Anda di halaman 1dari 23

PLC

(PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

Pendahuluan

Rele magnit sudah banyak dipakai untuk kontrol logika di industri beberapa tahun lamanya
dan sampai sekarang dan akan tetap dipakai secara luas pada tahun-tahun berikutnya. Oleh karena
pengembangan bahan, konstruksi dan desain, rele mampu beroperasi ribuan kali tanpa mengalami
gangguan. Namun demikian dalam beberapa hal atau pada kondisi tertentu logika elektronika lebih
baik dari pada logika rele.
PLC pada dasarnya dibuat dan dikembangkan untuk digunakan menggantikan rele yang dipakai
dalam sistem kontrol.

1.1 Pengertian

Apakah Sebenarnya PLC itu?


NEMA (The National electrical Manufacturers Association) mendefinisikan PLC sebagai
piranti elektronika digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan
internal dari sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti
logika, sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis
mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan atau analog.

PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau memonitor
keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam
sistem berbasis mikroprosesor integral. PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran
sinyal-sinyal listrik untuk mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika
dan kimia yang dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal listrik baik
analog maupun digital,yang merupakan data dasarnya.. Karakter proses yang dikendalikan oleh
PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk
mencapai kondisi akhir yang diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri beberapa subproses,
dimana subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses sebelumnya terjadi. Istilah umum
yang digunakan untuk proses yang berwatak demikian ialah proses sekuensial (sequential
process). Sebagai perbandingan, sistem kontrol yang populer selain PLC, misalnya Distributed
Control System (DCS), mampu menangani proses-proses yang bersifat sekuensial dan juga
kontinyu (continuous process) serta mencakup loop kendali yang relatif banyak.

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah


digunakan ( user friendly ) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat
kesulitan yang beraneka ragam.
PLC adalah sebuah alat kontrol yang bekerja berdasarkan pada pemrograman dan eksekusi
instruksi logika. PLC mempunyai fungsi internal seperti timer, counter dan sift register.
PLC beroperasi dengan cara memeriksa input dari sebuah proses guna mengetahui statusnya
kemudian sinyal input ini diproses berdasarkan instruksi logika yang telah diprogram dalam
memori.

Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :


sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan
industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan
secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti
logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau
proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog [3].

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :


1. Programmable
menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah
dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

STT-NYN.ST , 2020 1
| Pendahuluan
2. Logic
menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU),
yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,
mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller
menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem
kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang
yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini
memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang
telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah
dimasukkan.
Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu
waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan
bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan
tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output
banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara
umum dan secara khusus [4].
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan ( sekuensial ), disini PLC menjaga agar semua step
atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan
pesan tersebut pada operator.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control ). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk
kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai
ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses
finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan
lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan
program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

Program Program

PLC
CNC
Interface
Controller
Control

Gambar 2.1 Hubungan PLC dengan CNC


Machine Tool

STT-NYN.ST , 2020 2
| Pendahuluan
1.2 Keuntungan dan Kerugian PLC

Akhir-akhir ini PLC dalam aplikasi banyak dipakai di industri-industri, karena PLC ini mempunyai
keunggulan-keunggulan spesifik. Ada beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh apabila kita
menggunakan PLC dalam aplikasi kontrol di industri.
Ini akan terlihat dengan jelas kalau kita lihat dari beberapa segi, diantaranya:

 Ditinjau Dari Segi Biaya Jika sebuah aplikasi kontrol yang komplek dan menggunakan
banyak rele, maka akan lebih murah apabila kita menggunakan / memasang satu buah PLC
sebagai alat kontrol.
Salah satu masalah apabila aplikasi kontrol menggunakan rele adalah sama saja dengan
mengeluarkan biaya untuk membuat satu rangkaian kontrol yang digunakan untuk satu
buah aplikasi kontrol. Ini berarti apabila kita akan membuat satu atau lebih rangkaian
kontrol yang sejenis akan memerlukan biaya tambahan.
Tetapi dengan menggunakan PLC kita dapat membuat rangkaian kontrol yang sejenis
tanpa memerlukan biaya tambahan untuk membeli komponen kontrol, sebab komponen
kontrol yang diperlukan dalam sistem kontrol tersebut dapat disimulasikan oleh PLC, seperti
contohnya: timer, counter, sequencer, dan sebagainya.

 Ditinjau Dari Segi Fleksibilitas


PLC dapat dengan mudah diubah-ubah dari satu aplikasi ke aplikasi lain dengan cara
memrogram ulang sesuai dengan yang diinginkan, tidak seperti pada kontrol rele kita harus
melakukan pengawatan ulang dan ini tentu saja akan memakan waktu dan biaya.

 Ditinjau Dari Segi Keandalan


PLC jauh lebih andal jika dibandingkan dengan kontrol rele. PLC didesain untuk bekerja
dengan keandalan yang tinggi dan jangka waktu pemakaian yang lama pada lingkungn
industri.
PLC ini juga diproteksi terhadap kemungkinan kerusakan akibat surja pada bagian I/O-nya,
yaitu dengan cara menggunakan rangkaian isolasi opto (cahaya).
Dengan menggunakan batere cadangan (back-up) pada RAM atau EPROM untuk
menyimpan atau menjaga program aplikasi, maka dapat dijamin waktu produksi yang vital
tidak akan hilang yang dikarenakan oleh program hilang atau penyimpangan setelah terjadi
kesalahan dalam sistem kontrol.

 Mempunyai Kemampuan Seperti Komputer


Pada dasarnya PLC adalah komputer juga, dan ini berarti kita dengan menggunakan PLC
dapat mengumpulkan dan memroses data. PLC dapat pula melakukan diagnosa dan
menunjukkan kesalahan apabila terjadi gangguan, sehingga ini sangat membantu dalam
melakukan palacakan gangguan.
PLC juga dapat berkomunikasi dengan PLC lain termasuk juga dengan komputer. Sehingga
kontrol dapat ditampilkan di layar komputer, didokumentasikan, serta gambar kontrol dapat
dicetak dengan menggunakan printer.

