Anda di halaman 1dari 38

MODUL PEMBELAJARAN

PRAKTIKUM PLC
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA

Disusun Oleh :

Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa


Jurusan TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA BEKASI
2021

i
LANDASAN TEORI

Definisi dan Fungsi PLC

PLC, singkatan dari Programmable Logic Controller adalah perangkat yang


berfungsi untuk mengontrol suatu sistem operasi atau sistem mesin. Cara PLC
mengontrol sistem adalah dengan cara menganalisa input kemudian mengatur
kondisi output sesuai keinginan pengguna. Input PLC bisa berupa switch, limited
switch, sensor elektrik, atau input-input lain yang dapat menghasilkan sinyal yang
dapat masuk ke PLC. Output PLC pun beragam, contohnya switch yang
menyalakan lampu indikator, relay yang mengatur jalannya motor, kontaktor
magnet yang mengatur motor 3 phase, atau output- output lain yang dapat
menerima sinyal output dari PLC. Selain itu PLC juga memakai memori
yang dapat diprogram untuk menjalankan intruksi-intruksi/perintah yang
melaksanakan fungsi-fungsi khusus, berupa: gerbang logika, logika pewaktuan
(timer), sinyal sekuensial dan perhitungan aritmatika yang dapat mengontrol mesin
melalui modul-modul I/O digital maupun analog. (I/O = Input/Output)

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk


menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah
fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik
dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan
lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur
proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

2
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial
dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat
dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di
bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa
pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang
telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang
digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada
dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan
meng-ON atau meng-OFF kan output- output. 1 menunjukkan bahwa keadaan
yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak
terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki
output banyak.

Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat
dibagi secara umum dan secara khusus [4]. Secara umum fungsi PLC adalah
sebagai berikut:

1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan
(sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam
proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan
yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai
sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke


CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan
input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila
dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan

3
lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing,
membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

PRINSIP KERJA PLC

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal
masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu
menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan
lainnya.

Prinsip Kerja PLC

Gambar : 2.1 kontruksi PLC

PLC merupakan perangkat elektronika yang dibuat dari mikroprosesor, dengan


tujuan PLC ini dapat menganalisa kondisi input yang kemudian dapat disesuaikan
dengan keinginan pengguna untuk pengontrolan suatu output. Sinyal input
dimasukan kedalam Input Card. Input Card sendiri memiliki 2 jenis, yaitu:

a) Analog Input Card


b) Digital Input Card

Setiap input memiliki alamat tertentu, sehingga mikroprosesor akan


mendeteksi input melalui nama alamat inputnya, bukan jenis inputnya. Banyaknya
input pada PLC tergantung pada jenis PLC itu sendiri.

4
Sinyal output dikeluarkan PLC sesuai dengan program yang telah
ditetapkan oleh pengguna. Sama seperti Input, Jenis Output pun memiliki 2 jenis,
yaitu:

a) Analog Output Card


b) Digital Output Card

Setiap output memiliki alamat tertentu dan mikroprosesor akan membaca


keadaan output sesuai dengan nama alamat outputnya. Pada PLC juga disediakan
Internal input dan Internal output yang dapat digunakan pengguna. Input Output
yang disediakan didalam PLC sangat beragam, mulai dari timer, delay off, delay on,
counter, off timer, on timer dan konfigurasi lainnya. Untuk memproses konfigurasi
tersebut, PLC mendeteksinya melalui nama alamatnya. Untuk melaksanakan
kontrol sistem, PLC menggunakan perangkat lunak yang dapat diprogram. Biasanya
program yang dipakai PLC adalah Ladder Diagram dan intruksi dasar diagram,
akan tetapi setiap jenis PLC memiliki perbedaan cara dalam penulisan program.

STRUKTUR DASAR PLC

Struktur penyusun plc yang paling sederhana atau dasar adalah sebagai berikut;

1. Central Processing Unit (CPU)


2. Input/Output (I/O)
3. Memory
4. Power Supply
1. Central Processing Unit (CPU)

CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi keadaan input dan


output PLC. CPU juga berfungsi sebagai prosesor dan timer untuk
perangkat lunak, serta CPU juga dapat menerjemahkan bahasa perantara
yang berisi logika dan timer yang dibutuhkan untuk komunikasi data
(interface) dengan pengguna.

