Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Proyek

Kebutuhan akan sesuatu yang serba praktis banyak di cari oleh masyarakat apalagi di
era modern seperti sekarang ini. Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan
baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk
selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut,
agar semakin produktif dan efisien. Dari sanalah berkembang suatu inovasi yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan yang serba praktis dan guna mendapatkan efisiensi tersebut
munculah suatu system kontrol otomatisasi terutama pada dunia industri.
Salah satu alat control yang banyak digunakan pada dunia industri adalah PLC
(Programmablle Logic Controller). PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi,
mengeksekusi, dan atau memonitor keadaan proses yang diinginkan dengan laju yang amat
cepat. Dengan adanya PLC, system otomatisasi dapat diwujudkan. Otomatisasi menjadi suatu
cara untuk mengendalikan mesin atau proteksi dengan menggunakan sedikit campur tangan
manusia atau bahkan tidak sama sekali.
Begitu pula dalam industri pembuatan keripik kentang, kentang merupakan salah satu
tanaman penunjang program diversifikasi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat.Masih banyak bermunculan industri pembuatan keripik kentang dalam skala besar
atau kecil yang masih mengandalkan tenaga konvensional atau tenaga manusia dan dalam
proses penggorengannya hanya menggunakan penggorengan biasa yang membuat bahan
(kentang) yang digoreng tidak renyah dan berwarna pucat.
Disinikami berusaha membuat industri pembuatan keripik kentang berbasis PLC yang
bekerja otomatis pada setiap mesinnya. Dengan begitu kami dapat memenuhi segala
kebutuhan akanhasil pemotongan kentang yang akurat, penggorengan dan efisiensi dalam
proses pembuatan keripik kentang.

I.2 Permasalahan

Adapun permasalahan yang ditemui berupa perancangan kontrol yang tepat dan sesuai
dengan deskripsi, sulitnya memilih komponen-komponen yang berkualitas.Selain itu terdapat
kesulitan dalam menentukan batasan pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Permasalahan lain

yang ditemui dalam pengerjaan proyek ini, yaitu pada pengendalian mutu dan biaya, serta
ilmu pengetahuan (knowledge) yang kurang dalam penerapan/pembuatan ide proyek ini.

I.3 Tujuan
Perencanaan proyek pembuatan keripik kentang yang berbasis control PLC ini
bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan akan proses pembuatan keripik kentang dalam skala
besar yang praktis, cepat serta efisien.
Disamping itu juga tujuan proyek ini adalah agar kita dapat menguasai control
berbasis PLCsehingga kita dapat membuat dokumen tentang perancangan system control dan
dapat mengendalikan suatu proyek berdasarkan mutu, biaya dan waktu pelaksanaan serta
dapat melakukan estimasi akan suatu proyek.

I.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan ini dibagi dalam 4 bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan uraian garis besar permasalahan yang terdiri dari latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Terdiri atas teori teori dasar yang berisikan prinsif prinsif dasar instalasi, teori
mengenai PLC, dan bahan penunjang PerancanganPembuatan Keripik Kentang
Berbasis PLC.
BABIII:PERANCANGAN

KONTROL

PEMBUATAN

KERIPIK

BERBASIS PLC
Bab ini berisikan subbab-subbab mengenai perancangan proyek, yaitu:

Deskripsi Proyek

Identifikasi I/O

Flow Chart

Gambar Perancangan Kontrol

Analisa Rangkaian Kontrol

Analisa Perhitungan Komponen dan Pengaman

Daftar Bill of Quantity

Analisa pembuatan Engineering Estimate

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

Gambar perancangan kontrol terdiri dari:

KENTANG

Gambar LayOut proyek

Gambar Rangkaian Kontrolnya

Gambar Rangkaian Daya

Tabel Terminal

Gambar Lemari Panel

Instruksi Pemograman dan Gambar Rangkaian Kontrolnya.

BAB IV: PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari proses pengerjaan


perancangan sistem pembuatan keripik kentang berbasis PLC. Selain kesimpulan, bab ini
terdiri dari lampiran-lampiran.

BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Programabel Logic Control

Programable logic Controller (PLC) merupakan kontrol mikroprosesor yang serba


guna yang dirancang untuk memenuhi tuntutan praktis di industri dalam bidang automatic.
PLC bekerja dengan menerima data dari peralatan input yang merupakan saklarsaklar, tombol-tombol, sensor-sensor, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi pada peralatan
inputakan memberikan sinyal pada PLC yang bersifat logika yang selanjutnya disimpan
dalam suatu program ingatannya, kondisi input tersebut akan diolah oleh PLC, selanjutnya
perintah-perintah dari input akan ditransfer oleh PLCkeoutputnya yang kemudian dapat
digunakan untuk menggerakan mesin-mesin atau suatu alur proses produksi. untuk lebih
jelasnya sebuah PLC dapat digambarkan diagram bloknya sebagai berikut :
Catu Daya

Central Processor Unit


(CPU)

Modul
Masukan

Peralatan Masukan:
-Flow Switch
-Tombol Tekan
-Saklar

Modul
Keluaran

Peralatan Keluaran:
-Relay
-Alarm
-Indikator

II.1.1 Klasifikasi PLC


Hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan dan menentukan PLC yang akan
digunakan adalah sebagai berikut:
1). Keanekaragaman bentuk (variasi bentuk) PLC
2). Tipe atau model CPU
3). Fasilitas hardware dan software yang dimiliki
4). Buku manual atau petunjuk operasi
5). Layanan purna jual

II.1.2 Konstruksi PLC


Perangkat keras/ hardware suatu PLC tidak jauh berbeda dengan hardware suatu
computer.Ada 4 modul perangkat keras yang minimal harus dimiliki oleh sebuah PLC, yaitu:
1. Modul masukan/keluaran (I/O module)
2. Modul Pusat Pengolah Data (Cebtral Processing Unit)
3. Modul Penyimpan Data (Memory Unit)
4. Modul Layar Monitor (Video Screen/ Programme Consule)
Pada setiap modul PLC diperlukan catu daya.Berikut diagram blok dari PLC:

CENTRAL PROCESSING UNIT


KONSUL
PROGRAMMING

ARITHMATIC
LOGIC
CONTROL(ALU)

CONTROL UNIT

MODUL MASUKAN

MEMORY UNIT
RAM

ROM
MODUL KELUARAN

MODUL CATU
DAYA

COMPACT DISK
MAGNETIC DISK
PRINTER
MAGNETIC TAPE

-CPU (Central Prossesing Unit)


CPU (Central Prossesing Unit) adalah otak dari PLC itu sendiri. CPU menerima atau
membaca data input dari bermacam-macam peralatan input, melaksanakan program dan
mengirim perintah output yang tepat untuk peralatan output yang dikontrolnya.

