalasi peralatan, desain pengoperasian dan pemeliharaan
(3.34 – 4.17) tidak mengacu pada penghematan energy.
kWh/m2/Bulan b) Agar dilakukan peninjauan ulang atas semua instalasi
/peralatan energi serta penerapan managemen energi dalam
pengelolaan bangunan.
c) Audit energi adalah langkah awal yang perlu dilakukan.

Tabel 2. IKE Bangunan Gedung ber-AC.


Kriteria Keterangan
Sangat Efisien a) Desain gedung sesuai standar tatacara perencanaan teknis
(4.17 – 7.92) konservasi energy.
kWh/m2/Bulan b) Pengoperasian peralatan energi dilakukan dengan
prinsipprinsip menejemen energy.
Efisien a) Pemeliharaan gedung dan peralatan energi dilakukan sesuai
(7.93 – 12.08) prosedur.
kWh/m2/Bulan
b) Efisiensi penggunaan energi masih mungkin ditingkatkan
melalui penerapan sistem menejemen energi terpadu.
Cukup Efisien a) Penggunaan energi cukup efisien melalui pemeliharaan
(12.08 – 14.58) bangunan dan peralatan energi masih memungkinkan.

kWh/m2/Bulan b) Pengoperasian dan pemeliharaan gedung belum


mempertimbangkan prinsip konservasi energy.

Agak Boros a) Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan


(14.58 – 19.17)
perbaikan efisiensi yang mungkin dilakukan.
kWh/m2/Bulan
b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan pengoperasian
gedung belum mempertimbangkan konservasi energy.
Boros (19.17 a) Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan
– 23.75)
langkah-langkah perbaikan sehingga pemborosan energi dapat
kWh/m2/Bulan
dihindari.
b) Instalasi peralatan dan desain pengoperasian dan pemeliharaan
tidak mengacu pada penghematan energy.
Sangat Boros a) Agar ditinjau ulang atas semua instalasi /peralatan energi serta
(23.75 – 37.5) penerapan menejemen energi dalam pengelolan bangunan.
kWh/m2/Bulan
b) Audit energi adalah langkah awal yang perlu dilakukan.

III. HASIL DATA


1. Pada ruanagan SB I-10 merupakan ruangan panel dimana diasumsikan
penggunaan energi di ruangan ini hanya menghabiskan 3 jam per-hari dalam
penggunaannya.Dengan lampu berukuran 20 watt dan kotak panel.
2. Pada ruangan SB I-12 merupakan toilet karyawan dimana diasumsukan
penggunaan energi di ruangan ini menghabiskan 9 jam per-hari (07.00-16.00)
penggunaannya.Dengan lampu TL 2x18 watt.
3. Pada ruangan SB I-13 merupakan runagan kompresor dimana diasumsikan
penggunaan energi di ruangan ini hanya menghabiskan 3 jam per-hari dalam
pengunaannya.Dengan lampu berukuran 20 watt.

Tabel 3.1 Daftar Nama Gedung Lokasi Penelitian


No Nama Luas Bangunan Kategori
Gedung (m2) Ruangan
1 SBI-10 2,25 Tidak Ber-AC
2 SBI-12 12,75 Tidak Ber-AC
3 SBI-13 2,25 Tidak Ber-AC
Tabel 3.2 Total Kebutuhan Energi SBI-10
No Perangkat Daya (Watt) Jumlah Lama Total Konsumsi (KWh/hari)
Pemakaian/hari
1 Lampu 20 1 3 jam 0,06
Total 0,06

1,5m

1,5m

RUANGAN SB I-10 Skala Digambar Nabila & Fajri


Diperiksa Daeng S P

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG SMG EL DRA LT-3E

Gambar 3.1 Denah Ruangan SBI-10


Tabel 3.3 Total Kebutuhan Energi SBI-12
No Perangkat Daya (Watt) Jumlah Lama Total Konsumsi (KWh/hari)
Pemakaian/hari
1 Lampu 18 6 9 jam 0,972
Total 0,972

3,5

3m

RUANGAN SBI-12 Skala Digambar Nabila & Fajri


Diperiksa Daeng S P

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG SMG EL DRA LT-3E

Gambar 3.2 Denah Ruangan SBI-12


Tabel 3.4 Total Kebutuhan Energi SBI-13
No Perangkat Daya (Watt) Jumlah Lama Total Konsumsi (KWh/hari)
Pemakaian/hari
1 Lampu 20 1 3 jam 0,06
Total 0,06

1,5 m

1,5 m

Nabila &
Skala Digambar
Fajri
RUANGAN SB I-13
Diperiksa Daeng S P

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG SMG EL DRA LT-3E

Gambar 3.3 Denah Ruangan SBI-13


Tabel 3.5 IKE(Intensitas Konsumsi Energi) Listrik Bulanan
No Nama Daya Luas Nilai IKE Kategori
Ruangan (kWh) Bangunan kWh/m2/Bulan Ruangan
(m2)
1 SBI-10 0,06 2,25 0,8 Tidak Ber-
AC
2 SBI-12 0,972 12,75 2,28 Tidak Ber-
AC
3 SBI-13 0,06 2,25 0,8 Tidak Ber-
AC

