Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Programmable logic controllers (PLC)

Disusun oleh:
SYAHRUL SAILUN RAMADHAN
XI ELEKTRONIKA INDUSTRI

UPT SMKN 8 KOTA TANGERANG


Jalan H.Djasirin No. 4 Rt 01/02 kel. Jatiuwung kec.
cibodas BANTEN
2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan remidial makalah tentang
"Programmable logic controllers (PLC) OMRON.".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan remidial makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam remidial makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki remidial makalah ini.

Kami berharap semoga remidial makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Tangerang, 22 juni 2023

Syahrul Sailun Ramadhan

ii
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................1

LATAR BELAKANG......................................................1

TUJUAN...........................................................................2

BAB II...............................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................3

BAB 3...........................................................................19

KESIMPULAN.............................................................19

DAFTAR PUSTAKA...................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat,

menyebabkan makin banyaknya sistem otomasi yang digunakan dalam industri.

Salah satu bentuk otomasi tersebut adalah penggunaan PLC (Programmable

Logic Controller) dalam mengontrol suatu proses kerja dari suatu sistem. Dalam

sistem otomasi pencampuran cairan berwarna ini dikontrol dengan menggunakan

PLC. Dewasa ini PLC tidak hanya menggantikan pengendali relay yang ada

sebelumnya, tetapi banyak mengambil alih fungsi kontrol tambahan seperti

pencacahan, penghitungan, perbandingan dan pemrosesan dari sinyal analog.

Perangkat keras PLC dapat ditemui dalam berbagai ukuran dari skala kecil yang

disebut mikro sampai skala besar yang dibuat modular. Seperti halnya komputer.

PLC hanyalah perangkat keras yang tidak bisa berfungsi apa-apa dan

tidak bisa mengerjakan suatu tugas otomasi yang kompleks dan rumit untuk

suatu

proses produksi tanpa adanya program. Program ini yang memberikan instruksi instruksi dan

urutannya kepada mikrokomputer untuk melakukan pembacaan

informasi dari sensor dan menggerakan aktuator. Bagian I/O dari PLC terdiri

dari modul input dan modul output. Sistem I/O membentuk interface dengan

peranti medan yang dihubungkan pada pengontrol..

1
B.TUJUAN

1. Mengetahuai Pengertian dari PLC

2. Mengetahui Fungsi dari PLC

3. Mengetahui Prinsip Kerja PLC

4. Mengetahui Struktur dari PLC

5. Menetahui metode – metode Pemrograman pada PLC

6. Mengetahui Wiring pada PLC

7. Mengetahui Tipe PLC

8. Mengetahui cara Pemrograman pada PLC

9. Mengetahui ladder diagram PLC

10. Kelebihan dan Kekurangan PLC

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian PLC

Programmable Logic Controller atau PLC adalah sebuah rangkaian elektronik yang

mampu mengerjakan berbagai fungsi kontrol yang kompleks. Dilansir dari buku Training Basic

PLC (2015) oleh Kartanagari, secara mendasar PLC merupakan suatu peralatan kontrol yang

dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin. PLC juga diartikan sebagai

peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor keadaan dari peralatan

input kemudian dianalisis sesuai dengan kebutuhan perencana (programmer) untuk mengontrol

keadaan output. Kontrol program dari PLC yaitu menganalisis sinyal input kemudian mengatur

keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Dilansir dari buku Pengantar Analisis dan

Desain Programmable Logic Controller (2012) oleh Mochammad Rusli, PLC terdiri dari dua

komponen penting yakni CPU dan modul input/output. CPU akan mengerjakan semua aktivitas

proses sinyal masukan ke hasil sinyal keluaran.

2. Fungsi PLC

Sejatinya, ada banyak fungsi PLC yang biasa dipakai di pabrik atau perusahaan.

Namun, secara garis besar terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.

Berikut masing-masing penjelasannya.

3
1. Fungsi Umum

Beberapa kegunaan umum dari Logika Kontrol Terprogram antara lain yaitu :

 Monitoring Plant : memantau atau memonitoring system dan tindakan yang

diperlukan sesuai proses yang dikontrol.

 Kontrol Sekuensial : proses input sinyal biner menjadi output yang dipakai untuk

pemrosesan teknik secara berurutan. Peran PLC dalam hal ini adalah menjaga agar

setiap step atau langkah selalu berada dalam urutan yang tepat alias tidak berubah-ubah.

