Anda di halaman 1dari 41

Daftar isi

Halaman
Kata Pengantar
Daftar isi

Pengenalan PLC

Percobaan 1. Pengendali PID ..

Percobaan 2. Pengendali PID Menggunakan Simulink 11


Percobaan 3. Pengoperasian Macam - macam Kontrol Relay,
Timer, Counter & Clock .

16

Percobaan 4. Pengoperasian Macam - macam Kontrol Comparator ...

19

Percobaan 5. Aplikasi Rangkaian Kontrol DOL & Start / Delta ...

22

Percobaan 6. Aplikasi Rangkaian Kontrol Putar Kanan Kiri

...

25

Percobaan 7. Aplikasi Rangkaian Kontrol Traffic Light Penyebrangan ..

28

Percobaan 8. Aplikasi Rangkaian Kontrol Traffic Light Perempatan ..

31

Percobaan 9. Aplikasi Rangkaian Kontrol Sorting Konveyor ..

33

Lampiran : Jawaban tugas percobaan 5 s/d percobaan 10

Daftar Pustaka (PLC Zelio type SR2A201BD merk Scheneider Electric)

PENGENALAN PLC (ZELIO SMART RELAY)


Pengertian
Sebuah programmable logic controller (PLC) atau pengontrol yang dapat diprogram
adalah komputer digital yang digunakan untuk otomatisasi dari elektromekanis proses,
seperti kontrol dari mesin pada pabrik perakitan , wahana hiburan, atau lampu .

PLC

digunakan di banyak industri dan mesin. Tidak seperti komputer untuk keperluan umum,
PLC dirancang untuk beberapa masukan dan pengaturan output, suhu, kekebalan terhadap
gangguan listrik, dan ketahanan terhadap getaran dan dampak.
Dengan adanya PLC ini, akan dapat menyederhanakan dan mempersingkat waktu
pengerjaan suatu rangkaian. Dan lagi akan mengurangi
tambahan seperti (relay , Timer,

jumlah komponen-komponen

counter,dll), karena didalam PLC ini sudah terdapat

beberapa komponen tambahan sehingga kita dapat meranggkainya dalam bahasa


pemrograman yaitu Ladder Diagram
.
Adapun Karakteristik dari PLC (type SR1-B201BD) adalah sebagai berikut :
No
1.
2.
3

Spesifikasi
Type
Suplai tegangan
Arus Input

Jumlah Input

5
7
8
9

Input status (tegangan)


Jumlah output
Output status
Bahasa Program

Keterangan
SR1-B201BD
24 VDC
130 Ma
Digital Input : 9 (I1I9)
Analog Input : 3 (IA..IC)
24 VDC
Output : 8 (Q1..Q8)
NO, 220VAC / 8A
Ladder / FDB

Bagian PLC
Dari tampilan depan, PLC ini terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi
masing-masing sesuai program pada PLC tersebut. Berikut adalah contoh tampak depan
untuk

Keterangan Bagian PLC :


1.
2.
3.
4.
5.
2

Lubang untuk dudukan baut.


Terminal power suplai (VAC / VDC).
Layar tampilan program (LCD).
Terminal Input (Digital).
Terminal Input (Analog)

6. Terminal untuk kabel ke PC


7. Tombol Shift
8. Tombol Menu/OK
9. Terminal Output
10. Tombol Navigasi / Z key

Keterangan Display LCD :


1.
2.
3.
4.
5.

Indikator Input status.


Indikator mode RUN dan Stop.
Indikator parameter (tanggal, jam, menit)
Indikator Output status
Indikator tombol Z key

Wiring Diagram
Pada tampilan ini akan diberika cara merangkai komponen tambahan dengan PLC,
yaitu Power suplai, Input dan Output.

Disamping ini adalah wiring diagram untuk


merangkai power suplai,Input Digital dan Output
(Q).
Disamping ini adalah wiring diagram
merangkai power suplai dan Input Analog.

untuk

Penggunaan Soft ware Zelio


Setelah mengenal bagian-bagian dan cara wiring dari PLC (Zelio), berikut adalah cara
penggunaan soft ware (program) dari PLC zelio.

1) Tekan gambar

2x

2) Setelah masuk program, maka akan muncul. Tekan Creat New Program untuk
memulai program,atau tekan File dan pilih New.

: Membuat program baru


: Membuka program yang sudah tersimpan di folder PC
: Membuka program yang pernah digunakan
: Mendownload program dari modul
: Menampilkan display dari modul, pada saat PC terhubung dengan modul
: keluar dari program

3) Kemudian pilih modul yang akan di pakai untuk simulasi


(1). 10/12_I/O_Without _ Extension.
(2). 10/12_I/O_Without_Screen_Without_Extension
(3). 20_I/O_Without_Extension.
(4). 20_I/O_Without_Screen_Without_Extension.
(5). 10_I/O_With_Extensions.
(6). 26_I/O_With_Extensions.

4) Setelah dipilih modul yang akan terpakai, maka akan muncul (seperti dibawah). Lalu
pilih tipe modul yang akan dipakai. Kemudian tekan Next.

5) Selanjutnya pemilihan program yang akan digunakan (Ladder atau FLD). Kemudian
tekan Next. Dan akan muncul layar untuk membuat rangkaian. Untuk pemilihan
symbol Ladder, dapat menekan Icon Display lalu pilih Ladder Symbol.