IV. ANALISIS DATA


Dari audit energi yang dilakukan selama 2 minggu didapatkan data penggunaan energi
sebagai berikut:
Total Kebutuhan Energi SBI-10
No Perangkat Daya (Watt) Jumlah Lama Total Konsumsi (KWh/hari)
Pemakaian/hari
1 Lampu 20 1 3 jam 0,06
Total 0,06
Audit yang dilakukan selama 2 minggu pada ruangan SBI-10 mengasumsi bahwa
penggunaan energi pada ruangan SBI-10 hanya sebatas pada pengecekkan panel yang ada pada
ruangan tersebut.Energi yang digunakkan hanya sebatas pengunaan lampu untuk menerangi
ruangan.
Total Kebutuhan Energi SBI-12
No Perangkat Daya (Watt) Jumlah Lama Total Konsumsi (KWh/hari)
Pemakaian/hari
1 Lampu 18 6 9 jam 0,972
Total 0,972

Selanjutnya pada ruangan SBI-12 merupakan ruangan yang digunakkan sebagai toilet
karyawan.Penggunaan energi cahaya pada ruangan ini terbilang cukup intens karena
penerangan pada ruangan ini hidup selama 9 jam non-stop per-hari. Lampu mulai dimatikan
ketika jam perkuliahan telah usai yaitu pada pukul 16.00.
Total Kebutuhan Energi SBI-13
No Perangkat Daya (Watt) Jumlah Lama Total Konsumsi (KWh/hari)
Pemakaian/hari
1 Lampu 20 1 3 jam 0,06
Total 0,06
Penggunaan energi pada ruangan SBI-13 hampir sama dengan penggunaan energi pada
ruangan SBI-10 dimana ruangan ini merupakan gudang sekaligus ruangan kompressor yang
biasanya hanya digunakan oleh pegawai kebersihan untuk mengambil alat-alat yang
diperlukan.Energi yang digunakkan hanyalah lampu untuk penerangan ruangan.
No Nama Daya Luas Nilai IKE Kategori
Ruangan (kWh) Bangunan kWh/m2/Bulan Ruangan
(m2)
1 SBI-10 0,06 2,25 0,8 Tidak Ber-
AC
2 SBI-12 0,972 12,75 2,28 Tidak Ber-
AC
3 SBI-13 0,06 2,25 0,8 Tidak Ber-
AC
Mengacu pada nilai data IKE ruangan dan standarisasi IKE maka dapat dianalisis bahwa
penggunaan energi pada ruangan SBI-10 sangat efisien dimana nilai IKE ruangan tersebut
adalah 0,8 yang jika disandingkan dengan tabel IKE dibawah rata rata 0,84-1,67 dimana
penggunaan listrik pada ruangan ini hanya sebuah lampu berukuran 20 watt yang hanya
digunakan ketika pengecekkan panel.

Gambar 4.1 Ruangan SBI-10

Untuk penggunaan energi pada ruangan SBI-12 dibilang cukup efisien dimana IKE
ruangan ini sebesar 2,28 yang berarti masuk pada kategori rata rata IKE 1,67-2,5.Penggunaan
energi listrik pada ruangan ini adalah 6 buah lampu TL berukuran 18 watt yang dihidupkan
selama 9 jam dalam sehari.
Gambar 4.2 Ruangan SBI-12
Selanjutnya penggunaan energi pada ruangan SBI-13 dibilang sangat efisien karena nilai
IKE ruangan tersebut hanya sebesar 0,8 dimana nilai ini dibawah rata rata nilai IKE sebesar
0,84-1,67 yang menunjukkan penggunaan energi listrik pada ruangan ini sangat efisien.Hal ini
disebabkan karena ruangan ini hanya digunakkan untuk penyimpanan barang-barang
kebersihan gedung yang mana energi listrik digunakkan hanya pada jam jam tertentu dan
penggunaannya tidak intens.

Gambar 4.3 Ruangan SBI-13


V. KESIMPULAN
Dari audit energi yang dilakukan selama 2 minggu disumpulkan bahwa:
1. Secara keseluruhan ruangan,penggunaan energi listrik pada ketiga ruangan
bisa dibilang cukup efisien dimana penilaian ini didasarkan pada nilai IKE
ketiga ruangan tersebut
2. Energi dari ketiga ruangan tersebut digunakkan untuk keperluan pencahayaan
ruangan dimana pemakaianya disimpulkan sudah sesuai dengan keperluannya
3. Penghitungan IKE disesuaikan dengan spesifikasi yang tertera pada lampu
yang dipasang pada ruangan tersebut.

VI. DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/54393/3/BAB%20I.pdf

http://eprints.umm.ac.id/63864/2/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai