halloo....
kali ini saya akan membahas tentang pengertian PLC dan perbedaan jenis-jenis
PLC
langsung saja,
2. Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
a. Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul – modul
b. Berukuran besar
c. Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah
lebih banyak)
d. Memungkinkan penambahan modul – modul khusus
Berikut ini contoh PLC modular dari Omron.
Sumber : OMRON, Programmable Controllers, (OMRON : 2004)
SHARE WITH OTHERS
Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol
proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah menganalisa sinyal input
kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Keadaan input PLC
digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC melakukan instruksi logika yang di
program pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa sensor photo elektrik, push
button pada panel kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu
sinyal yang dapat masuk ke dalam PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang
menyalakan lampu indikator, relay yang menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat
digerakkan oleh sinyal output dari PLC.
Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-
instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus seperti : logika pewaktuan, sekuensial dan
aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul-modul I/O baik
analog maupun digital.
PLC merupakan peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor
keadaan dariperalatan input untuk kemudian di analisa sesuai dengan kebutuhan perencana
(programmer) untuk mengontrol keadaan output. Sinyal input diberikan kedalam input card.
Ada 2 jenis input card, yaitu :
setiap ouput card mempunyai alamat tertentu dan diproses oleh mikroprosesor menurut
alamatnya. Banyaknya output tergantung jenis PLC- nya. Pada PLC juga dipersiapkan internal
input dan output untuk proses dalam PLC sesuai dengan kebutuhan program. Dimana internal
input dan output ini hanya sebagai flag dalam proses. Di dalam PLC juga dipersiapkan timer
yang dapat dibuat dalam konfigurasi on delai , off delai, on timer, off timer dan lain- lain sesuai
dengan programnya. Untuk memproses timer tersebut, PLC memanggil berdasarkan
alamatnya.
Untuk melaksanakan sebagai kontrol system, PLC ini didukung oleh perangkat lunak yang
merupakan bagian peting dari PLC. Program PLC biasanyaterdiri dari 2 jenis yaitu ladder
diagram dan instruksi dasar diagram, setiap PLC mempunyai perbedaan dalam penulisan
program.
2. Memory
Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan memberikan
lokasi-lokasi dimana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan
peralatan memory semi konduktor seperti RAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only
Memory), dan PROM (Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses yang
cepat dan program-program yang terdapat di dalamnya dapat deprogram ulang sesuai dengan
keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memory, maksudnya program
program yang terdapat mudah hilang jika supply listrik padam.
Dengan demikian untuk mengatasiu supply listrik yang padam tersebut maka diberi supply
cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM. Seringkali CMOS RAM dipilih
untuk pemakaian power yang rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira-kira lima tahun
sebelum harus diganti.
3. Input / Output
Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mngontrol sebuah proses atau operasi mesin,
maka peran modul input / output sangatlah penting karena modul ini merupakan suatu
perantara antara perangkat kontrol dengan CPU. Suatu peralatan yang dihubungkan ke PLC
dimana megirimkan suatu sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam
PLC melalui terminal atau melalui kaki – kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal
memasuki PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi di dalam memory
dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit. Ada juga output bit di
dalam memori dimana diberikan oleh output poin pada unit, sinyal output dikirim ke peralatan
output.
Setiap input/output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan selama membuat
program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan output didalam program. Indikasi
urutan status dari input output ditandai Light Emiting Diode (LED) pada PLC atau modul
input/output, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengecekan proses pengoperasian input /
output dari PLC itu sendiri.
4. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik. Power supply merubah tegangan
input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai daya
listrik mengkonversikan suplai daya PLN (220 V) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul
input /output.
Tweet
Related Posts :
NFB (No Fuse Breaker)
- Flexibility
Pada awalnya, setiap mesin produksi yang dikendalikan secara
elektronik memerlukan masing-masing kendali, misalnya 12
mesin memerlukan 12 kontroler. Sekarang dengan menggunakan
satu model dari PLC dapat mengendalikan salah satu dari 12
mesin tersebut. Tiap mesin dikendalikan dengan masing-masing
program sendiri.