 Mudah Dalam Melakukan Pelacakan Gangguan Kontrol


Pada layar monitor dapat ditampilkan gambar kontrol, sehingga kita dapat dengan mudah
mengamati apa yang terjadi di sistem kontrol. Ini memungkinkan orang untuk melakukan
evaluasi terhadap kontrol dan melakukan pengubahan atau perbaikan dengan cukup
memasukkan perintah melalui papan ketik (keyboard) , Dan sebagai hasilnya adalah
berupa sinyal output. Sinyal output inilah yang dipakai untuk mengendalikan peralatan atau
mesin. Antarmuka (interface) yang terpasang di PLC memungkinkan PLC dihubungkan
secara langsung ke actuator atau transducer tanpa memerlukan rele.

Dalam industri-industri yang ada sekarang ini, kehadiran PLC sangat dibutuhkan terutama
untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang sebelumnya masih digunakan dalam
mengendalikan suatu sistem. Dengan menggunakan PLC akan diperoleh banyak keuntungan
diantaranya adalah sebagai berikut:

STT-NYN.ST , 2020 3
| Pendahuluan
 Fleksibel
Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan dengan pengendalinya
masing-masing. Misal sepuluh mesin membutuhkan sepuluh pengendali, tetapi kini hanya
dengan satu PLC kesepuluh mesin tersebut dapat dijalankan dengan programnya masing-
masing.

 Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah


Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka pengubahannya hanya dilakukan
pada program yang terdapat di komputer, dalam waktu yang relatif singkat, setelah itu
didownload ke PLC-nya. Apabila tidak menggunakan PLC, misalnya relay maka perubahannya
dilakukan dengan cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan waktu yang
lama.

 Jumlah kontak yang banyak


Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil lebih banyak daripada
kontak yang dimiliki oleh sebuah relay.

 Harganya lebih murah


PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan dengan sebuah relay.
Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan dengan harga beberapa buah relay
yang mampu melakukan pengkabelan dengan jumlah yang sama dengan sebuah PLC. PLC
mencakup relay, timers, counters, sequencers, dan berbagai fungsi lainnya.

 Pilot running
PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di kantor atau
laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji, diobserbvasi dan dimodifikasi bila memang
dibutuhkan dan hal ini menghemat waktu bila dibandingkan dengan sistem relay konvensional
yang diuji dengan hasil terbaik di pabrik.

 Observasi visual
Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat pada layar CRT. Kesalahan dari
operasinya pun dapat diamati bila terjadi.

 Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay. Kecepatan PLC ditentukan
dengan waktu scannya dalam satuan millisecond.

 Metode Pemrograman Ladder atau Boolean


Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder bagi teknisi, atau aljabar
Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem kontrol digital atau Boolean.
 Sifatnya tahan uji
Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan timers mekanik atau
elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga bersifat lebih tahan uji.

 Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol


Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen lainnya, sehingga tidak
membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay
membutuhkan counter, timer ataupun komponen-komponen lainnya sebagai peralatan
tambahan.

 Dokumentasi
Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu melihat blueprint circuit-nya.
Tidak seperti relay yang printout sirkuitnya tidak dapat diperoleh.

 Keamanan
Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan diprogram. Jadi
tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat mengubah program PLC selama PLC tersebut
dikunci.

STT-NYN.ST , 2020 4
| Pendahuluan
 Dapat melakukan pengubahan dengan pemrograman ulang
Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang bercampur dapat
diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A masih dalam proses, maka proses
pada bagian B dapat diprogram ulang dalam satuan detik.

 Penambahan rangkaian lebih cepat


Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan cepat, tanpa
memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada pengendali konvensional.

Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang dimiliki oleh PLC,
yaitu:

 Teknologi yang masih baru


Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relay ke konsep komputer
PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang

 Buruk untuk aplikasi program yang tetap


Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC dapat mencakup
beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu fungsi jarang sekali dilakukan perubahan
bahkan tidak sama sekali, sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan
memboroskan (biaya).

 Pertimbangan lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang tinggi, vibrasi
yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus
menerus, mengganggu kinerja PLC sehingga tidak berfungsi optimal.

 Operasi dengan rangkaian yang tetap


Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC lebih mahal
dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan menjadi lebih efektif bila program pada
proses tersebut di-upgrade secara periodik.

Bagian-Bagian PLC
Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:
 Central processing unit (CPU ).
Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian
yang melakukan operasi / pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu
CPU juga melakukan pengawasan atas semua operasional kerja PLC, transfer informasi
melalui internal bus antara PLC, memory dan unit I/O.
Bagian CPU ini antara lain adalah :
 Power Supply , power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai
listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
 Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip
yang isinya di letakkan pada chip RAM ( Random Access Memory ) , tetapi isinya dapat
diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU
maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile , tetapi ada
juga bagian yang tidak bersifat volatile.
 Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat
dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM ( Read Only Memory ), dan tidak dapat
diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan
memori non-volatile yang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang
masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau
Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back up
program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program
EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak [6].
 Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari
bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga
masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya

STT-NYN.ST , 2020 5
| Pendahuluan
 Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi
menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM
PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.
Tugas dari CPU dalam PLC adalah mengontrol dan mensupervisi semua operasi PLC,
sebuah komunikasi internal atau "Bus System" membawa informasi dari dan ke CPU, I/O, dan
memori.
Seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, bahwa CPU dihubungkan ke memori dan I/O oleh
tiga macam Bus, yaitu:
 Contol Bus
 Address Bus
 Data Bus

Control Bus, mengijinkan CPU mengontrol kapan harus menerima atau mengirimkan
informasi dari salah satu yaitu I/O atau memori.

Address Bus, mengijinkan CPU untuk menetapkan alamat untuk membuka


komunikasi pada daerah tertentu yang ada di memori atau I/O.

Data Bus, mengijinkan CPU, memori dan I/O untuk saling tukar-menukar informasi
(data).
Jumlah garis paralel dalam address bus ditentukan oleh besarnya lokasi
memori yang dapat dialamatkan, sedangkan ukuran dari data bus
menentukan besarnya jumlah bit informasi yang dapat dilewatkan antara
CPU, memori dan I/O.