- Modul Masukan dan Keluaran (I/O Module)


Masukan berfungsi untuk memberikan sinyal/data atau perintah yang diperlukan
dimana selanjutnya sinyal/data tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga
menghasilkan keluaran. Sinyal-sinyal masukan biasanya berupa tombol tekan, saklar,
thermostat, sensor fotoelektrik, limit switch, dan lain-lain.
Keluaran dapat dispesifikasi menjadi dua hal, yakni keluaran kontrol dan keluaran
beban. Keluaran kontrol merupakan keluaran yang berhubungan langsung dengan proses dari
sistem kontrol, dimana output kontrol ini adalah interface bagi sistem kendali agar dapat
mengkontrol suatu beban berdaya besar dengan sinyal masukan kecil. Keluran beban adalah
bagian akhir dari sistem kontrol yang digunakan untuk melaksanakan proses yang telah
ditentukan.

-Programming Device
Programming Device adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk memasukkan,
mengubah atau memonitor suatu kontrol ke dalam CPU PLC. Dengan kata lain Programming
Device adalah alat untuk pemrograman PLC.

II.1.3Pemprograman PLC
Ada 3 hal yang utama yang perlu diketahui mengenai PLC sebagai sistem kendali,
yaitu:
1. Sistem Program PLC
PLC adalah salah satu aplikasi unik dari pengembangan komputer dengan
memadukan teknologi digital dan pengetahuan logika.Dengan begitu konsep dasar penulisan
program PLC tidak terlepas dari teknik digital dan pengetahuan logika. Sistem PLC
merupakan penerapan dari teknik digital yang berupa gerbang-gerbang logik, dan penerapan
pada sistem bilangan berupa konversi sistem bilangan itu sendiri.
PLC dapat diprogram sesuai apa yang diinginkan, dapat berupa apa saja yang berarti
informasi atau data. Data dimasukkan ke PLC, melalui PDT (programmer controller atau
komputer), kemudian CPU akan mengolah data tersebut dan disimpan dalam RAM. Jika data
masukkan dijalankan /RUN, data akan dikirim ke modul keluaran dan menghasilkan keluaran
untuk mengatur atau mengendalikan alat-alat yang diubungkan ke modal keluaran.

2. Penginstalasian (Pengawatan ) PLC


Pengawatan dan penempatan PLC yang tepat dan benar adalah hal yang penting. Hal
ini disebabkan karna penempatan dan penginstalasian PLC akan mempengaruhi kinerja dan
life-time dari plc yang digunakan.perlu diketahui bahwa plc adalah prranti elektronika yang
peka terhadap gangguan, gangguan berupa listrik statis ataupun gangguan noise.

3. Instruksi Dasar PLC


Instruksi dasar dalam PLC sangat penting peranannya.Berikut merupakan beberapa instruksi
dasar dari pemograman PLC.

a. Load
Instruksi yang merupakan inputan awal dari suatu program, dan dalam kondisi normal
kontaknya terbuka (NO).

b. Load Not
Instruksi yang merupakan inputan awal dari suatu program, dan dalam kondisi normal
kontaknya tertutup (NC).

c. And
Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan serial dari suatu kontak, dan dalam
kondisi normal kontaknya terbuka (NO).

d. Or
Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan paralel dari suatu kontak, dan dalam
kondisi normal kontaknya terbuka (NO).

e. And Not
Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan serial dari suatu kontak, dan dalam
kondisi normal kontaknya tertutup(NC).

f. Or Not
Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan paralel dari suatu kontak, dengan
kontak lain berkontakkan NC.

g. Out
Instruksi yang merupakan tanda dari akhir suatu step, dapat berupa coil maupun output
yang menandakan bebannya.

h. And Load
Instruksi yang digunakan apabila terjadi hubungan seri dengan banyak kontak paralelnya.

i. Or Load
Instruksi yang digunakan apabila terjadi hubungan parallel dengan banyak kontak.

j. Internal Relay (IR)


Internal relay berfungsi untuk mengontrol dan menghubungkan antara rangkaian masukan
dengan rangkaian keluaran.Prinsip kerja dari internal relay pada dasarnya adalah sama
dengan relay konvensional, hanya saja terdapat perbedaan, yakni pada internal relay,
kontak CO(Change Over)nya tidak terbatas.

IR

OTR

k. TR
TR merupakan instruksi dalam PLC yang mana berfungsi untuk memogram rangkaian
yang memiliki percabangan.

TR

TR

TR

II.2 Besaran besaran Nominal Motor

II.2.1 Frekuensi Daya Berubah

Di Indonesia, daya dislurkan pada frekuensi 50 Hz, akan tetapi Negara lain
mempunyai sumber 50 Hz atau 60 Hz. Karena itu, motor untuk dipakai debgab 50 Hz atau 60
Hz dibuat terpisah, akan tetapi pada umumnya sampai kira-kira 200 kw, motor dibuat yang
dapat dipakai dengan kedua-duanya 50 Hz dan 60 Hz.
Dengan perubahan frekuensi, kecepatan perputeran berubah sebanding dengan
frekuensi, dan juga karakteristik lainnya berubah. Apabila motor 60 Hz dipakai pada 50 Hz
untuk menjalankan beban yang sama dengan keluaran nominal, suhunya akan menaik dan
dapat menimbulkan bahaya motor terbakar.

II.2.2 Pemilihan Fasa Untuk Sumber Daya

Bila kedua sumber, fasa tunggal dan fasa tiga tersedia, motor tiga fasa tak serempak
lenih efisien, lebih mudah untuk merawatnya dan harganya lebih murah, jadi lebih ekonomis.
Nila hanya fasa tunggal tersedia, hnaya motor fasa tunggal daja yang dapat dipakai.
Mengingat arus asut yang besar diperlukan dank arena alasan perencanaan dan produksinya,
maka pada umumnya motor fasa tunggal yang diproduksi hanya berukuran sampai 1 kw.

