Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM SISTEM OTOMASI INDUSTRI


(KONTROL MOTOR LISTRIK BERBASIS PLC)

Disusun Oleh:

Kelompok A

1. Ananta Mandoa Mangande’ (44419004)


2. Putri Wandini (44419019)
3. Aan Darmawan (44419001)
4. Heryanto (44419008)
5. Muh. Fadli Rezky (44419014)
6. Putu Herdy Kurniawan (44419020)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MEKATRONIKA

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum Sistem

Otomasi Industri dengan Job Kontrol Motor Listrik Berbasis PLC.

Dalam penulisan laporan praktikum ini kami merasa masih banyak

kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat

akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikannya, khususnya kepada

Bapak Ir. Lewi, M.T. yang telah memberikan pengarahan dan dorongan dalam

laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran

bagi pihak yang membutuhkan, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Makassar, 25 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………. 1
B. Tujuan……………………………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 2

A. Teori Dasar…………………………………………………………………………2
B. Alat dan Bahan…………………………………………………………………… 6
C. Rangkaian Percobaan…………………………………………………………… 8
D. Langkah Kerja…………………………………………………………………….. 9

BAB III HASIL PERCOBAAN…………………………………………………………… 10

A. Job 1……………………………………………………………………………… 10
B. Job 2……………………………………………………………………………… 11
C. Job 3……………………………………………………………………………… 13

KESIMPULAN……………………………………………………………………………. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan mahasiswa melakukan
percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum
memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya, yaitu:
mahasiswa langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam
melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi mahasiswa baik secara individu
maupun kelompok.
Pada Praktikum Sistem Otomasi Industri yang diajarkan kepada
mahasiswa, praktikum bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh informasi
secara nyata dengan cara praktek langsung serta untuk menyesuaikan antara
teori yang didapat dengan keadaan yang sebenarnya. Setalah melakukan
simulasi secara online, didapat bahwa kendala yang dihadapi pada saat
praktikum yaitu seringkali terjadi kesalahan dalam hal teknis pada mahasiswa,
seperti kesalahan membuat rangkaian dan melakukan pengukuran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan didapat bahwa dalam kegiatan
prakltikum banyak mengalami kendala yang disebabkan kurangnya peralatan
praktek yang digunakan dan tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa
dengan alat yang digunakan. Tentunya hal ini menjadi permasalahan sendiri
bagi mahasiswa dan dosen praktikum dalam melakukan pembelajaran.
Sedangkan peralatan-peralatan tersebut bagian dari media pembelajaran yang
dibutuhkan serta tujuan pembelajaran yang memiliki pengaruh dan peran
penting dalam upaya menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi.

B. Tujuan
1. Mampu membuat program aplikasi PLC untuk mengendalikan Motor Listrik.
2. Mampu membuat rangkaian control PLC untuk mengendalikan Motor
Listrik.
3. Mampu mengoperasikan sistem pengendalian Motor Listrik dengan PLC.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Dasar
1. Programmable Logic Controller (PLC)
PLC adalah suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital, memiliki
memori yang dapat deprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan
fungsi-fungsi khusus seperti logika, sequencing, timing, counting, dan aritmetika
untuk mengontrol berbagai jenis mesin atau proses. Umumnya sebuah sistem
PLC memiliki lima komponen dasar, yaitu sebagai berikut :
a. Unit Prosesor atau Central Processing Unit (CPU) adalah unit yang berisi
mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan
melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan, sesuai dengan program
yang tersimpan di dalam memori , lalu mengkomunikasikan keputusan-
keputusan yang diambilnya sesuai sinyal-sinyal control ke
antarmuka/interface output.
b. Unit Catu Daya diperlukan untuk mengkonversikan tegangan sumber AC
menjadi tegangan DC rendah yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-
rangkaian di dalam modul-modul antarmuka input dan output.
c. Perangkat Pemrograman digunakan untuk memasukkan program yang
dibutuhkan ke dalam memori. Perangkat pemrograman umumnya tidak
tersambung secara permanen ke PLC, dan dapat dipindahkan dari satu
pengontrol ke pengontrol lainnya tanpa mengganggu operasi-operasi yang
sedang berjalan.
d. Unit Memori adalah tempat menyimpan program yang digunakan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan oleh mikroprosesor.
e. Bagian Input dan Output adalah antarmuka dimana prosesor menerima
informasi dari (dan mengkomunikasikan informasi control ke) perangkat-
perangkat eksternal (peralatan input dan peralatan output).

