Anda di halaman 1dari 90

Rp. 55.

000,00

TEKNIK OTOMASI

DASAR DAN APLIKASI


Dalam buku ini hanya berisikan keutamaan prinsip penggunaan dan pengoperasian PLC
dalam industri, baik secara sederhana maupun yang lebih kompleks. Terutama sekali
mengenal perintah yang umum digunakan dalam suatu program pengontrolan pada sistem
produksi. Juga berisikan pemprogramman yang lebih mudah dilaksanakan dan dimengerti
oleh semua pengguna PLC. Dari hasil pemanduan buku ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan serta ketrampilan dalam menyusun program di PLC serta pengembangan ke
dalam kontrol yang lebih modern, sehingga mampu membuat rangkaian kontrol atau
pengendali yang mempunyai sistem yang berbeda. Serta dilengkapi dengan contoh program
dan CD berbagai software untuk berbagai PLC.

TOTOK NUR ALIF, S.Pd.,ST


2011/2012
+ 2CD
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

KATA PEMBUKA

Buku Programmable Logic Controller - PLC ini diharapkan bagi

pengguna dan pembelajaran dalam melaksanakan uji kompetensi diri dan


penerapan di industri semakin faham. Buku PLC ini merupakan suatu tambahan

pengetahuan mengenal lebih jauh salah satu peralatan yang sering digunakan

dalam industri saat ini. Bahkan untuk industri tingkat menengah akan

kebutuhan penggunaan peralatan PLC sangat sekali merupakan kebutuhan


utama dalam proses produksinya. Jadi tidaklah heran jika kita nanti bekerja di

industri dengan taraf internasional, karena kita sudah mengenal PLC.


Buku ini berisikan keutamaan prinsip penggunaan dan pengoperasian

PLC dalam industri, baik secara sederhana maupun yang lebih kompleks.

Terutama sekali mengenal perintah yang umum digunakan dalam suatu

program pengontrolan suatu sistem produksi. Juga berisikan pemprogramman

yang lebih mudah dilaksanakan dan dimengerti oleh semua pengguna PLC.

Dari hasil pemanduan buku ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan serta ketrampilan pengguna dalam menyusun program di PLC

serta pengembangan ke dalam kontrol yang lebih modern, sehingga mampu

membuat rangkaian kontrol atau pengendali yang mempunyai sistem yang


berbeda dan lebih efisien.

Terima kasih kepada Allah Yang Maha Besar atas anugerahNya dan
semua instruktur listrik yang telah membantu dan mendukung dalam

pembuatan buku pembelajaran PLC ini di dalam aplikasi Industri dan semoga

modul ini berguna untuk pembaca.

Juni 2011
Penyusun

DASAR DAN APLIKASI Page 1 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC


Tuntutlah Ilmu Sampai
Ke Ujung Dunia Dan Angkasa


Jadilah Semakin Pandai
Jadilah Dirimu Semakin Bijak


Buat Ilmu berguna bagimu dan orang lain.
Ciri orang pandai selalu berbagi ilmu.


The good book is a great friend


Education is an ornament in prosperity
And a refuge in adversity

You are never too old to learn

Page 2 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

DAFTAR ISI

JUDUL .... i
KATA PEMBUKA . ii
MOTTO iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB 1 SISTEM PENGENDALI ... 1
BAB 2 MENGENAL PLC .. 13
BAB 3 FUNGSI BAGIAN PLC .... 39
BAB 4 PROGRAM PLC 58
BAB 5 APLIKASI PROGRAM .....
BAB 6 PROGRAMMABLE TERMINAL ......................
LAMPIRAN ..
REFERENSI ....
CD SOFTWARE

DASAR DAN APLIKASI Page 3 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

BAB I

SISTEM PENGENDALI

Pengantar
1.1. Dasar Pengendali
1.2. Panel Pengendali Konvensional
1.3. Panel Pengendali dengan PLC
1.4. Sistematis Perancangan Sistem Pengendali

Page 4 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Pengantar

Secara umum, sistem pengendali pada industri lama masih

banyak terdiri dari sekelompok perangkat mekanik, elektronika dan listrik


serta peralatan yang memberikan stabilitas, akurasi dan mengeliminasi

transisi status berbahaya dalam proses produksi. Sistem pengendali dapat

memiliki bentuk yang berbeda dan memberikan beberapa hasil yang

bervariatif. Sebagai akibat dari perkembangan yang cepat dalam

teknologi, banyak tugas operasional yang kompleks telah dipecahkan

dengan menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) dan

memungkinkan pengendalian terpusat yang disebut Process Pengendali

and Data Acquisition Systems SCADA. Selain koneksi dengan instrumen

seperti operasi, motor panel, sensor, switch, katup dan komponen

pelengkap, serta kemungkinan adanya komunikasi antar instrumen yang

begitu besar bahwa mereka mengijinkan koordinasi tingkat tinggi

eksploitasi dan proses, serta fleksibilitas lebih besar dalam mewujudkan

suatu sistem pengendalian proses. Setiap komponen dari suatu sistem

pengendali proses yang paling penting. Dalam sistem otomatis saat ini,

kebutuhan akan PLC merupakan bagian inti dari suatu sistem pengendali

proses. Dengan pelaksanaan pengendalian melalui suatu program yang


tersimpan di memori program, PLC secara terus menerus memonitor

status sistem melalui sinyal dari perangkat input. Berdasarkan logika

diimplementasikan dalam program, PLC menentukan eksekusi dengan


tepat apa yang harus dilaksanakan dengan alat output. Dalam

menjalankan pengendali proses yang lebih kompleks adalah memungkin

kan untuk menghubungkan beberapa PLC ke komputer pusat dengan

sistem SCADA tersebut.

DASAR DAN APLIKASI Page 5 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

1.1 Dasar Pengendali

Kata pengendali sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-

hari. Kata pengendali disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita

persempit lagi arti penggunaan kata pengendali dalam teknik listrik


adalah: Suatu peralatan atau kelompok peralatan yang digunakan untuk

mengatur fungsi suatu mesin untuk menetapkan tingkah laku mesin

tersebut sesuai dengan yang diinginkan. Sistem yang mempunyai

kemampuan untuk melakukan start, mengatur dan memberhentikan suatu


proses untuk mendapatkan output sesuai dengan yang diinginkan disebut

"Sistem Pengendali". Dan pada umumnya sebuah sistem pengendali


adalah merupakan suatu kumpulan peralatan elektrik atau elektronik,

peralatan mekanik, atau peralatan listrik lainnya yang digunakan untuk

menjamin stabilitas, transisi yang halus serta akurasi sebuah proses.

Setiap sistem pengendali memiliki tiga element pokok, yaitu : input,


proses, dan output. Pada umumnya input berasal dari transducer.

Transducer ini adalah suatu alat yang dapat merubah kuantitas fisik

menjadi sinyal listrik. Beberapa contoh dari transducer diantaranya dapat

berupa tombol tekan, sakelar batas, thermostat, strain gages, dsb.

Tranducer ini mengirimkan informasi mengenai kuantitas yang diukur.

Proses didalam sistem pengendali ini dapat berupa rangkaian pengendali

dengan menggunakan peralatan pengendali yang dirangkai secara listrik.

Dan ada pula yang menggunakan peralatan pengendali dengan sistem


pemrograman yang dapat diperbaharui atau lebih populer disebut

dengan nama PLC (Programmable Logic Controller). Pada pengendali


dengan sistem pemrograman yang dapat diperbaharui, program
pengendali disimpan dalam sebuah unit memori dan memungkinkan

Page 6 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

atau dapat merubah program yang telah ditulis sebelumnya, yaitu

dengan cara melakukan pemrograman ulang sesuai dengan yang

diinginkan. Tugas dari bagian proses adalah memproses data yang


berasal dari input dan kemudian sebagai hasilnya adalah berupa respon

(output). Sinyal yang berasal dari bagian proses ini berupa sinyal listrik
yang kemudian dipakai untuk mengaktifkan peralatan output seperti:

motor, solenoid, lampu, katup, dsb. Dengan menggunakan peralatan


output ini kita dapat merubah besaran atau kuantitas listrik ke dalam

kuantitas fisik.

DASAR DAN APLIKASI Page 7 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

A. PENGENDALI LOOP TERBUKA

Sistem pengendali loop terbuka adalah merupakan suatu


proses dalam suatu sistem yang mana variabel input akan

berpengaruh pada output yang dihasilkan. Gambar berikut ini

menunjukan blok diagram dari sistem loop terbuka, yang mungkin

dapat membantu anda dalam memahami sistem pengendali tersebut.

Jika kita lihat dari blok diagram, pada sistem pengendali loop terbuka

di sini tidak ada informasi yang diberikan ke peralatan pengendali

yang berasal dari peralatan output (variabel yang dikendalikan),


sehingga tidak dapat diketahui dengan tepat apakah output yang

diinginkan sesuai dengan keinginan atau tidak. Terutama apabila

terjadi gangguan dari luar yang dapat mempengaruhi output. Oleh


karena itu pada sistem ini akan terjadi kesalahan yang cukup besar

oleh karena tidak adanya koreksi.

Gangguan

Sistem Yang
Peralatan Di kendalikan Output
Setting Pengendali Variable
( proses )

Page 8 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

B. PENGENDALI LOOP TERTUTUP

Pengendali loop tertutup adalah sebuah proses yang mana


variabel yang dikendalikan secara terus menerus disensor kemudian

dibandingkan dengan kuantitas referensi. Adapun variabel yang

dikendalikan ini dapat berupa hasil pengukuran seperti misalnya

pengukuran temperatur, kelembaban, posisi mekanik, kecepatan

putaran, dsb. Kemudian hasil pengukuran tadi diumpan balikan ke

pembanding comparator. Pembanding ini dapat berupa peralatan

mekanik, listrik, elektronik, atau pneumatik. Pada alat pembanding ini

antara kuantitas referensi dengan sinyal sensor yang berasal dari


variabel yang dipengendali dibandingkan, dan sebagai hasilnya adalah

sinyal kesalahan. Sinyal kesalahan ini hasilnya bisa positif atau negatif,

secara matematis sinyal kesalahan ini seperti ditunjukan pada

persamaan dibawah.

Error = harga hasil pengukuran variabel yang dipengendali - set point

Gangguan

Output
Sistem Yang Variable
Peralatan
Setting Di kendalikan proximity
Pengendali
(proses)

Umpan balik

DASAR DAN APLIKASI Page 9 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Apabila kita lihat dari gambar blok diagram, maka pada blok peralatan

pengendali dapat juga berupa peralatan yang dapat bekerja secara

mekanik, dan listrik atau elektronik, ataupun pneumatik, yang mana


pada alur yang menuju ke blok ini menerima sinyal kesalahan dan

menghasilkan sinyal output yang kemudian diberikan pada bagian


proses untuk memperbaiki kesalahan sampai hasil atau produk betul-

betul sesuai dengan yang diinginkan atau kesalahan sama dengan nol.
Demikian mekanisme sistem pengendali loop tertutup, dan

mekanisme sistem tersebut bekerja secara terus-menerus

(berkelanjutan).

Page 10 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

1.2 Panel Pengendali Konvensional

Industri pertama, masih banyak menggunakan komponen

pengendali beberapa relay atau kontaktor magnet mendukung

otomatisasi dalam sistem pengendali. Untuk menemukan kesalahan


dalam banyak sistem butuh waktu, terutama dengan sistem pengendali

proses yang lebih kompleks. Dengan demikian, dalam penggunaan

komponen ini masih lebih banyak perawatan intensif yang diperlukan.

