Disusun oleh:
SYAHRUL SAILUN RAMADHAN
XI ELEKTRONIKA INDUSTRI
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan remidial makalah tentang
"Programmable logic controllers (PLC) OMRON.".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan remidial makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam remidial makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki remidial makalah ini.
Kami berharap semoga remidial makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
ii
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................1
LATAR BELAKANG......................................................1
TUJUAN...........................................................................2
BAB II...............................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................3
BAB 3...........................................................................19
KESIMPULAN.............................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Logic Controller) dalam mengontrol suatu proses kerja dari suatu sistem. Dalam
PLC. Dewasa ini PLC tidak hanya menggantikan pengendali relay yang ada
Perangkat keras PLC dapat ditemui dalam berbagai ukuran dari skala kecil yang
disebut mikro sampai skala besar yang dibuat modular. Seperti halnya komputer.
PLC hanyalah perangkat keras yang tidak bisa berfungsi apa-apa dan
tidak bisa mengerjakan suatu tugas otomasi yang kompleks dan rumit untuk
suatu
proses produksi tanpa adanya program. Program ini yang memberikan instruksi instruksi dan
informasi dari sensor dan menggerakan aktuator. Bagian I/O dari PLC terdiri
dari modul input dan modul output. Sistem I/O membentuk interface dengan
1
B.TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian PLC
Programmable Logic Controller atau PLC adalah sebuah rangkaian elektronik yang
mampu mengerjakan berbagai fungsi kontrol yang kompleks. Dilansir dari buku Training Basic
PLC (2015) oleh Kartanagari, secara mendasar PLC merupakan suatu peralatan kontrol yang
dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin. PLC juga diartikan sebagai
peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor keadaan dari peralatan
input kemudian dianalisis sesuai dengan kebutuhan perencana (programmer) untuk mengontrol
keadaan output. Kontrol program dari PLC yaitu menganalisis sinyal input kemudian mengatur
keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Dilansir dari buku Pengantar Analisis dan
Desain Programmable Logic Controller (2012) oleh Mochammad Rusli, PLC terdiri dari dua
komponen penting yakni CPU dan modul input/output. CPU akan mengerjakan semua aktivitas
2. Fungsi PLC
Sejatinya, ada banyak fungsi PLC yang biasa dipakai di pabrik atau perusahaan.
Namun, secara garis besar terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.
3
1. Fungsi Umum
Beberapa kegunaan umum dari Logika Kontrol Terprogram antara lain yaitu :
Kontrol Sekuensial : proses input sinyal biner menjadi output yang dipakai untuk
pemrosesan teknik secara berurutan. Peran PLC dalam hal ini adalah menjaga agar
setiap step atau langkah selalu berada dalam urutan yang tepat alias tidak berubah-ubah.
2. Fungsi Khusus
Adapun kegunaan khusus dari Logika Kontrol Terprogram yaitu memberi masukan ke CNC
Prinsip kerja PLC secara singkat dapat ditunjukkan seperti pada gambar berikut :
4
pada bagian input menerima sinyal masukkan baik dari sensor maupun saklar lalu sinyal
tersebut diproses oleh serangkaian instruksi logika sesuai dengan program yang sebelumnya
sudah disimpan pada memori PLC, selanjutnya pada output akan menghasilkan keluaran untuk
diteruskan ke aktuator atau peralatan lainnya yang membutuhkan sinyal output PLC. Sistem
interface input serta output akan dihubungkan secara langsung ke field device dan selanjutnya
secara otomatis akan terhubung dengan sebuah mesin atau beberapa komponen mesin lainnya.
Field device yang digunakan PLC biasanya berupa rangkaian discrete atau komponen analog
lainnya seperti solenoid, limit switches, motor starter, dan lain sebagainya.Selama
pengoperasiannya dalam field device tersebut, terjadi 3 buah proses scanning. Proses scanning
ini meliputi
3. Memperbarui serta menulis hasil dari proses yang terjadi di field device melalui sistem
output.
Setelah memperoleh sebuah sistem dari input/output, selanjutnya field device akan terhubung
pada controller. Tujuan dari sistem input/output tersebut adalah mengolah sinyal-sinyal yang
telah diterima agar mampu diproses dalam field device. Sinyal akan diterima oleh input.
Selanjutnya bagian-bagian yang ingin dikendalikan akan dihubungkan langsung dengan output.
Sehingga dari proses tersebut didapatkan sebuah sistem dalam menjalankan beberapa perintah
5
4. Struktur PLC
Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu memonitor waktu
berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan
pemrogram.
2. Memory
hasil
semi konduktor seperti RAM ( Random Acces Memory ), ROM( Read Only
RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program – program yang terdapat
Dengan demikian untuk mengatasiu supply listrik yang padam tersebut maka
diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM.