Memori
Untuk menyimpan program dan data PLC menggunakan memori semikonduktor seperti
RAM (Random Access Memory) atau PROM (Programmable Read Only Memory) seperti
EPROM atau EEPROM.
Dalam beberapa hal RAM digunakan utnuk pemrograman awal dan pengujian, sebab
dengan menggunakan RAM ini dapat dengan mudah melakuan pengubahan program.
RAM yang ada di PLC ini dilengkapi dengan backup-battery yang berfungsi untuk
mempertahankan agar program tidak hilang ketika sumber daya PLC dimatikan

STT-NYN.ST , 2020 6
| Pendahuluan
 Programmer / monitor (PM).
Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan
Programmer. Dengan adanya Monitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses
yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang
berukuran kecil yaitu hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada
juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU
selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga
bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.

Fiber optics cables


Or
Twisted pair of wires plus ground
Or
Coaxial Cable Multiple
wires To input
Input
C C
Multiple wires

O O
optional output To output
remote
connection up toDOne Mile D

I/O module optional connection


E E
to
Connections master computer
to input R R
switches Input
contacts, etc
CPU (CENTRAL
Printer
PROCESSING
Connections UNIT)
To Outputs-
output
Coils
Alarms,etc

PM
Programmer
Monitor)
Recorder-

Player Tape

or Disk

Gambar 2.3 Layout Sistem PLC dan koneksinya

 Modul input / output (I/O).


Unit I/O merupakan antarmuka (interface) antara mikroelektronika dari PLC dengan
peralatan dari luar PLC. Dengan menggunakan interface ini sinyal output PLC dikondisikan dan
disesuaikan dengan peralatan dari luar PLC. Sebab kadang-kadang PLC dihubungkan secara
langsung dengan actuator atau transducer yang terdapat di sistem kontrol.
Di pasaran kita temui ada dua macam PLC yaitu PLC jenis Compact dan Modular. Pada PLC
jenis Compact antarmuka (interface) I/O sudah menyatu dengan CPU-nya, sedangkan jenis
modular antarmuka (interface) berupa modul I/O yang terpisah dengan modul CPU

Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau
komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul
input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika
input adalah limit switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input
analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC ( Analog to Digital Conversion)
dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti temperatur, kecepatan,

STT-NYN.ST , 2020 7
| Pendahuluan
tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point
akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor.
Terdapat perbedaan dalam melakukan pengawatan input antara PLC dengan kontrol
rele. Rangkaian input logika rele dapat dihubungkan secara langsung ke koil dari rele.Namun
tidak demikian dengan input untuk PLC. PLC memerlukan peralatan modul I/O. Modul I/O ini
berfungsi untuk mengubah tegangan yang umum dipakai pada kontrol rele (220 VAC, 24 VDC,
atau yang lainnya) ke dalam tegangan level TTL untuk dimasukkan ke PLC. Gambar berikut ini
menunjukkan rangkaian dasar dari peralatan yang dipakai untuk mengkondisikan dan
memodifikasi sinyal output dari luar PLC.

- 5V

Logic ke PLC

Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC
ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan
listrik antara 5 - 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi
antara 24 - 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point
dalam sebuah single module . Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul output
yang menggunakan DAC (D igital to Analog Conversion). Modul output analog dapat
mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-
10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor
yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.
Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk
menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah
kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.

Pada kontrol rele kontak-kontak dari rele dapat secara langsung dihubungkan ke
peralatan output. Pada PLC itu tidak dapat dilakukan, karena pada umumnya tegangan kerja
tidak cocok dengan peralatan output. Untuk itu modul output diperlukan guna menyesuaikan
tegangan yang sesuai dengan tegangan kerja peralatan output.

Gambar berikut ini menunjukkan rangkaian dasar dari peralatan yang dipakai untuk
mengkondisikan dan memodifikasi sinyal output dari PLC. Di sini sinyal masuk ke modul output
dari data-bus PLC kemudian diproses untuk disesuaikan dengan level tegangan yang diperlukan
oleh peralatan output.

 Printer .
Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak.
Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar
dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing diagram
dari register, dan lain-lain.

 The Program Recorder / Player.


Alat ini digunakan untuk menyimpan program dalam CPU. Pada PLC yang lama
digunakan tape, sistem floopy disk . Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan
adanya hard disk yang digunakan untuk pemrograman dan perekaman. Program yang

STT-NYN.ST , 2020 8
| Pendahuluan
telah direkam ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program aslinya
hilang atau mengalami kesalahan.

Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan CPU dengan
komputer utama ( master computer ) yang biasanya digunakan pada pabrik besar atau proses
yang mengkoodinasi banyak Sistem PLC .

Instruksi Dasar Program Leader

Instruksi diagram ladder termasuk instruksi ladder dan instruksi logic block berhubungan
langsung dengan kondisi pada diagram ladder. diagram ladder merupakan salah satu cara
memprogram PLC dan merupakan cara yang paling mudah dibandingkan dengan yang lainnya.
instruksi diagram ladder dilambangkan dengan menggunakan simbol-simbol instruksi.

Instruksi Dasar.
Simbol diagram ladder dan area data operand seperti ditunjukkan pada gambar.Tidak ada
batasan tentang jumlah dari instruksi-instruksi di atas, serta ketentuan tentang jenis instruksi yang
harus digunakan, sepanjang kapasitas memory PLC masih mencukupi anda dapat memakai
sebanyak-banyaknya sesuai dengan kebutuhan kontrol. Enam buah instruksi dasar tersebut
berhubungan dengan kondisi pada diagram ladder. Status dari bit di setiap instruksi akan
menentukan kondisi eksekusi untuk semua instruksi.

Instruksi AND load dan OR load.


Apabila beberapa instruksi dikombinasikan dalam sebuah blok yang mana secara logika
tidak dapat hanya menggunakan isntruksi OR dan AND, maka digunakan instruksi AND LOAD dan
OR LOAD.

Instruksi Kontrol Bit.


Terdapat tujuh instruksi yang secara umum dapat digunakan untuk mengontrol status bit,
yaitu: OUT, OUT NOT, DIFU(13), DIFD(14), SET, RESET, dan KEEP(11). Instruksi ini digunakan
untuk menghidupkan (ON) dan mematikan (OFF) bit dengan cara yang masing-masing berbeda.

a. OUTPUT dan OUTPUT NOT


Setiap bit output secara umum dapat digunakan hanya dalam satu instruksi yang
mengontrol statusnya.
OUTPUT dan OUTPUT NOT digunakan untuk mengontrol status bit berdasarkan pada
kondisi eksekusinya.