Jika dibutuhkan penggantian, mesin harus dihentikan dan produksi juga.


Selain itu, dapat terjadi bahwa tidak ada cukup ruang untuk perubahan

yang diperlukan. Pengendali panel ini hanya digunakan untuk satu proses
tertentu, dan itu tidak mudah untuk beradaptasi dengan persyaratan

sistem baru. Sejauh pemeliharaan, listrik harus sangat terampil dalam

menemukan kesalahan. Singkatnya, panel pengendali konvensional

terbukti sangat fleksibel. Contoh khas dari panel pengendali konvensional


diberikan dalam gambar berikut.

Dalam foto ini dapat melihat sejumlah besar kabel listrik, relay waktu,

timer dan elemen lain dari otomatisasi khas untuk pengendali tersebut.

Panel pengendali pada foto tersebut adalah salah satu dari "ruwet" nya
dalam merangkai komponen pada panel, sehingga Anda dapat

membayangkan apa yang mungkin terjadi jika terjadi gangguan salah

DASAR DAN APLIKASI Page 11 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

satu komponen seperti yang sangat banyak komponen tersebut. Adapun

kerugian dari perakitan panel pengendali secara konvensional adalah:

Terlalu lama pekerjaan yang dibutuhkan dalam merakit komponen.


Banyaknya kabel penghubung yang dibutuhkan dalam

penyambungan.
Kesulitan dengan perubahan atau penggantian salah satu komponen.

Kesulitan dalam menemukan kesalahan, membutuhkan tenaga kerja


terampil.

Ketika suatu masalah terjadi, sistem pengendali biasanya berhenti

secara total.

Page 12 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

1.3 Panel Pengendali dengan PLC

Dengan adanya PLC pengendali yang dapat diprogram, banyak

yang berubah dalam bagaimana merancang sistem pengendalian proses.

Banyak keuntungan muncul. Contoh khas dari panel pengendali dengan

PLC dalam gambar dibawah ini adalah sebagai berikut.

Keuntungan dari panel pengendali dengan inti sebuah PLC dapat

disajikan dalam beberapa hal mendasar antara lain :


1. Dibandingkan dengan sistem panel pengendali konvensional, jumlah

kabel yang dibutuhkan untuk koneksi berkurang sebesar 70%.


2. Pemakaian komponen sangat berkurang karena PLC berfungsi juga

menggantikan dari sekelompok komponen.

3. Diagnostik fungsi pengendali PLC memungkinkan untuk cepat dalam

deteksi kesalahan dan mudah dalam pengkoreksiannya.

4. Perubahan wiring atau aplikasi pengendali PLC untuk proses operasi

yang berbeda dapat dengan mudah dicapai hanya menggantikan

DASAR DAN APLIKASI Page 13 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

program melalui Programming Console atau menggunakan perangkat

lunak PC.

5. Kebutuhan akan suku cadang lebih sedikit.


6. Total biaya lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional,

terutama dalam kasus di mana sejumlah besar I/O instrumen yang


dibutuhkan dan ketika fungsi operasional yang kompleks.

7. Kehandalan dari sebuah PLC lebih besar daripada sebuah relay


elektro-mekanik atau timer.

Page 14 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

1.4 Sistematika Perancangan Sistem Kontrol

Untuk meracang suatu sistem pengendali pada proses umumnya

diperlukan suatu sistematika, agar perancangan tersebut sesuai dengan

komponen yang diperlukan dan sistem operasi yang diharapkan. Ada

bebarapa sistematika dalam perancangan pengendali, yaitu :

Pertama,

Menentukan dan memilih alat atau sistem yang ingin dikendalikan.

Sistem otomatis dapat menjadi mesin atau proses dan juga dapat

disebut sistem pengendalian proses. Buatlah Algoritma pada


perancangan suatu proses yang diharapkan, sehingga akan

memudahkan dalam mengimplementasikan dalam kenyataannya.

Pembuatan Algoritma ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat


menampilkan bentuk gambaran (alur) dari proses yang rancang akan

tampak secara nyata dan memudahkan dalam menentukan prinsip


kerja proses tersebut.
Kedua,
Menentukan dan mengakumulasi fungsi komponen dalam sistem

perancangan suatu proses yang memberikan sinyal baik berupa

inputan ataupun outputan di dalam sistem tersebut. Dalam hal ini,

apabila menggunakan pengendali PLC, akan menempatkan

komponen yang berfungsi sebagai sinyal input eksternal (instrument


pengendali) dan sebagai sinyal output eksternal (instrumen operasi).

Dapat berupa tabel akan perangkat input dengan berbagai tombol

(push bottom), tombol sentuh (limits switch) dan sensor (proximity)

sedangkan perangkat output dengan beberapa penggerak (motor),

dan relay (actuator).

DASAR DAN APLIKASI Page 15 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Ketiga,
Menghubungkan komponen input dan komponen output pada

terminal di panel, dengan memberikan label pada setiap bagiannya.


Apabila menggunakan pengendali PLC, maka CPU PLC terpasang

paling akhir.
Terakhir,
Membuat rangkaian berdasarkan Algoritma yang telah dibangun,
dapat berupa pemprograman kode mnemonik (Mnemonic Code)
dengan menggunakan Programming Console atau menggunakan PC

dengan software tertentu untuk diagram tangga (Ladder Diagram),

rangkaian tertentu (Function Block), atau urutan perintah (Structured

Text) pada CPU PLC yang kemudian dimasukkan ke dalam memori

PLC. Setelah selesai pemprograman, pemeriksaan dilakukan untuk

setiap kesalahan yang ada dalam kode program (dengan


menggunakan fungsi untuk diagnostik) dan jika mungkin, seluruh

operasi disimulasikan. Sebelum sistem ini dimulai, perlu memeriksa

kembali apakah semua instrumen input dan output sudah terhubung


pada sistem.

Dari sistematika yang telah diuraikan diatas, diharapkan agar sistem


yang dibangun menjadi sesuai dengan harapan dan yang lebih penting akan

terjadi effisiensi pengeluaran biaya sangat besar yang seharusnya tidak

diperlukan. Ada beberapa model dari cara perancangan sistem pengendali yang
dipakai oleh para desainner.

Page 16 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

BAB 2

MENGENAL PLC

Pengantar
2.1. Dasar PLC
2.2. Prinsip Kerja PLC
2.3. Komponen PLC
2.4. Central Processing Unit CPU
2.5. Memori
2.6. Pemrograman
2.7. Catu Daya
2.8. Perangkat Input PLC.
2.9. Wirring Input
2.10. Perangkat Output PLC
2.11. Wirring Output
2.12. Perangkat Tambahan

DASAR DAN APLIKASI Page 17 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Pengantar

Industri telah mulai menyadari perlunya peningkatan kualitas dan


peningkatan produktivitas dalam tahun enampuluhan dan tujuhpuluhan.

Fleksibilitas juga menjadi perhatian utama (kemampuan untuk mengubah


proses dengan cepat menjadi sangat penting dalam rangka untuk memenuhi

kebutuhan konsumen). Pada produksi otomatis industri di tahun enampuluhan


dan tujuhpuluhan, selalu ada papan listrik yang besar untuk pengendali sistem,

dan berukuran besar. Dalam panel model ini ada sejumlah besar relay

elektromekanik saling berhubungan untuk membuat sistem secara keseluruhan.

Dengan kata "terhubung" itu dipahami bahwa listrik harus terhubung ke semua
relay secara manual menggunakan kabel. Seorang designer akan merancang

logika sistem, dan panel akan menerima skema garis logika bahwa mereka
harus melaksanakan dengan berisi ratusan relay. Rencana yang diberikan

disebut wiring diagram. Gambar menampilkan semua switch, sensor, motor,

katup, relay, yang diperuntukan dalam sistem. Pekerjaan wiring diagram adalah

untuk menghubungkan semua komponen bersama sama. Salah satu masalah


dengan jenis pengendali adalah bahwa hal itu didasarkan pada relay mekanis.

Instrumen mekanik biasanya sambungan terlemah dalam sistem karena bagian


bagian yang bisa dipindahkan mudah aus. Jika satu relay berhenti bekerja,

listrik harus memeriksa seluruh sistem (sistem akan mati sampai penyebab

masalah itu ditemukan dan dikoreksi). Masalah lain dengan jenis pengendali
dalam periode istirahat sistem ketika sistem harus dimatikan, sehingga koneksi
dapat dilakukan pada panel listrik. Jika suatu perusahaan memutuskan untuk

mengubah urutan operasi (membuat bahkan perubahan kecil), itu akan berubah

menjadi beban besar dan hilangnya waktu produksi sampai sistem sebuah

fungsional lagi. Ini tidak sulit untuk membayangkan seorang teknisi yang

Page 18 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

membuat beberapa kesalahan kecil selama proyeknya. Satu-satunya cara untuk

melihat apakah semuanya baik-baik saja adalah dengan menjalankan sistem.

Sebagai sistem biasanya tidak sempurna dengan percobaan pertama,


menemukan kesalahan merupakan proses yang sulit. Anda juga harus diingat

bahwa suatu produk tidak bisa dilakukan selama koreksi dan perubahan
koneksi. Sistem harus benar-benar dinonaktifkan sebelum perubahan itu harus

dilakukan. Itu berarti bahwa seluruh staf produksi dalam garis produksi tidak
bekerja sampai sistem itu diperbaiki lagi. Hanya ketika listrik dilakukan

menemukan kesalahan dan memperbaiki,, sistem sudah siap untuk produksi.

Pengeluaran untuk pekerjaan semacam ini terlalu besar bahkan untuk baik-

untuk-melakukan perusahaan.

DASAR DAN APLIKASI Page 19 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.1 Dasar PLC

PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu peralatan

pengendali yang tercipta dari hasil perpaduan antara teknologi komputer

solid state dan traditional sequence controller pengendali manual.

Secara khusus PLC adalah special purpose yaitu komputer yang

dirancang khusus untuk mengoperasikan suatu masalah tertentu yang


berhubungan dengan pengendalian sistem dan masalah kerja mesin atau

proses dalam suatu industri.


Menurut NEMA (National Electrical Manufactureses Association) memberi

pengertian PLC yaitu Suatu peralatan listrik yang beroperasi digital

dengan menggunakan programmable memory untuk penyimpanan

instruksi instruksi internal sebagai pengganti kerja dari peralatan yang

mempunyai fungsi spesifik, seperti :logic, sequence, timer, counter, dan


arithmetics, untuk mengendalikan kerja dari mesin mesin atau proses,

melalui modul input output secara analog digital

Pada dasarnya PLC mempunyai fungsi untuk menggantikan kerja relay

relay mekanik dan timer, tetapi karena adanya keunggulan dari peralatan

microprocessor yang membangun perangkat keras dari PLC, maka PLC

dapat melakukan operasi operasi arithmetic, mengubah data analog

ke digital atau dari digital ke analog, membandingkan data dan dapat


menyelesaikan masalah-masalah pengendali yang bersifat kompleks. PLC

beroperasi dengan cara memeriksa input dari sebuah proses guna

mengetahui statusnya kemudian sinyal input ini diproses berdasarkan

instruksi logika yang telah diprogram dalam memori. Antarmuka

(interface) yang terpasang di PLC memungkinkan PLC dihubungkan


secara langsung ke actuator atau transducer tanpa memerlukan relay.