Penjelasan Toolbar & Fungsi komponen


Setelah kita memilih bahasa pemrogramannya yaitu Ladder, kemudian kita harus
mengetahui fungsi dari beberapa Toolbar, posisi komponen, cara untuk simulasi program
dan lainnya.
(1) (2) (3)
(2) 3)

(7)

(4) (5)
(4)

(5)

(8)

(6)

(11) (12) (13) (14)

(6)

(9)

(10)

(15) (16)

(17) (18)

Keterangan :
1) New create, untuk membuat halaman baru dengan mengulang proses pemilihan modul.
2) Open Folder, untuk membuka file yang sudah tersimpan pada computer.
3) Save, untuk menyimpan hasil dari rangkaian maupun simulasi.
4) Prog. Consistency, untuk memeriksa hasil dari rangkaia yang dibuat. Apabila ada
kesalahan atau komponen yang tidak terhubung,maka icon ini berwarna merah.
5) Help, icon untuk membuka keterangan bantuan untuk semua komponen.
6) Zoom, untuk memperbesar atau memperkecil tampilan.
7) Zelio entry, merubah tampilan menjadi front modul
8) Ladder entry, tampilan program menjadi rangkaian Ladder.
9) Configuration, menampilkan tabel dari beberapa komponen (Timer, Clock, Counter).
Disini ditampilkan komponen yang dipakai, label, type, penghitungan dan keterangan.
10) Text, menampilkan keterangan fungsi dari semua komponen yang digunakan.
11) Edit, untuk merubah rangkaian setelah melakukan simulasi.
12)Simulation, melakukan simulasi pada rangkaian.
13)Monitoring, menampilkan display depan modul dengan menghuungkan PC ke modul.
14) Zelio, apabila simulasi bekerja maka icon ini akan berputar.
15)Pause, untuk menunda simulasi pada saat simulasi bekerja.
16)Mains fail, untuk menghentikan rangkaian dengan memutus sumber rangkaian pada
saat simulasi bekerja.
6

17)Run, untuk menjalankan simulasi rangkaian dengan ditandai icon akan berwarna hijau.
18)Stop, untuk menghentikan simulasi rangkaian dengan ditandai icon akan berwarna
merah.

Zelio entry

Ladder entry

Configuration

Text entry

PERCOBAAN 1

Pengendali PID
1. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu mengenal Pengendali PID
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Pengendali PID
3. Mahasiswa mampu menggunakan Pengendali PID dalam pengendalian sistem
kendali
7

2. Dasar Teori
PID Controller
PID Controller merupakan salah satu jenis pengatur yang banyak digunakan.Selain itu
sistem ini mudah digabungkan dengan metoda pengaturan yang lain seperti Fuzzy dan
Robust. Sehingga akan menjadi suatu sistem pengatur yang semakin baik Tulisan ini
dibatasi pada sistem dengan Unity Feedback System, yang gambarnya sebagai berikut,

Controller
: Pengendali yang memberikan respons untuk memperbaiki respons.
Plant
: Sistem yang akan dikendalikan.
PID Controller memiliki transfer function sebagai sebagai berikut :

PID Controller sebenarnya terdiri dari 3 jenis cara pengaturan yang saling dikombinasikan,
yaitu P (Proportional) Controller, D (Derivative) Controller, dan I (Integral) Controller. Masingmasing memiliki parameter tertentu yang harus diset untuk dapat beroperasi dengan baik,
yang disebut sebagai konstanta. Setiap jenis, memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing, hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Parameter-parameter tersebut, tidak bersifat independen, sehingga pada saat salah


satu nilai konstantanya diubah, maka mungkin sistem tidak akan bereaksi seperti yang
diinginkan. Tabel di atas hanya dipergunakan sebagai pedoman jika akan melakukan
perubahan konstanta. Untuk merancang suatu PID Controller, biasanya dipergunakan
metoda trial & error. Sehingga perancang harus mencoba kombinasi pengatur beserta
konstantanya untuk mendapatkan hasil terbaik yang paling sederhana.
MatLab dari Mathworks, Inc. Software ini dilengkapi dengan berbagai toolbox yang
memudahkan pemakai untuk melakukan perhitunganperhitungan tertentu. Bahkan saat ini
sudah dikembangkan toolbox khusus untuk simulasi yang diberi nama Simulink.
Aplikasi MatLab dalam bidangpengaturan dilengkapi Control Toolbox.Toolbox ini
sudah dilengkapi dengan berbagai macam fungsi pendukung yang dipergunakan dalam
analisa sistem kontrol. Beberapa fungsi pendukung yang sering dipergunakan untuk
menganalisa suatu sistem adalah : feedback, step, rlocus, series, dll. Untuk menganalisa
suatu sistem, software hanya memerlukan masukan berupa transfer function yang ditulis
dalam Laplace Transform (dalam s-domain) atau matriks. Untuk selanjutnya, pemakai tinggal
memilih analisa yang akan dipergunakan. Tulisan ini akan membahas penggunaannya
secara khusus untuk merancang PID Controller pada suatu sistem.
Sebagai contoh, suatu sistem kontrol memiliki transfer function sebagai berikut :
8

Dengan kriteria perancangan sebagai berikut :


1. memiliki rise time yang cepat
2. overshoot sekecil mungkin
3. tidak memiliki steady state error.
Dari fungsi di atas, maka parameter - parameter yang dimasukkan berupa koefisien
pembilang dan penyebutnya. Biasanya dipergunakan variabel num untuk pembilang danden
untuk penyebut. Kedua nama variabel tersebut tidak mutlak, jadi penggunaan nama variabel
yang lain juga diperbolehkan. Setelah itu komputer sudah siap untuk menganalisa sistem
kontrol.
Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah memilih jenis input yang akan
dimasukkan ke dalam sistem. Input ini bisa berupa step, pulse, ramp, sinus,dan sebagainya.
Sebagai dasar analisa akan diperlunakan fungsi step.
1. Open Loop
Fungsi dasar yang akan sering dipergunakan adalah step, dengan syntax :
step(num,den,t) untuk s-domain ataustep(A,B,C,D) untuk state space. Fungsi ini
menghasilkan gambar respon sistem bila diberi input unit step dalam tdomain.
num = [1];
den = [1 10 20];
step(num,den)
title(Open LoopResponse)

2. Proportional Controller
Dari tabel 1 diketahui bahwa P Controller dapat mengurangi rise time, menambah
overshoot, dan mengurangi steady stateerror. Closed-loop transfer functionsistem di atas
dengan menggunakan P Controller adalah sebagai berikut :

