Penyusun :
Sila Wardono ST. MSi
Ir.Danang Widjajanto MT
Kendi Moro ST
i
ii
MODUL1
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
GambaranUmumMateriKuliah
TujuanPembelajaranUmum
MateriAjar
ProsesPembelajaran
Petunjukmempelajaribukuajar
MODUL2
DasarSistemKendali
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
Pendahuluan
RekayasaSistemKendalididalamPraktek
ContohcontohSistemKendaliModern
EvolusiSistemKendalikedepan
PerancanganSistemKendali
SoalLatihan
DaftarPustaka
MODUL3
FundamentalofLogic
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11
3.12
3.13
3.14
Pendahuluan
TujuanPembelajaran
KonsepBiner
FungsiAND,ORdanNOT
FungsiAND
FungsiOR
FungsiNOT
FungsiXOR
AljabarBoolean
PengembanganRangkaianGerbangLogikaBerdasarkan
EkspresiBoolean
PembuatanPersamaanBooleandariRangakanGerbang
Logika
LogikaPengawatanvsLogikaPemrograman
SoalLatihan
DaftarPustaka
MODUL4
KomponenHardwarePLC
4.1
Pendahuluan
1
3
4
4
5
7
8
12
16
17
20
21
22
22
23
24
24
26
27
29
30
33
34
36
41
45
46
CatuDaya
CentralProcessingUnit
UnitMemori
UnitI/O(Input/Output)
PeralatanPermrogram(ProgrammingDevices)
SoalLatihan
DaftarPustaka
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
MODUL5
CaraKerjaProgramPLC
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
Pendahuluan
ScaningProgram
PengalamatanInstruksi
SoalLatihan
DaftarPustaka
MODUL6
ContohPraktekPemrogramanI
6.1
6.2
6.3
Pendahuluan
SetingAwalPemrogramanPLCGlovaGM7
Contohcontohpembuatanprogrammenggunakansoftware
gmwin.
SoalLatihan
DaftarPustaka
6.4
6.5
MODUL7
ContohPraktekPemrogramanII
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
Pendahuluan
AplikasiaplikasimenggunakanSatuTombolTekan
AplikasiaplikasimenggunakanTimerdanCounter
SoalLatihan
DaftarPustaka
48
50
53
54
57
59
60
61
61
64
66
68
69
69
75
95
96
97
97
102
106
106
KATAPENANGANTAR
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah Tuhan Sekalian Alam Semesta akhirnya diktat
Pemrograman PLC ini selesai dibuat. Sebenarnya keinginan untuk membuat diktat ini
sudah sangat lama. Namun berhubung kesibukan dari segenap tim pengajar PLC baru
sekaranghalinidapatdiwujudkan.
Tidak diragukan bahwa penguasaan PLC bagi mahasiswa Teknik Listrik mempunyai
nilaiyangsangatpenting.KarenasaatiniPLCmerupakanperalatanpengendaliutamadi
industriindustri modern. Seorang belum layak disebut sebagai lulusan D3 Politeknik
Prodi Listrik jika dia belum menguasai teknologi pemanfaatan PLC, minimal mereka
harusdapatmembuatprogramaplikasiPLCsederhanadanmampumembacaprogram
diagramtanggaPLCyangmerekajumpaidilapangantempatmerekabekerja.Untukitu
keberadaan diktat ini mempunyai arti yang sangat penting sebagai acuan bagi
mahasiswaProdilistrikuntukmempelajariteknologiPLC.
Namun perludiingatbahwa diktat ini masihjauhdari sempurnadankamidari tim
pengajar PLC merencanakan untuk menyempurnakan diktat ini diwaktu yang akan
datang.Disampingkekurangandalamkebahasaandanformatpenulisan,masihbanyak
materiyangbelumtercakupdidalamdiktatedisiperdanainiseperti:
TeoriTentangTimerdanCounter
PembuatanblokFungsi
PengenalanjaringanPLC,SCADA,DCS
Pengenalanbahasapemrogramanalternatifselainladderdiagram
internalrelay
MasterControlRelay
setdanresetcoil
PerancanganSistem
InputdanOutputAnalog
Peralatan2InputdanOutput(SensordanTransduser)
PenerapanFuzzyLogicuntukPLC,dsb.
Selainitumasihadakekuranganyanglainyaitu:SoalLatihanmasihkurangbanyak,
contohsoalpenyelesaianperluditambah,contohprogramaplikasiPLCyangrealhasil
TugasAkhirdarikakakkakakkelasdariangkatansebelumnya.
Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan diktat ini
kedepan. Sebagai penutup kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memungkinkan diselesaikannya diktat ini yang tidak dapat kami sebutkan satu
perasatu. Semoga diktat ini dapat memberikan kontribusi kepada kemajuan bangsa,
walauseberapapunkecilnya.
Depok,Oktober2012
TimPenyusun.
MODUL 1
PENDAHULUAN
1.1.Gambaran Umum Mata Kuliah
Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu alat yang dirancang untuk
melaksanakan proses pengendalian lingkungan industri dengan perangkatperangkat elektronika yang bekerja secara digital. PLC menggunakan suatu sistem
memory yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dan fungsifungsi logika, waktu, counter, serta fungsi-fungsi aritmatik yang dikendalikan oleh
masukan-masukan (input) luar dan selanjutnya diproses untuk menggerakkan
output dari bermacammacam tipe mesin atau proses produksi.
Prinsip kerja dasar dari PLC yaitu dengan cara menerima data berupa sinyal
ON ( 1) atau OFF ( 0) dari peralatan input seperti tombol tekan, saklar, limit
switch dan lain sebagainya, data-data tersebut akan terbaca oleh memory PLC
telah menyimpan suatu program kontrol yang dirancang untuk mengoperasikan
sebuah mesin. PLC mendapatkan input dari sensor-sensor yang ada di lapangan.
Dengan input data yang didapat, maka PLC akan secara otomatis mengolah input
tersebut. Sebagai hasilnya, PLC akan memerintahkan peralatan atau mesin untuk
melakukan suatu aksi yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
PLC merupakan alat yang digunakan hampir di semua aspek industri untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi disamping menekan biaya
produksi. Sistem otmoatisasi yang lama menggunakan ratusan atau ribuan relay
dapat digantikan dengan sebuah PLC tunggal. Pemanfaatan PLC telah
berkembang dari tahun ke tahun jauh melebihi pemakaian kontrol relay
konvensional.
Saat ini PLC telah mengambil peranan yang sangat penting di industri untuk
kontrol proses, kontrol gerakan yang canggih, sistem kontrol yang melibatkan
sistem jaringan yang kompleks. Metode pemrograman yang paling umum
digunakan untuk memprogram PLC adalah menggunakan metode pemrograman
diagram tangga (ladder diagram).
Penggunaan PLC dalam dunia industri memberikan manfaat yang sangat besar
Manfaat penggunaan PLC dalam industry meliputi :
Perawatannya mudah.
Keandalannya tinggi
Konvensional
PLC
Obyekkontrol
TujuanKhusus
Tujuanumum
SkalaKontrol
Kecildansedang
Sedangdanbesar
Perubahan/pengambahan
PadaSpesifikasi
Sukar
Mudah
PeriodePengiriman
BeberapaHari
Dengansegera
Perawatan
(olehPemakaidanPembuat)
Sukar
Mudah
Ketahanan
Tergantungrancangandan
manufaktur
Sangattinggi
Efisiensidarisegiekonomi
Keuntunganpadaoperasi
skalakecil
Keuntunganpada
operasiskala
kecil,sedang,dan
besar
disesuaikan dengan kebutuhan dan juga sangat handal (high reliability) sehingga
banyak digunakan untuk sistem pengendalian pada proses-proses produksiseperti produksi permesinan, pengangkutan, pemeriksaan, pemilahan ataupu
pengepakan.
Sesuai perkembangannya, maka saat ini PLC dapat dioperasikan secara
terintegrasi / terpadu melalui komputer, dengan menggunakan perangkat lunak
khusus seperti SCADA atau DCS. Melalui komputer, pengoperasian PLC baik
dalam pembuatan program, monitor program dan juga pada saat eksekusi
program menjadi lebih mudah dan menarik. Dengan pengendalian menggunakan
PLC, kita dapat juga melakukan macam-macam sistem pengendali yang antara
lain : sistem kendali secara manual, semi otomatis dan otomatis penuh.