Page 20 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Untuk menyesuaikan dengan keadaan kerjanya, maka PLC dirancang

untuk dapat beroperasi pada lingkungan industri yang berdebu dan

tingkat polusi yang tinggi, dengan perubahan suhu 0oC sampai 60oC dan
kelembaban relative antara 0% sampai 95%, Karena dengan

menggunakan PLC banyak keuntungan yang sangat mempengaruhi


proses produksi di perusahaan. "General Motors" adalah salah satu

pertama yang mengakui membutuhkan mengganti sistem "kabel" panel


pengendali. Meningkatnya kompetisi memaksa para pembuat otomatis

untuk meningkatkan kualitas produksi dan produktivitas. Fleksibilitas,

cepat dan mudah mengubah wiring diagram otomatis produksi menjadi

penting. Ide General Motors adalah untuk digunakan pada suatu sistem

logika mikro komputer bukan kabel relay. Dengan sistem komputer dapat

mengurangi tempat yang luas pada panel pengendali dan fleksibelilas

penggunaan kabel. Jika perubahan yang diperlukan dalam logika sistem

atau dalam rangka operasi, program di mikro komputer dapat dilakukan

rewiring relay. Langkah apa dalam penghapusan seluruh periode yang


diperlukan untuk perubahan dalam jaringan kabel kemudian. Sistem ini
sering cukup ruwet dan membutuhkan pemrograman yang ruwet.

General Motors Divisi Hydromantic yang merupakan perusahaan besar ini


menulis kriteria proyek untuk pertama programmable logic controller.

Tujuan akhir adalah juga yang paling penting, dengan adanya perangkat

baru yang harus diprogram dengan mudah dan dipelihara oleh teknisi

listrik. Ketika spesifikasi dilakukan, General Motors mencari perusahaan

yang tertarik, dan mendorong mereka untuk mengembangkan perangkat

yang akan memenuhi spesifikasi untuk sistem ini. "Gould Modicon"


mengembangkan perangkat pertama yang memenuhi spesifikasi ini.

Kunci untuk sukses dengan perangkat baru yang untuk pemrograman

DASAR DAN APLIKASI Page 21 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

dengan tidak harus mempelajari bahasa pemrograman baru. Dibuatlah

program sehingga sama wiring diagram yang sudah dikenal untuk

digunakan teknisi Listrik sehingga teknisi bisa sangat mudah memahami


perangkat baru karena logika tampak mirip dengan logika lama yang

mereka digunakan untuk bekerja. Jadi mereka tidak harus mempelajari


bahasa pemrograman baru serta terbukti menjadi langkah yang baik.

Pengendali PLC awalnya disebut pengendali PC (programmable


controller). Hal ini menyebabkan kebingungan kecil ketika Personal

Computer (PC) muncul. Untuk menghindari kebingungan, penunjukan PC

untuk membaca logika, dan pengendali yang dapat diprogram menjadi

programmable logic controller - PLC. Pertama PLC adalah alat sederhana.

Mereka tersambung input seperti switch, sensor digital, dan berdasarkan

logika internal mereka guna ,mengendalikan perangkat output atau

mematikan. Ketika PLC pertama kali muncul, tidak begitu cocok untuk

pengendali ruwet seperti suhu, posisi, tekanan, dll. Pabrik pembuat PLC

menambahkan berbagai fitur dan perbaikan. Saat ini PLC dapat


menangani tugas tugas yang sangat kompleks seperti pengendali
posisi,berbagai perintah dan aplikasi kompleks lainnya. Kecepatan kerja

dan kemudahan pemrograman juga diperbaiki. Juga, modul untuk tujuan


khusus dikembangkan, seperti modul komunikasi untuk menghubungkan

beberapa pengendali PLC ke internet.

Page 22 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.2 Prinsip Kerja PLC

Prinsip kerja PLC secara umum adalah menerima adanya sinyal


sinyal analog dari peralatan Input luar yang berupa tombol, proximity,

protection, dan lain lain. Sinyal analog ini oleh modul input akan
dirubah menjadi sinyal digital. Pada sistem yang akan dikendalikan

mempunyai sinyal sinyal (pulsa) dalam tiap input dan output, baik

berupa sinyal analog maupun sinyal digital. Dari adanya sinyal sinyal

digital ini akan diolah oleh unit pemproses utama yaitu Central
Processing Unit (CPU), sesuai dengan perintah program yang telah

ditetapkan atau diprogram pada memory. Selanjutnya CPU akan

mengambil keputusan yang kemudian akan dipindahkan ke modul

Output masih berupa sinyal sinyal digital.

Input Devices

P Sistem Yang
L dikendalikan
C

Output Devices

Modul output akan merubah dari sinyal sinyal digital menjadi sebuah

sinyal sinyal analog. Sinyal sinyal analog inilah yang menggerakkan relay
atau actuator, yang merupakan peralatan output luar. Peralatan output luar atau

actuator ini akan menggerakkan mesin mesin atau sistem yang dikendalikan.

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sistem yang akan dikendalikan diterima
oleh input devices dalam bentuk sinyal analog yang selanjutnya dikirimkan ke

PLC untuk dirubah dalam bentuk sinyal digital. Setelah diolah oleh PLC
kemudian dikeluarkan kembali dalam bentuk sinyal analog melalui output

device.

DASAR DAN APLIKASI Page 23 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.3 Komponen PLC

Pada dasarnya komponen yang dimiliki oleh sebuah PLC adalah

tidak jauh berbeda dengan perangkat keras yang dimiliki oleh Personal

Computer (PC). Akan tetapi memiliki perbedaan dalam pembagian unit


unitnya. Dalam perangkat keras dari PLC ini mempunyai tiga bagian

utama dan besar, yaitu :


Bagian Input Output ( I / O ).

Processor .

Programming Devices.

Bagian bagian tersebut mempunyai fungsi dan tugas masing masing

dalam setiap pengoperasian dari PLC tersebut.

Programming Modul Input


Devices Processor Modul Output

Catu Daya

PLC yang mempunyai kesamaan sistem mikropengendalier industri

(dalam beberapa kali lebih kita bertemu prosesor bukan


mikropengendalier) dan memiliki perangkat keras dan perangkat lunak

yang khusus disesuaikan dengan lingkungan industri. Skema Blok dengan

komponen khas yang terdiri dari PLC ditemukan dalam gambar berikut.
Perhatian khusus perlu diberikan pada input dan output, karena di blok

Anda menemukan perlindungan yang diperlukan dalam mengisolasi blok


CPU dari pengaruh yang merusak lingkungan industri dapat membawa ke

CPU melalui saluran input.

Page 24 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.4 Central Processing Unit - CPU

Processor merupakan suatu bagian pokok dari PLC yang


memproses dan menyimpan semua program yang dikirim (download) ke

dalam PLC. Program yang diproses disesuaikan dengan keadaan input

dan outputnya.

Input Image C Output Image


Table Table
Input P Output

User Programming Variable


Memory Data Memory

a. Unit Pemproses Utama

Unit pemproses utama yang sering disebut dengan nama CPU

(Central Prosessing Unit), berfungsi mengambil instruksi dari memori,

mengkodekannya, kemudian memproses instruksi tersebut. Selama

memproses instruksi CPU akan menentukan keputusan keputusan

untuk pengendali, dengan kata lain, menghasilkan sinyal sinyal


pengendali, mentransfer data, melakukan fungsi arithmetical dan

logika, serta mendeteksi sinyal dari luar CPU.

DASAR DAN APLIKASI Page 25 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

b. User Program Memory

User Program memory biasanya disebut dengan memory,

yang mempunyai fungsi sebagai penyimpan instruksi instruksi


program dan data. Sebelum PLC digunakan untuk pengontrolan suatu

sistem, dimana operator atau programmer harus memasukkan data


ataupun instruksi instruksi sesuai dengan yang dibuat dalam suatu

program. Prosedur ini disebut Programming PLC.


Instruksi instruksi yang dimasukkan, akan disimpan secara berurutan

dan otomatis pada User Programming Memory. Penempatan secara

berurutan ini dilakukan secara otomatis oleh PLC tanpa bantuan

operator.

c. Variable Data Memory

Variable Data Memory adalah bagian dari Processor

memory yang berfungsi menyimpan data data variable dan data

data numerik. Adapun jumlah data numerik yang disimpan di dalam

Variable Data Memory sebanyak 5 macam, yaitu :


1) Setting nilai dari Timer, yaitu : jumlah pengaturan waktu dari

timer yang tersedia untuk menghasilkan Time Out Signal (waktu).

2) Penyusutan nilai dari Timer, yaitu : jumlah waktu yang berlalu


sejak timer bekerja untuk menghasilkan time out signal (waktu).

3) Setting nilai dari Counter, yaitu : jumlah pengaturan hitungan

counter untuk memberikan signal hitungan counter (jumlah

banyaknya).

4) Penyusutan nilai dari Counter, yaitu : jumlah hitungan telah


dilewati, untuk menghasilkan signal hitungan counter (jumlah
banyaknya).

Page 26 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

5) Nilai nilai Phisical Variable dalam proses pengendali seperti nilai

yang dihasilkan dari tranduser, konversi tegangan output tranduser

ke dalam bentuk digital dengan melalui konversi analog ke digital.


Nilai nilai dari data variable dan data numeric tersebut, telah

ditentukan dalam instruksi program hingga CPU tinggal mengambilnya


dari variable data memory dan kemudian mengeksekusikannya. Jadi

CPU dapat membaca dan menulis data dari dan ke variable data
memory, dimana CPU hanya dapat membaca data data pada user

program memory, tapi tidak dapat menuliskan kembali.

d. Image Table
Keadaan input output (I/O), disimpan pada image table, yang

mempunyai Random Access Memory (RAM) akan muncul bila ada

catu daya. Setiap satu modul input output (I/O) mempunyai satu

tempat pada image table. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan

kondisi I/O yang satu dengan I/O yang lainnya. Tempat tempat
inilah yang disebut dengan alamat atau bit I/O.
Penentuan alamat alamat ini untuk tiap tiap perusahaan

yang memproduksi PLC berbeda, misalnya perusahaan OMRON

membuat alamat dalam lima bit decimal.

DASAR DAN APLIKASI Page 27 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.5 Memori

Sistem memori sebagian besar menggunakan teknologi FLASH

oleh PLC untuk sistem pengendali proses. Selain sistem operasi ini juga

berisi program pengguna diterjemahkan dari sebuah diagram tangga ke

bentuk biner. Isi memori FLASH dapat diubah hanya dalam kasus di mana

user program sedang berubah. PLC ada juga yang memiliki memori
EPROM bukan memori FLASH yang harus dihapus dengan lampu UV

(Ultra Violet) dan diprogram pada programmer. Dengan menggunakan


teknologi FLASH proses ini sangat singkat. Pemrograman ulang memori

program dilakukan melalui kabel serial dalam program untuk

pengembangan aplikasi. Memori pengguna dibagi menjadi blok

mempunyai fungsi khusus. Beberapa bagian memori digunakan untuk

menyimpan input dan status output. Status nyata input disimpan baik
sebagai "1" atau sebagai "0" dalam sedikit memori tertentu. Setiap

masukan atau keluaran memiliki satu bit yang sesuai dalam memori.