STT-NYN.ST , 2020 9
| Pendahuluan
OUT menghidupkan (ON) bit untuk sebuah kondisi eksekusi ON dan mematikan (OFF) bit
untuk kondisi eksekusi OFF.
OUT NOT menghidupkan (ON) bit untuk kondisi eksekusi OFF, dan mematikan (OFF) bit
yang dituju untuk kondisi eksekusi ON.

b. SET dan RESET


SET menghidupkan (ON) bit apabila kondisi eksekusi adalah ON, dan tidak akan
mempengaruhi status bit apabila kondisi eksekusi menjadi OFF. RESET mematikan (OFF)
bit apabila kondisi ekskusi adalah ON, dan tidak akan mempengaruhi status bit meskipun
kondisi eksekusinya menjadi OFF.

c. END-END(01)
END(01) diperlukan pada setiap akhir penulisan program. Jika ada program
subroutine END(01) ditempatkan setelah subroutine yang terakhir. Instruksi yang ditulis
setelah END(01) tidak akan dieksekusi. END(01) dapat ditempatkan dimana saja di dalam
program untuk mengeksekusi semua program pada suatu titik tertentu.
Jika tidak ada instruksi END(01) dalam sebuah program, maka tidak akan ada instruksi
yang dieksekusi.

Instruksi TIMER dan COUNTER.


a. TIMER
Dalam timer parameter SV (Set Volume) adalah antara 000.0 dan 999.9. setiap
nomor TC ini hanya dapat dipakai untuk satu instruksi TIMER atau COUNTER. Nomor yang
dipakai untuk TC pada PLC jenis CPM1 adalah dari nomor 000 s.d. 127.
TC 000 sampai TC 003 dalam PLC jenis CPM1 tidak digunakan untuk TIM namun
digunakan untuk TIMH(15)HIGH SPEED TIMER.
TIMER akan aktif apabila kondisi eksekusi ON dan akan reset apabila kondisi eksekusi
PFF. Sekali TIMER diaktifkan maka TIMER akan menghitung waktu dengan pengurangan
nilai 0.1 mulai dari nilai SV-nya.
Jika kondisi eksekusi tetap ON hingga nilai setnya mencapai nol Flag Timer nomor tersebut
akan ON dan akan tetap ON sampai timer di reset kembali.

b. COUNTER
COUNTER atau biasa disingkat dengan CNT digunakan untuk menghitung mundur
yang dimulai dari nilai SV-nya ketika kondisi eksekusinya beranjak dari OFF ke ON.
Present Values (PV) nilainya akan berkurang satu apabila CNT dieksekusi dengan kondisi
eksekusi ON pada CP (Count Pulse). Jika kondisi eksekusi tidak berubah atau telah
berubah dari ON ke OFF nilai PV-nya akan tidak berubah. Flag dari counter akan ON
apabila PV mencapai nilai nol dan akan tetap ON dan akan OFF apabila counter di-reset.

STT-NYN.ST , 2020 10
| Pendahuluan
Mrencanakan Sistem Kontrol Dengan PLC

Konsep pengontrolan sebuah sistem konrtrol adalah sederhana. Berikut adalah prosedur
operasi dalam merencanakan sebuah sistem kontrol dengan menggunakan pendekatan yang
sistematis, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Tentukan Urutan Kerja Mesin / Peralatan


Pertama, anda harus menentukan peralatan dan sistem yang akan dikontrol. Sistem
yang akan dikontrol dapat berupa peralatan yang merupakan bagian dari mesin atau berupa
proses.

2. Identifikasi Tugas Dari Peralatan Input dan Output Eksternal.


Kedua, semua peralatan input dan output eksternal yang akan dihubungkan ke PLC
harus ditetapkan. Peralatan input dapat berupa sakelar, sensor, dan sebagainya. Sedangkan
peralatan output dapat berupa solenoid, katup electromagnetic, motor dan sebagainya.
Setelah peralatan input dan output teridentifikasi, tentukan jumlah input dan output yang
diperlukan sehingga kita dapat memilih PLC dengan jumlah I/O yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Menulis Program
Berikutnya adalah menulis program ladder berdasarkan pada urutan operasi dari sistem
kontrol.

4. Memasukkan Program ke Memori


Setelah memberi supply tegangan ke PLC, kemudian PLC dikonfigurasi terlebih dahulu
menurut jenis PLC yang digunakan. Masukkan program ke memori dengan menggunakan
komputer atau alat pemrogram lainnya.
Setelah selesai memasukkan program ke memori, anda harus memeriksa kode error untuk
mengetahui ada kesalahan atau tidak. Dan bila mana perlu simulasikan semua operasi untuk
mengetahui apakah semuanya telah bekerja dengan semestinya atau tidak.

STT-NYN.ST , 2020 11
| Pendahuluan
5. Menjalankan Sistem

Sebelum tombol tekan ditekan yakinkan bahwa semua pengawatan input dan output adalah
benar berdasarkan masing-masing tugas yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah anda yakin
maka operasi PLC sekarang boleh mulai dijalankan.

Contoh Program
Rangkaian Self Holding
Ketika tombol Start ditekan, maka motor MC akan menyala (berputar). Dan ketika tombol
Stop ditekan, maka motor MC akan berhenti sementara. Dan apabila kita lepas tombol Stop
tersebut , maka motor akan menyala (berputar) kembali.

STT-NYN.ST , 2020 12
| Pendahuluan
Rangkaian Kontrol Berurutan
Ketika tombol start ditekan motor (M) akan bergerak dari kiri ke kanan. Apabila LS2 ON
motor berhenti dan setelah 5 detik motor bergerak kembali (dari kanan ke kiri). Apabila LS1 On
motor akan berhenti dan satu kali proses berurutan telah selesai, untuk kemudian menunggu
perintah berikutnya.

Bagian-Bagian PLC

Sebelum kita membuat program kedalam PLC sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu
komponen-komponen dari PLC itu sendiri, agar kita tidak membuat kesalahan lagi dalam membuat
program. Kita harus mengetahui karakteristik-karakteristik dari masing-masing komponen itu
sendiri. dalam chapter ini akan dibahas mengenai beberapa komponen-komponen yang umumnya
terdapat pada PLC.
1.1 Bagian-bagian CPU CPM1A

Komponen-komponen dari CPU CPM1A seperti ditunjukkan pada gambar.