Misal, diambil konstanta Kp = 300, maka :


Kp = 300;
num = [Kp];
den = [1 10 20+Kp];
t = 0 : 0.01 : 2;
step(num,den)
title(Closed-Loop Step Kp = 300)
3. Proportional-Derivative Controller
Closed-Loop transfer function sistem di atas dengan PD Controller adalah :

Misal, Kp = 300 dan Kd = 10, maka :


Kp = 300;
Kd = 10;
num = [Kd Kp];
den = [1 10+Kd 20+Kp];
t = 0 : 0.01 : 2;
step(num,den)
title(Closed-Loop Step
Kp=300 Kd=10)
4. Proportional-Integral Controller
Closed-Loop transfer function sistem di atas dengan PD Controller adalah :

Integral Controller memiliki karakteristik mengurangi rise time, menambah overshoot


dan setling time, serta menghilangkan steady state eror (karakteristik ini tidak dimiliki oleh
jenis yang lain).
Misal, Kp = 30 dan Ki = 70, maka :
Kp = 300;
Ki = 70;
num = [Kp Ki];
den = [1 10 20+Kp Ki];
t = 0 : 0.01 : 2;
step(num,den)
title(Closed-Loop Step
Kp=30 Ki=70)
5. Proportional-Integral-Derivative Controller
Bagian akhir dari simulasi ini adalah PID Controller, yang memiliki transfer function
untuk sistem di atas adalah :

Kp = 350;
Ki = 300;
Kd = 50;
num = [Kp Ki Kd];
den = [1 10+kd 20+Kp
Ki];
t = 0 : 0.01 : 2;
step(num,den)
title(Closed-Loop Step
Kp=350 Ki=300 Kd=50)
10

3. Daftar Peralatan
Percobaan ini menggunakan software MatLab R2009b
4. Gambar Respon Sistem PID
Open Loop

Proportional Controller

Proportional-Derivative Controller

Proportional-Integral Controller

11

Proportional-Integral-Derivative Controller

TUGAS
Buatlah kontrol PID dan analisa menggunakan aplikasi MATLAB R2009b, dengan nilai
awal dan kemudian rubah tiap variabelnya.
1. Open Loop dengan nilai awal :
num=7
2. Proposional dengan nilai awal :
Kp=500
3. Proporsional derivatif
Kp=500
Kd=50
4. Proposional integral
Kp=500
Ki=300
5. Proposional integral derivatif
Kp=500
Ki=300
Kd=50

Percobaan 2
Pengendali PID Menggunakan Simulink
12

1. Tujuan Percobaan
4. Mahasiswa mampu menggunakan simulink dan memahami tiap fungsinya.
5. Mahasiswa mampu mengenal Pengendali PID
6. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Pengendali PID
7. Mahasiswa mampu menggunakan Pengendali PID dalam pengendalian sistem
kendali
2. Dasar Teori
Simulink
Simulink merupakan bagian tambahan dari softwareMatLab ( MathworksInc.).
simulink dapat digunakansebagai sarana pemodelan. Simulasi dan analisa dari sistem
dinamik dengan menggunakan antar muka grafis (GUI).simulink terdiri dari beberapa
kumpulan toolbox yang dapat digunakan untuk analisa sistem linear dan non linier. Beberapa
library yang sering digunakan dalam sistem kontrol antara lain math, sinks dan sources.
Pengendali PID
Pengendali PID ini paling banyak dipergunakan karena sederhana dan mudah dipelajari
serta tuning parameternya. Lebih dari 95%proses di industri menggunakan pengendali ini.
Pengendali ini merupakan gabungan dari pengedaliproportional (P), integral (I), dan
derivative (D). Berikut ini merupakan blok diagram dari sistem pengendali dengan untai
tertutup (closedloop):

Controller
Plant

: Pengendali yang memberikan respons untuk memperbaiki respons.


: Sistem yang akan dikendalikan.

Variabel yang nilai parameternya dapat diatur disebut Manipulatedvariable(MV) biasanya


sama dengan keluaran dari pengendali (u(t)). Keluaran pengendali PID akan mengubah
respon mengikuti perubahan yang ada pada hasil pengukuran sensor dan set point
yangditentukan. Pembuat dan pengembang pengendali PID menggunakan nama yang
berbeda untuk mengidentifikasi ketiga mode pada pengendali ini diantaranya yaitu:

Atau

13

Atau secara umum persamaannya adalah sebagai berikut :

atau dapat pula dinyatakan dengan :

Karakteristik Pengendali PID


Sebelum membahas tentang karakteristik Pengendali PID maka perlu diketahui bentuk
respon keluaran yang akan menjadi target perubahan yaitu :

3. Daftar Peralatan
Percobaan ini menggunakan softwareMatLab R2009b

14

4. Gambar Respon Sistem PID


Proporsional

Proporsionaldan Derivative

Proporsionaldan Integral

Proporsional , Integral dan Derivative

TUGAS
1. Buatlah kontrol P, PD, PI dan PID dengan mengubah tiap nilai pada variabel
menggunakan aplikasi MATLAB R2009b dan Setiap kelompok berbeda !
2. Jelaskan mengapa kontrol I, D dan ID tidak ada !
3. Buatlah kontrol Motor dengan PID menggunakan aplikasi MATLAB R2009b dan
Setiap kelompok berbeda !

