000,00
TEKNIK OTOMASI
KATA PEMBUKA
pengetahuan mengenal lebih jauh salah satu peralatan yang sering digunakan
dalam industri saat ini. Bahkan untuk industri tingkat menengah akan
PLC dalam industri, baik secara sederhana maupun yang lebih kompleks.
yang lebih mudah dilaksanakan dan dimengerti oleh semua pengguna PLC.
Terima kasih kepada Allah Yang Maha Besar atas anugerahNya dan
semua instruktur listrik yang telah membantu dan mendukung dalam
pembuatan buku pembelajaran PLC ini di dalam aplikasi Industri dan semoga
Juni 2011
Penyusun
Tuntutlah Ilmu Sampai
Ke Ujung Dunia Dan Angkasa
Jadilah Semakin Pandai
Jadilah Dirimu Semakin Bijak
Buat Ilmu berguna bagimu dan orang lain.
Ciri orang pandai selalu berbagi ilmu.
The good book is a great friend
Education is an ornament in prosperity
And a refuge in adversity
You are never too old to learn
DAFTAR ISI
JUDUL .... i
KATA PEMBUKA . ii
MOTTO iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB 1 SISTEM PENGENDALI ... 1
BAB 2 MENGENAL PLC .. 13
BAB 3 FUNGSI BAGIAN PLC .... 39
BAB 4 PROGRAM PLC 58
BAB 5 APLIKASI PROGRAM .....
BAB 6 PROGRAMMABLE TERMINAL ......................
LAMPIRAN ..
REFERENSI ....
CD SOFTWARE
BAB I
SISTEM PENGENDALI
Pengantar
1.1. Dasar Pengendali
1.2. Panel Pengendali Konvensional
1.3. Panel Pengendali dengan PLC
1.4. Sistematis Perancangan Sistem Pengendali
Pengantar
pengendali proses yang paling penting. Dalam sistem otomatis saat ini,
kebutuhan akan PLC merupakan bagian inti dari suatu sistem pengendali
hari. Kata pengendali disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita
Transducer ini adalah suatu alat yang dapat merubah kuantitas fisik
(output). Sinyal yang berasal dari bagian proses ini berupa sinyal listrik
yang kemudian dipakai untuk mengaktifkan peralatan output seperti:
kuantitas fisik.
Jika kita lihat dari blok diagram, pada sistem pengendali loop terbuka
Gangguan
Sistem Yang
Peralatan Di kendalikan Output
Setting Pengendali Variable
( proses )
sinyal kesalahan. Sinyal kesalahan ini hasilnya bisa positif atau negatif,
persamaan dibawah.
Gangguan
Output
Sistem Yang Variable
Peralatan
Setting Di kendalikan proximity
Pengendali
(proses)
Umpan balik
Apabila kita lihat dari gambar blok diagram, maka pada blok peralatan
betul sesuai dengan yang diinginkan atau kesalahan sama dengan nol.
Demikian mekanisme sistem pengendali loop tertutup, dan
(berkelanjutan).
yang diperlukan. Pengendali panel ini hanya digunakan untuk satu proses
tertentu, dan itu tidak mudah untuk beradaptasi dengan persyaratan
Dalam foto ini dapat melihat sejumlah besar kabel listrik, relay waktu,
timer dan elemen lain dari otomatisasi khas untuk pengendali tersebut.
Panel pengendali pada foto tersebut adalah salah satu dari "ruwet" nya
dalam merangkai komponen pada panel, sehingga Anda dapat
penyambungan.
Kesulitan dengan perubahan atau penggantian salah satu komponen.
secara total.
lunak PC.
Pertama,
Sistem otomatis dapat menjadi mesin atau proses dan juga dapat
Ketiga,
Menghubungkan komponen input dan komponen output pada
paling akhir.
Terakhir,
Membuat rangkaian berdasarkan Algoritma yang telah dibangun,
dapat berupa pemprograman kode mnemonik (Mnemonic Code)
dengan menggunakan Programming Console atau menggunakan PC
diperlukan. Ada beberapa model dari cara perancangan sistem pengendali yang
dipakai oleh para desainner.