STT-NYN.ST , 2020 13
| Pendahuluan
Indikator Status PLC
Indikator Status Arti
PWR (green) ON Power diberikan ke PLC
OFF Power tidak diberikan ke PLC
RUN (green) ON PLC beroperasi pada mode RUN atau MONITOR
OFF PLC pada mode PROGRAM atau terjadi kesalahan fatal
ERR/ALM (red) ON Terjadi kesalahan fatal (Operasi PLC terhenti)
Berkedip Terjadi kesalahan yang tidak fatal (Operasi PLC tetap berlangsung)
OFF Mengindikasikan beroperasi normal
COMM (orange) ON Data sedang ditransfer melalui Peripheral Port
OFF Data sedang tidak ditransfer melalui Peripheral Port

Indikator Input
Indikator ini akan menyala apabila input ON. Apabila terjadi kesalahan fatal, lampu
indikator berubah sebagai berikut:
CPU atau I/O bus error : input indikator OFF
Memory atau sistem error : input indikator tetap pada status sebelum kesalahan
(error) terjadi, meskipun status input berubah

Induktor Output
Indikator ini menyala ketika rele output ON.

1.2 Komunikasi Host Link


Dengan komunikasi Host Link memungkinkan sebuah host komputer mengontrol
sampai 32 PLC OMRON. Untuk menghubungkan PLC dengan komputer dapat menggunakan
adapter RS-232C atau RS-422.

a. Komunikasi 1-1
Komunikasi seperti ditunjukkan pada gambar adalah metoda hubungan 1:1 yaitu hubungan
antara PLC CPM1 dengan Komputer IBM PC/AT atau komputer yang kompatibel dengan
IBM PC/AT.

Bagian dan fungsi dari komponen-komponen tersebut adalah:


Mode Setting Switch
Set saklar ini ke host apabila akan menggunakan sistem host link untuk menghubungkan
ke personal komputer. Dan set saklar ke NT apabila ingin menghubungkan PLC ke
komputer dengan metoda 1:1 NT Link.
Connector
Connector ini digunakan sebagai penghubung ke CPU Peripheral Port.
RS-232C Port
Dengan menggunakan kabel RS-232C Port ini dihubungkan ke peralatan lain seperti
Personal Computer, Peralatan Peripheral dan Terminal Pemrogram.

STT-NYN.ST , 2020 14
| Pendahuluan
b. Struktur Area Memory PLC-CPM1A
Dalam tabel berikut ini adalah merupakan struktur area memory dari PLC tipe CPM1A
Keterangan:

Area IR (Internal Relay)


Bit-bit dalam area IR mulai dari IR00000 sampai IR00915 dialokasikan untuk terminal CPU
dan unit I/O. Bit input mulai dari IR00000, dan bit output mulai dari IR01000.
Bit IRwork dapat digunakan secara bebas dalam program.
Dan ini hanya digunakan dalam program, IRwork tidak secara langsung dialokasikan untuk
terminal I/O eksternal.

SR (Special Relay)
Bit rele spesial ini adalah bit yang digunakan untuk fungsi-fungsi khusus seperti untuk flags
(misalnya, dalam operasi penjumlahan terdapat kelebihan digit, maka carry flag akan set
"1"), kontrol bit PLC, informasi kondisi PLC, dan sistem clock.

AR (Auxilary Relay)
Bit AR ini adalah bit yang digunakan untuk flag yang berhubungan dengan operasi PLC
CPM1A. Bit ini diantaranya digunakan untuk menunjukkan kondisi PLC yang disebabkan
oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi I/O spesial, kondisi unit input/ ouput, kondisi
CPU PLC, kondisi memory PLC dan sebagainya.

HR (Holding Relay)
Dapat difungsikan untuk menyimpan data (bit-bit penting) karena tidak akan hilang
walaupun sumber tegangan PLC mati.
LR (Link Relay)
Digunakan untuk link data pada PLC Link System. Artinya untuk tukar-menukar informasi
antar dua atau lebih PLC dalam suatu sistem kontrol yang saling berhubungan satu sama
lain.

TR (Tempory Relay)
Berfungsi untuk menyimpan sementara kondisi logika program ladder yang mempunyai titik
pencabangan khusus.

TC (Timer / Counter)
Untuk mendefinisikan suatu sistem tunda waktu (timer), ataupun untuk penghitung
(counter). Untuk timer TIM mempunyai orde waktu 100 ms dan TIMH mempunyai orde
waktu 10 ms. TIM 000 s.d TIM 015 dapat dioperasikan secara interrupt untuk mendapatkan
waktu yang lebih presisi.

DM (Data Memory)
Data memory berfungsi untuk penyimpanan data-data program, karena isi DM tidak akan

STT-NYN.ST , 2020 15
| Pendahuluan
hilang walaupun sumber tegangan PLC mati. DM word mulai dari DM0000 sampai DM0999
dan DM1022 dan DM1023 dapat digunakan secara bebas dalam program.
DM word yang dialokasikan untuk fungsi-fungsi khusus, adalah:
 DM Read/Write
Pada DM ini data bisa ditulis dan dihapus oleh program yang kita buat.
 DM Error Log
Pada DM ini disimpan informasi-informasi penting dalam hal PLC mengalami
kegagalam sistem operasionalnya.
 DM Read Only
Dalam DM ini data hanya dapat dibaca saja (tidak bisa ditulisi)
 DM PC Set Up
Data yang diberikan pada DM ini berfungsi untuk Setup PLC. Pada DM inilah
kemampuan kerja PLC didefinisikan untuk pertama kali sebelum PLC tersebut
diprogram dan dioperasikan pada suatu sistem kontrol.

SOFTWARE PEMOGRAMAN SYSWIN

Software Omron SYSWIN didesain untuk digunakan pada PLC dengan seri SYSMAC C dan
CV. Software dilengkapi dengan fasilitas metoda pembuatan dan pemeliharaan program serta
pengujian operasi, baik pada saat online maupun offline.
SYSWIN mempunyai fasilitas yang koperhensif yang dapat dimanfaatkan oleh pemrogram, mulai
dari mengedit, network debugging, termasuk juga:
 Pembuatan program baru
 Pengeditan dan store program
 Upload dan Download program ke PLC
 Status program selama program dieksekusi PLC
 Pemberian keterangan pada Program
 Pemeliharaan library files

STT-NYN.ST , 2020 16
| Pendahuluan
Pencetakan program dan dokumentasi termasuk cross-references.