Beberapa fungsi dari tipe kontrol yang dapat dilakukan oleh PLC, antara lainnya
adalah :
Kontrol urutan
Fungsi : 1. Pengganti kontrol logic konvensional
2. Timer atau counter
3. Semi otomatis atau Automatis
Kontrol modern
Fungsi : 1. Operasi aritmatika
2. Kontrol Analog ( Suhu , Tekanan)
3. PID
4. Motor servo, Motor stepper
Kontrol Pengawasan
Fungsi : 1. Proses Monitor
2. Diagram kesalahan dan data
3. LAN, WAN
.
1.3.Materi Ajar
Pada kuliah ini mahasiswa akan diperkenalkan tahap demi tahap penggunaan
dan perancangan sistem kendali dengan PLC. Pada bab awal mahasiswa akan
diperkenalkan pengertian sistem kendali otomatis beserta komponen-komponen
pendukungnya. Pada bab berikutnya akan diulas dasar-dasar logika kontrol yang
pernah mereka pelajari pada semester sebelumnya, Hal ini perlu dilakukan karena
logika kontrol merupakan esensi dari setiap sistem kendali termasuk sistem
kendali menggunakan PLC.
Pada bab-bab berikutnya akan mulai masuk ke materi PLC dengan pertamatama memperkenalkan komponen-komponen penyusun sistem kendali PLC baik
hardware maupun software. Sebagai ilustrasi akan ditunjukkan contoh-contoh
penerapan PLC pada dunia industri. PLC dapat deprogram dengan menggunakan
beberapa cara, beberapa cara pemrograman akan dibahas pada bab beriktunya.
Namun penekanan akan ditujukan kepada cara pemrograman dengan
menggunakan diagram tangga (ladder diagram) karena untuk mahasiswa teknik
listrik cara ini akan lebih mudah untuk dipahami dibandingkan cara yang lain
karena secara logika sangat mirip dengan diagram relay yang telah dipelajari pada
semeseter sebelumnya.
Selanjutnya akan dipelajari cara penggunaan timer dan counter PLC , dan
blok fungsi pemrograman, dan pembahasan singkat tentang berbagai penggunaan
PLC tingkat lanjut. Pada bab terakhir akan ditunjukkan berbagai macam contoh
diagram tangga yang sering dijumpai dalam dunia rekayasa sistem kendali (control
system)
1.4. Proses pembelajaran
Dalam proses pembelajaran untuk mahasiswa, cara yang dilakukan adalah
dengan : metode ceramah, pendalaman materi dengan tanya jawab , latihan soal,
contoh soal, latihan soal, solusi jawaban dibuat bersama-sama antara mahasiswa
dan pengajar, dan contoh kasus,
Cara pembelajaran untuk tiap bab tidak harus sama, misalnya :
Cara pembelajaran untuk pendahuluan cara pembelajarannya adalah sbb.
1. mahasiswa disuruh membaca bab tersebut
2. dosen memberikan penjelasan mengenai bab tersebut ditambahi dengan
improvisasi tambahan-tambahan informasi yang releven
2.
3.
4.
MODUL 2
10
11
Sistem kendali dengan umpan balik adalah fakta mendasar pada masyarakat
industri modern. Mengendaria mobil menjadi aktivitas yang menyenangkan
ketika mobilnya dapat merespon keinginan-keinginan dari si pengendar dengan
cepat. Banyak mobil yang telah menggunakan power steering dan sistem
pengereman yang memanfaatkan penguatan hidrolis untuk memperkuat gaya
pengereman dan pergerakan roda kemudi.
Sebuah blok diagram yang menunjukkan proses pengendalian dari sebuah
mobil yang mempunyai fasilitas power steering diperlihatkan pada gambar 2.7.
12
Gambar 2-8. : Pengemudi menggunakan perbedaan antara arah aktual dan arah
yang dikehendaki untuk mengontrol pergerakan roda kemudi
yang tepat
Sistem kendali pergerakan dengan umpan balik ini adalah khas. Model
kontrol seperti ini juga terjadi pada pengendalian kemudi kapal tanker, pesawat
terbang yang besar. Bentuk tanggapan pengendalian arah pergerakan yang khas ini
diperlihatkan pada gambar 2-9.
Gambar 2-9. : Tanggapan / response yang khas dari sistem kontrol kemudi
Contoh operasi sistem kontrol tertutup dengan sensor yang akurat diperlihatkan
pada gambar 2-10. Hasil pengukuran output sama dengan output aktual sistem.
Perbedaan antara output yang diinginkan dengan output aktual adalah sama
dengan error. Besarnya error ini menjadi dasar bagi pengendali (controller) untuk
membangkitkan sinyal pengendalian. Sinyal pengendalian (control signal) dari
pengendali (controller) akan mengendalikan aksi dari aktuator sedemikian rupa
sehingga error nya berkurang. Urutan kejadian seperti ini terjadi pada proses
pengendalian kapal tanker. Jika kapal mengarah ke arah yang salah misalnya
sedikit terlalu ke kiri, sistem pengendalian akan mengkoreksinya. Sistem
pengendli seperti ini adalah sistem umpan balik negative, karena output (hasil
13
pengukuran sensor) dikurangkan dari input (seting point / referensi / arah yang
diinginkan) dan nilai perbedaanya digunakan sebagai sinyal input dari power
amplifier untuk menjalankan aktuator.
Gambar 2-10. : Blok diagram sistem dari umpan balik negatif memperlihatkan
sebuah sistem umpan balik tertutup negaitf. Peralatan pengendali
sering dinamakan dengan controller.
Contoh lain sistem kontrol tertutup manual untuk mengatur ketinggian cairan
didalam sebua tangki diperlihatkan pada gambar 2-11. Sebagai input sistem
kontro ini adal ketinggian permukaan cariran yang diinginkani (nilai input sebagai
referensi ini diingat oleh si operator) . Dalam hal ini si operator bertindak sebagai
sensor, sinyal umpan balik, pengendali, sekaligus sebagai power amplifeir dan
aktuator dari sistem pengendalian. Si operator menggunakan matanya sebagai
sensor visual untuk mengukur tingkat ketinggian aktual cairan di tangki,
selanjutnya dia membandingkannya dengan ketinggian yang diinginkan (diingat di
memori otaknya), selanjutnya dia mengambil keputusan apakah harus membuka
atau menutup katup. Operator bertindak sedemikian rupa untuk memastikan
bahwa ketinggian cairan ditangki sesuai dengan yang diinginkan.
Gambar 2-11. :
Sebuah sistem
kontrol manual
untuk mengatur
ketinggian cairan
didalam sebuah
tangki dengan
mangatur katup
output. Operator
meliha tingkat
ketinggian cairan
secara visual.
14
Contoh aplikasi sistem kendali tertutup yang sangan penting dalam teknologi
sistem pengendalian adalah sistem pengendalian kendaraan roda empat.
Pengendalian pada pada sistem peredam kejut (suspensi) , dan juga pengontrolan
putaran mesin telah banyak dipraktekkan. Banyak mobil produksi terbaru yang
telah dilengakapi denga sistem pengendalian 4 roda, dan banyak juga mobil
produk terbaru yang telah dilengakapi dengan sistem pengendalian anti selip.