BAB 2
MENGENAL PLC
Pengantar
2.1. Dasar PLC
2.2. Prinsip Kerja PLC
2.3. Komponen PLC
2.4. Central Processing Unit CPU
2.5. Memori
2.6. Pemrograman
2.7. Catu Daya
2.8. Perangkat Input PLC.
2.9. Wirring Input
2.10. Perangkat Output PLC
2.11. Wirring Output
2.12. Perangkat Tambahan
Pengantar
dan berukuran besar. Dalam panel model ini ada sejumlah besar relay
Dengan kata "terhubung" itu dipahami bahwa listrik harus terhubung ke semua
relay secara manual menggunakan kabel. Seorang designer akan merancang
logika sistem, dan panel akan menerima skema garis logika bahwa mereka
harus melaksanakan dengan berisi ratusan relay. Rencana yang diberikan
katup, relay, yang diperuntukan dalam sistem. Pekerjaan wiring diagram adalah
listrik harus memeriksa seluruh sistem (sistem akan mati sampai penyebab
masalah itu ditemukan dan dikoreksi). Masalah lain dengan jenis pengendali
dalam periode istirahat sistem ketika sistem harus dimatikan, sehingga koneksi
dapat dilakukan pada panel listrik. Jika suatu perusahaan memutuskan untuk
mengubah urutan operasi (membuat bahkan perubahan kecil), itu akan berubah
menjadi beban besar dan hilangnya waktu produksi sampai sistem sebuah
fungsional lagi. Ini tidak sulit untuk membayangkan seorang teknisi yang
bahwa suatu produk tidak bisa dilakukan selama koreksi dan perubahan
koneksi. Sistem harus benar-benar dinonaktifkan sebelum perubahan itu harus
dilakukan. Itu berarti bahwa seluruh staf produksi dalam garis produksi tidak
bekerja sampai sistem itu diperbaiki lagi. Hanya ketika listrik dilakukan
Pengeluaran untuk pekerjaan semacam ini terlalu besar bahkan untuk baik-
untuk-melakukan perusahaan.
relay mekanik dan timer, tetapi karena adanya keunggulan dari peralatan
tingkat polusi yang tinggi, dengan perubahan suhu 0oC sampai 60oC dan
kelembaban relative antara 0% sampai 95%, Karena dengan
penting. Ide General Motors adalah untuk digunakan pada suatu sistem
logika mikro komputer bukan kabel relay. Dengan sistem komputer dapat
Tujuan akhir adalah juga yang paling penting, dengan adanya perangkat
baru yang harus diprogram dengan mudah dan dipelihara oleh teknisi
mematikan. Ketika PLC pertama kali muncul, tidak begitu cocok untuk
pengendali ruwet seperti suhu, posisi, tekanan, dll. Pabrik pembuat PLC
protection, dan lain lain. Sinyal analog ini oleh modul input akan
dirubah menjadi sinyal digital. Pada sistem yang akan dikendalikan
mempunyai sinyal sinyal (pulsa) dalam tiap input dan output, baik
berupa sinyal analog maupun sinyal digital. Dari adanya sinyal sinyal
digital ini akan diolah oleh unit pemproses utama yaitu Central
Processing Unit (CPU), sesuai dengan perintah program yang telah
Input Devices
P Sistem Yang
L dikendalikan
C
Output Devices
Modul output akan merubah dari sinyal sinyal digital menjadi sebuah
sinyal sinyal analog. Sinyal sinyal analog inilah yang menggerakkan relay
atau actuator, yang merupakan peralatan output luar. Peralatan output luar atau
actuator ini akan menggerakkan mesin mesin atau sistem yang dikendalikan.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sistem yang akan dikendalikan diterima
oleh input devices dalam bentuk sinyal analog yang selanjutnya dikirimkan ke
PLC untuk dirubah dalam bentuk sinyal digital. Setelah diolah oleh PLC
kemudian dikeluarkan kembali dalam bentuk sinyal analog melalui output
device.
tidak jauh berbeda dengan perangkat keras yang dimiliki oleh Personal
Processor .
Programming Devices.
Catu Daya
komponen khas yang terdiri dari PLC ditemukan dalam gambar berikut.
Perhatian khusus perlu diberikan pada input dan output, karena di blok
dan outputnya.
operator.
banyaknya).
CPU dapat membaca dan menulis data dari dan ke variable data
memory, dimana CPU hanya dapat membaca data data pada user
d. Image Table
Keadaan input output (I/O), disimpan pada image table, yang
catu daya. Setiap satu modul input output (I/O) mempunyai satu
kondisi I/O yang satu dengan I/O yang lainnya. Tempat tempat
inilah yang disebut dengan alamat atau bit I/O.
