Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian, prisip kerja, struktur, dan macam-macam
input/output dari Programmable Logic Control (PLC).
2. Mengerti tentang bagian-bagian, spesifikasi, port teriminal dari PLC Omron
CP1L.
3. Memahami konsep dari gerbang logika dalam rangkaian PLC.
4. Mengerti cara konfigurasi dan memprogram ladder diagram pada CX
Programmer.
5. Mengerti Instruksi-Instruksi ladder diagram dalam CX Programmer.
2. Memory
Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program
dan memberikan lokasi–lokasi dimana hasil–hasil perhitungan dapat disimpan
didalamnya. PLC menggunakan peralatan memory semi konduktor seperti RAM
(Random Acces Memory), ROM (Read Only Memory), dan PROM
(Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses yang cepat
dan program – program yang terdapat didalamnya dapat deprogram ulang sesuai
dengan keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memory,
maksudnya program program yang terdapat mudah hilang jika supply listrik
padam. Dengan demikian untuk mengatasiu supply listrik yang padam tersebut
maka diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada
RAM. Seringkalo CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power yang rendah.
Baterai ini mempunyai jangka waktu kira – kira lima tahun sebelum harus
diganti.
3. Input / Output
Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mngontrol sebuah proses atau
operasi mesin, maka peran modul input / output sangatlah penting karena modul
ini merupakan suatu perantara antara perangkat kontrol dengan CPU. Suatu
peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana megirimkan suatu sinyal ke PLC
dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melalui terminal atau
melalui kaki – kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal memasuki
PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi didalam
memory dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit.
Ada juga output bit di dalam memori dimana diberikan oleh output poin pada
4. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik. Power supply
merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC.
Dengan kata lain sebuah suplai daya listrik mengkonversikan suplai daya PLN
(220 V) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul input / output.
Sinyal Input PLC dalam bentuk Digital adalah suatu nilai masukan informasi
(Input) yang hanya memiliki dua kondisi (Sinyal Biner). Nilai dalam bentuk Digital
No Nama Keterangan
1 Battery Untuk mempertahankan waktu internal dan
memori RAM ketika power suplai mati
2 Peripheral USB Tempat penghubung ke komputer
port
3 Operation Indikator status operasi dari CP1L seperti power
indicators status, mode operasi, eror, dan komunikasi USB
4 Terminal block Penghubung kabel power suplai, ground, dan input
5 Input indicators Lampu indikator input, menyala jika kontak
terminal input terhubung kecuali untuk terminal
input analog
6 Expansion I/O unit Penghubung tambahan input/output PLC
connector
7 Output Indicators Lampu indikator output, menyala jika kontak
terminal output terhubung kecuali untuk terminal
output analog
Dan spesifikasi PLC Omron Sysmac CP1L dengan 30 I/O adalah sebagai
berikut:
Pada port output terdapat 4 buah titik COM. Masing masing titik COM
terhubung dengan titik output yang dibatasi dengan garis batas seperti yang terlihat
pada gambar dibawah ini.
Pada model AC power supply terdapat output 24 VDC pada terminal + dan -
. Suplai ini dapat digunakan untuk suplai VDC pada terminal input.
Untuk membuat program baru klik icon “New” pada pojok kiri atas Lihat
gambar dibawah ini.
Setelah itu akan muncul kotak dialog pemilihan PLC seperti pada gambar
berikut. Kemudian pilih type PLC sebagai contoh “CP1L” dan kemudian klik
setting untuk memilih tipe CPU sebagai contoh “L” seperti gambar berikut. Setelah
itu klik OK.
No Nama Isi/Fungsi
1 Title Bar Menampilkan nama file yang sedang dibuat/sudah
tersimpan di CX-Programmer
2 Menus Pilihan item-item menu
3 Toolbars Pilihan icon-icon fungsi toolbar
4 Project Pengontrolan program dan data. Bisa untuk
Workspace/ mengkopi elemen data dengan drag dan drop
Project Tree diantara macam-macam projek.
5 Section Digunakan untuk membagi suatu program menjadi
beberapa blok. Setiap blok bia dibuat dan
ditampilkan.
6 Ladder Window Tampilan untuk membuat dan megedit suatu ladder
diagram
7 Information Menampilkan kunci-kunci shortcut dasar yang
Window digunakan di CX-Programmer
8 Symbol Bar Menampilkan nama, alamat, nilai, dan komen dari
simbol yang sedang dipilih oleh kursor
9 Output Window Menampilkan informasi error dan menampilkan
hasil pencarian untuk kontak dan koil pada daftar
tabel
10 Status Bar Menampilkan informasi seperti nama PLC, sedang
online atau offline, dan lokasi sel yang aktif.