Pada saat ini ada berbagai pembahasan mengenai adanya celah (gap) antara
teori dan praktek pada rekayasa sistem kendali. Meskipun demikian adalah suatu
hal yang alamiah di berbagai bidang bahwa teori umumnya selalu mendahulu
praktek. Walaupun demikian adalah menarik untuk dicatat bahwa khusunya pada
industri ketenaga listrikan, yang merupakan industri terbesar yang ada di
Amerika Serikat, celah antara teori dan praktek relatif kecil atau dapat dikatakan
hampir tidak ada. Industri ketenaga listrikan utamanya tertarik pada penghematan
energi, pengendalian, dan distribusi. Perlu diketahui bahwa pada industri
ketenaga listrikan, pengendalian berbasis komputer (PLC termasuk didalamnya)
senatiasa meningkat terutama dengan tujuan meningkatkan efisiensi penggunaan
sumber daya energi. Selain itu pengendalian pusat pembangkit listrik untuk
meminimalisasikan pelepasan polusi ke lingkungan telah menjadi hal yang sangat
penting. Pusat tenaga listrik besar modern yang memproduksi lebih dari beberap
ribu Megawatt, memerlukan sistem pengendalian otomatis yang dapat
memperhitungkan hubungan kait mengait yang ada pada variabel-variabel proses
dalam rangka optimalisai produksi tenaga listrik
Adalah hal yang biasa di dunia ketenaga listrikan bahwa sebuah sistem kendali
mempunyai 90 atau lebih variabel kendali yang harus dikendalikan. Sebuah
model yang disederhanakan diperlihatkan pada gambar 2-12. Ini adalah sebuah
contoh arti pentingnya pengukuran terhadap banyak variabel, seperti tekanan dan
oksigen, untuk menyuplai informasi ke komputer untuk perhitungan kendali.
Diperkirakan saat ini lebih dari 400 ribu koputer digunakan sebagai pengendali
telah diinstall di Amerika Serikat.
15
16
cukup tinggi. Sekali sebuah robot diprogram, intervensi manusia lebih lanjut
secara normal sudah tidak diperlukan lagi. Karena keterbatasan peralatan sensor,
sistem robot ini memiliki keterbatasan dalam memperbaharui perubahan yang ada
di lingkungan kerjanya. Hal inilah yang menjadikan motivasi untuk meneliti riset
komputer vision. Sistem kendali bersifat mudah menyesuaikan diri (adaptive) ,
namun masih tergantung pada campur tangan manusia.
Sistem robot senantiasa berusaha keras mencari jalan untuk menjadi lebih
adaptive (muudah menyesuaikan diri dengan lingkungan) dengan meningkatkan
kemampuan senesor umpan balik. Wilayah riset difoluskan pada kecerdasan
buatan, keterpaduan sensor-sensor, computer vision dan pemrogrman CAD dan
CAM off-line telah menjadikan sistem kendali menjadi semakin universal dan
ekonomis. Sistem kontrol bergerak ke arah pengoperasian yang otonom. Riset
telah dilakukan pada kontrol supervisory (pemantauan) ,metode antarmuka
manusia mesin (human-machine interface) untuk mengurangi beban tugas
operator, dan juga manajemen database komputer telah dikembangkan untuk
meningkatkan efisiensi. Telah banyak aktivitas riset yang telah dilakukan di
bidang sistem kendali dan robotika yang arah tujuannya adalah untuk mengurangi
biaya produksi. Termasuk didalam usaha ini adalah peningkatan metode
komunikasi dan pengembangan bahasa pemrograman tingkat lanjut.
2.5. Perancangan Sistem Kendali
sanggup menyetel unjuk kerja proses yang dikontrol secara efektif. Misalnya,
jika kita menghendaki untuk mengendalikan kecepatan rodagila (flywheel), maka
kita akan memilih sebuah motor sebagai aktuator. Dalam hal ini sensor yang
digunakan harus mampu mengukur kecepatan putaran secara akurat. Selanjutnya
kita dapat memperoleh sebuah model untuk masing-masing elemen.
Langkah berikutnya adalah pemilihan sebuah kontroller, dimana sering terdiri
dari sebuah amplifier penjumlah yang akan membandingkan tanggapan yang
diinginkan dan respon aktual, dan selanjutnya meneruskan hasil pengukuran sinyal
eror ini ke amplifier (penguat)
Langkah terakhir dalam perancangan proses adalah penyetelan parameterparameter sistem agar supaya mencapai unjuk kerja yang dikehendaki. Jika kita
dapat mencapai unjuk kerja yang diinginkan dengan menyetel parameter, kita
dapat mengakhiri rancangan dan mendokumentasikan hasil rancangan kita. Jika
tidak maka kita perlu meningkatkan konfigurasi sistem dan barangkali memilih
aktuator dan sensor yang lebih baik atau spesifikasinya lebih tinggi. Selanjutnya
kita mengulang semua langkah pada proses perancangan sampai kita dapat
memenuhi spesifikasi yang diinginkan atau sampai kita memutuskan bahwa
tuntutan spesifikasi sistem yang kita kendalikan terlalu tinggi dan harus diturunkan
lagi. Proses perancangan sistem kendali dirangkum dalam gambar 2-14.
18
19
20
21
MODUL 3
Dasar-dasar Logika Kontrol
2.1. Pendahuluan
Pemrograman PLC pada dasarnya adalah perancangan rangkaian logika
ON/OFF (logika biner) yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjadi
solusi dari suatu sistem kendali tertentu. Pada dasarnya logka ON OFF ini terdiri
dari 3 logika pokok yaitu logika AND, OR, dan NOT. Masing-masing logika ini
dapat disimbolkan dalam bentuk gerbang-gerbang logika. Selain ketiga gerbang
dasar ini ada beberapa gerbang logika yang lain yang dapat dibuat dengan
menggabungkan ketiga gerbang dasar tersebut dengan suatu susunan tertentu.
Pada modul in akan dijelaskan pengertian dari masing-masing gerbang-gerbang
logika dan bagaimana implementasi gerbang-gerbang logika tersebut di PLC.
Aljabar Boolean yang merupakan cara untuk menuliskan gerbang diagram secara
singkat. akan juga akan dibahas pada modul ini.
Sebelum teknologi PLC ditemukan, system kontrol listrik sudah dapat
diimplementasikan dengan menggunakan relay-relay yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan suatu sistem kendali tertentu. Rangkaian kontrol listrik
tersusun dari relay-relay yang diatur sedemikian rupa untuk untuk keperluan
kendali tertentu. Rangkaian kontrol tersebut menggunakan logika hardware dan
umumnya mahasiswa atau teknisi listrik lebih familiar dengan gambar logika
hardware ini. Untuk memudahkan pembacaan gambar rangkaian hardware kontrol
logika ini sering dibuat dalam bentuk diagram tangga. Pada dasarnya PLC dibuat
untuk menggantikan peranan relay-relay tersebut, namun dengan banyak kelebihan
dibandingkan relay konvensional. Oleh karena itu pada modul ini akan diberikan
pembahasan mengenai perbandingan antara pemrograman logic dengan gerbang
dan pemrograman hardware.
22
Logika adalah kemampuan untuk membuat keputusan ketika satu atau lebih
faktor yang berbeda harus dimasukkan dalam perhitungan sebelum sebuah aksi
dilaksanakan. Hal ini menjadi dasar pengoperasian PLC, diamana diinginkan
bahwa sebuah peralatan beroperasi ketika suatu keadaan tertentu dipenuhi.
23
24
25
3.6. Fungsi OR
Simbol yang tergambar pada gambar 3-6 dinamakan gerbang OR. Sebuah
gerbang OR mempunya dua atau lebih input namun hanya mempunyai satu
output. Output dari gerbang OR adalah 1 jika satu atau lebih inputnya 1. Tabel
kebenran pada gambar 3-6 memperlihatkan output Y untuk masing-masing
kombinasi input yang mungkin.
Gambar 3-7 dan 3-8 memperlihatkan aplikasi praktis dari gerbang OR.
Gerbang OR esensinya adalah rangkaian paralel yang menghasilkan tegangan
output ketika sebuah tegangan muncul pada sebarang input yang ada.
26
fungsi NOT paling sering digunakan bersama-sama dengan fungsi AND atau
fungsi OR. Gambar 3-11 memeperlihatkan bagaimana fungsi NOT dihubungkan
dengan satu input dari gerbang AND.
