Anda di halaman 1dari 3

Bahan Pengayaan Uji Kompetensi 2007

(IPTL SMKN 1 Cikampek)

Pengertian/Definisi PLC (Programmable Logic Controller)

PLC adalah sebuah alat kontrol yang bekerja berdasarkan pada pemrograman dan eksekusi instruksi logika
(logic). PLC mempunyai fungsi internal seperti timer, counter dan sift register.
PLC beroperasi dengan cara memeriksa input dari sebuah proses guna mengetahui statusnya kemudian sinyal
input ini diproses berdasarkan instruksi logika yang telah diprogram dalam memori. Dan sebagai hasilnya
adalah berupa sinyal output. Sinyal output (bisa berupa tegangan) inilah yang dipakai untuk mengendalikan
peralatan atau mesin (misalnya motor listrik). Antarmuka (interface) yang terpasang di PLC memungkinkan PLC
dihubungkan secara langsung ke aktuator (kontaktor, motor listrik, pneumatic, lampu, dll)

Keuntungan Menggunakan PLC

Akhir-akhir ini PLC dalam aplikasi banyak dipakai di industri-industri, karena PLC ini mempunyai keunggulan-
keunggulan spesifik. Ada beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh apabila kita menggunakan PLC dalam
aplikasi kontrol di industri.Ini akan terlihat dengan jelas kalau kita lihat dari beberapa segi, diantaranya:

 Ditinjau Dari Segi Biaya


Jika sebuah aplikasi kontrol yang komplek dan menggunakan banyak rele, maka akan lebih murah
apabila kita menggunakan / memasang satu buah PLC sebagai alat kontrol.Salah satu masalah apabila
aplikasi kontrol menggunakan rele adalah sama saja dengan mengeluarkan biaya untuk membuat satu
rangkaian kontrol yang digunakan untuk satu buah aplikasi kontrol. Ini berarti apabila kita akan
membuat satu atau lebih rangkaian kontrol yang sejenis akan memerlukan biaya tambahan.Tetapi
dengan menggunakan PLC kita dapat membuat rangkaian kontrol yang sejenis tanpa memerlukan
biaya tambahan untuk membeli komponen kontrol, sebab komponen kontrol yang diperlukan dalam
sistem kontrol tersebut dapat disimulasikan oleh PLC, seperti contohnya: timer, counter, sequencer,
dan sebagainya.

 Ditinjau Dari Segi Fleksibilitas
 PLC dapat dengan mudah diubah-ubah dari satu aplikasi ke aplikasi lain dengan cara memrogram
ulang sesuai dengan yang diinginkan, tidak seperti pada kontrol rele kita harus melakukan pengawatan
ulang dan ini tentu saja akan memakan waktu dan biaya.

 Ditinjau Dari Segi Keandalan
 PLC jauh lebih andal jika dibandingkan dengan kontrol rele. PLC didesain untuk bekerja dengan
keandalan yang tinggi dan jangka waktu pemakaian yang lama pada lingkungn industri.
PLC ini juga diproteksi terhadap kemungkinan kerusakan akibat surja pada bagian I/O-nya, yaitu
dengan cara menggunakan rangkaian isolasi opto (cahaya).
Dengan menggunakan batere cadangan (back-up) pada RAM atau EPROM untuk menyimpan atau
menjaga program aplikasi, maka dapat dijamin waktu produksi yang vital tidak akan hilang yang
dikarenakan oleh program hilang atau penyimpangan setelah terjadi kesalahan dalam sistem kontrol.

 Mempunyai Kemampuan Seperti Komputer
 Pada dasarnya PLC adalah komputer juga, dan ini berarti kita dengan menggunakan PLC dapat
mengumpulkan dan memroses data. PLC dapat pula melakukan diagnosa dan menunjukkan kesalahan
apabila terjadi gangguan, sehingga ini sangat membantu dalam melakukan palacakan gangguan.
PLC juga dapat berkomunikasi dengan PLC lain termasuk juga dengan komputer. Sehingga kontrol
dapat ditampilkan di layar komputer, didokumentasikan, serta gambar kontrol dapat dicetak dengan
menggunakan printer.

 Mudah Dalam Melakukan Pelacakan Gangguan Kontrol


 Pada layar monitor dapat ditampilkan gambar kontrol, sehingga kita dapat dengan mudah mengamati
apa yang terjadi di sistem kontrol. Ini memungkinkan orang untuk melakukan evaluasi terhadap kontrol
dan melakukan pengubahan atau perbaikan dengan cukup memasukkan perintah melalui papan ketik
(keyboard).