5
2. Memory

Memory disini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah yang


telah diprogram oleh pengguna dan juga berfungsi untuk menyimpan data-
data hasil perhitungan proses. PLC menggunakan perangkat memori
semikonduktor seperti RAM (Random Access Memory), ROM (Read Only
Memory) dan PROM (Programmable Read Only Memory). RAM
mempunyai akses dengan kecepatan tinggi dan dapat program- program
didalamnya dapat di program ulang (deprogram) sesuai dengan keinginan
pemakai. RAM juga disebut sebagai Volatile Memory, yaitu memori akan
hilang semua datanya jika memori tidak dialiri listrik. Untuk mengantisipasi
listrik padam secara tidak sengaja, maka RAM dipasang sebuah Baterai
yang akan mengaliri listrik jika sumber listrik utama padam.

3. Input Output

Sebagaimana fungsi PLC adalah untuk mengontrol proses, input dan


output adalah bagian penting PLC. Perangkat yang dihubungkan dan
mengirim data ke PLC dinamakan perangkat input. Sinyal masuk melalui
terminal atau kaki-kaki penghubung, terminal ini dinamai Input Poin. Input
akan mengirim informasi keadaannya ke dalam memori dan disimpan
dilokasi memori yang biasa disebut Input Bit. PLC juga mempunyai
terminal yang dapat mengeluarkan suatu sinyal yang juga disebut output.
Terminal yang mengeluarkan sinyal dapat disebut Output Poin. Output Poin
pun akan mengirim data ke memori dan disimpan pada bagian Output Bit
pada memori.

4. Power Supply

PLC tidak akan beroperasi jika tidak ada supply listrik. Beberapa
input PLC adalah menggunakan listrik DC dan listrik AC. Listrik AC
digunakan sebagai sumber yang dapat digunakan untuk menyuplai beban
yang besar. Sedangkan listrik DC digunakan sebagai suplai sistem operasi.

6
Perlu diingat, bagian dalam PLC sangat sensitif, sehingga tidak boleh
tertukar mana bagian yang memakai suplai AC dan suplai DC.

Gambar : 2.2 Skema PLC

Part Pendukung Penyusunan Alat Praktikum.

a) Push button switch (saklar tombol tekan)

Adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan


atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak
mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat
tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

7
b) Proximity Sensor (Sensor Jarak)

Proximity Sensor (Sensor Proksimitas) atau dalam bahasa Indonesia


disebut dengan Sensor Jarak adalah sensor elektronik yang mampu mendeteksi
keberadaan objek di sekitarnya tanpa adanya sentuhan fisik. Dapat juga
dikatakan bahwa Sensor Proximity adalah perangkat yang dapat mengubah
informasi tentang gerakan atau keberadaan objek menjadi sinyal listrik.

c) Power Supply (Catu Daya)

Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya
adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat
listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya
ini memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi
energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena
itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power
Converter.

d) Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan


merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari
2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

8
Kelebihan dan kekurangan PLC

Dalam industri-industri yang ada sekarang ini, kehadiran PLC sangat


dibutuhkan terutama untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang
sebelumnya masih digunakan dalam mengendalikan suatu sistem. Dengan
menggunakan PLC akan diperoleh banyak keuntungan diantaranya adalah sebagai
berikut:

a) Fleksibel

Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan


dengan pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin membutuhkan
sepuluh pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC kesepuluh mesin
tersebut dapat dijalankan dengan programnya masing- masing.

b) Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah

Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka


pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer,
dalam waktu yang relatif singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya.
Apabila tidak menggunakan PLC, misalnya relay maka perubahannya
dilakukan dengan cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya
memakan waktu yang lama.

c) Jumlah kontak yang banyak

Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil


lebih banyak daripada kontak yang dimiliki oleh sebuah relay.