28
Demikian juga halnya penempatan simbol NOT pada output sebuah gerbang
OR akan menyebabkan outputnya dibalikkan nilainya. Gerbang seperti ini disebut
gerbang NOR. Simbol untuk gerbang NOR dan tabel kebenarannya diperlihatkan
pada gambar 3-13
29
Store (STR)-Load(LD)
Begins a new rung or an additional beanch with
a normally open contact
Store Not (STR NOT)-load Not (LO NOT)
Begins a new rung or an additional branch in a
rung with a normally dosed contact
Or (OR)
Logically ORs a normally open contact in
parallel with another contact in a rung
Or Not (OR NOT)
Logically ORs a normally closed contact in
parallel with another contact in a rung
And (AND)
Logically ANDs a normally open contact in
series with another contact in a rung
And Not (AND NOT)
Logically ANDs a normally closed contact in
series with another contact in a rung
And Store (AND STR)-And Load (AND LD)
Logically ANDS two branches of a rung in series
Or Store (OR-STR)-Or Load (OR LOAD)
Logically ORs two branches of a rung in parallel
Out (OUT)
Reflect the status of the rung (on/off) and outputs
the discrete (ON/OFF) state to the specified
30
SIMBOL
Gambar 3-15. : Aljabar boolean dari fungsi AND, OR, dan NOT
Sistem digital dapat dirancang dengan menggunakan aljabar boolean. Fungsi
rangkaian direpresentasikan dengan persamaan boolean. Lihat gambar 3-16, 3-17
dan sebagai contoh bagaimana fungsi dasar AND, OR, dan NOT digunakan
untuk membentuk persamaan boolean.
31
32
Satu hukum aljabar boolean yang sangat penting adalah hukum De Morgan.
Hukum ini memperlihatkan bahwa sebarang fungsi logika dapat
diimplementasikan dengan menggunakan gerban AND dan inverter atau gerbang
OR dan inverter.
33
34
35
36
Contoh-1 : Dua buah limit switch dihubungkan secara seri dan digunakan untuk
mengendalikan sebuah katup solenoid
37
Contoh-2 : Dua buah limit switch dihubungkan secara paralel dan digunakan
untuk mengendalikan sebuah katup solenoid
Contoh-3 : Dua buah limit switch dihubungkan secara paralel satu sama lain dan
secara seri dihubungkan dengan sebuah kontak relay, dan digunakan
untuk mengendalikan sebuah lampu pilot
Contoh-4 : Dua buah limit switch dihubungkan secara paralel satu sama lain dan
dihubngkan secara seri dengan dua set kontak (yang dihubungkan
secara paralel satu sama lain). dan digunakan untuk mengendalikan
sebuah lampu pilot
38
Contoh-5 : Dua buah limit switch dihubungkan secara seri dan digunakan untuk
mengendalikan sebuah katup solenoid
Contoh-6 : Dua buah limit switch dihubungkan secara seri satu sama lain dan
dihubngkan secara paralel dengan dua saklar yang lain (yang
dihubungkan seri satu sama lain) digunakan untuk mengendalikan
sebuah lampu pilot
Contoh-7 : Dua buah limit switch dihubungkan secara seri dengan sebuah kontak
relay normally closed digunakan untuk mengendalikan sebuah katup
solenoid
39
Contoh-8 : Rangakaian Eksklusif OR. Output dari rangkaian ini akan menjadi
ON hanya jika tombol tekan A dan B ditekan salah satunya tapi tidak
kedua-duanya.
adalah simbol eksklusif OR
Contoh-9 : Sebuah rangkaian pengendali motor dengan dua buah tombol stop.
Ketika tombol start ditekan, motor akan bekerja. Dengan mengunci
(sealing) motor akan terus bekerja meskipun tombol start telah
dibebaskan. Tombol stop akan menghentikan motor ketika mereka
ditekan.
40
Y = ABC + D
Y = AB + CD
Y = (A + B)(C + D)
Y = A(B + CD)
Y = AB + C
Y = (ABC + D)(EF)
41
42
10. Pasangkan masing-masing situasi berikut ini ( i damap v) dengan rangkaian analog
pada gambar beriktunya :
i.
Untuk membeli sebuah mobil, kamu harus melakukan tukar tambah mobil
yang lama dengan $10.000 atau tanpa tukar tambah dengan menambahkan
$2.000
ii.
Dua orang wakil dari manajemen dan dua orang dari perserikatan harus
hadir dalam suatu pertemuan untuk menyelesaikan suatu sengketa. Jika
seorang dari salah satu kelompok tidak bisa hadir, maka pertemuan
dibatalkan.
iii.
Untuk memperoleh sebuah kredit (SKS) dari sebuah kursus kamu harus
terdaftar pada kursus tersebut dan juga harus lulus pada paling tidak satu
ujian utama.
iv.
v.
43
11. Rangkaian logika dari gambar dibawah ini digunakan untuk mengaktifkan
sebuah alarm ketika output Y nya dalam kondisi tinggi atau1. Buat tabel
kebenaranny untuk memperlihatakan output dari semua ke 16 kondisi input
yang mungkin
12. Tuliskan sebuah ekspresi boolean dan gambarkan diagram gerbang logika dan logika
diagram tangga PLC untuk mengendalikan sebuah sistem kendali dimana sebuah fan
akan bekerja hanya jika semua keadaan berikut ini terpenuhi :
44
2.
3.
4.
45
MODUL 4
Komponen Hardware PLC
4.1. Pendahuluan
Pada modul ini kita akan memaparkan rincian hardware PLC dan modulmodul yang menyusun suatu sistem kendali PLC. Disini akan diilustrasikan
berbagai bagian dari sebuah PLC dan cara koneksi antar bagiannya. Pada modul
ini akan didiskusikan Central Processing Unit (CPU) dari sebuah PLC, komponen
hardware dari memori, termasuk berbagai tipe memori yang gtersedia. Hardware
pada bagian input dan output juga akan dibahas, termasuk chassis i/o dengan
berbagai variasi modul I/O
Pada dasarnya sistem pengendalian mencakup tiga bagian yaitu input,
proses (pengendali / cntroller), dan output yang diperlihatkan oleh gambar di
bawah ini:
Input
Proses
Output
Power Supplay
CPU (Central Processing Unit)
Memory Unit
Input Unit
Output Unit
Peripheral
Gambar berikut ini menunjukka struktu sebuah PLC dan proses kerjanaya
46
Unitary PLC
Unitary PLC berupa satu blok tunggal yang berisi semua komponen utama
PLC (Power Supply, CPU, I/O Unit) atau tersusun dari beberapa blok peralatan
yang terpisah, tergantung pada kapasitas PLC yang digunakan.
PLC unitary atau PLC standalone atau PLC tunggal adalah satu unit PLC
yang kompak, tidak dapat diubah-ubah yang dapat secara langsung dihubungkan
dengan mesin atau peralatan-peralatan yang dikendalikanny. Ia terdiri dari satu
unit yang sifatnya mandir dimana didalamnya sudah terdapat power supply, CPU,
modul input dan output, dan beberapa bagian khusus peralatan yang dibutuhkan
sistem. Masing-masing PLC unitary akan memiliki satu sasaran kendali dan tidak
dapat disesuaikan atau diubah sesudah konstruksi.
PLC unitary sangat praktis untuk dugunakan di industri yang cara
produksinya jarang berubah dan menghendaki hanya sedikit penggunaan PLC
untuk tugas-tugas tertentu. Disamping itu PLC unitary harganya lebih murah dan
ukurannya lebih kompak dari yang lain (PLC Modular). Namun satu
kelemahannya adalah ia menjadi tidak praktis jika diperlukan penyesuaian pada
sistem pengendalian di masa yang akan datang
47
Modular PLC
PLC Modular adalah sangat tepat untuk digunakan pada sistem yang sering
berubah-rubah, karena ia dapat diubah-ubah dengan mudah dan dengan cara yang
relatif sederhana. PLC Modular terdiri dari lemari atau rel yang digunakan untuk
menempatkan modul-modul standar PLC. Modul-modul standar PLC ini dapat
disesuaikan (adapted) dan diubah-ubah untuk melayani berbagai keperluan atau
kita mungkin dapat menambahkan lebih dari satu sistem sehingg PLC modular
dapat memiliki fungsi lebih dari satu keperlu
Modul ekstara seperti upgrade Power Supply atau CPU dan peningkatan
spesifikasi modul umumnya mungkin untuk dilakukan. Pada PLC modular secara
sistem dapat dipasang (tinggal ditancapkan saja) pada rel-rel yang tersedia atau
diletakkan didalam kabinet untuk keperluan kemanan dan keselamatan.
