Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK KONTROL INDUSTRI


KONVEYOR PENGHITUNG BARANG MENGGUNAKAN PLC OMRON

Oleh Kelompok V:
Agus Rinaldi Siregar (1302536)
Erna Fitri (1306336)
Endo Armi
Arif Fathi
Rori Anandia

Prodi Teknik Elektro Industri


Jurusan Teknik Elektro
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Konveyor Penghitung Barang Menggunakan PLC
Omron ini guna melengkapi tugas Mata Kuliah Teknik Kontrol Industri di Universitas Negeri
Padang.
Ucapan terima kasih Penulis sampaikan kepada Yth. Bpk Habibullah selaku dosen
mata kuliah Teknik Kontrol Industri yang telah menugaskan untuk menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun sangat jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi langkah penulis lebih lanjut.
Tak lupa kata maaf terucap dari penulis apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan kata dalam makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan dalam proses
perkuliahan di Universitas Negeri Padang. Akhir kata penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak. Sekian dan terima kasih.

Padang, Mei 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi otomasi industri pada saat ini sudah semakin pesat dan
luas hal ini didorong oleh kebutuhan industri yang semakin berkembang dan
bervariasi dari tahun ketahun, kemajuan ini dapat kita lihat dengan semakin banyak
industri yang menggunakan sistem otomasi dalam menjalankan proses-proses
produksinya, seperti pada industri perakitan mobil, industri manufactur, industri
makanan, industri minuman, industri elektronik, industri kosmetik, dan lain
sebagainya. Begitu pesat dan luas penggunaan sistem otomasi disetiap bidang
industri, yang mana sistem otomasi tersebut tidak lepas dari penggunaan sistem
kontrol konvensional yang terdiri dari beberapa komponen yaitu Relai, Kontaktor,
magnetik kontaktor , namun sistem tersebut sudah semakin ditinggalkan karena
memiliki banyak kelemahan dan digantikan oleh kehadiran PLC (Programmable
Logic Controller ) yang memiliki banyak kelebihan.
PLC (Programmable Logic Controller ) merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem
kontrol proses konvensional, dirancang untuk mengontrol suatu proses permesinan
secara otomatis. Jenis dan tipe PLC sangat banyak dan berpariasi sesuai dengan
perusahaan yang mengeluarakan produk PLC tersebut.
PLC banyak digunakn pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses
pengepakan, penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain-lain. Dengan kata lain,
hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronik membutuhkan
PLC.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian PLC
PLC (Programmable Logic Controller) ialah rangkaian elektronik berbasis
mikroprosesor yang beroperasi secara digital, menggunakan programmable memory
untuk menyimpan instruksi yang berorientasi kepada pengguna, untuk melakukan
fungsi khusus seperti logika, sequencing, timing, arithmetic, melalui input baik analog
maupun discrete / digital, untuk berbagai proses permesinan.
PLC merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian
sederetan relai yang banyak dijumpai pada sistem kontrol konvensional, dirancang
untuk mengontrol suatu proses permesinan.
PLC jika dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional memilki banyak
kelebihan antara lain :
- Butuh waktu yang tidak lama untuk membangun, memelihara,
memperbaiki dan Mengembangkan sistem kendali, pengembangan sistem
yang mudah.
- Ketahanan PLC jauh lebih baik, lebih murah.
- Mengkonsumsi daya lebih rendah.
- Pendeteksian kesalahan yang mudah dan cepat.
- Pengkabelan lebih sedikit.
- Perawatan yang mudah.
- Tidak membutuhkan ruang kontrol yang besar.
- Tidak membutuhkan spare part yang banyak, dan lain-lain.
Komponen Utama atau perangkat keras penyusun PLC adalah:
Catu Daya /Power Supply
Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan daya keseluruh komponenkomponen PLC. Kebanyakan PLC bekerja dengan catu daya 24 VDC atau 220 VAC,
beberapa PLC catu dayanya terpisah (sebagai modul tersendiri), yang demikian biasanya
merupakan PLC besar, sedangkan PLC medium atau kecil catu dayanya sudah menyatu
CPU (Central Processing Unit) yang didalamnya terdapat prosesor, dan memori
CPU atau Unit Pengolahan Pusat, terdiri dari 3 komponen penyusun : (1) Prosesor, (2)
Memori dan (3) Catu Daya (Power Supply )

