PENDAHULUAN
Kebutuhan akan sesuatu yang serba praktis banyak di cari oleh masyarakat apalagi di
era modern seperti sekarang ini. Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan
baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk
selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut,
agar semakin produktif dan efisien. Dari sanalah berkembang suatu inovasi yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan yang serba praktis dan guna mendapatkan efisiensi tersebut
munculah suatu system kontrol otomatisasi terutama pada dunia industri.
Salah satu alat control yang banyak digunakan pada dunia industri adalah PLC
(Programmablle Logic Controller). PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi,
mengeksekusi, dan atau memonitor keadaan proses yang diinginkan dengan laju yang amat
cepat. Dengan adanya PLC, system otomatisasi dapat diwujudkan. Otomatisasi menjadi suatu
cara untuk mengendalikan mesin atau proteksi dengan menggunakan sedikit campur tangan
manusia atau bahkan tidak sama sekali.
Begitu pula dalam industri pembuatan keripik kentang, kentang merupakan salah satu
tanaman penunjang program diversifikasi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat.Masih banyak bermunculan industri pembuatan keripik kentang dalam skala besar
atau kecil yang masih mengandalkan tenaga konvensional atau tenaga manusia dan dalam
proses penggorengannya hanya menggunakan penggorengan biasa yang membuat bahan
(kentang) yang digoreng tidak renyah dan berwarna pucat.
Disinikami berusaha membuat industri pembuatan keripik kentang berbasis PLC yang
bekerja otomatis pada setiap mesinnya. Dengan begitu kami dapat memenuhi segala
kebutuhan akanhasil pemotongan kentang yang akurat, penggorengan dan efisiensi dalam
proses pembuatan keripik kentang.
I.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang ditemui berupa perancangan kontrol yang tepat dan sesuai
dengan deskripsi, sulitnya memilih komponen-komponen yang berkualitas.Selain itu terdapat
kesulitan dalam menentukan batasan pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Permasalahan lain
yang ditemui dalam pengerjaan proyek ini, yaitu pada pengendalian mutu dan biaya, serta
ilmu pengetahuan (knowledge) yang kurang dalam penerapan/pembuatan ide proyek ini.
I.3 Tujuan
Perencanaan proyek pembuatan keripik kentang yang berbasis control PLC ini
bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan akan proses pembuatan keripik kentang dalam skala
besar yang praktis, cepat serta efisien.
Disamping itu juga tujuan proyek ini adalah agar kita dapat menguasai control
berbasis PLCsehingga kita dapat membuat dokumen tentang perancangan system control dan
dapat mengendalikan suatu proyek berdasarkan mutu, biaya dan waktu pelaksanaan serta
dapat melakukan estimasi akan suatu proyek.
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan uraian garis besar permasalahan yang terdiri dari latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Terdiri atas teori teori dasar yang berisikan prinsif prinsif dasar instalasi, teori
mengenai PLC, dan bahan penunjang PerancanganPembuatan Keripik Kentang
Berbasis PLC.
BABIII:PERANCANGAN
KONTROL
PEMBUATAN
KERIPIK
BERBASIS PLC
Bab ini berisikan subbab-subbab mengenai perancangan proyek, yaitu:
Deskripsi Proyek
Identifikasi I/O
Flow Chart
KENTANG
Tabel Terminal
BAB II
LANDASAN TEORI
Modul
Masukan
Peralatan Masukan:
-Flow Switch
-Tombol Tekan
-Saklar
Modul
Keluaran
Peralatan Keluaran:
-Relay
-Alarm
-Indikator
ARITHMATIC
LOGIC
CONTROL(ALU)
CONTROL UNIT
MODUL MASUKAN
MEMORY UNIT
RAM
ROM
MODUL KELUARAN
MODUL CATU
DAYA
COMPACT DISK
MAGNETIC DISK
PRINTER
MAGNETIC TAPE
-Programming Device
Programming Device adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk memasukkan,
mengubah atau memonitor suatu kontrol ke dalam CPU PLC. Dengan kata lain Programming
Device adalah alat untuk pemrograman PLC.
II.1.3Pemprograman PLC
Ada 3 hal yang utama yang perlu diketahui mengenai PLC sebagai sistem kendali,
yaitu:
1. Sistem Program PLC
PLC adalah salah satu aplikasi unik dari pengembangan komputer dengan
memadukan teknologi digital dan pengetahuan logika.Dengan begitu konsep dasar penulisan
program PLC tidak terlepas dari teknik digital dan pengetahuan logika. Sistem PLC
merupakan penerapan dari teknik digital yang berupa gerbang-gerbang logik, dan penerapan
pada sistem bilangan berupa konversi sistem bilangan itu sendiri.
PLC dapat diprogram sesuai apa yang diinginkan, dapat berupa apa saja yang berarti
informasi atau data. Data dimasukkan ke PLC, melalui PDT (programmer controller atau
komputer), kemudian CPU akan mengolah data tersebut dan disimpan dalam RAM. Jika data
masukkan dijalankan /RUN, data akan dikirim ke modul keluaran dan menghasilkan keluaran
untuk mengatur atau mengendalikan alat-alat yang diubungkan ke modal keluaran.
a. Load
Instruksi yang merupakan inputan awal dari suatu program, dan dalam kondisi normal
kontaknya terbuka (NO).
b. Load Not
Instruksi yang merupakan inputan awal dari suatu program, dan dalam kondisi normal
kontaknya tertutup (NC).
c. And
Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan serial dari suatu kontak, dan dalam
kondisi normal kontaknya terbuka (NO).
d. Or
Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan paralel dari suatu kontak, dan dalam
kondisi normal kontaknya terbuka (NO).
e. And Not
Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan serial dari suatu kontak, dan dalam
kondisi normal kontaknya tertutup(NC).
f. Or Not
Instruksi yang digunakan jika terjadi suatu hubungan paralel dari suatu kontak, dengan
kontak lain berkontakkan NC.
g. Out
Instruksi yang merupakan tanda dari akhir suatu step, dapat berupa coil maupun output
yang menandakan bebannya.
h. And Load
Instruksi yang digunakan apabila terjadi hubungan seri dengan banyak kontak paralelnya.
i. Or Load
Instruksi yang digunakan apabila terjadi hubungan parallel dengan banyak kontak.
IR
OTR
k. TR
TR merupakan instruksi dalam PLC yang mana berfungsi untuk memogram rangkaian
yang memiliki percabangan.
TR
TR
TR
Di Indonesia, daya dislurkan pada frekuensi 50 Hz, akan tetapi Negara lain
mempunyai sumber 50 Hz atau 60 Hz. Karena itu, motor untuk dipakai debgab 50 Hz atau 60
Hz dibuat terpisah, akan tetapi pada umumnya sampai kira-kira 200 kw, motor dibuat yang
dapat dipakai dengan kedua-duanya 50 Hz dan 60 Hz.
Dengan perubahan frekuensi, kecepatan perputeran berubah sebanding dengan
frekuensi, dan juga karakteristik lainnya berubah. Apabila motor 60 Hz dipakai pada 50 Hz
untuk menjalankan beban yang sama dengan keluaran nominal, suhunya akan menaik dan
dapat menimbulkan bahaya motor terbakar.
Bila kedua sumber, fasa tunggal dan fasa tiga tersedia, motor tiga fasa tak serempak
lenih efisien, lebih mudah untuk merawatnya dan harganya lebih murah, jadi lebih ekonomis.
Nila hanya fasa tunggal tersedia, hnaya motor fasa tunggal daja yang dapat dipakai.
Mengingat arus asut yang besar diperlukan dank arena alasan perencanaan dan produksinya,
maka pada umumnya motor fasa tunggal yang diproduksi hanya berukuran sampai 1 kw.