Penentuan alamat alamat ini untuk tiap tiap perusahaan
2.5 Memori
oleh PLC untuk sistem pengendali proses. Selain sistem operasi ini juga
bentuk biner. Isi memori FLASH dapat diubah hanya dalam kasus di mana
user program sedang berubah. PLC ada juga yang memiliki memori
EPROM bukan memori FLASH yang harus dihapus dengan lampu UV
menyimpan input dan status output. Status nyata input disimpan baik
sebagai "1" atau sebagai "0" dalam sedikit memori tertentu. Setiap
masukan atau keluaran memiliki satu bit yang sesuai dalam memori.
Bagian lain dari memori digunakan untuk menyimpan isi variabel untuk
telah termemori.
Jenis
Nama Pemprograman Jenis PLC
Pemprograman
C200HX/HG/HE
SYSMAC CPT CVM1 series
VCD
CS1 series
C200HX/HG/HE
Programming Console CVM1 series
CQM1H series
CPM series
PRO01/27
yang tepat ke dalam PLC lagi. Hal ini juga baik untuk memeriksa dari
waktu ke waktu apakah program dalam PLC tidak berubah.
Kabel data
Layar LCD
Pilih mode
Keyboard
tetapi harus lebih faham hubungan antara isi program yang satu
Mnemonic Code adalah kode dari bahasa program yang dimiliki PLC
digunakan tergantung dari type PLC yang dipakai. Karena hampir semua
type PLC membutuhkan supply tegangan yang tidak sama, sesuai dengan
digunakan untuk prosesor PLC ini yang besar tegangannya antara lain :
toleransi 5%
dikehendaki, baik berupa sinyal sinyal yang dapat terbaca oleh PLC.
tekan (push bottom) dan beberapa pengaman ini sangatlah paling utama
dibutuhkan adalah berupa sensor baik yang bersifat linier dan bebarapa
oleh benda yang tersensor. Dari hasil input tersebut akan di proses oleh
interface ini ada yang dapat bersifat menyatu dengan prosesor yang
sering disebut dengan jenis PLC Compact atau Based dan dapat juga
yang bersifat terpisah dengan prosesor yang sering disebut dengan PLC
jenis Modular atau Rack. Pada gambar di bawah ini dapat ditunjukkan
sedikit kontruksi pada interface untuk bagian Input milik PLC OMRON.
adalah salah satu koneksi atau wirring input pada PLC OMRON Type CP1L
d. Voltage output
bersifar AC. Outputan ini juga sama dengan inputan yang memiliki
analog (mekanik) yang dihasilkan oleh PLC. Dan modul modul output
tersebut.
dengan prosesor yang sering disebut dengan jenis PLC Compact atau
Based dan dapat juga yang bersifat terpisah dengan prosesor yang
sering disebut dengan PLC jenis Modular atau Rack. Pada gambar di
bawah ini dapat ditunjukkan sedikit kontruksi pada interface untuk
atau wirring Output pada PLC OMRON Type CP1L dengan I/O 30.
Pada PLC saat ini sudah banyak menggunakan kabel jenis serial
RS - 232 ataupun serial RS - 422/485, dan juga sudah banyak yang
BAB 3
Pengantar
3.1. Menentukan PLC
3.2. PLC OMRON
3.3. Fungsi Fungsi Unit CP1L
3.4. Bagian Bagian CP1L
3.5. Area Work CP1L
3.6. Alokasi Pengiriman Transfer Data
3.7. Pengaturan Fungsi Input menggunakan PLC Setup
Pengantar
penting yang ada pada setiap model PLC. Hal ini diharapkan agar apabila terjadi
kesalahan ataupun kerusakan yang tidak begitu fatal dapat langsung ditangani
oleh teknisi. Nama nama dan bagian PLC sangatlah mendukung dalam
penggunaan dan pemilihan PLC yang akan dipakai. Tapi perlu diketahui bahwa
tidak semua PLC memiliki fasiltas yang sama, sehingga pastikan jenis PLC yang
akan digunakan agar sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, dan biaya
ini diharapkan pemilihan type dan model dari PLC tersebut yang
disesuaikan pada tingkat penggunaan yang lebih presisi ataukah kurang
dipasaran saat ini banyak merk dan berbagai macam type PLC, mulai dari
jenis micro PLC sampai yang paling large PLC. Merk yang digunakan
hampir banyak industri pada skala besar dan skala menengah adalah hasil
produk produk Jepang dan Eropah pada umumnya, tapi juga tidak
menutup kemungkinan produk produk dari Amerika dan Rusia. Ada
lebih detail. Dan yang tidak kalah pentingnya dalam memilih merk PLC
benar dan baik, agar tidak terjadi sistem coba coba terhadap jenis PLC
yang dihadapinya dengan kata lain familier. Pada dasarnya semua PLC
Diagram. Pada bab yang lain, nanti akan dibahas sedikit beberapa simbol
yang berbeda beda pada tiap PLC, tetapi memiliki fungsi yang sama.