- Perubahan implementasi dan koreksi error
Dengan menggunakan tipe relay yang terhubung pada panel,
perubahan program akan memerlukan waktu untuk
menghubungkan kembali panel dan peralatan. Sedangkan
dengan menggunakan PLC untuk melakukan perubahan
program, tidak memerlukan waktu yang lama yaitu dengan cara
merubahnya pada sebuah software. Dan jika kesalahan program
terjadi, maka kesalahan dapat langsung dideteksi keberadaannya
dengan memonitor secara langsung. Perubahannya sangat
mudah, hanya mengubah diagram laddernya.
- Memonitor hasil
Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest, diteliti dan
dimodifikasi pada kantor atau laboratorium, sehingga efisiensi
waktu dapat dicapai. Untuk menguji program PLC tidak harus
diinstalasikan dahulu ke alat yang hendak dijalankan, tetapi dapat
dilihat langsung pada CPU PLC atau dilihat pada software
pendukungnya.
- Observasi visual
Operasi dari rangkaian PLC dapat dilihat selama dioperasikan
secara langsung melalui layar CRT. Jika ada kesalahan operasi
maupun kesalahan yang lain dapat langsung diketahui. Jalur
logika akan menyala pada layar sehingga perbaikan dapat lebih
cepat dilakukan melalui observasi visual. Bahkan beberapa PLC
dapat memberikan pesan jika terjadi kesalahan.
- Kecepatan operasi
Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan operasi daripada
relay pada saat bekerja yaitu dalam beberapa mikro detik.
Sehingga dapat menentukan kecepatan output dari alat yang
digunakan.
- Reliability
Peralatan solid state umumnya lebih tahan dibandingkan dengan
relay atau timer mekanik. PLC mampu bekerja pada kondisi
lingkungan yang berat, misalnya goncangan, debu, suhu yang
tinggi, dan sebagainya.
- Dokumentasi
Mencetak rangkaian PLC dapat dilakukan segera secara nyata
sebagian atau keseluruhan rangkaian tanpa perlu melihat pada
blueprint yang belum tentu up to date, dan juga tidak perlu
memeriksa jalur kabel dengan rangkaian.
-nKeamanan
Program PLC tidak dapat diubah oleh sembarang orang dan
dapat dibuatkan password. Sedangkan panel relay biasa
memungkinkan terjadinya perubahan yang sulit untuk dideteksi.
- Kondisi lingkungan
Lingkungan proses tertentu seperti panas yang tinggi dan getaran
,interferensi dengan peralatan listrik lain membuat keterbatasan
pemakaian PLC.
- Pengoperasian yang aman
Pada penggunaan sistem relay, jika sumber daya padam akan
langsung mematikan seluruh rangkaian dan tidak secara otomatis
bekerja kembali PLC akan langsung menjalankan proses yang di
program, namun hal ini tergantung dari program yang dibuat.
- Output unit
Output digital : Output Point Digital 1.
o Relay Output
o AC 110 V output
o AC 220 V output
o DC 24 V output,tipe PNP dan tipe NPN.
- Peripheral
Yang termasuk dalam peripheral adalah :
1. SSS (Sysmac Support Software)
2. PROM writer
3. GPC (Graphic Programming Console)
4. FIT (Factory Intelegent Terminal)
Memori
Agar PLC dapat bekerja sesuai harapan maka dibutuhkan suatu
program untuk menjalankannya. Program tersebut harus
disimpan dengan cara tertentu agar PLC dapat mengakses
perintah-perintah sesuai yang diinstruksikan. Disamping itu juga
diperlukan untuk menyimpan data sementara selama
pelaksanaan program.
Programming Console
Perangkat ini merupakan panel pemrograman yang didalamnya
terdapat RAM (Random Access Memory) yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan semi permanen pada sebuah program yang
sedang dibuat atau dimodifikasi. Program yang dituliskan ke
dalam console harus dalam bentuk mnemonic. Perangkat ini
dapat dihubungkan langsung ke CPU dengan menggunakan
kabel ekstention yang dapat dipasang dan dilepas setiap saat.
