Anda di halaman 1dari 186

PLC Siemens Step7

1
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
2
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
3
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
A. PENDAHULUAN
NEMA (The National electrical Manufacturers Association) mendefinisikan PLC
sebagai piranti elektronika digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram
sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan
fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan
aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul
I/O digital dan atau analog.
PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa
diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral.
PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk
mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika yang
dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal listrik baik analog
maupun digital,yang merupakan data dasarnya. Karakter proses yang dikendalikan oleh
PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut
untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri
beberapa subproses, dimana subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses
sebelumnya terjadi. Istilah umum yang digunakan untuk proses yang berwatak
demikian ialah proses sekuensial (sequential process).
Kendali PLC dapat diprogram melalui komputer, tetapi juga bisa diprogram melalui
program manual, yang biasa disebut dengan Programming Console. Untuk keperluan ini
dibutuhkan perangkat lunak, yang biasanya juga tergantung pada produk PLC-nya.
Dengan kata lain, masing-masing produk PLC membutuhkan perangkat sendiri-sendiri.
Saat ini fasilitas PLC dengan komputer sangat penting sekali artinya dalam
pemrograman-ulang PLC dalam dunia industri. Sekali sistem diperbaiki, program yang
benar dan sesuai harus disimpan ke dalam PLC lagi. Selain itu perlu dilakukan
pemeriksaan program PLC, apakah selama disimpan tidak terjadi perubahan atau
sebaliknya, apakah program sudah berjalan dengan benar atau tidak. Hal ini membantu
untuk menghindari situasi berbahaya dalam ruang produksi (pabrik), dalam hal ini
beberapa pabrik PLC telah membuat fasilitas dalam PLC-nya berupa dukungan terhadap
jaringan komunikasi, yang mampu melakukan pemeriksaan program sekaligus
pengawasan secara rutin apakah PLC bekerja dengan baik dan benar atau tidak. Hampir
semua produk perangkat lunak untuk memprogram PLC memberikan kebebasan
berbagai macam pilihan seperti: memaksa suatu saklar (masukan atau keluaran) bernilai
ON atau OFF, melakukan pengawasan program (monitoring) secara real-time termasuk
pembuatan dokumentasi diagram tangga yang bersangkutan. Dokumentasi diagram
tangga ini diperlukan untuk memahami program sekaligus dapat digunakan untuk
pelacakan kesalahan. Pemrogram dapat memberikan nama pada piranti masukan dan
keluaran, komentar-komentar pada blok diagram dan lain sebagainya. Dengan
pemberian dokumentasi maupun komentar pada program, maka akan mudah nantinya
dilakukan pembenahan (perbaikan atau modifikasi) program dan pemahaman terhadap
kerja program diagram tangga tersebut.
PLC Siemens Step7
4
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
B. BAGIAN/ ELEMEN PLC
PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya
seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi dalam
dunia industri. Elemen-elemen dasar sebuah PLC ditunjukkan pada gambar berikut

Bagian-Bagian PLC

PLC Siemens Step7


5
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
1. Unit Pengolah Pusat (CPU - Central Processing Unit)
Modul CPU
Modul CPU yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari dua
bagian:
 Prosesor
 Memori
A. Prosesor berfungsi:
a. Mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul PLC melalui bus-bus
serial atau paralel yang ada.
b. Mengeksekusi program kontrol.

B. Memori, yang berfungsi:


Untuk menyimpan program dan data PLC menggunakan memori semikonduktor
seperti RAM (Random Access Memory) atau PROM (Programmable Read Only
Memory) seperti EPROM atau EEPROM.
Dalam beberapa hal RAM digunakan utnuk pemrograman awal dan pengujian,
sebab dengan menggunakan RAM ini dapat dengan mudah melakuan
pengubahan program. RAM yang ada di PLC ini dilengkapi dengan backup-battery
yang berfungsi untuk mempertahankan agar program tidak hilang ketika sumber
daya PLC dimatikan.

Tugas dari CPU dalam PLC adalah mengontrol dan mensupervisi semua operasi PLC,
sebuah komunikasi internal atau "Bus System" membawa informasi dari dan ke CPU, I/O,
danmemori.

CPU dihubungkan ke memori dan I/O oleh tiga macam Bus, yaitu:
 Control Bus
Control Bus, mengijinkan CPU mengontrol kapan harus menerima atau
mengirimkan informasi dari salah satu yaitu I/O atau memori.

 Address Bus
Address Bus, mengijinkan CPU untuk menetapkan alamat untuk membuka
komunikasi pada daerah tertentu yang ada di memori atau I/O.

 Data Bus
Data Bus, mengijinkan CPU, memori dan I/O untuk saling tukar-menukar
informasi (data). Jumlah garis paralel dalam address bus ditentukan oleh
besarnya lokasi memori yang dapat dialamatkan, sedangkan ukuran dari data bus
menentukan besarnya jumlah bit informasi yang dapat dilewatkan antara CPU,
memori dan I/O.

PLC Siemens Step7


6
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
2. Catu daya PLC
Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan catu daya ke seluruh
bagian PLC (termasuk CPU, memori dan lain-lain). Kebanyakan PLC bekerja pada catu
daya 24 VDC atau 220 VAC. Beberapa PLC catu dayanya terpisah (sebagai modul
tersendiri). Yang demikian biasanya merupakan PLC besar, sedangkan yang medium
atau kecil, catu dayanya sudah menyatu. Pengguna harus menentukan berapa besar
arus yang diambil dari modul keluaran/masukan untuk memastikan catu daya yang
bersangkutan menyediakan sejumlah arus yang memang dibutuhkan. Tipe modul yang
berbeda menyediakan sejumlah besar arus listrik yang berbeda.

2. Modul Input
PLC memerlukan peralatan modul Input. Modul Input ini berfungsi untuk
mengubah tegangan yang umum dipakai pada kontrol relay (220 VAC, 24 VDC, atau
yang lainnya) ke dalam tegangan level TTL untuk dimasukkan ke PLC. Gambar berikut
ini menunjukkan rangkaian dasar dari peralatan yang dipakai untuk mengkondisikan
dan memodifikasi sinyal output dari luar PLC.
Modul antar masukan ini berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal
masukan dari luar ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU yang
bersangkutan (misalnya, masukan dari sensor dengan tegangan kerja 24 VDC harus
dikonversikan menjaid tegangan 5 VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU). Hal
ini dengan mudah dilakukan menggunakan rangkaian opto-isolator sebagaimana
ditunjukkan pada gambar berikut

Penggunaan opto-isolator artinya tidak ada hubungan kabel sama sekali antara dunia
luar dengan unit CPU. Secara 'optik' dipisahkan (perhatikan gambar diatas), atau dengan
kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya. Kerjanya sederhana, piranti eksternal
akan memberikan sinyal untuk menghidupkan LED (dalam opto osilator), akibatnya
photo transistor akan menerima cahaya dan akan menghantarkan arus (ON), CPU akan
melihatnya sebagai logika nol (catu antara kolektor dan emitor drop dibawah 1 volt).
Begitu juga sebaliknya, saat sinyal masukan tidak ada lagi, maka LED akan mati dan photo
transistor akan berhenti menghantar (OFF), CPU akan melihatnya sebagai logika satu.

PLC Siemens Step7


7
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
3. Modul Output
Sistem otomatis tidaklah lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran atau fasilitas
untuk menghubungkan dengan alat-alat eksternal (yang dikendalikan). Beberapa alat
atau piranti yang banyak digunakan adalah motor, selenoida, relai, lampu indikator,
speaker dan lain sebagainya. Keluaran ini dapat berupa analog maupun digital.
Keluaran digital bertingkah seperti sebuah saklar, menghubungkan dan memutuskan
jalur. Keluaran analog digunakan untuk menghasilkan sinyal analog (misalnya,
perubahan tegangan untuk pengendalian motor secara regulasi linear sehingga
diperoleh kecepatan putar tertentu).

Sebagaimana pada antarmuka masukan, keluaran juga membutuhkan antarmuka


yang sama yang digunakan untuk memberikan perlindungan CPU dengan peralatan
eksternal, sebagaimana ditunjukkan pada gambar .
Cara kerjanya juga sama, yang menyalakan dan mematikan LED didalam optoisolator
sekarang adalah CPU, sedangkan yang membaca status photo transistor ( PLC dengan
output transistor berbeda dngan PLC dengan ouput relay ), apakah menghantarkan
arus atau tidak, adalah peralatan atau piranti eksternal.

PLC Siemens Step7


8
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
C. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PLC
Akhir-akhir ini PLC dalam aplikasi banyak dipakai di industri-industri, karena PLC
ini mempunyai keunggulan-keunggulan spesifik. Ada beberapa keuntungan yang
dapat kita peroleh apabila kita menggunakan PLC dalam aplikasi kontrol di industri.
Ini akan terlihat dengan jelas kalau kita lihat dari beberapa segi, diantaranya:
 Ditinjau Dari Segi Biaya.
Jika sebuah aplikasi kontrol yang komplek dan menggunakan banyak relay, maka
akan lebih murah apabila kita menggunakan / memasang satu buah PLC sebagai
alat kontrol.
Salah satu masalah apabila aplikasi kontrol menggunakan relay adalah sama saja
dengan mengeluarkan biaya untuk membuat satu rangkaian kontrol yang
digunakan untuk satu buah aplikasi kontrol. Ini berarti apabila kita akan membuat
satu atau lebih rangkaian kontrol yang sejenis akan memerlukan biaya tambahan.
Tetapi dengan menggunakan PLC kita dapat membuat rangkaian kontrol yang
sejenis tanpa memerlukan biaya tambahan untuk membeli komponen kontrol,
sebab komponen kontrol yang diperlukan dalam sistem kontrol tersebut dapat
disimulasikan oleh PLC, seperti contohnya: timer, counter, sequencer, dan
sebagainya.
 Ditinjau dari Segi Fleksibilitas.
PLC dapat dengan mudah diubah-ubah dari satu aplikasi ke aplikasi lain dengan
cara memrogram ulang sesuai dengan yang diinginkan, tidak seperti pada kontrol
rele kita harus melakukan pengawatan ulang dan ini tentu saja akan memakan
waktu dan biaya.
 Ditinjau dari Segi Keandalan.
dengan kontrol relay. PLC didesain untuk bekerja dengan keandalan yang tinggi
dan jangka waktu pemakaian yang lama pada lingkungn industri.
PLC ini juga diproteksi terhadap kemungkinan kerusakan akibat surja pada bagian
I/O-nya, yaitu dengan cara menggunakan rangkaian isolasi opto (cahaya).
Dengan menggunakan batere cadangan (back-up) pada RAM atau EPROM untuk
menyimpan atau menjaga program aplikasi, maka dapat dijamin waktu produksi
yang vital tidak akan hilang yang dikarenakan oleh program hilang atau
penyimpangan setelah terjadi kesalahan dalam sistem kontrol.
 Mempunyai Kemampuan Seperti Komputer.
Pada dasarnya PLC adalah komputer juga, dan ini berarti kita dengan
menggunakan PLC dapat mengumpulkan dan memroses data. PLC dapat pula
melakukan diagnosa dan menunjukkan kesalahan apabila terjadi gangguan,
sehingga ini sangat membantu dalam melakukan palacakan gangguan.
PLC juga dapat berkomunikasi dengan PLC lain termasuk juga dengan komputer.
Sehingga kontrol dapat ditampilkan di layar komputer, didokumentasikan, serta
gambar kontrol dapat dicetak dengan menggunakan printer.

PLC Siemens Step7


9
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
 Mudah dalam Melakukan pelacakan Gangguan Kontrol.
Pada layar monitor dapat ditampilkan gambar kontrol, sehingga kita dapat
dengan mudah mengamati apa yang terjadi di sistem kontrol. Ini memungkinkan
orang untuk melakukan evaluasi terhadap kontrol dan melakukan pengubahan
atau perbaikan dengan cukup memasukkan perintah melalui papan ketik
(keyboard).

PLC Siemens Step7


10
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
11
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
SIMATIC FAMILY

PLC Siemens Step7


12
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
SIMATIC CONTROLLER

SIMATIC S7-200 TM

PLC Siemens Step7


13
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Berikut ini adalah feature yang dimiliki oleh S7-200 antara lain adalah sebagai berikut:
 Onboard CPU memory hingga 8 KB dan telah terintegrasi 8-40 I/O
 Memiliki area address I/O sampai maksimal 128/120 digital dan 30/15 analog
 Tersedia CPU dengan versi supply tegangan 24VDC atau 120VAc-230 VAC
 Dapat diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman PLC seperti LAD,
FBD, dan STL.
 Dapat di ekspansi sampai 7 Expansion Module (EM) tergantung pada CPU-nya
 Expansion Modules(EM):
o Digital Input Modules:
 24 VDC
 120/230 VAC
o Digital Output Modules:
 24 DC
 Relay
o Analog Input Modules:
 Tegangan
 Arus
 Resistant
 Thermocouple
o Analog Output Modules:
 Tegangan
 Arus
 Communication Processors (CP):
o AS-Interface via CP
o Profibus via CP dan DP slave
o MPI sebagai MPI slave

PLC Siemens Step7


14
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing block diatas:

 Mode Selector : digunakan untuk pemilihan mode manual, yaitu stop, term, dan
run. Mode stop digunakan apabila program tidak dieksekusi, mode term bila
program dieksekusi yang memungkinkan pengaksesan read/write dari PG, dan
mode run yang hanya memungkinkan program PLC hanya bisa dibaca PG.
 Status indicators (LEDs): LED yang bisa menunjukkan PLC dalam keadaan internal
CPU fault (SF, LED nyala merah), berada pada mode run (RUN, LED nyala warna
hijau), atau PLC berada pada mode stop (STOP, LED nyala warna kuning).
 Memory Card: slot memory card, sebuah memory card dapat menyimpan
program tanpa membutuhkan baterai.
 PPI Connection: digunakan untuk menghubungkan device programming, teks
display atau CPU yang lain.

PLC Siemens Step7


15
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
SIMATIC S7-300 TM

Berikut ini adalah feature yang dimiliki yang dimiliki oleh S7-300 antara lain adalah
sebagai berikut:
 Memory, memiliki main memory 1400KB (CPU319), Micro Memory Card 8MB,dan
backup data dan program dapat dilakukan melaui MMC.
 Dapat diekspand sampai 32 modul
 Memiliki area address I/O hingga 8192 bytes
 Language programming, KOP(LD), FUP (FBD), AWL (IL), S7-Graph (SFC), S7-SCL (ST)
S7-HiGraph, dan CFC
 Comunication
o MPI
o PtP via CP
o AS-Interface via CP
o Profibus via CP
o Profinet via CP
o Industrial Ethernet
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing block diatas:
 Signal Module (SM) :
o Digital Input Modules:
 24 VDC
 120/230 VAC
o Digital Output Modules:
 24 DC
 Relay
o Analog Input Modules:
 Tegangan

PLC Siemens Step7


16
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
 Arus
 Resistant
 Thermocouple
o Analog Output Modules:
 Tegangan
 Arus
 Interface Module (IM), IM 360/IM361 dan IM365 memungkinkan untuk membuat
konfigurasi bertingkat. Bus dari interface module akan membentuk loop antara
tingkat yang satu dengan tingkat berikutnya.
 Dummy Module (DM), menyediakan slot untuk signal module yang mana
parameternya belum pernah ditetapkan, atau bias juga digunakan untuk
menyediakan slot untuk instalasi interface module.
 Function Module (FM), memainkan fungsi special seperti counting, posisioning,
dan close-loop control.
 Communication Processor (CP), menyediakan fasilitas jaringan seperti PPI
connection, profibus, dan industrial Ethernet.

SIMATIC S7-400 TM

Berikut ini adalah feature yang dimiliki oleh Simatic S7-400 antara lain :
 Memory, memiliki main memory 30MB (CPU 417), memory card 64MB, backup
data atau program oleh baterai backup atau Flash EPROM
 Memiliki area address I/O hingga 16384 bytes
 Language programming, KOP(LD), FUP (FBD), AWL (IL), S7-Graph (SFC), S7-SCL (ST)
S7-HiGraph, dan CFC
 Comm unication
o MPI
o PtP via CP
o AS-Interface via CP
o Profibus via CP
o Profinet via CP
o Industrial Ethernet

PLC Siemens Step7


17
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing block diatas:
 Signal Module (SM) :
o Digital Input Modules:
 24 VDC
 120/230 VAC
o Digital Output Modules:
 24 DC
 Relay
o Analog Input Modules:
 Tegangan
 Arus
 Resistant
 Thermocouple
o Analog Output Modules:
 Tegangan
 Arus
 Interface Module (IM), IM 360/IM361 dan IM365 memungkinkan untuk membuat
konfigurasi bertingkat. Bus dari interface module akan membentuk loop antara
tingkat yang satu dengan tingkat berikutnya. Interface module menyediakan
beberapa koneksi antara berbagai variasi rack, antara lain:
o UR1 (Universal Rack), yang dapat dikoneksikan sampai 18 modul
o UR2 (Universal Rack), yang dapat dikoneksikan sampai 9 modul
o ER1 (Expansion Rack), yang dapat dikoneksikan sampai 18 modul
o ER2 (Expansion Rack), yang dapat dikoneksikan sampai 9 modul
 Dummy Module (DM), menyediakan slot untuk signal module yang mana
parameternya belum pernah ditetapkan, atau bias juga digunakan untuk
menyediakan slot untuk instalasi interface module.
 Function Module (FM), memainkan fungsi special seperti counting, posisioning,
dan close-loop control.

PLC Siemens Step7


18
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
 Communication Processor (CP), menyediakan fasilitas jaringan seperti PPI
connection, profibus, dan industrial Ethernet.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing blok diatas yaitu:


 Fault LEDs, LED untuk status dan kesalahan (fault) pada CPU, baik eksternal
maupun internal.
 Slot for memory card digunakan untuk memasukkan RAM atau Flash memory
card sebagai load memory eksternal.
 Mode Selector,
o MRES, memory reset function (Modul RESet)
o STOP, mode stop mengindikasikan bahwa tidak ada program yang
dieksekusi dan disable output.
o RUN, mode dimana program sedang dieksekusi yang mana hanya
memungkinkan pembacaan program melalui PG.
o RUN-P, mode dimana program sedang dieksekusi yang mana masih
memungkinkan pengaksesan Read/Write melalui PG.
 MPI/DP Interface, yang biasa digunakan untuk membangun koneksi online ke
device programming, menghubungkan dengan distributed peripheral (DP), atau
untuk pertukaran data dengan station yang lain (S7 Communication).
 External battery supply, socket tambahan baterai eksternal 5VDC sampai 15 VDC
untuk membackup RAM ketika power supply dimatikan.