2. Fungsi Khusus

Adapun kegunaan khusus dari Logika Kontrol Terprogram yaitu memberi masukan ke CNC

(Computerized Numerical Control) untuk pemrosesan lebih lanjut. CNC biasanya

digunakan dalam proses finishing, moulding, dan lain sebagainya

3. Prinsip kerja PLC

Prinsip kerja PLC secara singkat dapat ditunjukkan seperti pada gambar berikut :

4
pada bagian input menerima sinyal masukkan baik dari sensor maupun saklar lalu sinyal

tersebut diproses oleh serangkaian instruksi logika sesuai dengan program yang sebelumnya

sudah disimpan pada memori PLC, selanjutnya pada output akan menghasilkan keluaran untuk

diteruskan ke aktuator atau peralatan lainnya yang membutuhkan sinyal output PLC. Sistem

interface input serta output akan dihubungkan secara langsung ke field device dan selanjutnya

secara otomatis akan terhubung dengan sebuah mesin atau beberapa komponen mesin lainnya.

Field device yang digunakan PLC biasanya berupa rangkaian discrete atau komponen analog

lainnya seperti solenoid, limit switches, motor starter, dan lain sebagainya.Selama

pengoperasiannya dalam field device tersebut, terjadi 3 buah proses scanning. Proses scanning

ini meliputi

1. Menjalankan sebuah proses yang telah tersimpan pada sistem PLC.

2. Membaca dan menerima sebuah atau beberapa data melalui input.

3. Memperbarui serta menulis hasil dari proses yang terjadi di field device melalui sistem

output.

Setelah memperoleh sebuah sistem dari input/output, selanjutnya field device akan terhubung

pada controller. Tujuan dari sistem input/output tersebut adalah mengolah sinyal-sinyal yang

telah diterima agar mampu diproses dalam field device. Sinyal akan diterima oleh input.

Selanjutnya bagian-bagian yang ingin dikendalikan akan dihubungkan langsung dengan output.

Sehingga dari proses tersebut didapatkan sebuah sistem dalam menjalankan beberapa perintah

atau mengontol dari alat yang telah dihubungkan dengan PLC.

5
4. Struktur PLC

1. Central Prosesing Unit ( CPU )

CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengopersian dalam

PLC, melaksanakan program yang disimpan didalam memory.

Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu memonitor waktu

pelaksanaan perangkat lunak dan menterjemahkan program perantara yang

berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan

pemrogram.

2. Memory

Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk

menyimpan program dan memberikan lokasi – lokasi dimana hasil –

hasil

perhitungan dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan peralatan memory

semi konduktor seperti RAM ( Random Acces Memory ), ROM( Read Only

Memory ), dan PROM ( Programmable Read Only Memory)

RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program – program yang terdapat

didalamnya dapat deprogram ulang sesuai dengan keinginan pemakainya. RAM

disebut juga sebagai volatile memory, maksudnya program program yang

terdapat mudah hilang jika supply listrik padam.

Dengan demikian untuk mengatasiu supply listrik yang padam tersebut maka

diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM.

Seringkalo CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power yang rendah. Baterai ini

mempunyai jangka waktu kira – kira lima tahun sebelum harus diganti.

6
3. Input / Output

Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mngontrol sebuah

proses atau operasi mesin, maka peran modul input / output sangatlah penting

karena modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat kontrol dengan

CPU. Suatu peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana megirimkan suatu

sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melalui

terminal atau melalui kaki – kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal

memasuki PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi

didalam memory dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan

input bit.Ada juga output bit di dalam memori dimana diberikan oleh output poin

pada unit, sinyal output dikirim ke peralatan output.

Setiap input / output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan

selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan

output didalam program. Indikasi urutan status dari input output ditandai Light

Emiting Diode ( LED )pada PLC atau modul input / output, hal ini dimaksudkan

untuk memudahkan pengecekan proses pengoperasian input / output dari PLC

itu sendiri.

4. Power Supply

PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik.

Power supply merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang

dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai daya listrik

mengkonversikan

suplai daya PLN ( 220 V ) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul input /

output

7
5. Metode-metode pemograman pada PLC

Metode yang umum diberikan sebagai pilihan antara lain berupa metode

pemrograman dengan diagram logika tangga (ladder logic diagram), mneumonic (statement list),

dan atau diagram fungsi blok (function block diagram). Menurut Setiawan (2006:9), berkaitan

dengan pemrograman PLC, ada lima modelatau metode yang distandarnisasi penggunaannya

oleh IEC (International Electrical Commission) 61131-3, yaitu:

1. Instruction List

(Daftar Instruksi) – Pemrograman dengan menggunakan instruksi-instruksi bahasa level

rendah (mnemonic), seperti LD/STR, NOT, AND, dan sebagainya.2.