Apabila proses eksekusi program telah melewati satu putaran
maka panel (Programming Console) ini dapat dicabut dan
dipindahkan ke CPU lain, sedangkan CPU yang pertama tadi
masih tetap bisa untuk menjalankan programnya, tetapi harus
pada posisi RUN atau MONITOR
Tweet
Kategori: Sistem Kontrol
Solid State Relay (SS
PLC Dasar
PLC (Progammable Logic Controller) DASAR
1) Pengertian PLC (Progammable Logic Controller)
Dunia industri semakin pesat berkembang semakin membutuhkan otomatisasi sistem, untuk
menjawab hal tersebut maka munculah teknologi PLC (Progammable Logic Controller). PLC
adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai
pada sistem kontrol proses konvensional (Eko Putra, Agfianto. 2004:1). PLC bekerja dengan
cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan
melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan
keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati). Pengguna membuat program (dengan
menggunakan ladder program atau diagram tangga) yang kemudian dijalankan oleh PLC yang
bersangkutan.
2) Keuntungan Dari PLC (Progammable Logic Controller)
Ada beberapa keuntungan menggunakan PLC, diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Waktu implementasi proyek dipersingkat.
b) Modifikasi lebih mudah tanpa biaya tambahan.
c) Biaya proyek dapat dikalkulasi secara akurat.
d) Training penguasaan teknik lebih cepat.
e) Perancangan dengan mudah diubah dengan software, perubahan dan penambahan dapat dengan
mudah dilakukan dalam software.
f) Aplikasi control yang luas serta maintenance atau perawatan yang mudah.
g) Keandalan yang tinggi, perangkat controller standar, serta dapat menerima kondisi lingkungan
industri yang berat.
3) Sistem PLC (Progammable Logic Controller)
Sistem PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit prosesor, bagian
masukan/keluaran, dan perangkat pemrograman. Fungsi kerja dari ketiga komponen tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1. Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC
a. Unit Prosesor
Prosesor adalah bagian pemroses dari sistem PLC yang akan membuat keputusan
logika. Keputusan yang telah dibuat berdasarkan pada program yang telah disimpankan pada
memori. Prosesor adalah bagian dari Central Processing Unit(CPU) dari PLC yang akan
menerima, menganalisa, memproses dan memberikan informasi ke modul keluaran. Di dalam
CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan dari ribuan relai. Hal tersebut bukan berarti di
dalamnya terdapat banyak relai dalam ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian
elektronika digital yang dapat difungsikan sebagai kontak NO dan NC relai.
Memori berfungsi sebagai tempat di mana informasi tersebut disimpan. Ada
bermacam-macam jenis serpih memori dalam bentuk Integrated Circuits (IC). Salah satu jenis
memori yang digunakan dalam CPU PLC adalah Random Access Memory(RAM). Satu kerugian
dari jenis memori tersebut adalah diperlukannya catu daya untuk menjaga agar memori tetap
bekerja. Pada aplikasi PLC diperlukan catu daya cadangan yang digunakan untuk menjaga agar
isi dari memori tidak hilang apabila tiba-tiba catu daya hilang.
Read Only Memory (ROM) adalah jenis memori yang semi permanent dan tidak
dapat diubah dengan pengubah program. Memori tersebut hanya digunakan untuk membaca saja
dan jenis memori tersebut tidak memerlukan catu daya cadangan karena isi memori tidak hilang
meskipun catu daya terputus.
Programmable Read Only Memory (PROM) adalah jenis lain dari memori yang
bekerja hampir menyerupai ROM, dengan satu pengecualian yaitu bisa diprogram. PROM
dirancang untuk diisi dengan program yang terprogram. Apabila data dapat diubah, maka dapat
diadakan pemrograman. Pemrograman ulang dari PROM, membutuhkan perlengkapan khusus
yaitu PROM Programmer di mana PLC sendiri tidak dapat melakukannya.
b. Perangkat dan Modul Masukan
Perangkat masukan merupakan perangkat keras yang dapat digunakan untuk
memberikan sinyal kepada modul masukan. Sistem PLC dapat memiliki jumlah perangkat
masukan sesuai dengan sistem yang diinginkan. Fungsi dari perangkat masukan untuk
memberikan perintah khusus sesuai dengan kinerja perangkat masukan yang digunakan,
misalnya menjalankan atau menghentikan motor. Dalam hal tersebut seperti misalnya, perangkat
masukan yang digunakan adalah push button yang bekerja secara Normally Open (NO)
ataupun Normally Close (NC). Ada bermacam-macam perangkat masukan yang dapat digunakan
dalam pembentukan suatu sistem kendali seperti misalnya : selector switches, foot switches, flow
switches, sensors dan lain-lain. Gambar 2 memperlihatkan simbol-simbol perangkat masukan
yang sering digunakan pada sistem kendali.