SYSWIN dapat dijalankan di Microsoft Windows (versi 3.1 atau versi di atasnya)
mengkonfigurasi dengan cepat sebuah proyek khusus, memasukkan network dan data program.

SYSWIN mudah digunakan dan memungkinkan pemrogram dapat mengkonfigurasi dengan


cepat sebuah proyek khusus, memasukkan network dan data program.
Program PLC dapat dibuat dalam bahasa Ladder atau Statement List.
Editor statement list memungkinkan program PLC dapat dilihat dan diperiksa dalam format
mnemonic.

Software SYSWIN berkomunikasi dengan SYSMAC C atau CV melalui antarmuka (serial


interface) RS-232C atau RS-422, atau SYSLINK untuk layanan jaringan.
Setelah software terinstal Windows Program Manager akan menampakkan grup windows baru
untuk SYSWIN. Dengan demikian software sudah siap untuk dijalankan, dan dapat dimulai dengan
cara meng-klik dua kali pada icon SYSWIN.
Jika pilihan Auto-Connect dipilih pada SYSWIN Preferences maka secara otomatis softwre akan
mulai jalan dengan memeriksa port komuinikasi yang dipilih sesuai dengan defaultnya.
Window SYSWIN mempunyai keunggulan yaitu dengan menggunakan keyboard atau mouse atau
kedua-duanya kita dapat dengan mudah membuat program control

Membuat Network
Pada contoh di bawah kita hanya akan menggunakan tiga buah elemen (instruksi) pada network
pertama. Simbol instruksi ditempatkan secara berurutan mulai dari kiri ke kanan.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

 Tekan tombol (#), maka kotak dialog akan nampak kemudian anda dapat memasukkan
informasi kontak dialog tersebut.

 Masukkan "253.13" sebagai alamat, kemudian tekan Enter, maka identifikasi alamat akan
ditampilkan di atas simbol dalam program.

 Tekan kembali tombol (#) untuk menempatkan kontak yang lain, dan kemudian kotak
dialog akan tampak kembali.

 Masukkan "HR1" sebagai alamat, dan kemudian tekan Enter, maka identifikasi alamat akan
ditampilkan di atas simbol yang tertulis dengan format bit-HR00.01.

 Tekan tombol (-) dua kali, maka garis penyambung horisontal akan berpindah ke kanan.

 Tekan "O" untuk menempatkan instruksi output, maka dialog output akan tampak.

 Masukkan "200" sebagai alamat, kemudian tekan Enter, maka simbol akan ditampilkan
dengan alamat 2.00, dan simbol instruksi ini akan menyambung dengan rel sebelah kanan,
dengan demikian maka sudah lengkaplah dalam membuat network.

Pengalamatan Dalam SYSWIN Ini adalah sangat penting untuk menggunakan bentuk
standar pengalamatan dalam SYSWIN. Pengalamatan mempunyai dua komponen yaitu chanel dan
nomor bit antara keduanya harus dipisahkan dengan sebuah titik. Pada contoh di atas alamat "200"
oleh SYSWIN diinterpretasikan sebagai "2.00", ini berarti menggunakan bit nol pada alamat 200.
Pada langkah ke dua dalam contoh di atas kita menggunakan "253.13", ini berarti kita
menggunakan bit 13 pada chanel 253.

Memperluas & Menambah Network


Memperluas Network
Beberapa network dapat diperluas dengan fungsi pengeditan yang sederhana. Sebagai contoh,
untuk membuat instruksi OR pada awal network cukup melakukan langkah sebagai berikut:

 Tempatkan kursor pada posisi simbol paling kanan. Gunakan tombol anak panah untuk
memindahkan pada posisi tersebut.

STT-NYN.ST , 2020 17
| Pendahuluan
 Tekan tombol anak panah turun (Down Arrow) untuk membuat garis simbol baru, maka
network akan diperluas ke arah bawah, dan kursor akan terdapat di rel sebelah kiri, dan
siap untuk disisipi simbol baru.

 Tekan tombol (#) untuk menempatkan kontak NO, maka kotak dialog akan tampak.

 Masukkan "HR0" sebagai alamat, kemudian tekan Enter. Dengan demikian maka window
akan menutup dan alamat HR000.00 akan tertulis di atas simbol.

 Tekan tombol anak panah ke atas (Up-Arrow) untuk memindahkan ke garis atas. Kursor
diposisikan utnuk siap disisipi garis vertikal baru.

 Tekan "1" untuk menyisipi garis penghubung vertikal, dengan demikian maka garis
pertama dan kedua sekarang tersambung.

Menambah Network
Melanjutkan pembuatan program biasanya anda memerlukan network baru. Gunakan perintah
Block/Insert Network untuk membuka network baru. Dialog akan meminta penyisipan di atas atau
di bawah network yang dipilih.
Apabila anda telah memilih maka sebuah network baru akan tampak dalam ruang kerja, dan anda
dapat memulai memasukkan instruksi pada network.

Memasukkan Fungsi, Timer dan Counter


Kebanyakan dalam penulisan program dengan menggunakan bahasa Ladder akan menggunakan fungsi sebagai
tambahan pada instruksi dasar, yaitu biasanya menggunakan timers dan counters.
Dalam memasukkan instruksi fungsi timer dan counter adalah sama dengan instruksi dasar, tetapi oleh karena pada
timer dan counter memerlukan parameter data untuk mengoperasikan fungsi tersebut, sehingga mempunyai dialog
yang berbeda dengan instruksi dasar.