Bagian lain dari memori digunakan untuk menyimpan isi variabel untuk

variabel yang digunakan dalam program pengguna. Sebagai contoh,

timer nilai, atau nilai counter akan disimpan di bagian memori

Page 28 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

DASAR DAN APLIKASI Page 29 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.6 Pemprograman PLC

Sebelum melakukan pemprograman pada sebuah PLC, umumnya


pada bagian PLC tersebut telah disiapkan antar muka (interface) yang

sering disebut dengan Programming devices yang merupakan

perangkat keras dari PLC yang berfungsi untuk memasukkan, mengedit,

memodifikasi dan memonitor program yang ada dalam memory PLC,

sehingga PLC dapat dioperasikan sesuai dengan program kontrol yang

telah termemori.
Jenis
Nama Pemprograman Jenis PLC
Pemprograman

CX One All PLC OMRON


DVD
CS1 series
C200HX/HG/HE
CVM1 series
CX Programmer CQM1H series
VCD CPM series
CP1 series

SYSWIN Support Software


C200HX/HG/HE
CVM1 series
CV/SYSMAC Support CPM series
Software
DISCKET

C200HX/HG/HE
SYSMAC CPT CVM1 series
VCD

CS1 series
C200HX/HG/HE
Programming Console CVM1 series
CQM1H series
CPM series
PRO01/27

Tabel diatas merupakan macam macam program devices yang


digunakan umum oleh OMRON.

Page 30 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

A. PROGRAM DENGAN KOMPUTER


PLC dapat diprogram melalui komputer (menggunakan software),

tetapi juga melalui pemrogram manual (Console). Ini berarti bahwa


setiap PLC dapat diprogram melalui komputer jika Anda memiliki

perangkat lunak yang diperlukan untuk pemrograman. Ini sangat


penting bagi industry dan juga penting untuk membaca program

yang tepat ke dalam PLC lagi. Hal ini juga baik untuk memeriksa dari
waktu ke waktu apakah program dalam PLC tidak berubah.

Programmer (teknisi program) dapat menambahkan komentar, nama

perangkat input atau output, dan komentar yang dapat berguna

ketika menentukan dan menemukan kesalahan atau dengan


pemeliharaan sistem. Menggunakan perangkat komputer dapat lebih

akurat dalam penambahan program dan memungkinkan setiap teknisi

(dan bukan hanya orang yang mengembangkan sistem) untuk mudah


memahami sebuah rangkaian pengendalinya. Komputer merupakan

bagian pokok dalam suatu industri, sehingga dapat mudah digunakan

sebagai programming. Pemakaian perangkat komputer tersebut

hanya membutuhkan jenis dan kelas Pentium III dengan kapasitas

RAM 64 dan Hardisc 10 MB, monitor, keyboard dan mouse. Mungkin

juga dapat di tambahi printer yang digunakan untuk mencetaknya,

jika kita menghendaki. Adapun program yang diisikan berupa gambar

rangkaian kontrol suatu sistem tersebut. Hal ini mengharuskan kita

untuk lebih faham dalam meggambar rangkaian kontrol manualnya


yang kemudian diubah dalam bentuk Ladder Diagram yaitu

merupakan gambar rangkaian kontrol suatu sistem dari bentuk

manual diubah ke dalam bahasa program gambar PLC. Selain


mempunyai keuntungan pemprograman menggunakan komputer

DASAR DAN APLIKASI Page 31 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

juga mempunyai sedikit kelemahan, antara lain biaya komputer yang

mahal dan perawatan secara periodic akibat pengaruh program, serta

komputer hanya digunakan khusus PLC selama proses.

Kabel data

Layar LCD

Pilih mode

Keyboard

B. PROGRAM DENGAN CONSOLE


Progamming model console pada gambar di atas ini sangat mudah

dalam pemakaian dan praktis, karena setelah dipakai memasukkan


program kontrol ke PLC, console ini dapat dengan mudah dilepas dan

kemudian disimpan. Sehingga untuk tiap tiap PLC dapat secara


langsung diisikan program sesuai keinginan. Hal ini memudahkan

dalam mengisikan program untuk tiap tiap PLC yang diinginkan

tetapi harus lebih faham hubungan antara isi program yang satu

dengan program yang lainnya dalam suatu sistem kontrol. Untuk


pelacakan kesalahan program juga harus dilakukan pada tiap tiap

unit PLC. Kelemahan meggunakan console ini adalah bahasa program


yang diisikan bukan meggunakan diagram ladder, tetapi

menggunakan Mnemonic Code.

Page 32 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Mnemonic Code adalah kode dari bahasa program yang dimiliki PLC

yang berupa gerbang - gerbang (gate) Logika dan beberapa istilah

istilah tertentu yang mengandung arti penghubungan (gambar)


rangkaian kontrol suatu sistem. Sehingga diharapkan untuk

mengetahui terlebih dulu bahasa program yang akan digunakan oleh


programming console tersebut yang akan disesuaikan sesuai dengan

kontrol yang akan didesainnya. Karena bahasa program ini (Mnemonic


Code) berupa huruf/tulisan sehingga lebih sulit dalam pemahamannya

dibandingkan dengan berupa gambar rangkaian.

DASAR DAN APLIKASI Page 33 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.7 Catu Daya

Catu daya sering disebut juga dengan sumber tegangan, yang

berfungsi sebagai supply dari perangkat PLC tersebut. Semua perangkat

PLC selalu membutuhkan sumber tegangan yang digunakan untuk


menggerakkan atau mengoperasikan prosesor PLC yang digunakan.

Sumber tegangan ini diharapkan dapat memicu sistem operasional dari


prosesor inti pada PLC tersebut. Adapun besar kecilnya tegangan yang

digunakan tergantung dari type PLC yang dipakai. Karena hampir semua

type PLC membutuhkan supply tegangan yang tidak sama, sesuai dengan

jenis dan kebutuhan PLC yang dipakainya. Umumnya supply yang

digunakan untuk prosesor PLC ini yang besar tegangannya antara lain :

Tegangan Input (I) adalah DC yang besarnya : 12 V , 24 V dengan

toleransi 5%

Tegangan Output (O) adalah AC atau DC yang besarnya : 12 V , 24 V ,

120 V , 230 V. dengan toleransi 10%


Besar dan kecilnya tegangan yang digunakan baik Input ataupun Output
tergantung dari type dan jenis PLC. Karena tiap PLC selalu bervariasi

tergantung dari kebutuhan pemakainya.

Page 34 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.8 Perangkat Input

Perangkat input merupakan bagian untuk komponen yang

memiliki fungsi sebagai pemicu dalam operasionalnya sistem yang telah

dikehendaki, baik berupa sinyal sinyal yang dapat terbaca oleh PLC.

Inputan ini memiliki karakteristik yang bervariasi, sehingga dapat memicu

fungsi yang di inginkan oleh proses tersebut. Komponen utama dalam


penggunaan PLC sebagai otomasi pada industri tidak terlepas dari yang

bersifat sebagai tombol atau penghubung dan pemutus berbagai jenis


sinyal sinyal yang akan dikirimkan pada prosesor. Tombol tombol

tekan (push bottom) dan beberapa pengaman ini sangatlah paling utama

dibutuhkan. Adapun komponen lain yang memungkinkan juga

dibutuhkan adalah berupa sensor baik yang bersifat linier dan bebarapa

jenis proximity dengan beberapa sifat mengubah atau mengkonversikan


sinyal dari bentuk analog dijadikan dalam bentuk digital yang dikirimkan

oleh benda yang tersensor. Dari hasil input tersebut akan di proses oleh

prosesor PLC sesuai aliran program yang telah termemori untuk

dilanjutkan sebagai sinyal yang bersifat output.

Pada umumnya terminal terminal yang berfungsi sebagai penghubung


antarmuka (interface) pada komponen komponen Input. Interface

interface ini ada yang dapat bersifat menyatu dengan prosesor yang

DASAR DAN APLIKASI Page 35 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

sering disebut dengan jenis PLC Compact atau Based dan dapat juga

yang bersifat terpisah dengan prosesor yang sering disebut dengan PLC

jenis Modular atau Rack. Pada gambar di bawah ini dapat ditunjukkan
sedikit kontruksi pada interface untuk bagian Input milik PLC OMRON.

Page 36 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.9 Wirring Input

Penghubungan pada perakitan (wirring) hardware Input pada


beberapa jenis PLC hampir memiliki sama perlakuannya, yaitu dengan

menggunakan sumber tegangan yang berjenis DC, sehingga cukup

mudah dalam melakukan penghubungan atau pengkoneksian. Hanya ada

beberapa perbedaan yang tidak terlalu diperhatikan dalam

pengkoneksian komponen input dalam penentuan terminal yang bersifat

common atau yang sering disebut dengan COM dalam menentukan

jenis terminal positip (+) atau negatipnya (). Dalam melakukan

penghubungan (wirring) hardware pada Input juga tergantung dari jenis


komponen yang dipilihnya, baik yang hanya berupa jenis tombol (push

bottom) dan yang berupa sensor (proximity) dengan karakteristik tertentu

atau terutama dalam menentukan jumlah penghantarnya. Di bawah ini

adalah salah satu koneksi atau wirring input pada PLC OMRON Type CP1L

dengan I/O 20.


1. Input jenis tombol (push bottom)

DASAR DAN APLIKASI Page 37 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2. Input jenis sensor (proximity)


a. NPN open collector output

b. PNP current output

c. NPN current output

d. Voltage output

Page 38 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.10 Perangkat Output

Perangkat Output merupakan bagian untuk komponen yang


memiliki fungsi sebagai penghasil ataupun penggerak (actuator) dalam

operasionalnya sistem yang telah dikehendaki, baik berupa inverter


elektronik ataupun motor motor listrik dengan sumber tegangan yang

bersifat arus atau tegangan DC maupun dengan sumber tegangan yang

bersifar AC. Outputan ini juga sama dengan inputan yang memiliki

karakteristik yang bervariasi, sehingga dapat menggerakkan


(menghasilkan gerakan) yang di inginkan oleh proses tersebut.

Komponen output dalam penggunaan PLC sebagai otomasi pada

industri ada yang bersifat sebagai penggerak secara langsung ataupun

tidak langsung dalam bentuk motor motor AC atau DC dan actuator

dengan bentuk valve pneumatic ataupun komponen elektromagnetik


(contactor), serta sifat sifat komponen penggerak hidrolik. Dengan
adanya berbagai jenis sinyal sinyal yang dihasilkan oleh prosesor

untuk digerakkan oleh komponen tersebut. Komponen komponen

penggerak yang umum dipakai adalah berupa motor motor AC atau

DC, valve actuator pada electropneumatic, dan komponen


electromagnetic (contactor). Adapun komponen lain yang

memungkinkan juga dibutuhkan adalah berupa inverter untuk


penggerakan motor motor servo baik yang bersifat linier dan

bebarapa jenis actuator dengan beberapa sifat mengubah atau

mengkonversikan sinyal dari bentuk digital dijadikan dalam bentuk

analog (mekanik) yang dihasilkan oleh PLC. Dan modul modul output

berfungsi mengkonversikan ke dalam sinyal sinyal analog yang

DASAR DAN APLIKASI Page 39 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

kemudian menggerakkan mesin atau proses melalui perantara actuator

tersebut.

Interface interface Output ini juga sama dengan interface


Input dalam posisi penghubungannya ada yang dapat bersifat menyatu

dengan prosesor yang sering disebut dengan jenis PLC Compact atau
Based dan dapat juga yang bersifat terpisah dengan prosesor yang

sering disebut dengan PLC jenis Modular atau Rack. Pada gambar di
bawah ini dapat ditunjukkan sedikit kontruksi pada interface untuk

bagian Output milik PLC OMRON.