PLC modular adalah sebuah mesin yang sangat praktis. Kenyataanya mereka
dapat berfungsi ganda dan sepenuhnya dapat disesuaikan dan fungsi-fungsinya
dapat diubah secara mudah. Namun sistem ini ukurannya jauh lebih besar
dibanding PLC unitary disamping harganya juga jauh lebih mahal.
Modular PLC biasa digunakan untuk PLC kapasitas besar (misalnya yang
jumlah terminal I/O nya lebih dari 300) umumnya unit Power Supply, CPU, dan
IO unit dibuat terpisah dan dipadukan satu sama lain dengan menggunakan system
rak / chasis. Untuk system PLC yang besar lokasi I/O unit dapat diletakkan jauh
dari CPU nya (remote system), dalam hal ini diperlukan suatu system komunikasi
tertentu untuk menghubunkan remote I/O ke CPU nya. Misalnya menggunakan
modbus atau TCP/IP dan medianya dapat menggunakan kawat tembaga, serat
optic, atau wireless.
Rack Mounted PLC
Pada dasarnya rack mounted PLC adalah PLC modular kompak yang
dipasang pada rak khusus yang dirancang untuk keperluan ini. seperti yang
terlihat pada gambar. Diantara ketiga jenis Rack mounted PLC, Rack Mounted
PLC adalah yang paling praktis karena sifatnya yang sangat adaptif seperti halnya
PLC modular namun jauh lebih kompak sehingga sangat cocok untuk industri
yang memiliki keterbatasan ruang.
4.2. Catu Daya
Sebuah Catu Daya menyediakan semua tingkat tegangan yang diperlukan
oleh PLC selama beroperasi. Catu daya mengubah tegangan AC 220 Volt menjadi
tegangan DC yang diperlukan CPU, memory, dan semua rangkaian elektronik
yang ada didalam PLC. Umumnya PLC beroperasi dengan menggunakan tegangan
+5 sampai 5 volt DC. Oleh karena itu catu daya harus mampu menurunkan
tegangan AC input, menyearahkannya dan agar mencapai level tegangan yang
diinginkan.
48
Untuk PLC unitary catu daya sudah menjadi satu paket dengan bagian-bagian
PLC yang lain (berada dalam 1 unit yang sama). Untuk PLC modular biasanya
memiliki catu daya dalam unit yang terpisah. Jika memungkinkan kadang seluruh
keperluan daya dari unit PLC modular disediakan oleh satu catu daya tunggal.
Jika catu dayanya lebih dari satu, ada kemungkinan terjadi noise (ganguan
pada tegangan listrik) atau spike (kejutan tegangan listrik) pada salah satu catu
daya dapat menyebabkan terjadinya kehilangan komunikasi antara bagian-bagian
PLC yang berbeda yang pada akhirnya dapat menyebebkan PLC shut down secara
misterius. Dengan catu daya tunggal, semua bagian mengalami efek noise dan
spike yang sama sehingga lebih toleran terhadap gangguan. Pada masing-masing
cubicle (unit PLC modular) sebuah catu daya mendistribusikan tegangan ke modul
yang lain mirip seperti pada gambar 4-3.
Gambar 4-3. : Distribusi tegangan pada sebuah cubicle untuk proses yang
memiliki banyak sinyal gangguan. Prosesor PLC mendapatkan
daya dari sumber dayanya sendiri yang terpisah dan bersih dari
gangguan. Hal ini membantu pemuliahan sistem setelah
terjadinya kehilangan daya sistem
Dapat dilihat bahwa catu daya ini menyplai berbagai modul yang berbeda,
masing-masing memerlukan breaker, atau fuse untuk pengaamanan. Rak PLC dan
dan CPU sudah pasti memerlukan suplai tegangan yang bersih dan bebasa dari
noise untuk mencegah trip yang tidak dapat dijelaskan. Sampai akhir-akhir ini
sangat umum dalam praktek untuk menggunakan transofrmator penyetabil
tegangan untuk memberikan suplai daya yang bersih dan mulus kepada catu daya
49
PLC. Ini berfungsi untuk menghalangi terjadinya noise frekuensi tinggi ke suplai.
Sayangnya mereka juga menghalangi beban frekuensi tinggi dari suplai
Pada gambar diatas sebuah relay emergency stop tunggal digunakan. relay ini
akan menghilangkan semua daya ke output di slot 0 dan meniadakan satu output di
slot 1. Jika susunan yang terakhir ini digunakan snubber harus dipasang sepanjang
beban dan atau kontak untuk mengurangi tegangan spike induktif ketika sebuah
kontak membuka. Tegangan spike dapat menjadi sumber interferensi elektris dan
bahkan dapat merusakkan transistor output PLC atau triacs
4.3. Central Processing Unit (CPU)
Arsiitektu CPU mungkin berbeda antara satu merek dengan merek yang lain,
namun secara umum sebagian besar dari mereka mengikuti organisasi berikut ini.
Pusat catu daya mungkin ditempatkan didalam kotak CPU atau mungkin
dipisahkan dalam sebuah unit yang diletakkan berdekatan dengan kotak CPU
seperti yang terlihat pada gambar 4-4 . Tergantung pada tipe dari memori yang
digunakan volatile atau non volatile, Catu daya dapat juga dilengakpi dengan
sistem backup dengan baterai.
50
51
Posisi PROG
Posisi REM
52
Gambar 4-6 : file atau tabel status inpu dan output sebuah PLC
53
Istilah ini secara sederhana mengacu pada lokasi dimana status dari peralatan
inpu atau output disimpan. Masing-masing bit dapat berisi bilangan biner 0 atau 1
tergantung pada apakah inputnya terbuka atau tertutup. Sebuah kontak yang
tertutup mempunyai nilai biner 1, sementara kontak yang terbukan mempunyai
nilai biner 0. Sebuah lampu yang berada dalam kondisi ON akan mempunyai nilai
1 pada lokasi memori yang menyimpan output yang mengacu pada lampu tersebut.
Isi dari tabel (atau file) input dan output tersebut senatiasa direvisi terus menerus
oleh CPU. Setiap kali lokasi memori diperiksa, isi tabel berubah disesuaikan
dengan keadaan terkahir kontak atau koil yang ada.
4.5. Unit I/O (Input/Output)
Sistem I/O (Input/Output) memfasilitasi mekasime antarmuka (interface)
antara perangkat keras PLC dengan perangkat keras dari sistem yang akan
dikendalikan. Input interface memungkinkan informasi status yang terkait dengan
proses yang akan dikontrol dapat dikomunikasikan ke CPU PLC. Demikian juga
halnya output interface memungkinkan CPU untuk mengkomunikasikan sinyal
kendali hasil olahannya mesin atau proses yang akan dikontrol.
Modul intrface input dan output menyediakan peralatan yang mirip dengan
mata, telinga, dan lidah ke otak PLC yaitu CPU. Bagian I/O PLC terdiri dari rak
I/O dan modul-modul yang mirip dengan gmbar 4-7. Modul interface input
menerima sinyal dari mesin atua peralatan proses dan mengkonversikannya ke
sinyal yang dapat digunakan oleh pengendali (controller / PLC). Modul interface
output mengkonversikan sinyal kendali ke sinyal eksternal yang digunakan untuk
mengendalikan mesin atau proses. Sebuah PLC mempunyai ruang untuk beberapa
modul I/O yang memungkinkannya untuk disesuaikan untuk aplikasi khusus
dengan memilih modul-modul yang tepat. Ssbuah slot PLC dapat diapasangi
sebarang jenis modul (misalnya : CPU, I/O module, Power Supply, dll.)
