1
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
2
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
3
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
A. PENDAHULUAN
NEMA (The National electrical Manufacturers Association) mendefinisikan PLC
sebagai piranti elektronika digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram
sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan
fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan
aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul
I/O digital dan atau analog.
PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa
diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral.
PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk
mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika yang
dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal listrik baik analog
maupun digital,yang merupakan data dasarnya. Karakter proses yang dikendalikan oleh
PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut
untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri
beberapa subproses, dimana subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses
sebelumnya terjadi. Istilah umum yang digunakan untuk proses yang berwatak
demikian ialah proses sekuensial (sequential process).
Kendali PLC dapat diprogram melalui komputer, tetapi juga bisa diprogram melalui
program manual, yang biasa disebut dengan Programming Console. Untuk keperluan ini
dibutuhkan perangkat lunak, yang biasanya juga tergantung pada produk PLC-nya.
Dengan kata lain, masing-masing produk PLC membutuhkan perangkat sendiri-sendiri.
Saat ini fasilitas PLC dengan komputer sangat penting sekali artinya dalam
pemrograman-ulang PLC dalam dunia industri. Sekali sistem diperbaiki, program yang
benar dan sesuai harus disimpan ke dalam PLC lagi. Selain itu perlu dilakukan
pemeriksaan program PLC, apakah selama disimpan tidak terjadi perubahan atau
sebaliknya, apakah program sudah berjalan dengan benar atau tidak. Hal ini membantu
untuk menghindari situasi berbahaya dalam ruang produksi (pabrik), dalam hal ini
beberapa pabrik PLC telah membuat fasilitas dalam PLC-nya berupa dukungan terhadap
jaringan komunikasi, yang mampu melakukan pemeriksaan program sekaligus
pengawasan secara rutin apakah PLC bekerja dengan baik dan benar atau tidak. Hampir
semua produk perangkat lunak untuk memprogram PLC memberikan kebebasan
berbagai macam pilihan seperti: memaksa suatu saklar (masukan atau keluaran) bernilai
ON atau OFF, melakukan pengawasan program (monitoring) secara real-time termasuk
pembuatan dokumentasi diagram tangga yang bersangkutan. Dokumentasi diagram
tangga ini diperlukan untuk memahami program sekaligus dapat digunakan untuk
pelacakan kesalahan. Pemrogram dapat memberikan nama pada piranti masukan dan
keluaran, komentar-komentar pada blok diagram dan lain sebagainya. Dengan
pemberian dokumentasi maupun komentar pada program, maka akan mudah nantinya
dilakukan pembenahan (perbaikan atau modifikasi) program dan pemahaman terhadap
kerja program diagram tangga tersebut.
PLC Siemens Step7
4
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
B. BAGIAN/ ELEMEN PLC
PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya
seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi dalam
dunia industri. Elemen-elemen dasar sebuah PLC ditunjukkan pada gambar berikut
Bagian-Bagian PLC
Tugas dari CPU dalam PLC adalah mengontrol dan mensupervisi semua operasi PLC,
sebuah komunikasi internal atau "Bus System" membawa informasi dari dan ke CPU, I/O,
danmemori.
CPU dihubungkan ke memori dan I/O oleh tiga macam Bus, yaitu:
Control Bus
Control Bus, mengijinkan CPU mengontrol kapan harus menerima atau
mengirimkan informasi dari salah satu yaitu I/O atau memori.
Address Bus
Address Bus, mengijinkan CPU untuk menetapkan alamat untuk membuka
komunikasi pada daerah tertentu yang ada di memori atau I/O.
Data Bus
Data Bus, mengijinkan CPU, memori dan I/O untuk saling tukar-menukar
informasi (data). Jumlah garis paralel dalam address bus ditentukan oleh
besarnya lokasi memori yang dapat dialamatkan, sedangkan ukuran dari data bus
menentukan besarnya jumlah bit informasi yang dapat dilewatkan antara CPU,
memori dan I/O.
2. Modul Input
PLC memerlukan peralatan modul Input. Modul Input ini berfungsi untuk
mengubah tegangan yang umum dipakai pada kontrol relay (220 VAC, 24 VDC, atau
yang lainnya) ke dalam tegangan level TTL untuk dimasukkan ke PLC. Gambar berikut
ini menunjukkan rangkaian dasar dari peralatan yang dipakai untuk mengkondisikan
dan memodifikasi sinyal output dari luar PLC.