PLC Siemens Step7


19
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
20
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Process Ketika melihat suatu proses yang ingin diotomatisasi, akan
didapati bahwa proses tersebut terbentuk dari banyak bagian
proses yang lebih kecil (sub-proses), yang mana semuanya
terhubung dan bergantung satu sama lain.
Hardware and Software Setiap sub-proses mempunyai persyaratan hardware dan
software yang harus dipenuhi sistem otomasi:
Hardware:
- Jumlah dan tipe input dan output
- Jumlah dan tipe modul
- Jumlah rack
- Kapasitas dan tipe CPU
- HMI
- Networkingsystems
Software:
- Struktur program dan data
- Manajemen data untuk proses otomasi
- Komunikasi data
- Dokumentasi
Pada SIMATIC® S7 semua persyaratan hardware dan software
untuk proses otomasi diatur dalam satu project. Sebuah
project termasuk hardware yang diperlukan (+konfigurasi),
network (+konfigurasi), semua program, dan seluruh
manajemen data untuk sebuah solusi otomasi. User dapat
membuat beberapa project dan dikumpulkan dalam satu
folder yang disebut multiproject.

PLC Siemens Step7


21
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Multiproject Folder multiproject merupakan folder untuk semua
project dan library dari sebuah solusi otomasi yang berisi
satu atau lebih project STEP 7 dan library. Solusi lengkap
tersebut dapat dibagi menjadi project individu.

Project Structure Data disimpan pada sebuah project dalam bentuk object.
Object pada sebuah project disusun dalam suatu hirarki.
Hirarki yang ditampilkan pada window serupa dengan
yang tampil dalam Windows Explorer. Hanya icon dan
object tersebut yang berbeda.

Project Hierarchy Level 1:


- Level 1 berisi icon dari project. Setiap project mewakili
sebuah database dimana semua project yang relevan
disimpan.
Level 2:
- Station (seperti S7-300 station) adalah informasi
tentang konfigurasi hardware dan parameter data
disimpan.
- Folder S7 Program menyimpan program yang ditulis
oleh user.
- Subnet (MPI, Profibus, Industrial Ethernet) bagian dari
network
Level 3 dan seterusnya:
- Tergantung dari tipe object dilevel sebelumnya.
-

PLC Siemens Step7


22
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
SIMATIC® MANAGER SIMATIC® Manager adalah GUI (Graphic User Interface)
untuk mengedit S7 object (project, program, block,
hardware station). SIMATIC® Manager dapat diaktifkan
melalui icon , atau melalui Start menu.
Yang dapat dilakukan dengan menggunakan SIMATIC®
Manager adalah:
- Manajemen project dan library,
- Mengaktifkan tool STEP 7,
- Mengakses PLC secara online,
- Mengedit memory card.

PLC Siemens Step7


23
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Title bar Berisi judul dan tombol-tombol untuk mengatur jendela
aplikasi.

Menu bar Berisi semua menu yang tersedia dan jendela aplikasi
yang sedang dibuka.

Toolbar Berisi semua simbol-simbol yang paling sering digunakan.

Status bar Menunjukkkan status yang sedang berlangsung dan


informasi lebih lanjut.

Taskbar Berisi semua aplikasi widows yang sedang dijalankan.

PLC Siemens Step7


24
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
25
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Creating Project Membuat project baru dapat dilakukan dengan memilih
option menu File  New atau dengan simbol pada
toolbar. Pilih menu Insert  Program  S7 Program
untuk memasukkan program baru pada project. Ketika
memasukkan sebuah object, sistem secara otomatis
memberi sebuah nama, contohnya “S7 Program(1)”. Dan
nama tersebut dapat diganti sesuai yang diinginkan.

PLC Siemens Step7


26
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Offline/Online View Pada jendela project SIMATIC® Manager, offline view
menunjukkan struktur project yang tersimpan di hard disk
komputer yang digunakan untuk membuat program.
Folder “S7 Program” berisi “Sources” dan “Blocks”. Folder
“Blocks” berisi data sistem yang dibuat dengan HWConfig
dan block-block yang dibuat dengan LAD/STL/FBD Editor.
Selain menunjukkan struktur project yang tersimpan pada
hard disk komputer, online view juga menunjukkan block-
block yang tersimpan di CPU. Folder “Blocks” pada online
view menunjukkan:
- System data blocks (SDB)
- User blocks (OB, FC, FB)
- System blocks (SFC, SFB)
Pergantian mode offline dan online dapat dilakukan
dengan cara:
- Melalui menu ViewOffline atau ViewOnline
- Melalui simbol yang ada di toolbar:
Online

Offline

PLC Siemens Step7


27
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Standard Library Library digunakan untuk menyimpan block yang digunakan
berulang-ulang. User dapat membuat library dan
menyimpannya untuk kemudian di gunakan lagi. STEP 7
secara default telah menyediakan block-block yang sering
digunakan pada pembuatan program.
Standard Library terinstal saat user meninstal STEP7. User
dapat mengaksesnya melalui SIMATIC® Manager (File 
Open  Libraries) atau dari Block Editor (Overviews 
Libraries). Standard Library berisi:
- Communication Blocks
- Organization Blocks
- S5-S7 Converting Blocks
- TI-S7 Converting Blocks
- IEC Function Blocks
- PID Control Blocks
- System Function Blocks
- Miscellaneous Blocks

PLC Siemens Step7


28
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Help Terdapat beberapa cara untuk membuka bantuan:
- Klik pada Help  Contents
- Menggunakan tombol F1 pada keyboard atau klik
pada symbol

Tabs - Contents: menampilkan daftar topik bantuan di


bawah topik general.
- Index: menampilkan daftar istilah sesuai urutan
alphabet.
- Search: memungkinkan user untuk mencari kata
tertentu di topik bantuan.

PLC Siemens Step7


29
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
30
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
HW Configuration Modul-modul hardware secara default sudah mempunyai
parameter awal yang diset oleh pembuat hardware. Jika
secara default sudah OK, tidak diperlukan lagi pengaturan
tambahan. Pengaturan tambahan diperlukan jika:
- User ingin mengubah parameter awal atau alamat suatu
modul
- User ingin mengatur koneksi untuk komunikasi
- Digunakan distributed peripherals (Profibus-DP)
- Digunakan S7-400TM dengan beberapa CPU atau rack
tambahan
- Digunakan fault-tolerant PLC

Set Point Configuration Ketika mengkonfigurasi sebuah sistem, sebuah setpoint juga
dibuat. Setpoint ini berisi hardware station dengan modul
yang direncanakan dan parameter yang diperlukan. Sistem
PLC dirakit berdasarkan setpoint yang telah dibuat. Pada saat
commissioning, konfigurasi setpoint didownload ke CPU.
Actual Configuration Pada sebuah sistem yang sudah terakit, konfigurasi aktual
dan parameter modul yang diatur dapat diupload dari CPU.
Hasil dari upload menjadi sebuah HW station baru di project.
Upload konfigurasi diperlukan jika project structure tidak
tersedia secara lokal di komputer programmer. Setelah
konfigurasi aktual terbaca, dapat diatur lagi parameter-
paramater dan dapat menambah modul baru.

PLC Siemens Step7


31
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Insert Station Station baru dapat dimasukkan kedalam project melalui
menu Insert  Station  SIMATIC 300 Station or SIMATIC
400 Station.
Secara default, nama station adalah SIMATIC 300 (1).
Namun user dapat mengganti nama tersebut sesuai
keinginan.

PLC Siemens Step7


32
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Starting HW Config Untuk memulai HW Config:
- Pilih satu station di SIMATIC® Manager dan pilih menu
Edit  Open Object
- Pilih object

Hardware Configuration Jendela aplikasi “HW Config” digunakan untuk


memasukkan komponen-komponen dari jendela katalog.
Judul dari jendela aplikasi HW Config adalah nama project
dan nama station.

Hardware Catalog Untuk membuka katalog dapat dilakukan dengan:


- Pilih menu View  Catalog.
- Pilih icon
Ada beberapa profil yang dapat dipilih pada katalog. Jika
katalog dipilih profil “Standard”, semua rack, module, dan
modul interface tersedia di jendela “Hardware Catalog”.
User dapat pula membuat profil katalog sendiri yang
berisi elemen-elemen yang paling sering digunakan.
Pembuatan katalog ini dapat dilakukan dengan memilih
menu Options  Edit Catalog Profiles.

PLC Siemens Step7


33
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
GeneratingSetpoint Membuat Setpoint konfigurasi berarti menentukan
Configuration bagaimana modul akan disusun pada rack. Konfigurasi ini
ditentukan oleh user, dan disebut Setpoint konfigurasi. User
yang ingin membuat setpoint konfigurasi harus memilih rack
yang akan dipakai.

Rack Misalnya membuka station SIMATIC® 300 pada katalog.


Membuka folder “RACK-300” memperlihatkan ikon DIN rail.
Klik dua kali pada ikon ini untuk menggunakannya sebagai
rack. Ada dua buah jendela baru yang tampil dimana jendela
bagian atas menampilkan daftar modul secara sederhana
sedangkan bagian bawah menunjukkan modul dengan detail.

Power Supply Modul power supply secara default harus diletakkan pada
slot pertama konfigurasi.

CPU Slot selanjutnya yang tersedia adalah milik CPU.

Slot no. 3 Slot 3 boleh kosong atau diisi dengan modul interface (IM)
untuk konfigurasi multi-tier menggunakan rack ekspansi. Jika
diperlukan untuk instalasi IM setelah hardware disusun,
dapat digunakan dulu modul dummy.

Inserting Modules Slot 4 sampai slot 11 dapat dipakai oleh modul input/output,
communications processors (CP), atau function modules
(FM). Slot yang dapat dipakai menjadi berwarna hijau.

PLC Siemens Step7


34
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Slot Numbers No. slot pada S7-300 rack memudahkan pengalamatan
pada pembuatan S7-300 project.
Slot 1 Slot pertama digunakan untuk power supply.
Modul power supply tidak harus ada. S7-300 dapat diberi
tegangan 24V secara langsung.
Slot 2 Slot 2 untuk CPU
Slot 3 Slot 3 boleh kosong atau diisi dengan modul interface (IM)
untuk konfigurasi multi-tier menggunakan rack ekspansi.
Jika diperlukan untuk instalasi IM setelah hardware
disusun, dapat digunakan dulu modul dummy.
Slot 4-11 Slot 4 adalah slot pertama yang dapat digunakan untuk
modul I/O, communication processors (CP), atau function
modules (FM).
Contoh alamat:
- Modul DI di slot 4 dimulai dengan alamat 0.
- LED paling atas dari DO di slot 6 adalah Q8.0.

PLC Siemens Step7


35
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Multi-Tier Configurations S7-300TM dapat diekspansi hingga 3 rack tambahan jika
digunakan konfigurasi multi-tier. Penggunaan konfigurasi
multi-tier memerlukan interface module yang
ditempatkan pada slot 3. Konfigurasi di rack ekspansi tidak
memerlukan CPU tambahan.
Penggunaan rack ekspansi dapat menambah jumlah
input/output. Misal semua rack diisi oleh digital input atau
digital output maka jumlah input/output yang dapat
digunakan adalah 1024 mulai dari alamat bit 0.0 hingga
alamat 127.7.
Berikut penjelasan contoh pengalamatan:
- Q7.7 adalah bit terakhir dari modul DO 32-channel
yang dipasang Pada slot 5 rack 0.
- IB105 adalah byte kedua dari modul DI di slot 6 rack 3.
- QW60 adalah dua byte pertama dari modul DO di slot
11 rack 1.
- ID80 adalah semua byte dari modul DI-32 channel di
slot 8 rack 2.
Pengaturan penggunaan slot untuk rack ekspansi sama
dengan penggunaan rack 0, tetapi rack-rack ekspansi tidak
menggunakan CPU.

PLC Siemens Step7


36
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Variable Addressing Saat user memasukkan modul input/output secara default
akan diberi alamat oleh sistem. Jika diinginkan alamat
yang lain, user dapat mengubahnya. Klik dua kali pada
modul yang ingin diubah alamatnya, kemudian pilih tab
“Addresses” dan hilangkan tanda “√” pada “System
selection”. Pemilihan alamat yang baru dapat dilakukan
pada form isian “Start”. Jika alamat yang dipilih sudah
dipakai akan ada konfirmasi error.

PLC Siemens Step7


37
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Edit Symbolic Names Pada “HW Config” user dapat membuka symbol table
sehingga user dapat langsung memberikan nama simbolik
pada input dan output. Selain itu, user juga dapat
memonitor atau memodifikasi alamat yang telah
dikonfigurasi secara lansung dari jendela “HW Config”.
Sinyal modul input dapat dicek dan sinyal modul output
dapat dikontrol.
Monitor/Modify User dapat memonitor atau memodifikasi alamat modul
Variables langsung dari HW Config tool. Sinyal modul input dapat
dimonitpr nilainya dan sinyal modul output dapat
dimonitor/modifikasi.
Product User bisa mendapatkan informasi mengenai modul atau
Support Information komponen-komponen langsung dari internet melalui
halaman Product Support. User juga memungkinkan untuk
memperbarui komponen-komponen seperti penambahan
CPU baru atau peralatan DP baru ke STEP 7 yang terinstal
di komputer.

PLC Siemens Step7


38
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Cycle Scan cycle monitoring time (ms)
- Jika waktu yang diseting untuk scan cycle terlampaui,
CPU langsung berada pada mode STOP. Penyebab
yang mungkin dari terlampauinya waktu scan cycle
adalah: Proses komunikasi, event interrupt, kesalahan
pada program di CPU.
Cycle load from communication (%)
- Komunikasi (seperti transmisi data ke CPU lain melalui
MPI atau tes fungsi yang dipicu dari PG/PC) terbatas
pada persentasi dari waktu scan cycle yang
ditentukan.
- Membatasi cycle load dapat memperlambat
komunikasi antara CPU dan PG. Contoh: membatasi
komunikasi hanya 20% artinya adalah load maksimum
komunikasi adalah 20ms untuk watu scan cycle
100ms.

Size of the Process Image Pada CPU 318-2 dan beberapa CPU S7-400TM, ukuran dari
process image dapat diatur user. Area process image
selalu diawali dengan input dan output byte 0.

Clock Memory Memori clock adalah memori bit yang berubah nilai
binernya (dari 0 ke 1 dan dari 1 ke 0) secara periodik
dengan rasio pulsa dan pause 1:1.
Frekuensi tiap bit pada memori bit diatur oleh sistem.

PLC Siemens Step7


39
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Save Station  Save digunakan untuk menyimpan setpoint
konfigurasi yang telah dibuat jika user hanya ingin
menyimpan tanpa membuat data block sistem.

Save and Compile


Station  Save and Compile atau klik pada ikon
digunakan untuk menyimpan setpoin konfigurasi sekaligus
menyimpannya ke data block sistem.

Download in Module PLC  Download atau klik pada ikon jika user yang
ingin mentransfer konfigurasi yang telah dibuat dari PC ke
PLC. Pada saat download setpoint konfigurasi, PLC harus
pada mode STOP.

System Data Blocks Data block sistem (SDB) yang telah dibuat pada saat
melakukan compile konfigurasi dapat dimodifikasi dengan
compile konfigurasi baru. SDB berisi data konfigurasi dan
parameter modul-modul yang digunakan. Ketika data
block sistem didownload ke PLC, data konfigurasi dan
parameter modul disimpan di memori kerja CPU. Hal ini
memudahkan penggantian modul, karena parameter data
modul didownload ke modul baru dari data block sistem
pada saat startup.

PLC Siemens Step7


40
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Actual Configuration Konfigurasi diperlukan hanya pada kondisi:
- User ingin memodifikasi modul yang digunakan
- Station dengan I/O terdistribusi
- Beberapa tipe CPU S7-400TM dengan rack ekspansi.
User dapat melihat konfigurasi aktual dari sistem yang
sedang berjalan dan dapat pula melihat parameter-
parameter yang digunakan pada sistem tersebut.
Pengambilan (transfer) data sistem dan parameter modul
disebut upload. Upload station ke PC dapat dilakukan
dengan 2 cara:
- Pada SIMATIC® Manager:
Pilih menu PLC  Upload Station
- Pada HW Config tool:
Pilih menu PLC  Upload Station atau klik ikon .

Konfigurasi aktual yang dibaca dari hardware akan


ditampilkan sebagai station baru pada project yang
sedang dibuka di PC. Ketika user membaca konfigurasi
aktual, order no dari modul-modul tidak semuanya
teridentifikasi. Untuk itu, user perlu melihat
konfigurasinya. Dan jika diperlukan, pada HW Config tool
gunakan modul yang sesuai dengan modul yang ada pada
sistem.

PLC Siemens Step7


41
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
42
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Block PLC menyediakan macam-macam tipe block dimana program
dan data terkait dapat disimpan. Berdasarkan persayaratan
proses, program dapat distrukturisasi di block yang berbeda.

Organization Block OB membentuk interface antara sistem operasi dan program


OB yang dibuat oleh user. Semua program dapat disimpan di
OB1 yang dipanggil secara periodik oleh sistem operasi
(linear program) atau program dapat juga dibagi dan
disimpan dibeberapa block (structured program).

Function Function berisi sebuah bagian yang mempunyai fungsi


FC, SFC tertentu dari program. User dimungkinkan untuk memberi
parameter pada function. Function cocok digunakan untk
membuat bagian program yang berulang, fungsi agak
kompleks seperti perhitungan.
System functions (SFC) adalah function yang terintegrasi
dalam CPU sistem operasi. Nomer dan fungsinya telah
ditentukan.

Function Block Pada dasarnya, function blocks sama dengan fuctions.


FB, SFB Dengan tambahan, FB mempunyai area memori tersendiri
dalam bentuk data blocks instan. Function blocks cocok
digunakan untuk membuat program yang sering berulang,
fungsi kompleks seperti closed-loop control tasks.
System function blocks (SFB) adalah function yang
terintegrasi dalam CPU sistem operasi. Nomer dan fungsinya
telah ditentukan.

PLC Siemens Step7


43
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Data Block Data blocks (DB) adalah data area dari program yang dibuat
DB oleh user yang mana data tersebut diatur dengan lebih
terstruktur.

Linear Program Semua program dibuat di dalam satu program block. Model
ini menyerupai kontrol relay hard-wired, yang digantikan
sebuah programmable logic controller. CPU memproses
instruksi berurutan secara kontinyu.

Partitioned Program Program buatan user dibagi ke dalam blok-blok, dimana


setiap blok hanya berisi program untuk menyelesaikan
sebagian tugas. Lebih jauh lagi, dimungkinkan untuk
membagi-bagi program dalam sebuah block melalui jaringan.
Contohnya, OB1 berisi instruksi yang memanggil block lain
dalam urutan tertentu.

Structured Program Sebuah structured program dibagi ke dalam blok-blok. Kode


OB1 dijaga seminimal mungkin dengan memanggil blok lain
yang berisi kode program. Blok tersebut dapat diberi
parameter dan dapat melewatkan parameter sehingga dapat
digunakan secara universal.
Ketika block yang dapat diberi paramater dipanggil,
programming editor mendaftarkan variabel lokal dari blok
tersebut. Parameter diberi nilai pada saat blok tersebut

PLC Siemens Step7


44
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
dipanggil dan melewatkannya ke function atau function blok.
Contoh:
- Sebuah “pump block” berisi instruksi kontrol sebuah
pompa.
- Program block, yang bertanggungjawab untuk kontrol
pompa spesial, memanggil “pump block” dan memberinya
informasi tentang pompa yang akan dikontrol dan
parameternya.
- Ketika “pump block” telah menyelesaikan eksekusi
instruksinya, program kembali ke block yang
memanggilnya (seperti OB1), yang melanjutkan proses
instruksi memanggil blok.
-

Introduction Setiap cycle CPU mengecek status input dan output. Ada
area memori spesifik yang mana data modul binari
disimpan: PII dan PIQ. Ketika sedang proses, program
mengakses register-register ini.

