Pengenalan Instrumentasi
seperti Array, Cluster, dan Structures
¾ Membuat Program dengan LabVIEW
Maya ¾ Mem-publish program (VI) di Web
1. Pendahuluan
Secara sederhana instrumentasi maya adalah sistem
instrumentasi berbasis komputer. Perhatikan bahwa dalam setiap
instrumen selalu terdapat peraga (display) dan pemroses
(processor), kedua komponen ini juga terdapat pada komputer.
Perbedaannya adalah pada instrumen ada input (sensor,
transduser) dan output (aktuator). Sehingga hanya komponen ini
saja yang perlu ditambahkan agar diperoleh sistem instumentasi
berbasis komputer.
Untuk membangun sistem instrumentasi berbasis komputer
(instrumentasi maya), diperlukan dua komponen utama, yaitu:
Hardware:
1. Hardware data akusisi (daq-card), digitizer, serial
Literatur (RS232, USB), paralel (Centronics, GPIB)
2. Hardware akusisi Image (vision)
1. National Instruments, LabVIEW Introduction – 6 hours 3. Hardware kontrol Instrumentasi
2. L.K. Well and J. Travis, LabVIEW for Everyone: Software development tool:
Graphical Programming Made Even Easier, 2nd Edition, 1. Sembarang bahasa pemrogramman (c/c++/C#,
Prentice Hall, NJ, 1997 CVI/LabWindow, Visual BASIC, Java, Phyton,…)
2. LabVIEW
Sasaran Sehingga instrumentasi maya dapat didefinisikan sebagai:
Sasaran kuliah ini adalah untuk: – Satu layer software dan/atau hardware yang
¾ Memahami komponen-komponen instrumentasi maya ditambahkan pada sebuah komputer sedemikian rupa
¾ Pengenalan LabVIEW dan fungsi-fungsi yang umum
¾ Membuat aplikasi sederhana sistem data akusisi
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 5 HAL: 6
2. Pengenalan LabVIEW
Program LabVIEW programs dikenal sebagai virtual instrument
(VI). Contoh Program VI:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 7 HAL: 8
• Front Panel
• Front Panel
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 9 HAL: 10
¾ Front Panel Æ untuk berinteraksi dengan pengguna.
¾ Block Diagram Æ sebagai kode program. Front Panel Icon
Toolbar
¾ Icon/Connector Æ digunakan untuk menghubungkan
VI dengan VI yang lainnya. Boolean
Control Graph
2.1 Front Panel Legend
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 11 HAL: 12
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 13 HAL: 14
Untuk membuat blok diagram gunakan palet fungsi , bisa
dilakuakan dengan memilih Window»Show Functions Palette
atau klik kanan di ruang kerja blok diagram yang kosong.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 15 HAL: 16
• Tombol Abort Execution digunakan untuk menghentikan
Operating Tool Scrolling Tool
program VI dengan segera.
Positioning/Resizing Tool Breakpoint Tool Catatan:
Labeling Tool Probe Tool Hindari menggunakan tombol Abort Execution untuk menstop
program yang sedang berjalan. Biarkan program VI berhenti
Wiring Tool Color Copy Tool
secara normal, atau dihentikan oleh program.
Shortcut Menu Tool Coloring Tool • Tombol Pause digunakan untuk menghentikan program VI
yang sedang berjalan. Pada saat tombol Pause, akan
Status Toolbar highlighted di tempat eksekusi blok diagram yang sedang
di hentikan. (Sifatnya Toggle).
• Text Settings digunakan untuk untuk men-set font
Run Button
(ukuran, style, dan warna).
Continuous Run Button Additional Buttons on
the Diagram Toolbar • Align Objects digunakan untuk mengatur objek sepanjang
Abort Execution
sumbu (vertikal, rata kanan, rata atas, dll).
Pause/Continue Button Execution Highlighting
Button • Distribute Objects digunakan untuk mengatur objek
Text Settings dengan space yang sama.
Step Into Button
Align Objects
Step Over Button • Resize Objects digunakan untuk mengatur lebar, tinggi
Distribute Objects dari objek di front panel.
Step Out Button
Reorder
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 17 HAL: 18
4. Menjalankan Program Virtual 5. Topik yang berkaitan dengan signal akan muncul,
pilihlah contoh yang diinginkan (dengan mengklik
Instrument (VI) ganda).