Modul antar masukan ini berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal
masukan dari luar ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU yang
bersangkutan (misalnya, masukan dari sensor dengan tegangan kerja 24 VDC harus
dikonversikan menjaid tegangan 5 VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU). Hal
ini dengan mudah dilakukan menggunakan rangkaian opto-isolator sebagaimana
ditunjukkan pada gambar berikut
Penggunaan opto-isolator artinya tidak ada hubungan kabel sama sekali antara dunia
luar dengan unit CPU. Secara 'optik' dipisahkan (perhatikan gambar diatas), atau dengan
kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya. Kerjanya sederhana, piranti eksternal
akan memberikan sinyal untuk menghidupkan LED (dalam opto osilator), akibatnya
photo transistor akan menerima cahaya dan akan menghantarkan arus (ON), CPU akan
melihatnya sebagai logika nol (catu antara kolektor dan emitor drop dibawah 1 volt).
Begitu juga sebaliknya, saat sinyal masukan tidak ada lagi, maka LED akan mati dan photo
transistor akan berhenti menghantar (OFF), CPU akan melihatnya sebagai logika satu.
SIMATIC S7-200 TM
Mode Selector : digunakan untuk pemilihan mode manual, yaitu stop, term, dan
run. Mode stop digunakan apabila program tidak dieksekusi, mode term bila
program dieksekusi yang memungkinkan pengaksesan read/write dari PG, dan
mode run yang hanya memungkinkan program PLC hanya bisa dibaca PG.
Status indicators (LEDs): LED yang bisa menunjukkan PLC dalam keadaan internal
CPU fault (SF, LED nyala merah), berada pada mode run (RUN, LED nyala warna
hijau), atau PLC berada pada mode stop (STOP, LED nyala warna kuning).
Memory Card: slot memory card, sebuah memory card dapat menyimpan
program tanpa membutuhkan baterai.
PPI Connection: digunakan untuk menghubungkan device programming, teks
display atau CPU yang lain.
Berikut ini adalah feature yang dimiliki yang dimiliki oleh S7-300 antara lain adalah
sebagai berikut:
Memory, memiliki main memory 1400KB (CPU319), Micro Memory Card 8MB,dan
backup data dan program dapat dilakukan melaui MMC.
Dapat diekspand sampai 32 modul
Memiliki area address I/O hingga 8192 bytes
Language programming, KOP(LD), FUP (FBD), AWL (IL), S7-Graph (SFC), S7-SCL (ST)
S7-HiGraph, dan CFC
Comunication
o MPI
o PtP via CP
o AS-Interface via CP
o Profibus via CP
o Profinet via CP
o Industrial Ethernet
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing block diatas:
Signal Module (SM) :
o Digital Input Modules:
24 VDC
120/230 VAC
o Digital Output Modules:
24 DC
Relay
o Analog Input Modules:
Tegangan
SIMATIC S7-400 TM
Berikut ini adalah feature yang dimiliki oleh Simatic S7-400 antara lain :
Memory, memiliki main memory 30MB (CPU 417), memory card 64MB, backup
data atau program oleh baterai backup atau Flash EPROM
Memiliki area address I/O hingga 16384 bytes
Language programming, KOP(LD), FUP (FBD), AWL (IL), S7-Graph (SFC), S7-SCL (ST)
S7-HiGraph, dan CFC
Comm unication
o MPI
o PtP via CP
o AS-Interface via CP
o Profibus via CP
o Profinet via CP
o Industrial Ethernet
Project Structure Data disimpan pada sebuah project dalam bentuk object.
Object pada sebuah project disusun dalam suatu hirarki.
Hirarki yang ditampilkan pada window serupa dengan
yang tampil dalam Windows Explorer. Hanya icon dan
object tersebut yang berbeda.
Menu bar Berisi semua menu yang tersedia dan jendela aplikasi
yang sedang dibuka.
Offline
Set Point Configuration Ketika mengkonfigurasi sebuah sistem, sebuah setpoint juga
dibuat. Setpoint ini berisi hardware station dengan modul
yang direncanakan dan parameter yang diperlukan. Sistem
PLC dirakit berdasarkan setpoint yang telah dibuat. Pada saat
commissioning, konfigurasi setpoint didownload ke CPU.
Actual Configuration Pada sebuah sistem yang sudah terakit, konfigurasi aktual
dan parameter modul yang diatur dapat diupload dari CPU.
Hasil dari upload menjadi sebuah HW station baru di project.
Upload konfigurasi diperlukan jika project structure tidak
tersedia secara lokal di komputer programmer. Setelah
konfigurasi aktual terbaca, dapat diatur lagi parameter-
paramater dan dapat menambah modul baru.
Power Supply Modul power supply secara default harus diletakkan pada
slot pertama konfigurasi.
Slot no. 3 Slot 3 boleh kosong atau diisi dengan modul interface (IM)
untuk konfigurasi multi-tier menggunakan rack ekspansi. Jika
diperlukan untuk instalasi IM setelah hardware disusun,
dapat digunakan dulu modul dummy.
Inserting Modules Slot 4 sampai slot 11 dapat dipakai oleh modul input/output,
communications processors (CP), atau function modules
(FM). Slot yang dapat dipakai menjadi berwarna hijau.