2. Ladder Digram

(Diagram Tangga) - Pemrograman berbasis logika relai, cocokdigunakan untuk persolan-

persoalan kontrol diskrit yang kondisi input outputnyahanya memiliki dua kondisi yaitu

ON dan OFF, seperti pada sistem kontrolkonveyor, lift, dan motor-motor industri.3.

3. Function Block Diagram

(Diagram Blok Fungsional) – Pemrograman berbasisaliran data secara grafis. Banyak

digunakan untuk tujuan kontrol proses yangmelibatkan perhitungan-perhitungan

kompleks dan akuisisi data analog.4.

4. Sequential Function Charts

(Diagram Fungsi Sekuensial) – Metode grafis untuk pemrograman terstruktur yang

banyak melibatkan langkah-langkah rumit, seperti pada bidang robotika, perakitan

kendaraan, batch control, dan sebagainya.

5. Structured Text

8
(Teks Terstruktur) – Pemrograman ini menggunakan statemen-statemen yang umum

dijumpai pada bahasa level tinggi (high level programming)seperti If/Then, Do/While,

Case, For/Next, dan sebagainya. Dalam aplikasinya,model ini cocok digunakan untuk

perhitungan-perhitungan matematis yang kompleks, pemrosesan tabel dan data, serta

fungsi-fungsi kontrol yangmemerlukan algoritma khusus.

6. Wiring / Merangkai PLC OMRON


Hal yang perlu diperhatikan dalam merangkai PLC OMRON. Sebenarnya ada dua jenis

sumber masukan pada PLC yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC yang digunakan di

Indonesia adalah 220 Volt AC, sedangkan sumber DC menggunakan 24 Volt DC. Berikut

perbedaan instalasi PLC sumber tegangan AC dan tegangan DC.

1. Instalasi Sumber AC pada PLC

2. Instalasi Sumber DC pada PLC

Setelah membahas instalasi sumber PLC, mari kita berlanjut ke pemasangan perangkat input

PLC. Input yang biasa digunakan diantaranya push button, emergency stop, limit switch, level

switch, Door Lock Sensor, pressure switch, photoelectric sensor, dll.Pada contoh kali ini akan

memberikan 2 contoh yaitu pemasangan input push button dan input photoelectric sensor..

1. Instalasi Input Push Button

9
2. Instalasi Input Photoelectric Sensor

Tambahan :

1. Sumber untuk input adalah DC

Jangan menggunaan langsung sumber AC untuk mengaktifkan push button, untuk tegangan yang

dipersyaratkan adalah tegangan 24 Volt DC. Biasanya dalam PLC jenis compact sudah

menyediakan sumber DC internal, jadi tidak perlu repot untuk membuat atau menambahkan

power supply DC. Jika PLC yang anda gunakan tidak memiliki sumber internal, maka dapat

diambilkan dari adaptor 24 Volt eksternal.

2. Pin COM Output dapat di Jumper

10
Untuk memperindah rangkaian pin COM lebih baik dijadikan satu atau di jumper antar pin

COM. Selain lebih terlihat rapih juga mudah untuk diurutkan jika terjadi trouble pada rangkaian.

Prinsipnya, semakin simpel rangkaian maka semakin baik dan mudah untuk di troubleshooting

3. Output Motor Sebaiknya menggunakan Relay (Magnetic Contactor) dan dipasangkan

dengan Sumber lain

Untuk beban berupa motor listrik sebaiknya hindari pemasangan sumber listrik jadi satu dengan

sumber listrik untuk mengaktifkan PLC. Karena efek kejut yang dihasilkan untuk mengaktifkan

motor listrik kurang bagus untuk kestabilan tegangan PLC. Karena tegangan dan arus yang

digunakan besar maka gunakanlah relay untuk membantu pengaktifan motor listrik. Namun jika

beban hanya berupa lampu, bisa langsung dipasangkan secara langsung.

4. Pin NC (NOT CONNECTED) digunakan untuk bantuan

apabila dalam satu pin terdapat banyak sekali tumpukan yang membuat pengkabelan terlihat

tidak rapih dilihat.