dalam masa yang lebih baru pada salah satu prosesor PC) dengan
perangkat yang bisa input digital, keluaran digital atau relay. Khusus
melihat PLC CP1L dapat dilihat pada gambar berikut. Di permukaan atas,
ada 6 indikator LED dan port sambungan dengan modul USB yang
merupakan interface ke komputer PC. Salah satu merk PLC yang umum
satu kenapa OMRON dipilih, hal ini dikarenakan PLC OMRON mudah
dalam melakukan pemprograman serta perbaikannya.(Karena penulis
juga menggunakan OMRON). Salah satu PLC milik OMRON adalah jenis
micro compact yaitu CP1L, dimana type ini sudah memiliki banyak
fasilitas dan kemanpuan yang cukup untuk digunakan dalam salah satu
bagian otomasi industri. Type CP1L - L20DR- A, ini merupakan salah satu
jenis PLC micro compact dengan CPU unit memiliki jumlah I/O sebanyak
20 buah terminal yang terdiri dari 12 buah terminal untuk Input dan 8
buah terminal untuk Output, dengan jenis Relay Contact dan memakai
sumber tegangan AC. PLC type ini merupakan PLC dasar yang memiliki
kemampuan lengkap. Ini dapat digunakan pada salah satu bagian dalam
proses otomasi di industri. Adapun salah satu fasilitas yang dimiliki oleh
PLC ini adalah koneksi dengan komputer dapat menggunakan kabel RS
232 atau dengan kabel jenis USB.
Ketika unit ON, maka data akan secara otomatis ditransfer dari
software.
5. I / O Memory
Ini adalah memori (RAM) digunakan untuk menulis dan membaca
minimal waktu.
7. Flash memory Built in
Unit CPU memiliki built-in flash memory. Data secara otomatis
memori kaset.
Ketika unit diaktifkan ON, memori program pengguna atau
dan dapat secara otomatis ditulis kembali ke area DM saat Unit ini
didukung ON berikutnya.
untuk unit CPU, program informasi untuk fungsi blok akan secara
(copy) data dari PLC unit lain tanpa melalui software ataupun
sampai 255.
Work Area CP1L terdiri dari saluran atau channel (CH) nomor dan
nomor relay ditetapkan seperti dijelaskan dibawah. Setiap saluran terdiri
dari 16 bit. Oleh karena itu, nomor relay dinyatakan sebagai [nomor
Auxiliary Area A000 s/d A959 CH A000 s/d A959 A00000 s/d A0.00 s/d
A95915 A959.15
D00000 s/d
D00000 s/d
DM Area D32767 --- ---
D32767
Pada notasi data area adalah sebagai Saluran (channel) data diwakili oleh
4 digit Heksadesimal (HEX) , berasal dari 16 digit biner (BIN), mewakili
keadaan ON/OFF dari 16 bit. Dengan kata lain, untuk setiap 4 bit, jumlah
Bit 15 14 13 12 11 10 09 08 07 06 05 04 03 02 01 00
Bit Biner
23 22 21 20 23 22 21 20 23 22 21 20 23 22 21 20
(BIN)
1 = ON
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0
0 = OFF
Digit
F 3 7 0
(HEX)
Digit
error 3 7 0
(BCD)
Sedangkan area I/O Dengan CP1L, saluran 1 atau 2 pertama dari Input
dan Output area, mulai 0CH dan 100CH, yang disiapkan oleh unit CPU.