5. Simulasi Program
• Sebelum mensimulasikan program pastikan dinding Rung tidak
berwarna merah yang menandakan dalam program ada yang error atau
belum selesainya progam
• Klik simbol Work Online Simulator atau dengan shortcut
“Ctrl+Shift+W”
• Setelah tunggu sebetar proses transfer, tampilan akan berubah sebagai
berikut
7. Menonaktifkan simulator
• Untuk memberhentikan simulator, klik pada bagian yang mau
diberhentikan pada ladder diagram, kemudian ketik value 0 yang
menandakan logika nonaktif/berhenti atau ketik shortcut “Ctrl+K”
• Sedangkan untuk keluar dari simulator klik lagi simbol Work Online
Simulator atau dengan shortcut “Ctrl+Shift+W”
Contoh 1.1
Program Sederhana: Start Stop Lampu
Sebuah lampu dinyalakan melaui tombol Start dan dimatikan melalui tombol
Stop.
Algoritma Kontrol
➢ Tekan tombol Start, maka lampu akan menyala
➢ Tekan tombol Stop, maka lampu akan mati.
Tabel Pegalamatan
Tabel pengalamatan adalah tabel yang berisi fungsi input-output dan alamat
masing-masing fungsi tersebut. Tabel pengalamatan berguna untuk membantu
Programmer mengidentifikasi input dan output sehingga akan mempersingkat
waktu pemrograman.
Ladder Diagram
X Y Z
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
• Gerbang OR
Adalah gerbang yang dibentuk dari hasil penjumlahan. Apabila semua
/salah satu input bernilai logika 1, maka akan menghasilkan output logika 1.
Sedangkan jika semua input bernilai logika 0, maka akan menghasilkan
output logika 0. Berikut tabel kebenarannya gerbang OR.
Tabel 8. Logika OR
X Y Z
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
• Gerbang NOT
Adalah Gerbang yang di bentuk karena pernyataan negasi dari nilai
yang di inputkan. Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik).
Nilai output akan berlawanan dengan inputnya. Berikut tabel kebenarannya
gerbang NOT.
X Z
0 1
1 0
X Y Z
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
• Gerbang NOR
Adalah gerbang NOT OR yang dibentuk dari gerbang OR yang hasilnya
di negasikan. Apabila semua /salah satu input bernilai logika 1, maka akan
menghasilkan output logika 0. Sedangkan jika semua input bernilai logika 0,
maka akan menghasilkan output logika 1. Berikut tabel kebenarannya
gerbang NOR.
X Y Z
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
• Gerbang XOR
Adalah singkatan dari Exclusive OR. Apabila semua input mempunyai
nilai logika yang berbeda maka akan menghasilkan output logika 1.
X Y Z
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
• Gerbang XNOR
Adalah singkatan dari Exclusive NOT OR merupakan kombinasi dari
Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Apabila semua input mempunyai nilai
logika yang sama maka akan menghasilkan output logika 1. Sedangakan jika
nilai logika input berbeda, maka akan menghasilkan output logika 0. Berikut
tabel kebenarannya gerbang XNOR.
X Y Z
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Cara kerja dari Instruksi KEEP adalah ketika tombol Start aktif maka akan
mengakrifkan KEEP dan otomatis KEEP akan mengaktifkan Internal Relay dengan
alamat yang sama lihat pada Gambar 35. Ketika Internal Relay aktif maka lampu
juga akan aktif. Meskipun tombol Start dinonaktifkan, Instruksi KEEP tetap aktif.
Ketika tombol Reset diaktifkan maka KEEP akan nonaktif dan lampu juga akan
nonaktif lihat pada Gambar 36.
1.6.2 TIMER
Program timer pada PLC berfungsi untuk mengatur waktu aktif/nonaktif dari
output/koil sesuai yang diinginkan. Sintak penulisan Timer adalah: TIM (spasi)
alamat timer (spasi) #waktu. Misal TIM 0000 #50 artinya Timer 00 dengan seting
waktu 50 X 0,1 detik = 5 detik. Contoh Aplikasi: Lampu menyala selama 5 detik,
kemudian mati.
Cara membuat ladder adalah sebagai berikut:
1. Buatlah ladder rangkaian start-stop lampu pada Rung 0 seperti Gambar 26.
2. Pindahkan kursor pada Rung 1, pasang kontak NO dengan alamat merujuk ke
alamat koil.