OR dan OR NOT dimasukkan seperti sakelar yang posisinya paralel dengan rangkaian
sebelumnya. Instruksi tersebut dibutuhkan jika sequence pada suatu sistem kendali
membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic yang terpasang paralel untuk
mengeluarkan satu keluaran. Logika OR logika pensakelarannya adalah seperti sakelar NO dan
OR NOT logika pensakelarannya seperti sakelar NC.
4) OUT
2 komentar:
1.
R ABU , 22 J U LI 2009
1. Komponen PLC
Unit pengolah pusat atau CPU merupakan otak dari sebuah kontroler PLC.
CPU itu sendiri biasanya merupakan sebuah mikrokontroler (versi mini
mikrokontroler lengkap). Pada awalnya merupakan mikrokontroler 8-bit
seperti 8051, namun saat ini bisa merupakan mikrokontroler 16 atau 32
bit. Biasanya untuk produk-produk PLC buatan Jepang, mikrokontrolernya
adalah Hitachi dan Fujitsu, sedangkan untuk produk Eropa banyak
menggunakan Siemens dan Motorola untuk produk- produk Amerika. CPU
ini juga menangani komunikasi dengan piranti eksternal, interkonektivitas
antar bagian-bagian internal PLC, eksekusi program, manajemen memori,
mengawasi atau mengamati masukan danmemberikan sinyal ke keluaran
(sesuai dengan proses atau program yang dijalankan). Kontroler PLC
memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memeriksa agar
dapat dipastikan memori PLC tidak rusak, hal ini dilakukan karena alasan
keamanan. Hal ini bisa dijumpai dengan adanya indikator lampu pada
badan PLC sebagai indikator terjadinya kesalahan atau kerusakan.
S7-200 disebut sebagai PLC mikro karena ukuran bentuknya yang kecil
The S7-200 memiliki desain brick yang berarti bahwa
power supply dan I / O yang yang menyatu jadi satu modul. S7-200 dapat
digunakan pada aplikasi
kecil, aplikasi yang berdiri sendiri seperti lift, pencucian mobil dll. Hal ini
juga dapat digunakan pada
aplikasi industri seperti pengolahan dan mesin kemasan.
S7-300 dan S7-400 PLC digunakan untuk aplikasi yang lebih lebih
kompleks, yang dapat digunakan
untuk lebih banyak I/O. keduanya adalah PLC yang modular dan di
expand. Power supply dan I / O
terdiri dari modul terpisah yang terhubung ke CPU. Pemilihan PLC baik S7-
300 atau S7-400 tergantung pada kompleksitas fungsi dan ekspansi yang
mungkin ada di masa mendatang.
Dasar-Dasar PLC
APRIL 20, 2010 LEAVE A COMMENT
FUNGSI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS (PLC)
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi
dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
1. Kontrol Sekuensial.
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemprosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC
menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung
dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant.
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi
batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
BAHASA PEMPROGRAMAN
Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program dalam PLC.
Masing-masing bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian tergantung
dari sudut pandang kita sebagai user / pemprogram. Pada umumnya
terdapat 2 bahasa pemprograman sederhana dari PLC , yaitu
pemprograman diagram ladder dan bahasa instruction list (mnemonic
code). Diagram Ladder adalah bahasa yang dimiliki oleh setiap PLC.
LADDER DIAGRAM
Diagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram
ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang
menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua
buah garis vertical dimana garis vertical sebelah kiri dihubungkan dengan
sumber tegangan positip catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan
dengan sumber tegangan negatip catu daya.
Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang
secara umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan
pada layar dengan elemen-elemen seperti normally open contact, normally
closed contact, timer, counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam
bentuk pictorial.
Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke
rel sebelah kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis
tangga). Peraturan secara umum di dalam menggambarkan program
ladder diagram adalah :
1. Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan
2. Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri.
3. Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil
4. Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line.
Dari penjelasan diatas dapat dipresentasikan dengan bahasa ladder
sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram Ladder
Rate this:
1 Vote
Share this:
Em
Arus informasinya dalam PLC akan mengikuti jalur yang sederhana seperti dibawah ini :
1.CPU akan membaca unit memori “
2. Memeriksa status “ Antarmuka input “
3. Memperbaharui status “ CPU “
4. Memperbaharui status “ Antarmuka output “
Sedangkan prinsip kerja plc dapat diuraikan sebagai berikut : PLC merupakan peralatan
elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor keadaan dariperalatan input
untuk kemudian di analisa sesuai dengan kebutuhan perencanan ( programmer) untuk
mengontrol keadaan output. Sinyal input diberikan kedalam input card.