54
Untuk Unitary PLC, modul I/O terletak didalam unit yang sama dengan CPU,
Power Supply, dan lainnya. Untuk Modular PLC dan Rack Mounted PLC modul
I/O ada dalam unit tersendiri
Salah satu manfaat dari PLC modular adalah kemampuannya untuk
menempatkan modul I/O didekat proses yang dikontrol untuk meminimalikan
pengaawatan. Seperti yang terlihat pada gambar 4-8, salah satu modul I/O diacu
sebagai remote (jauh) I/O karena letaknya yang jauh dari modul prosesor. Untuk
melakukan komunikasi dengan prosesor, rak jauh menggunakan jaringan
komunikasi khusus. Masing-masing rak jauh memerlukan diberi nomor
identifikasi yang unik (stasion number) untuk membedakan satu rak dengan rak
yang lain. Rak jauh dihubungkan dengan rak lokal (rak dimana modul prosesor
berada) menggunakan modul komunikasi. Kabel digunakan untuk
menghubungkan satu modul dengan modul yang lain. Jika yang digunakan adalah
kabel serat optik maka dimungkinkan untuk menempatkan modul I/O pada jarak
lebih dari 20 mil dari rak lokal. Jika menggunakan kabel koaxial maka jarak
maksimal yang diperbolehkan antara rak lokal dengan rak jauh adalah sekitar 2
mil. Kabel serat optik tidak akan menimbulkan terganggu oleh noise yang
disebabkan oleh saluran tegangan tinggi didekatnya sedangkan kabel koaxial lebih
rentan terhadap noise yang disebabkan kabel tegangan tinggi atau yang dihasilkan
oleh peralatan-peralatna yang umum ada di lingkungan industri.
55
dari peralatan (lihat gambar 4-9 s/d 4-11). Masing-masing peralatan input dan
output harus memiliki alamat yang unik. Alamat ini akan digunakan oleh prosesor
untuk mengidentifikasi dimana posisi peralatan tersebut berada dan ia (prosesor)
dapat memonitor dan mengendalikannya. Pengawatan yang dilakukan dari
peralatan ke modul I/O yang letaknya berdekatan memudahkan penyambungan
dan pemutusan peralatan PLC. Dapat juga ditambahkan lampu untuk menandai
status ON atau OF dari masing-masing terminal I/O. Sebagain besar modul
output dilengkapi dengan indikator sekering terbakar (blown fuse indicator)
56
Gambar 4-14. : Personal computer yang digunakan sebagai alat pemrogram PLC
Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan komputer sebagai peralatan
permgram PLC.
58
59
2.
3.
4.
5.
60
MODUL 5
Cara Kerja Program PLC
5.1. Pendahuluan
Pada dasarnya PLC adalah sebuah computer yang dirancang khusus untuk
digunakan sebagai kontroler. Sebagai sebuah komputer didalamnya terdiri dari
mikro prosessor dan pernagkat-perangkat pendukung yang lain.
Prinsip kerja dari sebuah mikroprosesor adalah bahwa sebuah mikroprosesor
hanya dapat mengerjakan satu pekerjaan pada setiap waktu. Hanya karene
kecepatan kerjanya yang sangat tinggi maka seolah-olah mikroprosesor dapat
mengerjakan beberapa pekerjaan secara simultan. Untuk itu pada bagian ini akan
dijelaskan bagaimana PLC melakukan pekerjaan secara berurutan menscan
program satu demi satu. (Program Scanning)
Agar dapat bermanfaat sebuah PLC harus dihubungkan dengan dengan system
lain diluarnya (system yang akan dikontrol). Untuk itu harus ada suatu cara untuk
menghubungkan system didalam computer dengan system diluarnya. Hal ini akan
dibahasa pada bagian kedua yaitu pengalamatan instruksi (Instruction Addressing)
5.2. Scaning Program
Selama siklus operasi, prosesor membaca semua input, mengambil semua
nilai-nilai yang ada, mengenergize atau mendeenergize output berdasarkan progrm
yang dibuat oleh user. Proses ini dikenal dengan nama scaning. Gambar 5-1.
mengilustrasikan scan tunggal sebuah PLC yang terdiri dari scning I/O dan
scaning program. Karena setiap waktu input dapat berubah, PLC harus
melaksanakan proses scaning ini secara terus menerus.
Gambar 5-1. :
61
62
63
Gambar 5-3. : Proses scaning dapat dilakukan secara vertikal atau horisontal
Waktu yang diperlukan untuk scaning program juga tergantung pada frekuensi
clock dari sistem mikroprosesor yang digunakan. Semakin tinggi frekuensi
kloknya maka kecepatan scaningnya juga akan semakin tinggi
5.3. Pengalamatan Instruksi (Instruction Addressing)
Untuk melengkapi pemasukan sebuah instruksi tipe relay kita harus menandai
sebuah alamat padanya. Alamat ini akan mengindikasikan terminal input PLC
mana yang dimaksudkan dalam program dan terminal ini direlasikan ke peralatan
nput yang mana. Demikan juga halnya untuk terminal output harus ditandai
alamatnya.
Seperti halnya dengan pengalamatan internal pengalamatan input dan output
riil tergantung pada mode yang digunakan. Alamat ini dapat direpresentasikan
dengan menggunakan bilangan desimal, oktal atau hexadesimal tergantung pada
sistem bilangan yang digunakan PLC. Gambar 5-4 memperlihatkan format
penglamatan yang khas untuk sebuah PLC Allan-Bradley SLC-500. Periksa buku
manual pemrograman dari PLC yang digunakan untuk menentukan format yang
tepat karena format pengalamatan dapat bervariasi dari model ke model , demikian
juga dari merk yang satu dengan yang lain
64
Gambar 5-4.: Alamat (address) mengidentifikasi sebuah lokasi didalam tabel data
prosesor dimana bit status ON/OFF disimpan
Alamat (address) mengidentikasi fungsi dari sebuah instruksi dan
mengkaitkannya ke bit tertentu yang ada di tabel data yang ada di memori PLC.
Gambat 5-5. memperlihatkan struktur dari sebuah word 16 bit dan nilai-nilai bit
yang ada didalamnya.
65
2.
66
3.
4.
67
2.
3.
4.
5.
68
MODUL 6
Contoh-contoh Praktek Pemrograman I
6.1. Pendahuluan
Untuk keperluan praktek pemrograman pada mata kuliah PLC ini digunakan
personal computer yang dilengkapi dengan software permrograman PLC yang
dibuat oleh perusahaan Korea LG gmwin. Alasan pemilihan software ini adalah
karena software ini dapat dieksekusi dalam bentuk simulasi tanpa menggunakan
PLC yang sebeneranya sehingga mahasiswa tetap dapat berlatih dirumah
walaupun PLC nya tidak tersedia.
Software gmwin ini dapat digunakan untuk memprogram beberapa tipe PLC
keluaran LG namun dari beberapa tipe PLC tersebut hanya ada satu tipe yang
dapat dijalankan tanpa PLC nya terhubung ke PC yaitu PLC Glofa tipe GM7.
Untuk itu dalam pembahasan berikutnya diasumsikan bahwa praktek PLC
menggunakan PLC LG Gloafa GM7. Mahasiswa tidak perlu khawatir bahwa
merekan nantinya tidak dapat memprogram plc merek yang lain karena pada
prinsipnya semua PLC deprogram dengan cara . Sering perbedaan yang ada
adalah pada prosedur pengalamatan dan identifikasi terminal-terminal.
6.2. Seting Awal Pemrograman PLC Glova GM7
Cara pemprograman PLC LG Glofa tipe GM 7 sebagai berikut:
Pertama buka software glofa hingga muncul gambar dibawah ini.
69
Setelah itu klikproject pilih new projectsehinggakeluar kotak dialog seperti gambar di
bawahini
IsikotakdialogdiataslalupilihGM7karenaPLCyangdigunakanadalahtipeLGGM7.
Untuknamafilebebasdipilihnamaapasaja.Locationjugabebasdapatdipilihadimana
saja,untukmerubahlokasipenyimpananfilegunakantombolbrowse.Misalnyasetelah
diisihasilnyaadalahsebagaiberikut:
70
setelahitutekanNext,Ubahnamaprogram file darinoname00.srcdengan nama lain
yangbermaknasesuai denganrencanaprogram yang akandibuat,misalnyaON_OFF
LAMPU.Hasilnyaadalahsbb.
71
tekanNext,hasilnyasbb.
72
Disini muncul 3 pilihan bahasa yang dapat digunakan yaitu SFC, LD (Ladder
Diagram/Diagram Tangga), dan IL. Pilihan defaultnya adalah LD, ini yang akan kita
gunakan. Selanjutnya tekan Finish. Tampilan yang muncul terkahir ini adalah area
untukmemasukkanprogramdalambentukdiagramtangga.