PII Tabel Process-Image Input ditemukan di area memori


CPU. Semua sinyal keadaan input disimpan di memori
tersebut.

PLC Siemens Step7


45
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PIQ Tabel Process-Image Output berisi nilai output hasil dari
eksekusi program. Nilai output dikirim ke output aktual
pada akhir siklus.

User Program Ketika user mengecek input dalam sebuah program,


misalnya dengan kode A I2.0, keadaan terakhir dari PII
dievaluasi. Hal ini menjamin keadaan sinyal yang sama
akan dikirim melalui satu siklus.

Note Jika output diberi nilai oleh program pada beberapa lokasi,
hanya keadaan terakhir dari output yang ditransfer ke
modul output yang sesuai.

Starting CPU melakukan start ulang secara menyeluruh pada saat


dinyalakan atau pada saat transisi dari keadaan STOP 
RUN. Selama proses start ulang, sistem operasi melakukan
hal-hal berikut:
- Menghapus bit memori non-retentive, timer, dan
counter.
- Menghapus interrupt stack dan block stack.
- Mengeset ulang semua hardware interrupt dan
diagnostic interrupt yang disimpan.
- Menghidupkan scan cycle monitoring time.

PLC Siemens Step7


46
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Scan Cycle Siklus operasi CPU terdiri dari tiga bagian utama, seperti
yang ditunjukkan pada gambar di atas. Yang dilakukan
oleh CPU adalah:
- Mengecek status sinyal input dan memperbarui tabel
process-image input.
- Mengeksekusi program buatan user sesuai urutan.
- Menulis nilai dari tabel process-image output ke
modul output.

Inserting a Block Highlight pada folder “Blocks” dari sebuah “S7 Program”,
kemudian pilih menu Insert  S7 Block untuk
menampilkan daftar tipe-tipe block:
- Organization blocks (OB)
OB dipanggil oleh sistem operasi. Block OB
membentuk interface antara sistem operasi dan
program buatan user.
- Function (FC) dan Function Block (FB)
FC dan FB berisi program aktual buatan user. Block ini
memungkinkan program yang kompleks untuk dibagi
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga
mudah untuk diperiksa.
- Data Block
Data block berisi data dari user.

PLC Siemens Step7


47
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Setelah user memilih tipe block yang dibutuhkan, jendela
“Properties” muncul sehingga user dapat memasukkan
nomor block dan memilih bahasa program (LAD, STL, atau
FBD). Ketika block sudah diseting dan dikonfirmasi dengan
menekan tombol “OK”, block baru tersebut langsung
disisipkan kedalam program.

Starting the Editor Cara paling mudah untuk memulai LAD/STL/FBD Editor
adalah dengan melakukan klik dua kali pada sebuah block di
SIMATIC® Manager. Komponen yang terdapat pada editor
adalah:

Declaration Table Declaration table termasuk bagian dari blok. Tabel ini
digunakan untuk mendeklarasikan variabel dan parameter
untuk blok. User dapat mendeklarasikan variabel sebagai
input atau output.

Code Section Tempat dimana user menuliskan program. Jika diperlukan,


program yang ditulis dapat dibagi menjadi network yang
lebih kecil. Pembagian program ke network yang lebih kecil
akan memudahkan user untuk melakukan pengecekan jika
terjadi kesalahan.
Detail Window Detail window menyediakan fungsi dan informasi sebagai
berikut:
- Error: Berisi daftar kesalahan syntax yang ditemukan pada
saat compile program
- Info: Memberikan informasi tambahan seperi tipe data

PLC Siemens Step7


48
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
dari sebuah alamat program
- Cross references: Sebuah daftar yang berisi alamat-alamat
yang telah digunakan pada network dan menunjukkan
dimana alamat-alamat tersebut digunakan pada seluruh
program
- Address info: Memungkinkan user untuk memantau nilai
alamat-alamat yang digunakan pada network
- Modify: Memungkinkan user untuk mengubah nilai yang
terdapat pada alamat-alamat yang digunakan di network
- Diagnostics: Menampilkan data aktual untuk proses
diagnostik
- Comparison: Navigasi dengan fungsi sebagai “compare
blocks”

Introduction Ada beberapa bahasa program pada STEP 7 yang dapat


digunakan bergantung pada kebiasaan dan pengetahuan
user. Dengan mengikuti beberapa aturan yang spesifik,
program dapat dibuat dalam Statement List dan kemudian
dikonversi dalam bahasa program lain.

LAD Ladder Diagram sangat mirip dengan sebuah diagram


circuit. Simbol yang digunakan contact dan coil. Bahasa
program ini sering dipertimbangkan oleh user dari latar
belakang elektrik.

STL Statement List terdiri dari instruksi-instruksi STEP 7. User


dapat membuat program dengan bebas dengan
menggunakan STL. Bahasa ini lebih dipilih oleh user yang
PLC Siemens Step7
49
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
sudah familiar dengan bahasa program lain.

FBD Function Block Diagram menggunakan “kotak” (bangun


segi empat) untuk fungsi individual. Karakter di dalam
kotak mengindikasikan fungsi dari kotak tersebut.
Misalnya & operasi logika AND. Bahasa program ini
mempunyai keuntungan yang mana “non-programmer”
dapat memahaminya.

View User dapat menggunakan menu View untuk beralih dari


datu bahasa program STEP7 ke bahasa program lainnya.
- LAD (Ladder Diagram)
- FBD (Function Block Diagram)
- STL (Statemen List)

LAD/FBD  STL User dapat mengkonversi program yang telah dibuat


dalam bahasa pemrograman berbasis gambar (LAD/FBD)
ke STL. Perubahan dari LAD/FBD ke STL tidak selalu
menghasilkan solusi yang paling efisien.

STL  LAD/FBD User dapat mengkonversi program yang dibuat dengan


bahasa program LAD/FBD ke bahasa STL. Namun konversi
dari bahasa progam STL ke LAD/FBD tidak selalu bisa
dilakukan. Bagian program yang tidak bisa dikonversi masi
ada dalam bahasa STL, tetapi tidak ada bagian yang hilang
PLC Siemens Step7
50
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
dari konversi tersebut.

Saving a Block Program yang dibuat dapat disimpan pada hard disk PC
dengan:
- Memilih menu File  Save
- Dengan menekan tombol .
Jika ada lebih dari satu block yang dibuka dengan Editor,
hanya block yang sedang aktif yang disimpan.

PLC Siemens Step7


51
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Cyclic Execution Untuk mengintegrasikan block yang baru dibuat ke dalam
siklus eksekusi program dari CPU, block tersebut harus
didaftarkan di OB1 dan OB1 harus didownload ulang. Pada
saat dipanggil oleh sistem operasi secara periodik, OB1
memanggil blok yang terdaftar untuk dieksekusi oleh
sistem operasi.
Cara paling mudah untuk mendaftarkan blok ke OB1
adalah melalui panel “Overview”. User hanya perlu
melakukan “drag & drop” blok yang ada pada “Overview”
ke Editor.

PLC Siemens Step7


52
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Downloading Agar program yang dibuat bisa dijalankan oleh PLC, user
harus melakukan download blok yang dibuat ke dalam
PLC:
- Klik pada tombol
- Pilih menu PLC  Download
User dapat memilih blok yang akan didownload:
- All block: Pilih folder “Blocks” yang ada di panel
kiri dari project window.
- Several block: Tahan tombol CTRL dan pilih blok
yang diinginkan.
- One block: Pilih blok tersebut.

PLC Siemens Step7


53
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Requirements Sebelum user dapat mengaktifkan mode monitoring, user
harus membuka blok yang ingin dimonitor menggunakan
Editor LAD/STL/FBD. Blok harus terlebih dahulu
didownload ke PLC.

Activation/ Deactivation Ada dua cara mengaktifkan/menon-aktifkan fungsi


monitor:
- Klik pada tombol
- Pilih menu Debug  Monitor

View Status program ditampilkan dalam beberapa cara yang


berbeda tergantung pemilihan bahasa pemrograman.
Pada saat berada dalam mode monitoring, user tidak
dapat mengubah bahasa pemrograman yang sedang
dilihat.

PLC Siemens Step7


54
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
55
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Absolute Addressing Pada pengalamatan absolut, alamat ditentukan secara
langsung (misalnya I 1.0). Pada kasus ini tidak diperlukan
tabel simbol, tapi program akan lebih sulit dibaca.

Simbolic Addressing Pada pengalamatan simbolik, digunakan simbol (seperti


MOTOR_FOR) daripada alamat absolut.
Simbol untuk input, output, timer, counter, memori bit
dan blok disimpan di tabel simbol.

PLC Siemens Step7


56
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Global Symbols Global symbols dideklarasikan pada tabel simbol dan
dapat digunakan di semua block yang ada di program.
Nama yang dipilih di tabel simbol harus unik, tidak
diperbolehkan ada dua nama yang sama di tabel simbol.

Local Syambols Local symbols dideklarasikan pada bagian declaration part


dari sebuah block. Simbol jenis ini hanya bisa dipakai di
block tersebut. Nama yang sama dapat digunakan di
declaration part di block yang lain.

Note LAD/STL/FBD Editor selalu menunjukkan simbol yang


dideklarasikan di tabel simbol menggunakan tanda petik (“
”). Sedangkan simbol yang dideklarasikan lokal untuk block
tertentu sealalu ditunjukkan dengan tanda pagar (#). User
tidak perlu mengetik tanda petik atau tanda pagar ketika
memasukkan symbolic addressing karena program editor
secara otomatis menambahkannya.

PLC Siemens Step7


57
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Opening the Symbol Symbol table dapat diakses melalui SIMATIC® Manager. Klik
Table dua kali pada ikon “Symbols”. User dapat juga membukanya
melalui LAD/STL/FBD Editor menggunakan menu Option 
Symbol Table.

Table Structure Pada tabel simbol, sebuah baris dibuat untuk setiap variabel.
User dapat memasukkan nama simbol, alamat, tipe data,
dan komentar untuk variabel.

“Status” Column Definisi simbol yang tidak valid ditandai sebagai berikut:
= Nama simbol telah dipakai
Simbol tidak komplit (kolom nama atau alamat
X
tidak terisi)

PLC Siemens Step7


58
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Find and Replace Ketika mencari alamat simbolik, user dapat memanfaatkan
menu Edit  Find and Replace.
Untuk mengganti alamat, user dapat langsung
mengetikkan alamat baru pada item “Replace with”.
Contoh:
- Mengganti alamat Q8.1 dengan alamat Q4.1
Find what: Replace with:
Q8.1 Q4.1
- Mengganti semua alamat output 8 dengan alamat 4
Find what: Replace with:
Q8.* Q4.*

PLC Siemens Step7


59
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Filter Hanya simbol yang sesuai kriteria filter yang akan
ditampilkan pada window.
User dapat menerapkan beberapa kriteria pada satu filter.

Symbol Properties User dapat memilih berbagai jenis filter yang berbeda dan
menghubungkannya berdasarkan properti yang tersedia.
Contoh:
Name: M*
Hanya menampilkan simbol dengan huruf pertama “M”
yang diikuti semua karakter tambahan.

Name: SENSOR_?
Hanya menampilkan simbol dengan karakter awal
“SENSOR_” dan diikuti hanya satu karakter.

PLC Siemens Step7


60
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Sort Simbol-simbol yang ada di tabel dapat ditampilkan sesuai
urutan alfabet. User dapat menggunakan menu View 
Sort untuk menentukan kolom yang mana yang digunakan
sebagai referensi yang akan diurutkan sesuai alfabet.
Ada cara alternatif untuk melakukan sortir:
1. Klik pada header kolom “symbol, Address, Data Type
atau Comment” untuk mengurutkan sesuai alfabet.
2. Klik “Yes” ketika ada peringatan dari sistem.

PLC Siemens Step7


61
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Edit Symbols “Edit Symbol” memungkinkan user untuk menentukan
nama simbolik dari Editor. Nama yang diberikan secara
otomatis akan dimasukkan ke tabel simbol.

What to do Ada dua cara untuk menggunakan “Edit Symbol” dari


Editor:
- Sorot alamat yang ingin diberi nama simbolik, pilih
menu Edit  Symbols
- Klik kanan alamat yang ingin diberi nama simbolik dan
pilih “Edit Symbol”

PLC Siemens Step7


62
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Addressing Pada Editor user dapat memilih untuk menampilkan
alamat absolut atau simbolik dengan memilih menu:
View  Display with  Symbolic Representation.
User dapat pula memilih untuk menampilkan keduanya
dengan memilih menu:
View  Display with  Symbol Information.

Symbol Information at Pada setingan LAD/STL/FBD Editor user dapat memilih


Address untuk menampilkan informasi alamat simbolik langsung
pada alamat absolut (gambar kanan) atau di bagian bawah
Network (gambar kiri).

PLC Siemens Step7


63
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Symbol Selection User dapat menggunakan menu View  Display with 
Symbol Selection untuk memudahkan menulis program
dengan alamat simbolik.
Ketika user menulis huruf pertama dari nama simbolik,
muncul semua nama simbolik yang dimulai dengan huruf
yang diketikkan.

PLC Siemens Step7


64
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Introduction Jika ingin mengganti simbol yang ada di tabel simbol, user dapat
menetukan apakah alamat absolut atau alamat simbolik yang mempunyai
prioritas.

Selection Pada SIMATIC® Manager, klik kanan pada folder “Blocks” dari S7 Program.
Pilih menu “Object Properties”. Pilih tab “Address Priority”, kemudian
pilih “Absolute Value” atau “Symbol”.

Priority: Dengan setingan ini, alamat absolut tidak berubah jika alamat simboliknya
Absolute diubah.
Value Pada contoh di atas, pada tabel simbol output Q8.0 (System_On) diganti
menjadi Q4.1. Dengan setingan “Priority: Absolute Value”, program tetap
menggunakan output Q8.0.

Priority: Dengan setingan ini, alamat absolut berubah berdasarkan alamat baru
Symbol yang dimasukkan di tabel simbol.
Pada contoh di atas, pada tabel simbol output Q8.0 (System_On) diganti
menjadi Q4.1. Dengan setingan “Priority: Symbol”, semua alamat Q8.0
diganti menjadi Q4.1.
Perubahan alamat mempertahankan nama simbolik.

PLC Siemens Step7


65
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
66
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Logic Tables AND I 0.0 I 0.1 Q 8.0 / Q 8.1
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

OR I 0.0 I 0.1 Q 8.0 / Q 8.1


0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

PLC Siemens Step7


67
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Logic Tables XOR I 0.4 I 0.5 Q 8.0
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

PLC Siemens Step7


68
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Process Penggunaan kontak “Normally Open” dan “Normally
Close” untuk sensor dalam sebuah proses kontrol
bergantung pada regulasi safety untuk proses tersebut.
Kontak normally close selalu digunakan untuk limit switch
dan safety switch, sehingga kondisi darurat tidak terjadi
jika kabel putus.

Symbols Pada LAD, simbol dengan nama “NO contact” digunakan


untuk mengecek sinyal dengan kondisi “1” dan simbol
denga nama “NC contact” untuk mengecek kondisi sinyal
“0”.

Example Jika NC contact pada peralatan tidak teraktifasi, sinyal


pada process image adalah “1”.
“NC contact” memberikan hasil pengecekan “1” ketika
kondisi alamatnya “0”

PLC Siemens Step7


69
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Assignment Assignment melewatkan RLO (Result of Logic Operation)
ke alamat tertentu (Q, M, D). Ketika RLO berubah, sinyal
pada alamat tersebut juga berubah.

Set Jika RLO = “1” maka alamat tertentu diset “1” dan tetap
bernilai “1” sampai ada instruksi untuk reset.

Reset Jika RLO = “1” maka alamat tertentu diset “0” dan tetap
bernilai “0” sampai ada instruksi untuk set.

PLC Siemens Step7


70
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Flip Flop Flip flop memiliki input Set dan Reset. Bit memori diset
atau reset bergantung RLO pada input.
Jika kedua input RLO = “1” maka harus ditentukan
prioritasnya.

Priority Pada LAD dan FBD ada simbol yang berbeda untuk Set
dominan dan Reset dominan.
Di STL, instruksi yang diprogram terakhir yang dominan.

Note Jika output diset oleh suatu instruksi, ketika terjadi CPU
restart maka output tersebuat akan direset.

PLC Siemens Step7


71
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Midline Output Coil “Midline Output Coil” hanya tersedia pada pemrograman
LAD dan FBD. Ini adalah “intermediate assignment”
dengan fungsi menetapkan RLO ke alamat tertentu (pada
gambar alamat M20.7).

PLC Siemens Step7


72
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
RLO Edge Detection Pendeteksian “RLO Edge” dilakukan ketika hasil operasi
logic berubah dari “0” ke “1” atau dari “1” ke “0”.

Positive Edge Positive Edge mendeteksi perubahan sinyal pada alamat


M1.0 dari “0” ke “1” dan menampilkannya sebagai RLO =
“1” setelah instruksi.

Negative Edge Negative Edge mendeteksi perubahan sinyal pada alamat


M1.0 dari “1” ke “0” dan menampilkannya sebagai RLO =
“1” setelah instruksi.

PLC Siemens Step7


73
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Jump Instruction Pada LAD dan FBD, label (NEW1) adalah identitas dimana
program akan dilanjutkan setelah instruksi “Jump”. Pada
STL instruksi yang digunaka adalah JU
Instruksi diantara instruksi jump dan label tidak akan
dieksekusi.
Istruksi jump harus ada di satu blok. Nama label hanya
bisa digunakan sekali dalam satu blok.

Jump Label Pada LAD dan FBD, untuk memasukkan label dengan
memilih menu: Program Elements  Jumps  LABEL
Nama label maksimal empat karakter dan karakter
pertama harus huruf.

JMP Instruksi “Unconditional Jump” menyebabkan program


melompat ke label tanpa bergantung status RLO.

PLC Siemens Step7


74
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
JC Instruksi “Conditional Jump” (JC) hanya dieksekusi jika
nilai RLO = “1”. Jika RLO = “0”, instruksi JC tidak akan
dieksekusi dan program akan dilanjutkan ke instruksi
selanjutnya.

JCN Instruksi “Conditional Jump” (JC) hanya dieksekusi jika


nilai RLO = “0”. Jika RLO = “1”, instruksi JCN tidak akan
dieksekusi dan program akan dilanjutkan ke instruksi
selanjutnya.