PERCOBAAN 3
15

PENGOPERASIAN MACAM-MACAM KONTROL RELAY, KONTROL


TIMER, KONTROL COUNTER & CLOCK

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a) Membuat rangkaian pemrograman dengan diagram tangga (Ladder).
b) Memahami masing-masing komponen yang terdapat didalam program PLC.
c) Menjalankan dan memprogram PLC dengan menggunakan software Zelio soft 2.
2. Dasar Teori
Sebelum menuju suatu rangkaian, maka terlebih dahulu dari fungsi dan tipe
dari masing-masing komponen, diantaranya :
(1)

(2)

(3)

(4)

Penjelasannya sebagai berikut :


(1) Input status (I)
Input ini memiliki 2 tipe, yaitu Digital input (I1,,I9) dan Analog input (IA,.,IC).
Dalam bahasa ladder, input ini dijelaskan sebagai saklar (on/off) dan juga nilai dari
suatu tegangan yang masuk ke sisi analog input (0 10V ). Untuk tipe kontaknya
adalah NO dan NC.
Disamping
komponen

ini

adalah
input

contoh

lambang

status.

Untuk

menggunakannya, hanya menekan lambang


I dan letakkan pada line row diatas.
Pemiliha tipe kontak dengan cara arahkan
krousor ke lambang input, lalu clik kanan
Mouse. kemudian akan muncul Normally
open / Normally close.

(2) Zkey (Tombol modul / Z)


16

Zkey ini hampir sama dengan saklar input, akan tetapi tombol Zkey ini sudah
terpasang pada tampak depan modul. Dan bekerjanya tidak kontinyu melainkan
impulse. Untuk pemilihan kontak NC/NO sama seperti saklar input.

Disamping ini adalah


contoh
symbol
komponen Zkey. Untuk
menggunakannya, hanya
menekan lambang Z dan
letakkan pada line row
diatas.

Tombol Zkey

(3) Relay bantu (M)


Relay bantu merupakan relay tambahan untuk membuat rangkaian. Relay bantu
ini tidak memiiki terminal keluaran, terdiri dari 4 fungsi :

M (Impuls relay), koil relay akan bekerja secara system impulse/sesaat.

[M (Kontaktor relay), koil relay bekerja secara kontinyu/terus-menerus.

sM (set Latcing), maksud dari system latching ini adalah apabila relay
disuplai tegangan sesaat maka koil relayvakan bekerja. Dan untuk
menghentikan koil relay bekerja, maka koil diberi suplai sesaat dan relay
akan tidak bekerja.

RM (Reset), reset digunakan untuk menghentikan kerja relay sehingga


kembali ke awal.

Untuk simbol penggunaan kontak relay, yaitu Normally Open (Mx) dan Normally
Close (mx).

(4) Relay Output (Q)


17

Relay Output merupakan relay keluaran yang dilengkapi terminal koneksi (Q1,
,Q8). Untuk fungsi relay output sama seperti relay bantu,yaitu terdiri dari 4 fungsi
Kontaktor ([Q),Impulse(Q), Latching (SQ) dan Reset (RQ).
Untuk terminal koneksi diaplikasikan ke beban langsung / komponen external
(kontaktor, beban lampu, dll).
3. Daftar Peralatan
a) PLC Zelio Relay

1 unit

e) Pengaman 3 fasa

1 unit

b) Software Zelio

1 unit

f) Power suplai DC

1 unit

c) Saklar

2 unit

g) Lampu

3 unit

d) Pengaman 1 fasa

1 unit

h) Kabel

secukupnya

4. Gambar Rangkaian
Rangkaian komponen Relay Output

Rangkaian komponen Relay Bantu

PENGOPERASIAN MACAM-MACAM KONTROL TIMER


18

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a) Membuat rangkaian pemrograman dengan diagram tangga (Ladder).
b) Memahami masing-masing komponen yang terdapat didalam program PLC.
c) Menjalankan dan memprogram PLC dengan menggunakan software Zelio soft 2.

2. Dasar Teori
Selanjutnya komponen yang dibahas adalah waktu tunda (Timer / TTx),
penjelasannya sebagai berikut :
(1) Timer / Penunda (T)
Timer merupakan komponen yang dilengkapi dengan penunda (T). Untuk Timer
terdiri dari 11 fungsi dan juga terdapat koil (TTx) dan reset (RTx).
1. Active, control held down
Sistem ini bekerja jika koil (TTX) di beri
inputan kontinyu, maka waktu tunda (t) akan
menghitung terlebih dahulu. Setelah waktu
terpenuhi, maka kontak (Tx) bekerja. Dan jika
suplai ke koil (TTx) di putus, maka kontak
(Tx) akan kembali normal.
2. Active, Press to start / stop
Sistem ini bekerja jika koil (TTX) di beri
inputan impulse, maka waktu tunda (t) akan
menghitung terlebih dahulu. Setelah waktu
terpenuhi, maka kontak (Tx) bekerja. Dan jika
koil reset (RTx) diberi input impulse, maka
kontak (Tx) akan kembali normal.

3. Active, Press to start / stop


19

Sistem ini bekerja jika koil (TTX) di beri


inputan, maka kontak (Tx) akan langsung
bekerja. Dan jika koil (TTx) terputus dari
inputan, maka waktu tunda (t) akan mulai
menghitung. Dan jika waktu tunda terpenuhi,
maka kontak (Tx) akan kembali normal.
4. On pulse, one shot
Sistem ini bekerja jika koil (TTX) di beri
inputan impulse, maka kontak (Tx) akan
langsung bekerja begitu juga waktu tunda (t)
akan mulai menghitung. Dan jika waktu tunda
terpenuhi, maka kontak (Tx) akan kembali
normal.
5. Timming after pulse
Sistem ini bekerja jika koil (TTX) di beri
inputan, maka kontak (Tx) dan waktu tunda
(t) belum bekerja. Dan jika koil (TTx)
terputus, maka kontak (Tx) bekerja dan
waktu tunda (t) akan mulai menghitung. Jika
waktu tunda terpenuhi, maka kontak (Tx)
akan kembali normal.
6. Symmetrical flashing
Sistem ini bekerja secara bergantian (ONOFF) jika koil (TTX) di beri inputan, maka
kontak (Tx) dan waktu tunda (t) langsung
bekerja. Dan jika koil (TTx) terputus, maka
kontak (Tx) dan waktu tunda (t) akan kembali
normal.