BAB III
PEMBAHASAN
Conveyor
Pemotongan
Conveyor
Conveyor
Bak
Penggorengan
Penirisan
Penabur
Bumbu
Conveyor
Conveyor
Pengepackan
Pengemasan
Deskripsi Kerja :
-
Pertama kentang yang baru dipanen dibersihkan hingga bersih dan disortir oleh
bantuan manusia.
Pada tahap awal pengoperasian bila tombol START ditekan maka motor bekerja dan
proses pembuatan keripik kentang pun dimulai.
Kentang yang akan dimasukkan ke mesin pemotongan sudah disortir terlebih dahulu
secara manual.
Di dalam mesin pemotongan terdapat 4 mata pisau tajam berbentuk spiral yang dapat
memotong 1 kentang utuh menjadi 10 bagian. Kentang yang sudah terpotong akan
jatuh ke konveyor.
Kemudian konveyor akan membawa kentang yang sudah matang ke bak yang
didalamnya terdapat alat penirisyang prinsip kerjanya sama dengan penyaring yang
terdapat di bak penggorengan yaitu menggunakan motor yang bekerja Forward untuk
meniriskan dan Reverse yang bekerja untuk mengembalikan peniris ke posisi semula.
Kentang akan ditiriskan selama 15 detik.
Di tahap pengepakkan, sensor akan bekerja mengerakkan konveyor saat ketiga pack
telah terisi penuh oleh kentang yang sudah dikemas dengan total berat 7,2 kg yang
masing-masing pack terisi seberat 2,4 kg atau 24 kemasan kentang dengan tiap
kemasan berisi 100 gram.
Selesai.
Peralatan
Input Notasi
Luar
1
Tombol Start
No.
Input Fungsi
PLC
START
IX0.0.0
Untuk
Menghidupkan
Proses Otomatis
2
Tombol Stop
STOP
IX0.0.1
Untuk
Mematikan
Proses Otomatis
3
Sensor Suhu
SENSOR_SUHU
IX0.0.2
Untuk
kentang
mendeteksi
yang
akan
dibumbui
4
Sensor Berat
SENSOR_BERAT IX.0.0.3
Tabel Output
No
Peralatan
Output Notasi
Luar
1
Conveyor 1
No.
Output Fungsi
PLC
CNY1
QX0.0.0
Menjalankan kentang ke
bak penggorengan
Forward 1
FRW1
QX0.0.1
Mengeluarkan
dari
kentang
dalam
bak
penggorengan
3
Reverse 1
RVS1
QX0.0.2
Mengembalikan penyaring
ke posisi semula
Conveyor 2
CNY2
QX0.0.3
Menjalankan kentang ke
bak penirisan
Forward 2
FRW2
QX0.0.4
Mengeluarkan
kentang
Reverse 2
RVS2
QX0.0.5
Mengembalikan peniris ke
posisi semula
Conveyor 3
CNY3
QX0.0.6
Menjalankan
kentang
menuju
mesin
pembumbuan,
pengemasan
dan
pengepackan
8
Mesin Pembumbuan
PEMBUMBUAN QX0.0.7
Mengeluarkan bumbu ke
kentang sesuai rasa
Conveyor 4
CNY4
QX.0.0.8
yang
sudah
Mesin Pemotong
ALAMAT
INSTRUKSI
DATA
0000
LD
0000
0001
OR
1000
0002
AND NOT
1200
0003
OUT
1000
0004
LD
1000
0005
AND NOT
0102
0006
AND NOT
0103
0007
AND NOT
0104
0008
AND NOT
1300
START =
1
STOP = 0
CNY1,2,3 =
1
FRW1=1,C1=0,CNY2da