Page 40 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.11 Wirring Output

Penghubungan pada perakitan (wirring) hardware Output pada


beberapa jenis PLC memiliki sama perlakuannya, sehingga

memudahkan dalam melakukan penghubungan atau pengkoneksian.

Ada 2 jenis penghubungan pada terminal Output yaitu dapat dilakukan

dengan menggunakan sumber tegangan yang disesuaikan actuatornya,

apakah dengan sumber tegangan AC ataupun sumber tegangan DC.

Dalam melakukan penghubungan (wirring) hardware pada Output

disarankan untuk diberikannya komponen pengaman agar dapat

menyelamatkan PLC dari adanya sifat arus baliknya pada beberapa


actuator yang umum dipasaran. Di bawah ini adalah salah satu koneksi

atau wirring Output pada PLC OMRON Type CP1L dengan I/O 30.

DASAR DAN APLIKASI Page 41 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

2.12 Perangkat Tambahan

Pada PLC saat ini sudah banyak menggunakan kabel jenis serial
RS - 232 ataupun serial RS - 422/485, dan juga sudah banyak yang

menggunakan kabel jenis USB. Perangkat tambahan yang diberikan PLC

adalah adanya fasilias untuk PLC melakukan penambahan (expansion)

dalam penambahan fungsi dan kapasitasnya. Penambahan ini dapat

dilakukan dengan memberikannya terminal unit atau PLC itu sendiri

dengan type yang berbeda dalam satu jenis. Adapun perangkat

tambahan lainnya yang ada PLC adalah kemampuan digunakan dalam


jaringan internet dengan penggunaan proxy IP tertentu. Ada beberapa

PLC juga diberikan tambahan adanya jam/waktu yang dapat

disesuaikan dengan kondisi jam/waktu saat itu berlaku.

Page 42 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

BAB 3

FUNGSI BAGIAN PLC

Pengantar
3.1. Menentukan PLC
3.2. PLC OMRON
3.3. Fungsi Fungsi Unit CP1L
3.4. Bagian Bagian CP1L
3.5. Area Work CP1L
3.6. Alokasi Pengiriman Transfer Data
3.7. Pengaturan Fungsi Input menggunakan PLC Setup

DASAR DAN APLIKASI Page 43 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Pengantar

Pengguna PLC diharapkan dapat mengetahui beberapa bagian bagian

penting yang ada pada setiap model PLC. Hal ini diharapkan agar apabila terjadi
kesalahan ataupun kerusakan yang tidak begitu fatal dapat langsung ditangani

oleh teknisi. Nama nama dan bagian PLC sangatlah mendukung dalam

penggunaan dan pemilihan PLC yang akan dipakai. Tapi perlu diketahui bahwa

tidak semua PLC memiliki fasiltas yang sama, sehingga pastikan jenis PLC yang

akan digunakan agar sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, dan biaya

merupakan pilihan yang utama.

Page 44 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

3.1 Menentukan PLC

Dalam pemilihan type dan merk dari PLC harus disesuaikan


dengan adanya kebutuhan yang akan menggunakannya. Pemilihan merk

dan type PLC diharapkan memudahkan dalam penggunaannya dan


mudah dalam mengoperasikannya serta handal dalam pemakaiannya. Hal

ini diharapkan pemilihan type dan model dari PLC tersebut yang
disesuaikan pada tingkat penggunaan yang lebih presisi ataukah kurang

presisi. Ada juga dalam menentukan PLC diharapkan adanya tingkat

kehandalan CPU tersebut terhadap adanya getaran getaran yang terjadi

selama proses produksi berlangsung yang sangat terkait dalam


penempatannya. Adapun yang paling penting juga adalah dalam

menggunakan ataupun mengisikan program ke PLC tersebut lebih


mudah dipahami oleh teknisi atau programmer. Pemahaman dalam

mengisikan program sangatlah tergantung dari pengguna PLC. Adapun

dipasaran saat ini banyak merk dan berbagai macam type PLC, mulai dari

jenis micro PLC sampai yang paling large PLC. Merk yang digunakan
hampir banyak industri pada skala besar dan skala menengah adalah hasil

produk produk Jepang dan Eropah pada umumnya, tapi juga tidak
menutup kemungkinan produk produk dari Amerika dan Rusia. Ada

beberapa merk yang paling familier di negara kita seperti SIEMENS,

TOSHIBA, OMRON, MITSUBISHI, ALLEN BREDLY, semua ini memiliki


beberapa kelebihan dan beberapa kekurangan fasilitas yang berbeda
beda. Ini semua kembali lagi dari pengguna yang menentukannya, yang

disesuaikan dengan area industrinya dan fungsi penggunaannya secara

lebih detail. Dan yang tidak kalah pentingnya dalam memilih merk PLC

adalah adanya seorang Teknisi yang mampu mengoperasikannya secara

DASAR DAN APLIKASI Page 45 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

benar dan baik, agar tidak terjadi sistem coba coba terhadap jenis PLC

yang dihadapinya dengan kata lain familier. Pada dasarnya semua PLC

hampir memiliki kesamaan dalam pengisian programnya, hanya saja


berbeda dalam penentuan simbol simbol pada pembuatan Ladder

Diagram. Pada bab yang lain, nanti akan dibahas sedikit beberapa simbol
yang berbeda beda pada tiap PLC, tetapi memiliki fungsi yang sama.

Page 46 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

3.2 PLC OMRON

Setiap PLC pada dasarnya adalah sebuah sistem micro controller


(CPU pengendali PLC didasarkan pada salah satu micro controller, dan

dalam masa yang lebih baru pada salah satu prosesor PC) dengan
perangkat yang bisa input digital, keluaran digital atau relay. Khusus

melihat PLC CP1L dapat dilihat pada gambar berikut. Di permukaan atas,
ada 6 indikator LED dan port sambungan dengan modul USB yang

merupakan interface ke komputer PC. Salah satu merk PLC yang umum

(familier) digunakan oleh beberapa industri adalah merk OMRON. Salah

satu kenapa OMRON dipilih, hal ini dikarenakan PLC OMRON mudah
dalam melakukan pemprograman serta perbaikannya.(Karena penulis

juga menggunakan OMRON). Salah satu PLC milik OMRON adalah jenis
micro compact yaitu CP1L, dimana type ini sudah memiliki banyak

fasilitas dan kemanpuan yang cukup untuk digunakan dalam salah satu

bagian otomasi industri. Type CP1L - L20DR- A, ini merupakan salah satu

jenis PLC micro compact dengan CPU unit memiliki jumlah I/O sebanyak
20 buah terminal yang terdiri dari 12 buah terminal untuk Input dan 8

buah terminal untuk Output, dengan jenis Relay Contact dan memakai
sumber tegangan AC. PLC type ini merupakan PLC dasar yang memiliki

kemampuan lengkap. Ini dapat digunakan pada salah satu bagian dalam

proses otomasi di industri. Adapun salah satu fasilitas yang dimiliki oleh
PLC ini adalah koneksi dengan komputer dapat menggunakan kabel RS
232 atau dengan kabel jenis USB.

DASAR DAN APLIKASI Page 47 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Bentuk wujud dari CP1L I/O 20 milik OMRON

Page 48 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

3.3 Fungsi Fungsi PLC

Adapun struktur di dalam PLC CP1L ini adalah sebagai berikut :

DASAR DAN APLIKASI Page 49 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Adapun fungsi fungsi bagian pada nomer tersebut adalah :


1. Pengiriman program dan parameter data.
Data dalam RAM secara otomatis didukung dengan built-in flash

memory, jika ada perubahan, misalnya, dari CX Programmer.

Ketika unit ON, maka data akan secara otomatis ditransfer dari

built-in flash memori.


2. Pengiriman ke DM dengan data default
Ketika diawali dari CX-Programmer, maka memori DM default akan

ditransfer dari RAM ke memori built-in flash.

Ketika sesuai setup PLC, maka memori DM default akan ditransfer


dan ditandai lampu kilat built-in memori ke RAM saat unit ON.
3. Pengiriman data antara Flash Memory dengan Memory Cassette
Ketika diawali dari pengisian program, maka data ditransfer dari

RAM atau built-in flash memory ke kaset memori.


4. Pengisian Program
Ladder Diagram disimpan dalam memori (RAM). Ladder Diagram
dapat disimpan, diedit, atau dibuka dengan menggunakan

software.
5. I / O Memory
Ini adalah memori (RAM) digunakan untuk menulis dan membaca

dari beberapa bagian dari memori I/O.

Bagian lain yang dipelihara, yang digunakan untuk pertukaran data


dengan beberapa unit PLC, dan bagian lainnya, yang hanya

digunakan secara internal.

Page 50 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

6. Area Parameter data


Selain daerah memori I/O, yang digunakan sebagai operasional
instruksi oleh pengguna, ada juga area memori terpisah yang

dapat dimanipulasi hanya dari CX-Programmer. PLC setup adalah

data konfigurasi yang digunakan oleh pengguna untuk


menyediakan perangkat lunak unit CPU (vendor). Ini terdiri dari

parameter seperti pengaturan port serial dan pengaturan siklus

minimal waktu.
7. Flash memory Built in
Unit CPU memiliki built-in flash memory. Data secara otomatis

didukung untuk flash memory built In karena mereka ditulis

untuk daerah program pengguna atau daerah parameter (PLC

setup), routing (tabel) dengan metode selain instruksi terprogram,

yaitu ketika ditransfer dan diedit menggunakan CX Programmer

atau Programmable Terminal (PT), atau ketika ditransfer dari

memori kaset.
Ketika unit diaktifkan ON, memori program pengguna atau

(Parameter area) secara otomatis akan ditransfer kembali dari built-

in flash memori ke RAM.

Dengan menggunakan CX-Programmer, data di daerah DM dari


memori I/O juga dapat disimpan ke memori flash built in. Data ini

disimpan dapat diatur sebagai standar default untuk daerah DM,

dan dapat secara otomatis ditulis kembali ke area DM saat Unit ini
didukung ON berikutnya.

Simbol tabel, komentar file, dan file indeks program dapat

disimpan dalam komentar sebagian memori dari memori flash.


Ketika sebuah desain pengendali ditransfer dari CX Programmer

DASAR DAN APLIKASI Page 51 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

untuk unit CPU, program informasi untuk fungsi blok akan secara

otomatis disimpan ke memori flash.


8. Memory Cassette
Kaset memori dapat menyimpan program, isi data memori, PLC

setup data, dan I/O komentar dari CX-Programmer.


Data yang tersimpan dalam kaset memori dapat dimuat secara

otomatis ketika unit diaktifkan ON.

Page 52 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

3.4 Bagian Bagian PLC

Adapun bagian bagian pada Unit CP1L adalah sebagai berikut :

DASAR DAN APLIKASI Page 53 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Nomer nomer tersebut adalah :

1. Tempat kaset memori, yaitu: apabila digunakan untuk menyimpan


ulang (Back up) program, parameter dan data memori yang telah

diisikannya. Dan juga dapat digunakan untuk menggandakan

(copy) data dari PLC unit lain tanpa melalui software ataupun

komputer. Bentuk dan jenis memori adalah sebagai berikut :

2. Peripheral terminal USB, yaitu: digunakan untuk menghubungkan

ke komputer untuk mengisian program ataupun memonitor

program yang telah dijalankan oleh PLC.

3. Pengaturan Analog, yaitu : digunakan untuk mengatur keluaran

(value) pada Auxiliary Area (A642CH) untuk rentang antara 0

sampai 255.