7. Symmetrical flashing, start/stop on pulse


20

Sistem ini bekerja secara bergantian (ONOFF) jika koil (TTX) di beri inputan impulse,
maka kontak (Tx) dan waktu tunda (t)
langsung bekerja. Dan jika koil reset (RTx)
terhubung ke power suplai , maka kontak
(Tx) dan waktu tunda (t) akan kembali
normal.
8. Timing on addition
Sistem kerja dari timer ini adalah jika koil
(TTX) di beri inputan, waktu tunda (t)
langsung bekerja. Dan jika koil (TTx) terputus
dari inputan, maka waktu tunda (t) akan
berhenti dimana koil (TTx) terputus.
Jika koil (TTx) kembali dihubungkan ke
input, maka waktu tunda melanjutkan sisa
penghitungan sampai (Tx) bekerja. Jika reset
koil (RTx) diberi inputan, maka kontak (Tx)
kembali normal.
9. AC : A/C
Timer ini memiliki 2 waktu penunda yaitu tA
(ON) dan tB (OFF). system kerjanya adalah
jika koil (TTX) di beri inputan, waktu tunda
(tA)

langsung

bekerja.

Apabila

(tA)

tercapai,maka kntak (Tx) bekerja.


Apabila (TTx) terputus dari inputan, maka
waktu tunda (tB) yang bekerja. Setelah (tB)
tercapai dimana koil (TTx) terputus dan Tx
kembali normal.

10. Flasher unit, control held down ansynchronously.


21

Timer ini memiliki 2 waktu penunda yaitu tA


(ON) dan tB (OFF). Sistem ini bekerja secara
bergantian (ON-OFF) jika koil (TTX) di beri
inputan, maka kontak (Tx) dan waktu tunda
(tA) langsung bekerja.
Setelah (tA) terpenuhi,

maka kontak (Tx)

kembali normal dan waktu tunda (tB) bekerja.


Jika terpanuhi, maka (Tx) kembali bekerja
dan (tA) juga bekerja.
11. Flasher unit, press to start/stop.
Sistem ini bekerja secara bergantian (ONOFF) dengan 2 waktu tunda tA dan tB. jika
koil (TTX) di beri inputan impulse, maka
kontak (Tx) dan waktu tunda (tA) langsung
bekerja. Setelah (tA) terpenuhi, maka kontak
(Tx) kembali normal dan waktu tunda (tB)
bekerja.
Jika terpanuhi, maka (Tx) kembali bekerja
dan (tA) juga bekerja).Dan jika koil reset
(RTx) terhubung ke power suplai, maka
kontak (Tx) dan waktu tunda (t) akan kembali
normal.
Untuk simbol penggunaan kontak timer, yaitu Normally Open (Tx) dan Normally
Close (tx).

3. Daftar Peralatan
22

a) PLC Zelio Relay

1 unit

e) Pengaman 3 fasa

1 unit

b) Software Zelio

1 unit

f) Power suplai DC

1 unit

c) Saklar

2 unit

g) Lampu

3 unit

d) Pengaman 1 fasa

1 unit

h) Kabel

secukupnya

4. Gambar Rangkaian
Rangkaian Timer

Tipe sistem Timer

PENGOPERASIAN MACAM-MACAM KONTROL COUNTER & CLOCK


23

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a) Membuat rangkaian pemrograman dengan diagram tangga (Ladder).
b) Memahami masing-masing komponen yang terdapat didalam program PLC.
c) Menjalankan dan memprogram PLC dengan menggunakan software Zelio soft 2.

2. Dasar Teori
Selanjutnya komponen yang dibahas adalah Counter & Clocks penjelasannya
sebagai berikut :
(1) Counter (C)
Counter merupakan salah satu komponen untuk menghitung jumlah suatu benda
sudah bekerja melalui feedback impuls (nilai naik atau nilai mundur). Pada counter
ada 4 bagian, diantaranya :

Koil Upcounter (CCx), merupakan bagian yang menerima impulse dengan


penambahan angka (Upcounting).

Koil Counter Direction (DCx), merupakan bagian yang menerima impulse


dengan pengurangan angka. Dengan syarat pemasangan input untuk (DCx)
paralel dengan (CCx).

Reset Counter (RCx), untuk mereset nilai counter kembali awal.

Kontak counter (Cx), merupakan kontak dari counter.

Dalam system kerjanya ada 2 , yaitu :

Output ON when the present value is reached, yaitu kontak counter akan
bekerja jika mencapai angka yang telah di tentukan.

Output ON when the value reached 0, akan bekerja jika nilai yang
dihasilkan 0.

(2) Clocks (A)

24

Clock digunakan untuk menunda rangkaian dengan waktu harian dan mingguan.
Penggunaannya sama seperti timer, akan tetapi waktunya lebih lama. Berikut
diagram simbol dan penggunaan kontak Clocks, yaitu Normally Open dan
Normally Close.
Dalam system kerjan Clocks ada 4 Channel (apabila dalam satu clock digunakan
beberapa system waktu) , yaitu :

Channel A : bekerja setiap hari Senin Jumat, pada pukul 08.00 s/d 18.00

Channel B : bekerja waktu malam, yaitu setiap hari selasa kamis pada
pukul 22.00 s/d 06.00

Channel C : bekerja pada hari jumat pukul 20.00

Channel D: berhenti bekerja pada hari senin pukul 03.

3. Daftar Peralatan
a) PLC Zelio Relay

1 unit

e) Pengaman 3 fasa

1 unit

b) Software Zelio

1 unit

f) Power suplai DC

1 unit

c) Saklar

2 unit

g) Lampu

3 unit

d) Pengaman 1 fasa

1 unit

h) Kabel

secukupnya

4. Gambar Rangkaian
Rangkaian Counter

25

Tipe Sistem Counter

Rangkaian Clocks

Tipe system Clocks

26

PERCOBAAN 4

PENGOPERASIAN MACAM-MACAM KONTROL COMPARATOR


(Counter & Analog)
1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a) Membuat rangkaian pemrograman dengan diagram tangga (Ladder).
b) Memahami masing-masing komponen yang terdapat didalam program PLC.
c) Menjalankan dan memprogram PLC dengan menggunakan software Zelio soft 2.