6. Contohnya klik ganda Signal Generation and
Processing.vi.
Perhatikan program VI tsb dan jalankanlah. Ubah frekuensi dan
tipe sinyal input dan perhatikan perubahan terjadi pada grafik.
Lakukan juga dengan mengubah pemrosesan sinyal (Signal
Processing Window) dan opsi pada filter. Klik tombol Stop
untuk menghentikan pemrosesan sinyal.
Catatan Program VI dapat juga dibuka dengan cara meng-klik
tombol Open VI dan menavigasi ke file labview\examples\apps\
demos.llb\Signal Generation and Processing.vi.
5. Membuat VI
• Example Finder
Langkah-langkah yang dilakukan menjalankan program
1. Pilih Start » All Programs » National
Instruments » LabVIEW 7.0.
2. Pilih Find Examples dari Help menu. Dari help
menu itu akan muncul contoh-contoh program
LabVIEW yang tersedia. Front Panel Block Diagram
3. Browse-lah contoh program yang tersedia berdasarkan
katagori, atau dapat juga menggunakan fasilitas Pada saat membuat object pada Front Panel, akan ada satu
pencarian (keyword search). terminal yang terbentuk secara otomatis di Block Diagram.
4. Misalnya pada box “Enter Keyword(s)” ketik Terminal ini yang akan kita gunakan untuk mengakses object di
“Signal” Front Panel.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 19 HAL: 20
Masing-masing terminal berisi banyak sekali informasi, ¾ Bantuan untuk terminal bisa dilihat dari Visible
misalnya tipe data. Warna wire mencerminkan tipe data seperti: Items»Terminals
Orange floating point (DBL) ¾ Bantuan lainnya bisa dilihat dari Help »Show Context
Biru integer (INT) Help atau ketik CTRL+H
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 21 HAL: 22
Pengkabelan objek secara otomatis ¾ Node akan mengeksekusi pada saat SEMUA data di
LabVIEW menyediakan pengkabelan secara otomtis, yaitu pada terminal input tersedia.
saat objek di dekatkan ke objek lainnya. Pengaturan ¾ Nodes akan memberikan data ke semua terminal node
berikutnya dan jika telah selesai akan diberikan ke semua
pengkabelan otomatis ini dapat diubah dengan memilih Tools »
Options dan pilih Block Diagram dari menu utama. terminal output.
Berbeda dengan Visual Basic, C++, JAVA, dan bahasa
6. Pemrograman Dataflow pemrograman lainnya yang berbasis text yang mengikuti model
aliran kontrol.
Perhatikan blok diagram bagian atas, program ini
menjumlahkan dua bilangan, hasil penjumlahan ini dikurangi
dengan bilangan random untuk di tampilkan di Result 1.
Pada kasus ini program berjalan dari kiri ke kanan, bukan karena
penempatan objek, melainkan karena hasil penjumlahan harus
tersedia dulu baru bisa dikurangi.
7. Bantuan pada LabVIEW
Context Help
• Online help
• Lock help
• Simple/Complex Diagram help
• Ctrl + H
• Contoh data flow
Program VI oleh LabVIEW dijalankan berdasarkan model
Online reference
• All menus online
dataflow. • Pop up on functions in diagram to access online info directly
¾ Block diagram akan mengeksekusi bergantung pada aliran
data. Perhatikan bahwa block diagram tidak mengekesusi Pada saat membuat dan meng-edit VI dapat menggunakan
dari kiri ke kanan! jendela Context Help dan LabVIEW Help. Lihat juga
LabVIEW Help dan manual yang tersedia.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 23 HAL: 24
LabVIEW Help dapat diakses dengan cara: input dan output diperagakan serentak, seperti ditunjukkan
¾ mengklik tombol More Help di jendela Context Help, pada gambar berikut.
pilih Help»VI, Function, & How-To Help,
¾ mengklik Click here for more help di jendela Context
Help window,
¾ mengetik <Ctrl-?>.
LabVIEW Help berisi deskripsi detail dari palet, menu, tool, Simpan program itu sebagai CtoF.vi.