Sebagai ekspansi I/O unit yang terhubung ke unit CPU, Input dan Output
10 I/O 0 CH 100 CH 0
14 I/O 0 CH 100 CH 1
20 I/O 0 CH 100 CH 1
Misalnya, ketika menggunakan CP1L 20 I/O, dimana area Input mulai dari
0.00 sampai 0.11CH dan area Output mulai dari 100.00 sampai 100.07CH
ditugaskan ke internal I/O unit CPU. Jika ekspansi (I/O) unit yang
terhubung ke unit CPU, area Input mulai 1.00CH dan area Output mulai
dari 101.00CH dan seterusnya, sesuai dalam urutan. Dan misal ketika
menggunakan CP1L 30 I/O, dimana area Input mulai dari 0.00 sampai
0.11CH dan 1.00 sampai 1.05CH, dan area Output mulai dari 100.00
sampai 100.07CH dan 101.00 sampai 101.03CH ditugaskan ke internal I/O
unit CPU. Jika ekspansi (I/O) unit yang terhubung ke unit CPU, area Input
mulai 2.00CH dan area Output mulai dari 102.00CH dan seterusnya,
akan secara otomatis dikirimkan ke flash memori dari RAM ketika sebuah
desain program control telah dibuat. Sedangkan data area DM (DM area
ataupun parameter area, dengan kata lain bahwa semua pembacaan yang
dilakukan unit PLC dapat secara otomatis ditampilkan ketika unit akif.
Begitu juga jika unit PLC tersebut menggunakan memori lewat kaset.
Pengaturan
Alamat Pengaturan Input Counter High Speed
Standart
Pengaturan Operasional
Terhubung
Input Phasa-Z reset
Normal Input dengan clock
Word Bit Respon
Input Interrupt Output
Cepat Phasa Phasa Ganda /
1 dan 0
Tunggal Phasa lebih
0 increment 0 A phase,up,count
00 0 -- --
input input
1 increment 0 B phase,up,direction
01 1 -- --
input input
2 increment 1 A phase,up,count
02 2 -- --
input input
3 increment 1 B
03 3 -- --
input phase,up,directioninput
0 phase Z
04 4 0 0 0 phase Z reset
reset
1 phase Z
05 5 1 1 1 phase Z reset
reset
C I/O 0
2 phase Z
06 6 2 2 Pulse Output 0
reset
3 phase Z
07 7 3 3 Pulse Output 1
reset
08 8 4 4
09 9 5 5
10 10 -- --
11 11 -- --
BAB 4
PROGRAM PLC
Pengantar
4.1. Mnemonic Code
4.2. Function Plan
4.3. Ladder Diagram
4.4. Function Block
4.5. Squential Function Chart
4.6. Structured Text
Pengantar
pada pengontrolan suatu system atau proses, harus mengetahui dan menghafal
bahasa program PLC yang akan digunakannya. PLC tidak dapat digunakan
dimasukkan ke dalam PLC harus menggunakan bahasa program PLC itu sendiri.
langsung dengan PLC, serta dapat mengatur cara kerja dari PLC sesuai dengan
macam jenis PLC dan juga hanya dapat dilakukan pada sebagaian merek dan
jenis PLC, dengan artian belum tentu semua PLC dapat dioperasikan pada
difahaminya. Apabila mnemonic code salah maka hasil program pun akan
menjadi salah, begitu juga dengan sebaliknya sehingga PLC tidak dapat
merupakan perintah awal yang dimulai dari garis logika (block) atau
data pertama yang dikirimkan oleh setiap garis logika (block). Perintah
AND
Perintah AND merupakan perintah yang digunakan untuk
menghubungkan secara segaris yang berarti dan dimana dapat
kontak NC. Pada rangkaian gerbang logika (gate) AND memiliki fungsi
dimana adanya dua atau lebih input yang terhubung secara seri,
apabila salah satu dari input berharga logika 1 (ON) maka output
gerbang tidak menghasilkan logika 0 (OFF), hal ini sesuai seperti tabel
OR
Perintah OR merupakan perintah yang digunakan untuk
logika (gate) OR memiliki fungsi dimana adanya dua atau lebih input
yang terhubung secara parallel, apabila salah satu dari input berharga
NOT
Perintah NOT merupakan perintah yang bersifat perlawanan atau
kebalik (inverts) terhadap perintah dasar yang diberikannya. Perintah
OUT
Perintah OUT merupakan perintah yang digunakan untuk batas dari
suatu akhir perintah dalam setiap satu garis logika (block) atau yang
berarti menandakan dalam satu garis logika (block) telah selesai. Jika
END
Perintah END merupakan perintah akhtr yang digunakan untuk
menandai pemprograman telah selesai atau pengisian program sudah
benar selesai atau berakhir. Karena jika tidak terjadi penulisan END
belum selesai (no end inst) dalam pembuatannya dan PLC tidak dapat
dioperasikan
contoh ini
Kontrol konvensional
Mnemonic code
S0
secara seri dan parallel ada tekniknya agar memori yang dipakai lebih
buat.