2. Dasar Teori
Selanjutnya komponen yang dibahas adalah Comparatos penjelasannya
sebagai berikut :
(1) Counter Comparator (V)
Counter Comparator merupakan counter pembanding antara 2 nilai counter (Cx
dan Cy). Lambang untuk pembandingnya adalah , , , , , dan . Selain itu ada
nilai konstanta yang harus di tentukan. Dan didapat rumus : Cx+x . Cy+y
Untuk contoh perbandingannya sebagai berikut,
Jika Cx : 3, x : 2 dan Cy : 5, y : 2 dengan rumus Cx+x = Cy+y, maka
hasilnya
Cx

Cy

ON

OFF

OFF

OFF

Hasil

ON

Berikut diagram simbol dan penggunaan kontak Counter Comparators, yaitu


Normally Open (Vx) dan Normally Close (vx).
27

(2) Analog Comparator (A)


Analog Comparator merupakan counter pembanding antara 2 nilai Inputan (V1
dan V2)

maupun nilai inputan dengan batas nilai tegangan

yang telah di

tentukan. Lambang untuk pembandingnya adalah , , , , , dan .

Berikut diagram simbol dan penggunaan kontak Analog Comparators, yaitu


Normally Open (Ax) dan Normally Close (ax).
3. Daftar Peralatan
a) PLC Zelio Relay

1 unit

e) Pengaman 3 fasa

1 unit

b) Software Zelio

1 unit

f) Power suplai DC

1 unit

c) Saklar

2 unit

g) Lampu

3 unit

h) Kabel

secukupnya

d) Pengaman 1 fasa

1 unit

4. Gambar Rangkaian
Rangkaian Counter Comparators

28

Rangkaian Analoq

29

PERCOBAAN 5

APLIKASI RANGKAIAN KONTROL DIRECT ON LINE


DAN RANGKAIAN STAR / DELTA

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a) Membuat rangkaian pemrograman dengan diagram tangga (Ladder).
b) Membuat rangkaian DOL maupun Star/Delta dengan menggunakan komponen
tambahan.
c) Menjalankan dan memprogram PLC dengan menggunakan software Zelio soft 2.
2. Dasar Teori
Untuk motor-motor listrik dalam melakukan starting awal memiliki arus yang
sangat besar, dan dalam pengendalian motor tersebut ada 2 metode yaitu Rangkaian
DOL dan Rangkaian Start/Delta. Rangkaian Direct On Line (DOL) merupakan salah
satu metode untuk mengendalikan suatu motor listrik secara langsung tanpa ada
penurunan arus dan dapat dilakukan 2 arah putaran (Dengan rangkaian reverseforward), sehingga untuk rangkaian ini memerlukan kapasitas pengaman dan
kontaktor yang lebih besar dari arus nominalnya (1.5 3In).
Rangkaian Star/Delta merupakan rangkaian yang

efektif untuk melakukan

system pengasutan pada motor induksi, sehingga arus yang dihasilkan hanya 1/3
dari arus starting. Dan untuk pengaman maupun kontaktor kapasitas yang dibutuhkan
tidak terlalu besar.
3. Daftar Peralatan
a) PLC Zelio Relay

1 unit

f) Pengaman 3 fasa

1 unit

b) Software Zelio

1 unit

g) Power suplai DC

1 unit

c) Saklar

2 unit

h) Lampu

3 unit

d) Kontaktor

3 unit

i) Kabel

secukupnya

e) Pengaman 1 fasa

1 unit
30

4. Gambar Rangkaian

5. Cara kerja Rangkaian


Cara kerja rangkaian DOL :
Saat sumber tegangan dialirkan, maka sementara arus tertahan di saklar (S2),
kontak pengunci K1/NO (13-14) dan kontak utama K1/NO. Setelah saklar (S2) ditekan
maka arus menuju koil kontaktor (K1), sehingga kontaktor bekerja. Dengan
bekerjanya kontaktor maka kontak pengunci dan kontak utama akan Close (tertutup),
sehingga saat saklar (S2) dilepas kontaktor dan lampu (LP1) tetap ON.
Jika saklar (S1) ditekan, maka koil kontaktor akan terputus dari tegangan
suplai yang menyebabkan kontaktor (K1) dan lampu (LP) OFF.
Cara kerja rangkaian START / DELTA :
Saat sumber tegangan dialirkan, maka sementara arus tertahan di saklar (S2),
kontak pengunci kontak MCL/NO (13-14). Setelah saklar (S2) ditekan maka arus
menuju koil kontaktor (MCS), lampu (MCS) dan koil Timer (T) sehingga ON. Dengan
bekerjanya kontaktor (MCS) maka kontak pengunci (MCS) akan Close (tertutup),
yang menyebabkan kontaktor dan lampu (MCL) juga ON.
Setelah waktu timer terpenuhi, maka kontak timer mulai bekerja. Sehingga
kontaktor dan lampu (MCS) akan OFF, sedangkan kontaktor dan lampu untuk (MCL)
maupun kontaktor (MCD) bekerja/ON. Apabila saklar (S1) ditekan, maka koil
kontaktor akan terputus dari tegangan suplai yang menyebabkan kontaktor dan lampu
(MCL) maupun (MCD) akan OFF.

31

6. Tugas
Dari pengamatan anda tentang rangkaian control diatas, anda terjemahkan dalam
aplikasi PLC dgn membuat ladder diagram yang bisa disimulasikan dengan trainer yg
sudah disediakan.