n3=1
5detik
FRW2=1,RVS1=1,FRW
1=0, CNY2dan 3=1
10det
RVS2=1,FRW2=0,RVS1
=1, CNY1dan2=1
25detik
ik
CNY2dan3=1,FRW1=1
4 detik
CNY1dan3=1
25 detik
III.6BILL OF QUANTITY
NO
URAIAN PEKERJAAN
UNIT
VOLUME
bh
bh
bh
bh
pcs
pcs
pcs
22
pcs
22
pcs
30
bh
10
bh
10
bh
bh
bh
Pek. Amperemeter
bh
Pek. Voltmeter
bh
bh
bh
bh
bh
bh
Pek. PemsKontaktor
bh
40
10
30
11
12
50
bh
bh
KETERANGAN
Pek.MotorPenirisan
bh
Pek. MotorPembumbuan
bh
bh
bh
bh
Uraian Pekerjaan
Unit
Bahan
Perunit
Biaya
Jumlah
Harga
No
Upah
FO
(Rp)
Biaya
Waktu
Upah
Upah
Bahan
Perunit
Perjam
perunit
Perunit
(Jam)
(jam)
(Rp)
FO
Jumlah
Upah +
Biaya
Bahan
Upah
(Rp)
Perunit
(Rp)
(Rp)
Pek. Persiapan
pcs
250.000
1.2
300.000
20.000
80.000
1.1
88.000
388.000
pcs
1.500.000
1.2
1.800.000
1.5
20.000
30.000
1.1
33.000
1.833.000
pcs
4.000.000
1.2
4.800.000
1.5
20.000
30.000
1.1
33.000
4.833.000
20.000
1.2
24.000
20.000
20.000
1.1
22.000
46.000
20.000
1.2
24.000
20.000
20.000
1.1
22.000
46.000
bh
3.825.000
1.2
4.590.000
1.5
30.000
45.000
1.1
49.500
4.639.500
bh
2.900.000
1.2
3.480.000
20.000
20.000
1.1
22.000
3.502.000
bh
2.900.000
1.2
3.480.000
20.000
20.000
1.1
22.000
3.502.000
Pek. MotorPembumbuan
bh
2.475.000
1.2
2.970.000
1.5
30.000
45.000
1.1
49.500
3.019.500
10
bh
1.800.000
1.2
2.160.000
1.5
30.000
45.000
1.1
49.500
2.209.500
11
bh
100.000
1.2
120.000
0.5
15.000
7.500
1.1
8.250
128.250
12
bh
120.000
1.2
144.000
0.5
15.000
7.500
1.1
8.250
152.250
Uraian Pekerjaan
Unit
Vol
Pek. Persiapan
pcs
Rp
388.000
pcs
Rp
1.833.000
Rp
1.833.000
pcs
Rp
4.833.000
Rp
4.833.000
50
Rp
46.000
Rp
2.530.000
40
Rp
46.000
Rp
1.840.000
bh
Rp
4.639.500
Rp
4.639.500
bh
Rp
3.502.000
Rp
3.502.000
bh
Rp
3.502.000
Rp
3.502.000
bh
Rp
3.019.500
Rp
9.058.500
10
bh
Rp
2.209.500
Rp
8.838.000
11
bh
12
bh
Rp
Rp
128.250
Rp
388.000
Rp 384.750
152.250
Rp152.250
TOTAL Rp
Rp
41.501.000
Pajak 10% Rp
Rp
4.150.100
Profit 20% Rp
Rp
Rp
8.300.200
53.951.300
No.
WAKTU/UNIT
(JAM)
URAIAN PEKERJAAN
Pek. Persiapan
1.5
1.5
50
40
1.5
10
11
1.5
12
0.5
Total
112
4.5
6
14 hari
KETERANGAN
Uraian
No
Pek. Persiapan
10
11
12
10
11
12
13
14
TINJAUAN UMUM
Pasal 1
Syarat Umum
Pemberi Tugas
Pelaksana
Pelaksana adalah:
PT. WIJAYA TYOKI
Consultant Engineering and Electrical Installation Contractor
Direksi pekerjaan
Pengawas pelaksana
a) Untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini akan dilakukan oleh pengawas yang
telah ditunjuk oleh Politeknik Negeri Jakarta, yang kemudian disebut sebagai
pengawas pelaksana.
b) Untuk pengawasan di tempat akan ditunjuk pengawas pelaksana lapangan yang akan
diberitahukan secara tertulis oleh pengawas pelaksana kepada kontraktor.
c) Kontraktor setuju atas pengawas pelaksana lapangan serta berkewajiban untuk
membantu pelaksanaan tugasnya. Kontraktor wajib memenuhi petunjuk dan atau
perintah pengawas pelaksana dan pengawas pelaksana, sepanjang petunjuk atau
perintah tersebut mengenai lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kontraktor menurut perjanjian ini.
Kontraktor
Kontraktor adalah peserta pelelangan yang telah diserahi tugas oleh pemberi tugas
untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya.
Pelelang
Pelelang adalah Politeknik Negeri Jakarta, yang berkedudukan di Jl. Kampus baru UI,
Depok.
Pemimpin proyek
Dalam mengelola proyek ini telah ditunjuk sebagai wakil dari Politeknik Negeri
Jakarta, Drs. A Tatang sebagai pemimpin proyek dan dibantu oleh staf-staf dari Politeknik
Negeri Jakarta yang telah ditunjuk untuk itu.
Pasal 2
Dokumen RKS
Para peserta lelang harus mengajukan surat penawaran harga berdasarkan atas data dari
dokumen RKS.
PENJELASAN UMUM
Proyek
yang
akan
dilaksanakan
berupa
proyek
PEMBUATAN
KERIPIK
Sumber daya utama adalah sebesar 380V/220V, 50 Hertz dilayani oleh PLN. Sumber tersebut
akan masuk ke panel daya, diteruskan ke panel kontrol berbasis PLC, panel remote, dan
terakhir adalah berupa hubungan langsung ke plant.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam merancang kontrol listrik pada proyek tersebut adalah
sebagai berikut:
Persyaratan perancangan
Deskripsi Kerja
-
Pertama kentang yang baru dipanen dibersihkan hingga bersih dan disortir oleh
bantuan manusia.
Pada tahap awal pengoperasian bila tombol START ditekan maka motor bekerja dan
proses pembuatan keripik kentang pun dimulai.
Kentang yang akan dimasukkan ke mesin pemotongan sudah disortir terlebih dahulu
secara manual.
Di dalam mesin pemotongan terdapat 4 mata pisau tajam berbentuk spiral yang dapat
memotong 1 kentang utuh menjadi 10 bagian. Kentang yang sudah terpotong akan
jatuh ke konveyor.
Kemudian konveyor akan membawa kentang yang sudah matang ke bak yang
didalamnya terdapat alat peniris yang prinsip kerjanya sama dengan penyaring yang
terdapat di bak penggorengan yaitu menggunakan motor yang bekerja Forward untuk
meniriskan dan Reverse yang bekerja untuk mengembalikan peniris ke posisi semula.
Kentang akan ditiriskan selama 15 detik.
Di tahap pengepakkan, sensor akan bekerja mengerakkan konveyor saat ketiga pack
telah terisi penuh oleh kentang yang sudah dikemas dengan total berat 7,2 kg yang
masing-masing pack terisi seberat 2,4 kg atau 24 kemasan kentang dengan tiap
kemasan berisi 100 gram.
Selesai.
PERATURAN TEKNIS
Pasal 1
Ruang lingkup pekerjaan
Politeknik Negeri Jakarta menyerahkan pekerjaan borongan kepada kontraktor seperti
kontraktor menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Politeknik Negeri Jakarta dan
berjanji untuk melaksanakan pekerjaan kelistrikan. Dalam hal ini melakukan perancangan
kontrol pembuatan keripik kentang berbasis PLC yang berlokasi di Politeknik Negeri Jakarta,
kampus baru UI Depok.Pekerjaan perancangan ini adalah seluruh perancangan sehingga
diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik, setelah diuji dengan seksama dan siap untuk
dipergunakan.
Pemilihan peralatan,
Panel Kontrol, pekerjaan ini meliputi pekerjaan perpanelan sistem kontrol berbasis PLC
dan seluruh komponen yang ada didalam panel tersebut yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan sistem kontrol.
Instalasi daya, pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang digunakan untuk
menyambungkan perangkat daya listrik seperti: motor, solenoid valve, dsb dengan panel
sistem kontrol, serta peralatan-peralatan lain yang letaknya terpisah untuk supply daya listrik
sesuai gambar perancangan.
Peralatan penunjang instalasi kontrol, pekerjaan ini termasuk blok terminal, juntion box,
condduit, doos penyambungan, doos klem dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk sistem
kontrol dan distribusi dayanya meskipun tidak disebutkan dan digambarkan pada gambar
perencanaan.
Penyambungan catu daya dari supply listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ketentuan umum
1. Kabel yang digunakan untuk menghubungkan dari supply PLN ke pusat-pusat beban
digunakan kabel tegangan menengah NYY sampai ke panel distribusi.
2. Kabel-kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standard PLN dan SII atau
standard-standard lain yang diakui pemerintah Indonesia serta mendapat rekomendasi
dari LMK.
3. Data teknis.
jenis kabel
: NYY
bahan konduktor
: tembaga
isolasi
: PVC
tegangan nominal
: 680V
ukuran kabel
Pemasangan kabel distribusi daya harus sesuai dengan peraturan PLN dan PUIL atau
peraturan-peraturan lain yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Kabel harus diatur dengan rapih dan terpasang dengan kokoh sehingga tidak akan
lepas atau rusak apabila terjadi gangguan-gangguan mekanis maupun termal.
Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel tipe press, ukuran sesuai
dengan diameter penampang kabel.
Penarikan kabel harus menggunakan peralatan-peralatan bantu, yang sesuai dan tidak
boleh melebihi strength dan stress maximum yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuat.
Sebelum dilakukan penyambungan kabel daya, bagian ujung dan bagian awal kabel
harus dilindungi dengan sealing and cable, sehingga bagian konduktor maupun
bagian isolator tidak rusak.
Syarat Umum
a) Pada setiap perlengkapan listrik harus tercantum dengan jelas :
1. Nama pembuat dan merk dagang
2. Daya, tegangan, dan arus nominal
3. Data teknis lain
Syarat Mekanis
Perlengkapan listrik harus terpasang kokoh pada tempatnya sehingga tidak berubah oleh
gangguan mekanis.
Perlengkapan listrik harus dipasang rapi dengan cara yang baik dan tepat.
Perlengkapan listrik harus dipasang dan ditempatkan secara aman dan jika perlu harus
dilindungi agar tidak menimbulkan bahaya
Semua sambungan atau hubungan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak dapat
lepas atau kendur sendiri.
Syarat Listrik
Bagian yang dapat bergerak, tidak boleh bertegangan pada waktu sakelar dalam
keadaan terbuka atau tidak terhubung.
Tegangan nominal perlengkapan yang digunakan harus sesuai dengan tegangan nominal
rangkaian / sirkuit.
Seluruh bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik harus diamankan terhadap
bahaya sentuhan langsung.
Semua pengawatan harus dipasang sedemikian rupa sehingga bebas dari hubung singkat
(Short Circuit) dan hubung bumi.
Semua penghantar harus mempunyai KHA (Kemampuan Hantar Arus) sekurangkurangnya sama dengan arus yang akan melaluinya.
Syarat Khusus
Untuk pemutus arus harus mempunyai daya pemutus sekurang-kurangnya sama dengan
hasil perkalian tegangan nominal dan arus putus.
Bagian perlengkapan listrik yang pada waktu kerja normal mengeluarkan atau
menimbulkan bunga api, busur api atau logam leleh, harus diberi selungkup, kecuali
jika terpisah atau terisolasi dari bahan yang mudah menyala atau terbakar.
Pasal 2
Syarat Pelaksanaan
Kontraktor pelaksana harus memiliki pas Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta surat-surat
ijin dari instansi yang sesuai dengan peraturan pemerintah daerah setempat, maupun surat ijin
lain yang diminta oleh pengawas pelaksana maupun pengawas pelaksana lapangan.
Dalam pekerjaan pelaksanaan, pihak kontraktor harus memenuhi ketenyuan yang telah
digariskan dalam gambar rencana, baik dalam segi ukuran, kualitas bahan maupun
kuantitasnya.
Sehubungan adanya pekerjaan ini pihak kontraktor pelaksana harus menghubungi pihak PLN
terlebih dahulu, untuk kelancaran pembangunan sampai pada hari penyerahan pekerjaan,
dengan hasil pengujian yang sangat memuaskan atau keur instalasi baik dan layak untuk
dipergunakan.
Pasal 3
Sistim Instalasi
Dalam pemasangan instalasi kontrol pembuatan keripik kentang berbasis PLC di lokasi
proyek
kampus
Politeknik
Negeri
Jakarta
ini,
diharuskan
menggunakan
sistim
penginstalasian onbow.
GAMBAR-GAMBAR
Gambar Perancangan
Walaupun demikian, kontraktor tetap harus tetap memasang peralatan tersebut sesuai
dengan praktek pelaksanaan terbaik yang memberikan hasil yang terbaik, dalam hal ini
kontraktor diharuskan membuat shop drawing yang terinci untuk menjelaskan hal tersebut
diatas.
Dalam hal ini keraguan yang ditimbulkan oleh kesalahan penggambaran dan /
ketidaksesuaian lain kontraktor harus mengajukan pertanyaaan untuk mendapat
penjelasan selambat-lambatnya 2 ( dua ) minggu sebelum masalah tersebut terlibat
dilapangan baik dalam arti pemasangan ataupun pemesanan barang.
Yang dimaksud dengan gambar kerja adalah gambar-gambar yang dibuat oleh kontraktor,
pemasok barang atau pihak-pihak lain yang bertujuan menjelaskan cara pemasangan
maupun cara penyambungan dan lainnya pada saat pelaksanaan pekerjaan sedang
berlangsung.
2. Detail-detail, seperti :
a. Detail panel dan intalasi IO PLC.
b. Detail pemasangan panel.
c. Detail pemasangan peralatan.
d. Detail-detail lain yang diperlukan.
e. Gambar-gambar lain yang diperlukan sesuai dengan
pekerjaan
yang
sedang dikerjakan.
f. Gambar-gambar
kerja
dibuat
dengan
berpedoman
pada
gambar
PERSYARATAN PELAKSANAAN
Pasal 1
Syarat Pelaksanaan pekerjaan lainnya
a. Kontraktor pelaksana harus memiliki pas Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta
surat-surat ijin dari instansi yang sesuai dengan peraturan pemerintah daerah
setempat, maupun surat ijin lain yang diminta oleh pengawas pelaksana maupun
pengawas pelaksana lapangan.
b. Dalam pekerjaan pelaksanaan, pihak kontraktor harus memenuhi ketentuan yang telah
digariskan dalam gambar rencana, baik dalam segi ukuran, kualitas bahan maupun
kuantitasnya.
c. Sehubungan adanya pekerjaan ini pihak kontraktor pelaksana harus menghubungi
pihak PLN terlebih dahulu, untuk kelancaran pembangunan sampai pada hari
penyerahan pekerjaan, dengan hasil pengujian yang sangat memuaskan atau keur
instalasi baik dan layak untuk dipergunakan.
Pasal 2
Syarat Pemasangan Bahan
BIAYA (Rp)
1
388.000 0.93% 0.93%
1.833.000 4.41% 4.41%
4.833.000 11.64%
2.530.000 6.09%
8%
3.64%
1.840.000
4.639.500
3.502.000
3.502.000
9.058.500
8.838.000
384.750
152.250
41.501.000
4.43%
11.17%
8.43%
8.43%
21.82%
21.29%
0.92%
0.36%
100%
RENCANA
TOTAL RENCANA
2.09%
10
11
12
6%
3.29%
9%
9%
13
14
4%
4.43%
7%
4.17%
4% 4.43%
4.43%
4%
5.82%
10%
0.92%
0.36%
5.34% 8% 5.73% 8.43% 7% 8.17% 8.86% 9.82% 10% 9.29% 9%
9% 0.92% 0.36%
5.34% 13.34% 19.07% 27.50% 34.50% 42.67% 51.53% 61.35% 71.35% 80.64% 89.64% 98.64% 99.56% 100%
III.9.2 Kurva S
NO
1
2
3
4
JENIS PEKERJAAN
BIAYA (Rp)
1.840.000
4.639.500
3.502.000
3.502.000
9.058.500
8.838.000
384.750
152.250
41.501.000
4.43%
11.17%
8.43%
8.43%
21.82%
21.29%
0.92%
0.36%
100%
1 2
3
4
Pek. Persiapan
388.000 0.93% 0.93%
Pek. Pems Peralatan Pintu Panel 1.833.000 4.41% 4.41%
8% 3.64%
Pek. Pems Peralatan Panel Kontrol 4.833.000 11.64%
2.09% 4%
Pek. Pems Instalasi Kabel Kontrol 2.530.000 6.09%
10
11
12
6%
3.29% 9%
9%
13
14
4.43%
7% 4.17%
4% 4.43%
4.43% 4%
5.82% 10%
0.92%
0.36%
RENCANA
5.34% 8% 5.73% 8.43% 7% 8.17% 8.86% 9.82% 10% 9.29% 9% 9% 0.92% 0.36%
TOTAL RENCANA 5.34% 13.34% 19.07% 27.50% 34.50% 42.67% 51.53% 61.35% 71.35% 80.64% 89.64% 98.64% 99.56% 100%
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Setelah kami membuat proyek ini dengan judul Proses Pembuatan Keripik Kentang Berbasis
PLC dapat kami ambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. PLC merupakan suatu program sistem control yang digunakan untuk mendeteksi
kesalahan suatu systemsebelum system tersebut diterapkan pada alat agar lebih mudah
dan cepat.
2. Untuk merancang sistem kontrol yang handal maka diperlukan konsep dasar yang
jelas, perencanaan rancangan kontrol yang sesuai dengan deskripsi kerja dan
penempatan peralatan kontrol yang tetap.
3. Mesin pembuat keripik kentang ini dapat digunakan untuk memudahkan operator
dalamefisiensi waktu dan tenaga.
4. Penempatan peralatan kontrol sistem harus sesuai dengan keperluan kerja sistem
kontrol yang dibuat.
5. Pemilihan peralatan dan pengaman dalam sistem distribusi keripik kentang ini
sangatlah penting untuk menunjang keamanan dan kehandalan sistem kontrol.
6. Operasi kerja sistem pembuatan keripik kentang ini merupakan operasi kerja yang
berantai, disesuaikan dengan tahapan dari kerja sistem yang dibuat.
IV.2 Saran-Saran
Dimana dengan saran ini, kami berharap saran yang kami buat dapat bermanfaat untuk
masayang akan datang. Adapun saran kami,yaitu :
1. Perancang berharap alat ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi
kebutuhan akanpentingnya kentang bagi gizi masyarakat.
2. Survei lapangan atau melihat kerja sistem yang sebenarnya sangatlah penting sebagai
data pegangan dan acuan dalam proses perancangan sistem kontrol pembuatan keripik
kentang berbasis PLC maupun perancangan kontrol lainnya.