VI, dand function, termasuk instruksi cara penggunaannya. Juga
diberikan link ke berbagai tutorial, application node, dll. 2. Buat VI yang membandingkan dua bilangan, jika bilangan
pertama lebih dari besar atau sama dengan bilangan kedua
7.1 Jendela Context Help akan menyalakan LED. Simpan program itu compare.vi
3. Buat VI yang menghasilkan bilangan acak dari 0.0 hingga
Jendela Context Help ditampilkan dengan cara Help»Show
10.0. Bilangan acak ini dibagi dengan bilangan di front
Context Help atau ketik tombol <Ctrl-H>. Help ini akan aktif
panel yang di-input dari keyboard. Peragakan hasilnya, jika
pada saat cursor berada di suatu objek front panel atau blok
bilangan yang di-input itu bernilai 0, LED menyala yang
diagram.
menunjukkan bahwa ada kesalahan kalau dibagi 0. Simpan
Informasi pada Context Help dapat: programnya dalam file Pembagian.vi
¾ Simple/Detailed Context Help 4. Buat VI yang menghitung nilai slope dari dua titik, seperti
¾ Lock Context Help ditunjukkan pada front panel dan bok diagram berikut.
¾ More Help Æ jika perlu informasi yang lebih detail
lagi.
7.2 Latihan 1
1. Buat program VI yang digunakan untuk mengkonversi °C
menjadi °F. Pada saat program itu jalan, akan meminta
input nilai (°C). Untuk menghasiilkan °F nilai input
dikalikan dengan 1.8 dan ditambahkan 32, kemudian
peragakan hasilnya (°F) Æ F = 1.8 × C + 32 . Di front panel
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 25 HAL: 26
8. Membuat SubVI
Perhatikan program berikut ini: • Pengertian subVI
Setelah program VI jadi dan berfungsi dengan baik dapat
digunakan untuk program VI lainnya. Suatu program VI
digunakan untuk program VI lainnya dikenal sebagai subVI. Hal
ini mirip dengan subrutin pada program berbasis text.
Keuntungan dari subVI adalah:
¾ Modular
¾ Mudah di debug
¾ Memori yang digunakan lebih sedikit
¾ Program yang sudah ada tidak perlu dibuat lagi
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 27 HAL: 28
• SubVI
Suatu konektor memperagakan terminal yang tersedia untuk Blok diagram ini memiliki dua subVI, untuk melihat program
transfer data dari dan ke subVI. subVI dilakukan dengan meng-kliknya dua-kali.
Membuat Icon
Setelah membuat subVI, tentunya perlu disediakan waktu untuk
membuat Icon. Pembuatan icon ini sangat penting yang
merepresentasikan subVI yang dibuat. Untuk meng-edit icon
Ada beberapa pola konektor yang tersedia, bisa dipilih dengan dilakukan dengan memilih File»VI Properties dan pilihlah
meng-klik kanan dan pilih pola dari Patterns. Sehingga dapat General dari menu Category.
memilih kontrol dan indikator pada front panel untuk
dihubungkan di terminal konektor. Gunakan tool Icon Editor untuk menggambarkan icon yang
mewakili subVI. Hanya sayangnya disediakan 32 × 32 pixel
untuk membuat icon tsb.
Perhatikan blok diagram berikut ini,
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 29 HAL: 30
• Membuat Icon
• Membuat subVI
Membuat Konektor
Untuk membuat subVI perlu dibuat connector pane, yang
Meng-assign Terminal
menggambarkan sejumlah terminal baik untuk kontrol maupun Setelah memilih pola (pattern) tentukan masing-masing
indikator, yaitu mirip dengan parameter fungsi. connector pane itu pada variabel ya g bersesuaian, seperti
Untuk mendifinisikan connector pane, lakukan dengan klik ditunjukkan pada gambar berikut. Jangan lupa disimpan!
kanan pada icon dan pilih Show Connector. Setiap kotak
menggambarkan satu terminal. Dan pilih pattern untuk
menggambarkan terminal kontrol dan indikator. Contoh ini
memiliki 4 terminal kontrol dan 1 terminal indikator.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 31 HAL: 32
Untuk menyimpan dalam satu library dilakukan dengan cara
Save As… dan klik button New VI Library. Untuk
menambahkan file lain ke library tsb dilakukan dengan cara
Save As…, namun menyimpannya ke file .llb dan berikan nama
program VI yang hendak ditambahkan tsb.
9. Tips menggunakan LabVIEW
¾ Keystroke Shortcuts
o <Ctrl-H> – mengaktifkan HELP (toggle)
o <Ctrl-B> – Membersihkan Broken Wires
o <Ctrl-E> – Toggle antara Front Panel dan Block
Diagram
o <Ctrl-Z> – Undo (Also in Edit Menu)
¾ Tools » Options – Set Preferences in LabVIEW
• Meng-assign terminal
¾ VI Properties
o Configure VI Appearance,
Meng-insert SubVI ke VI
o Documentation, etc.