PLC Siemens Step7


75
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
76
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Digital Operation Sistem kontrol logic pada dasarnya melakukan
pemrosesan data biner. Performa CPU PLC yang ada
sekarang ini telah meningkatkan arti pentingnya
pemrosesan data menggunakan PLC. Proses digital dapat
ditemukan dalam operasi proses produksi maupun
monitoring proses produksi.
Monitoring proses produksi dapat memberikan informasi
keadaan proses produksi yang aktual kepada operator
yang sedang mengendalikan proses produksi. Informasi
disediakan secara cepat, dan operator juga dapat
melakukan intervensi terhadap proses produksi. Fungsi
tersebut dapat disediakan oleh PLC. Sekarang ini seringkali
proses produksi dan monitoring dihubungkan ke PLC.
Sekarang ini, field device yang digunakan untuk
mengambil data dan mengontrol proses produksi telah
dibri fitur variabel digital yang dapat ditransfer secara
langsung melalui sistem fieldbus. Format pengkodean dari
data yang dikirim berbeda-beda berdasarkan dari field
device yang terhubung ke PLC, demikian juga dengan
penyimpanan dan pemrosesan data di dalam CPU PLC.

PLC Siemens Step7


77
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Integer Tipe data integer berisi nilai yang semuanya angka dan
tidak memiliki angka pecahan. Contoh data integer adalah
120, 2000, -6352, 0.
SIMATIC® S7 menyimpan data integer data dalam suatu
address sebesar 16 bit. SIMATIC® S7 juga menyediakan
fungsi aritmatika untuk bilangan dengan tipe data integer.
Range nilai integer dibagi sebagai berikut:
Sign : -32768 to 32767
Unsign : 0 to 65535
Menegasikan bilangan integer dalam operasi digital dapat
dilakukan dengan menggunakan komplemen kedua dari
bilangan integer tersebut.
Contoh:
Bilangan : +662
DEC : +662  BIN : 0000 0010 1001 0110

Komplemen 1 : 1111 1101 0110 1001


1+
Komplemen 2 : 1111 1101 0110 1010

DEC : -662  BIN : 1111 1101 0110 1010

PLC Siemens Step7


78
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Double Integer SIMATIC® S7 menyimpan data dengan tipe double integer
dalam suatu address sebesar 32 bit. Tipe data double
integer mempunyai range yang jauh lebih besar daripada
integer.
Range data dengan tipe double integer:
Sign : -2147483648 to 2147383647
Unsign : 0 to 4294967295
STEP7 menggunakan bilangan desimal (bukan BCD) untuk
menentukan bilangan dengan tipe data double integer.
Penulisan sebuah nilai yang lebih kecil dari -32768 atau
lebih besar dari 32767 diberi tambahan L# di awal
bilangan (misalnya L# -32769). Penambahan L#
dimaksudkan sebagai penanda bahwa bilangan tersebut
diproses lebih lanjut sebagai bilangan dengan tipe double
integer.
Sama seperti data dengan tipe integer, SIMATIC® S7 juga
menyediakan operasi aritmatika untuk data dengan tipe
double integer, antara lain operasi penjumlahan hingga
pembagian bilangan dan operasi perbandingan.
Penyimpanan data integer dan double integer dalam
memori PLC S7 adalah sebagai berikut:
- Integer : MW0, MW2
- Double integer : MD10, MD14
-

PLC Siemens Step7


79
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Real Sebelumnya telah dibahas mengenai data dengan tipe
integer dan double integer yang digunakan untuk
menyatakan sebuah nilai bilangan bulat bukan pecahan.
Kedua tipe data tersebut kurang tepat jika digunakan
untuk pemrosesan data yang berasal dari sinyal analog
(tegangan, arus, temperatur) karena kedua tipe data
tersebut tidak dapat digunakan untuk menyimpan
bilangan pecahan.

Data yang berupa bilangan pecahan dapat disimpan pada


tipe data real. Tipe data real akan lebih presisi dari pada
integer atau double integer untuk operasi aritmatika,
terutama operasi pembagian yang sangat besar
kemungkinannya menghasilkan bilangan pecahan. Ada
penambahan fungsi aritmatika yang bisa dilakukan dengan
tipe data real, seperti: sin, cos, exp, ln.

PLC Siemens Step7


80
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
BCD Code Pada masa lalu, visualisasi dari semua angka dilakukan
secara ekslusif melalui tombol mekanik dan display digital
seperti seven segment. Perangkat tersebut dihubungkan
dengan PLC menggunakan kabel secara paralel. Perangkat
tersebut juga dapat dihubungkan secara cascade tanpa
mengubah kode secara mekanik pada perangkat-
perangkat tersebut.
Setiap digit desimal dikodekan dalam empat buah bit.
Empat buah bit digunakan karena nilai maksimal dari digit
desimal adalah 9, dan 910 (10012) membutuhkan 4 buah
bit.
Pengkodean menggunakan 4 buah bit tersebut dinamakan
BCD (Binary Coded Decimal). Berikut adalah konversi
bilangan desimal ke BCD code:

Decimal No. BCD Code Decimal No. BCD Code

0 0000 6 0110

1 0001 7 0111

2 0010 8 1000

3 0011 9 1001

4 0100 10 … 15 Not allowed

5 0101

PLC Siemens Step7


81
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
MOVE (LAD/FBD) Jika input EN aktif, nilai pada input “IN” akan disalin ke
alamat output “OUT”.
Sinyal “ENO” sama dengan “EN”.

L and T (STL) Instruksi “Load” dan “Transfer” dieksekusi tanpa


memperhatikan nilai RLO. Data ditukar melalui
accumulator.
Instruksi load menulis nilai dari alamat sumber ke
akumulator 1.
Instruksi transfer menyalin semua atau sebagian isi dari
akumulator 1 ke tujuan tertentu.

PLC Siemens Step7


82
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
ACCU1 ACCU 1 adalah register sentral di CPU. Ketika instruksi load
dieksekusi, nilai dari alamat sumber akan ditulis ke ACCU1.
Untuk instruksi transfer, nilai yang ditransfer diambil dari
ACCU1. Hasil dari fungsi matematika, operasi shift dan
rotate juga dimasukkan ke ACCU1.

ACCU2 Ketika instruksi load dieksekusi, nilai ACCU1 yang lama


dipindah terlebih dahulu ke ACCU2 dan ACCU1 direset ke
“0” sebelum nilai baru ditulis ke ACCU1.
ACCU2 juga digunakan untuk operasi perbandingan,
operasi logic digital, operasi matematika dan shift.

PLC Siemens Step7


83
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
General Akumulator adalah sebuah memory yang ada di CPU yang
digunakan untuk pertukaran data pada berbagai address,
fungsi perbandingan, dan operasi aritmatika.
S7-300 mempunyai 2 akumulator dengan ukuran 32 bit
dan S7-400 mempunyai 4 akumulator dengan ukuran 32
bit.

Load Instruksi load menulis isi dari alamat tertentu (byte, word,
double word) ke ACCU1.

Transfer Instruksi transfer digunakan untuk menyalin nilai ACCU1


ke address tertentu. Nilai pada ACCU1 tetap
dipertahankan. Sehingga informasi yang sama dapat
dikirim ke tujuan yang berbeda.

RLO Pada LAD dan FBD, user dapat menggunakan input EN dari
blok MOVE untuk membuat operasi load dan transfer
bergantung pada nilai RLO.

PLC Siemens Step7


84
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Counter Up Ketika ada perubahan input pada “CU” dari 0 ke 1 maka
nilai counter akan ditambah 1. Nilai maksimal counter
adalah 999.
Counter Down Ketika ada perubahan input pada “CD” dari 0 ke 1 maka
nilai counter akan dikurangi 1. Nilai minimal counter
adalah 0.
Set Counter Ketika ada perubahan input pada “S” dari 0 ke 1 maka nilai
counter akan diisi nilai yang ada pada “PV”.
Reset Counter Ketika ada perubahan input pada “R” dari 0 ke 1 maka nilai
counter akan diubah menjadi 0. Jika input pada “R” tetap
1 maka fungsi set, count up, dan count down tidak dapat
digunakan.
Preset Value Nilai preset (0-999) dipresentasikan dalam BCD dengan
format (C#...).
Counter Value Nilai counter dipresentasikan dalam biner (CV) atau BCD
(CV_BCD).
Output Status counter dapat dapat dilihat dari “Q”.
Nilai counter = 0  Q = 0

Nilai counter >< 0  Q = 1


Type of Counter - S_CU = Up counter
- S_CD = Down counter
- S_CUD = Up/Down counter

PLC Siemens Step7


85
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Note Ketika counter telah mencapai nilai maksimal (999), sinyal
menghitung naik tidak berpengaruh pada counter. Sama
halnya ketika counter telah mencapai nilai minimal (0),
sinyal menghitung turun tidak berpengaruh terhadap
counter.
Jika sinyal menghitung naik dan turun terjad bersamaan,
nilai counter tidak berubah.

PLC Siemens Step7


86
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Time Specification Nilai waktu yang dapat digunakan untuk timer harus memenuhi
format yang sudah ditetapkan. Format yang digunakan adalah
S5T#xy (x adalah nilai waktu, y adalah satuan waktu).
Penggunaan format S5T#xy dikarenakan timer yang digunakan
adalah timer dari S5-Timers. Jangkauan nilai yang diijinkan
adalah dari S5T#10ms sampai S5T#2h46m30s0ms.
Time Base Time base merupakan interval yang digunakan oleh unit of time
ketika timer digunakan. Time base menggunakan bit ke 12 dan
13 dari variabel word.
Time base 0 (bit 13 = 0 dan bit 12 = 0) = 10ms
Time base 1 (bit 13 = 0 dan bit 12 = 1) = 100ms
Time base 2 (bit 13 = 1 dan bit 12 = 0) = 1s

Time base 3 (bit 13 = 1 dan bit 12 = 1) = 10s


Unit of Time Unit of time dideklarasikan dalam bentuk BCD. Ketika nilai unit
of time dikalikan dengan time base maka didapat nilai waktu
yang diinginkan. Jangkauan yang diijinkan untuk unit of time
adalah 1 sampai 999. Jika nilai yang digunakan menggunakan
format S5T#xy maka sistem secara otomatis akan menggunakan
time base dan unit of time paling kecil yang mungkin digunakan.
L / BI Pada output BI sisa perhitungan waktu ditampilkan dalam
bentuk integer.
LC / BCD Pada output BI sisa perhitungan waktu ditampilkan dalam
bentuk BCD dan basis waktu yang digunakan ada di bit 12 dan
13.

PLC Siemens Step7


87
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Start Timer on-delay bekerja ketika pada input “S” terjadi
perubahan dari 0 ke 1.
Waktu perhitungan timer dimulai dengan nilai yang ada
pada input “TV” dan timer bekerja selama input “S” bernilai
1.

Reset Ketika ada perubahan pada input “R” dari 0 ke 1, maka


perhitungan waktu dihentikan dan output “Q” bernilai 0.

Digital Output Nilai perhitungan waktu dapat dilihat dengan tipe integer di
output “BI” dan tipe BCD di output “BCD”.

Binary Output Sinyal output “Q” berubah menjadi 1 ketika perhitungan


waktu telah selesai tanpa ada error dan input “S” bernilai 1.
Jika sinyal pada input “S” berubah dari 1 menjadi 0 sebelum
timer bekerja selama waktu yang ditentukan, maka timer
akan berhenti bekerja dan sinyal pada output “Q” bernilai 0.

PLC Siemens Step7


88
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Start Timer stored-on-delay bekerja ketika pada input “S”
terjadi perubahan dari 0 ke 1.
Waktu perhitungan timer dimulai dengan nilai yang ada
pada input “TV” dan timer akan tetap bekerja walaupun
input “S” berubah kembali menjadi 0.
Jika sinyal pada input “S” berubah dari 0 ke 1 lagi pada
saat timer sedang bekerja, timer akan menghitung ulang
dari awal.

Reset Ketika ada perubahan pada input “R” dari 0 ke 1, maka


perhitungan waktu dihentikan dan output “Q” bernilai 0.

Binary Output Sinyal output “Q” berubah menjadi 1 ketika perhitungan


waktu telah selesai tanpa ada error tanpa memperhatikan
apakah input “S” masih bernilai 1.

PLC Siemens Step7


89
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Start Timer pulse mulai bekerja ketika pada input “S” terjadi
perubahan dari 0 ke 1. Output “Q” juga bernilai 1.

Reset Output "Q" kembali bernilai 0 ketika:


• timer telah dijalankan selama waktu yang ditentukan
• input “S” berubah dari 1 ke 0
• input “R” bernilai 1

PLC Siemens Step7


90
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Start Timer extended pulse mulai bekerja ketika pada input “S”
terjadi perubahan dari 0 ke 1. Output “Q” juga bernilai 1.
Kondisi nilai output “Q” tetap bernilai 1 meskipun sinyal
pada input “S” kembali bernilai 0.
Jika sinyal pada input “S” berubah dari 0 ke 1 lagi ketika
timer sedang bekerja maka hitungan waktu timer akan
diulang lagi dari awal.

Reset Output "Q" is reset when:


• timer telah dijalankan selama waktu yang ditentukan
• input “R” bernilai 1

PLC Siemens Step7


91
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Start Timer off-delay bekerja ketika pada input “S” terjadi
perubahan dari 1 ke 0.
Ketika timer telah selesai menghitung waktu tertentu,
kondisi output “Q” berubah menjadi 0.
Jika sinyal pada input “S” berubah dari 0 ke 1 ketika timer
sedang bekerja, timer akan langsung berhenti. Ketika input
“S” berubah kembali dari 1 ke 0, timer akan bekerja dari
awal lagi.

Reset Ketika ada perubahan pada input “R” dari 0 ke 1, maka


perhitungan waktu dihentikan dan output “Q” bernilai 0.
Jika kedua input (“S” dan “R”) bernilai 1, maka output “Q”
bernilai 0 sampai input “R” berubah menjadi 0.

Binary Output Output “Q” bernilai 1 jika input “S” berubah dari 0 ke 1.
Jika input “S” berubah kembali menjadi 0, output “Q”
tetap bernilai 1 selama nilai waktu yang dimasukkan ke
input “TV”.

PLC Siemens Step7


92
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Conversion Instruction Operasi konversi dari tipe data BCD ke integer atau
sebaliknya cukup sering dilakukan. Input berupa nomor
dari peralatan tombol thumbwheel berupa data BCD.
Untuk melakukan operasi aritmatika di dalam CPU, maka
data perlu diubah kedalam tipe data integer.
STEP 7 menyiapkan block BCD_I untuk mengubah data
dari tipe BCD menjadi integer. Sedangkan untuk konversi
sebaliknya, STEP 7 menyediakan block I_BCD.
Ketika input “EN” bernilai 1, maka nilai yang ada pada
input “IN” akan dibaca oleh CPU dan dikonversi.
Hasil dari konversi disimpan pada output “OUT”.
BCD_I membaca nilai “IN” sebagai BCD tiga digit (+/-999)
kemudian mengubahnya menjadi nilai integer 16 bit.
I_BCD membaca nilai “IN” sebagai nilai integer 16 bit
kemudian mengubahnya menjadi nilai BCD (+/-999).

PLC Siemens Step7


93
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
CMP User dapat menggunakan instruksi comparison untuk
membandingkan sepasang nilai numerik dengan tipe:
I membandingkan integer 16 bit
D membandingkan integer 32 bit
R membandingkan nilai floating
Jika hasil perbandingan “true”, maka RLO = “1”. Jika
“false”, RLO = “0”.
Nilai input IN1 dan IN2 dibandingkan berdasarkan kriteria:
== IN1 sama dengan IN2
<> IN1 tidan sama dengan IN2
> IN1 lebih besar dari IN2
< IN1 lebih kecil dari IN2
>= IN1 lebih besar atau sama dengan IN2
<= IN1 lebih kecil atau sama dengan IN2

PLC Siemens Step7


94
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
EN Instruksi operasi matematika dieksekusi ketika nilai RLO =
ENO 1 pad ainput EN.
Jika hasil operasi matematika diluar jangkauan tip data
maka ENO = 0 dan operasi tidak dieksekusi.

IN1, IN2 IN1 dibaca sebagai alamat pertama dan IN2 sebagai
alamat kedua.

OUT Hasil perhitungan disimpan pada alamat OUT.

Instruction Penjumlahan: ADD_I penjumlahan integer


ADD_DI penjumlahan double integer
ADD_R penjumlahan bilangan real
Pengurangan: SUB_I pengurangan integer
SUB_DI pengurangan double integer
SUB_R pengurangan bilangan real
Perkalian: MUL_I perkalian integer
MUL_DI perkalian double integer
MUL_R perkalian bilangan real
Pembagian: DIV_I pembagian integer
DIV_DI pembagian double integer
DIV_R pembagian bilangan real

PLC Siemens Step7


95
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Example Program yang menggunakan integer terkadang perlu
operasi pembagian, yang hasil perhitungannya kurang dari
1. Karena nilai tersebut hanya bisa ditampilkan oleh
bilangan real, maka diperlukan konversi bilangan. Untuk
melakukannya, nilai integer harus diubah menjadi double
integer lebih dahulu.

I_DI / ITD Konversi integer ke double integer.

DI_R / DTR Konversi double integer ke bilangan real.

PLC Siemens Step7


96
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
WAND_W WAND_W melakukan operasi logika “AND” setiap bit dari
input IN1 dan IN2. Hasil operasi disimpan di OUT.
Menutup byte ke-4 dari thumbwheel:
IW4 = 0100 0100 1100 0010
W#16#0FFF = 0000 1111 1111 1111
MW10 = 0000 0100 1100 0010

WOR_W WAND_W melakukan operasi logika “OR” setiap bit dari


input IN1 dan IN2. Hasil operasi disimpan di OUT.
Mengeset bit 0 dari MW32:
MW32 = 0100 0010 0110 1010
W#16#0001 = 0000 0000 0000 0001
MW32 = 0100 0010 0110 1011

PLC Siemens Step7


97
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
98
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Overview Sebagai tambahan untuk blok program, program buatan
user juga dapat berisi informasi tentang status proses,
sinyal, dan lain-lain. Data ini kemudian diproses menurut
instruksi yang ada dalam program buatan user.
Data yang disimpan dalam variabel, diidentifikasi sebagai:
- Storage location (PII, PIQ, bit memory, DB)
- Data type (tipe data dasar atau kompleks, parameter)
Berdasarkan aksesnya, data dibedakan menjadi:
- Global variabel, dideklarasikan di symbol table
- Local variabel, dideklarasikan di dalam OB, FB, atau
FC

Local Data Stack Local data (L stack) adalah area untuk menyimpan:
- Data sementara dari operasi blok
- Alamat dari parameter yang digunakan FC
- Hasil operasi sementara dari sebuah program

Data Block Data block digunakan untuk menyimpan nilai. Perbedaan


dengan L stack adalah data di data block tidak ditulis ulang
saat eksekusi sebuah perintah selesai atau ketika DB

PLC Siemens Step7


99
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
selesai digunakan.

Overview Data block digunakan untuk menyimpan data. Seperti logic


block, data block menggunakan memory yang tersedia.
User dapat mengakses data block menggunakan operasi
bit, byte, word, atau double word. Symbolic address dapat
juga digunakan.