73
B
C
D
E
F
G
Penjelasantampilanpemrogramandiagramtangga:
A. HeaderTampilanPemrograman
B. MenuBar
C. Shortcutmenuuntukproject
D. JendelaNavigasiProyek
E. Bidangtampilanprogramdiagramtangga
F. Shortcutuntukmembuatkomponendiagramtangga
G. Jendelauntukmenampilkantambahanketeranganketerangantentangprogram
Untuk tahap awal bagian D dan G tidak akan kita gunakan sehingga tampilan untuk
bagian tersebut sebaiknya kita hilangkan agar tidak mengganggu tampilan yang lain
caranyaadalahdenganmengkiliktandasilang(x)yangadaditampilantersebut.Hasilnya
adalahsebagaiberikut:
74
6.3.Contohcontohpembuatanprogrammenggunakansoftwaregmwin:
Selanjutnya akan ditunjukkan 4 contoh permrograman diagram tangga yang sering
digunakanyaitu:
A. PembuatanprogramONOFFLampu
B. PembuatanprogrammenggunakanfungsiTimer
C. PembuatanprogrammenggunakanfungsiCounter
D. PembuatanprogrammenggunakanfungsiMOVE
A. ProgramONOFFLAMPUsederhana:
LadderdiagramuntukOnOfLampuadalahsebagaiberikut.
PertamayaitubuatNewProjectsepertitelahdijelaskansebelumnyadenganisiansbb.
i.
NamaProject:A_OnOffLampu
75
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
Location:bebasdisesuaikandengantempatpenyimpananmasingmasing
PLCtype:GM7
ProgramName:OnOffLampu
ProgramInstanceName:Inst0(default)
SelectLanguage:LD(diagramtangga)
Selanjutnyaikutilangkahlangkahsebagaiberikut:
vii.
DragiconNormallyOpen(NO)contactkejendelaprogram,letakkandiposisikiri
atas.Selanjutnyaklik2kalipadaNOcontactyangbarusajadibuat,makaakan
munculjendeladialogsbb.
viii.
BerinamaNOcontacttsbdengannamaONsesuaidenganfungsinyauntuk
mengONkanlampu.tekanOKmakaakanmunculkotakdialogsbb.
76
ix.
x.
KotakdialoginiberfungsiuntukmemaasukkanvariablevariabeluntukNO
contact.NOcontactiniakandifungsikansebagaisaklaratautombol.Ada5area
isianpadamenudialogini.Biarkansemuanyapadakondisidefaultnya.Yang
perludirubahhanyapadabagianMemoryAllocationdiubahdariAutomenjadi
Assign(AT).TujuanpengisianiniadalahuntukmelinktombolONyangbarusaja
dibuatdenganalamatterminalPLC:I0.0.0.Haliniakanmengakibatkankondisi
apasajayangadaditerminalI0.0.0akandiikutiolehNOcontactyangbarusaja
dibuat.
Identifikasimasingmasingterminaldapatdilihatdarimanualreferenceyangada
padasaatmembeliPLC.
Dengancarayangsamabuatsemuacontactcontactdancoilyanglaindengan
keterangansebagaiberikut.
KontakS1:
Nama:OFF
AssignAt:I0.0.1(terhubungketerminalinputI0.0.0)
CoilM0:
Nama:M0
AssignAt:M0(internalcoil,tidakterhubungketerminalI/OPLC)
ContactM0:(ada2buah)
Nama:M0
77
tidakadajendelalanjutankarenacontactiniotomatisterhubungdengancoil
M0.JikacoilM0aktifmakancoilinijugaakanaktifdandemikianjuga
sebaliknya
CoilM1:
Nama:Lampu
AssignAt:Q0.0.0(terhubungketerminaloutputQ0.0.0)
Hasilnyaadalahsbb.
xii.
Setelahsemuakomponenselesaidimasukkan,kitadapatmensimulasikan
jalannyaprogramdengannmelakukanlangkahlangkahsebagaiberikut.
1) UntuksimulasiklikTOOLSpilihSTARTSIMULATION
2) muncultampilansbb.
TampilaninimensimulasikantampilanPLCyangsebenarnya.KlikhurufR
fungsinyauntukRUNsedangkanSuntukSTOP
78
3) UntukmensimulasikankilikkotakhitamyangmerepresentasikanI0.0.0
ataukontakS0ataukontakON.Perhatikantampilandijendelaladder
diagramdandisimulasi.
4) tekankontakS0tersebutsekalilagi.Perhatikantampilandijendelaladder
diagramdandisimulasi
5) tekankontakS1ataukontakOFFyangmerepresentasikanterminalinput
I0.0.1.Perhatikantampilandijendelaladderdiagramdandisimulasi
6) tekansekalilagiS1.Perhatikantampilandijendelaladderdiagramdandi
simulasi.
7) Perhatikanjugaapayangterjadipadaterminallampu(Q0.0.0)selama
prosesberlangsung.
79
B. PembuatanprogrammenggunakanfungsiTimer
PrograminisamadenganprogramAhanyasajaketikatombolONditekan,lamputidak
langsung menyala melainkan menunggu (delay) sampi 5 detik setelah tombol ON
ditekan.Diagramtangganyaadalahsebagaiberikut.
Buatprojectbarudengandatadatasebagaiberikut:
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
NamaProject:B_TestTimer
Location:bebasdisesuaikandengantempatpenyimpananmasingmasing
PLCtype:GM7
ProgramName:TestTimer
ProgramInstanceName:Inst0(default)
SelectLanguage:LD(diagramtangga)
Dilanjutkandenganmemasukkankomponenkomponensamasepertipada
contohA,yaitukontakON(NO),kontakOFF(NC),CoilM0,dankontakM0
Hasilnyasbb
80
viii.
SelanjutnyasetelahkontakM0yangterakhirdipasangTimerdenganmeletakkan
komponenFunctionBlock({FB}),makaakanmunculkotakdialogsbb.
81
ix.
PilihTON,danInstancenamediisidenganT1(namatimerinisekarangadalah
T1)makakotakdialognyamenampilkanhasilsbb.
x.
tekanOK,makatampilamdiprogramdiagramtanggamenjadisbb.
setingONdelay
82
Adabeberapahalyangperludijelaskanpadablokfungsitimertersebut
T1:namavariable
TON:tipetimeryaituONdelay
Q:outputdaritimerini(0or1/OnorOff)
PT:setingwaktudaritimerini
ET:tampilanpenghitungantimerketikatimersedangbekerja
xi.
Untukmensetingwaktudelaykitaklikk2kalipadaposisisettingONdelay
akanmunculkotakdialogsbb.
xii.
IsidenganVariableNamedenganT#5s,artinyasetingdelaytimermenjadi5
second.Hasilnyaadalahsbb.
83
xiii.
Selanjutnyatambahkansatukontaknormallyopenyangdikontrololehoutput
timer(caranyadenganmembernamaT1.Qpadakontaktsb).Hasilnyaadalah
sbb
84
xiv.
SimulasikanprograminidenganmengklikterminalinputI0.0.0danI0.0.1dan
memperhatikanpenampilandariterminaloutputQ0.0.0
C. MembuatanprogrammenggunakanfungsiCounter
PrograminisamadenganprogramBhanyasajafungsibloktimerdigantidenganfungsi
lok counter dqn tombol pengunci untuk coil M0 dibuang. Bentuk akhir diagram
tangganyaadalahsbb.
85
Buatprojectbarudengandatadatasebagaiberikut:
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
NamaProject:C_TestCounter
Location:bebasdisesuaikandengantempatpenyimpananmasingmasing
PLCtype:GM7
ProgramName:TestCounter
ProgramInstanceName:Inst0(default)
SelectLanguage:LD(diagramtangga)
DilanjutkandenganmemasukkankomponenkomponenON(delinkketerminal
I0.0.0),OFF(delinkketerminalQ0.0.0),MO(virtualcoil,tidakterhubungke
terminalI/Osamasekali)
Hasilnyasbb
viii.