Setelah membuat VI dan icon-nya, kita dapat menggunakannya
sebagai subVI dengan cara memilih dari Functions»Select a 10. Tipe data pada LabVIEW
VI. Klik ganda VI itu dan tempatkan di diagram blok. Tipe data pada LabVIEW mirip dengan bahasa programming
Untuk menjalankan program slope.vi, kliklah hyperlink tsb. lainnya, misalnya bahasa C++. Namun LabVIEW memiliki cara
unik untuk menyatakan tipe data, seperti:
Menyimpan VI ¾ Tipe data numerik
Ada berbagai cara untuk mengatur dan menyimpan subVI, o floating-numbers,
diantanya adalah: o integer,
o unsigned integer, dan
¾ menyimpannya berdasarkan aplikasi, artinya suatu o complex number.
aplikasi disimpan di suatu folder/direktori tertentu. ¾ Tipe data Boolean
¾ menyimpan dalam satu file library o Memiliki dua nilai, yaitu, true dan false.
¾ Tipe data String: koleksi karakter.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 33 HAL: 34
¾ Tipe data Waveform o Bilangan Complex floating-point memiliki presisi
Perbedaan tipe data numerik dari jumlah bit-nya. Tipe data yang sama dengan bilangan floating-point, namun
dapat diubah dengan cara klik kanan dari icon numerik (kontrol, memiliki bagian imajiner.
indikator atau konstanta) dan pilih representation. Tipe Data String
Data Waveform adalah nilai-nilai yang merepresentasikan ¾ String adalah sekumpulan karakter ASCII, baik yang dapat
bentuk gelombang, biasanya dalam format array. diperagakan atau yang tidak
¾ Digunakan untuk: menampilkan pesan, kontrol instrumen,
Integer dan I/O file
¾ Signed Integer
32-bit (I32): -2,147,483,648 hingga 2,147,483,647 Tipe Data Boolean
16-bit (I16): -32768 hingga 32767 Tipe data Boolean ada dua nilai: TRUE dan FALSE, yang
8-bit (I8): -128 hingga 127 mewakili dua keadaan, yaitu ON dan OFF. Sebagai kontrol
¾ Unsigned Integer diperagakan sebagai:
32-bit (U32): 0 hingga 4,294,967,295
16-bit (U16): 0 hingga 65536 ¾ button (tombol),
8-bit (U8): 0 hingga 256 ¾ switch (saklar).
Kontrol, indikator dan konstanta Numerik ada di palet Numeric, Jika sebagai indikator:
diakses di All functions>>Numeric. ¾ LED light.
Floating Point Number Ada 6 modus operasi button (tombol), yaitu:
¾ Bilangan Floating-point: 1. Switch when pressed
Extended 2. Switch when released
precision [EXT]: –1.19e+4932 hingga 1.19e+4932 3. Switch until released
Double precision 4. Latch when pressed
[DBL]: –1.79e+308 hingga 1.79e+308 5. Latch when released
Single precision 6. Latch until released
[SGL]: –3.40e+38 hingga 3.40e+38
¾ Bilangan Complex floating-point: Waveform Data Type
Data Waveform adalah nilai-nilai yang merepresentasikan
bentuk gelombang.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 35 HAL: 36
• Data waveform berisi waktu start, interval waktu dan data
itu sendiri.
10. Loop dan Chart
LabVIEW menyediakan loop dan chart sbb:
¾ For Loop
¾ While Loop
¾ Charts For Loops
¾ Multiplots
For Loop digunakan untuk mengeksekusi sejumlah subdiagram
10.1 Loops dengan jumlah iterasi yang tertentu, yang dinyatakan dalam N,
seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Terminal iterasi i
While loop dan For loop berada di palet Functions»Structures menunjukkan jumlah iterasi yang sudah dilakukan. Ingat iterasi
Pada For loop melakukan eksekusi sebanyak jumlah tertentu. mulai dari nol!
Sedang untuk while loop melakukan eksekusi selama kondisi di
dalam loop benar. ¾ Memiliki terminal iterasi
¾ Berjalan sesuai dengan jumlah terminal count N
While Loops
While loop mengeksekusi semua instruksi di dalam loop sampai
kondisinya SALAH.