4. Terminal tambahan pengatur analog dari luar PLC, yaitu:


memberikan input tegangan antara 0 Volt sampai dengan 10 Volt,

dan dapat mengatur keluaran (value) pada Auxiliary Area (A642CH)

untuk rentang antara 0 sampai 256.

5. DIP switch, yaitu: digunakan untuk mengatur secara manual atau

otomatis tentang penggunaan memori, atau pengiriman dari


memory cassette.

6. Baterai, yaitu: sebagai penyimpan sementara program (RAM) dan

jam pada PLC.


7. Lampu indicator, yaitu: indicator lampu untuk power PLC,

operasional Mode, dan indicator Unit bila terjadi error, serta

indicator koneksi terhadap komputer.

Page 54 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Nama Warna Indikator Fungsi


ON PLC posisi ON
POWER Hijau
OFF PLC posisi OFF
Unit mengeksekusi program di RUN
ON
atau MONITOR mode.
RUN Hijau
Operasi dalam mode PROGRAM atau
OFF
ada kesalahan fatal
Sebuah kesalahan fatal (termasuk
eksekusi FALS) atau ada kesalahan
ON hardware (WDT kesalahan) telah
terjadi. CP1L operasi akan berhenti
ERR/ALM Merah dan semua output akan dimatikan.
Sebuah kesalahan non-fatal telah
Berkedip terjadi (termasuk eksekusi FALS) dan
program akan terus berlanjut.
OFF Program normal
Output Bit OFF (A500.15) telah
ON berubah ON. Semua output akan
INH Kuning
dimatikan.
OFF Operasional Normal
Komunikasi (menerima & mengirim)
Berkedip
PRPHL Kuning program melalui USB
OFF Menggunakan perangkat lain
Penggunaan program, parameter, atau
ON Memory Data yang ditulis atau diakses
BKUP Kuning dalam memori flash built-in
OFF Menggunakan perangkat lain

8. Blok terminal tempat menghubungkan komponen input, sumber


tegangan, dan ground

9. Lampu indicator pada blok terminal input

10. Tempat tambahan yang digunakan untuk:

DASAR DAN APLIKASI Page 55 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Jika koneksi menggunakan kabel serial RS 232C

Jika koneksi menggunakan kabel serial RS 422A/485

Jika dipakai LCD untuk mengetahui (monitor) program yang

telah dijalankan dan juga dapat digunakan mengedit program


tanpa menggunakan software ataupun computer.

Jika dipakai koneksi menggunakan internet

11. Tempat terminal penambahan, yaitu: digunakan apabila unit PLC


perlu adanya tambahan (expansion) unit.

12. Lampu indicator pada blok terminal output.

13. Blok terminal tempat menghubungkan komponen output.

14. Pengunci pada bagian bawah, digunakan untuk menempatkan PLC


pada panel.

Page 56 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

3.5 Area Work CP1L

Work Area CP1L terdiri dari saluran atau channel (CH) nomor dan
nomor relay ditetapkan seperti dijelaskan dibawah. Setiap saluran terdiri

dari 16 bit. Oleh karena itu, nomor relay dinyatakan sebagai [nomor

saluran] + [nomor bit]. Nomor relay digunakan untuk menangani kontak.

Nomor saluran terutama digunakan sebagai operasional untuk instruksi

input saat memproses data dengan saluran.


RELAY
CHANNEL
AREA
CX Pro CX Pro
(Penulisan) (Penulisan)
I/O 0.00 s/d
00 s/d 199 00 s/d 199 00000 s/d 19915
Area 199.15
1:1
300000 s/d 3000.00 s/d
Link 3000 s/d 3063 CH 3000 s/d 3063
306300 3063.00
CIO Area
Area Serial
PLC 3100 s/d 3189 CH 3100 s/d 3189 310000 s/d 3100.00 s/d
318915 3189.15
Link
Work 380000 s/d 3800.00 s/d
3800 s/d 6143 CH 3800 s/d 6143
Area 614300 6143.00
W000 s/d W00000 s/d W0.00 s/d
Work Area W000 s/d W511 CH
W511 W51115 W511.15
H000 s/d H00000 s/d H0.00 s/d
Holding Area H000 s/d H1535 CH
H1535 H153515 H1535.15

Auxiliary Area A000 s/d A959 CH A000 s/d A959 A00000 s/d A0.00 s/d
A95915 A959.15
D00000 s/d
D00000 s/d
DM Area D32767 --- ---
D32767

T000 s/d T000 s/d


Timer T000 s/d T4095 T000 s/d T4095
T4095 T4095
C000 s/d C000 s/d
Counter C000 s/d C4095 C000 s/d C4095
C4095 C4095

DASAR DAN APLIKASI Page 57 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Pada notasi data area adalah sebagai Saluran (channel) data diwakili oleh
4 digit Heksadesimal (HEX) , berasal dari 16 digit biner (BIN), mewakili

keadaan ON/OFF dari 16 bit. Dengan kata lain, untuk setiap 4 bit, jumlah

bit ON dihitung dan dinyatakan sebagai satu digit.

TYPE MSB LSB

Bit 15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00

Bit Biner
23 22 21 20 23 22 21 20 23 22 21 20 23 22 21 20
(BIN)
1 = ON
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0
0 = OFF
Digit
F 3 7 0
(HEX)
Digit
error 3 7 0
(BCD)

Sedangkan area I/O Dengan CP1L, saluran 1 atau 2 pertama dari Input

dan Output area, mulai 0CH dan 100CH, yang disiapkan oleh unit CPU.

Sebagai ekspansi I/O unit yang terhubung ke unit CPU, Input dan Output

ditugaskan 1 saluran (channel), sesuai urutan koneksi. Jumlah saluran


(channel) yang terdapat pada unit CP1L sebagai berikut:

CP1L SALURAN (CHANNEL) Jumlah


Unit Ekspansi
INPUT OUTPUT

10 I/O 0 CH 100 CH 0

14 I/O 0 CH 100 CH 1

20 I/O 0 CH 100 CH 1

30 I/O 0 CH , 1 CH 100 CH , 101 CH 3

40 I/O 0 CH . 1 CH 100 CH , 101 CH 3

60 I/O 0 CH , 1 CH , 2 CH 100 CH , 101 CH , 102 CH 3

Page 58 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Misalnya, ketika menggunakan CP1L 20 I/O, dimana area Input mulai dari

0.00 sampai 0.11CH dan area Output mulai dari 100.00 sampai 100.07CH

ditugaskan ke internal I/O unit CPU. Jika ekspansi (I/O) unit yang
terhubung ke unit CPU, area Input mulai 1.00CH dan area Output mulai

dari 101.00CH dan seterusnya, sesuai dalam urutan. Dan misal ketika
menggunakan CP1L 30 I/O, dimana area Input mulai dari 0.00 sampai

0.11CH dan 1.00 sampai 1.05CH, dan area Output mulai dari 100.00
sampai 100.07CH dan 101.00 sampai 101.03CH ditugaskan ke internal I/O

unit CPU. Jika ekspansi (I/O) unit yang terhubung ke unit CPU, area Input

mulai 2.00CH dan area Output mulai dari 102.00CH dan seterusnya,

sesuai dalam urutan.

DASAR DAN APLIKASI Page 59 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

3.6 Alokasi Pengiriman (transfer) Data

Pengiriman (transfer) data user program dan parameter data

akan secara otomatis dikirimkan ke flash memori dari RAM ketika sebuah
desain program control telah dibuat. Sedangkan data area DM (DM area

data) akan dikirimkan ke unit PLC ketika terprogram oleh teknisi

menggunakan transfer khusus dari software yang dimiliknya. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada skema di bawah ini

PC dengan software tertentu

Page 60 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Pada pembacaan program yang ada pada PLC dapat secara

otomatis ketika unit PLC di hidupkan (ON), baik berupa memori DM

ataupun parameter area, dengan kata lain bahwa semua pembacaan yang
dilakukan unit PLC dapat secara otomatis ditampilkan ketika unit akif.

Begitu juga jika unit PLC tersebut menggunakan memori lewat kaset.

DASAR DAN APLIKASI Page 61 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

PC dengan software tertentu

Page 62 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

3.7 Pengaturan Fungsi Input menggunakan PLC Setup

Pengaturan
Alamat Pengaturan Input Counter High Speed
Standart
Pengaturan Operasional
Terhubung
Input Phasa-Z reset
Normal Input dengan clock
Word Bit Respon
Input Interrupt Output
Cepat Phasa Phasa Ganda /
1 dan 0
Tunggal Phasa lebih
0 increment 0 A phase,up,count
00 0 -- --
input input
1 increment 0 B phase,up,direction
01 1 -- --
input input
2 increment 1 A phase,up,count
02 2 -- --
input input
3 increment 1 B
03 3 -- --
input phase,up,directioninput
0 phase Z
04 4 0 0 0 phase Z reset
reset
1 phase Z
05 5 1 1 1 phase Z reset
reset
C I/O 0
2 phase Z
06 6 2 2 Pulse Output 0
reset
3 phase Z
07 7 3 3 Pulse Output 1
reset

08 8 4 4

09 9 5 5

10 10 -- --

11 11 -- --

C I/O 1 00 sd 11 Normal Input 12 sd 23

C I/O 2 00 sd 11 Normal Input 24 sd 35

DASAR DAN APLIKASI Page 63 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

BAB 4

PROGRAM PLC

Pengantar
4.1. Mnemonic Code
4.2. Function Plan
4.3. Ladder Diagram
4.4. Function Block
4.5. Squential Function Chart
4.6. Structured Text

Pengantar

Page 64 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Salah satu agar dapat mengoperasikan PLC secara benar, adalah

dengan menggunakan beberapa cara yang dapat berfungsi sebagai pengirim

desain rangkaian pengendali yang digunakan dalam pengisian program pada


PLC tersebut. Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC

pada pengontrolan suatu system atau proses, harus mengetahui dan menghafal
bahasa program PLC yang akan digunakannya. PLC tidak dapat digunakan

apabila tidak dimasukkan instruksi instruksi atau program. Perintah perintah


atau program yang telah dibuat oleh seorang teknisi/programmer jika

dimasukkan ke dalam PLC harus menggunakan bahasa program PLC itu sendiri.

Dengan bahasa perantara ini seorang programmer dapat berkomunikasi

langsung dengan PLC, serta dapat mengatur cara kerja dari PLC sesuai dengan

yang diinginkan. Ada bebrapa cara dalam mengoperasikan PLC dengan

menggunakan beberapa perangkat baik yang berupa programming console

ataupun software tertentu. Pemilihan salah satu pengoperasian PLC tergantung

dari kepiawaian seorang teknisi dalam menggunakan program tersebut yang

sesuai dengan pengendali yang diinginkan dalam sistem pengendali tersebut.


Memang banyak cara yang dapat dilakukan oleh para pengguna PLC, jika
diperhatikan yang bermacam macam program dimana semua program

tersebut selalu disesuaikan dengan kondisi PLC yang difungsikannya.


Penggunaan program program tersebut juga dapat dilakukan pada beberapa

macam jenis PLC dan juga hanya dapat dilakukan pada sebagaian merek dan

jenis PLC, dengan artian belum tentu semua PLC dapat dioperasikan pada

beberapa jenis software dan kerangkat pendukungnya.