Seringkalo CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power yang rendah. Baterai ini
mempunyai jangka waktu kira – kira lima tahun sebelum harus diganti.
6
3. Input / Output
proses atau operasi mesin, maka peran modul input / output sangatlah penting
karena modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat kontrol dengan
sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melalui
terminal atau melalui kaki – kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal
memasuki PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi
input bit.Ada juga output bit di dalam memori dimana diberikan oleh output poin
Setiap input / output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan
selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan
output didalam program. Indikasi urutan status dari input output ditandai Light
Emiting Diode ( LED )pada PLC atau modul input / output, hal ini dimaksudkan
itu sendiri.
4. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik.
dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai daya listrik
mengkonversikan
suplai daya PLN ( 220 V ) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul input /
output
7
5. Metode-metode pemograman pada PLC
Metode yang umum diberikan sebagai pilihan antara lain berupa metode
pemrograman dengan diagram logika tangga (ladder logic diagram), mneumonic (statement list),
dan atau diagram fungsi blok (function block diagram). Menurut Setiawan (2006:9), berkaitan
dengan pemrograman PLC, ada lima modelatau metode yang distandarnisasi penggunaannya
1. Instruction List
2. Ladder Digram
persoalan kontrol diskrit yang kondisi input outputnyahanya memiliki dua kondisi yaitu
ON dan OFF, seperti pada sistem kontrolkonveyor, lift, dan motor-motor industri.3.
5. Structured Text
8
(Teks Terstruktur) – Pemrograman ini menggunakan statemen-statemen yang umum
dijumpai pada bahasa level tinggi (high level programming)seperti If/Then, Do/While,
Case, For/Next, dan sebagainya. Dalam aplikasinya,model ini cocok digunakan untuk
sumber masukan pada PLC yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC yang digunakan di
Indonesia adalah 220 Volt AC, sedangkan sumber DC menggunakan 24 Volt DC. Berikut
Setelah membahas instalasi sumber PLC, mari kita berlanjut ke pemasangan perangkat input
PLC. Input yang biasa digunakan diantaranya push button, emergency stop, limit switch, level
switch, Door Lock Sensor, pressure switch, photoelectric sensor, dll.Pada contoh kali ini akan
memberikan 2 contoh yaitu pemasangan input push button dan input photoelectric sensor..
9
2. Instalasi Input Photoelectric Sensor
Tambahan :
Jangan menggunaan langsung sumber AC untuk mengaktifkan push button, untuk tegangan yang
dipersyaratkan adalah tegangan 24 Volt DC. Biasanya dalam PLC jenis compact sudah
menyediakan sumber DC internal, jadi tidak perlu repot untuk membuat atau menambahkan
power supply DC. Jika PLC yang anda gunakan tidak memiliki sumber internal, maka dapat
10
Untuk memperindah rangkaian pin COM lebih baik dijadikan satu atau di jumper antar pin
COM. Selain lebih terlihat rapih juga mudah untuk diurutkan jika terjadi trouble pada rangkaian.
Prinsipnya, semakin simpel rangkaian maka semakin baik dan mudah untuk di troubleshooting
Untuk beban berupa motor listrik sebaiknya hindari pemasangan sumber listrik jadi satu dengan
sumber listrik untuk mengaktifkan PLC. Karena efek kejut yang dihasilkan untuk mengaktifkan
motor listrik kurang bagus untuk kestabilan tegangan PLC. Karena tegangan dan arus yang
digunakan besar maka gunakanlah relay untuk membantu pengaktifan motor listrik. Namun jika
apabila dalam satu pin terdapat banyak sekali tumpukan yang membuat pengkabelan terlihat
7. Tipe PLC
1. Omron CJ2M
Rangkaian prosesor PLC dan I/O CJ2M memiliki desain modular dan mendukung lebih dari
2500 I/O input dan output digital dan pulse yang dihubungkan ke card I/O di rak lokal dan
11
remote rak. Setiap model CPU CJ2M mendukung sejumlah besar step untuk logika
pemrograman.