II. 3 Starter Motor Arus Bolak-Balik (Forward-Reverse) Tiga Fasa


Dari segi bahasa forward-reverse berarti maju-mundur. Sesuai dengan namanya,
kontrol motor ini menawarkan fitur dua arah putaran motor yaitu searah jarum jam
clockwise atau biasa disingkat CW dan berlawanan arah jarum jam counter-clockwise atau
biasa disingkat CCW. Kontrol forward-reverse (untuk selanjutnya disingkat FR) sering
ditemukan pada aplikasi yang membutuhkan dua arah.
II.3.1 Prinsip Kerja
Sebagai contoh kasus pembicaraan kali ini kita menggunakan sebuah motor arus
bolak-balik tiga fasa (misal: motor induksi) yang akan dikontrol menggunakan rangkaian
kontrol forward-reverse. Bagi yang pernah kuliah tentang motor listrik pasti masih ingat akan
bagaimana mengubah putaran. Putaran searah jarum jam menggunakan urutan standard U-VW atau L1-L2-L3. Untuk motor 3 fasa kali ini putaran motor diubah dengan menukar urutan
fasa ke motor yaitu menjadi V-U-W.
Komponen penyusun utama kontrol FR tidak begitu jauh berbeda dari DOL melainkan
hanya di jumlah contactor yang digunakansehingga paling tidak membutuhkan komponen
sebagai berikut:
1. Fuse 3 buah
2. Main breaker (MCCB) 1 buah
3. Thermal overload relay 1 buah dengan minimal 1 auxiliary contact NC (2 buah
jika
4. Circuit breaker (CB) 1 buah
5. Contactor
6. Tombol tekan (push button) untuk tombol start dan stop

Gbr. Starter Balik Putaran ( Forward Reverse )

II.4 Starter Motor DOL (Direct On Line)

BAB III
PEMBAHASAN

III.1 DESKRIPSI KERJA PROYEK

Conveyor

Pemotongan

Conveyor

Conveyor

Bak
Penggorengan

Penirisan

Penabur
Bumbu

Conveyor
Conveyor

Pengepackan

Pengemasan

Deskripsi Kerja :
-

Pertama kentang yang baru dipanen dibersihkan hingga bersih dan disortir oleh
bantuan manusia.

Pada tahap awal pengoperasian bila tombol START ditekan maka motor bekerja dan
proses pembuatan keripik kentang pun dimulai.

Kentang yang akan dimasukkan ke mesin pemotongan sudah disortir terlebih dahulu
secara manual.

Di dalam mesin pemotongan terdapat 4 mata pisau tajam berbentuk spiral yang dapat
memotong 1 kentang utuh menjadi 10 bagian. Kentang yang sudah terpotong akan
jatuh ke konveyor.

Konveyor tersebut lalu membawa kentang masuk kedalam bak penggorengan


berbentuk persegi panjang yang berisi minyak panas sekitar 70-80C. Didalam bak
penggorenggan terdapat penyaring yang bekerja dengan system penggerak
menggunakan motor Forward-Reverse. Motor akan bekerja Forward saat durasi
penggorengan sudah 15 menit. Motor akan membawa penyaring naik untuk

mengeluarkan kentang yang sudah matang. Setelah kentang dipastikan tumpah ke


conveyor maka penyaring akan bekerja Reverse untuk mengembalikan penyaring ke
posisi semula.
-

Kemudian konveyor akan membawa kentang yang sudah matang ke bak yang
didalamnya terdapat alat penirisyang prinsip kerjanya sama dengan penyaring yang
terdapat di bak penggorengan yaitu menggunakan motor yang bekerja Forward untuk
meniriskan dan Reverse yang bekerja untuk mengembalikan peniris ke posisi semula.
Kentang akan ditiriskan selama 15 detik.

Setelah ditiriskan, kentang dibawa kembali oleh konveyor menuju tempat


pembumbuan yang mesin pembumbuannya bekerja berdasarkan sensor suhu. Apabila
kentang yang baru keluar dari bak penggorengan bersuhu 70-80C sudah berada
dibawah mesin pembumbuan maka bumbu akan keluar selama 2 detik.

Setelah kentang dibumbui, kentang akan bergerak menuju bagian pengemasan.


Kentang yang telah terkemas langsung dibawa oleh konveyor ke tahap pengepakkan.

Di tahap pengepakkan, sensor akan bekerja mengerakkan konveyor saat ketiga pack
telah terisi penuh oleh kentang yang sudah dikemas dengan total berat 7,2 kg yang
masing-masing pack terisi seberat 2,4 kg atau 24 kemasan kentang dengan tiap
kemasan berisi 100 gram.

Selesai.

III.2 IDENTIFIKASI I/O


Tabel Input
No

Peralatan

Input Notasi

Luar
1

Tombol Start

No.

Input Fungsi

PLC
START

IX0.0.0

Untuk

Menghidupkan

Proses Otomatis
2

Tombol Stop

STOP

IX0.0.1

Untuk

Mematikan

Proses Otomatis
3

Sensor Suhu

SENSOR_SUHU

IX0.0.2

Untuk
kentang

mendeteksi
yang

akan

dibumbui
4

Sensor Berat

SENSOR_BERAT IX.0.0.3

Untuk mendeteksi berat


kentang yang diinginkan

Tabel Output

No

Peralatan

Output Notasi

Luar
1

Conveyor 1

No.

Output Fungsi

PLC
CNY1

QX0.0.0

Menjalankan kentang ke
bak penggorengan

Forward 1

FRW1

QX0.0.1

Mengeluarkan
dari

kentang

dalam

bak

penggorengan
3

Reverse 1

RVS1

QX0.0.2

Mengembalikan penyaring
ke posisi semula

Conveyor 2

CNY2

QX0.0.3

Menjalankan kentang ke
bak penirisan

Forward 2

FRW2

QX0.0.4

Mengeluarkan

kentang

dari bak penirisan


6

Reverse 2

RVS2

QX0.0.5

Mengembalikan peniris ke
posisi semula

Conveyor 3

CNY3

QX0.0.6

Menjalankan

kentang

menuju

mesin

pembumbuan,
pengemasan

dan

pengepackan
8

Mesin Pembumbuan

PEMBUMBUAN QX0.0.7

Mengeluarkan bumbu ke
kentang sesuai rasa

Conveyor 4

CNY4

QX.0.0.8

Menjalankan pack yang


telah terisi penuh oleh
kentang
dikemas

yang

sudah

III.3 FLOW CHART

III.4 GAMBAR PERANCANGAN KONTROL


III.4.1 Gambar Blok (Layout) Proyek

Mesin Pemotong

Mesin Penggorengan dan Penirisan

Mesin Pembumbuan dan Pengemasan

III.4.2 Gambar Rangkaian Kontrol dan Data Intruksinya

III.4.3 Gambar Diagram Daya

III.4.4 Tabel Terminal

III.4.5 Gambar Lemari Panel

III.4.6 Instruksi PemprogramanDari Rangkaian Kontrol

ALAMAT

INSTRUKSI

DATA

0000

LD

0000

0001

OR

1000

0002

AND NOT

1200

0003

OUT

1000

0004

LD

1000

0005

AND NOT

0102

0006

AND NOT

0103

0007

AND NOT

0104

0008

AND NOT

1300

III.5 ANALISA RANGKAIAN KONTROL

Saat tombol START ditekan, maka conveyor


1, 2 dan 3 akan menyala.