Terminal iterasi (terlihat di kiri bawah) berisi iterasi yang sudah
diselesaikan loop ini. Ingat perhitungan dimulai dari NOL. Pada
while loop:
¾ Memiliki terminal iterasi
¾ Paling sedikit satu kali dijalankan
¾ Berjalan sesuai terminal kondisi (ada di kanan bawah)
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 37 HAL: 38
3. Drop or drag additional nodes and then wire Waveform chart – special
numeric indicator that can
display a history of values
Controls >> Graph Indicators
>> Waveform Chart
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 39 HAL: 40
Tugas
Buat program LabVIEW yang digunakan untuk menghitung
jumlah dari 1 hingga N dengan N adalah bilangan integer
n
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 41 HAL: 42
Untuk mengubah tipe plot dilakukan dengan klik sumbu-y »
Formating, diperoleh Chart Properties seperti pada gambar
berikut.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 43 HAL: 44
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 45 HAL: 46
11. Array
Array adalah suatu grup elemen data yang bertipe sama, terdiri
atas elemen dan dimensi. Elemen adalah data yang membentuk
array, sedangkan dimensi adalah ukuran dari array. Suatu array
dapat berukuran lebih dari satu dan dibatasi hingga (231 -1)
elemen dalam tiap dimensinya. Tempatkan objek data ke dalam shell, misalnya kontrol numerik
seperti berikut ini.
Tipe data array dapat berupa numerik, boolean, path, string,
waveform dan cluster.
Ada batasan untuk membentuk array, yaitu:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 47 HAL: 48
Untuk menghubungkan suatu data ke chart atau grafik dapat
menggunakan fungsi Build Array atau Bundle.
Umumnya:
2. waveform chart digunakan untuk single scalar points,
3. waveform graph untuk array dari nilai-nilai sb-y
4. XY graph untuk array dari nilai x dan y.
Perhatikan program berikut ini:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 49 HAL: 50
Dalam grafik ini memperagakan 100 data, mulai dari 20, • Gambar 1, Membuat array dua dimensi
dengan delta 0.5 artinya dari 20s hingga 70s.
Untuk itu perlu membuat format data itu di-bundle, dengan Membuat Plot Multiple
menggunakan fungsi bundle seperti yang ditunjukkan di Sedangkan untuk membuat dua plot dalam satu grafik, dapat
program tsb. dilakukan dengan dua pasangan data dalam satu array. Hal ini
Untuk melihat grafik lebih detail, klik kanan di waveform graph dilakukan dengan fungsi Build Array, seperti ditunjukkan
dan pilih palet Visible Items»Graph dan klik tombol Zoom dalam program berikut ini.
untuk melihat grafik lebih detail lagi.
Sebaliknya bisa juga mengatur skala sumbu-x dengan skala
waktu absolut atau skala relatif, yaitu dengan mengatur
formating. Caranya dengan klik kanan waveform chart dan
pilih Formating.
Membuat Array Dua Dimensi
Dengan membuat loop di dalam loop, maka akan terbentuk
array dua dimensi, seperti yang dilakukan program ini.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 51 HAL: 52
sebanyak 40 data untuk setiap 0.05 s). Selanjutnya dibuat
curve fitting dari data-data tsb, misalnya di-fit dengan orde-5.
Front panel program itu adalah sbb:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 53 HAL: 54
Fungsi diambil dari Function»Mathematics»Fitting»General Mencari Anggota Array yang nilainya lebih
Polynomial Fit.vi, dan gunakan orde 5. besar dari Nilai Threshold tertentu
Grafik XY Buatlah VI yang memiliki dua buah input, yaitu Threshold dan
Input Array. Buat Output Array yang merupankan subset dari
Contoh Membuat Lingkaran dengan Waveform Graph XY,
Input Array, namun lebih besar dari nilai Threshold.
dilakukan dengan front panel dan blok diagram sbb:
a. Buatlah sub-VI untuk menghasilkan Output Array
yang merupakan subset dari Input Array.
b. Buatlah Input Array-nya berasal dari bilangan
random.
Membuat SubVI DiatasThreshold.vi
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 55 HAL: 56
2. Buat VI yang menghasilkan array 2D yang terdiri atas 3
baris dan 10 kolom dari bilangan random. Buatlah plot dari
masing-masing baris untuk bilangan random itu, seperti
yang ditunjukkan oleh front panel berikut.