Ada 2 jenis input card, yaitu :
1. Analog input card
2. Digital input card
Setiap input mempunyai alamat tertentu sehingga untuk mendeteksinya mikroprosesor
memanggil berdasarkan alamatnya. Banyaknya input yang dapat diproses tergantung jenis PLC-
nya. Sinyal output dikluarkan PLC sesuai dengan program yang dibuat oleh pemakai
berdasarkan analisa keadan input.
Ada 2 jenis output card, yaitu :
1. analog output card
2. digital output card
setiap ouput card mempunyai alamat tertentu dan diproses oleh mikroprosesor menurut
alamatnya. Banyaknya output tergantung jenis PLC- nya. Pada PLC juga dipersiapkan internal
input dan output untuk proses dalam PLC sesuai dengan kebutuhan program. Dimana internal
input dan output ini hanya sebagai flag dalam proses. Di dalam PLC juga dipersiapkan timer
yang dapat dibuat dalam konfigurasi on delai , off delai, on timer, off timer dan lain- lain sesuai
dengan programnya. Untuk memproses timer tersebut, PLC memanggil berdasarkan alamatnya.
Untuk melaksanakan sebagai kontrol system, PLC ini didukung oleh perangkat lunak yang
merupakan bagian peting dari PLC. Program PLC biasanyaterdiri dari 2 jenis yaitu ladder
diagram dan instruksi dasar diagram, setiap PLC mempunyai perbedaan dalam penulisan
program.
18
Ladder Diagram (LD) adalah salah satu bahasa pemograman PLC yang umum digunakan
setelah bahasa pemograman Function Block Diagram (FBD}, Structure
Text (ST), Instruction List (IL) /Statement List (SL) dan Sequential Function Chart (SFC).
Tidak semua PLC support bahasa-bahasa pemograman diatas. Ada yang hanya support LD
saja, ada juga yang support LD, FBD,SFC,ST tergantung dari PLC yang kita pakai.
Nah.. sebagai awal belajar bahasa pemograman PLC, ada baiknya mengetahui dulu pengertian
Ladder Diagram. Ladder Diagram merupakan tiruan dari logika yang diaplikasikan langsung
oleh relay. Ladder Diagram banyak mengurangi kerumitan yang dihadapi oleh teknisi untuk
menyelesaikan tujuannya. Tapi bagaimanakah Ladder Diagram itu bekerja? atau dengan kata
lain, bagaimana sebenarnya representasi dari Ladder Diagram itu sehingga bisa menyusun
logika-logika boolean?
Dari gambar wiring diagram Star Delta tersebut, secara tidak langsung saya sudah memberikan
gambaran dasar tentang Ladder Diagram. Entah karena kebiasaan atau hal lainnya atau juga
kurangnya pengetahuan aturan standard internasional penggunaan simbol kontak NO NC, saya
tidak pernah menggambarkan kontak NO dan NC di blog saya ini dengan simbol mirip
Pada gambar diatas, tombol ON OFF ditempatkan dari line input dengan sejajar, hal ini sangat
direkomendasikan untuk nantinya dapat anda ketahui sendiri sebabnya. Dan untuk
membuatnya menjadi sebuah gambar Ladder Diagram, kita perlu mengganti simbol tombol ON
OFF dengan simbol NO NC standard, seperti pada gambar dibawah ini.
Dan untuk mendapatkan gambar Ladder Diagram yang tersirat, silahkan anda memutar-mutar
gambar dengan program pengolah gambar sederhana semisal "PAINT" di PC anda. Atau bila
anda menggambarnya di lembar sampul plastik transparant dengan spidol, lihat saja gambar
dibaliknya. dan putarlah ke arah kiri 90°. Hasilnya akan dapat terlihat seperti gambar dibawah
ini..
Setelah melihat gambar Ladder Diagram dasar yang didapat, coba bandingkan dengan gambar
ladder diagram yang banyak terdapat digoogle image search. Seperti pada gambar dibawah ini.