2
Kofigurasi dasar PLC

PLC bekerja berdasarkan data atau sinyal yang diterima dari peralatan input
(input device) seperti saklar, tombola tau sensor. Data yang masuk berupa sinyal-
sinyal analog dan kemudian diubah oleh model input menjadi sinyal-sinyal digital.
Selanjutnya data yang telah diubah tersebut diproses di Central Processing Unit
(CPU) dalam PLC. Sinyal tersebut diproses sesuai dengan program yang telah
diinput ke dalam memorinya. Hasil kerjanya yang masih merupakan sinyal digital
selanjutnya diteruskan ke modul output untuk diubah Kembali menjadi sinyal-sinyal
analog yang nantinya akan menggerakkan peralatan output (output device) seperti
kontaktor atau relai.

Unit Input dan Output (I/O)


Unit I/O menyediakan antarmuka (interface) yang menghubungkan sistem
dengan dunia luar, memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan (koneksi)
antara perangkat-perangkat input (misalnya sensor, push-button), dengan
perangkat-perangkat output (misalnya motor, solenoid), melalui kanal-kanal I/O.
Demikian pula, melalui unit I/O, program-program dimasukkan dari panel program.
Setiap titik I/O memiliki sebuah alamat yang unik yang dapat digunakan oleh CPU.
Sebuah PLC berukuran kecil biasanya hanya memiliki satu bentuk input,
misalnya 24 V. Kanal-kanal output seringkali digolongkan ke dalam tiga tipe/jenis,
yaitu : tipe relay, tipe transistor, dan tipe triac.

3
Dalam percobaan ini akan digunakan PLC OMRON CP1L. Makna dari
nomor model unit CPU PLC CP1L dijelaskan sebagai berikut :

(Name Plate PLC yang digunakan)

Perangkat Input-Output
Perangkat-perangkat input mencakup perangkat-perangkat digital dan
analog, seperti saklar mekanis untuk mengetahui posisi, saklar jarak, saklar
fotoelektris, saklar suhu dan tekanan, potensiometer, transformator diferensial
variable linier (LVDT), pengukur regangan (stain gauge), thermistor, termotransistor,
dan lain-lain. Sensor-sensor yan menghasilkan output digital/diskrit, yaitu kondisi
‘hidup’/’mati’ (ON/OFF), dapat dihubungkan dengan mudah ke port-port input PLC.
Secara umum, sinyal digital dari salah satu kanal output sebuah PLC
digunakan untuk mengontrol sebuah aktuator yang selanjutnya akan mengontrol
suatu proses. Aktuator mengubah sinyal listrik menjadi gerakan-gerakan mekanis
yang kemudian digunakan untuk mengontrol proses. Perangkat-perangkat output
antara lain relai, kontaktor, katup solenoid, dan motor listrik.

4
Jenis input dan output dapat dipilih sesuai denga kebutuhan objek yan akan
dikontrol. Selain jenis peralatan input/output yang akan digunakan, perlu
diperhatikan kebutuhan arus dari peralatan input. Apabila peralatan output yang
akan diatur oleh PLC melebihi kemampuan arus dari internal PLC maka perlu diberi
peralatan bantu sebagai interface sebelum ke peralatan yang membutuhkan arus
besar. Tipe modul I/O seperti dijelaskan di atas merupakan tpe digital. Selain itu
juga terdapat modul I/O analog.
Dalam percobaan ini akan digunakan PLC OMRON CP1L-L10DR-D.
Pengenalan terhadap struktur memori suatu PLC sangat diperlukan, agar dapat
menggunakannya sengan tepat sesuai fungsinya masing-masing.
Pada PLC Omron CP1L, terdapat beberapa memori yang memiliki fungsi-
fungsi khusus. Masing-masing lokasi memori memiliki ukuran 16-bit atau 1 word.
Tabel berikut memperlihatkan Data Area PLC Omron CP1L.
Input Area dan Output Area (pada I/O Area), merupakan daerah yang paling
sering digunakan. Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan statuskeluaran
dan masukan PLC. Beberapa bit berhubungan langsung dengan terminal masukan
(input) dan keluaran (output).
Terminal input-output PLC OMRON Model CP1L-L10DR-D diperlihatkan pada
gambar berikut :
INPUT OUTPUT

Daerah/ area lain yang juga sering digunakan dalam program adalah Work bits,
Timer, Counter, dan seterusnya.

2. Keselamatan Kerja
a. Jangan menghidupkan atau meng-ON-kan sumber tegangan pada saat
sedang membuat rangkaian, dan atau belum disetujui oleh pembimbing.
b. Demi keamanan peralatan dan komponen, usahakan selalu ada pengaman
dalam setiap rangkaian yang dibuat.
c. Pastikan semua komponen yang digunakan dalam rangkaian percobaan
mendapat tegangan sesuai dengan tegangan kerja dari komponen tersebut.
d. Jangan menghubungkan rangkaian daya tiga fasa pada motor listrik, jika
rangkaian control belum bekerja sesuai deskripsi kontrol yang telah
ditentukan.

