Anda di halaman 1dari 20

KONTROL NUMERIK / Numerical Control (NC)

Pengertian NC

Kontrol numerik [Numerical Control atau NC] adalah pengontrolan mesin perkakas menggunakan pita berlobang (punched tape) atau program. Mesin-mesin ini dapat secara otomatis memotong dan membentuk benda-kerja tanpa operator manusia. Suatu part program merupakan sekumpulan data numerik yang diperlukan untuk menghasilkan suatu komponen.

Perkembangan Mesin NC

Pada 1947, Parson mengemukakan ide pembuatan kurva data 3axis secara otomatis dan menggunakan data untuk mengkontrol mesin. Parson menggunakan punched card untuk mengontrol posisi mesin. Pada 1949, Parson dan U.S. Airforce menciptakan prototipe programmable milling machine. Pada 1952, awal mulanya ditampilkan mesin milling NC threeaxis Cincinnati Hydrotel. Era 1960-an, mulai dipelajari oleh U.S. Airforce untuk merancang komponen pesawat terbang. Kemampuan ini dapat menghemat biaya untuk pemesinan presisi berbentuk contour. Dewasa ini, pasaran mesin NC di Amerika masih di dominasi oleh mesin buatan Jepang.

Komponen Dasar Sistem NC


NC terdiri atas komponen dasar, yaitu : Machine Control Unit (MCU) MCU terdiri atas : - Data processing unit (DPU), yang memproses pembacaan coded data dari tape atau media lain dan meneruskan informasi (arah gerakan, feed, dan kontrol fungsi tambahan) setiap axis ke CLU. - Control-loops unit (CLU), mengoperasikan mekanisme gerakan mesin, menerima isyarat feed back tentang posisi aktual dan kecepatan gerak setiap axis dan menginformasikan kapan operasi pemesinan selesai dikerjakan. Mesin Perkakas

DPU dan CLU

Data processing unit (DPU), terdiri dari : - Perangkat data-input seperti paper tape reader, magnetic reader, RS232-C port dan lainnya. - Data reading circuits dan parity-checking logic. - Decoding circuits untuk pembahagian data bagi pengontrolan axis. Control-loops unit (CLU), terdiri dari : - Suatu fungsi interpolator untuk memerintahkan perintah machinemotion antara data titik-titik bagi gerakan tool. - Perangkat position-control-loops untuk semua gerakan axis (setiap axis mempunyai control-loops terpisah). - Velocity-control loops, memerlukan kontrol feed. - Deceleration dan backslash takeup circuits - Kontrol untuk fungsi tambahan (coolant on/off, perubahan roda-gigi dan spindle on/off)

Klasifikasi Sistem NC
Berdasarkan Struktur Kontroler : 1. Hardware-Based NC 2. CNC 3. DNC Berdasarkan Tipe Mesin : 1. Point to Point 2. Contouring Berdasarkan Tipe Loop Kontrol : 1. Loop terbuka 2. Loop tertutup Berdasarkan Metode Pemrograman : 1. Pertambahan 2. Absolut

Klasifikasi Sistem NC (1)


Bedasarkan struktur kontroler : NC (Numerical Control) Semua fungsi kontrol merupakan hardware dengan fasilitas memori, fasilitas interpolasi, tool offsets yang terbatas. Karena memori yang terbatas, maka untuk pengerjaan benda kerja yang kompleks diperlukan eksternal program (seperti tape punch dan disket) yang dibaca sejalan dengan pengerjaan benda kerja. CNC (Computerized Numerical Control) CNC merupakan pengembangan NC dengan memanfaatkan memori penyimpan program kapasitas besar dan diintegrasikan dengan kontrol berupa mikroprosesor atau mini komputer. DNC (Direct Numerical Control) Pada sistem DNC, komputer pusat mengontrol beberapa machining cell. Tiap machining cell terdiri atas beberapa mesin CNC sebagai media dialog antar mesin dengan komputer pusat dan robot untuk loading (memasang) dan unloading (menurunkan) benda kerja.

Klasifikasi Sistem NC (2)


Bedasarkan tipe mesin : Point to point
-

Contoh sederhana : mesin drilling Operasi: Bahan kerja dipindahkan menuju cutting tool sampai mencapai posisi numerik yg ditetapkan. Cutting tool melaksanakan operasi yg diperintahkan dgn aksis diam. Sampai tugas diselesaikan, bahan kerja berpindah ke titik berikutnya dan siklus diulangi. Sistem hanya membutuhkan penghitung posisi utk mengontrol posisi akhir tool sampai mencapai titik yg akan dilubangi. Jalur dari titik awal sampai posisi akhir tidak dikontrol

Contouring
-

Contoh : mesin milling Semua axis dapat bergerak secara simultan dengan kecepatan yang berbeda. Ketika arah nonlinear dibutuhkan, kecepatan aksial berubah, bahkan dlm segmen. Posisi cutting tool pada akhir setiap segmen bersama dgn rasio antara kecepatan aksial menentukan kontor yang diinginkan, dan pada waktu yang bersamaan, umpan resultan juga mempengaruhi penyelesaian permukaan. Kesalahan kecepatan pada satu aksis akan menyebabkan kesalahan posisi jalur pemotong, karena itu sistem harus memuat loop kontrol posisi kontinu sebagai tambahan terhadap penghitung posisi.