Uses User dapat menggunakan data block dalam beberapa


cara, tergantung isinya. User dapat membedakannya
menjadi:
- Global data block: berisi informasi yang bisa diakses
semua logic block yang ada di program.
- Instance data block: data block ini khusus digunakan
oleh FB. Data dalam DB hanya digunakan oleh FB
yang memanggilnya.

Creating DB User dapat membual global DB denga program editor atau


dengan “user-defined data type” (UDT) yang telah dibuat
sebelumnya.
Instance data block dibuat ketika sebuah FB digunakan.

Register CPU mempunyai dua register data block, yaitu register DB


PLC Siemens Step7
100
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
dan DI. Oleh karena itu, user dapat menggunakan DB dan
DI secara bersamaan.

Overview Tipe data menentukan properti dari data, bagaimana isi


dari alamat DB digambarkan dan berapa batas jangkauan
nilai yang diijinkan.
Tipe data juga menentukan operasi yang bisa digunakan.

Elementary Data Types Tipe data dasar ditetapkan berdasarkan IEC 61131-3. Tipe
dat menentukan jumalah memory yang dinutuhkan.
Contohnya, tipe data word menggunakan 16 bit pada
memory.
Tipe data dasar tidak pernah lebih dari 32 bit dan dapat
diisikan ke accumulator dari prosessor S7 dan dapat
diproses dengan instruksi dasar STEP 7.

Complex Data Types Tipe data complex hanya bisa digunakan dalam kombinasi
dengan variabel yang dideklarasikan di global data block.
Tipe data complex tidak bisa diisikan semuanya ke
accumulator. User dapat menggunakan block dari library
untuk memproses tipe data complex.

User-Defined Data Types “User-defined data types” (UDT) dapat digunakan untuk
data block atau data type.
User dapat membuat UDT menggunakan Data Block
Editor.

PLC Siemens Step7


101
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Struktur dari UDT dapat berisi kumpulan dari tipe data
dasar dan/atau complex.

BOOL, BYTE, WORD, Variabel tipe BOOL teridi dari 1 bit. Variable tipe BYTE,
DWORD, CHAR WORD, dan DWORD secara beruturut-turut terdiri dari 8, 16,
dan 32 bit.
Bentuk spesial dari tipe data ini adalah BCD dan nilai counter
yang digunakan pada fungsi counter. Tipe data CHAR
menampilkan karakter kode ASCII.

S5TIME Variabel S5TIME diperlukan untuk penggunaan nilai waktu


pada fungsi timer. Format yang digunakan S5T#, diikuti
waktu. User dapat menentukan waktu dalam jam, menit,
detik, atau milidetik. Format waktu yang digunakan bisa
memakai garis bawah (1h_4m) atau tanpa garis bawah
(1h4m).FC33 dan FC40 mengkonversi format S5TIME ke TIME
dan TIME ke S5TIME.

INT, DINT, REAL Variabel tipe ini menampilkan nomer yang dapat digunakan
untuk operasi matematika.

TIME Variabel TIME menggunakan memory sama dengan DWORD.


Variabel ini digunakan untuk nilai waktu di timer IEC. Isi dari
variabel ini ditampilkan sebagai DINT dalam milidetik (T#1s =
L#1000).

DATE Variabel DATE disimpan dalam bentuk integer 16 bit. Isi dari

PLC Siemens Step7


102
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
variabel ini adalah jumlah hari sejak 01.01.1990 (D#2168-12-
31 = W#16#FF62).

TIME_OF_DAY Variabel TIME_OF_DAY menggunakan memory 32 bit.


Variabel ini berisi jumlah milidetik dari awal hari (jam 0:00).
(TOD#23:59:59.999 = DW#16#05265B77).

Creating a DB User dapat memasukkan data block baru melalui


SIMATIC® Manager dengan memilih folder Blocks
kemudian diikuti dengan memilih menu yang muncul.

Shared DB Shared DB digunakan untuk menyimpan global data. Yaitu


untuk menyimpan dat umum yang bisa diakses oleh setiap
block logic (OB, FC, FB).
User harus mempersiapkan global DB sendiri dengan
mendeklarasikan variabel yang diperlukan yang akan
disimpan pada DB.

Instance DB Instance DB digunakan sebagai “area memori privat. Atau


sebagai “memori” dari sebuah FB. Parameter dan variabel
FB diatur pada instance DB.
Instance DB pada umumnya tidak dipersiapkan oleh user
melainkan dihasilkan oleh Editor.
PLC Siemens Step7
103
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
DB of Type DB dapat juga dibuat berdasarkan User-defined Data Type
(UDT) oleh Editor. UDT, yang dipersiapkan terlebih dahulu
oleh user seperti DB, digunakan sebagai template. UDT
dapat pula digunakan sebagai template untuk membuat
DB tambahan dan/atau mendeklarasikan variabel dan
parameter.

Declaration View DB dipersiapkan di “declaration view”. User


mendeklarasikan variabel yang diperlukan untuk
menyimpan data di sini. Variabel dibuat pada tabel dan
diatur dalam baris dan kolom.

Columns Kolom mempunyai arti:


-Address dibuat oleh Program Editor. Ini adalah alamat
byte pertama yang digunakan variabel
-Name nama simbolik dari variabel
-Type tipe data (INT, REAL, …)
-Initial value digunakan untuk menentukan nilai awal
variabel. Jika tidak diisi akan dibuat 0 oleh Editor
-Comment untuk mendokumentasikan variable
Save Menyimpan DB ke hard disk menggunakan icon disket

Download DB harus didownload ke CPU, seperti block logic.

Data View User dapat mengamati nilai variabel dalam DB. Untuk
melakukannya, klik menu “View” dan pilih “Data View”.

PLC Siemens Step7


104
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Kemudian diaktifkan menggunakan icon “Kaca mata”.

Initialize DB Ketika melakukan inisialisasi, nilai variabel ditulis ulang


dan diganti nilai awal. Hal ini diperlukan jika nilai awal
diganti.
View  Data View  Edit  Initialize Data Block

General Pengalamatan data pada DB dilakukan byte per byte,


seperti yang dilakukan pada bit memori.
User dapat mengisi atau memindah data per byte, word,
atau double word. Ketika menggunakan data word, alamat
awal harus ditentukan (seperti L DBW 2) pada operasi dan
2 byte diisikan ke accumulator dimulai dengan byte alamat
ini.
Pada double word, 4 byte diisikan ke accumulator dimulai
dari byte awal alamat yang digunakan pada operasi.

Number, Length Jumlah DB yang tersedia tergantung pada CPU yang


digunakan.
Besar maksimal block adalah 8Kbyte untuk S7-300™ dan
64Kbyte untuk S7-400™.

Note Jika user mengakses DB yang tidak ada di CPU akan terjadi
System Fault. CPU akan berada pada mose Stop jika user
PLC Siemens Step7
105
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
tidak membuat program pada error OB.

Traditional Access Biasanya (pada S5) untuk mengakses DB, DB harus dibuka
sebelum diakses. Hal ini bisa dilakukan dengan alamat
absolut atau simbolik (OPN DB 18 atau OPN “Parts”). Jika
ada DB lain terbuka, maka DB yang pertama dibuka secara
otomatis ditutup. Kemudian elemen data dapat diakses
per bit (DBX…), per byte (DBB..), per word (DBW…), atau
double word (DBD…) tanpa harus menyebutkan identitas
DB.
Kekurangan:
- Ketika mengakses elemen data, harus dipastikan
membuka DB yang benar.
- Hanya bisa mengakses alamat absolut.
- Akses absolut menghambat kemungkinan koreksi dan
membuat program sulit dibaca.

Fully-qualified Access … “Fully-qualified access” adalah membuka sebuah DB dan


menutup semua DB yang sebelumnya terbuka. Akses ini
dapat dilakukan menggunakan alamat absolut maupun
simbolik.

…absolute Akses absolut dilakukan dengan membuka DB dan


mengakses elemen data dalam kombinasi dengan
instruksi. Kekurangannya sama dengan akses secara
PLC Siemens Step7
106
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
tradisional.

…symbolic Akses secara simbolik hanya bisa dilakukan jika DB dan


elemennya dapat diakses secara simbolik. Editor
mengijinkan campuran alamat absolut dan simbolik
selama proses pembuatan, namun setelah konfirmasi
semua diganti menjadi alamat simbolik.

Complex Data Types Tipe data kompleks (array dan structure) terdiri dari
kumpulan tipe data dasar dan kompleks.
Mereka memungkinkan user untuk membuat tipe data
yang berisi struktur data dalam jumlah besar dan
memprosesnya secara simbolik.
Tipe data kompleks (lebih besar dati 32 bit), tidak dapat
langsung diproses dengan instruksi STEP 7. Hanya satu
elemen yang bisa diproses langsung.
Tipe DATE_AND_TIME panjangnya 64 bit. Panjang tipe
data ARRAY, STRUCT, dan STRING ditentukan oleh user.
Kompleks variabel hanya dapat dideklarasikan di global DB
dan di logic block sebagai parameter atau variabel lokal.

User-Defined Data Types UDT menggambarkan struktur yang didesain oleh user.
Struktur ini disimpan di blok UDT (UDT1 sampai
PLC Siemens Step7
107
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
UDT65535) dan dapat digunakan sebagai template di tipe
data variabel lain.
Contoh: User menginginkan 10 struktur yang sama dalam
DB. Pertama, buat UDT, tentukan strukturnya dan simpan
(misal UDT1). Buat global DB dan buat variabel yang
tipenya ARRAY[1..10]. Pada baris selanjutnya gunakan
referensi UDT yang telah dibuat.

Hal ini sama dengan membuat 10 range data di satu DB.

Array Array berisi dari beberapa elemen dengan tipe data yang sama.
Pada gambar di atas dapat dilihat “Measuring_point” terdiri dari
10 elemen data dengan tipe REAL.

Define Array in DB Keyword ARRAY[n..m]. Elemen pertama (n) dan elemen terakhir
(m) ditulis di dalam tanda kurung kotak. Contohnya, [1..10]
berarti 10 elemen, dimana elemen pertama ada di index [1] dan
elemen terakhir adalah index [10]. [1..10] dan [0..9] sama-sama
mempunyai 10 elemen.

PLC Siemens Step7


108
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Initial Values Sebuah nilai yang dimasukkan pada kolom “initial value” hanya
digunakan untuk elemen pertama. Untuk memberi nilai awal
pada semua elemen, digunakan “koma” (,) untuk memisahkan
nilai awal tiap elemen.
Data View Untuk memonitor nilai tiap elemen pilih View  Data View.

Structure Gambar di atas memberikan contoh sebuah struktur


dengan nama “Motor_data”. Structure terdiri dari
beberapa elemen dengan tipe data berbeda. Elemen dari
struktur bisa tipe data dasar atau kompleks.
Untuk mengakses elemen dari structure harus ada nama
structure-nya. Hal ini untuk memudahkan pembacaan
program.
Untuk mengakses secara simbolik maka DB harus diberi
nama simbol, contohnya “Drive_1”.
L “Drive_1”.Motor_data.rated_current
L “Drive_1”.Motor_data.speed
Nama simbolik blok (“Drive_1”) menggunakan tanda petik
mengindikasikan nama yang digunakan berasal dari
symbol global.

PLC Siemens Step7


109
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Define Structure in DB Keyword yang digunakan “STRUCT” dan pada bagian akhir
diindikasikan dengan “END_STRUCT”.

PLC Siemens Step7


110
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
General Blok yang tidak berparameter cocok digunakan untuk
proses yang tidak ada pengulangan. Untuk fungsi yang
sering berulang, lebih baik menggunakan blok yang dapat
dipakai ulang dan mempunyai parameter (FC dan FB).
Blok-blok ini menggunakan parameter input dan output
simbolik, yang akan diisi oleh nilai aktual ketika blok
digunakan.

Local Variabel Local variabel hanya dapat dibaca oleh blok dimana
variabel tersebut dibuat. Oleh karena itu, variabel ini tidak
dapat digunakan sebagai interface blok yang berbeda.
Ada dua tipe variabel lokal: Temporary dan Static.
Temporary Variabel
Variabel yang hanya disimpan selama blok sedang
dieksekusi. Variabel ini dapat dideklarasikan pada semua
blok (OB, FC, FB).
Static Variabel
Jika data ingin dipertahankan bahkan setelah blok selesai
dieksekusi, maka data harus disimpan di variabel statik.
Variabel statik hanya bisa dideklarasikan di FB. DB instan
digunakan untuk menyimpan data variabel statik.

PLC Siemens Step7


111
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
General Temporary variabel dapat digunakan pada semua blok
(OB, FC, FB). Variabel ini digunakan untuk menyimpan
informasi sementara saat blok sedang dieksekusi. Data
tersebut hilang setelah blok selesai dieksekusi.
Data sementara ini disimpan di L stack (local data stack). L
stack adalah area memori terpisah di dalam CPU.

Declaration Sebelum variabel ini dapat digunakan, variabel harus


dideklarasikan di tabel deklarasi. Pada baris “temp”
masukkan nama variabel dan tipe data. Temporary
variabel tidak dapat diisi nilai awal.
Alamat absolut secara otomatis diberikan oleh sistem dan
dapat dilihat pada kolom “Address”.

Access Pada Network 1, dapat dilihat contoh mengakses


temporary variabel menggunakan simbol.
Hasil konversi dari BCD ke integer disimpan pada variabel
#setpoint.

# Tidak seperti simbol global yang ditampilkan pada


program dengan tanda petik (“nama“), simbol lokal
menggunakan # di depan nama simbol (#setpoint).
Karakter # ditambahkan secara otomatis oleh Editor ketika
tidak ada tanda petik (“ “) dan nama simbol terdaftar di

PLC Siemens Step7


112
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
tabel deklarasi. Editor akan mengecek tabel deklarasi
sebelum tabel simbol global.

Total Occupation in Local Untuk setiap level proses program (seperti OB1 dengan
Data Stack semua blok yang ada di dalamnya), terdapat spesifik area
L stack yang dicadangkan. Area ini dibatasi pada ukuran
tertentu. Pada CPU 314 mempunyai L stack 256 byte.
User dapat melihat jumlah byte yang diperlukan program
pada L stack menggunakan “Reference Data”.

Activate Reference Data Pada SIMATIC® Manager user dapat memilih block folder
dan kemudian mengaktifkan “Reference Data” melalui:
Options  Reference Data  Display  Program
Structure

Note Jika jumlah L stack melewati batas pada saat program


dieksekusi, CPU langsung beralih pada mode Stop. Jika
dilihat pada diagnostic buffer penyebab Stop adalah “STOP
caused by error when allocating local data”.

PLC Siemens Step7


113
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Local Data Stack Local data stack (L stack) adalah area memori yang berisi
data sementara dari sebuah blok.

Local Data Stack Size Ketika sistem operasi menjalankan OB, L stack sebesar 256
byte digunakan selama OB dan blok yang ada di dalamnya
dieksekusi.
Besar L stack dari CPU 313..316 adalah 1536 byte (1.5
kByte).
Priority Class diberi L stack 256 byte.

Priority Classes Ada 8 kelas prioritas pada S7-300™. Namun, hanya 6 kelas
prioritas yang dapat aktif pada saat bersamaan.
Contohnya, pada saat OB100 aktif (kelas 27), maka OB1
(kelas 1) tidak akan pernah aktif. Sedangkan OB80..87
untuk asynchronous error (kelas 28) dapat aktif ketika ada
error.
Informasi lebih lanjut ada pada bagian “Organization
Block”.

S7-400™ Pada CPU S7-400™, user dapat menentukan besarnya L


stack untuk kelas prioritas.

PLC Siemens Step7


114
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
User dapat untuk tidak memilih kelas prioritas yang tidak
diperlukan.

Displaying the Bytes User dapat melihat ukuran byte yang diperlukan oleh L
Requirements stack pada bagian properti blok.

Activate - Pada SIMATIC® Manager, klik kanan blok  Object


Properties, atau
- Pada SIMATIC® Manager, pilih menu Edit  Object
Properties

Note Jumlah maksimal data lokal untuk level eksekusi (OB)


adalah 256 byte pada S7-300™. OB sendiri biasanya
menggunakan 20 atau 22 byte. Artinya, maksimal lokal
data yang bisa digunakan FC atau FB adalah 234 byte.
Jika lebih dari 256 byte lokal data yang didefinisikan pada
sebuah blok, blok tersebut tidak dapat didownload ke
CPU. Pesan yang muncul adalah “The block could not be
copied”. Jika diklik pada bagian”Details” maka muncul
penjelasan “Incorrect local data length”.

PLC Siemens Step7


115
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Example Berdasarkan permasalahan di atas, akan ditunjukkan
contoh praktis untuk logic yang dapat digunakan berulang-
ulang. Solusi pada permasalahan ini akan menunjukkan
bagaimana cara membuat blok dengan parameter.

Description LED pada operator panel akan menunjukkan adanya fault.


Ketika fault terjadi, LED akan berkedip. Jika tombol
Acknowledge ditekan setelah fault diatasi, LED berhenti
berkedip dan mati. Jika fault masih terjadi, maka LED
tetap menyala tanpa berkedip. Ketika fault hilang setelah
acknowledge maka LED mati.

Program
Call Pada program yang dibuat akan memanggil fungsi ini
berulang-ulang. Fungsi yang dideskripsikan di atas
digunakan untuk mendeteksi fault yang berbeda-beda.
Penggunaan fungsi secara berulang-ulang dapat
menghemat waktu.

PLC Siemens Step7


116
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Application User dapat membuat program untuk blok dengan
parameter untuk fungsi yang berulang-ulang.
Keuntungannya adalah:
- Program hanya dibuat sekali, menghemat waktu.
- Blok hanya disimpan di memori sekali, mengurangi
penggunaan memori.
- Blok dapat digunakan sesering mungkin dengan alamat
yang berbeda.

Program Execution STL yang ditunjukkan di atas lebih mudah untuk dibaca
saat program dieksekusi. Kode program STL di atas sama
dengan contoh sebelumnya.
Ketika blok di atas dieksekusi dan bagian “A
#Acknowledge” dievaluasi, parameter Acknowledge
diganti dengan parameter aktual pada saat blok dipanggil.
Jika input I1.0 adalah parameter aktual dari parameter
Acknowledge, maka yang dievaluasi adalah “A I 1.0”.

Parameter-assignability User dapat membuat blok yang mempunyai parameter


pada FC atau FB. Sedangkan pada OB hal ini tidak bisa
dilakukan karena OB dipanggil langsung oleh sistem
operasi.

PLC Siemens Step7


117
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Example Bahkan jika fungsi program di atas digunakan dua kali,
user hanya perlu untuk membuat FC20 sekali saja.

Formal Parameter Sebelum membuat program untuk blok dengan


parameter, user harus mendefinisikan parameter formal
di tabel deklarasi.

Type of Parameter Pada tabel di atas dapat dilihat terdapat tiga macam tipe
parameter yang tersedia. Pemilihan tipe deklarasi dari
formal parameter. Deklarasi “in” seharusnya hanya
dipakai untuk deklarasi yang hanya digunakan untuk
dibaca oleh instruksi pada program. Gunakan deklarasi
“out” untuk parameter yang akan diisi di dalam suatu
fungsi. Pastikan bahwa parameter yang mempunyai akses
untuk dibaca dan diisi, dideklarasikan pada parameter
“in/out”.