7. Tipe PLC

1. Omron CJ2M

Rangkaian prosesor PLC dan I/O CJ2M memiliki desain modular dan mendukung lebih dari

2500 I/O input dan output digital dan pulse yang dihubungkan ke card I/O di rak lokal dan

11
remote rak. Setiap model CPU CJ2M mendukung sejumlah besar step untuk logika

pemrograman.

. 10 model CJ2M terpisah mendukung dari 5.000 hingga 60.000 step untuk program logika

pemrograman

2.OMRON CP2E

Untuk instalasi mesin tunggal yang lebih kecil, mikro-PLC seri CP2E adalah pilihan

yang baik, dengan I/O onboard hingga 60 point. Model ekspansi I/O dapat memperluas

kemampuan I/O-nya, termasuk input analog dan temperature.

Seperti CPU CJ2M, PLC CP2E dapat mendukung program logika yang cukup besar. Tipe

PLC CP2E-30, CP2E-S30, dan CP2E-N30 bisa Kamu gunakan

12
4. OMRON CPIH DAN CP1L

Micro-PLC CP1H dan CP1L dirancang untuk alat berat yang ringkas, seperti case-

packer dan stretch-wrapper. CPU CP1H dan CP1L ini memiliki kemampuan penghitung

kecepatan tinggi (high-speed counter) dan output pulsa yang memungkinkan model PLC ini

melakukan multi-axis positioning control. Kedua model dilengkapi dengan I/O onboard dan

add-on, termasuk unit sensor suhu, I/O digital dan analog.

5. OMRON CS1

Untuk sistem yang lebih besar, CPU CS1 memiliki kapasitas maksimum lebih dari 5000

point I/O digital melalui tujuh rak ekspansi. Kombinasi apa pun hingga 80 modul I/O dan modul

komunikasi dapat dipasang di posisi mana pun di rak I/O. CS1 memungkinkan

penggunaan bahasa pemrograman PLC Structured Text standar IEC dan ladder diagram, yang

memungkinkan fleksibilitas dalam cara penulisan program. Kemampuan penting lainnya dari

13
sistem berbasis CS1 adalah dukungannya untuk modul kontrol posisi dan gerakan, modul input

dan output analog, modul kontrol loop, interrupt dan safety relay.Varian CS1D menyediakan

beberapa opsi redundansi ganda. Model CS1 memungkinkan hot-swapping CPU, power supply,

dan unit I/O untuk meminimalkan waktu henti.

8. Programming Panel / Peralatan Pemrograman


Piranti pemrograman menyediakan saran printer sehingga pemakai dapat berkomunikasi
dengan rangkaian kontrol yang dapat diprogram. Ini memungkinkan pemakai untuk meng-enter,
meng-edit dan memonitor program dengan terhubung ke unit processor dan mengizinkan akses ke
memori pemakai .
Terdapat tiga jenis programmer/monitor yang bisa digunakan :
a. Jenis yang paling sederhana berukuran satu genggam tangan, bentuknya mirip sebuah
kalkulator. Namun selain angka, pada keypadnya terdapat simbol - simbol untuk
pemrograman grafik. Jika keypad ini dioperasikan ke mode monitor, operasi yang
berlangsung pada PLC dapat kita amati.
b. Pada beberapa PLC terdapat keypad yang sudah dilengkapi dengan monitor LCD, sehingga

selain dari lampu indikator, kita juga dapat mengamatinya melalui layar LCD pada PLC
tersebut.
c. Jenis yang ketiga adalah dengan menggunakan IBM-PC beserta perangkat lunaknya.
Simulasi program dapat dilakukan dengan PC, kemudian jika telah dianggap sesuai/benar
dapat dipindahkan dan dijalankan ke PLC sebenarnya interface PLC.

9. Ladder Diagram/Diagram Ladder


14
Ladder diagram terdiri dari garis vertikal yang di sebut garis bar. Instruksi yang dinyatakan
dengan simbol digambarkan dan disusun sepanjang garis horizontal dimulai dari kiri dan dari atas
ke bawah.
Ladder diagram digunakan untuk menggambarkan rangkaian listrik dan dimaksudkan
untuk menunjukkan urutan kejadian, bukan hubungan kabel antar komponen. Pada ladder diagram
memungkinkan elemen-elemen elektrik dihubungkan sedemikian rupa sehingga keluaran (output)
tidak hanya terbatas pada ketergantungan terhadap masukan (input) tetapi juga terhadap logika.
Untuk mengetahui contoh ladder diagram dapat ditunjukkan pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Contoh ladder diagram .