3. Pasang Instruksi Timer, ketik TIM 000 #50, dan beri nama Timer seperti
Gambar 37.
Cara kerja dari Instruksi Timer adalah jika tombol Start aktif maka akan
terlihat aliran arus menuju ke Koil dan Timer. Ketika tombol Start nonaktif maka
Koil akan tetap teraliri arus namun Timer sudah menghitung Countdown sampai 5
detik lihat Gambar 39. Setelah 5 detik kontak NC dengan alamat T0000 akan aktif
dan secara otomatis akan menutup arus menuju Koil dan Koil pun menjadi tidak
aktif lihat Gambar 40.
1.6.3 UP COUNTER
Secara makna, counter berarti penghitung. Pada PLC Omron, fungsi counter
adalah untuk menghitung berapa kali masukan pada suatu sistem yang diinginkan.
Sintak penulisan adalah: CNT (spasi) alamat (spasi) #nilai counter. Contoh
CNT 0000 #3 maksudnya Counter 00 akan aktif setelah diberi masukkan sebanyak
tiga kali. Contoh aplikasi counter Menyalakan lampu setelah tombol ditekan 3 kali.
Langkah membuat ladder adalah sebagai berikut:
1. Pasang kontak NO dengan alamat 0.00 dan beri nama Start sambung dengan
garis sampai menyisakan satu blok pada Rung 0
2. Pasang kontak NO dibawahnya dengan alamat 0.01 dan beri nama Reset
untuk mereset counter, dan disambung dengan garis sampai menyisakan satu
blok.
3. Pasang Instruksi Counter, ketik CNT 0000 #3, beri nama Counter 3x lihat
Gambar 41.
4. Pasang kontak NO sebagai relay dari Counter3x dengan alamat C0000, dan
pasang koil output dengan alamat 100.00 dan beri nama Lampu pada Rung
1 lihat Gambar 42.
Cara kerja dari Instruksi Up Counter adalah pada awal disimulasikan akan
tampak hitungan counter yang masih bernilai 3, ketika tombol Start diaktifkan dan
kemudian dinonaktifkan akan nampak nilai Counter berkurang satu menjadi 2.
Dengan pola yang sama dilakukan 3 kali sampai nilai counter menjadi 0 maka
kemudian Counter akan mengaktifkan kontak NO dengan alamat C0000 yang
otomatis akan mengaktifkan Lampu lihat Gambar 43. Untuk membuat hitungan
Counter kembali 0, aktifkan tombol Reset dan nonaktifkan kembali, maka akan
tampak hitungan Counter kembali semula yaitu bernilai 3 lihat Gambar 44.
Cara kerja dari Instruksi Up/Down Counter adalah seperti mengitung dengan
nilai yang diinginkan namun bisa dikurangi. Jika Counter Up diaktifkan sekali
maka Counter akan menghitung sebagai nilai bertambah satu. Jika Counter Down
diaktfikan sekali maka Counter akan mengurangi nilai yang ada dengan satu nilai
lihat Gambar 46. Ketika sudah mencapai nilai yang diinginkan maka kontak C0000
akan aktif dan mengaktifkan Lampu lihat Gambar 47.
Gambar 46. Simulasi up/down counter ketika tombol up dan down aktif
1.6.5 CLOCK/PULSE
Pada PLC Omron, terdapat bit-bit khusus yang mempunyai fungsi-fungsi
khusus. Salah satu bit khusus pada PLC omron adalah CLOCK/PULSE yang terus
menerus akan berkedip selama dalam jeda waktu tertentu.
Langkah pemrograman:
1. Buat rangkaian ladder Start Stop dengan Relay pada Rung 0 seperti pada
Gambar 26.
2. Pasang kontak NO dengan alamat Relay pada Rung 1.
3. Pasang kontak NO dengan alamat P kemudian tekan tombol panah Down atau
Up untuk menyeting waktu berkedip yang diinginkan:
• P_0_02s artinya mengahasilkan pulsa dengan lebar 0,02 detik
• P_0_1s artinya mengahasilkan pulsa dengan lebar 0,1 detik
• P_1m artinya mengahasilkan pulsa dengan lebar 1 menit.
4. Pasang koil output dari masing-masing pulse:
• Alamat 100.00 untuk Lampu 1
• Alamat 100.01 untuk Lampu 2
• Alamat 100.02 untuk Lampu 3
Hasil rangakaian ladder diagram penggunaan Pulse untuk membuat lampu
berkedip sebagai berikut.