Gambar Komponen utama penyusun CPU

Prosesor merupakan otak dari sebuah PLC , fungsi utama adalah mengatur tugas pada
keseluruhan sistem PLC, mengerjakan berbagai operasi antara lain mengeksekusi program,
menyimpan dan mengambil data dari memori, membaca nilai input dan mengatur nilai
output, memeriksa kerusakan, melakukan operasi-operasi matematis, manipulasi data, tugastugas diagnostik, serta melakukan komunikasi dengan perangkat lain. Memori adalah area
dalam CPU PLC tempat data serta program disimpan dan dieksekusi oleh prosesor,
pengetahuan tentang sistem memori pada PLC akan sangat membantu dalam memahami cara
kerja PLC.

Modul Masukan (Input Modul), dan Modul Keluaran (Output Modul)


Modul masukan dan keluaran adalah perantara antara PLC dengan perangkat keras masukan
dan perangkat keras keluaran Modul masukan dan keluaran pada PLC mini umumnya sudah
Built in di PLC. Tujuannya adalah melindungi CPU PLC dari sinyal yang tidak dikehendaki
yang dapat merusak CPU itu sendiri. Modul masukan dan modul keluaran ini berfungsi untuk
mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari perangkat keras masukan ke sinyalsinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC (misalnya masukan dari sensor dengan
tegangan kerja 5 Volt DC harus dikonversikan menjadi tegangan 24 Volt DC agar sesuai
dengan tegangan kerja CPU PLC). Hal ini dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan
menggunakan opto-isolator
Perangkat Pemrograman.
Perangkat Pemrograman adalah alat untuk memasukan (membuat atau mengedit) program ke
dalam PLC. Ada 2 perangkat program yang biasa digunakan (1) Miniprogrammer atau
Programming Console, dan (2) Komputer.
Pengertian Conveyor
Konveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut atau pemindah yang berfungsi untuk
mengangkut atau memindahkan bahan-bahan industri yang berbentuk padat, terdiri dari ban
berbentuk bulat menyerupai sabuk (Belt) yang diputar oleh motor. Konveyor memiliki
banyak jenis dibuat sesuai dengan kebutuhan industri seperti Belt Conveyor, Chain Conveyor,
Screw Conveyor. Komponen utama dari Konveyor Sabuk (Belt Conveyor) ini adalah : Roller,
Sabuk (Belt), Rangka, Motor DC, Roda Gigi/Pulley.

Rangkaian Pengendali Conveyor


Rangkaian pengendali yaitu rangkaian yang berfungsi sebagai pengendali konveyor yang
juga merupakan bagian dari perangkat keras masukan ( input device ), rangkain pengendali
terdiri dari :
Catu Daya
Untuk menggerakan motor konveyor diperlukan tegangan listrik yang sesuai dengan
tegangan input motor konveyor tersebut yaitu 12 Volt DC. Power supply berfungsi menyuplai
tegangan pada motor DC tersebut. Rangkaian power supply yang digunakan terdiri dari
sebuah tansformator step down dan 4 buah dioda (diode bridge) yang akan menghasilkan
output berupa tegangan DC. tegangan keluaran yang dikeluarkan adalah +12 Volt DC dan +5
Volt DC. Catu daya ini mensuplai 2 buah komponen Kelistrika yaitu :
Motor DC untuk penggerak Konveyor yang memiliki tegangan input sebesar 12 Volt DC
( sebanyak 3 buah ).
Sensor Proximity yang memiliki tegangan input +5 Volt DC, ( sebanyak 2 pasang sensor
Proximity yang memiliki tegangan input +5 Volt DC).