Ladder languages merupakan bahasa pemrograman yang menuliskan instruksi kontrol secara
grafis. Untuk menggambarkan ladder language/diagram ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Daya mengalir dari kiri ke kanan.
2. Output ditulis pada bagian yang paling kanan.
3. Tidak ada kontak yang diletakkan di sebelah kanan output.
4. Setiap output disisipkan satu kali dalam setiap program.

Ladder diagram memuat beberapa blok yang dapat mempresentasikan aliran program dan fungsi
seperti :
15
1. Contact
Contact dapat berupa kontak input (sakelar, push button), kontak internal variabel (relay
otomatis) dan lain-lain, ada 4 macam tipe kontak yaitu :
a. Kontak NO (Normally Open) adalah kontak yang terdapat pada ladder diagram dimana pada
saat keadaan sistem belum bekerja kondisi kontak dalam keadaan terbuka.

b. Kontak NC (Normally Close) adalah kontak yang terdapat pada ladder diagram di mana
pada saat keadaan sistem belum bekerja kondisi kontak dalam keadaan tertutup.

c. Kontak rising edge adalah kontak yang terdapat pada ladder diagram di mana pada saat
pada saat keadaan sistem mulai bekerja kondisi kontak berubah dari logika “0” menjadi
logika “1”.

d. Kontak falling edge adalah kontak yang terdapat pada ladder diagram di mana pada saat
keadaan sistem mulai bekerja kondisi kontak berubah dari logika “1” menjadi logika “0”
2. Coil
Coil secara umum menyatakan output, ada 4 macam tipe coil yaitu :
a. Coil.
b. Negatif coil.
c. SET coil.
d. RESET coil

10. Kelebihan dan Kekurangan PLC

1. KELEBIHAN

1. Fleksibelitas

2. Menyederhanakan Komponen-Komponen Sistem Kontrol.

3. Metode Pemrograman Mudah Dan Bermacam-macam

4. Perubahan atau Pemrograman Ulang Dan Deteksi Koreksi Kesalahan Lebih Mudah

5. Banyak Kontak

6. Harga Relatif Murah.

16
7. Pengamatan Visual {Visual Observation}

8. Dokumentasi Mudah

9. Kecepatan Operasi

10. Keamanan Terjamin.

11. Penambahan atau Memodifiaksi Rangkaian Lebih Cepat.

12. Implementasi Proyek Lebih Singkat.

2. KEKURANGAN

1. Keadaan Lingkungan

2. Operasi Dengan Rangkaian Yang Statis {tetap}

3. Aplikasi Program PLC Buruk Untuk Aplikasi Statis {Tetap}

17
BAB III

KESIMPULAN

Programmable Logic Controllers (PLC) dapat disimpulkan bahwa PLC adalah sebuah

peralatan kontrolotomatis yang mempunyai memori untuk menyimpan program masukan guna

mengontrol peralatan atau proses melalui modul masukan dan keluaran baik digital maupun

analog.

Pemrograman PLC memerlukan logika yang cukup tinggi karena pada dasarnya kita hanya

menggunakan saklar ON dan OFF

Dan untuk mempelajari PLC, kita harus mengetahui dasar dari cara kerja relay,

berikutnya kita dapat memahami materi yang lain seperti hardwarenya serta kita dapat

menganalisa mana input dan outputnya. Selain itu, rangkaian PLC pun dapat menghasilkan hasil

output yang sama meskipun susunan komponen PLC pada rangkaian yang satu dengan rangkaian

yang lain berbeda.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/14/183000069/plc-

pengertian-fungsi-cara-kerja-dan-penggunaannya

https://laskarotomasi.com/plc/

https://panduanteknisi.com/pengertian-plc-fungsi-prinsip-kerja.html

https://pintarinternet.wordpress.com/2011/11/20/struktur-dasar-plc/

https://www.academia.edu/5652397/Bab_5_Pemrograman_PLC

https://www.elektronikapedia.com/plc-omron

https://www.academia.edu/27181251/CARA_MEMBUAT_PROGRAM_

PLC_DENGAN_SOFTWARE_CX_PROGRAMMER_CX_SIMULATO

R_DAN_CX_DESIGNER

http://elektronika-kelistrikan.blogspot.com/2018/07/kelebihan-dan-

kekurangan-plc.html

19

Anda mungkin juga menyukai