Interface Interface dari sebuah blok adalah parameter IN, OUT, dan
IN_OUT. RETURN adalah parameter tambahan dari OUT
berdasarkan IEC 61131-3. Parameter ini hanya ada di FC.
Variabel TEMP bukan merupakan interface, walaupun
terdaftar pada bagian interface karena variabel ini tidak
terlihat ketika blok dipanggil atau tidak ada parameter
aktual yang dilewatkan pada variabel TEMP.

Attention! Deklarasi parameter formal adalah interface keluar dari


blok, oleh karena itu parameter ini nampak pada saat blok

PLC Siemens Step7


118
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
dipanggil. Jika interface blok ini diubah, maka pemanggilan
blok harus diperbarui.

Note Tidak masalah apakah nama dari parameter formal ditulis


dalam huruf besar atau kecil. Karakter “#” dimasukkan
secara otomatis oleh PG/PC. Karakter ini digunakan untuk
mengindikasikan bahwa parameter adalah variabel lokal
yang telah didefinisikan di tabel deklarasi.
User dimungkinkan untuk menulis program menggunakan
LAD/FBD, dimana nama parameter/variabel tidak
ditampilkan pada satu baris. Pengaturan dilakukan pada
Program Editor (Options  Cuztomize  “LAD/FBD” tab
 Address Field Width).

Symbol 1. Jika user menggunakan nama simbolik ketika


mengedit blok, Editor akan mencari pada tabel
deklarasi sebelum ke simbol global.
Jika ada, maka akan ditambah “#” dan penggunaan
huruf besar atau kecil akandisesuaikan dengan yang
ada di tabel deklarasi.
2. Jika tidak ditemukan, Editor akan mencari di tabel
simbol global.
Jika ada maka akan diberi tanda petik.
3. Jika ada nama yang sama antara variabel lokal dan
variabel global, Editor akan selalu menggunakan
variabel lokal.
Jika user ingin menggunakanvariabel global, maka

PLC Siemens Step7


119
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
harus ada tanda petik.

Programming a Block Call Pemanggilan blok dapat dilakukan dengan menyalin nama
simbolik blok ke dalam bagian kode program. User dapat
pula menggunakan metode “drag & drop”. FC dapat
ditemukan pada bagian “FC Blocks” folder di Program
Elements Catalog pada LAD/FBD/STL Editor.

Note Ketika FC berparameter dipanggil, parameter aktual harus


dilewatkan pada setiap parameter formal.
Pada bahasa program LAD dan FBD, parameter EN dan
ENO tidak harus diberi parameter aktual.

Parameter Assignment Semua alamat global dan lokal yang tipe datanya sesuai
dengan parameter formal dapat digunakan sebagai
parameter aktual. Parameter aktual dapat dilewatkan
dengan alamat absolut atau simbolik.

Passing On of Parameters Pada dasarnya, melewatkan parameter juga mungkin


dilakukan. Parameter formal dari blok yang memanggil
dilewatkan pada blok yang dipanggil.

PLC Siemens Step7


120
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Special Features of FBs Tidak seperti FC, FB mempunyai sebuah memori. Yang berarti
bahwa FB mempunyai data lokal, yang dinamankan “instance
data block”. Ketika menggunakan FB, user harus menentukan
instance DB.
Instance DB digunakan untuk menyimpan variabel statis.
Variabel lokal ini hanya dapat digunakan di FB dimana
variabel dideklarasikan.

Exclusion Address and Dengan mengaktifkan pilihanini, user dapat menentukan sifat
Termination Address parameter FB dan variabel statis yang hanya berhubungan
dengan diagnosa proses.

Parameters Ketika FB dipanggil, nilai aktual parameter disimpan dalam


instance DB. Jika tidak ada parameter aktual yang dilewatkan
pada parameter formal, maka nilai terkahir yang disimpan di
instance DB yang digunakan pada eksekusi program.

Static Variables Variabel statis lokal menyimpan data spesifik yang tidak bisa
diakses dari luar FB.

FB Advantages - Ketika menggunakan FC, user harus mencari alamat yang


kosong. Sedangkan variabel statis FB, diatur oleh STEP7.
- Ketika menggunakan variabel statis, user menghindari

PLC Siemens Step7


121
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
resiko penggunaan alamat yang sama dua kali.

Message Display Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai FC20


yang dibuat untuk megindikasikan adanya fault.
Pada FC20 digunakan bit memori untuk menyimpan sinyal
fault. Untuk menggantikan bit memori, user dapat
menggunakan variabel statis yang dimiliki FB. Variabel ini
disimpan dalam instance DB.

Instance DB Structure Ketika DB dibuat dan direferensikan untuk FB, STEP7


membuat struktur data dari DB menggunakan struktur
yang ditentukan di tabel deklarasi.

PLC Siemens Step7


122
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Generating an Instance Ada dua cara membuat instance DB baru:
DB - Ketika memanggil FB, user menentukan instance DB
mana yang akan digunakan. Akan muncul pesan:
"The instance data block DB x does not exist. Do you
want to generate it?".
- Ketika membuat DB baru, user dapat memilih opsi
“Data block referencing a function block”.

Note Satu instance DB hanya bisa menjadi referensi satu FB.


Namun, satu FB dapat memiliki referensi instance DB
berbeda setiap kali FB dipanggil.
Ketika ada perubahan pada FB (penambahan atau
pengurangan parameter atau variabel statis), user harus
membuat instance DB lagi.

PLC Siemens Step7


123
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Problem Jika user harus menyasuaikan interface dari sebuah blok
selama atau setelah program dibuat, maka dapat terjadi
“time stamp conflicts”. Konfik ini dapat menyebabkan blok
menjadi tidak konsisten.
Jika parameter ditambahkan atau dikurangi pada blok
yang sudah dipanggil, user harus memperbarui
pemanggilan blok tersebut. Jika ini diabaikan, CPU akan
STOP atau blok kerja blok tidak dapat digaransi karena
adanya tambahan parameter formal yang tidak
mempunyai parameter aktual.
Contohnya, jika parameter input ditambah “light_check”
yang harus disuplai denga parameter aktual saat blok
dipanggil. Ketika blok yang parameternya diubah
disimpan, sebuah pesan muncul untuk mengingatkan user
kemungkinan adanya permasalahan.

PLC Siemens Step7


124
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Area of Use Fungsi Check block consistency  Compile menyelesaikan
semua “time stamp conflict” dan ketidak-konsistenan
blok.
Konflik interface terjadi ketika ada modifikasi parameter
formal pada blok berparameter.
Ketidak-konsistenan blok juga dapat terjadi ketika blok
diakses menggunakan nama simbolik, dan kemudian nama
simbolik tersebut diubah.

PLC Siemens Step7


125
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Updating a Call Pemanggilan blok yang tidak konsisten (pada gambar di
atas FB20) ditandai dengan warna merah.
Dengan klik kanan pada blok yang tidak konsisten
tersebut, user dapat memilih fungsi “Update Block Call”.
Sebuah window kemudian muncul dimana blok lama (yang
ada kesalahan) dan blok baru ditampilkan. Setelah
konfirmasi “OK”, user dapat langsung memberi parameter
aktual pada parameter formal “Light_Check”.
Instance DB kemudian diperbarui ulang.

PLC Siemens Step7


126
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
127
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Startup “Startup” dilakukan sebelum eksekusi program “cyclic”
setelah power dinyalakan, atau setelah perubahan mode
operasi (melalui selektor di CPU atau dari PG). OB100
sampai OB102 tersedia untuk keperluan startup.
Pada blok ini user dapat, misalnya, mengeset nilai awal
untuk parameter koneksi.

Cyclic Program Execution Program yang akan terus menerus dieksekusi dibuat di
OB1. Setelah program slesai dieksekusi di OB1, siklus baru
dimulai dengan memperbarui process image dan
memproses instruksi pertama di OB1.

Periodic Program Dengan eksekusi program secara periodik, user dapat


Execution menyela program cyclic pada waktu tertentu.
Dengan cyclic interrupt, OB30 sampai OB37 dieksekusi
dengan periode tertentu.
Dengan time-of-day interrupt, OB dieksekusi pada jam
yang telah ditetapkan.

Event-driven Program Hardware interrupt dapat merespon proses dengan cepat.


Execution Setelah event terjadi, siklus program langsung disela.
Time-delay interrupt merespon setelah periode
keterlambatan tertentu terjadi.
Dengan error OB, user dapat menentukan bagaimana

PLC Siemens Step7


128
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
sistem bereaksi jika ada kesalahan hardware.

Complete Restart Restart secara menyeluruh akan menghapus process


image (PII, PIQ) dan semua memori bit non retentive,
timer dan counter. Memori retentive akan dipertahankan
jika menggunakan baterai sebagai cadangan power.
Program yang ada di OB100 dieksekusi sekali kemudian
program cyclic dimulai.

(Warm) Restart Startup tipe restart mempertahankan kondisi semua


alamat (memori bit, timer, counter, process image, dan
nilai data block). Program yang ada di OB101 dieksekusi
sekali.
Kemudian, eksekusi program dilanjutkan dari posisi
dimana interupsi terjadi (power off, CPU STOP). Setelah
proses ini selesai baru kemudian program cyclic dimulai.

Cold Restart Beberapa CPU mempunyai tipe startup tambahan yaitu


cold restart. Startup tipe ini dapat diset untuk power
recovery di HW Config.
Perbedaan antara cold restart dan complete restart
adalah selain menghapus process image, semua memori
bit retentive, timer dan counter juga dihapus. Nila yang
ada di DB ditulis ulang dengan nilai yang disimpan pada
memori atau nilai awalnya.

PLC Siemens Step7


129
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
OB Calls OB adalah interface antara sistem operasi CPU dengan
program buatan user.
Sistem operasi memanggil OB secara terpisah. Ada
macam-macam event yang menyebabkan OB dipanggil
oleh sistem operasi.

Interrupting the Cyclic Ketika sistem operasi memanggil OB yang lain, sistem
Program operasi menyela siklus program OB1 karena OB1
mempunyai prioritas yang paling kecil. OB yang lain dapat
menyela OB1 dan mengeksekusi program di dalamnya.
Setelahnya baru OB1 melanjutkan eksekusi program dari
posisi interupsi.

Priorities Setiap eksekusi program OB dapat disela oleh event


dengan prioritas yang lebih tinggi. Prioritas OB mulai dari 0
sampai 28, dimana 0 adalah prioritas paling rendah dan 28
adalah prioritas tertinggi.
OB dengan prioritas yang sama tidak dapat menyela satu
sama lain, melainkan dimulai satu persatu berdasarkan
urutan terjadinya event.

PLC Siemens Step7


130
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Time-of-Day Interrupts Interupsi time-of-day digunakan untuk mengeksekusi
program tertentu yang ada di OB10 (contoh) sekali pada
waktu tertentu atau periodik (setiap menit, jam, hari,
bulan, tahun) dimulai dari waktu yang ditentukan.
Interupsi ini dikonfigurasi di HW Config melalui menu:
CPU  Object Properties  tab Time-of-Day Interrupts.

“Active” Jika opsi “Active” dipilih, interupsi dieksekusi setiap


dilakukan complete restart.

Note System function dapat juga digunakan untuk interupsi


time-of-day.
- SFC28 “SET_TINT” Set tanggal, waktu, dan periode
- SFC29 “CAN_TINT” Membatalkan interupsi
- SFC30 “ACT_TINT” Mengaktifkan interupsi
S7-400 memiliki 8 buah time-of-day interrupt (OB10 –
OB17).

PLC Siemens Step7


131
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Cyclic Interrupt Cyclic (watchdog) interrupt digunakan untuk eksekusi blok
sesuai dengan interval yang ditetapkan. Cyclic interrupt
yang ada di S7-300 adalah OB35.
Interval OB35 adalah 100ms. User dapat mengubahnya
sesuai dengan jangkauan yang diijinkan sistem, yaitu 1ms
sampai 1 menit.

Starting Time Ketika user mengaktifkan interupsi, user menentukan


interval yang berkaitan dengan start CPU. Waktu mulainya
perhitungan interval dimulai setiap CPU berubah dari
mode STOP ke mode RUN.

Interval User harus memastikan bahwa interval yang ditentukan


lebih lama daripada waktu eksekusi OB itu sendiri. Sistem
operasi memanggil OB35 pada waktu yang ditentukan.
Jika OB35 masih aktif pada waktu itu, sisstem operasi
memanggil OB80 (cyclic interrupt error OB).

Note S7-400 memiliki 9 buah cyclic interrupt (OB30 – OB38).

PLC Siemens Step7


132
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Hardware Interrupt Program yang ada di hardware interrupt (OB40) dieksekusi
segera setelah event tertentu terjadi.
Bermacam-macam sinyal tertentu (berdasarkan jenis
modul) dapat memicu interupsi hardware:
- Untuk DI, DO, AI, AO user dapat menggunakan HW
Config untuk menentukan sinyal yang memicu
interupsi.
- Untuk CP dan FM, user dapat menentukan karakteristik
interupsi menggunakan software konfigurasi modul
tersebut.

Example Pada contoh di atas, batas nilai yang sesuai telah diatur
untuk modul AI. Jika nilai melebihi batas, OB40
dipanggiloleh sistem operasi.

Note S7-400 memiliki 8 buah hardware interrupt (OB40 –


OB47).

PLC Siemens Step7


133
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Asynchronous Errors Asynchronous error adalah kegagalan yang terjadi pada
fungsionalitas PLC. Error ini terjadi tidak serempak dengan
eksekusi program dan tidak dapat dilacak pada posisi
tertentu di program.

Response Jika kegagalan terjadi pada saat mode RUN dan OB yang
berkaitan telah diisi program, maka OB dipanggil dan
program yang ada di dalamnya dieksekusi. Program di OB
dapat berisi:
- Instruksi untuk membunyikan sirine
- Instruksi untuk membuat backup data
- Program untuk merekam frekuensi kegagalan tanpa
menyebabkan CPU berubah ke mode STOP.

Priority OB untuk asynchronous error dipanggil segera karena


mempunyai prioritas yang tertinggi.
- Prioritas 26 digunakan jika error terjadi ketika OB
dengan prioritas di bawah 26 sedang dieksekusi.
- Prioritas 28 digunakan jika error terjadi ketika startup
OB (prioritas 27) sedang dieksekusi.
Note Jika OB untuk asynchronous error tidak ada, secara
otomatis CPU berubah ke mode STOP.

PLC Siemens Step7


134
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Diagnostic Interrupt Interupsi OB82 dipanggil pada situasi, misalnya:
- Kabel putus pada modul yang memiliki kemampuan
diagnostik
- Kegagalan power supply untuk memasok daya ke
modul AI
- Pengukuran AI melebihi batas modul.

PLC Siemens Step7


135
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Synchronous Errors Error ini dapat dilacak pada posisi tertentu di program, jika
error terjadi ketika eksekusi instruksi tertentu. OB yang
dipanggil sebagai tanggapan untuk error dieksekusi
sebagai bagian dari program, dengan prioritas yang sama
dengan blok yang sedang dieksekusi ketika error dideteksi.

PLC Siemens Step7


136
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Start Information User mendapat informasi sistem start yang seragam di L-
stack ketika sistem operasi memanggil OB. Informasi ini
besarnya 20 byte dan tersedia setelah OB dieksekusi.
Contoh:

PLC Siemens Step7


137
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Selecting 1. Untuk memulai fungsi “Force”, pilih CPU di SIMATIC ® Manager.
the “Force” 2. Pilih menu PLC  Display Force Value
Function 3. VAT window muncul dengan menampilkan alamat yang di-force. Jika
tidak ad yang di-force maka VAT kosong.
Pada kolom “Address” masukkan alamat variabel dan di kolom “Force
Values” masukkan nilai yang diinginkan.
4. Untuk memulai force dengan menu:
Variable  Force.
5. Untuk mengakhiri force dengan menu:
Variable  Stop Forcing

PLC Siemens Step7


138
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
139
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
140
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Principle Dalam suatu proses produksi, ada berbagai macam jumlah fisik
(seperti tekanan, suhu, kecepatan, kecepatan rotasi,nilai pH, dan
viskositas) itu perlu diolah di PLC untuk keperluan otomasi.

Sensor Measuring sensor merespon perubahan kuantitas yang harus diukur


dengan hal-hal seperti ekspansi linier, duktilitas sudut, dan
perubahan konduktivitas listrik.

Transducer Measuring transduser mengubah perubahan yang disebutkan di atas


menjadi sinyal analog standar, seperti: ± 500mV, ± 10V, ± 20mA, 4
sampai 20mA. Sinyal ini dipasok ke modul input analog.

ADC Sebelum nilai analog ini bisa diproses di CPU, maka harus dikonversi
menjadi bentuk digital. ADC (Analog-to-Digital Converter) pada
modul input analog menangani konversi ini. Konversi analog-ke-
digital dilakukan secara berurutan. Ini berarti sinyal dikonversi untuk
setiap saluran input analog secara bergantian.

PLC Siemens Step7


141
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Result Memory Hasil konversi disimpan di result memory dan tetap ada sampai
ditimpa oleh nilai baru. Anda dapat menggunakan instruksi "L
PIW ..." untuk membaca nilai analog yang dikonversi..

Analog Output Analog Output "T PQW ..." instruksi transfer digunakan untuk
menuliskan nilai analog program ke modul output analog, di mana
DAC (Digital-to-Analog Converter) mengubahnya menjadi sinyal
analog standar..

Actuator Analog Sinyal keluaran analog adalah sinyal standar seperti ± 10V atau 4
sampai 20mA.Anda dapat menghubungkan aktuator analog secara
langsung ke modul keluaran analog tanpa menggunakan konverter.

MEASURING RANGE MODULE ( RANGE CARD)

Type of Mengatur jenis pengukuran dan rentang/range pengukuran dengan


Measurement menetapkan pengkodean pada range modul. Sesuaikan terminal range
module dengan inputan yang akan terpasang, misalkan untuk tegangan
dan arus

Measuring Range Modul rentang pengukuran dengan kunci pengkodeannya terletak


Module di sisi kiri modul. Anda harus mengaturnya dengan benar sebelum
menginstal modul. Pengaturan yang mungkin adalah "A", "B", "C"
dan "D". Pengaturan untuk berbagai jenis pengukuran dan rentang
pengukuran dicetak pada modul.

PLC Siemens Step7


142
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Channel Groups Pada beberapa modul, beberapa Channel dikelompokkan bersama
untuk membentuk grup Channel. Dalam kasus ini, pengaturan kunci
pengkodean berlaku untuk keseluruhan grup Channel.

Parameter Alat untuk menetapkan parameter ke modul analog adalah HW


Assignment Config. Setelah mendownload dari perangkat pemrograman ke S7-
300, tersimpan di CPU. CPU mentransfer parameter ini ke modul
analog yang relevan. Selain itu, mengukur rentang submodul
mungkin perlu diatur ke posisi yang dipersyaratkan. Pada keadaan
RUN CPU beberapa parameter (parameter dinamis) dapat diubah
melalui blok SFC. Namun, setelah transisi RUN - STOP, STOP- RUN,
parameter yang dibuat dengan HW Config mulai berlaku.