Setelah 5 detik, Forward 1, Conveyor 2 dan 3


akan menyala. Dan conveyor 1 akan mati.

Hingga interval 10 detik, Forward 2, Reverse


1, Conveyor 2 dan 3 akan menyala, lalu
Forward 1 akan mati.

Setelah 4 detik, Reverse 1 dan 2, Conveyor 1


dan 2 akan menyala. Forward 2 akan mati.

Dalam interval 25 detik, Conveyor 2dan3,


Forward 1 akan menyala.

Lalu saat interval 4 detik, Conveyor 1 dan 3


akan menyala.

Interval 25 detik, kembali ke awal. Conveyor


1, 2 dan 3 menyala.

START =
1
STOP = 0

CNY1,2,3 =
1
FRW1=1,C1=0,CNY2da
n3=1
5detik
FRW2=1,RVS1=1,FRW
1=0, CNY2dan 3=1
10det

RVS2=1,FRW2=0,RVS1
=1, CNY1dan2=1
25detik

ik

CNY2dan3=1,FRW1=1
4 detik
CNY1dan3=1
25 detik

III.6BILL OF QUANTITY

NO

URAIAN PEKERJAAN

UNIT

VOLUME

Pek. Box panel

bh

Pek. Din profile

bh

Pek. Wiring chanel

bh

Pek. Terminal Blok

bh

Pek. Line up terminal 35 mm2

pcs

Pek. Line up terminal 16 mm2

pcs

Pek. Line up terminal 4 mm2

pcs

22

Pek. Line up terminal 2,5 mm2

pcs

22

Pek. mur + baut

pcs

30

Pek. Peralatan Pintu Panel


1

Pek. Fitting pilot lamp

bh

10

Pek. Pilot lamp

bh

10

Pek. Push button

bh

Pek. Selector switch

bh

Pek. Main Switch

bh

Pek. Amperemeter

bh

Pek. Voltmeter

bh

Pek. Peralatan Panel Kontrol


1

Pek. Pems PLC

bh

Pek. Pems MCB 3 phasa

bh

Pek. Pems MCB 1 phasa

bh

Pek. Pems MCCB 3 phasa

bh

Pek. Pems Thermal Over load Relay

bh

Pek. PemsKontaktor

bh

Pek. Instalasi kabel I/O PLC

40

10

Pek. Instalasi kabel MCB 3 ph

30

11

Pek. Instalasi kabel MCCB 3 ph

12

Pek. Instalasi kabel control

50

Pek. Peralatan Plant


1

Pek. Motor Pemotong

bh

Pek. Motor Penggorengan

bh

KETERANGAN

Pek.MotorPenirisan

bh

Pek. MotorPembumbuan

bh

Pek. Motor Conveyer

bh

Pek. Sensor Suhu

bh

Pek. Sensor Berat

bh

III.7ANALISA PEMBUATAN ENGINEERING ESTIMATE


III.7.1 Analisa Harga Satuan
Bahan

Uraian Pekerjaan
Unit

Bahan
Perunit

Biaya

Jumlah

Harga
No

Upah

FO

(Rp)

Biaya

Waktu

Upah

Upah

Bahan

Perunit

Perjam

perunit

Perunit

(Jam)

(jam)

(Rp)

FO

Jumlah

Upah +

Biaya

Bahan

Upah

(Rp)

Perunit

(Rp)

(Rp)

Pek. Persiapan

pcs

250.000

1.2

300.000

20.000

80.000

1.1

88.000

388.000

Pek. PemsPeralatan Pintu Panel

pcs

1.500.000

1.2

1.800.000

1.5

20.000

30.000

1.1

33.000

1.833.000

Pek. Pems Peralatan Panel Kontrol

pcs

4.000.000

1.2

4.800.000

1.5

20.000

30.000

1.1

33.000

4.833.000

Pek. Pems Instalasi Kabel Kontrol

20.000

1.2

24.000

20.000

20.000

1.1

22.000

46.000

Pek. Pems Instalasi Kabel I/O PLC

20.000

1.2

24.000

20.000

20.000

1.1

22.000

46.000

Pek. Motor Pemotong

bh

3.825.000

1.2

4.590.000

1.5

30.000

45.000

1.1

49.500

4.639.500

Pek. Motor Penggorengan

bh

2.900.000

1.2

3.480.000

20.000

20.000

1.1

22.000

3.502.000

Pek. Motor Penirisan

bh

2.900.000

1.2

3.480.000

20.000

20.000

1.1

22.000

3.502.000

Pek. MotorPembumbuan

bh

2.475.000

1.2

2.970.000

1.5

30.000

45.000

1.1

49.500

3.019.500

10

Pek. Motor Conveyer

bh

1.800.000

1.2

2.160.000

1.5

30.000

45.000

1.1

49.500

2.209.500

11

Pek. Sensor Suhu

bh

100.000

1.2

120.000

0.5

15.000

7.500

1.1

8.250

128.250

12

Pek. Sensor Berat

bh

120.000

1.2

144.000

0.5

15.000

7.500

1.1

8.250

152.250

III.7.2 Rencana Anggaran Biaya


No

Uraian Pekerjaan

Unit

Vol

Harga Perunit (Rp)

Harga Penawaran (Rp)

Pek. Persiapan

pcs

Rp

388.000

Pek. Pems Peralatan Pintu Panel

pcs

Rp

1.833.000

Rp

1.833.000

Pek. Pems Peralatan Panel Kontrol

pcs

Rp

4.833.000

Rp

4.833.000

Pek. Pems Instalasi Kabel Kontrol

50

Rp

46.000

Rp

2.530.000

Pek. Pems Instalasi Kabel I/O PLC

40

Rp

46.000

Rp

1.840.000

Pek. Motor Pemotong

bh

Rp

4.639.500

Rp

4.639.500

Pek. Motor Penggorengan

bh

Rp

3.502.000

Rp

3.502.000

Pek. Motor Penirisan

bh

Rp

3.502.000

Rp

3.502.000

Pek. Motor Pembumbuan

bh

Rp

3.019.500

Rp

9.058.500

10

Pek. Motor Conveyer

bh

Rp

2.209.500

Rp

8.838.000

11

Pek. Sensor Suhu

bh

12

Pek. Sensor Berat

bh

Rp

Rp

128.250

Rp

388.000

Rp 384.750

152.250

Rp152.250

TOTAL Rp

Rp

41.501.000

Pajak 10% Rp

Rp

4.150.100

Profit 20% Rp

Rp
Rp

8.300.200
53.951.300

III.7.3 Waktu Pelaksanaan

No.