Size of the Process Image Pada CPU 318-2 dan beberapa CPU S7-400TM, ukuran dari
process image dapat diatur user. Area process image
selalu diawali dengan input dan output byte 0.
Clock Memory Memori clock adalah memori bit yang berubah nilai
binernya (dari 0 ke 1 dan dari 1 ke 0) secara periodik
dengan rasio pulsa dan pause 1:1.
Frekuensi tiap bit pada memori bit diatur oleh sistem.
Download in Module PLC Download atau klik pada ikon jika user yang
ingin mentransfer konfigurasi yang telah dibuat dari PC ke
PLC. Pada saat download setpoint konfigurasi, PLC harus
pada mode STOP.
System Data Blocks Data block sistem (SDB) yang telah dibuat pada saat
melakukan compile konfigurasi dapat dimodifikasi dengan
compile konfigurasi baru. SDB berisi data konfigurasi dan
parameter modul-modul yang digunakan. Ketika data
block sistem didownload ke PLC, data konfigurasi dan
parameter modul disimpan di memori kerja CPU. Hal ini
memudahkan penggantian modul, karena parameter data
modul didownload ke modul baru dari data block sistem
pada saat startup.
Linear Program Semua program dibuat di dalam satu program block. Model
ini menyerupai kontrol relay hard-wired, yang digantikan
sebuah programmable logic controller. CPU memproses
instruksi berurutan secara kontinyu.
Introduction Setiap cycle CPU mengecek status input dan output. Ada
area memori spesifik yang mana data modul binari
disimpan: PII dan PIQ. Ketika sedang proses, program
mengakses register-register ini.
Note Jika output diberi nilai oleh program pada beberapa lokasi,
hanya keadaan terakhir dari output yang ditransfer ke
modul output yang sesuai.
Inserting a Block Highlight pada folder “Blocks” dari sebuah “S7 Program”,
kemudian pilih menu Insert S7 Block untuk
menampilkan daftar tipe-tipe block:
- Organization blocks (OB)
OB dipanggil oleh sistem operasi. Block OB
membentuk interface antara sistem operasi dan
program buatan user.
- Function (FC) dan Function Block (FB)
FC dan FB berisi program aktual buatan user. Block ini
memungkinkan program yang kompleks untuk dibagi
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga
mudah untuk diperiksa.
- Data Block
Data block berisi data dari user.
Starting the Editor Cara paling mudah untuk memulai LAD/STL/FBD Editor
adalah dengan melakukan klik dua kali pada sebuah block di
SIMATIC® Manager. Komponen yang terdapat pada editor
adalah:
Declaration Table Declaration table termasuk bagian dari blok. Tabel ini
digunakan untuk mendeklarasikan variabel dan parameter
untuk blok. User dapat mendeklarasikan variabel sebagai
input atau output.
Saving a Block Program yang dibuat dapat disimpan pada hard disk PC
dengan:
- Memilih menu File Save
- Dengan menekan tombol .
Jika ada lebih dari satu block yang dibuka dengan Editor,
hanya block yang sedang aktif yang disimpan.
Table Structure Pada tabel simbol, sebuah baris dibuat untuk setiap variabel.
User dapat memasukkan nama simbol, alamat, tipe data,
dan komentar untuk variabel.
“Status” Column Definisi simbol yang tidak valid ditandai sebagai berikut:
= Nama simbol telah dipakai
Simbol tidak komplit (kolom nama atau alamat
X
tidak terisi)
Symbol Properties User dapat memilih berbagai jenis filter yang berbeda dan
menghubungkannya berdasarkan properti yang tersedia.
Contoh:
Name: M*
Hanya menampilkan simbol dengan huruf pertama “M”
yang diikuti semua karakter tambahan.
Name: SENSOR_?
Hanya menampilkan simbol dengan karakter awal
“SENSOR_” dan diikuti hanya satu karakter.
Selection Pada SIMATIC® Manager, klik kanan pada folder “Blocks” dari S7 Program.
Pilih menu “Object Properties”. Pilih tab “Address Priority”, kemudian
pilih “Absolute Value” atau “Symbol”.
Priority: Dengan setingan ini, alamat absolut tidak berubah jika alamat simboliknya
Absolute diubah.
Value Pada contoh di atas, pada tabel simbol output Q8.0 (System_On) diganti
menjadi Q4.1. Dengan setingan “Priority: Absolute Value”, program tetap
menggunakan output Q8.0.
Priority: Dengan setingan ini, alamat absolut berubah berdasarkan alamat baru
Symbol yang dimasukkan di tabel simbol.
Pada contoh di atas, pada tabel simbol output Q8.0 (System_On) diganti
menjadi Q4.1. Dengan setingan “Priority: Symbol”, semua alamat Q8.0
diganti menjadi Q4.1.
Perubahan alamat mempertahankan nama simbolik.
Set Jika RLO = “1” maka alamat tertentu diset “1” dan tetap
bernilai “1” sampai ada instruksi untuk reset.