Diagnostic Modul ini memicu gangguan diagnostik pada CPU saat terjadi
Interrupt kesalahan. Kemudian informasi kesalahan dimasukkan ke dalam
buffer diagnostik dan CPU segera memproses program di Diagnostic
Interrupt Organization Block OB82. Di blok ini, pengguna dapat
memprogram respon yang diperlukan terhadap kesalahan yang
terjadi. Hal itu terjadi. Kesalahan yang bisa dikenali oleh modul
analog bergantung pada tipe modul. Contoh nyala:
*Konfigurasi
*Sirkuit pendek ke ground (hanya untuk saluran output)
*Putus kawat
*Hilang beban tegangan L (bukan untuk AI 4x14 bit, Ex)

PLC Siemens Step7


143
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Hardware Modul yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi kondisi
Interrupt hardware dapat memicu hardware interrupt (OB40 sampai OB47).
Modul memicu hardware interrupt saat terjadi peristiwa tertentu
(seperti melebihi batas voltase pada channe modul input analog).
Kemudian CPU segera memproses sebuah program interupsi yang
disimpan pengguna di salah satu OB40 sampai 47, untuk
menentukan respon terhadap kejadian tersebut.
Catatan: Hanya channel pertama dari grup s channel yang dapat
memonitor nilai input terhadap nilai batas yang ditetapkan. Interupsi
diaktifkan untuk keseluruhan modul analog.

Scan Cycle Time Scan Sycle Time adalah waktu yang dibutuhkan modul untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dan mentransfer nilai
digital ke memori. Sycle Time adalah jumlah waktu konversi dari
semua channel input analog dari modul masukan analog. The A/D
conversion time terdiri dari waktu konversi dasar dan waktu
pemrosesan tambahan dari modul untuk pengukuran dan
pemantauan wire break.. Waktu konversi dasar bergantung
langsung pada metode konversi (metode mengintegrasikan,
pendekatan berturut-turut) dari channel input analog. Dalam kasus
mengintegrasikan metode konversi, waktu integrasi memiliki
pengaruh langsung pada waktu konversi.

PLC Siemens Step7


144
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Measuring Type Menampilkan dan memilih jenis pengukuran yang tersedia
(tegangan, arus ...).sesuai sensor yang terpasang .

Measuring Range Menampilkan dan memilih rentang efektif yang tersedia untuk jenis
pengukuran yang sesuai.

Measuring Range Pastikan sub-modul range card disisipkan pada modul di


Sub Module Sub-Module position yang dipilih/ditunjukkan.

Integration Menampilkan dan memilih waktu integrasi atau penekanan


time/Interference frekuensi Interferensi. Modul ini mengatur frekuensi interferensi
frequency dan resolusi sesuai dengan pemilihan yang dibuat (yaitu waktu
Suppresion
integrasi).

Rule Jika grup channel tidak terhubung, pilih "Nonaktifkan." Nilai input yang
tersisa kemudian akan diperbarui dalam interval waktu yang lebih singkat.

Type of Output Menampilkan dan memilih jenis output yang tersedia (misalnya,
tegangan, arus). Tip: Untuk memastikan tidak ada voltase pada
saluran output yang tidak terhubung, Anda harus menonaktifkannya
(Type of Output: Deactivated) dan membiarkannya terbuka. Ini juga

PLC Siemens Step7


145
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
mengurangi waktu siklus pemindaian.

Output Range Menampilkan dan memilih rentang output yang tersedia untuk jenis
keluaran yang dipilih

Reaction to CPU Pilih bagaimana output bereaksi dalam kasus CPU STOP (tidak
STOP semua pengaturan dimungkinkan untuk setiap modul):
Beralih ke Nilai Pengganti (SSV)
- Nilai pengganti disetel ke "0" secara default; Artinya, semua output
dimatikan. Anda dapat mengatur nilai pengganti untuk masing-
masing keluaran dalam baris "Nilai pengganti". Nilai pengganti harus
berada dalam kisaran nilai.
Pertahankan Nilai Terakhir (RLV)

- Jika modul ingin mempertahankan output nilai terakhir sebelum


CPU memasuki mode STOP..

Output Tanpa Tegangan atau Arus (OWVC)


- Jika modul ini untuk mematikan output pada CPU STOP ((V/I = 0
V/mA).

PLC Siemens Step7


146
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Representation Nilai analog diwakili sebagai pelengkap kedua. Nilai positif jika bit
No. 15 = 0 dan negatif jika bit No.15 = 1.

Resolution Jika resolusi modul analog kurang dari 15 bit, nilai analog ditulis ke
dalam akumulator dibiarkan dibenarkan. Posisi bit yang tidak
terpakai yang tidak terpakai diisi dengan "0" s..

Integration Time Resolusi ditentukan secara tidak langsung saat Anda menggunakan
alat "HW Config" untuk memilih waktu integrasi. Tabel berikut
untuk SM331 menggambarkan hubungan antara waktu integrasi,
resolusi dan penekanan frekuensi gangguan::

Integration time- ResolutionInterference- frequency suppression

(ms) (in bits) (Hz)

2.5 9+ sign bit 400

16.6 12+ sign bit 60

20 12+ sign bit 50

100 14+ sign bit. 10

Accuracy Resolusi antara 8 dan 15 bit dimungkinkan, tergantung pada jenis


modulnya.

PLC Siemens Step7


147
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Conversion Time Waktu konversi tergantung pada prosedur konversi yang digunakan
dalam modul (mengintegrasikan prosedur atau pendekatan yang
berurutan). Waktu konversi dari modul yang berbeda diberikan
dalam manual S7-300 ™. Contoh: SM344 memiliki waktu konversi
hanya 5 ms untuk keempat channel input.

Voltage,Current Mengkodekan tegangan simetris atau rentang arus


(Simmetrical)
± 80mV ± 2.5 V ± 3.2 mA

± 250 mV ± 5V ± 10 mA

± 500 mV ± 10V ± 20 mA

±1V

results in a rated range of -27648 to +27648.

Voltage,Current Mengkodekan tegangan Asimetris atau rentang arus


(ASimmetrical)
0 to 2 V 0 to 20 mA

1 to 5 V 4 to 20 mA

results in a rated range of 0 to +27648.

PLC Siemens Step7


148
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Resistance Mengkodekan rentang resistansi

0 to 150 Ohm

0 to 300 Ohm

0 to 600 Ohm

results in a rated range of 0 to +27648.

Temperature Temperatures are measured with resistance thermometers or


thermocouples. Encoding results in a rated range of ten times the
temperature range:

Sensor: Temperature range Ratedrangewhenencoded:

Pt 100 -200 to + 850 ºC -2000 to + 8500

Ni 100 -60 to + 250 ºC -600 to + 2500

Thermocouple type K -270 to + 1372 ºC -2700 to + 13720

Thermocouple type N -270 to + 1300 ºC -2700 to + 13000

Thermocouple type J -210 to + 1200 ºC -2100 to + 12000

Thermocouple type E -270 to + 1000 ºC -2700 to + 10000.

PLC Siemens Step7


149
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Voltage,Current For symmetrical voltage or current ranges, a rated range of -27648
(Simmetrical) to +27648 is converted to:

± 10V

± 20mA.

Voltage,Current For asymmetrical voltage or current ranges, a rated range of 0 to


(ASimmetrical) +27648 is converted to:

0 to 10V

1 to 5V

0 to 20mA

4 to 20mA.

Overflow Jika nilai yang akan dikonversi mencapai kisaran overflow, modul
output analog dinonaktifkan (0V, 0mA).

PLC Siemens Step7


150
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Address Area S7-300 ™ memiliki area alamat khusus untuk input analog dan
keluaran analog. Area ini terpisah dari proses input gambar (PII) dan
tabel proses output output (PIQ) untuk modul digital. Setiap area
alamat terbentang dari byte 256 sampai byte 767. Setiap channel
analog menempati 2 byte. Secara default, setiap modul analog
menempati 16 byte area akses. Seperti Modul Sinyal digital, lokasi
slot menentukan nomor byte awal modul.

Access Instruksi Load and Transfer untuk mengakses modul analog.


Contoh: Pernyataan "L PIW322" membaca channel kedua dari
modul slot 8 di rak 0.

S7 400 Pada S7-400 ™, area alamat untuk modul analog dimulai pada byte
512

PLC Siemens Step7


151
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
EXAMPLES Level tangki, yang volumenya adalah 500 liter, harus diukur dalam
liter. Contoh A menunjukkan penskalaan bila sensor digunakan yang
memasok voltase terukur 0V saat tangki kosong dan voltase terukur
10V saat tangki penuh. Contoh B menunjukkan penskalaan bila
sensor digunakan yang memasok voltase terukur -10V saat tangki
kosong dan voltase terukur 10V saat tangki penuh..

RESOLUTION Resolusi Dalam contoh B, Level diukur dengan resolusi dua kali atau
dengan toleransi pengukuran setengahnya, karena volume tangki
diskalakan ke kisaran unit yang lebih besar -27648 sampai 27648.

SCALING Modul analog mengenkripsi rentang tegangan -10V sampai 10V


pada kisaran nilai -27648 sampai 27648. Konversi kisaran nilai ini ke
ukuran fisik asli (seperti 0 l sampai 500 l) disebut penskalaan. Blok
standar FC 105 digunakan untuk penskalaan nilai analog.

IN Nilai analog pada input IN dapat dibaca langsung dari modul atau
bisa dilewatkan di data interface dalam format INT.

LO LIM_HI LIM Masukan LO_LIM (batas bawah) dan HI_LIM (batas tinggi) digunakan
untuk menentukan batas ukuran fisik dasar. Pada contoh, konversi
ke kisaran 0 sampai 500 liter .

PLC Siemens Step7


152
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
OUT Nilai skala (ukuran fisik) disimpan sebagai bilangan real pada output
OUT (LO_LIM <= OUT <= HI_LIM).

BIPOLAR Pada masukan BIPOLAR Anda dapat menentukan apakah hanya nilai
positif atau negatif yang harus dikonversi. Jika operan dengan state
'0' (unipolar) dilewatkan ke parameter, penskalaan dibuat untuk
kisaran 0 sampai 27648. Jika status operan adalah '1' (bipolar),
penskalaan dibuat untuk kisaran -27648 sampai 27648

RET_VAL Output RET_VAL bernilai 0 saat eksekusi tidak ada kesalahan.

PLC Siemens Step7


153
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
UNSCALING Nilai yang dihitung oleh program - dalam contoh menunjukkan
persentase - harus dikonversi (unscaled) ke kisaran nilai dari modul
output analog. Blok standar FC 106 digunakan untuk unscaling. FC
106 disertakan dengan perangkat lunak STEP 7 di "Standar Library"
dalam program "S7 Converting Blocks" S7 TI.

IN Nilai yang dihitung oleh program harus dilalui dalam format REAL.

LO_LIM, HI_LIM Masukan LO_LIM (batas bawah) dan HI_LIM (batas tinggi) tentukan
batas nilai program. Pada contohnya, kisaran ini adalah 0,0% sampai
100,0%.

OUT Nilai unscaled adalah output dalam format INT pada output
OUT/TQW.

BIPOLAR Pada masukan BIPOLAR Anda dapat menentukan apakah hanya nilai
positif atau negatif yang harus dikonversi. Jika operan dengan state
'0' (unipolar) dilewatkan ke parameter, penskalaan dibuat untuk
kisaran 0 sampai 27648. Jika status operan adalah '1' (bipolar),
Unscaling dibuat untuk kisaran -27648 sampai 27648

PLC Siemens Step7


154
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
RET_VAL Output RET_VAL bernilai 0 saat eksekusi tidak ada kesalahan.

PLC Siemens Step7


155
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC Siemens Step7
156
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Monitoring Functions Diagnosa sangat penting dalam fase operasi dar sebuah
sistem. Diagnosa biasanya terjadi ketika ada masalah atau
fungsi yang tidak benar dari sebuah sistem.
Karena berkaitan dengan waktu off operasi, gangguan
harus ditemukan secapat mungkin dan dihilangkan.

Categories of Errors Error yang terjadi dibagi menjadi dua kategori, tergantung
error tersebut terdeteksi atau tidak oleh PLC:
- Error yang terdeteksi oleh PLC dan biasanya
menyebabkan CPU berubah ke mode STOP.
- Functional error, yaitu CPU memproses program
seperti biasa, tetapi fungsi yang diinginkantidak
dieksekusi atau dieksekusi dengan tidak benar.
- Process Fault (seperti salah pengkabelan)
Error dipicu oleh kesalahan komponen yang
berkaitan langsung dengan proses, seperti kabel
putus atau sensor/aktuator rusak.
- Logical Programming Errors (seperti alamat ganda)
Kesalahan pada pemrograman yang terjadi ketika
pembuatan program.

PLC Siemens Step7


157
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Using Test Function… Ada beberapa fungsi tes STEP7 untuk troubleshooting,
tergantung penyebab error.

…when CPU in STOP Untuk error yang terdeteksi oleh sistem, funsi tes
Diagnostic Buffer, I STACK, B STACK, L STACK, dan
Hardware Diagnostic memberi informasi detail tentang
penyebab error dan lokasi dari interupsi. Oleh error OB,
informasi error yang terjadi dapat dievaluasi oleh program
dan transisi ke mode STOP dapat dihindari.

…when CPU in RUN Sebaliknya, fungsi tes seperti I STACK, B STACK, dan L
STACK hanya memberi sedikit informasi untuk
troubleshooting ketika CPU dalam mode RUN karena
program tidak disela dan sistem operasi tidak
menyediakan informasi ketika error terjadi. Functional
error dapat didiagnosa seperti:
- Process Fault (seperti kabel putus)
- Tes pengkabelan input: Monitor Variable
- Tes pengkabelan output: Enable Peripheral Output
(hanya pada saat CPU-STOP)
- Logical Programming Error (seperti alamat ganda)
- Semua fungsi tes yang ada di list dapat digunakan
untuk mencari error kecuali Enable Peripheral
Output.

PLC Siemens Step7


158
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
System Diagnostics Semua fungsi monitoring dikelompokkan kedalam System
Diagnostics.
Semua CPU S7 mempunyai sistem diagnosa yang cerdas.
Pengambilan diagnosa data oleh sistem diagnosa tidak
harus diprogram. Sistem ini terintegrasi dengan sistem
operasi CPU.
CPU menyimpan error di diagnostic buffer dan itu
memungkinkan user melakukan diagnosa error dengan
cepat.

System Reaction Sistem operasi melakukan hal berikut ketika error


terdeteksi:
- Pesan penyebab dan efek dari error dimasukkan
kedalam diagnostic buffer, lengkap dengan tanggal dan
waktu.
- System status list, yang memberikan status sistem
diperbarui
- Error OB yang berkaitan dengan error dipanggil.

CPU Messages Jika CPU digunakan untuk memberi sinyal penyebab STOP
ke perangkat monitoring selama transisi ke mode STOP,
fungsi “Report Cause of STOP” diaktifkan di bagian CPU
Properties pada Hardware Config.

PLC Siemens Step7


159
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
CPU Messages Dengan fungsi ini, user dapat sesegera mungkin
menampilkan pesan error dari sistem operasi ke
perangkat programming atau HMI.

Module Pada bagian atas window, semua CPU yang ada di


SIMATIC® Manager tampil di daftar. Daftar tersebut dibagi
4 kolom:
1. Kolom pertama menampilkan ikon untuk menunjukkan
apakah koneksi diinterupsi oleh perangkat dari luar.
2. Kolom “W”, system diagnostic aktif atau tidak.
3. Kolom “A”, pesan interupsi akif atau tidak.
4. Kolom “module”, nama dari modul program S7

Archive Pada bagian seting, user dapat memilih jumlah arsip (40
sampai 2000 pesan) atau mengosongkan arsip.

PLC Siemens Step7


160
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Overview Informasi CPU membantu user untuk melakukan diagnosa
tanpa melakukan pemrograman, dan mememungkinkan
user mendeteksi error dengan cepat, melokalisasinya dan
menyelesaikannya.
Informasi yang dibutuhkan untuk troubleshooting disuplai
oleh fungsi:
PLC  Diagnostic/Setting  Module Information

Module Information General: Berisi deskripsi modul, versi hardware dan


firmware.
Diagnostic Buffer: Berisi diagnosa kejadian yang terjadi.
Memory: Penggunaan memeori EPROM dan RAM.
Scan Cycle Time: Menampilkan waktu monitoring, paling
pendek, paling lama, dan siklus saat ini.
Time System: Menampilkan waktu real dan run-time
meter.
Performance Data: Menampilkan blok sistem yang
terintegrasi dan jumlah OB dan alamat yang tersedia (I, Q,
M, T, C).
Communication: Menampilkan performa komunikasi data.
Stacks: Informasi pada konten I Stack, B Stack, dan L Stack.
CPU harus pada mode STOP.

PLC Siemens Step7


161
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Diagnostic Buffer Diagnostic buffer berisi semua diagnosa kejadian yang
ditampilka sesuai urutan terjadinya. Diagnostic buffer
tidak bisa dihapus melalui reset memori.

Details on Event Ketika sebuah kejadian dipilih, ada tambahan informasi


yang ditampilkan pada kotak “Details on Event” seperti:
- Event ID
- Tipe blok dan no blok
- Informasi tambahan, tergantung pada kejadian

Help on Event Ketika diklik tombol “Help on Event”, bantuan mengenai


kejadian yang terjadi ditampilkan.

Open Block Kettika tombol “Open Block” diklik, blok dimana terjadi
interupsi akan dibuka.

PLC Siemens Step7


162
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Opening a Block Untuk synchronous error, yaitu error yang dipicu oleh
kesalahan instruksi pada program, user dapat membuka
blok yang diinterupsi dengan klik pada tombol “Open
Block”.
Jika menggunakan STL, cursor diposisikan langsung di
depan instruksi yang menyebabkan interupsi. Pada
LAD/FBD, network yang menyebabkan interupsi
ditampilkan.
Pada contoh di atas, nilai yang dibaca pada IW2 dikonversi
dari BCD ke integer. Pada saat interupsi, nilai IW 2 berisi
nilai BCD yang tidak valid, jadi nilai yang ada di ACCU1
tidak dapat dikonversi.
Error terjadi di FC18, Network 5.

PLC Siemens Step7


163
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Introduction Pada synchronous error (OB121, OB122) akan lebih
membantu untuk menampilkan informasi lebih jauh
tentang penyebab error atau lokasinya menggunakan isi
stack (I stack, B stack, L stack). Dengan cara itu, user dapat
mengetahui misalnya nilai yang ada di ACCU1 pada saat
CPU STOP.

B Stack Blok sering dipanggil beberapa kali di program. Ini artinya


informasi yang berkaitan dengan no blok dan instruksi
yang menyebabkan interupsi tidak mengindikasikan
dengan jelas pemanggilan yang mana yang menyababkan
error.
B stack berisi daftar semua blok yang mana waktu
eksekusinya pada saat transisi CPU ke mode STOP dan
blok tersebut belum selesai dieksekusi.