Pemasangan Catu Daya ini ditujukan agar komponen-komponen elektrikal yang terdapat
pada prototipe konveyor yaitu motor dc penggerak konveyor, dan 2 buah sensor tidak rusak
ketika terjadi tegangan tidak konstan. Pada catu daya ini, tegangan AC dari jala-jala listrik
terlebih dahulu akan diturunkan dengan menggunakan transformator stepdown untuk
kebutuhan regulasi sekunder. Tegangan yang diturunkan tersebut selanjutnya akan
disearahkan oleh sebuah rectifier (Penyearah) dan akan distabilkan tegangannya oleh sebuah
filter yang nantinya akan diteruskan pada rangkaian konveyor penghitung barang.

Gambar Rangkaian catu daya pada konveyor penghitung barang

Sensor Cahaya
Sensor yang digunakan dalam rangkaian ini adalah sensor photodiode. Sensor yang
digunakan sebanyak 2 bauh sensor 1 untuk menedeteksi keberadaan box (selanjutnya disebut
sensor box) dan sensor 2 untuk mendeteksi (menghitung) barang (selanjutnya disebut sensor
barang). Photodioda digunakan sebagai detektor cahaya dan LED (Light Emiting Dioda)
yaitu dioda pemancar cahaya, yang digunakan sebagai sumber cahaya yang diletakkan pada
suatu tempat dimana objek dapat dideteksi ketika memotong garis cahaya. Photodiode
dipasang berhadapan sejajar dengan Led agar dapat menerima cahaya dari Led, dalam
kondisi normal sensor menghasilkan logika Nol, dan ketika cahaya terhalangi oleh benda
maka akan menghasilkan nilai logika 1.
Prinsip kerja sensor dalam kondisi normal sensor tanpa dilewati benda adalah Nol, dalam
artian keluaran dari sensor tidak menghasilkan tegangan sama sekali, cahaya yang diterima
oleh sensor pothodioda diatur pada komparator agar menghasilkan logika 0 yang berupa
tengangan sebesar 0 volt, dan jika pothodioda tidak mendapatkan cahaya ( terhalangi oleh
benda ) maka output sensor akan menghasilkan logika 1 yang berupa tegangan sebesar 4,5
volt, karena output tegangan dari rangkaian sensor hanya 4,5 volt saja maka ditambahkan
Driver relay, yang fungsinya sebagai saklar otomatis yang menghubungkan tegangan catu
daya dari PLC omron ke Jalur masukan pada PLC Omron, agar logika 1 dan 0 dapat dibaca
oleh PLC.
Tombol Start dan Tombol Stop
Jenis tombol yang digunakan adalah tombol jenis Pushbutton. Menggunakan 2 buah tombol,
yang pertama berfungsi sebagai tombol start, dan yang kedua berfungsi sebagai tombol stop.
PLC
PLC digunakan untuk mengontrol, mekanisme kerja konveyor penghitung barang.
Perencanaan Program

Gambar Prototipe konveyor penghitung barang

Dalam merancang program kendali PLC haruslah menempuh tahapan-tahapan yang


sistemastis sebagai berikut :

1.

Menguraikan urutan kendali

Urutan kendali konveyor penghitung barang sepereti diperlihatkan pada diagram alir dibawah
ini.

Gambar Diagram alir konveyor penghitung barang

Menentukan Bit Operan Untuk perangkat masukan dan keluaran.


Untuk konveyor penghitung barang bit operennya adalah seperti tabel dibawah ini :
Tabel addressing perangkat input

Tabel addressing perangkat output

2. Membuat program kendali


Program kendali PLC dibuat dengan diagram tangga menggunakan software
syswin 3.4 melalui komputer dan kode mneumonik melalui programming
console.