4.1 Mnemonic Code

DASAR DAN APLIKASI Page 65 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Mnemonic code merupakan salah satu perintah dasar yang

sederhana dan umum digunakan di PLC. Dalam penulisan mnemonic


code mempunyai hubungan erat dengan pengetahuan tentang gerbang

logika. Apabila memasukkan bahasa program ke PLC dengan


menggunakan Programming Console, mnemonic code haruslah lebih dulu

difahaminya. Apabila mnemonic code salah maka hasil program pun akan
menjadi salah, begitu juga dengan sebaliknya sehingga PLC tidak dapat

dioperasikan. Perintah Mnemonic code ini selalu digunakan apabila PLC


tersebut menggunakan jenis programming console. Ada beberapa jenis

dasar perintah perintah Mnemonic code di dalam pemprograman yang

sederhana dan merupakan inti dasar dari suatu pemprograman sistem

pengendali. Ada beberapa nama dalam penulisan dalam Mnemonic Code

di setiap jenis PLC yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya yang


memungkinkan berbeda tetapi mempunyai arti yang sama.

Beberapa Mnemonic Code yang umum terpakai dalam setiap

menulis program untuk PLC, yaitu:


LOAD
Perintah LOAD yang sering disingkat juga dengan istilah LD

merupakan perintah awal yang dimulai dari garis logika (block) atau
data pertama yang dikirimkan oleh setiap garis logika (block). Perintah

LD ini merupakan suatu gerbang logika (gate) awal ketika akan

menyusun suatu gerbang gerbang yang berikutnya. Jika dalam

rangkaian konvensional magnetic kontaktor fungsinya adalah sama

dengan suatu bentuk input yang berupa kontak yang bersifat NO

(Normally Open) atau suatu bentuk inputan lainnya seperti: bentuk

push bottom (saklar) ataupun berupa proximity (sensor).

Page 66 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

AND
Perintah AND merupakan perintah yang digunakan untuk
menghubungkan secara segaris yang berarti dan dimana dapat

diartikan sama dengan membuat hubungan secara seri. Jika dalam


rangkaian konvensional magnetic kontaktor fungsinya merupakan

hubungan antara kontak kontak utama atau kontak bantu secara

bergandengan (hubungan seri) dua atau lebih, terutama dari beberapa

jenis bentuk input kontak, baik yang berupa kontak NO ataupun

kontak NC. Pada rangkaian gerbang logika (gate) AND memiliki fungsi

dimana adanya dua atau lebih input yang terhubung secara seri,
apabila salah satu dari input berharga logika 1 (ON) maka output

gerbang tidak menghasilkan logika 0 (OFF), hal ini sesuai seperti tabel

pada gerbang AND.

OR
Perintah OR merupakan perintah yang digunakan untuk

menghubungkan secara sejajar yang berarti atau dan dapat diartikan

sama dengan membuat rangkaian dengan hubungan secara parallel.

Jika dalam rangkaian konvensional magnetic kontaktor fungsinya

merupakan hubungan antara kontak kontak utama atau kontak

bantu secara sejajar atau berhadapan (hubungan parallel) dua atau


lebih, terutama dari beberapa jenis bentuk input kontak, baik yang

berupa kontak NO ataupun kontak NC. Pada rangkaian gerbang

logika (gate) OR memiliki fungsi dimana adanya dua atau lebih input

yang terhubung secara parallel, apabila salah satu dari input berharga

logika 1 (ON) maka output gerbang menghasilkan logika 1 (ON), sama


seperti tabel pada gerbang OR.

DASAR DAN APLIKASI Page 67 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

NOT
Perintah NOT merupakan perintah yang bersifat perlawanan atau
kebalik (inverts) terhadap perintah dasar yang diberikannya. Perintah

NOT dapat diartikan sama dengan pernyataan tidak, yang berarti


melawan. Perintah NOT ini merupakan suatu gerbang logika (gate)

inverter, dimana jika input berharga logoka 1 (ON) maka output

gerbang yang dihasilkannya akan berharga 0 (OFF). Jika dalam

rangkaian konvensional magnetic kontaktor fungsinya adalah sama

dengan suatu bentuk input yang berupa kontak yang bersifat NC

(Normally Closed) atau suatu bentuk inputan lainnya seperti: bentuk


push bottom (saklar) ataupun berupa proximity (sensor) yang

mempunyai sifat terhubung dahulu.

OUT
Perintah OUT merupakan perintah yang digunakan untuk batas dari

suatu akhir perintah dalam setiap satu garis logika (block) atau yang

merupakan bagian akhir dari setiap perintah. Apabila perintah OUT

telah dituliskan dalam pembuatan suatu program pengisian PLC, ini

berarti menandakan dalam satu garis logika (block) telah selesai. Jika

dalam rangkaian konvensional magnetic kontaktor, gerbang OUT

mempunyai fungsi yang merupakan hubungan akhir yang menuju ke


coil kontaktor, atau suatu terminal keluaran yang nantinya akan

terhubung pada actuator yang dikehendaki. Perintah OUT pada

dasarnya tidak bersifat seperti kontak NO (Normally Open) ataupun

kontak NC (Normally Closed), melainkan suatu bentuk terminal akhir

dalam setiap penghubungan komponen komponen pada bagian


penggerak atau actuator pada umumnya.

Page 68 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

END
Perintah END merupakan perintah akhtr yang digunakan untuk
menandai pemprograman telah selesai atau pengisian program sudah

berakhir. Dalam melakukan penulisan perintah END diharapkan


apabila semua program dalam sistem yang dikehendaki telah benar

benar selesai atau berakhir. Karena jika tidak terjadi penulisan END

pada akhir pembuatan sistem pengendali, maka program yang telah

di buat tidak dapat dijalankan (eksekusi). Jika di akhir pengisian

program tidak diberi perintah END, maka pemprograman dianggap

belum selesai (no end inst) dalam pembuatannya dan PLC tidak dapat
dioperasikan

Adapun penggunaan mnemonic code dapat dikondisikan dengan

menganalogikan dengan rangkaian kontrol konvensional yang ada. Seperti

contoh ini
Kontrol konvensional
Mnemonic code
S0

ALAMAT INSTRUKSI DATA KET


S1 K5 0000 LD NOT 0000 S0
0001 AND 0001 S1
0002 OR 0500 K5
0003 OUT 1010 K10
0004 END (01) - selesai
K10

Pada aplikasi untuk memprogram dalam pembuatan rangkaian kontrol

secara seri dan parallel ada tekniknya agar memori yang dipakai lebih

sedikit. Adapun dalam pembacaan program harus dikelompokkan dulu


dan dirangkai secara berurutan sesuai denga gambar rangkaian yang di

buat.

DASAR DAN APLIKASI Page 69 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Contoh control konvensional sebagai berikut :

S0 FL

1 2 K1
3

S1
FLa
A
B

FGa

S0
C

FG
5 6
K1

TS
D

K1

Page 70 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Dari dari desain kontrol diatas itu, maka jika dibuatkan program dalam

bentuk mnemonic code, haruslah dikelompokkan yang nantinya akan

dapat diprogramkan ke dalam PLC. Pengelompokan dapat dilakukan


berdasarkan urutan dari rangkaian gambar diatas yang kemudian dipilah

pilah terlebih dahulu dengan kelompok dan induk kelompok. Hal ini
bertujuan agar lebih mudah dalam mengisikan program dan agar tidak

terjadi error program .

ALAMAT INSTRUKSI DATA KELOMPOK INDUK KET


KELOMPOK
S0
0000 LD NOT 0000 1
S1
0001 AND 0001
FL
0002 LD 0002 2
FLa
0003 AND 0003
-
0004 OR LD - A
K1
0005 OR 0004 3 B
FGa
0006 AND 0005 4
S0
0007 AND NOT 0000 C
FG
0008 LD 0006 5
TS
0009 AND 0007
K1
0010 OR 0004 6 D
-
0011 AND LD - E
koil
0012 OUT 1000
K1

DASAR DAN APLIKASI Page 71 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

TIM
Perintah TIM merupakan perintah sebagai waktu (timer). Sedangkan

ada juga yang dinamakan TIMH juga merupakan perintah waktu


(timer), bedanya waktu yang digunakan jika menggunakan TIM adalah

selang waktu yang panjang mulai dari 0,1 detik sampai 999,9 detik.
Tapi jika menggunakan TIMH selang waktunya 0,01 detik sampai 99,99

detik. Pengesetan waktu dan jumlah timer yang dipakai tergantung


dari kebutuhan dengan memasukkan data timer, sedangkan jumlah

bit pada penggunaan timer di mulai 000 sampai dengan 4095 dan

pengisian data panjang waktu yang diawali dengan tanda # atau

dengan penulisan langsung #0060 (berarti 4,8 detik). Penggunan


perintah TIM sering ditemukan pada desain kontrol yang mempunyai

sifat batasan atau menggunakan waktu dalam operasionalnya,

sehingga perintah ini yang berikan pada program di PLC tersebut.


Pada umumnya seperti pada pengontrolan penggunaan di lampu lalu

lintas (traffic light) yang selama ini diberlakukan di semua jenis lampu

traffic light ini. Penggunaan waktu ini dapat berupa waktu yang

bersifat mulai dari waktu bentuk detik (sekon) dan sampai waktu

dalam bentuk menit, hanya kurang effisien pemakaiannya.


Cara penulisan program timer pada mnemonic code adalah sebagai
ON
berikut :
OFF

ALAMAT INSTRUKSI DATA


0100 LD 0002
ON
OFF
0101 TIM 001
#0060
TIM001
0102 LD TIM001
0103 OUT 0500 #0060

Page 72 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Diskripsi kerja timer pada gambar dapat diuraikan, apabila ketika bit

0002 tersinyalkan pada kondisi on, maka TIM 001 aktif setelah waktu

berjalan 3 detik dan mengaktifkan koil pada bit 0500, sehingga koil
pada bit 0500 akan aktif on sampai adanya sinyal pada bit 0002

terputus atau pada kondisi off. Dengan demikian secara langsung koil
pada bit 0500 akan menjadi kondisi semula off.

CNT
Perintah CNT dan CNTR adalah perintah menghitung pulsa yang

masuk/counter. Bedanya CNT menghitung pulsa yang masuk secara

maju atau sekali saja, tetapi untuk CNTR menghitung pulsa yang
masuk secara maju dan mundur, yaitu setelah hitungan selesai CNTR

dari nol sampai yang ditentukan langsung menghitung mundur

sampai menjadi nol lagi. Penggunaan pada perintah CNT sering

diperlakukan untuk penggunaan penghitungan beberapa jumlah atau


banyaknya barang/produk yang harus dihitung secara cepat dan

akurat serta terus menerus. Pada perintah CNT atau CNTR digunakan

sebagai bahan penghitung jumlah yang berupa satuan sampai pada

ribuan dari banyaknya benda yang terdeteksi.

Perintah ini dapat dipakai pada hubungan pensensoran dan limits

switch pada komponen yang jalur tertentu dari suatu produksi.


Cara penulisan program counter pada mnemonic code adalah sebagai
berikut :
ALAMAT INSTRUKSI DATA
0100 LD 0002
0101 LD 0003
0102 CNT 001
#0005
0103 LD CNT001
0103 OUT 0500

DASAR DAN APLIKASI Page 73 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

KEEP
Perintah KEEP adalah perintah mengunci agar output relay tetap

dalam keadaan on dan tanpa adanya bantuan kontak penguncian.


KEEP ini dari suatu output relay ( latching relay ) tanpa ada kontak

penguncinya. Perintah ini cukup dengan memasukkan input Set (S)


dan mematikannya dengan memberi sinyal input Reset (R) serta

nomor koil yang akan kita KEEP.