PERCOBAAN 6
32

APLIKASI RANGKAIAN KONTROL PUTAR MOTOR KANAN-KIRI

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a) Membuat rangkaian pemrograman dengan diagram tangga (Ladder).
b) Membuat rangkaian putaran kiri dan kanan dengan menggunakan komponen
tambahan.
c) Menjalankan dan memprogram PLC dengan menggunakan software Zelio soft 2.

2. Dasar Teori
Merubah putaran motor induksi 3 fasa prinsip dasarnya adalah merubah dua
fasa (contoh : antara fasa s dengan fasa T), yang semula R-S-T menjadi R-T-S.
Dengan merubahnya, maka arus yang menuju kumparan motor 3 fasa tersebut
mempengaruhi medan magnet pada motor.
Dalam pengaplikasiannya, motor induksi dengan 2 arah putaran banyak sekali
digunakan misalnya mesin bubut, mesin kren, mesin lift dan lainnya.

3. Daftar Peralatan
a) PLC Zelio Relay

1 unit

f) Pengaman 3 fasa

1 unit

b) Software Zelio

1 unit

g) Power suplai DC

1 unit

c) Saklar

3 unit

h) Lampu

2 unit

d) Kontaktor

2 unit

i) Kabel

secukupnya

e) Pengaman 1 fasa

1 unit

4. Gambar Rangkaian
33

5. Cara kerja rangkaian


Cara kerja Rangkaian Reverse - Foward :
Saat sumber tegangan dialirkan, maka sementara arus tertahan di saklar (S1),
saklar (S2), kontak pengunci K1/NO (13-14) dan kontak K2/NO (13/14). Setelah
saklar (S1) ditekan sesaat maka arus menuju koil kontaktor (K1), sehingga kontaktor
K1 dan lampu (L1) bekerja. Dengan bekerjanya kontaktor (K1) maka kontak pengunci
akan Close (tertutup), sehingga saat saklar (S1) dilepas kontaktor (K1) dan lampu
(L1) tetap ON (Reverse).
Jika saklar (S0) ditekan sesaat, maka koil kontaktor (K1) akan terputus dari
tegangan suplai yang menyebabkan kontaktor (K1) dan lampu (LP1) OFF.
Apabila saklar (S2) ditekan sesaat maka arus menuju koil kontaktor (K2),
sehingga kontaktor (K2) dan lampu (L2) bekerja. Dengan bekerjanya kontaktor (K2)
maka kontak pengunci (K2) akan Close (tertutup), sehingga saat saklar (S2) dilepas
kontaktor (K2) dan lampu (L2) tetap ON (Foward).
Jika saklar (S0) ditekan sesaat, maka koil kontaktor (K2) akan terputus dari
tegangan suplai yang menyebabkan kontaktor (K2) dan lampu (LP2) OFF. Dan
apabila saklar (S1) dan saklar (S2) ditekan bersamaan, maka kontaktor tidak ada
yang bekerja.

6. Tugas
34

Dari pengamatan anda tentang rangkaian control diatas, anda terjemahkan dalam
aplikasi PLC dgn membuat ladder diagram yang bisa disimulasikan dengan trainer yg
sudah disediakan.

PERCOBAAN 7
35

APLIKASI RANGKAIAN KONTROL TRAFFIC LIGHT PENYEBRANGAN

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a) Membuat rangkaian pemrograman dengan diagram tangga (Ladder).
b) Membuat rangkaian Trafic Light Penyebrangan dengan menggunakan komponen
tambahan.
c) Menjalankan dan memprogram PLC dengan menggunakan software Zelio soft 2.
2. Dasar Teori
Traffic Light merupakan sarana untuk memudahkan pengaturan pada para
pengendara kendaraan untuk mendapatkan antrian berjalan sesuai urutan yang telah
ditentukan. Traffic Light ditujukan agar kendaraan dapat berjalan dengan tertib dan
lancer sesuai lampu indikator yang memberikan tanda kapan harus berhenti, kapan
harus hatihati, dan kapan harus berjalan. Jadi, pada umumnya traffic light merupakan
peraturan yang harus ditaati oleh semua pemakai jalan agar arus lalu lintas tidak
macet. Biasanya traffic light dipasang dipenyebrangan jalan, pertigaan jalan,
perempatan, simpang lima, dan sebagainya.
Dalam mendukung pengaturan lampu lalu lintas tersebut diperlukan koponenkomponen yang bekerja sesuai program yang telah ditentukan. Untuk itu dengan
adanya modul PLC ini, diharapkan dapat mempermudah dan menyederhanakan
rangkaian sesuai program yang ditentukan.
3. Daftar Peralatan
a) PLC Zelio Relay

1 unit

e) Power suplai DC

1 unit

b) Software Zelio

1 unit

f) Lampu

8 unit

c) Saklar

1 unit

g) Kabel

secukupnya

d) Pengaman 1 fasa

1 unit

4. Gambar Rangkaian
36

Rangkaian Traffic Light Penyebrangan

5. Cara kerja rangkaian


Cara kerja Rangkaian Trafic light Penyebrangan :
Dalam kondisi normal, lampu Hijau (H1) dan Lampu merah (H5)menyala Saat
saklar (S1) ditekan sesaat maka arus menuju koil kontaktor (K1), sehingga lampu
merah (H5) tetap menyala dan lampu kuning (H2) menyala berkedip sedangkan
lampu hijau (H1) padam. Dengan bekerjanya kontaktor (K1), maka timer (KT1) mulai
menghitung. Selain itu Timer (KT2) juga bekerja untuk menyalakan lampu kuning
berkedip.
Setelah Timer (KT1) mencapai waktunya, maka kontak (KT2) bekerja. Dengan
bekerjanya (KT2), maka Timer (KT3), Lampu Merah (H3) dan lampu hijau (H4)
bekerja. Sedangkan lampu merah (H5) dan lampu kuning (H2) akan padam.
Apabila timer (KT3) mencapai waktu yang di tentukan, maka timer (KT4), timer
(KT2), lampu kuning (H2) dan lampu merah (H5) bekerja sedangkan lampu hijau (H4)
padam. Pada saat timer (KT4) mencapai waktunya, maka kontak (KT4) akan
memutus suplai tegangan ke koil kontaktor (K1) yang menyebabkan sistemkembali ke
awal, yaitu lampu merah (H5) dan lampu hijau (H1) menyala.