d) Harganya lebih murah

PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan


dengan sebuah relay. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah
dibandingkan dengan harga beberapa buah relay yang mampu melakukan

9
pengkabelan dengan jumlah yang sama dengan sebuah PLC. PLC
mencakup relay, timers, counters, sequencers, dan berbagai fungsi lainnya.

e) Pilot running

PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih


dahulu di kantor atau laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji,
diobserbvasi dan dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini
menghemat waktu bila dibandingkan dengan sistem relay konvensional
yang diuji dengan hasil terbaik di pabrik.

f) Observasi visual

Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat pada


layar CRT. Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila terjadi.

g) Kecepatan operasi

Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay.


Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan
millisecond.

h) Metode Pemrograman Ladder atau Boolean

Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder


bagi teknisi, atau aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem
kontrol digital atau Boolean.

i) Sifatnya tahan uji

Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan
timers mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga
bersifat lebih tahan uji.

j) Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol

10
Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen
lainnya, sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut
sebagai tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer ataupun
komponen-komponen lainnya sebagai peralatan tambahan.

k) Dokumentasi

Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu


melihatblueprint circuit-nya. Tidak seperti relay yang printout sirkuitnya
tidak dapat diperoleh.

l) Keamanan

Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak


dikunci dan diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan
dapat mengubah program PLC selama PLC tersebut dikunci.

m) Dapat melakukan pengubahan dengan pemrograman ulang

Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi


yang bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi
bagian A masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram
ulang dalam satuan detik.

n) Penambahan rangkaian lebih cepat

Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu


dengan cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada
pengendali konvensional.

Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang
dimiliki oleh PLC, yaitu:

a) Teknologi yang masih baru

11
Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau
relay ke konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian
orang

b) Buruk untuk aplikasi program yang tetap

Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi.


Sedangkan PLC dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi
dengan satu fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama
sekali, sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan
memboroskan (biaya).

c) Pertimbangan lingkungan

Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami


pemanasan yang tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat
elektronik di dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu
kinerja PLC sehingga tidak berfungsi optimal.

d) Operasi dengan rangkaian yang tetap

Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan


PLC lebih mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan
menjadi lebih efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara
periodik

12
Membuat diagram Ladder dengan CX-Programmer

Langkah-langkah menggunakan aplikasi CX-Programmer utntuk


membuat ladder pada PLC - Berikut ini adalah Langkah-langkah
menggunakan aplikasi CX-Programmer utntuk membuat ladder pada PLC

1. Pertama masuk aplikasi CX-Programmer yang sudah kita install


sebelumnya.
2. Setelah masuk dalam aplikasi CX-Programmer , langkah selanjutnya adalah
kita membuat sebuah projek dengan langkah seperti berikut :
file >new

Gambar: 4.5 Membuat New project

3. kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini , kita harus
mengisi Device Name dan Device Type. Untuk device type kita pilih
CPM1(CPM1A) karena PLC yang kita gunakan adalah type CPM1A.
Kemudian klik OK

Gambar: 4.6 tipe PLC

13
4. Apabila kita sudah melalui tahap tersebut, akan muncul window
sepertigambar dibawahini, dimana kita membuat ladder program untuk PLC

Gambar: 4.7 membuat Diagram ledder

5. Setelah itu kita dapat memulai membuat program dengan menggunakan


instruksi – instruksi yang terdapat pada tool bar,
6. semisal contoh kita ingin inputannya menggunakan kontak NO, pilih
toolbar dengan simbol kontak NO lalu seret toolbar ke Rung
7. kemudian kita diharuskan melakukan pengalamatan pada kontak yang kita
gunakan. Seperti gambar di bawah ini

Gambar: 4.8 membuat alamat input

14
8. setelah melakukan pengalamatan akan muncul kontak NO dengan alamat
0.00 pada Rung

Gambar: 4.9 membuat alamat input

9. apabila ingin menambahkan inputan lagi, semisal contoh kontak NC, kita
dapat melaakukan prosedur yang sama sepertimenambahkan kontak NO,
tetapi untuk pengalamatan harus disesuaikan jangan sampai ada crash atau

pengalamatan yang sama.