5
B. Alat dan Bahan
a. PLC Omron CP1L-L10DR-D

b. Laptop yang dilengkapi CX-Programmer

c. Kontaktor

6
d. Motor Induksi Tiga Fasa

e. Kabel-kabel

f. Multimeter

7
g. Pushbutton (Festo Didactic Signal input, electrical)

C. Rangkaian Percobaan

8
D. Diagram Alir Percobaan PLC

9
BAB III
HASIL PERCOBAAN

A. Job 1 Pengendalian Motor Listrik dengan Dua Arah Putaran


1. Deskripsi kontrol.
Sistem di-ON dan di-OFF dengan 4 push button (PB). Jika PB 1 ditekan,

maka motor berputar ke kanan (cw) ditandai dengan bekerjanya kontaktor 1 dan

akan tetap berputar meskipun PB 1 dilepas. Motor akan OFF jika PB 2 ditekan.

Jika PB 3 ditekan, maka motor berputar ke kiri (ccw) ditandai dengan bekerjanya

kontaktor 2 dan akan tetap berputar meskipun PB 3 dilepas. Motor akan OFF jika

PB 4 ditekan. Kontaktor 1 dan 2 tidak boleh bekerja bersamaan.

2. Mengatur alamat peralatan input dan output.

10
3. Buat program dalam bentuk ladder diagram dan kode mnemonic.
a. Ladder Diagram

b. Kode Mnemonic

4. Input program tersebut ke PLC dan simulasikan.


5. Perhatikan hasilnya apakah sudah sesuai dengan deskripsi kontrol yang
telah ditentukan. Jika sudah sesuai, hubungan PLC dengan peralatan yang
akan dikendalikan.

B. Job 2 Pengendalian Motor Listrik Dua Arah Putaran Otomatis


Jika saklar push-button PB1 ditekan, motor akan berputar kanan (cw)
selama 10 detik, kemudian berhenti selama 5 detik. Selanjutnya, secara otomatis
motor berputar kiri (ccw) selama 10 detik, kemudian berhenti selama 5 detik.
Demikian seterusnya, dan motor akan berhenti jika push-button PB2 ditekan.

11
1) Ladder Diagram

2) Kode Mnemonic

12
C. Job 3 Pengendalian Motor Listrik Dua Arah Putaran dengan Tiga Kali Putaran
Otomatis
Bila saklar push-button PB1 ditekan, motor akan berputar kanan (cw)
selama 10 detik, kemudian berhenti selama 5 detik. Selanjutnya, secara otomatis
motor berputar kiri (ccw) selama 10 detik, kemudian berhenti selama 5 detik.
Demikian seterusnya, dan motor akan berhenti jika push-button PB2 ditekan.
Dan akan terulang selama tiga kali.
1.) Ladder Diagram

13
2.) Kode Mnemonic

14
KESIMPULAN

PLC adalah suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital, memiliki
memori yang dapat deprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan
fungsi-fungsi khusus seperti logika, sequencing, timing, counting, dan aritmetika
untuk mengontrol berbagai jenis mesin atau proses.

Pada praktik kali ini, jenis PLC yang digunakan adalah PLC OMRON- CP1L-
L10DR-D. Ada tiga jenis program yang digunakan.
1. Program pengendalian motor listrik dengan dua arah putaran yang dikontrol
menggunakan push button.
2. Program pengendalian motor listrik dengan dua arah putaran menggunakan
timer yang berlangsung sequencial setelah di-start dengan push button hingga
di-stop dengan push button lainnya.
3. Program pengendalian motor listrik dengan dua arah selama tiga kali putaran
menggunakan timer seperti pada program-2, hanya saja ditambahkan counter.

Program dibuat dengan menggunakan Software CX Programmer, dalam dua


bentuk yaitu Ladder Diagram dan Kode Mnemonic. Apabila program telah diuji di
CX Programmer, selanjutnya program tersebut ditransfer ke PLC. PLC kemudian
menerjemahkan program menjadi perintah, lalu menggerakkan motor listrik.

Model pergerakan motor listrik dari setiap program berbeda-beda, karena


program masukannya berbeda-beda juga. Pada program-1, pergerakan motor listrik
masih dikontrol dengan pushbutton. Sementara pada program-2 saat start-nya saja
yang dikontrol oleh pushbutton. Proses selanjutnya berjalan secara otomatis sesuai
program yang ada sampai motor listrik berhenti, begitu juga pada program-3. Hanya
saja pada program-3 ditambahkan counter yang menentukan berapa putaran
program ini berjalan.

15

Anda mungkin juga menyukai