Programnya
Latihan:
1. Buatlah program untuk membalikan urutan dari suatu 12. Cluster
array terdiri atas 100 bilangan random, artinya array[0]
menjadi array[99], array[1] menjadi array[98], dst. Cluster adalah struktur data yang meng-grup-kan sekumpulan
Gunakan fungsi yang tersedia pada palet Function»Array. data menjadi satu kesatuan. Berbeda dengan array, data yang
digrupkan dapat berlainan jenis. Cluster mirip dengan struct
pada bahasa C, atau record di Pascal.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 57 HAL: 58
Elemen dari cluster harus semuanya kontrol atau semuanya
indikator.
Cluster dapat dibayangkan sebagai sekumpulan kawat individu
yang dikemas menjadi satu kabel.
Contoh:
a. Informasi error: grup dari flag error, kode error dan sumber
dimana error itu terjadi,
b. Informasi peminjam: grup dari nama pengguna, nomor ID,
alamat, dll.
c. Informasi mahasiswa, Setelah daerah untuk cluster berada di front panel, selanjutnya
d. dll dibuat komponen-komponen penyusun cluster itu.
Membuat Cluster Misalnya suatu cluster dengan nama Struktur Nama, yang terdiri
atas Nama, Umur, Sex dan Alamat. Untuk meng-akses ke
Untuk membuat cluster, pilih Control|Array,Matrix...& masing-masing objek (field) dalam cluster digunakan fungsi
Cluster|Cluster dan drag ke front panel, seperti yang dilakukan unbundle. Ada dua macam unbundle, yaitu:
pada gambar berikut.
a. unbundle
b. unbundle by name
Seperti yang dilakukan sbb:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 59 HAL: 60
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 61 HAL: 62
besaran volt ditampilkan dalam besaran Fisika yang bersesuaian, 2. Buat subVI yang memiliki dua input dan satu output, yang
seperti ditunjukkan pada program berikut. Front panelnya: inputnya adalah “Threshold” dan “Array Input”, sedang
outputnya adalah “Output Array”. Output array ini
digunakan untuk menyimpan nilai-nilai input yang lebih
besaran dari nilai Threshold dan simpan dalam file “Array
over threshold.vi”. Testlah program ini dengan
menggunakan bilangan random dan nilai thresholdnya 0,5.
Error Cluster
Dalam menjalankan program I/O mungkin saja ada kesalahan.
Hampir semua fungsi I/O akan memberikan informasi kesalahan
Sedangkan blok diagramnya:
dalam bentuk Error cluster.
Error cluster ini digunakan untuk menangani error yang
mungkin muncul dalam program VI, sehingga akan diketahui
sumber kesalahan program itu. Terutama untuk operasi I/O
seperti operasi file, operasi serial, akusisi data dan operasi
komunikasi lainnya.
Error cluster berada di Controls»Array, Matrix & Cluster ,
seperti berikut ini.
Latihan
1. Buat program VI yang menggunakan Formula Node untuk
menghitung persamaan:
y1 = x 3 + x 2 + 5
y2 = m × x + b Struktur data error cluster terdiri atas: status, code, dan source.
Ingat masing-masing formula dipisahkan dengan tanda (;), Status: nilai boolean yang melaporkan ada/tidaknya
tulis programnya dalam nama file Solusi Persamaan.vi. kesalahan, jika ada kesalahan akan bernilai TRUE.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 63 HAL: 64
Code: kode numerik dari kesalahan, bernilai bukan 0 jika
ada kesalahan.
Source: string yang mengidentifikasi dimana kesalahan itu
terjadi.
Penanganan Error dengan Cluster
LabVIEW tidak menangani kesalahan secara otomatis.
Untuk menangani kesalahan LabVIEW menggunakan model
dataflow, untuk itu perlu menghubungkan semua fungsi VI,
mulai dari awal hingga akhir, seperti berikut ini.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 65 HAL: 66
Contoh Error Clusters dan Error Handling Sequence Structures
1. Buatlah program VI yang menghitung akar dari suatu Struktur sekuen digunakan untuk mengeksekusi diagram secara
bilangan. Jika bilangan itu ≥ 0, akan menghitung nilai sekuensial, misalnya untuk menghitung selang waktu. Struktur
akarnya, sedangkan jika bilangan itu < 0 akan sekuen ini mirip dengan frame pada film
memperagakan error cluster, dengan kode salah 1001, dan
sumber kesalahaannya adalah “Akar.vi” Contoh:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 67 HAL: 68
diperoleh dari nilai sebelumnya. Hasilnya diperagakan di Selang
Waktu.vi
Formula Nodes
Seringkali menulis program secara text-based lebih diinginkan
dibandingkan dengan icon-based. LabVIEW menyediakan text-
based programing dengan memanfaatkan Formula Node.