Reset Jika RLO = “1” maka alamat tertentu diset “0” dan tetap
bernilai “0” sampai ada instruksi untuk set.
Priority Pada LAD dan FBD ada simbol yang berbeda untuk Set
dominan dan Reset dominan.
Di STL, instruksi yang diprogram terakhir yang dominan.
Note Jika output diset oleh suatu instruksi, ketika terjadi CPU
restart maka output tersebuat akan direset.
Jump Label Pada LAD dan FBD, untuk memasukkan label dengan
memilih menu: Program Elements Jumps LABEL
Nama label maksimal empat karakter dan karakter
pertama harus huruf.
0 0000 6 0110
1 0001 7 0111
2 0010 8 1000
3 0011 9 1001
5 0101
Load Instruksi load menulis isi dari alamat tertentu (byte, word,
double word) ke ACCU1.
RLO Pada LAD dan FBD, user dapat menggunakan input EN dari
blok MOVE untuk membuat operasi load dan transfer
bergantung pada nilai RLO.
Digital Output Nilai perhitungan waktu dapat dilihat dengan tipe integer di
output “BI” dan tipe BCD di output “BCD”.
Binary Output Output “Q” bernilai 1 jika input “S” berubah dari 0 ke 1.
Jika input “S” berubah kembali menjadi 0, output “Q”
tetap bernilai 1 selama nilai waktu yang dimasukkan ke
input “TV”.
IN1, IN2 IN1 dibaca sebagai alamat pertama dan IN2 sebagai
alamat kedua.
Local Data Stack Local data (L stack) adalah area untuk menyimpan:
- Data sementara dari operasi blok
- Alamat dari parameter yang digunakan FC
- Hasil operasi sementara dari sebuah program
Elementary Data Types Tipe data dasar ditetapkan berdasarkan IEC 61131-3. Tipe
dat menentukan jumalah memory yang dinutuhkan.
Contohnya, tipe data word menggunakan 16 bit pada
memory.
Tipe data dasar tidak pernah lebih dari 32 bit dan dapat
diisikan ke accumulator dari prosessor S7 dan dapat
diproses dengan instruksi dasar STEP 7.
Complex Data Types Tipe data complex hanya bisa digunakan dalam kombinasi
dengan variabel yang dideklarasikan di global data block.
Tipe data complex tidak bisa diisikan semuanya ke
accumulator. User dapat menggunakan block dari library
untuk memproses tipe data complex.
User-Defined Data Types “User-defined data types” (UDT) dapat digunakan untuk
data block atau data type.
User dapat membuat UDT menggunakan Data Block
Editor.
BOOL, BYTE, WORD, Variabel tipe BOOL teridi dari 1 bit. Variable tipe BYTE,
DWORD, CHAR WORD, dan DWORD secara beruturut-turut terdiri dari 8, 16,
dan 32 bit.
Bentuk spesial dari tipe data ini adalah BCD dan nilai counter
yang digunakan pada fungsi counter. Tipe data CHAR
menampilkan karakter kode ASCII.
INT, DINT, REAL Variabel tipe ini menampilkan nomer yang dapat digunakan
untuk operasi matematika.
DATE Variabel DATE disimpan dalam bentuk integer 16 bit. Isi dari
Data View User dapat mengamati nilai variabel dalam DB. Untuk
melakukannya, klik menu “View” dan pilih “Data View”.
Note Jika user mengakses DB yang tidak ada di CPU akan terjadi
System Fault. CPU akan berada pada mose Stop jika user
PLC Siemens Step7
105
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
tidak membuat program pada error OB.
Traditional Access Biasanya (pada S5) untuk mengakses DB, DB harus dibuka
sebelum diakses. Hal ini bisa dilakukan dengan alamat
absolut atau simbolik (OPN DB 18 atau OPN “Parts”). Jika
ada DB lain terbuka, maka DB yang pertama dibuka secara
otomatis ditutup. Kemudian elemen data dapat diakses
per bit (DBX…), per byte (DBB..), per word (DBW…), atau
double word (DBD…) tanpa harus menyebutkan identitas
DB.
Kekurangan:
- Ketika mengakses elemen data, harus dipastikan
membuka DB yang benar.
- Hanya bisa mengakses alamat absolut.
- Akses absolut menghambat kemungkinan koreksi dan
membuat program sulit dibaca.
Complex Data Types Tipe data kompleks (array dan structure) terdiri dari
kumpulan tipe data dasar dan kompleks.
Mereka memungkinkan user untuk membuat tipe data
yang berisi struktur data dalam jumlah besar dan
memprosesnya secara simbolik.
Tipe data kompleks (lebih besar dati 32 bit), tidak dapat
langsung diproses dengan instruksi STEP 7. Hanya satu
elemen yang bisa diproses langsung.
Tipe DATE_AND_TIME panjangnya 64 bit. Panjang tipe
data ARRAY, STRUCT, dan STRING ditentukan oleh user.