Bagian2 pokok PLC

Pada prinsipnya PLC mempunyai tiga bagian pokok yang masing-masing mempunyai tugas yang berbeda, tiga
bagian tersebut adalah:

 Pemroses atau CPU


 Memori
 Input dan Output

1
Input yang diberikan ke PLC disimpan dalam memori, kemudian diproses oleh PLC berdasarkan instruksi logika
yang telah diprogram sebelumnya. Hasil proses adalah berupa output, output inilah yang dipakai untuk
mengontrol peralatan.
Kerja dari PLC ini sepenuhnya tergantung dari program yang terdapat di memori ini.

CPU

Tugas dari CPU dalam PLC adalah mengontrol dan mensupervisi semua operasi PLC, sebuah komunikasi
internal atau "Bus System" membawa informasi dari dan ke CPU, I/O, dan memori.
Seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, bahwa CPU dihubungkan ke memori dan I/O oleh tiga macam Bus,
yaitu:

 Contol Bus
 Address Bus
 Data Bus

Control Bus, mengijinkan CPU mengontrol kapan harus menerima atau mengirimkan informasi dari salah satu
yaitu I/O atau memori.

Address Bus, mengijinkan CPU untuk menetapkan alamat untuk membuka komunikasi pada daerah tertentu
yang ada di memori atau I/O.

Data Bus, mengijinkan CPU, memori dan I/O untuk saling tukar-menukar informasi (data).

Jumlah garis paralel dalam address bus ditentukan oleh besarnya lokasi memori yang dapat dialamatkan,
sedangkan ukuran dari data bus menentukan besarnya jumlah bit informasi yang dapat dilewatkan antara CPU,
memori dan I/O.

Memori

Untuk menyimpan program dan data PLC menggunakan memori semikonduktor seperti RAM (Random Access
Memory) atau PROM (Programmable Read Only Memory) seperti EPROM atau EEPROM.
Dalam beberapa hal RAM digunakan utnuk pemrograman awal dan pengujian, sebab dengan menggunakan
RAM ini dapat dengan mudah melakuan pengubahan program. RAM yang ada di PLC ini dilengkapi dengan
backup-battery yang berfungsi untuk mempertahankan agar program tidak hilang ketika sumber daya PLC
dimatikan.

Input dan Output

Unit I/O merupakan antarmuka (interface) antara mikroelektronika dari PLC dengan peralatan dari luar PLC.
Dengan menggunakan interface ini sinyal output PLC dikondisikan dan disesuaikan dengan peralatan dari luar
PLC. Sebab kadang-kadang PLC dihubungkan secara langsung dengan actuator atau transducer yang
terdapat di sistem control. Di pasaran kita temui ada dua macam PLC yaitu PLC jenis Compact dan Modular.
Pada PLC jenis Compact antarmuka (interface) I/O sudah menyatu dengan CPU-nya, sedangkan jenis modular
antarmuka (interface) berupa modul I/O yang terpisah dengan modul CPU.

Input
terdapat perbedaan dalam melakukan pengawatan input antara PLC dengan kontrol rele. Rangkaian input
logika rele dapat dihubungkan secara langsung ke koil dari rele.Namun tidak demikian dengan input untuk PLC.
PLC memerlukan peralatan modul I/O. Modul I/O ini berfungsi untuk mengubah tegangan yang umum dipakai
pada kontrol rele (220 VAC, 24 VDC, atau yang lainnya) ke dalam tegangan level TTL untuk dimasukkan ke
PLC.

Ouput
Pada kontrol rele kontak-kontak dari rele dapat secara langsung dihubungkan ke peralatan output. Pada PLC
itu tidak dapat dilakukan, karena pada umumnya tegangan kerja tidak cocok dengan peralatan output. Untuk itu
modul output diperlukan guna menyesuaikan tegangan yang sesuai dengan tegangan kerja peralatan output.
Gambar berikut ini menunjukkan rangkaian dasar dari peralatan yang dipakai untuk mengkondisikan dan
memodifikasi sinyal output dari PLC. Di sini sinyal masuk ke modul output dari data-bus PLC kemudian
diproses untuk disesuaikan dengan level tegangan yang diperlukan oleh peralatan output.

(Sumber : CD interaktif Dasar2 PLC dari Direktorat Pendidikan Menengah kejuruan)

2
3

Anda mungkin juga menyukai