WAKTU/UNIT
(JAM)

URAIAN PEKERJAAN
Pek. Persiapan

Pek. Pems Peralatan Pintu Panel

1.5

Pek. Pems Peralatan Panel Kontrol

1.5

Pek. Pems Instalasi Kabel Kontrol

50

Pek. Pems Instalasi Kabel I/O PLC

40

Pek. Motor Pemotong

1.5

Pek. Motor Penggorengan

Pek. Motor Penirisan

Pek. Motor Pembumbuan

10

Pek. Motor Conveyer

11

Pek. Sensor Suhu

1.5

12

Pek. Sensor Berat

0.5

Total

112

4.5
6

14 hari

KETERANGAN

III.7.4 Time Schedule

Uraian

No

Pek. Persiapan

Pek. Pems Peralatan Pintu Panel

Pek. Pems Peralatan Panel Kontrol

Pek. Pems Instalasi Kabel Kontrol

Pek. Pems Instalasi Kabel I/O PLC

Pek. Motor Pemotong

Pek. Motor Penggorengan

Pek. Motor Penirisan

Pek. Motor Pembumbuan

10

Pek. Motor Conveyer

11

Pek. Sensor Suhu

12

Pek. Sensor Berat

Alokasi Waktu (Hari ke-)


1

10

11

12

13

14

III.8RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

TINJAUAN UMUM

Pasal 1
Syarat Umum

Pemberi Tugas

Pemberi tugas adalah:


Politeknik Negeri Jakarta
Kampus baru UI,

Pelaksana
Pelaksana adalah:
PT. WIJAYA TYOKI
Consultant Engineering and Electrical Installation Contractor

Direksi pekerjaan

Adalah wakil pemberi tugas dalam pengawasan dan kelancaran pelaksanaan


pekerjaan, memberikan bimbingan dan petunjuk yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Dalam proyek ini yang ditunjuk sebagai direksi pelaksanaan pekerjaan
adalah Drs. A Tatang selaku dosen Perancangan Listrik Semester IV Politeknik
Negeri Jakarta.

Syarat-syarat peserta pelelangan


1. Yang diperkenankan mengikuti pelelangan adalah :
a) Rekanan yang tercatat dalam DRM propinsi DKI Jakarta untuk tahun anggaran
2013/2014 dan diundang mengikuti pelelangan;
b) Rekanan yang telah mengambil dokumen lelang;
c) Peserta pelelangan yang telah mengikuti penjelasan pekerjaan.
2. Yang tidak diperkenankan sebagai peserta atau penjamin adalah :
a) Pegawai Negeri;

b) Pegawai badan usaha milik negara;


c) Pegawai bank milik pemerintah;
d) Mereka yang dinyatakan pailit;
e) Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan tugasnya;.

3. Peserta pelelangan harus menyertakan pada surat penawarannya :


a) Neraca perusahaan terakhir;
b) Daftar susunan pemilikan modal;
c) Susunan pengurus;
d) Copy akta pendirian beserta perubahan-perubahannya;
e) Ijin usaha dalam bidang pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan
diserahkan.
f) Pengalaman kerja dalam pekerjaan sejenis;
g) Daftar peralatan yang diperlukan;
h) Rekaman surat fiscal yang masih berlaku;
i) Referensi bank;
j) Surat jaminan dari bank pemerintah atau bank lain atau lembaga keuangan lain yang
ditetapkan oleh menteri keuangan;
k) Perincian biaya;
l) Harga satuan pekerjaan;
m) Harga satuan bahan atau upah;
n) Metoda pelaksanaan yang memuat antara lain : perincian kegiatan dan cara
pelaksanaan pekerjaan. Bila akan menggunakan metoda yang berhubungan dengan
perkembangan teknologi agar hal ini diuraikan dengan jelas.
o) Tata cara pelaksanaan (construction schedule) yang memuat antara lain perincian
bagian-bagian pekerjaan, serta jadwal pelaksanaannya dengan menggunakan BarChart.
p) Struktur organisasi pelaksanaan

yang menyatakan bagan organisasi untuk

melaksanakan pekerjaan dilengkapi dengan nama petugas inti disertai dengan


keterangan mengenai pendidikan, dan pengalaman pekerjaan yang pernah dilakukan;
q) Struktur organisasi perusahaan yang dilengkapi dengan daftar tenaga ahli;
r) Daftar perkiraan volume pemakaian bahan dan upah kerja.

Pengawas pelaksana
a) Untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini akan dilakukan oleh pengawas yang
telah ditunjuk oleh Politeknik Negeri Jakarta, yang kemudian disebut sebagai
pengawas pelaksana.
b) Untuk pengawasan di tempat akan ditunjuk pengawas pelaksana lapangan yang akan
diberitahukan secara tertulis oleh pengawas pelaksana kepada kontraktor.
c) Kontraktor setuju atas pengawas pelaksana lapangan serta berkewajiban untuk
membantu pelaksanaan tugasnya. Kontraktor wajib memenuhi petunjuk dan atau
perintah pengawas pelaksana dan pengawas pelaksana, sepanjang petunjuk atau
perintah tersebut mengenai lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kontraktor menurut perjanjian ini.

Kontraktor
Kontraktor adalah peserta pelelangan yang telah diserahi tugas oleh pemberi tugas
untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya.

Pelelang
Pelelang adalah Politeknik Negeri Jakarta, yang berkedudukan di Jl. Kampus baru UI,
Depok.

Pelaksana pembangunan proyek


Untuk proyek ini, pemberi tugas diwakili oleh Drs. A Tatang selaku dosen
perancangan listrik semester IV dari Politeknik Negeri Jakarta.

Pemimpin proyek
Dalam mengelola proyek ini telah ditunjuk sebagai wakil dari Politeknik Negeri
Jakarta, Drs. A Tatang sebagai pemimpin proyek dan dibantu oleh staf-staf dari Politeknik
Negeri Jakarta yang telah ditunjuk untuk itu.

Pasal 2
Dokumen RKS

Para peserta lelang harus mengajukan surat penawaran harga berdasarkan atas data dari
dokumen RKS.

Isi dokumen RKS adalah sebagai berikut :


1. peraturan dan persyaratan administrasi;
2. spesifikasi teknik;
2. peraturan dan persyaratan penawaran;
3. gambar rencana;
4. berita acara rapat penjelasan.

PENJELASAN UMUM

Proyek

yang

akan

dilaksanakan

berupa

proyek

PEMBUATAN

KERIPIK

KENTANGBERBASIS PLC yang berlokasi di Politeknik Negeri Jakarta, Depok.