Menyimpan dan Membuka File Proyek


Menyimpan file proyek pada disk dapat dilakukan sama seperti pada aplikasi-aplikasi
Window lainnya.
File proyek SYSWIN disimpan dalam sebuah file dengan format tertentu, dan hanya dapat dibaca
dengan menggunakan software SYSWIN.
Beberapa macam format file digunakan, tergantung pada metoda dari pemrograman yang
digunakan untuk membuat proyek, dan versi dari SYSWIN yang digunakan untuk membaut proyek
tersebut.
File-file tesebut bisa diidentifikasikan dengan nama extension file-nya, sebagai contoh:
Proyek.SWP SYSWIN 2.0 Program
Proyek.SWL SYSWIN 2.0 Library
Proyek.SWB SYSWIN 2.0 Back-up File
Anda dapat menyimpan file kapan saja, selama testing, dan khususnya saat komputer dan PLC
terhubung.
Ketika anda mengubah proyek, SYSWIN akan mengingatkan apakah proyek sebelumnya akan
dialihkan ke proyek yang baru atau masih mempertahankan proyek yang lama.

a. Menyimpan File ke Disk

Dengan menggunakan perintah File/Save Project kita dapat menyimpan sebuah proyek
ke disk, apabila anda telah menyimpan proyek ke disk sekali dan anda mengubah
proyek kemudian anda menyimpan kembali dengan nama file yang sama, maka file
yang lama akan tertimpa (overwrite) dengan file yang baru.
Anda dapat menggunakan icon toolbar atau menu untuk menyimpan proyek ke disk.
Ketika anda untuk pertama kalinya menyimpan sebuah proyek, maka dialog standar
window untuk penyimpan file akan tampak di layar, dengan demikian anda dapat
menempatkan dan memberi nama file. Untuk menyimpan file ikuti langkah-langkah
sebagai berikut:

 Tempatkan File Pada Directory Yang Anda Pilih


Gunakan Directories dan Drives untuk mencari tempat dimana file akan
ditempatkan.

STT-NYN.ST , 2020 18
| Pendahuluan
 Beri Nama Proyek
Pilih File Name, dan beri nama file proyek yang sesuai (panjang nama file
maksimum 8 karakter).

 Periksa Format File Yang Akan Disimpan


Program file akan disimpan sebagai (.SWP) atau sebagai library (.SWL) tergantung
pada saat menetapkan format file dalam dialog Project Setup.

 Klik OK Untuk Mengawali Penyimpanan File

b. Membuka File dari Disk


Proyek yang telah tersimpan di disk dapat dibuka dengan perintah File/Open Project. Dialog
Open Project akan muncul sama seperti pada aplikasi Window yang lainnya.

 Pilih directory dimana file project tersimpan.

 Pilih format file yang diinginkan, anda dapat memilih jenis format file pada daftar
format file.

Pilih dan buka proyek yang diinginkan, dengan cara meng-klik dua kali pada nama file yang
anda inginkan, atau klik sekali pada nama proyek yang diinginkan kemudian klik tombol
OK.

Pengujian Program
Bekerja dengan SYSWIN dalam keadaan komputer terhubung dengan PLC, berarti anda
mengontrol semua aspek transfer program dan data antara komputer dan PLC. Anda dapat
memonitor operasi dari program, termasuk area data memori yang sedang dimodifikasi, dan
perubahan interaksi instruksi dan data pada saat program jalan atau program tidak dijalankan.
Terdapat lima elemen pemrograman dalam keadaan komputer terhubung dengan PLC, yaitu:
 Setup hubungan, termasuk komunikasinya
 Download program dan eksekusi
 Memonitor program
 Pengeditan program saat online
 Pengeditan area memory PLC
Sebelum menghubungkan komputer dengan PLC anda harus mengetahui dengan pasti
tentang spesifikasi peralatan yang dipakai sehingga tidak mengalami kesalahan dalam melakukan
set-up.
Berikut adalah checklist yang mungkin dapat membantu anda dalam memeriksa hubungan antara
PLC dengan Komputer.

 Tetapkan Parameter Esensial dari PLC


Periksa bahwa proyek yang dibuat sesuai dengan jenis PLC yang digunakan. Catat
karekateristik yang penting dari PLC yang berkaitan dengan: memory, setup I/O, dan
sebagainya.

 Tetapkan Jenis Komunikasi Yang Digunakan


Yakinkan bahwa komputer telah dikonfigurasi dengan benar untuk berkomunikasi dengan
PLC.

 Periksa Proyek Dalam Hal Ketelitian Dan Kelengkapannya


Gunakan SYSWIN tools untuk memeriksa isi proyek dan network, dan bilamana perlu buat
copynya.

 Buat Catatan Yang Sesuai Mengenai Tugas / Fungsi Dari I/O


Buat daftar dari semua peralatan I/O dan beri keterangan tugas / fungsinya.

Buat Map Memory PLC Yang Digunakan


Buat catatan tentang variable yang dipakai dalam program, yang mana ini dapat didapatkan dalam
memory PLC untuk keperluan Monitoring.

STT-NYN.ST , 2020 19
| Pendahuluan
Setup Komunikasi PLC
Untuk menghubungkan PLC dengan komputer, maka memerlukan set-up hardware dan
software yang sesuai. Anda boleh menghidupkan PLC apabila telah betul-betul secara fisik antara
komputer dengan PLC terhubung.
Untuk memeriksa hubungan anda dapat menghidupkan PLC, kemudian gunakan perintah Project /
Comunications untuk set-up parameter software dan tes hubungan. Dalam dialog ini anda dapat
menggunakan daftar dan memilih parameter yang akan digunakan, seperti:

 Port
Pilih nama dari port yang akan digunakan untuk hubungan ke PLC

 Unit
Masukkan data tentang jumlah PLC yang akan dihubungkan dalam sistem.

 Baud
Pilih kecepatan komunikasi yang diinginkan, dan ini harus cocok dengan set-up yang ada di
PLC.

 Protokol
Pilih jenis protokol komunikasi yang diinginkan, dan ini sekali lagi harus sesuai dengan set-
up dalam PLC.

Tes Hubungan
Setelah set parameter selesai, klik pada tombol Test PLC untuk melihat apakah ada hubungan atau
tidak. Apabila ada hubungan, maka akan ditampakkan dalam layar kata "Connected", dengan
demikian kini anda siap untuk memulai melakukan operasi on-line yang lain.

Operasi Mode PLC


Sebelum melakukan download dan eksekusi, adalah penting untuk mengetahui pada mode
mana PLC dapat di set ketika sedang on-line. Mode operasi PLC dapat di set dengan menggunakan
perintah Online / Mode.
Memilih mode baru akan mengubah kondisi PLC segera setelah anda menerima dialog sesuai
keinginan.

 Mode Monitor
Pada mode monitor sementara program dalam keadaan jalan dan komputer terhubung
dengan PLC program dapat diedit.