I Stack I stack berisi isi dari register pada saat interupsi:


- Isi ACCU
- DB yang digunakan
- Isi status word
- Blok yang diinterupsi dan yang dieksekusi setelahnya

L Stack L stack berisi nilai sementara dari temporary variabel.

PLC Siemens Step7


164
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Stacks Untuk menampilkan informasi stack, CPU harus dalam
mode STOP:
- karena program error
- karena transisi ke mode STOP
- karena program mencapai breakpoint

B Stack Block stack (B stack) adalah gambaran secara grafis dari


hirarki pemanggilan blok, yaitu urutan dari blok yang
dipanggil sampai saat terjadinya interupsi.
Eksekusi program yang diinterupsi pada blok ditampilkan
pada urutan paling bawah.
Pada blok dengan parameter yang dipanggil beberapa kali,
informasi dari B stack dapat digunakan untuk
troubleshooting, karena penyebab interupsi bisa jadi
terletak pada kesalahan nilai parameter aktual.

Open Block Untuk membuka blok secara online, user dapat memilih
tombol “Open Block”. Blok ini kemudian dapat
dimodifikasi. Kursor terletak pada baris dimana interupsi
terjadi.

PLC Siemens Step7


165
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
I Stack Interrupt stack (I stack) selalu berhubungan dengan level
eksekusi. Sebelum user dapat membuka I stack, OB yang
berkaitan harus dipilih pada B stack.

Register Isi dari register pada saat interupsi ditampilkan pada layar
I stack:
- Accumulator
User dapat memilih format untuk menampilkan isi
ACCU
- AddressRegister
User dapat memilih format untuk menampilkan isi
register
- StatusWord
Bit 0-7 dari status word juga ditampilkan

Point of Interruption Berisi informasi mengenai:


- Blok yang diinterupsi, dengan pilihan untuk
membukanya secara langsung.
- Kelas prioritas OB.
- DB yang digunakan dan ukurannya.
-
Error Example Pada contoh di atas, dapat dilihat bahwa nilai 0000 11C7
ada di ACCU1. Ini adalah nilai invalid BCD dan inilah alasan
terjadinya error pada operasi konversi BCD ke Integer.

PLC Siemens Step7


166
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
L Stack Nilai terkini dari variabel temporary pada saat interupsi
disimpan di L stack.
Blok yang belum selesai dieksekusi ketika CPU berubah ke
mode STOP ada di daftar B stack. Data lokal yang
ditampilkan di L stack berhubungan dengan blok yang
dipilih di B stack.

Error Example Pada contoh di atas, variabel #Setpoint dideklarasikan


sebagai integer di FC18 dan besarnya 2 byte di L stack.
Pada tabel deklarasi FC18, alamat dari variabel
ditampilkan pada kolom “Address”.
Variabel #Setpoint menggunakan byte 0 dan byte 1 dari L
stack dan nilainya CAFEHex

PLC Siemens Step7


167
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Diagnosing Hardware Fungsi HW Diagnostic adalah membuka station yang dapat
diakses secara online dan memberi informasi mengenai
status atau mode operasi dari modul. Dapat dilihat bahwa
ada informasi diagnosa untuk modul ketika melihat simbol
diagnosa yang mengindikasikan status modul atau mode
operasi CPU.

Opening the Tool Untuk menampilkan HW diagnostic dapat dilakukan


dengan cara:
- Pada SIMATIC® Manager
- PLC  Diagnostic/Setting  Hardware Diagnostics
- Pada online view, klik dua kali pada ikon Hardware
- Pada HW Config, klik icon
-
Cuztomizing Settings Jika user telah memilih menu Options  Cuztomize 
View pada SIMATIC® Manager dan mengaktifkan “Display
Quick View when Diagnosing Hardware”, hanya daftar
modul yang bermasalah yang ditampilkan.

PLC Siemens Step7


168
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Area of Use Variable Address Table (VAT) digunakan untuk memonitor
dan memodifikasi nilai pada alamat di area memori CPU.
Fungsi “Monitor/Modify Variables” dimulai dari SIMATIC®
Manager atau dari LAD/STL/FBD Editor.

Design of the Variable Variable yang dipilih akan dimasukkan ke dalam VAT. User
Table dapat monitor dan modifikasi semua variabel atau alamat
kecuali local data dan variabel temporary.
- Address: alamat absolut dari variabel.
- Symbol: alamat simbolik dari variabel.
- Symbolcomment: komentar dari variabel.
- Displayformat: format data yang dapat dipilih user.
- Statusvalue: nilai variabel berdasarkan format data
yang dipilih.
- Modifyvalue: nilai yang ingin dimasukkan ke variabel.

Saving the Variable Table User dapat menyimpan vVAT menggunakan menu:
Table  Save or Table  Save As…
User dapat menggunakan kembali VAT yang telah
disimpan untuk monitor dan modifikasi.

PLC Siemens Step7


169
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Trigger Points Use dapat menentukan pemicu untuk monitoring dan
modifikasi menggunakan: Variable  Set Trigger.
“Trigger Point for Monitoring” menentukan kapan nilai
variabel yang dimonitor akan diperbarui.
“Trigger Point for Modifying” menentukan kapan nilai
yang dimodifikasi akan digunakan oleh variabel yang
dipilih.

Trigger Condition “Trigger Condition for Monitoring” menentukan apakah


nilai akan diperbarui sekali saja atau atau setiap siklus.
“Trigger Condition for Modifying” menentukan apakah
nilai yang digunakan untuk modifikasi digunakan sekali
atau setiap siklus.

Area of Use - Tes pengkabelan input: Monitor Variable


Trigger point: Beginning of Scan Cycle
Trigger condition: Every Cycle
- Simulasi kondisi input: Modify Variable
Trigger point: Beginning of Scan Cycle
Trigger condition: Every Cycle
- Control Output: Modify Variable
Trigger point: End of Scan Cycle
Trigger condition: Every Cycle

PLC Siemens Step7


170
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Area of Use Sebelum user dapat mengaktifkan fungsi monitor dan
modifikasi, koneksi online dengan CPU harus dibuat
terlebih dahulu.
Menu PLC  Connect to… menyediakan tiga pilihan
koneksi: Configured PLC, Direct CPU, dan Accessible CPU.

Configured CPU Jika VAT disimpan pada folder Block S7 program yang
“hardware-dependent”, koneksi dilakukan dengan CPU
station tersebut.
Jika VAT disimpan pada folder Block S7 program yang
“hardware-independent”, user dapat memilih koneksi
dengan semua CPU station yang ada di struktur project .

Direct CPU Menu ini membuat koneksi antara VAT dengan CPU
dimana kabel MPI terhubung.

Accessible CPU Menu ini membuat koneksi antara VAT dengan CPU yang
dipilih user. Jika program user telah terhubung ke sebuah
CPU, menu ini dapat digunakan untuk mengubah koneksi
ke CPU lain.

PLC Siemens Step7


171
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Area of Use Fungsi Monitor Block digunakan untuk mengikuti eksekusi
program di dalam blok. Kondisi atau isi dari alamat yang
digunakan pada blok pada saat eksekusi ditampilkan di
layar.

Monitor Monitor (Block Status) dapat diaktifkan dengan klik pada


ikon kacamata atau dengan memilih menu Debug 
Monitor.
Pada saat monitoring, kondisi alamat dan elemen
LAD/FBD ditampilkan dengan warna berbeda. User dapat
menentukannya pada menu : Options  Customize
Contoh:
Status terpenuhi  Elemen berwarna hijau
Status tidak terpenuhi  Elemen berwarna biru

PLC Siemens Step7


172
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Selecting Information Ketika memonitor blok menggunakan STL, user dapat
memilih informasi yang ditampilkan. Pada awalnya hanya
RLO, STATUS, dan STANDARD (Accumulator 1) yang
ditampilkan.
User dapat memilih informasi yang ditampilkan
menggunakan menu: Options  Customize  STL atau
dengan menggunakan klik kanan pada saat memonitor.

Displayable Information RLO: Result of logic operation


STAT: Status of (binary) address
STANDARD: Isi dari ACCU1
Accumulator2: Isi dari ACCU2
AR1: Address Register 1, hanya berarti jika menggunakan
pengalamatan tidak langsung
AR2: Address Register 2, hanya berarti jika menggunakan
pengalamatan tidak langsung
DB Register 1: No dari global DB, yang baru saja terbuka
DB Register 2: No dari lokal DB atau DB instan.
Indirect: Isi dari MD, DBD, atau LD yang digunakan untuk
alamat memori indirect
Status Word: Kondisi Status Bit

PLC Siemens Step7


173
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Area of Use Untuk program yang besar, terkadang ketika melakukan
troubleshooting diperlukan overview dimana alamat
digunakan, input dan output mana yang sebenarnya
digunakan, atau bagaimana struktur keseluruhan program.
“Reference Data” memberikan sebuah overview mengenai
struktur program dan alamat yang digunakan. Data yang
dibuat disimpan secara offline.
Error fungsional, yang dapat dilacak ke program
(contohnya alamat ganda), penggunaan “Program Status”
dan “Reference Data” sangat berguna.
Contohnya, operasi logic yang tidak terpenuhi karena bit
memori tidak bernilai 1, “Reference Data” dapat
digunakan untuk mencari dimana bit tersebut digunakan.

Reference Data Untuk membuat referensi di SIMATIC® Manager atau di


…Generate LAD/STL/FBD Editor menggunakan fungsi :
…Display Options  Reference Data  Display or Filter

…Filter Data referensi berisi daftar bermacam-macam data.


Ketika user memilih Display Reference Data, use dapat
memilih daftar mana yang akan ditampilkan.

PLC Siemens Step7


174
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Program Structure Struktur program menggambarkan hirarki pemanggilan
blok di program S7.

Filter Berdasarkan setingan filter, path program ditampilkan di


“Tree structure” atau sebagai “Parent/child structure”.

Symbols Simbol berikut hanya ada pada tree structure:


[maximum: nnn] - Jumlah memori maksimal yang diperlukan (byte) oleh
data lokal.
[nnn] - Tiap path, jumlah maksimal yang diperlukan (byte) oleh
data lokal yang dicantumkan oleh blok terakhir.

PLC Siemens Step7


175
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Area of Use “Cross References” memberikan informasi mengenai
bagaimana suatu alamat digunakan disebuah blok. Oleh
karena itu user dapat, misalnya mencari dibagian mana
dari program bit memory digunakan lebih dari sekali.
User dapat membuka cross reference melalui menu:
View  Cross References atau menggunakan ikon

Cross Reference of Ketika memilih alamat pada daftar cross reference, user
Individual Addresses dapat membuka window baru menggunakan klik kanan
mouse dan pilih menu Cross Reference for Address.

PLC Siemens Step7


176
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Window ini berisi cross references hanya untuk alamat ini.

Structure Daftar cross references disusun dalam sebuah tabel.


Daftar tersebut mempunyai kolom sebagai berikut:
- Address: alamat absolut
- Symbol: alamat simbolik
- Block: blok dimana alamat digunakan
- Type: read-only (R) atau write-only (W)
- Language: bahasa pemrograman yang digunakan
- Details: instruksi yang digunakan

Filtering Cross References User juga dapat melakukan fungsi filter untuk
menampilkan alamat individual atau per area secara
terpisah. User dapat mengakses Filter reference data
melalui menu View
Isi dari filter mempunyai arti
- Objects
User dapat menentukan tipe alamat yang akan
dimasukkan daftar dengan mengaktifkan pada kotak
pilihan.
- …with Number
Filter menentukan area alamat untuk ditampilkan.
“10-50; 70; 100-130” berarti alamat 70 dan area alamat
10 sampai 50 dan area 100 sampai 130 yang
ditampilkan pada daftar.
- Display absolutely and symbolically

PLC Siemens Step7


177
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Ketika pilihan ini diaktifkan, alamat ditampilkan dengan
alamat simboliknya.
- Access Type
User dapat memilih tipe akses yang akan ditampilkan.
- Default Setting
Jika setingan akan digunakan untuk akses dikemudian
hari, user dapat menyimpan setingan dengan
mengaktifkan “Save as default Setting”.

Handling Ketika sebuah alamat di daftar cross reference diklik dua


kali, LAD/STL/FBD Editor muncul dan membuka blok
dimana alamat tersebut digunakan.

Note Data referensi hanya dibuat dari blok yang disimpan


secara offline. Untuk alasan itulah user harus memastikan
bahwa blok yang disimpan online dan offline sama.

PLC Siemens Step7


178
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Find Ketika referensi ditampilkan, user dapat melakukan
pencarian alamat pada daftar yang ditampilkan.

Note Fungsi pencarian yang digunakan adalah pencarian teks,


dimana fungsi ini akan mencari isi daftar yang sama persis,
termasuk setiap titik dan spasi.
Tambahan seting:
- Pencarian alamat, simbol, blok atau bahasa
pemrograman.
- Karakter pencarian digunakan sebagai satu kata atau
sebagian kata.
- Jangkauan pencarian dan arah pencarian.

PLC Siemens Step7


179
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Assignment I/Q/M Assignment I/Q/M/T/C dapat dibuka melalui menu:
View  Assignment
List assignment memberi overview mengenai bit mana
yang sudah digunakan dari area input (I), output (Q),
memori bit (M), timer, dan counter.
Input (I), output (Q), dan memori bit (M) ditampilkan per
byte dalam baris.
Bit dengan tanda “X” menandakan bit tersebut telah
digunakan.
Byte dengan warna tertentu menendakan byte tersebut
telah digunakan.
Bit yang berwarna dan ada tanda “X” menandakan bit
tersebut digunakan untuk alamat biner dan digunakan
juga sebagai byte, word, atau double word.

Filter Dengan menggunakan filter, dapat dipilih area memori


yang ingin ditampilkan dan membatasi area alamat.

PLC Siemens Step7


180
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Unused Symbols Ketika memilih menu View  Unused Symbols atau klik
pada ikon yang relevan, sebuah daftar alamat akan
muncul. Alamat ini didefinisikan pada tabel nama simbolik
tetapi tidak digunakan pada program.
Dengan klik kanan kemudian memilih menu Delete
Symbols, user dapat menhilangkan alamat tersebut dari
tabel nama simbolik.

Addresses without Ketika memilih menu View  Addresses without Symbols


Symbols atau klik pada ikon yang relevan, sebuah daftar alamat
akan muncul. Alamat ini digunakan dalam program tetapi
tidak didefinisikan pada tabel nama simbolik.
Dengan klik kanan kemudian memilih menu Edit Symbols,
user dapat mendeklarasikan nama simbolik untuk alamat
tersebut.

Filter Fungsi filter digunakan untuk menyeleksi informasi yang


ingin ditampilkan pada Unused Symbols

PLC Siemens Step7


181
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Function and Area of Use Pada saat melakukan troubleshooting, sering kali perlu
untuk menentukan dimana suatu alamat digunakan di
sebuah program. Pada kasus seperti ini, fungsi “Go to
Location” lebih mudah digunakan daripada menggunakan
“Cross References”.

Handling Menggunakan klik kanan mouse, klik pada sebuah alamat.


Akan muncul window Go to Location. Isinya sama dengan
yang ada di daftar cross references.
Pada contoh di atas, lokasi program dimana output Q8.5
dibaca. Setelah semua alamat muncul pada window Go to
Location, user dapat memilih salah satu alamat yang ada
didaftar kemudian pilih tombol “Go To”.
Ketika user melakukan klik pada tombol “Starting Point”,
Editor akan kembali ke posisi awal sebelum menggunkan
fungsi Go to Location.

PLC Siemens Step7


182
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Introduction User dapat membandingkan antara blok yang online
dengan blok offline atau antara dua buah program buatan
user. Dengan fungsi ini user dapat menentukan, misalnya,
apakah program di CPU pernah dikoreksi dan network
mana yang berbeda.

What To Do 1. Klik kanan folder Blocks.


2. Pilih menu Compare Blocks.
3. Pilih man yang akan dibandingkan, apakah online/offline
atau antara 2 program.
4. Pada layar muncul daftar blok yang berbeda.
5. Pilih baris mana yang ingin dilihat perbedaannya dan klik
tombol “Details”.
6. Pada window “Compare Blocks – Details” dapat dilihat
kapan blok terakhir dimodifikasi.
7. Setelah dipilih tombol “Go To…”, kedua blok yang
berbeda dibuka dan perbedaan network yang dideteksi
pertama kali ditampilkan.

Note Koreksi program hanya bisa dilakukan di bagian window


offline.

PLC Siemens Step7


183
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Differences Setalah tombol “Go To…” dipilih, Editor terbuka dengan
dua window bersebelahan, dimana network yang berbeda
ditampilkan.
Jika blok yang berbeda ada di beberapa lokasi, user dapat
pindah ke lokasi lain menggunakan tombol “Previous” dan
“Next”.

Example Pada contoh di atas, FC17 yang offline (sebelah kanan)


memanggil FC20. Pada bagian parameter output, output
yang digunakan adalah Q5.1, sedangkan pada FC17 online,
output yang digunakan adalah Q5.4.
User dapat mengidentifikasi blok mana yang dimodifikasi
terakhir denga melihat pada “Compare Blocks – Results”.

PLC Siemens Step7


184
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Function and Area of Use Ketika CPU berubah ke mode STOP, semua DO dimatikan
dan AO berubah ke nilai awal yang telah didefinisikan.
Fungsi “Enable Peripheral Outputs” mengijinkan
modifikasi output ketika CPU dalam mode STOP.
Fungsi “Enable Peripheral Outputs” digunakan untuk
mengecek pengkabelan perangkat output. Fungsi ini dapat
juga digunakan untuk mengendalikan aktuator di proses,
walaupun CPU telah berubah ke mode STOP karena error.

What To Do 1. Buka VAT yang berisi perangkat output yang ingin dites
atau dimodifikasi.
Modifikasi hanya bisa dilakukan tiap byte, word, atau
double word.
2. Pilih menu PLC  Connect to… untuk menyambungkan
VAT dengan CPU.
3. Ubah PLC ke mode STOP.
4. Masukkan nilai untuk output pada kolom “Modify
Value”.
Contoh: PQB4 Modify Value: 2#00100000
PQW5 W#16#0027
PQD7 DW#16#0001
5. Variable  Enable Peripheral Outputs untuk
mengaktifkan modifikasi output.
6. Variable  Activate Modify Values untuk memodifikasi
output.

PLC Siemens Step7


185
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Function Dengan fungsi “Force” user dapat menulis ulang nilai ke variabel, tidak
and Area of bergantung pada program.
Use
Note on - Sebelum melakukan fungsi “Force”, harus dipastikan tidak ada user
Forcing lain yang sedang melakukannya pada CPU yang sama.
- Pembatalan force hanya bisa dilakukan melalui menu Variable 
Stop Forcing.
- User tidak dapat melakukan “undo”.

PLC Siemens Step7


186
HCD & LEARNING CENTER
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk

Anda mungkin juga menyukai