Sumber daya utama adalah sebesar 380V/220V, 50 Hertz dilayani oleh PLN. Sumber tersebut
akan masuk ke panel daya, diteruskan ke panel kontrol berbasis PLC, panel remote, dan
terakhir adalah berupa hubungan langsung ke plant.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam merancang kontrol listrik pada proyek tersebut adalah
sebagai berikut:

Persyaratan perancangan
Deskripsi Kerja
-

Pertama kentang yang baru dipanen dibersihkan hingga bersih dan disortir oleh
bantuan manusia.

Pada tahap awal pengoperasian bila tombol START ditekan maka motor bekerja dan
proses pembuatan keripik kentang pun dimulai.

Kentang yang akan dimasukkan ke mesin pemotongan sudah disortir terlebih dahulu
secara manual.

Di dalam mesin pemotongan terdapat 4 mata pisau tajam berbentuk spiral yang dapat
memotong 1 kentang utuh menjadi 10 bagian. Kentang yang sudah terpotong akan
jatuh ke konveyor.

Konveyor tersebut lalu membawa kentang masuk kedalam bak penggorengan


berbentuk persegi panjang yang berisi minyak panas sekitar 70-80C. Didalam bak
penggorenggan terdapat penyaring yang bekerja dengan system penggerak
menggunakan motor Forward-Reverse. Motor akan bekerja Forward saat durasi
penggorengan sudah 15 menit. Motor akan membawa penyaring naik untuk
mengeluarkan kentang yang sudah matang. Setelah kentang dipastikan tumpah ke
conveyor maka penyaring akan bekerja Reverse untuk mengembalikan penyaring ke
posisi semula.

Kemudian konveyor akan membawa kentang yang sudah matang ke bak yang
didalamnya terdapat alat peniris yang prinsip kerjanya sama dengan penyaring yang
terdapat di bak penggorengan yaitu menggunakan motor yang bekerja Forward untuk
meniriskan dan Reverse yang bekerja untuk mengembalikan peniris ke posisi semula.
Kentang akan ditiriskan selama 15 detik.

Setelah ditiriskan, kentang dibawa kembali oleh konveyor menuju tempat


pembumbuan yang mesin pembumbuannya bekerja berdasarkan sensor suhu. Apabila
kentang yang baru keluar dari bak penggorengan bersuhu 70-80C sudah berada
dibawah mesin pembumbuan maka bumbu akan keluar selama 2 detik.

Setelah kentang dibumbui, kentang akan bergerak menuju bagian pengemasan.


Kentang yang telah terkemas langsung dibawa oleh konveyor ke tahap pengepakkan.

Di tahap pengepakkan, sensor akan bekerja mengerakkan konveyor saat ketiga pack
telah terisi penuh oleh kentang yang sudah dikemas dengan total berat 7,2 kg yang
masing-masing pack terisi seberat 2,4 kg atau 24 kemasan kentang dengan tiap
kemasan berisi 100 gram.

Selesai.

PERATURAN TEKNIS

Pasal 1
Ruang lingkup pekerjaan
Politeknik Negeri Jakarta menyerahkan pekerjaan borongan kepada kontraktor seperti
kontraktor menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Politeknik Negeri Jakarta dan
berjanji untuk melaksanakan pekerjaan kelistrikan. Dalam hal ini melakukan perancangan
kontrol pembuatan keripik kentang berbasis PLC yang berlokasi di Politeknik Negeri Jakarta,
kampus baru UI Depok.Pekerjaan perancangan ini adalah seluruh perancangan sehingga
diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik, setelah diuji dengan seksama dan siap untuk
dipergunakan.

Pekerjaan listrik disini adalah :


1. Perancangan sistem kontrol pembuatan keripik kentang berbasis PLC, mulai dari :

Perancangan sistem kontrol kodisi otomatis berbasis PLC

Pemilihan peralatan,

Perancangan Kontrol Daya.

2. Perancangan system suplai utama


3. Instalasi panel kontrol dengan peralatan output dan peralatan input.
Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan tenaga kerja dan
lain-lain untuk pemasangan pengetesan, commisioning dan pemeliharaan yang sempurna
untuk seluruh instalasi seperti yang dipersyaratkan dalam buku ini dan seperti ditunjukan
dalam gambar-gambar perencanaan listrik. Dalam pekerjaan ini juga termasuk pekerjaanpekerjaan kecil lain yang tidak mungkin disebutkan secara terperinci dalam buku ini tetapi
dianggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi dan operasi sistem kontrol.
Item-item pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Panel Kontrol, pekerjaan ini meliputi pekerjaan perpanelan sistem kontrol berbasis PLC

dan seluruh komponen yang ada didalam panel tersebut yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan sistem kontrol.

Instalasi daya, pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang digunakan untuk

menyambungkan perangkat daya listrik seperti: motor, solenoid valve, dsb dengan panel
sistem kontrol, serta peralatan-peralatan lain yang letaknya terpisah untuk supply daya listrik
sesuai gambar perancangan.

Peralatan penunjang instalasi kontrol, pekerjaan ini termasuk blok terminal, juntion box,

condduit, doos penyambungan, doos klem dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk sistem
kontrol dan distribusi dayanya meskipun tidak disebutkan dan digambarkan pada gambar
perencanaan.

Penyambungan catu daya dari supply listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sistem Kontrol Daya dan Suply Utama

Ketentuan umum

1. Kabel yang digunakan untuk menghubungkan dari supply PLN ke pusat-pusat beban
digunakan kabel tegangan menengah NYY sampai ke panel distribusi.
2. Kabel-kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standard PLN dan SII atau
standard-standard lain yang diakui pemerintah Indonesia serta mendapat rekomendasi
dari LMK.
3. Data teknis.

jenis kabel

: NYY

bahan konduktor

: tembaga

isolasi

: PVC

tegangan nominal

: 680V

ukuran kabel

: sesuai dengan gambar perencanaan

4. Persyaratan pemasangan kabel :

Pemasangan kabel distribusi daya harus sesuai dengan peraturan PLN dan PUIL atau
peraturan-peraturan lain yang berlaku di negara Republik Indonesia.

Kabel harus diatur dengan rapih dan terpasang dengan kokoh sehingga tidak akan
lepas atau rusak apabila terjadi gangguan-gangguan mekanis maupun termal.

Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel tipe press, ukuran sesuai
dengan diameter penampang kabel.

Penarikan kabel harus menggunakan peralatan-peralatan bantu, yang sesuai dan tidak
boleh melebihi strength dan stress maximum yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuat.