Kompleks variabel hanya dapat dideklarasikan di global DB
dan di logic block sebagai parameter atau variabel lokal.
User-Defined Data Types UDT menggambarkan struktur yang didesain oleh user.
Struktur ini disimpan di blok UDT (UDT1 sampai
PLC Siemens Step7
107
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
UDT65535) dan dapat digunakan sebagai template di tipe
data variabel lain.
Contoh: User menginginkan 10 struktur yang sama dalam
DB. Pertama, buat UDT, tentukan strukturnya dan simpan
(misal UDT1). Buat global DB dan buat variabel yang
tipenya ARRAY[1..10]. Pada baris selanjutnya gunakan
referensi UDT yang telah dibuat.
Array Array berisi dari beberapa elemen dengan tipe data yang sama.
Pada gambar di atas dapat dilihat “Measuring_point” terdiri dari
10 elemen data dengan tipe REAL.
Define Array in DB Keyword ARRAY[n..m]. Elemen pertama (n) dan elemen terakhir
(m) ditulis di dalam tanda kurung kotak. Contohnya, [1..10]
berarti 10 elemen, dimana elemen pertama ada di index [1] dan
elemen terakhir adalah index [10]. [1..10] dan [0..9] sama-sama
mempunyai 10 elemen.
Local Variabel Local variabel hanya dapat dibaca oleh blok dimana
variabel tersebut dibuat. Oleh karena itu, variabel ini tidak
dapat digunakan sebagai interface blok yang berbeda.
Ada dua tipe variabel lokal: Temporary dan Static.
Temporary Variabel
Variabel yang hanya disimpan selama blok sedang
dieksekusi. Variabel ini dapat dideklarasikan pada semua
blok (OB, FC, FB).
Static Variabel
Jika data ingin dipertahankan bahkan setelah blok selesai
dieksekusi, maka data harus disimpan di variabel statik.
Variabel statik hanya bisa dideklarasikan di FB. DB instan
digunakan untuk menyimpan data variabel statik.
Total Occupation in Local Untuk setiap level proses program (seperti OB1 dengan
Data Stack semua blok yang ada di dalamnya), terdapat spesifik area
L stack yang dicadangkan. Area ini dibatasi pada ukuran
tertentu. Pada CPU 314 mempunyai L stack 256 byte.
User dapat melihat jumlah byte yang diperlukan program
pada L stack menggunakan “Reference Data”.
Activate Reference Data Pada SIMATIC® Manager user dapat memilih block folder
dan kemudian mengaktifkan “Reference Data” melalui:
Options Reference Data Display Program
Structure
Local Data Stack Size Ketika sistem operasi menjalankan OB, L stack sebesar 256
byte digunakan selama OB dan blok yang ada di dalamnya
dieksekusi.
Besar L stack dari CPU 313..316 adalah 1536 byte (1.5
kByte).
Priority Class diberi L stack 256 byte.
Priority Classes Ada 8 kelas prioritas pada S7-300™. Namun, hanya 6 kelas
prioritas yang dapat aktif pada saat bersamaan.
Contohnya, pada saat OB100 aktif (kelas 27), maka OB1
(kelas 1) tidak akan pernah aktif. Sedangkan OB80..87
untuk asynchronous error (kelas 28) dapat aktif ketika ada
error.
Informasi lebih lanjut ada pada bagian “Organization
Block”.
Displaying the Bytes User dapat melihat ukuran byte yang diperlukan oleh L
Requirements stack pada bagian properti blok.
Program
Call Pada program yang dibuat akan memanggil fungsi ini
berulang-ulang. Fungsi yang dideskripsikan di atas
digunakan untuk mendeteksi fault yang berbeda-beda.
Penggunaan fungsi secara berulang-ulang dapat
menghemat waktu.
Program Execution STL yang ditunjukkan di atas lebih mudah untuk dibaca
saat program dieksekusi. Kode program STL di atas sama
dengan contoh sebelumnya.
Ketika blok di atas dieksekusi dan bagian “A
#Acknowledge” dievaluasi, parameter Acknowledge
diganti dengan parameter aktual pada saat blok dipanggil.
Jika input I1.0 adalah parameter aktual dari parameter
Acknowledge, maka yang dievaluasi adalah “A I 1.0”.
Type of Parameter Pada tabel di atas dapat dilihat terdapat tiga macam tipe
parameter yang tersedia. Pemilihan tipe deklarasi dari
formal parameter. Deklarasi “in” seharusnya hanya
dipakai untuk deklarasi yang hanya digunakan untuk
dibaca oleh instruksi pada program. Gunakan deklarasi
“out” untuk parameter yang akan diisi di dalam suatu
fungsi. Pastikan bahwa parameter yang mempunyai akses
untuk dibaca dan diisi, dideklarasikan pada parameter
“in/out”.
Interface Interface dari sebuah blok adalah parameter IN, OUT, dan
IN_OUT. RETURN adalah parameter tambahan dari OUT
berdasarkan IEC 61131-3. Parameter ini hanya ada di FC.
Variabel TEMP bukan merupakan interface, walaupun
terdaftar pada bagian interface karena variabel ini tidak
terlihat ketika blok dipanggil atau tidak ada parameter
aktual yang dilewatkan pada variabel TEMP.
Programming a Block Call Pemanggilan blok dapat dilakukan dengan menyalin nama
simbolik blok ke dalam bagian kode program. User dapat
pula menggunakan metode “drag & drop”. FC dapat
ditemukan pada bagian “FC Blocks” folder di Program
Elements Catalog pada LAD/FBD/STL Editor.
Parameter Assignment Semua alamat global dan lokal yang tipe datanya sesuai
dengan parameter formal dapat digunakan sebagai
parameter aktual. Parameter aktual dapat dilewatkan
dengan alamat absolut atau simbolik.
Exclusion Address and Dengan mengaktifkan pilihanini, user dapat menentukan sifat
Termination Address parameter FB dan variabel statis yang hanya berhubungan
dengan diagnosa proses.
Static Variables Variabel statis lokal menyimpan data spesifik yang tidak bisa
diakses dari luar FB.
Cyclic Program Execution Program yang akan terus menerus dieksekusi dibuat di
OB1. Setelah program slesai dieksekusi di OB1, siklus baru
dimulai dengan memperbarui process image dan
memproses instruksi pertama di OB1.
Interrupting the Cyclic Ketika sistem operasi memanggil OB yang lain, sistem
Program operasi menyela siklus program OB1 karena OB1
mempunyai prioritas yang paling kecil. OB yang lain dapat
menyela OB1 dan mengeksekusi program di dalamnya.
Setelahnya baru OB1 melanjutkan eksekusi program dari
posisi interupsi.
Example Pada contoh di atas, batas nilai yang sesuai telah diatur
untuk modul AI. Jika nilai melebihi batas, OB40
dipanggiloleh sistem operasi.
Response Jika kegagalan terjadi pada saat mode RUN dan OB yang
berkaitan telah diisi program, maka OB dipanggil dan
program yang ada di dalamnya dieksekusi. Program di OB
dapat berisi:
- Instruksi untuk membunyikan sirine
- Instruksi untuk membuat backup data
- Program untuk merekam frekuensi kegagalan tanpa
menyebabkan CPU berubah ke mode STOP.
ADC Sebelum nilai analog ini bisa diproses di CPU, maka harus dikonversi
menjadi bentuk digital. ADC (Analog-to-Digital Converter) pada
modul input analog menangani konversi ini. Konversi analog-ke-
digital dilakukan secara berurutan. Ini berarti sinyal dikonversi untuk
setiap saluran input analog secara bergantian.
Analog Output Analog Output "T PQW ..." instruksi transfer digunakan untuk
menuliskan nilai analog program ke modul output analog, di mana
DAC (Digital-to-Analog Converter) mengubahnya menjadi sinyal
analog standar..
Actuator Analog Sinyal keluaran analog adalah sinyal standar seperti ± 10V atau 4
sampai 20mA.Anda dapat menghubungkan aktuator analog secara
langsung ke modul keluaran analog tanpa menggunakan konverter.
Diagnostic Modul ini memicu gangguan diagnostik pada CPU saat terjadi
Interrupt kesalahan. Kemudian informasi kesalahan dimasukkan ke dalam
buffer diagnostik dan CPU segera memproses program di Diagnostic
Interrupt Organization Block OB82. Di blok ini, pengguna dapat
memprogram respon yang diperlukan terhadap kesalahan yang
terjadi. Hal itu terjadi. Kesalahan yang bisa dikenali oleh modul
analog bergantung pada tipe modul. Contoh nyala:
*Konfigurasi
*Sirkuit pendek ke ground (hanya untuk saluran output)
*Putus kawat
*Hilang beban tegangan L (bukan untuk AI 4x14 bit, Ex)
Scan Cycle Time Scan Sycle Time adalah waktu yang dibutuhkan modul untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dan mentransfer nilai
digital ke memori. Sycle Time adalah jumlah waktu konversi dari
semua channel input analog dari modul masukan analog. The A/D
conversion time terdiri dari waktu konversi dasar dan waktu
pemrosesan tambahan dari modul untuk pengukuran dan
pemantauan wire break.. Waktu konversi dasar bergantung
langsung pada metode konversi (metode mengintegrasikan,
pendekatan berturut-turut) dari channel input analog. Dalam kasus
mengintegrasikan metode konversi, waktu integrasi memiliki
pengaruh langsung pada waktu konversi.
Measuring Range Menampilkan dan memilih rentang efektif yang tersedia untuk jenis
pengukuran yang sesuai.