 Mode Run
Pada mode ini membuat PLC mengeksekusi program. Pada mode ini umumnya digunakan
untuk pengujian final setelah program di-tes dan di-debug. SYSWIN tidak dapat menulis ke
PLC dalam kondisi PLC pada mode RUN.

Mode
Stop/Program
Memilih mode Stop sama saja menghentikan PLC, dan pada mode ini digunakan untuk me-
download program dan data ke PLC.

Download Program PLC


Untuk mentransfer program dari komputer ke PLC, menggunakan perintah
Online/Download. PLC harus dalam posisi mode Stop/Program untuk dapat melakukan download.
Dalam dialog download memberikan beberapa pilihan tentang jenis PLC dan kemudian anda
memilih jenis PLC yang digunakan, semua elemen yang anda pilih dalam dialog akan di download
ke PLC.

STT-NYN.ST , 2020 20
| Pendahuluan
STRUKTUR PROGRAM
Meskipun dalam pembuatan program kita dapat menggunakan hanya satu network, namun
SYSWIN mempunyai fasilitas dalam pembuatan program, dimana beberapa network dikemas dalam
satu grup.

Konsep dari pemograman dalam sebuag blok adalah merupakan hal baru dalam SUSWIN
2.0, dan ini diesain untuk mempermudah dalam menulis / membuat program, yaitu dengan cara
memisahkan blok-blok tersebut dan mengaturnya.

Satu hal yang baru yang terdapat dalam SYSWIN vwrsi ini adalah mempuyai keunggulan
bahwa program dapat dibuat dalam sebuah blok yang didalam blok tersebut berisi beberapa grup,
dengan demikian kita cukup menulis beberapa program yang lebih kecil yang kemudian dapat
digabungmenjadi program yang besar, seperti ditunjukan pada contoh dibawah.

STT-NYN.ST , 2020 21
| Pendahuluan
Cara Pengoperasian Trainer PLC

CARA PENGOPERASIAN TRAINER PLC TYPE TRO-ELO 20

1. Dengan menggunakan kabel penghubung, hubungkan soket inlet (9) ke sumber tegangan
220 VAC.
2. Kemudian hubungkan soket (+) sumber tegangan 24 VDC ke soket (+) 24 VDC pada
terminal input, dan soket (-) sumber tegangan DC ke soket COM pada terminal input.

3. Untuk melakukan pengawatan rangkaian output, hubungkan soket sumber tegangan 220
VAC yang ada trainer ke soket COM1, COM2, COM3 atau COM4. Kemudian melalui soket
terminal output dengan kode nomor 00 sampai 07 hubungkan ke peralatan output dan dari
peralatan output kembali ke sumber tegangan 220 VAC yang ada di trainer.
4. Dengan demikian sekarang anda siap untuk mengaktifkan trainer dengan menekan sakelar
utama ke posisi ON.
5. Dalam posisi ini anda diperbolehkan untuk memasukkan program ke PLC dan menguji
program yang telah anda masukkan ke dalam memori PLC.
6. Untuk lebih jelasnya agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pengawatan trainer PLC
type TRO-ELO 20I ini, lihat contoh pengawatan trainer PLC dalam tiga kondisi, yaitu:
a. Pengawatan trainer PLC apabila hanya menggunakan peralatan input dan output yang
ada di trainer PLC.
b. Pengawatan trainer PLC apabila menggunakan peralatan input dan output dari luar
tainer.
c. Pengawatan trainer PLC apabila menggunakan peralatan input dan output campuran
antara dari luar dan dalam trainer.

Bagian Alat dan Fungsi


1. PLC
PLC ini adalah merupakan bagian utama dari trainer ini, semua proses kontrol
dilakukan pada bagian ini.
2. Adapter Komunikasi
Adapter ini merupakan antarmuka (interface) komunikasi dan digunakan apabila kita
akan menghubungkan PLC dengan Komputer-PC (personal Computer).
3. Soket (+24 VDC) Terminal Input
Tegangan +24 VDC yang diambil dari sumber tegangan DC diberikan ke terminal input
melalui soket ini, agar sistem input dapat bekerja.
4. Soket COM Terminal Input
Soket ini dihubungkan ke soket (-) dari sumber tegangan DC.
5. Sakelar Utama
Sakelar utama ini berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan trainer ini.
6. Sekring (2A)
Sekring ini digunakan sebagai pengaman utama dari trainer ini.
7. Sumber Tegangan 24 VDC
Melalui soket yang ada di bagian alat ini kita dapat mengambil tegangan 24 VDC

STT-NYN.ST , 2020 22
| Pendahuluan
melalui soket (+) dan (-) untuk dipakai sebagai pensuplai daya untuk rangkaian input
(maksimum 0,2 Ampere).
8. Sumber Tegangan 220 VAC
Pada bagian alat ini kita dapat mengambil tegangan 220 VAC melalui soket-soketnya
untuk dipakai sebagai supply tegangan pada rangkaian output.
9. Soket Inlet
Dengan menggunakan kabel penghubung soket ini dihubungkan ke stop kontak
dengan sumber tegangn 220 VAC/50 Hz untuk memberi supply daya ke trainer PLC.
10. Soket Terminal Input
Melalui soket ini dapat dihubungkan dengan peralatan input dari luar trainer PLC
seperti tombol tekan, limit switc, dan sebagainya (untuk peralatan input yang ada
trainer sudah tersambung / terangkai di dalam).
Jumlah peralatan dari luar trainer yang dapat dihubungkan adalah 12 buah melalui
soket terminal input dengan kode nomor dari 00 sampai 11.
11. Soket Terminal Output
Soket ini adalah soket terminal output, dimana soket-soket dengan kode COM1 sampai
COM4 dan 00 sampai 07 dapat dihubungkan dengan peralatan output baik yang ada di
internal maupun eksternal PLC.
12. Sakelar Input
Sakelar ini merupakan peralatan input untuk memberikan sinyal input ke PLC yang
telah terangkai di dalam trainer, anda dapat langsung menggunakannya tanpa
merangkai terlebih dahulu.
13. Soket Lampu
Lampu indikator 220VAC ini dapat digunakan sebagai semulasi peralatan output yang
dihubungkan ke PLC melalui terminal output.

STT-NYN.ST , 2020 23
| Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai