C. Dasar Teori
Flame Sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
keberadaan sebuah titik api atau titik yang dapat menyebabkan timbulnya api.
Sensor Flame bekerja pada tegangan 3 VDC hingga 5 VDC. Sensor ini terdiri dari
komponen elektronika Phototransistor NPN silicon yang mampu membaca dalam
kecepatan tinggi dan sangat sensitif terhadap radiasi inframerah. Phototansistor
yang ada telah dibungkus dengan tabung berwarna hitam agar pembacaan sinar
inframerah lebih sensitif. Gambar phototransistor tipe NPN ditunjukan pada
Gambar 3.1
Sensor Flame dapat mendeteksi titik api dengan rentang panjang gelombang
antara 760 nm hingga 1100 nm dengan sudut pembacaan sebesar 60 derajat, dan
beroperasi pada suhu -25 oC hingga +85 oC. Modul Sensor Flame menggunakan IC
pembanding tegangan (voltage comparator) LM393 yang berfungsi untuk merubah
nilai tegangan yang dihasilkan Phototransistor menjadi sinyal digital sebagai output
sensor.
E. Keselamatan Kerja
1. Mahasiswa harus memahami tujuan dan kompetensi dari praktikum ini
2. Membaca dan memahami semua langkah kerja dari praktikum ini dengan cermat
3. Pastikan rangkaian sudah benar dengan diperiksa instruktur terlebih dahulu
4. Jauhkan peralatan yang tidak digunakan dari meja kerja
5. Pastikan dan lindungi diri anda dari efek kejutan listrik karena grounding yang
tidak sempurna
F. Langkah Kerja
1. Pembacaan Sensor Secara Analog Dengan Voltmeter
a. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktik.
b. Pastikan bahwa kondisi saklar pada media pembelajaran trainer sensor dan
transduser dalam kondisi OFF.
c. Pasang Sensor Flame pada bagian project board yang telah disediakan
d. Hubungkan pin Vcc Sensor Flame dengan pin Vcc/+5v yang ada pada bagian
terminal, dan pin GND Sensor Flame dengan pin GND pada bagian terminal.
e. Kemudian hubungkan juga pin A0 yang ada pada Sensor Flame dengan pin
Vin pada bagian voltmeter dan GND Sensor dengan pin GND yang ada pada
bagian voltmeter.
Tabel 3.2. Hasil Pengamatan Output Sensor Flame pada Jarak Titik Api 10cm
Jarak Titik Sudut Titik Api Tegangan Indikator
No. Api dari Dari Sensor Keluaran Sensor LED pada
Sensor (cm) (derajat) (volt) Sensor
1 10 0
2 10 10
3 10 15
4 10 20
5 10 30
k. Buatlah analisis dan kesimpulan dari data yang diperoleh dari hasil praktikum
dan pengamatan!
2. Pembacaan Sensor Dengan ADC Mikrokontroler
a. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktik.
b. Pastikan bahwa kondisi saklar pada media pembelajaran trainer sensor dan
transduser dalam kondisi OFF.
c. Pasang sensor flame pada project board yang telah disediakan.
d. Hubungkan pin yang ada pada sensor flame ke arduino, dengan cara
menghubungkan pin Vcc dan GND yang ada terdapat di sensor flame dengan
pin Vcc dan GND pada terminal.
e. Hubungkan pin A0 (analog) yang terdapat pada sensor flame dengan pin A0
pada Arduino Uno.
f. Hubungkan pin I2C yang ada pada bagian LCD ke Arduino.
1) Hubungkan pin SDA dengan A4 pada Arduino.
2) Hubungkan pin SCL dengan A5 pada Arduino.
3) Hubungkan pin GND dengan GND pada bagian terminal.
//fungsi pengaturan
void setup()
{
pinMode (flame, INPUT); //pengaturan pin sensor sebagai input
lcd.begin(); //inisialisasi LCD
}
//fungsi perulangan
void loop()
{
int sensorvalue = analogRead(flame); //pembacaan ADC sensor
float voltage = sensorvalue * (5.0 / 1023.0); //rumus perubahan nilai ADC
menjadi tegangan
m. Tekan Icon Verify ( ) pada menu bar atau bisa juga dengan Ctrl+R untuk
memastikan tidak ada kesalahan dalam program yang telah dibuat.
n. Jika tidak terdapat error, hubungkan kabel USB tipe B pada laptop ke Arduino Uno
pada trainer sensor dan transduser.
o. Pilih Port Serial yang sesuai dengan yang dipakai oleh Arduino. Pastikan Board
telah sesuai yaitu Arduino Uno.
p. Upload program yang telah dibuat dengan mengklik Icon ( ) atau dengan
menekan kombinasi tombol pada keyboard Ctrl+U. Tunggu hingga muncul
tulisan Done Uploading.
w. Amati dan bandingkan tegangan yang dihasilkan oleh pin Analog sensor flame pada
voltmeter dengan tegangan yang dihasilkan secara rumus perhitungan melalui
program yang ditampilkan LCD.
x. Isilah tabel berikut sesuai dengan hasil pengamatan, dan berikan kesimpulan serta
analisisnya!
Tabel 3.3. Hasil Pengamatan Output Sensor Flame pada Sudut Titik Api 0o
Tabel 3.4. Hasil Pengamatan Output Sensor Flame pada Jarak Titik Api 10cm
Tegangan Tegangan Nilai ADC
Jarak Titik Api
No. Keluaran Sensor Tampilan Tampilan
dari Sensor (cm)
(volt) LCD (volt) LCD
1 10
2 15
3 20
4 25
5 30
G. Bahan Diskusi
1. Berapakah tegangan keluaran yang dihasilkan sensor ketika mendeteksi
keberadaan api?
2. Bagaimana cara menghitung nilai tegangan keluaran dari hasil nilai ADC yang
dihasilkan oleh sensor flame?
3. Apakah jarak dan sudut titik api mepengaruhi hasil nilai pembacaan ADC sensor
flame?
4. Bagaimana cara merubah nilai tegangan yang dihasilkan oleh phototransistor
menjadi nilai digital pada modul sensor flame?
5. Simpulkan hasil pengamatan kalian selama praktik!
H. Tugas
1. Bandingkan hasil tegangan keluaran yang dihasilkan sensor flame dengan teori
perhitungan tegangan dari pembacaan nilai ADC sensor!
2. Buatlah sebuah program menggunakan sensor flame dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Apabila sensor flame berada pada jarak 5 cm dari titik api, maka led 1, led 2,
led 3, dan led 4 akan menyala.
b. Apabila sensor flame berada pada jarak 10 cm dari titik api, maka led 1, led 2,
dan led 3 akan menyala.
c. Apabila sensor flame berada pada jarak 15 cm dari titik api, maka led 1 dan
led 2 akan menyala.
d. Apabila sensor flame berada pada jarak 20 cm dari titik api, maka led 1 akan
menyala.
e. Apabila sensor flame berada pada jarak lebih dari 20 cm dari titik api maka
semua led akan mati.