Rule Jika grup channel tidak terhubung, pilih "Nonaktifkan." Nilai input yang
tersisa kemudian akan diperbarui dalam interval waktu yang lebih singkat.
Type of Output Menampilkan dan memilih jenis output yang tersedia (misalnya,
tegangan, arus). Tip: Untuk memastikan tidak ada voltase pada
saluran output yang tidak terhubung, Anda harus menonaktifkannya
(Type of Output: Deactivated) dan membiarkannya terbuka. Ini juga
Output Range Menampilkan dan memilih rentang output yang tersedia untuk jenis
keluaran yang dipilih
Reaction to CPU Pilih bagaimana output bereaksi dalam kasus CPU STOP (tidak
STOP semua pengaturan dimungkinkan untuk setiap modul):
Beralih ke Nilai Pengganti (SSV)
- Nilai pengganti disetel ke "0" secara default; Artinya, semua output
dimatikan. Anda dapat mengatur nilai pengganti untuk masing-
masing keluaran dalam baris "Nilai pengganti". Nilai pengganti harus
berada dalam kisaran nilai.
Pertahankan Nilai Terakhir (RLV)
Resolution Jika resolusi modul analog kurang dari 15 bit, nilai analog ditulis ke
dalam akumulator dibiarkan dibenarkan. Posisi bit yang tidak
terpakai yang tidak terpakai diisi dengan "0" s..
Integration Time Resolusi ditentukan secara tidak langsung saat Anda menggunakan
alat "HW Config" untuk memilih waktu integrasi. Tabel berikut
untuk SM331 menggambarkan hubungan antara waktu integrasi,
resolusi dan penekanan frekuensi gangguan::
± 250 mV ± 5V ± 10 mA
± 500 mV ± 10V ± 20 mA
±1V
1 to 5 V 4 to 20 mA
0 to 150 Ohm
0 to 300 Ohm
0 to 600 Ohm
± 10V
± 20mA.
0 to 10V
1 to 5V
0 to 20mA
4 to 20mA.
Overflow Jika nilai yang akan dikonversi mencapai kisaran overflow, modul
output analog dinonaktifkan (0V, 0mA).
S7 400 Pada S7-400 ™, area alamat untuk modul analog dimulai pada byte
512
RESOLUTION Resolusi Dalam contoh B, Level diukur dengan resolusi dua kali atau
dengan toleransi pengukuran setengahnya, karena volume tangki
diskalakan ke kisaran unit yang lebih besar -27648 sampai 27648.
IN Nilai analog pada input IN dapat dibaca langsung dari modul atau
bisa dilewatkan di data interface dalam format INT.
LO LIM_HI LIM Masukan LO_LIM (batas bawah) dan HI_LIM (batas tinggi) digunakan
untuk menentukan batas ukuran fisik dasar. Pada contoh, konversi
ke kisaran 0 sampai 500 liter .
BIPOLAR Pada masukan BIPOLAR Anda dapat menentukan apakah hanya nilai
positif atau negatif yang harus dikonversi. Jika operan dengan state
'0' (unipolar) dilewatkan ke parameter, penskalaan dibuat untuk
kisaran 0 sampai 27648. Jika status operan adalah '1' (bipolar),
penskalaan dibuat untuk kisaran -27648 sampai 27648
IN Nilai yang dihitung oleh program harus dilalui dalam format REAL.
LO_LIM, HI_LIM Masukan LO_LIM (batas bawah) dan HI_LIM (batas tinggi) tentukan
batas nilai program. Pada contohnya, kisaran ini adalah 0,0% sampai
100,0%.
OUT Nilai unscaled adalah output dalam format INT pada output
OUT/TQW.
BIPOLAR Pada masukan BIPOLAR Anda dapat menentukan apakah hanya nilai
positif atau negatif yang harus dikonversi. Jika operan dengan state
'0' (unipolar) dilewatkan ke parameter, penskalaan dibuat untuk
kisaran 0 sampai 27648. Jika status operan adalah '1' (bipolar),
Unscaling dibuat untuk kisaran -27648 sampai 27648
Categories of Errors Error yang terjadi dibagi menjadi dua kategori, tergantung
error tersebut terdeteksi atau tidak oleh PLC:
- Error yang terdeteksi oleh PLC dan biasanya
menyebabkan CPU berubah ke mode STOP.
- Functional error, yaitu CPU memproses program
seperti biasa, tetapi fungsi yang diinginkantidak
dieksekusi atau dieksekusi dengan tidak benar.
- Process Fault (seperti salah pengkabelan)
Error dipicu oleh kesalahan komponen yang
berkaitan langsung dengan proses, seperti kabel
putus atau sensor/aktuator rusak.
- Logical Programming Errors (seperti alamat ganda)
Kesalahan pada pemrograman yang terjadi ketika
pembuatan program.