Sekedar tips..
Untuk bisa menguasai bahasa pemograman Ladder Diagram, mulailah mencoba berlatih
membuatnya dengan cara-cara seperti diatas. Dimulai dari sebuah wiring diagram yang
dimodifikasi input ON OFFnya menjadi sejajar, sampai dengan hasil akhir dari pembolak-
balikkan gambar. Jika anda telah terbiasa membuat wiring diagram seperti cara-cara diatas,
maka anda akan dengan mudah membuat sebuah Ladder Diagram dan memahami maksud
tujuan dan mempelajari instruksi-intruksi lainnya yang terdapat pada sebuah Ladder Diagram
yang telah jadi.
______________________________
Sumber: http://electric-mechanic.blogspot.com
Materi ini melanjutkan seri belajar PLC dari seorang pemula yang mencoba jadi orang bermanfaat :), seperti pada postingan sebelumnya
yaitu pemrograman PLC, symbol ladder diagram digunakan digunakan pada pemrograman plc berbasis Grafis yaitu pada metode diagram tangga
atau ladder diagram,
Simbol ladder diagram ini terdiri dari berbagai simbol diantaranya yaitu :
Load/LD
Input normally open yaitu input dengan kondisi awal dalam keadaan terbuka.
Input normally close yaitu input dengan kondisi awal dalam keadaan tertutup/close
AND
Menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk normally open secara seri
AND Not
OR
Menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk normally open secara parallel
OR Not
Menghubungkan dua atau lebih input dalam bentuk normally close secara parallel.
OUT
END
Posted in PLC
Sebelum membahas ke permasalahan utama, ada baiknya kita mengerti dulu apa itu relay. Relay adalah
peralatan sederhana yang menggunakan medan magnetik untuk mengontrol saklar, seperti pada
gambar berikut.
Gambar 01. Relay
Ketika tegangan diberikan pada masukan koil, arus yang tercipta menghasilkan medan magnetik. Medan
inilah yang akan menarik saklar metal ke arahnya dan akan menyentuh bagian saklar yang lain. Akibat
dari mekanisme ini adalah rangkaian yang sebelumnya rangkaian terbuka menjadi rangkaian tertutup.
Sifat relay yang seperti ini (menjadi rangkaian tertutup setelah diberikan tegangan) disebut dengan
normally open. Dengan demikian, normally closed relay adalah relay yang akan menjadi rangkaian
terbuka setelah diberikan tegangan. Umumnya, relay digambarkan oleh diagram skematik menggunakan
sebuah lingkaran yang menggambarkan koil masukan. Kontak output ditunjukkan oleh dua garis paralel.
Kontak normally open digambarkan dengan 2 garis dan akan terbuka (non-conducting) apabila tidak
diberikan energi. Normally closed adalah yang sebaliknya dan digambarkan oleh dua garis dengan garis
diagonal yang memotong kedua garis tersebut. Saat tidak diberikan energi, keadaan relay adalah
tertutup (conducting).
Relay digunakan agar keadaan satu sumber (terbuka atau tertutup) energi dapat mengatur keadaan
sumber energi (terbuka atau tertutup) lainnya yang biasanya memiliki arus yang lebih besar dan kedua
sumber energi ini saling terisolasi satu sama lain (tidak terhubung secara langsung). Relay merupakan
komponen utama dalam PLC.Contoh sederhana dari penggunaan relay ditunjukkan oleh gambar berikut.
Gambar 02. Analogi Ladder Diagram
Pada sistem ini, relay pertama pada gambar kiri bersifat normally closed dan akan mengalirkan arus
terus hingga terdapat tegangan yang diaplikasikan pada relay ini (input A). Relay kedua adalah normally
open dan tidak akan mengalirkan arus sampai ada tegangan yang diaplikasikan ke relay ini (input B). Jika
arus mengalir pada kedua relay yang pertama, maka arus juga akan mengalir pada relay ketiga dan akan
menutup saklar pada output C. Rangkaian seperti ini umum digambarkan pada sk
ematik Ladder Diagram pada gambar tersebut. Secara logika, diagram ini dapat dibaca sebagai berikut: C
akan “on” ketika A “off” dan B “on”.
Gambar berikut ini merupakan contoh yang lebih kompleks pada aplikasi dalam PLC, dengan 2 buah
tombol pada input.
Loading...