6. Tugas
Dari pengamatan anda tentang rangkaian control diatas, anda terjemahkan dalam
aplikasi PLC dgn membuat ladder diagram yang bisa disimulasikan dengan trainer yg
sudah disediakan.
PERCOBAAN 8
37

APLIKASI RANGKAIAN KONTROL TRAFFIC LIGHT PEREMPATAN

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a) Membuat rangkaian pemrograman dengan diagram tangga (Ladder).
b) Membuat rangkaian Trafic Light jalan perempatan dengan menggunakan
komponen tambahan.
c) Menjalankan dan memprogram PLC dengan menggunakan software Zelio soft 2.
2. Dasar Teori
Traffic Light merupakan sarana untuk memudahkan pengaturan pada para
pengendara kendaraan untuk mendapatkan antrian berjalan sesuai urutan yang telah
ditentukan. Traffic Light ditujukan agar kendaraan dapat berjalan dengan tertib dan
lancer sesuai lampu indikator yang memberikan tanda kapan harus berhenti, kapan
harus hatihati, dan kapan harus berjalan. Jadi, pada umumnya traffic light merupakan
peraturan yang harus ditaati oleh semua pemakai jalan agar arus lalu lintas tidak
macet. Biasanyatraffic light dipasang dipenyebrangan jalan, pertigaan jalan,
perempatan, simpang lima, dan sebagainya.
Dalam mendukung pengaturan lampu lalu lintas tersebut diperlukan koponenkomponen yang bekerja sesuai program yang telah ditentukan. Untuk itu dengan
adanya modul PLC ini, diharapkan dapat mempermudah dan menyederhanakan
rangkaian sesuai program yang ditentukan.
3. Daftar Peralatan
a) PLC Zelio Relay

1 unit

e) Power suplai DC

1 unit

b) Software Zelio

1 unit

f) Lampu

8 unit

c) Saklar

1 unit

g) Kabel

secukupnya

d) Pengaman 1 fasa

1 unit

4. Gambar Rangkaian
38

5.

Cara Kerja Rangkaian


Dalam kondisi normal Kontaktor (K1), Timer (KT1) lampu Hijau (H1) dan
Lampu merah (M2,M3, M4) menyala Saat saklar (S1) ditekan sesaat. Setelah Timer
(KT1) mencapai waktunya, maka Lampu (H2, M1, M3, M4) dan Timer (KT2) bekerja.
Setelah Timer (KT2) mencapai waktunya, maka Lampu (H3, M1, M2, M4) dan
Timer (KT3) bekerja sedangkan (H2 dan M3) padam. saat Timer KT3 mencapai
waktunya, maka Lampu (H4, M1, M2, M3) dan Timer (KT4) bekerja sedangkan (H3
dan M4) padam.
Dan Setelah Timer (KT4) mencapai waktunya, maka Lampu (H1, M2, M3, M4)
dan Timer (KT1) kembali bekerja. Untuk menghentikan system, maka tekan tombol
(S0).

6.

Tugas
Dari pengamatan anda tentang rangkaian control diatas, anda terjemahkan dalam
aplikasi PLC dgn membuat ladder diagram yang bisa disimulasikan dengan trainer yg
sudah disediakan.

PERCOBAAN 9
39

APLIKASI RANGKAIAN KONTROL SORTING KONVEYOR

1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a) Membuat rangkaian pemrograman dengan diagram tangga (Ladder).
b) Membuat rangkaian kontrol sorting konveyor dengan menggunakan komponen
tambahan.
c) Menjalankan dan memprogram PLC dengan menggunakan software Zelio soft 2.

2. Dasar Teori
Dalam bidang perindustrian sekarang ini diperlukan suatu peralatan yang dapat
bekerja secara otomatis untuk meningkatkan produktivitas, mempersingkat waktu
produksi, menurunkan biaya produksi dan meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin dan
membosankan yang harus dilakukan manusia.
Dengan adanya system Konveyor ini maka dapat mempermudah dan
mempercepat suatu pekerjaan di sebuah industry yang

didukung dengan

penggunaan PLC

3. Daftar Peralatan
a) PLC Zelio Relay

1 unit

e) Power suplai DC

1 unit

b) Software Zelio

1 unit

f) Lampu

8 unit

c) Saklar

5 unit

g) Kabel

secukupnya

d) Pengaman 1 fasa

1 unit

4. Gambar Rangkaian
40

5.

Cara Kerja Rangkaian


Saat saklar (S1) ditekan sesaat Kontaktor (K1) dan lampu (LP1 dan LP4)
menyala. Setelah saklar 3 (sensor 1) ditekan sesaat maka Timer (KT1) dan Kontaktor
(K2) bekerja. Dan apabila (KT1) sudah mencapai waktunya, maka Lampu (LP2)
sesaat, karena kontaktor (K2) langsung terputus dari sumber tegangan.
Saklar 4 (sensor 2) ditekan sesaat maka Timer (KT2) dan Kontaktor (K3)
bekerja. Dan apabila KT2 sudah mencapai waktunya, maka Lampu (LP3) sesaat,
karena kontaktor (K3) langsung terputus dari sumber tegangan.
Dan saat saklar (S5) ditekan, maka lampu (LP4) akan OFF. Jika saklar dilepas,
maka lampu (LP4) maka Lampu kembali nyala.

6. Tugas
Dari pengamatan anda tentang rangkaian control diatas, anda terjemahkan dalam
aplikasi PLC dgn membuat ladder diagram yang bisa disimulasikan dengan trainer yg
sudah disediakan.

41

Anda mungkin juga menyukai