Sebelum dilakukan penyambungan kabel daya, bagian ujung dan bagian awal kabel
harus dilindungi dengan sealing and cable, sehingga bagian konduktor maupun
bagian isolator tidak rusak.

Instalasi Panel Kontrol

Syarat Umum
a) Pada setiap perlengkapan listrik harus tercantum dengan jelas :
1. Nama pembuat dan merk dagang
2. Daya, tegangan, dan arus nominal
3. Data teknis lain

b) Perlengkapan listrik hanya boleh dipasang pada instalasi jika:


1. Memenuhi ketentuan dalam PUIL 2000
2. Mendapat izin atau pengesahan dari instalasi yang berwenang

c) Setiap perlengkapan listrik tidak boleh dibebani melebihi kemampuanya.

Syarat Mekanis

Perlengkapan listrik harus terpasang kokoh pada tempatnya sehingga tidak berubah oleh
gangguan mekanis.

Perlengkapan listrik harus dipasang rapi dengan cara yang baik dan tepat.

Perlengkapan listrik harus dipasang dan ditempatkan secara aman dan jika perlu harus
dilindungi agar tidak menimbulkan bahaya

Pelindung perlengkapan listrik harus kuat dan terpasang secara kokoh.

Semua sambungan atau hubungan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak dapat
lepas atau kendur sendiri.

Syarat Listrik

Bagian yang dapat bergerak, tidak boleh bertegangan pada waktu sakelar dalam
keadaan terbuka atau tidak terhubung.

Tegangan nominal perlengkapan yang digunakan harus sesuai dengan tegangan nominal
rangkaian / sirkuit.

Seluruh bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik harus diamankan terhadap
bahaya sentuhan langsung.

Semua pengawatan harus dipasang sedemikian rupa sehingga bebas dari hubung singkat
(Short Circuit) dan hubung bumi.

Semua penghantar harus mempunyai KHA (Kemampuan Hantar Arus) sekurangkurangnya sama dengan arus yang akan melaluinya.

Syarat Khusus

Untuk pemutus arus harus mempunyai daya pemutus sekurang-kurangnya sama dengan
hasil perkalian tegangan nominal dan arus putus.

Bagian perlengkapan listrik yang pada waktu kerja normal mengeluarkan atau
menimbulkan bunga api, busur api atau logam leleh, harus diberi selungkup, kecuali
jika terpisah atau terisolasi dari bahan yang mudah menyala atau terbakar.

Semua pemutus daya harus mempunyai daya pemutus sekurang-kurangnya sama


dengan arus hubung singkat yang dapat terjadi ditempat pemutus daya.

Pasal 2
Syarat Pelaksanaan

Kontraktor pelaksana harus memiliki pas Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta surat-surat
ijin dari instansi yang sesuai dengan peraturan pemerintah daerah setempat, maupun surat ijin
lain yang diminta oleh pengawas pelaksana maupun pengawas pelaksana lapangan.

Dalam pekerjaan pelaksanaan, pihak kontraktor harus memenuhi ketenyuan yang telah
digariskan dalam gambar rencana, baik dalam segi ukuran, kualitas bahan maupun
kuantitasnya.

Sehubungan adanya pekerjaan ini pihak kontraktor pelaksana harus menghubungi pihak PLN
terlebih dahulu, untuk kelancaran pembangunan sampai pada hari penyerahan pekerjaan,
dengan hasil pengujian yang sangat memuaskan atau keur instalasi baik dan layak untuk
dipergunakan.

Pasal 3
Sistim Instalasi

Dalam pemasangan instalasi kontrol pembuatan keripik kentang berbasis PLC di lokasi
proyek

kampus

Politeknik

Negeri

Jakarta

ini,

diharuskan

menggunakan

sistim

penginstalasian onbow.

GAMBAR-GAMBAR

Gambar Perancangan

Yang dimaksud dengan gambar perancangan adalah gambar-gambar yang menyertai


buku ini, gambar-gambar penjelasan dan segala gambar-gambar beserta addendumnya.

Kontraktor harus segera mempelajari gambar-gambar perancangan dan secepatnya


melaporkan, kepada manajemen kostruksi apabila terdapat hal-hal yang dianggap harus
jelas, dalam waktu tidak kurang dari 3 ( tiga ) minggu setelah diadakan rapat prapelaksanaan.

Gambar-gambar dalam perancangan ini tidak dimaksudkan untuk mencantumkan semua


detail konstruksi detail pemasangan terutama yang berhubungan dengan peralatan yang
akan disediakan / dipasang oleh kontraktor.

Walaupun demikian, kontraktor tetap harus tetap memasang peralatan tersebut sesuai
dengan praktek pelaksanaan terbaik yang memberikan hasil yang terbaik, dalam hal ini
kontraktor diharuskan membuat shop drawing yang terinci untuk menjelaskan hal tersebut
diatas.

Dalam hal ini keraguan yang ditimbulkan oleh kesalahan penggambaran dan /
ketidaksesuaian lain kontraktor harus mengajukan pertanyaaan untuk mendapat
penjelasan selambat-lambatnya 2 ( dua ) minggu sebelum masalah tersebut terlibat
dilapangan baik dalam arti pemasangan ataupun pemesanan barang.

Ukuran-ukuran pokok dan pembagiannya, seluruhnya telah dicantumkan pada gambar


perancangan dimana ukuran-ukuran tersebut merupakan ukuran-ukuran efektif.

Gambar kerja ( shop drawing )

Yang dimaksud dengan gambar kerja adalah gambar-gambar yang dibuat oleh kontraktor,
pemasok barang atau pihak-pihak lain yang bertujuan menjelaskan cara pemasangan
maupun cara penyambungan dan lainnya pada saat pelaksanaan pekerjaan sedang
berlangsung.

Sebelum kontraktor melaksanakan pekerjaan, kontraktor wajib membuat gambar kerja


untuk memperjelas dan sebagai gambar untuk pelaksanaan dilapangan terdiri atas :
1. Gambar-gambar, seperti :
a. Gambar perancangan
b. Gambar layout mesin
c. Gambar kontrol daya
d. Dan gambar-gambar lainnya

2. Detail-detail, seperti :
a. Detail panel dan intalasi IO PLC.
b. Detail pemasangan panel.
c. Detail pemasangan peralatan.
d. Detail-detail lain yang diperlukan.
e. Gambar-gambar lain yang diperlukan sesuai dengan

pekerjaan

yang

sedang dikerjakan.
f. Gambar-gambar

kerja

dibuat

dengan

berpedoman

pada

gambar

perancangan, spesifikasi teknik serta disesuaikan dengan kondisi lapangan


yang sebenarnya, sehingga tidak terjadi kesalahan dilapangan.
g. Gambar-gambar dibuat sebanyak tiga rangkap dan diserahkan kepada
manajemen konstruksi untuk diperiksa dan disahkan.
h. Kontraktor diwajibkan mengamati dan mengikuti tatacara pelaksanaan
sesuai yang tertulis pada peraturan-peraturan tersebut dan disesuaikan
dengan bahan, unit mesin atau peralatan yang dipasang.
i. Jika terjadi kesimpang siuran dalam hal standard yang harus diikuti,
Kontraktor harus melapor pada manajemen kostruksi untuk mendapat
kejelasan tentang hal tersebut.

j. Bila manajemen konstruksi tidak dapat mengambil keputusan maka


pengambilan keputusan akan diserahkan kepada instansi atau badan yang
berwenang.