S0 FL
1 2 K1
3
S1
FLa
A
B
FGa
S0
C
FG
5 6
K1
TS
D
K1
Dari dari desain kontrol diatas itu, maka jika dibuatkan program dalam
pilah terlebih dahulu dengan kelompok dan induk kelompok. Hal ini
bertujuan agar lebih mudah dalam mengisikan program dan agar tidak
TIM
Perintah TIM merupakan perintah sebagai waktu (timer). Sedangkan
selang waktu yang panjang mulai dari 0,1 detik sampai 999,9 detik.
Tapi jika menggunakan TIMH selang waktunya 0,01 detik sampai 99,99
bit pada penggunaan timer di mulai 000 sampai dengan 4095 dan
lintas (traffic light) yang selama ini diberlakukan di semua jenis lampu
traffic light ini. Penggunaan waktu ini dapat berupa waktu yang
bersifat mulai dari waktu bentuk detik (sekon) dan sampai waktu
Diskripsi kerja timer pada gambar dapat diuraikan, apabila ketika bit
0002 tersinyalkan pada kondisi on, maka TIM 001 aktif setelah waktu
berjalan 3 detik dan mengaktifkan koil pada bit 0500, sehingga koil
pada bit 0500 akan aktif on sampai adanya sinyal pada bit 0002
terputus atau pada kondisi off. Dengan demikian secara langsung koil
pada bit 0500 akan menjadi kondisi semula off.
CNT
Perintah CNT dan CNTR adalah perintah menghitung pulsa yang
maju atau sekali saja, tetapi untuk CNTR menghitung pulsa yang
masuk secara maju dan mundur, yaitu setelah hitungan selesai CNTR
akurat serta terus menerus. Pada perintah CNT atau CNTR digunakan
KEEP
Perintah KEEP adalah perintah mengunci agar output relay tetap
berikut :
ON OFF
ALAMAT INSTRUKSI DATA
ON
0100 LD 0002 OFF
0101 LD 0003
0102 KEEP ( 11 ) 0501 ON
OFF
IL dan ILC
Perintah IL merupakan perintah INTERLOCK dan digunakan untuk
SFT
Perintah SFT merupakan perintah untuk menggeser suatu register
pada bit yang dikehendaki dan digunakan pada area bit bit
satu dengan proses berikutnya. Perintah SFT ini pada umunya jika
berikut :
MOV
Perintah MOV merupakan perintah untuk memindahkan suatu
register pada bit yang dikehendaki dan digunakan pada area bit
harus dinonaktifkan.
Cara penulisan program MOV pada mnemonic code adalah sebagai
berikut :
D0.
CMP
Perintah CMP merupakan perintah untuk membandingkan suatu
data register pada bit yang dikehendaki dengan data pada area bit
besar ( > ), lebih besar sama dengan ( >= ), kurang dari atau lebih
kecil ( < ) sehingga hasil data tersebut untuk mengaktifkan bit atau
berikut :
dari data bit atau register pada D10, maka akan mengaktifkan bit 1000,
apabila sama dengan akan mengaktifkan bit 1001, dan apabila lebih
SET
Perintah SET merupakan perintah untuk menghidupkan suatu
register pada bit atau chennel yang dikehendaki baik yang berupa
kegunaan dari perintah SET ini dapat sebagai pengaktifan suatu bit
tertentu secara langsung tanpa adanya penguncian ataupun
perintah lainnya. Sedangkan untuk non aktif nya perintah SET ini
berikut :
aktif.
RSET
Perintah RSET merupakan perintah untuk membuat tidak aktif
suatu register pada bit atau chennel yang telah di SET baik yang
berupa bit internal ataupun bit external tertentu yang memiliki
sebagai berikut :
Plan Block merupakan salah satu jenis perintah yang dan juga
menggunakan kaki 3.
Pengantar
BAB 5
APLIKASI PROGRAM
Pengantar
5.1. Program Dasar
5.2. Program Lanjutan
5.3. Program Khusus
5.4. Program Aplikasi Umum
Pengantar
BAB 6
PROGRAMMABLE TERMINAL
Pengantar
6.1. Dasar PT
6.2. Hubungan PT dan PLC
6.3. Program Dasar PT
6.4. Aplikasi Dasar PT
Pengantar
6.4 Aplikasi PT