Sebelum program dimasukkan kedalam PLC maka program dibuat


menggunakan perangkat lunak SYSWIN 3.4
a. Jalankan Syswin seperti gambar dibawah :

Memasukkan instruksi-instruksi yang telah dibuat kedalam diagram tangga sesuai dengan
urutan proses dan kerja dari system keseluruhan.
Main 1
Diagram tangga Program ini digunakan untuk mengendalikan prototipe konveyor penghitung
barang
Network 1
Memulai proses yaitu menyalakan semua komponen konveyor penghitung barang

Untuk menjalankan dan menghentikan kerja alat dibutuhkan 2 buah


tombol, yaitu tombol Start dan tombol Stop, tombol Start diberikan
operand IN 00000 pada PLC, sedangkan tombol Stop menggunakan
operand IN 00001 pada PLC, pada saat tombol Start ditekan maka akan
menghidupkan Start_Jalan pada operand 20000 yang menyebabkan
konveyor akan terus berjalan walau tombol Start dilepas.
Network 2
Diagram tangga untuk menjalankan konveyor benda

Setelah Out 20000 ( Start_Jalan) terkunci dalam kondisi ON maka akan


menghidupkan Konveyor_Benda yaitu menghidupkan motor penggerak
konveyor yang membawa benda.
Network 3
Diagram tangga untuk menghitung benda yang lewat ( pencacah benda)

Counter atau pencacah digunakan untuk menghitung jumlah benda yang


akan masuk kedalam box, penghitungan dilakukan sebanyak 5 kali, setelah
mencapai nilai 5 maka akan mengaktifkan CNT 000, dan di reset oleh
sensor pembawa box ( Sensor_Box).
Network 4
Diagram tangga untuk menjalankan konveyor box.

jaringan diagram tangga ini digunakan untuk menghentikan konveyor


benda setelah counter / penghitung mencapai hitungan 5, dan sekaligus
menghidupkan konveyor pembawa box.

Network 5
Mengakhiri program.

Perintah END pada program digunakan untuk mengakhiri program, agar


program tersebut dapat bekerja dengan sempurna.

BAB III
KESIMPULAN

Kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat, berkembang dan bervariasi, untuk
memenuhi kebutuhan tersebut industri membutuhkan suatu alat yang dapat mengontrol dan
mengendalikan proses permesinan secara otomatis dan dapat diaplikasikan di semua mesin
industri sehingga menghasilkan produk dalam jumlah besar, presisi, dan dengan mutu yang
baik yang pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan manusia. Berdasarkan Fenomena di atas
industri yang bergerak di bidang rekayasa teknik kontrol menghasilkan sebuah alat yaitu
PLC. PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu alat berbasis mikroprosesor yang
dapat diprogram untuk mengontrol dan mengendalikan proses permesinan secara otomatis.
PLC banyak digunakan sebagai sistem kontrol otomatis di setiap aspek industri mulai dari
industri manufaktur, industri perakitan, industri elektronik, industri pengepakan dan lain-lain.
Sistem kontrol menggunakan PLC ini memiliki jalur masukan sebagai input yaitu 2 buah
tombol untuk menyalakan dan mematikan kerja sistem, dan 2 buah sensor untuk mengontrol
keberadaan barang diatas konveyor barang dan menghitungnnya kemudian dimasukan ke
dalam kotak kemasan/box yang berada di atas konveyor box, dan jalur keluaran sebagai
output yaitu 2 buah motor DC untuk menggerakan 2 buah konveyor tersebut. PLC yang
digunakan sebagai sistem kontrol harus diprogram, bahasa pemrograman yang digunakan
adalah ladder diagram dan kode mnemonik, diagram tangga dibuat menggunakan software
syswin versi 3.4 melalui komputer, dan kode mnenonik dibuat menggunakan programming
console.

Anda mungkin juga menyukai