Cara penulisan program counter pada mnemonic code adalah sebagai

berikut :
ON OFF
ALAMAT INSTRUKSI DATA
ON
0100 LD 0002 OFF
0101 LD 0003
0102 KEEP ( 11 ) 0501 ON
OFF

IL dan ILC
Perintah IL merupakan perintah INTERLOCK dan digunakan untuk

menghentkan atau mengunci semua program yang ada diantaranya,


serta berpasangan dengan perintah ILC yang merupakan perintah

INTERLOCK CLEAR sebagai akhir dari batasan rangkaian yang

dihentikan. Perintah IL ini selalu berpasangan dengan perintah ILC.

Jadi perintah ILC juga dapat dikatakan sebagai tanda yang

menyatakan akhir dari suatu bagian rangkaian yang ada diantara

interlock. Penggunaan IL dapat ditemui pada pembuatan proses

produksi yang berkelanjutan dengan penguncian program yang

keterkaitan antara program setelahnya dan program sebelumnya,

terutama pada bagian produksi ataupun packing produk yang khusus.


Cara penulisan program IL dan ILC pada mnemonic code adalah
sebagai berikut :

Page 74 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Dari hasil penulisan mnemonic code


ALAMAT INSTRUKSI DATA
0100 LD 0002 di tabel tersebut, bila input pada bit
0101 IL (02) -
0102 LD 0005 0002 dalam keadaan off, maka
0103 AND 1003
0104 OUT 1005 semua bit input dan koil output yang
0105 LD 0007
0106 OUT 0500
berada diantara IL dan ILC pasti akan
0107 LD NOT 1005
0108 OUT 1000
0109 ILC (03) - off. Jika kontak bit 0002 dalam

keadaan on maka semua bit serta


koil output akan bekerja dalam keadaan normal.

SFT
Perintah SFT merupakan perintah untuk menggeser suatu register

pada bit yang dikehendaki dan digunakan pada area bit bit

tertentu yang memiliki aplikasi untuk pengalamatan dan

dibutuhkan dalam pemprograman yang dibuatnya. Jadi perintah

SFT juga dapat dikatakan sebagai perintah yang bekerjanya secara

bertahap maju ataupun mundur sesuai dengan register atau bit


yang diinginkannya. Pengunaan perintah ini untuk memudahkan

dalam melakukan penggeseran penggeseran pada proses yang

satu dengan proses berikutnya. Perintah SFT ini pada umunya jika

dirangkaikan selalu ada sumber yang menghidupkannya, kemudian

adanya clock atau pulsa yang mengaktifkan untuk melakukan

penggeserannya. Apabila menginginkan pengakhiran penggeseran

ataupun meresetnya, maka diperlukan inputan tertentu yang


disesuaikan dengan kebutuhan.

Cara penulisan program SFT pada mnemonic code adalah sebagai

berikut :

DASAR DAN APLIKASI Page 75 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

ALAMAT INSTRUKSI DATA Dari penulisan Mnemonic Code SFT


0100 LD 0002 disamping dapat diartikan, ketika apabila
0101 LD 0005
0102 SFT 100
bit 0002 aktif, dan bit 0005 sebagai clock,
0103 LD 0003
0104 OUT 1000
0105 LD 0006 maka bit pada 1000 akan aktif, pada clock
0106 OUT 1001
0107 LD 0007 kedua 1001 aktif, dan pada clock ke yang
0108 OUT 1002
0109 END - ketiga 1002 aktif, dan seterusnya.

MOV
Perintah MOV merupakan perintah untuk memindahkan suatu

register pada bit yang dikehendaki dan digunakan pada area bit

bit tertentu yang memiliki aplikasi untuk pengalamatan dan

dibutuhkan dalam pemprograman yang dibuatnya. Jadi perintah

MOV juga dapat dikatakan sebagai perintah yang merubah

kedudukan asal menjadi kedudukan yang diinginkan dengan

secara lengkap sesuai data register yang dipindahkannya..

Pengunaan perintah ini digunakan untuk register register yang


bersifat data atau bit yang digunakan pada pemakaian program

yang lainnya ataupun program berikutnya. Perintah MOV ini pada

umunya jika dirangkaikan selalu pada perintah yang

mengaktifkannya, sehingga mengaktifkan data yang asal untuk

dilakukan pemindahan sesuai tujuan yang diharapkan. Apabila

menginginkan pembatalan pemindahan, maka inputan tersebut

harus dinonaktifkan.
Cara penulisan program MOV pada mnemonic code adalah sebagai

berikut :

Page 76 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

ALAMAT INSTRUKSI DATA Dari penulisan Mnemonic Code MOV


0100 LD 0002 disamping dapat diartikan, apabila
0101 MOV D0 D100
0102 END -
0002 aktif, maka data atau bit pada
D0 akan dipindahkan pada D100 secara penuh atau sesuai data pada

D0.

CMP
Perintah CMP merupakan perintah untuk membandingkan suatu

data register pada bit yang dikehendaki dengan data pada area bit

bit tertentu yang memiliki aplikasi untuk pengalamatan dan

dibutuhkan dalam pemprograman yang dibuatnya. Hasil dari

perintah membandingkan tersebut dapat ditampilkan pada

perintah lainnya yang memungkinkan untuk dapat diaktifkan..

Pengunaan perintah ini digunakan untuk membandingkan

beberapa data data baik yang tersimpan dalam register register

yang bersifat data atau bit yang digunakan pada pemakaian


program yang lainnya ataupun program berikutnya. Perintah CMP

ini pada umunya jika dirangkaikan selalu pada perintah inputan

yang mengaktifkannya dan perintah memilihan yang bersifat lebih

besar ( > ), lebih besar sama dengan ( >= ), kurang dari atau lebih

kecil ( < ) sehingga hasil data tersebut untuk mengaktifkan bit atau

register yang diinginkan. Apabila menginginkan pembatalan

pemindahan, maka inputan tersebut harus dinonaktifkan.


Cara penulisan program CMP pada mnemonic code adalah sebagai

berikut :

DASAR DAN APLIKASI Page 77 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

ALAMAT INSTRUKSI DATA Dari penulisan Mnemonic Code CMP


0200 LD 0010 disamping dapat diartikan, apabila
0201 CMP W0 D10
0202 TR 0
0010 aktif, maka data bit atau register
0203 > 1000
0204 = 1001
0205 < 1002 pada W0 akan dibandingkan dengan
0206 END -
data pada bit atau register pada D10.
Sehingga apabila data pada bit atau register W0 berharga lebih besar

dari data bit atau register pada D10, maka akan mengaktifkan bit 1000,
apabila sama dengan akan mengaktifkan bit 1001, dan apabila lebih

kecil akan mengaktifkan bit 1002.

Dari Mnemocic Code tersebut diatas yang umum digunakan, terdapat

masih banyak lagi macamnnya yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan suatu proses.

SET
Perintah SET merupakan perintah untuk menghidupkan suatu
register pada bit atau chennel yang dikehendaki baik yang berupa

bit internal ataupun bit external tertentu yang memiliki aplikasi

khusus untuk pengalamatan dan memungkinkan dibutuhkan

dalam pemprograman yang dibuatnya. Fungsi dari SET ini hampir

sama dengan menghidupkan bit bit dengan perintah KEEP, tetapi

hanya bersifat sebagai pengaktif atau sebaliknya. Ada juga

kegunaan dari perintah SET ini dapat sebagai pengaktifan suatu bit
tertentu secara langsung tanpa adanya penguncian ataupun

perintah lainnya. Sedangkan untuk non aktif nya perintah SET ini

selalu dibantu dengan perintah RSET.

Cara penulisan program SET pada mnemonic code adalah sebagai

berikut :

Page 78 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

ALAMAT INSTRUKSI DATA Dari penulisan Mnemonic Code SET


0200 LD 0.02 disamping dapat diartikan, apabila bit 002
0201 SET W0.00
0202 END -
aktif sesaat, maka bit W0.00 akan aktif
secara terus menerus, apabila sebelum ada perintah RSET bit W0.00 akan tetap

aktif.

RSET
Perintah RSET merupakan perintah untuk membuat tidak aktif

suatu register pada bit atau chennel yang telah di SET baik yang
berupa bit internal ataupun bit external tertentu yang memiliki

aplikasi khusus untuk pengalamatan dan memungkinkan


dibutuhkan dalam pemprograman yang dibuatnya. Fungsi dari

RSET selalu ada apabila perintah SET digunakan sebagai

pengaktifan suatu bit atau chennel tertentu.

Cara penulisan program CMP pada mnemonic code adalah

sebagai berikut :

ALAMAT INSTRUKSI DATA Dari penulisan Mnemonic Code RSET


0200 LD 0.08 disamping dapat diartikan, apabila bit
0201 SET W1.05
0202 LD 0.03 0.08 aktif sesaat, maka bit W1.05 akan
0203 RSET W1.05
0204 END -
aktif secara terus menerus, dan bila bit
0.03 aktif sesaat, maka perintah RSET bit W0.00 akan aktif sehingga bit W1.05

akan menjadi kondisi normal semula.

DASAR DAN APLIKASI Page 79 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

4.2 Diagram fungsi Logika (Funcion Plan FP)

Plan Block merupakan salah satu jenis perintah yang dan juga

digunakan di beberapa jenis PLC. Dalam penulisan Plan block sangat

memudahkan bagi yang pengetahuan tentang gerbang logika. Ada


beberapa jenis dasar perintah perintah Plan Block di dalam

pemprograman yang sederhana dan merupakan bagian dari suatu

pemprograman sistem pengendali. Penggunaan Plan Block sangat

memungkinkan bagi pengguna yang berlatar belakang teknik elektronika,


dimana mereka lebih memahami tentang gerbang gerbang logika yang
ada, baik yang menggunakan kaki 2 ataupun gerbang logika yang

menggunakan kaki 3.

4.3 Diagram tangga (Ladder Diagram)

4.4 Diagram Funsi fungsi (Function Block - FB)

4.5 Fungsi Diagram Alir (Sequential Function Chart SFC)

4.6 Bahasa teks struktur (Structured Text - ST)

Page 80 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Pengantar

BAB 5

APLIKASI PROGRAM

Pengantar
5.1. Program Dasar
5.2. Program Lanjutan
5.3. Program Khusus
5.4. Program Aplikasi Umum

DASAR DAN APLIKASI Page 81 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Pengantar

Salah satu agar dapat mengoperasikan PLC secara benar, adalah


dengan menggunakan beberapa cara yang dapat berfungsi sebagai pengirim
desain

Page 82 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

5.1 Program Dasar

5.2 Program Lanjutan

5.3 Program Khusus

5.4 Program Applikasi Umum

DASAR DAN APLIKASI Page 83 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Page 84 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

DASAR DAN APLIKASI Page 85 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Page 86 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

BAB 6

PROGRAMMABLE TERMINAL

Pengantar
6.1. Dasar PT
6.2. Hubungan PT dan PLC
6.3. Program Dasar PT
6.4. Aplikasi Dasar PT

DASAR DAN APLIKASI Page 87 of 180


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

Pengantar

Salah satu agar dapat mengoperasikan PLC secara benar, adalah

dengan menggunakan beberapa cara yang dapat berfungsi sebagai pengirim


desain

6.1 Dasar Programmable Terminal

6.2 Hubungan PLC dan PT

6.3 Program Dasar PT

Page 88 of 180 DASAR DAN APLIKASI


PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC

6.4 Aplikasi PT

DASAR DAN APLIKASI Page 89 of 180

Anda mungkin juga menyukai