Gambar: 4.10 contak NO dan NC

10. untuk menambahkan Output pada ladder dapat menggunakan instruksi pada
tool bar yang sudah tersedia, dan melakukan pengalamatan seperti saat
menambahkan input.
11. setelah menambahkan input dan output pada Rung sudah selesai jangan lupa
untuk menambahkan instruksi fungsi END,untuk mengakhiri bahwa
program sudah jadi

15
Gambar: 4.11 Intruksi END

12. setelah ladder program selesai dibuat seperti gambar dibawah ini.

Gambar: 4.12 Ledder diagram

13. langkah selanjutnya adalah mengcompile project yang sudah kita buat
dengan cara seperti gambar dibawah ini.

Gambar: 4.13 compile projec

16
14. setelah program sudah berhasil dicompile, tinggal kita downloadkan ke
PLC yang sudah terkoneksi dengan PC kita

 Cara Transfer Program dari PC ke PLC (OMRON)

1. Pertama klik work online.

2. Pilih menu PLC kemudian klik Transfer pilih to PLC , seperti pada gambar
berikut:

Gambar 4.14 transfer program PC ke PLC

17
 Cara Transfer Program dari PLC ke PC (OMRON)

Langkah sama seperti pada transfer program dari PC ke PLC, hanya


memilih to PLC menjadi from PLC.

Gambar 4.15 Transfer program PLC to PC

Kemudian akan muncul dialog box ini, pilih item yang akan ditransfer, salah
satunya adalah IO Table yang telah dikonfigurasi jika PLC anda modular.

Gambar: 4.16 download program

18
Setelah selesai klik OK, jika transfer tidak terdapat kendala maka download yang
sukses akan menampilkan seperti ini.

Gambar: 4.17 download program

Selanjutnya jangan lupa untuk memastikan PLC dalam Mode Run agar
program yang telah dimasukkan dapat dieksekusi. Demikian tahapan pembuatan
program PLC Omron dengan Software CX Programmer.

 Cara Transfer Program dari PLC ke PC ( MITSUBISHI )

Step 1 : Hubungkan Plc Mitsubishi dengan Power.


Step 2 : Hubungkan Kabel programing Plc dengan Komputer.
Step 3 : Cek kabel apakah drivernya sudah terdeteksi pada komputer dan pada com berapa,
Klik kanan my computer (pada windows xp) atau computer (pada windows 7) pada window
explorer. Kemudian pilih properties.

19
Step 4 : Pilih Device manager

Lihat pada Port (Com & LPT) usb serial terdeteksi pada com berapa, kalau di komputer saya
terdeteksi pada com 7.

20
Step 5 : Jalankan Software GX DEVELPER dan pilih online pada tampilan taskbar GX
DEVELOPER.

Step 6 : Pada plc series pilih FXCPU. Kemudian Klik OK, maka akan muncul tampilan Transfer
setup

21
Step 7 : Pada Transfer setup pilih usb serial (Klik 2X), Pada Com port, Pilih Com 7. sesuai dengan
yang terdeteksi pada Port (COM & LPT) pada Device manager (lihat step 4). Kemudian klik
OK.

22
Step 8 : Pilih Connection test, Jika connection success klik OK.

Step 9 : Kemudian Klik OK pada menu bagian bawah.

23
Step 10 : Pada tampilan Form Read from PLC. check list pada program main dan plc
parameter kemudian klik tombol Execute dan Klik YES.

Step 11 : Tunggu hingga proses membaca data program yang ada pada PLC selesai, Jika
sudah Completed, Klik OK.

24
 Cara Transfer Program dari PC ke PLC (MITSUBISHI)

Langkahnya sama seperti pada transfer program dari PLC ke PC, hanya saja bedanya
adalah pada menu online pilih Write to PLC.

 Ketika sudah selesai membuat program, pilih menu online pilih menu Write To PLC.

 Setelah itu lanjutkan dengan mengikuti step Cara transfer program plc dari PLC ke PC
diatas dimulai dari Step 6 dan seterusnya.