Cara kerja dari Instruksi Pulse adalah ketika tombol Start aktif dan
mengaktifkan Relay, kemudian otomatis kontak P_0_02s akan mengaktifkan
Lampu 1 dengan berkedip setiap 0.02 detik. Sedangkan kontak P_0_1s akan
mengaktifkan Lampu 2 dengan berkedip setiap 0.1 detik dan kontak P_1m akan
mengaktifkan Lampu 3 dengan berkedip setiap 1 detik.
Langkah Pemograman
• Buat rangkaian gerbang logika XOR
• Pasang kontak NO untuk switch lantai 1 dan kontak NC untuk switch lantai 2.
• Di akhir blok beri output lampu.
• Pasang kontak NC untuk switch lantai 1 dan pasang kontak NO untuk switch
lantai 2 masih pada Rung 0.
Tabel Pengalamatan
Contoh 1.3
Studi Kasus 2: Traffic Light
• Sebuah lampu lalu lintas dengan tiga lampu Merah, Hijau, Kuning.
• Setelah tombol Start diaktifkan lampu Merah aktif selama 15 detik.
• Setelah itu lampu Hijau aktif selama 10 detik sekaligus mematikan lampu
Merah.
• Setelah itu lampu Kuning aktif selama 5 detik sekaligus mematika lampu Hijau.
• Pola yang sama berlanjut secara otomatis, ketika tombol stop diaktifkan maka
akan mematikan lampu Merah yang otomatis mematikan semua lampu.
Tabel Pengalamatan
Lampu
Waktu 15 10 5
Timer T0001 T0002 T0003
Ladder Diagram
Tabel Pengalamatan
Contoh 1.5
Studi Kasus 4: Conveyor
• Saat start ditekan, buzzer akan menyala selama 3 kali.
• Setelah buzzer menyala 3 kali, konveyor 1 bekerja.
Langkah Pemograman
• Buat rangkaian Start-Stop untuk mengontrol IR-Start disisipi dengan tombol
Emergency pada Rung 0.
• Pasang kontak NO IR-Start mengontrol Buzzer ditambahkan Pulse 1 detik pada
Rung 1.
• Pasang kontak NO relay dari Buzzer yang menjadi inputan bagi Counter 1 dan
pasang kontak NO Emergency untuk meresetnya pada Rung 2.
• Pasang kontak NC Counter 1 untuk mematikan Buzzer pada Rung 1
Tabel Pengalamatan
3. Buatlah tabel pengalamatan dan ladder diagram dari sistem Car Garage Door
dengan ketentuan sebagai berikut:
• Mobil datang mendekat ke garasi Sensor-1 mendeteksi mobil yang
dikenal, pintu bergerak membuka sampai limit switch-1 on, atau sensor-2
berubah dari HIGH menjadi LOW
• Selama Mobil bergerak masuk melewati pintu garasi maka sensor-2
menjadi HIGH, setelah badan mobil masuk seluruhnya ke garasi maka
sensor-2 berubah menjadi LOW
• Setelah sensor-2 LOW atau limit switch-1 ON, maka pintu bergerak
menutup sampai limit switch-2 on.
• Mobil mau keluar garasi Sensor-3 mendeteksi mesin mobil hidup, maka
pintu bergerak membuka sampai limit siwtch-1 on, atau sensor-2 berubah
dari HIGH menjadi LOW.
• Mobil bergerak keluar melewati pintu garasi maka sensor-2 statusnya
menjadi HIGH, setelah badan mobil seluruhnya berada diluar garasi maka
sensor-2 berubah menjadi LOW.
4. Buatlah tabel pengalamatan dan ladder diagram dari sistem Conveyor Belt
dengan ketentuan sebagai berikut:
• Digunakan untuk memindahkan barang dari Gudang-A ke Gudang-B.
Conveyor ini memiliki tiga buah motor listrik dan tiga buah sensor.
• Motor-1 selalu berputar memindahkan barang dari dalam Gudang A ke
Conveyor-2.
• Jika sensor-1 mendeteksi adanya barang maka motor-2 diaktifkan untuk
menggerakkan Conveyor-2.
• Jika sensor-2 mendeteksi adanya barang maka Conveyor-3 diaktifkan,
lima detik kemudian Conveyor-2 dimatikan.
• Jika sensor-3 mendeteksi adanya barang maka Conveyor-3 dimatikan.
• Motor-1 dimatikan menggunakan tombol Power (NC) dibuka.