Kelebihan & Kekurangan NC/CNC


Kelebihan

Kekurangan

Fleksibilitas penuh ketelitian tinggi Waktu proses lebih singkat Dimensi bentuk (contour) pemotongan bisa lebih banyak Penyesuaian mesin mudah, membutuhkan waktu lebih singkat dibanding metode permesinan lainnya Tdk membutuhkan operator keahlian tinggi dan berpengalaman

Investasi awal tinggi Pemeliharaann lebih kompleks : membutuhkan teknisi pemeliharaan spesial Dibutuhkan Part programmer dengan keahlian tinggi dan terlatih

Perkakas dengan Varian CNC

Mesin Bor EDM Mesin Bubut Mesin Miling CNC pengukir kayu Turret Punch Mesin pembengkok kawat

Pemotong foam kawat panas Pemotong Plasma Pemotong Jet Air Pemotong Laser Oxy-fuel Penghalus permukaan Grinder Silindris

ROBOT INDUSTRI

Pengertian Robot

Kata Robot berasal dari bahasa Czech, robota, yg berarti pekerja. Menurut Computer Aided Manufacturing Internasional (CAM-I) : Robot adalah peralatan yang mampu melakukan fungsi-fungsi yang biasanya dilakukan oleh manusia, atau peralatan yang bekerja dengan intelegensi yang mirip dengan intelegensi manusia Menurut Robotics Institute of America (RIA) : Robot adalah peralatan manipulator yang mampu diprogram, mempunyai berbagai fungsi yang dirancang untuk memindahkan barang, komponen-komponen, peralatan atau alat-alat khusus melalui berbagai gerakan terprogram untuk melasanakan berbagai pekerjaan Dari berbagai definisi terdapat beberapa persamaan, yaitu : - Programmable (dapat diprogram) - Automatic (otomatis) - Manipulator (sebagai perangkat pemanipulasi) - Humanlike (mempunyai kemiripan dengan manusia)

Komponen Utama Robot

Kontroler berfungsi sebagai pengatur seluruh komponen dalam membentuk fungsi kerja. Manipulator Manipulator adalah bagian mekanik yang dapat difungsikan untuk memindah, mengangkat dan memanipulasi benda kerja. Elemen-elemen dasar sebuah manipulator dapat berupa lengan-lengan yang saling dihubungkan oleh suatu sambungan (joint) secara mekanik. Sensor Sensor adalah komponen yang berfungsi sebagai pemberi informasi tentang berbagai keadaan atau kedudukan dari bagian-bagian manipulator. Aktuator

Manipulator

Sensor

Aktuator

Kontroler : Komputer, PLC, Mikrokontroler

Komponen Utama : Kontroler

Kontroler merupakan bagian utama dari sebuah robot yang dipergunakan untuk mengendalikan setiap gerakan mekanik dari masing-masing bagian robot. Kontroler robot memiliki fungsi berikut : - Menginisialisasi dan menghentikan gerakan tiap bagian manipulator dengan teratur pada posisi yang diinginkan. - Menyimpan koordinat dari posisi dan data gerakan yang teratur pada fasilitas memori. - Memungkinkan robot untuk berkomunikasi dengan perangkat luar, misalnya dengan komputer.

Komponen Utama : Manipulator


Secara klasik konfigurasi manipulator dapat dibagi dalam 4 Kelompok, yaitu :
Polar Konfigurasi ini cukup tegar karena sambungan lengan dan gerakan maju mundur secara mekanik sangat kokoh Silindris Mempunyai jangkauan berbentuk selinder yg lebih baik. Cartesian paling kokoh dalah hal tugas mengangkat beban Sendi-lengan ( Joint-arm ) Paling populer untuk tugas-tugas reguler di dalam pabrik

Konfigurasi Manipulator

Konfigurasi Polar

Konfigurasi Sendi Lengan

Konfigurasi Manipulator

Konfigurasi Silinder

Konfigurasi Cartesian

Klasifikasi Robot
Klasifikasi Robot Berdasarkan pemakainya : - Robot Industri Berdasarkan bentuknya : - Fixed robot

- Robot Militer
- Robot Medis - Robot Laboratorium - dll Berdasarkan Sistem Kendali : - Robot kendali servo - Robot kendali non-servo

- Mobile robot
- Bug robot - Humanoid - Kombinasi

Bentuk Robot

Fixed robot

bug robot

Mobile robot

Humanoid robot

Keuntungan Penggunaan Robot Industri

Peningkatan produktivitas - Jam kerja pabrik bertambah - Mudah melakukan pergantian alat - Otomasi skala kecil dapat diwujudkan Kestabilan dan peningkatan kualitas produk - Variasi hasil produksi berkurang - Jam kerja mendekati 24 jam/hari, dikurangi waktu pergantian pekerja Peningkatan dalam manajemen produksi - Berkurangnya masalah personalia sebagai akibat berkurangnya tenaga kerja - Mengatasi masalah kurangnya tenaga kerja terampil Lingkungan kerja yang manusiawi - Pekerja tidak tidak perlu melakukan pekerjaan berbahaya - Tidak bekerja secara monoton Penghematan sumber daya - Penghematan material dan suku cadang - Kesehatan karyawan meningkat - Keselamatan kerja dan penghematan biaya perawatan terus membaik

Anda mungkin juga menyukai