25
Modul Latihan Praktikum PLC

SOAL Latihan Praktikum PLC

Keterangan : PB 1 = Push Button Hijau


PB2 = Push Button Merah
SW = Selector Switch

1. AND dan OR (PLC Omron CP1L-M60DR-A)


Buatlah diagram ladder berikut, jika PB 1 ditekan dan SW posisi 1 maka lampu merah dan
lampu kuning menyala, jika PB 1 ditekan dan SW diposisi 2 maka lampu hijau dan oranye
nyala, dan apabila ditekan PB 2 maka lampu akan mati semua.

Ladder diagram PLC Soal latihan Praktikum PLC


 Soal No 1.

Gambar 4.18 Ladder diagram soal no 1

26
Wiring Diagram Soal Latihan Praktikum PLC

 Soal No 1

Gambar 4.19 Wiring Diagram Latihan Praktikum PLC Soal No 1

27
Wiring kabel dan Trial program dari Soal Latihan Praktikum PLC

 Soal No 1

Gambar 4.20 Wiring dan trial program PLC soal No 1

2. TIMER (PLC Mitsubishi FX3u-32M)


Buatlah diagram ladder berikut, Jika PB1 ditekan maka Lampu merah akan menyala, setelah 5
detik lampu merah mati dan lampu kuning menyala, setelah 3 detik lampu kuning mati dan
lampu hijau menyala selama 7 detik, setelah lampu hijau mati maka lampu merah akan kembali
menyala dan siklus berlanjut, jika PB 2 ditekan maka siklus akan akan berhenti dan lampu akan
mati.

28
 Soal No. 2

Gambar 4.21 Ladder diagram soal no 2

 Soal No 2

Gambar 4.22 Wiring kabel dan trial program PLC Soal no 2

 Soal No 2

29
Gambar 4.23 Wiring Diagram Latihan Praktikum PLC Soal No 2

3. Star Delta (PLC Mitsubishi FX2N-32MR)


Buatlah ladder diagram rangkaian START-DELTA.
 Soal No 3

30
Gambar 4.24 Ladder diagram soal no 3

 Soal No 3

Gambar 4.25 Wiring dan trial program PLC soal no3

 Soal No 3
31
Gambar 4.26 Wiring Diagram Latihan Praktikum PLC Soal No 3

4. COUNTER (PLC Mitsubishi FX2N-48MR)


Buatlah Ladder diagram berikut, Jika PB 1 ditekan satu kali maka lampu merah menyala, jika

32
PB1 ditekan 2 kali maka lampu merah mati dan lampu kuning menyala, jika PB1 ditekan 3 kali
maka lampu kuning mati dan lampu hijau menyala, jika PB 1 ditekan 4 kali maka lampu hijau
mati dan lampu oranye menyala dan setelah 2 detik lampu oranye mati. Dan SW 1 Sebagai
RESET.

Gambar 4.27 Ladder diagram soal no 4

Gambar 4.28 Ladder diagram soal no 4

 Soal No 4

33
Gambar 4.29 Wiring Diagram Latihan Praktikum PLC Soal No 4

34
 Soal No 4

Gambar 4.30 Wiring dan Trial program PLC Soal No 4

5. Penggunaan Relay (PLC Omron CP1E-NA-20DT-T)


Buatlah Ladder diagram berikut, Nyalakan lampu merah dan kuning secara bersamaan
menggunakan 1pcs relay 24VDC dibantu dengan PB1, dan setelah 5 detik maka lampu hijau
dan oranye akan berkedip secara bergantian, setelah 3x berkedip maka lampu akan mati

35
semua. Dan PB 2 sebagai RESET. (Lampu hijau dan oranye pakai Relay 24VDC)

Gambar 4.31 Ladder diagram soal no 5

Gambar 4.32 Ladder diagram soal no 5

36
Gambar 4.33 Wiring Diagram Latihan Praktikum PLC Soal No 5

37
Gambar 4.34 Wiring dan Trial program PLC Soal No 5

38

Anda mungkin juga menyukai