…when CPU in STOP Untuk error yang terdeteksi oleh sistem, funsi tes
Diagnostic Buffer, I STACK, B STACK, L STACK, dan
Hardware Diagnostic memberi informasi detail tentang
penyebab error dan lokasi dari interupsi. Oleh error OB,
informasi error yang terjadi dapat dievaluasi oleh program
dan transisi ke mode STOP dapat dihindari.
…when CPU in RUN Sebaliknya, fungsi tes seperti I STACK, B STACK, dan L
STACK hanya memberi sedikit informasi untuk
troubleshooting ketika CPU dalam mode RUN karena
program tidak disela dan sistem operasi tidak
menyediakan informasi ketika error terjadi. Functional
error dapat didiagnosa seperti:
- Process Fault (seperti kabel putus)
- Tes pengkabelan input: Monitor Variable
- Tes pengkabelan output: Enable Peripheral Output
(hanya pada saat CPU-STOP)
- Logical Programming Error (seperti alamat ganda)
- Semua fungsi tes yang ada di list dapat digunakan
untuk mencari error kecuali Enable Peripheral
Output.
CPU Messages Jika CPU digunakan untuk memberi sinyal penyebab STOP
ke perangkat monitoring selama transisi ke mode STOP,
fungsi “Report Cause of STOP” diaktifkan di bagian CPU
Properties pada Hardware Config.
Archive Pada bagian seting, user dapat memilih jumlah arsip (40
sampai 2000 pesan) atau mengosongkan arsip.
Open Block Kettika tombol “Open Block” diklik, blok dimana terjadi
interupsi akan dibuka.
Open Block Untuk membuka blok secara online, user dapat memilih
tombol “Open Block”. Blok ini kemudian dapat
dimodifikasi. Kursor terletak pada baris dimana interupsi
terjadi.
Register Isi dari register pada saat interupsi ditampilkan pada layar
I stack:
- Accumulator
User dapat memilih format untuk menampilkan isi
ACCU
- AddressRegister
User dapat memilih format untuk menampilkan isi
register
- StatusWord
Bit 0-7 dari status word juga ditampilkan
Design of the Variable Variable yang dipilih akan dimasukkan ke dalam VAT. User
Table dapat monitor dan modifikasi semua variabel atau alamat
kecuali local data dan variabel temporary.
- Address: alamat absolut dari variabel.
- Symbol: alamat simbolik dari variabel.
- Symbolcomment: komentar dari variabel.
- Displayformat: format data yang dapat dipilih user.
- Statusvalue: nilai variabel berdasarkan format data
yang dipilih.
- Modifyvalue: nilai yang ingin dimasukkan ke variabel.
Saving the Variable Table User dapat menyimpan vVAT menggunakan menu:
Table Save or Table Save As…
User dapat menggunakan kembali VAT yang telah
disimpan untuk monitor dan modifikasi.
Configured CPU Jika VAT disimpan pada folder Block S7 program yang
“hardware-dependent”, koneksi dilakukan dengan CPU
station tersebut.
Jika VAT disimpan pada folder Block S7 program yang
“hardware-independent”, user dapat memilih koneksi
dengan semua CPU station yang ada di struktur project .
Direct CPU Menu ini membuat koneksi antara VAT dengan CPU
dimana kabel MPI terhubung.
Accessible CPU Menu ini membuat koneksi antara VAT dengan CPU yang
dipilih user. Jika program user telah terhubung ke sebuah
CPU, menu ini dapat digunakan untuk mengubah koneksi
ke CPU lain.
Cross Reference of Ketika memilih alamat pada daftar cross reference, user
Individual Addresses dapat membuka window baru menggunakan klik kanan
mouse dan pilih menu Cross Reference for Address.
Filtering Cross References User juga dapat melakukan fungsi filter untuk
menampilkan alamat individual atau per area secara
terpisah. User dapat mengakses Filter reference data
melalui menu View
Isi dari filter mempunyai arti
- Objects
User dapat menentukan tipe alamat yang akan
dimasukkan daftar dengan mengaktifkan pada kotak
pilihan.
- …with Number
Filter menentukan area alamat untuk ditampilkan.
“10-50; 70; 100-130” berarti alamat 70 dan area alamat
10 sampai 50 dan area 100 sampai 130 yang
ditampilkan pada daftar.
- Display absolutely and symbolically
What To Do 1. Buka VAT yang berisi perangkat output yang ingin dites
atau dimodifikasi.
Modifikasi hanya bisa dilakukan tiap byte, word, atau
double word.
2. Pilih menu PLC Connect to… untuk menyambungkan
VAT dengan CPU.
3. Ubah PLC ke mode STOP.
4. Masukkan nilai untuk output pada kolom “Modify
Value”.
Contoh: PQB4 Modify Value: 2#00100000
PQW5 W#16#0027
PQD7 DW#16#0001
5. Variable Enable Peripheral Outputs untuk
mengaktifkan modifikasi output.
6. Variable Activate Modify Values untuk memodifikasi
output.