PERSYARATAN PELAKSANAAN
Pasal 1
Syarat Pelaksanaan pekerjaan lainnya

Persyaratan bagi kontraktor pelaksana instalasi kelistrikan adalah :

a. Kontraktor pelaksana harus memiliki pas Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta
surat-surat ijin dari instansi yang sesuai dengan peraturan pemerintah daerah
setempat, maupun surat ijin lain yang diminta oleh pengawas pelaksana maupun
pengawas pelaksana lapangan.
b. Dalam pekerjaan pelaksanaan, pihak kontraktor harus memenuhi ketentuan yang telah
digariskan dalam gambar rencana, baik dalam segi ukuran, kualitas bahan maupun
kuantitasnya.
c. Sehubungan adanya pekerjaan ini pihak kontraktor pelaksana harus menghubungi
pihak PLN terlebih dahulu, untuk kelancaran pembangunan sampai pada hari
penyerahan pekerjaan, dengan hasil pengujian yang sangat memuaskan atau keur
instalasi baik dan layak untuk dipergunakan.

Pasal 2
Syarat Pemasangan Bahan

Syarat pemasangan bahan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut ini :


a. semua bahan yang akan dipasang harus dalam keadaan baru dan baik serta
sebelumnya harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
b. Bahan harus sesuai dengan kondisi alam tropis dan memenuhi pasal-pasal dalam
SPLN, LMK, SII, dan PUIL.

III.9Kurva Pengendalian Proyek


III.9.1 Barchart

BIAYA (Rp)

1
388.000 0.93% 0.93%
1.833.000 4.41% 4.41%

4.833.000 11.64%
2.530.000 6.09%

8%

3.64%

1.840.000
4.639.500
3.502.000
3.502.000
9.058.500
8.838.000
384.750
152.250
41.501.000

4.43%
11.17%
8.43%
8.43%
21.82%
21.29%
0.92%
0.36%
100%

RENCANA
TOTAL RENCANA

2.09%

Waktu Kerja (Hari)


6
7
8
9

10

11

12

6%
3.29%

9%

9%

13

14

4%
4.43%
7%

4.17%
4% 4.43%
4.43%

4%
5.82%

10%

0.92%
0.36%
5.34% 8% 5.73% 8.43% 7% 8.17% 8.86% 9.82% 10% 9.29% 9%
9% 0.92% 0.36%
5.34% 13.34% 19.07% 27.50% 34.50% 42.67% 51.53% 61.35% 71.35% 80.64% 89.64% 98.64% 99.56% 100%

III.9.2 Kurva S

NO
1
2
3
4

JENIS PEKERJAAN

BIAYA (Rp)

1.840.000
4.639.500
3.502.000
3.502.000
9.058.500
8.838.000
384.750
152.250
41.501.000

4.43%
11.17%
8.43%
8.43%
21.82%
21.29%
0.92%
0.36%
100%

1 2
3
4
Pek. Persiapan
388.000 0.93% 0.93%
Pek. Pems Peralatan Pintu Panel 1.833.000 4.41% 4.41%
8% 3.64%
Pek. Pems Peralatan Panel Kontrol 4.833.000 11.64%
2.09% 4%
Pek. Pems Instalasi Kabel Kontrol 2.530.000 6.09%

5 Pek. Pems Instalasi Kabel I/O PLC


6 Pek. Motor Pemotong
7 Pek. Motor Penggorengan
8 Pek. Motor Penirisan
9 Pek. Motor Pembumbuan
10 Pek. Motor Conveyer
11 Pek. Sensor Suhu
12 Pek. Sensor Berat
TOTAL

Waktu Kerja (Hari)


6
7
8
9

10

11

12

6%
3.29% 9%

9%

13

14

4.43%
7% 4.17%
4% 4.43%
4.43% 4%
5.82% 10%

0.92%
0.36%

RENCANA
5.34% 8% 5.73% 8.43% 7% 8.17% 8.86% 9.82% 10% 9.29% 9% 9% 0.92% 0.36%
TOTAL RENCANA 5.34% 13.34% 19.07% 27.50% 34.50% 42.67% 51.53% 61.35% 71.35% 80.64% 89.64% 98.64% 99.56% 100%

BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Setelah kami membuat proyek ini dengan judul Proses Pembuatan Keripik Kentang Berbasis
PLC dapat kami ambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. PLC merupakan suatu program sistem control yang digunakan untuk mendeteksi
kesalahan suatu systemsebelum system tersebut diterapkan pada alat agar lebih mudah
dan cepat.
2. Untuk merancang sistem kontrol yang handal maka diperlukan konsep dasar yang
jelas, perencanaan rancangan kontrol yang sesuai dengan deskripsi kerja dan
penempatan peralatan kontrol yang tetap.
3. Mesin pembuat keripik kentang ini dapat digunakan untuk memudahkan operator
dalamefisiensi waktu dan tenaga.
4. Penempatan peralatan kontrol sistem harus sesuai dengan keperluan kerja sistem
kontrol yang dibuat.
5. Pemilihan peralatan dan pengaman dalam sistem distribusi keripik kentang ini
sangatlah penting untuk menunjang keamanan dan kehandalan sistem kontrol.
6. Operasi kerja sistem pembuatan keripik kentang ini merupakan operasi kerja yang
berantai, disesuaikan dengan tahapan dari kerja sistem yang dibuat.

IV.2 Saran-Saran
Dimana dengan saran ini, kami berharap saran yang kami buat dapat bermanfaat untuk
masayang akan datang. Adapun saran kami,yaitu :
1. Perancang berharap alat ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi
kebutuhan akanpentingnya kentang bagi gizi masyarakat.
2. Survei lapangan atau melihat kerja sistem yang sebenarnya sangatlah penting sebagai
data pegangan dan acuan dalam proses perancangan sistem kontrol pembuatan keripik
kentang berbasis PLC maupun perancangan kontrol lainnya.

Anda mungkin juga menyukai