SelanjutnyasetelahkontakM0yangterakhirdipasangCounterdengan
meletakkankomponenFunctionBlock({FB}),makaakanmunculkotakdialog
sbb.
86
ix.
PilihCTU,danInstancenamediisidenganC1(namacounterinisekarangadalah
C1)tekanOKmakaakanditampilkandiagramtanggasbb.
Adabeberapahalyangperludijelaskanpadablokfungsitimertersebut
87
C1:namavariablecounter
CTU:CounterUp(menghitungnaik)
Q:outputdaricounterini(0or1/OnorOff)
PV:presetvalue(setingnilaicounterini)
CV:tampilanpenghitungancounterketikacountersedang
bekerja
x.
R:resetcounter,jikaRmendapatpulsa1makanilaiCVakan
diresetmenjadisepertisemualdalamhalini0(karena
menghitungnaik)
Untukmensetingjumlahpencacahankitaklikk2kalipadaposisididepanPV
akanmunculkotakdialogsbb.
xi.
IsidenganVariableNamedengan5,artinyasetingnilaicountermaximalnya
adalah5.Setelahnilai5nilaiCVtidakakanberubahsampaicounterdiresetyang
mengakibatkannilaiCVmenjadi0
xii.
Selanjutnyatambahkansatukontaknormallyopenyangdikontrololehoutput
counter(caranyadenganmembernamaC1.Qpadakontaktsb).Hasilnyaadalah
sbb
88
xiii.
SimulasikanprograminidenganmengklikterminalinputI0.0.0danI0.0.1dan
memperhatikanpenampilandariterminaloutputQ0.0.0
89
D. PembuatanprogrammenggunakanfungsiMOVE
PerintahMOVEbiasanyadigunakanuntukmemindahkandataketimerdanfungsiMOVE
dapatmengurangipenggunaatimer.Caranyaadalahsbb.
Buatprojectbarudengandatadatasebagaiberikut:
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
NamaProject:D_TestMOVE
Location:bebasdisesuaikandengantempatpenyimpananmasingmasing
PLCtype:GM7
ProgramName:TestMOVE
ProgramInstanceName:Inst0(default)
SelectLanguage:LD(diagramtangga)
HasilakhirDiagramTanggayangdimaksudadalahsbb.
KeteranganGambarLadderDiagram:
90
Programinimenggunakantimeryangsetinganwaktunyadapatdiubahdengan2pilihan,
yaitu10seconddan2second.PerhatikanbahwasetinganwaktuuntuktimerT1tertulis
D0,dalamhaliniD0adalahvariableyangdapatdigunakanuntukmenyimpannilaiwaktu.
Row5dan6adalahrungyangdigunakanuntukmensettimermenjadi10second,dan
untukmerubahsetingantimermenjadi5seconddigunakanrow7dan8.Keduarungini
dibuatsalngmenguncisatusamalainuntukmemastikantidakterjadisetingwaktuganda
yangmungkinsajadapatmenyebabkanprogramPLCstack.
Untukrow1sampai8carainputprogramnyasamasepertiyangtelahdikerjakanpada
programsebelumnya.SekaranghanyakandijelaskancaramenambahfungsiMOVpada
program.
Posisiprogramterakhiradalahsbb
Selanjutnyapilihfungsidarishortcuticondisebelahkanan(Fungsibukanblokfungsi).
91
Makaakanmuculjendeladialogsbb.
PilihMOVEhasilnyasbb.
92
TambahkankontakdidepanterminalEN.SelanjutnnyaklikruangkosongdidepanIN1
makaakankeluarjendeladialogsbb.
93
isidenganT#10s.SelanjutnyaklikdidepanterminalOUTmakaakanmunculjendela
dialogsbb.
PilihD0.
UntukfungsiMOVEyangkedualakukanhalyangsamahanyasajasetingwaktunya
sekarangmenjadiT#5s.
Hasilakhirnyasbb.
94
Cari contoh- contoh aplikasi fungsi timer dan counter PLC di internet dan coba
simulasikan dengan menggunakan software gmwin dari LG. Coba buat juga
wiring diagramnya
95
2.
3.
4.
96
MODUL 7
Contoh-contoh Praktek Pemrograman II
7.1. Pendahuluan
Cara terbaik untuk menguasai segala macam ilmu adalah dengan
mempraktekannya. Untuk itu pada modul ini akan diberikan beberapa contoh
pemrograman PLC yang sangat berguna. Ada 7 contoh program yang akan
dibahas pada bab ini. Contoh-contoh program tersebut cukup singkat tapi sangat
berguna karena dapat diaplikasikan pada program-program lain yang lebih
panjang.
Pertama diberikan contoh kasus yang harus diselesaikan dengan sebuah
program PLC. Mahasiswa sangat dianjurkan untuk merancang program
penyelesaian kasus dengan kereasi mereka sendiri, semaksimal mungkin. Pada
dasarnya tidak hanya ada satu cara untuk menyelesaikan suatu kasus. Walaupun
mereka tidak berhasil membut program yang diinginkan, usaha ini tetap akan
sangat berguun untuk melatih kemampuan membuat program.
Selanjutnya mahasiswa akan ditunjukkan salah satu contoh program yang
dapat menjadi solusi dari kasus yang diberikan. Solusi ini perlu dipelajari sebaikbaiknya, karena pola solusi tersebut kemungkinan dapat diaplikasikan untuk
kasus-kasus yang lain.
7.2. Aplikasi-aplikasi Menggunakan Satu Tombol Tekan
7.2.1 Kasus : Satu lampu on off dengan satu saklar
Diinginkan untuk mengendalikan nyala mati dari sebuah lampu hanya dengan
menggunakan 1 saklar tekan (push button) sebagai pengendalinya. Pada awalnya
lampu dalam keadaan mati. Pada penekanan tombol tekan yang pertama lampu
akan menyala. Selanjutnya walaupun tombol tekan telah dilepas, lampu akan tetap
dalam keadaan menyala. Ketika tombol tekan ditekan untuk yang kedua kalinya
maka lampau akan mati (kembali ke kondisi awal). Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram pewaktuan sebagai berikut :
Solusi :
97
Solusi :
98
99
Solusi :
mati dan lampu 1 nyala. Pada penekanan tombol saklar yang keenam kedua lampu
akan mati (kembali ke kondisi awal). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
diagram pewaktuan sebagai berikut.
Solusi :
101
102
Diinginkan untuk menyalakan dan mematikan satu buah lampu secara periodik
dengan menggunakan fungsi timer.. Pada awalnya lampu dalam keadaan mati.
Ketika tombol start ditekan maka siklus nyala mati akan bekerja. Mula-mula
lampu menyala selama 5 detik, setelah 5 detik lampu mati, 5 detik berikutnya
lampu akan menyala kembali. Siklus ini akan berlaku terus menerus sampai
selama tombol stop belum ditekan. Ketika tombol stop ditekan maka lampu akan
mati (kembali ke keadaan awal). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram
pewaktuan sebagai berikut.
Solusi :
103
Ketika tombol start ditekan maka siklus nyala mati akan bekerja. Mula-mula
lampu menyala selama 5 detik, setelah 5 detik lampu mati, 5 detik berikutnya
lampu akan menyala kembali. Siklus ini akan berlaku terus menerus sampai
selama tombol stop belum ditekan. Ketika tombol stop ditekan maka lampu akan
mati (kembali ke keadaan awal). Diagram pewaktuannya persis sama dengan pada
kasus sebelumnya (7.3.1) hanya saja sekarang hanya boleh menggunakan sebuah
timer saja.
Solusi :
104
1 digunakan sebagai umpan (sebagai input) dari counter 2. Lampu mulai menyala
ketika output dari counter 1 menunjukkan posisi high (2), Lampu ini akan mati
ketika counter 2 menunjukkan posisi high (1). Timer 1 diset untuk menunda on
selama 3 detik, counter 1 dan counter 2 masing-masing diset dengan nilai 3.
Siklus ini akan berlaku terus menerus sampai selama tombol stop belum
ditekan. Ketika tombol stop ditekan maka lampu akan mati (kembali ke keadaan
awal).
Solusi :
105
106