. 10 model CJ2M terpisah mendukung dari 5.000 hingga 60.000 step untuk program logika
pemrograman
2.OMRON CP2E
Untuk instalasi mesin tunggal yang lebih kecil, mikro-PLC seri CP2E adalah pilihan
yang baik, dengan I/O onboard hingga 60 point. Model ekspansi I/O dapat memperluas
Seperti CPU CJ2M, PLC CP2E dapat mendukung program logika yang cukup besar. Tipe
12
4. OMRON CPIH DAN CP1L
Micro-PLC CP1H dan CP1L dirancang untuk alat berat yang ringkas, seperti case-
packer dan stretch-wrapper. CPU CP1H dan CP1L ini memiliki kemampuan penghitung
kecepatan tinggi (high-speed counter) dan output pulsa yang memungkinkan model PLC ini
melakukan multi-axis positioning control. Kedua model dilengkapi dengan I/O onboard dan
5. OMRON CS1
Untuk sistem yang lebih besar, CPU CS1 memiliki kapasitas maksimum lebih dari 5000
point I/O digital melalui tujuh rak ekspansi. Kombinasi apa pun hingga 80 modul I/O dan modul
komunikasi dapat dipasang di posisi mana pun di rak I/O. CS1 memungkinkan
penggunaan bahasa pemrograman PLC Structured Text standar IEC dan ladder diagram, yang
memungkinkan fleksibilitas dalam cara penulisan program. Kemampuan penting lainnya dari
13
sistem berbasis CS1 adalah dukungannya untuk modul kontrol posisi dan gerakan, modul input
dan output analog, modul kontrol loop, interrupt dan safety relay.Varian CS1D menyediakan
beberapa opsi redundansi ganda. Model CS1 memungkinkan hot-swapping CPU, power supply,
selain dari lampu indikator, kita juga dapat mengamatinya melalui layar LCD pada PLC
tersebut.
c. Jenis yang ketiga adalah dengan menggunakan IBM-PC beserta perangkat lunaknya.
Simulasi program dapat dilakukan dengan PC, kemudian jika telah dianggap sesuai/benar
dapat dipindahkan dan dijalankan ke PLC sebenarnya interface PLC.
Ladder diagram memuat beberapa blok yang dapat mempresentasikan aliran program dan fungsi
seperti :
15
1. Contact
Contact dapat berupa kontak input (sakelar, push button), kontak internal variabel (relay
otomatis) dan lain-lain, ada 4 macam tipe kontak yaitu :
a. Kontak NO (Normally Open) adalah kontak yang terdapat pada ladder diagram dimana pada
saat keadaan sistem belum bekerja kondisi kontak dalam keadaan terbuka.
b. Kontak NC (Normally Close) adalah kontak yang terdapat pada ladder diagram di mana
pada saat keadaan sistem belum bekerja kondisi kontak dalam keadaan tertutup.
c. Kontak rising edge adalah kontak yang terdapat pada ladder diagram di mana pada saat
pada saat keadaan sistem mulai bekerja kondisi kontak berubah dari logika “0” menjadi
logika “1”.
d. Kontak falling edge adalah kontak yang terdapat pada ladder diagram di mana pada saat
keadaan sistem mulai bekerja kondisi kontak berubah dari logika “1” menjadi logika “0”
2. Coil
Coil secara umum menyatakan output, ada 4 macam tipe coil yaitu :
a. Coil.
b. Negatif coil.
c. SET coil.
d. RESET coil
1. KELEBIHAN
1. Fleksibelitas
4. Perubahan atau Pemrograman Ulang Dan Deteksi Koreksi Kesalahan Lebih Mudah
5. Banyak Kontak
16
7. Pengamatan Visual {Visual Observation}
8. Dokumentasi Mudah
9. Kecepatan Operasi
2. KEKURANGAN
1. Keadaan Lingkungan
17
BAB III
KESIMPULAN
Programmable Logic Controllers (PLC) dapat disimpulkan bahwa PLC adalah sebuah
peralatan kontrolotomatis yang mempunyai memori untuk menyimpan program masukan guna
mengontrol peralatan atau proses melalui modul masukan dan keluaran baik digital maupun
analog.
Pemrograman PLC memerlukan logika yang cukup tinggi karena pada dasarnya kita hanya
Dan untuk mempelajari PLC, kita harus mengetahui dasar dari cara kerja relay,
berikutnya kita dapat memahami materi yang lain seperti hardwarenya serta kita dapat
menganalisa mana input dan outputnya. Selain itu, rangkaian PLC pun dapat menghasilkan hasil
output yang sama meskipun susunan komponen PLC pada rangkaian yang satu dengan rangkaian
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/14/183000069/plc-
pengertian-fungsi-cara-kerja-dan-penggunaannya
https://laskarotomasi.com/plc/
https://panduanteknisi.com/pengertian-plc-fungsi-prinsip-kerja.html
https://pintarinternet.wordpress.com/2011/11/20/struktur-dasar-plc/
https://www.academia.edu/5652397/Bab_5_Pemrograman_PLC
https://www.elektronikapedia.com/plc-omron
https://www.academia.edu/27181251/CARA_MEMBUAT_PROGRAM_
PLC_DENGAN_SOFTWARE_CX_PROGRAMMER_CX_SIMULATO
R_DAN_CX_DESIGNER
http://elektronika-kelistrikan.blogspot.com/2018/07/kelebihan-dan-
kekurangan-plc.html
19