Formula Node dipilih dari palet Structure|Formula Node.
Untuk menambahkan variabel dilakukan dengan klik kanan dan
pilih Add Input atau Add Output.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat
menggunakan Formula Node, yaitu:
Variabel bersifat case sensitive,
Antar statement diakhiri dengan titik-koma, Dan programnya:
Latihan Formula Node
y = ( x × sin( x) )
2
3. Buatlah kurva dengan menggunakan
formula node.
Caranya:
Buat waveform graph di front panel
Buat formula node di block diagram
Program ini ditunjukkan pada Grafik Dgn Formula Node.vi
Tulis fungsi yang hendak dibuat di formula node,
selanjutnya buat “Add Input” dan “Add Output” di 14. String
formula node tsb. Dan tuliskan semua variabel input dan String adalah sekumpulan ASCII karakter, biasanya digunakan
outputnya. untuk mengirim pesan ke atau dari instrumen. Untuk mengakses
Front panelnya sbb: string dilakukan dari palet Control»String&Path.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 69 HAL: 70
Ada beberapa tipe tampilan string yang dapat dipilih, yaitu Contoh pemakaian string ditunjukkan pada Latihan string.vi
dengan cara meng-klik kanan di string kontrol atau indikator di berikut ini.
front-panel, yaitu tampilan: Normal, kode ‘\’, password dan
heksa.
Kode Intepretasi
\b backspace (\08)
\s space (\20)
\r return (\0D)
\n newline (\0A)
\t tab (\09)
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 71 HAL: 72
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 73 HAL: 74
Operasi file tingkat menengah, Menulis dan Membaca file ‘LabVIEW
Operasi file tingkat rendah (Adv file function) Measurement’ (*.lvm)
Perlu diingat bahwa file yang dilewatkan dapat berupa data Fungsi yang tersedia di LabVIEW untuk menulis file *.lvm
biner, text maupun spreadsheet. sebenarnya melibatkan operasi:
Contoh menulis ke file. • Membuka,
Misalnya hendak memodifikasi program Latihan string.vi, • Menulis,
Variabel string “Tampilan Gabungan” tidak ditampilkan ke
• Menutup,
layar melainkan hendak disimpan ke file. Untuk mengubahnya
dilakukan sbb: • Penanganan kesalahan.
Perhatikan program berikut ini:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 75 HAL: 76
Kalau data suhu hendak disimpan dalam format data string, bisa
dilakukan dengan menggunakan program berikut ini.
Perhatikan bahwa dalam membaca file akan berhenti jika ada
kesalahan pada file tsb (status) atau data sudah habis (EOF).
Untuk menulis file dengan format spreadsheet dilakukan dengan
menggunakan fungsi Write To Spreadsheet File.vi
yaitu:
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 77 HAL: 78
Katakan saja hendak mem-plot multi-fungsi (misalnya sinus,
cosinus dan white noise). Ketiga fungsi ini hendak ditampilkan
grafik dan disimpan dalam satu file. Untuk menyimpannya ke
dalam format spreadsheet bisa menggunakan fungsi Write To
Spreadsheet File.vi, namun sebelumnya data-data
multi-fungsi tadi perlu di-transpose terlebih dahulu. Programnya
ditunjukkan sbb: (Contoh Spreadsheet.vi)
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 79 HAL: 80
string “Normal” atau “Over” dari setiap data pengukuran
berdasarkan batas yang ditentukan.
e. Setelah Akusisi data selesai, buat plot kurva suhu dan
kurva fitting-nya, tampilkan nilai maksimum, minimum
dan rata-rata.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya
HAL: 81 HAL: 82
Latihan
1. Buat VI untuk menghasilkan bilangan random 3 kolom 100
baris, untuk ditulis dalam format spreadsheet seperti
ditunjukkan pada gambar berikut.
Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Instrumentasi Maya