Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN

TUGAS

PENGANTAR SISTEM KENDALI


SISTEM KENDALI MESIN SORTIR BERBASIS PLC

Disusun Oleh:
KEVIN APON MUBARAK (20042000050)

JUNI 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi secara signifikan membuat berbagai sistem


harus memiliki pengaturan yang handal, dapat dikendalikan dalam jarak yang jauh serta mudah
untuk diawasi sehingga lebih praktis dan efisien. Dengan demikian sistem pengaturan dengan
menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) dapat dijadikan salah satu jalan keluar untuk
mengatasi tuntutan tersebut. Saat ini PLC sudah dikembangkan dan menjadi pilihan utama dalam
suatu sistem pengaturan otomatis. Hal ini dikarenakan PLC dapat dioperasikan dengan mudah baik
secara penanganannya maupun perawatannya. Oleh karena itu, untuk menyeimbangkan antara
kemajuan teknologi dan sumber daya manusia yang ada, maka di butuhkan sebuah alat praktikum
dengan menggunakan PLC.

Pada dunia pendidikan saat ini, masalah yang dapat dilihat salah satunya adalah
keterbatasan alat praktik dan mahalnya harga alat yang ada, sehingga di butuhkan pemecahan
masalah secara tepat. Hal ini kemudian dapat terpecahkan dengan cara membuat alat praktik
khususnya di bidang otomasi dengan menggunakan PLC dan dengan biaya yang cukup murah
tanpa mengurangi fungsi daripada alat itu sendiri. Dengan adanya alat praktik di bidang otomasi
tersebut, maka sumber daya manusia yang ada akan tergali secara maksimal.

Pada Laporan Tugas Akhir ini, penulis akan membuat sebuah prototipe mesin sortir dengan
menggunakan PLC, dimana prototipe ini akan mensimulasikan suatu proses penyortiran dengan
cara mensortir benda-benda yang terbuat dari bahan yang berbeda, yaitu logam dan non-logam
serta memiliki jenis ketebalan yang berbeda-beda. Dengan dibuatnya prototipe ini, diharapkan
dapat diaplikasikan pada dunia pendidikan untuk mengatasi permasalahan yang salah satunya
telah disebutkan diatas. Selain dapat diaplikasikan di dunia pendidikan, prototipe mesin sortir ini
juga dapat digunakan sebagai alat pelatihan di dunia industri.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

Programmable Logic Controller merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi di industri,


digunakan untuk memonitor & mengontrol proses industri untuk menggantikan hard-wired control
(rangkaian relay/kontaktor) dan memiliki bahasa pemrograman sendiri.

PLC diperkenalkan pertama kali pada 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan
pendiri Modicon Corporation. Modicon adalah kependekan dari Modular Digital Controller.
Dahulu peralatan pemrograman untuk PLC hanya untuk merek spesifik PLC. Akan tetapi sekarang
pemrograman PLC dapat dilakukan pada PC dengan software berbasis windows seperti CX
Programmer dan Syswin. Berbeda dengan Personal Computer, dalam PLC sudah dilengkapi unit
input-output digital yang bisa langsung dihubungkan ke perangkat luar (switch, sensor, relay, dll).

Berikut ini beberapa kelebihan PLC :

• Fleksibel (keluwesan)

• Deteksi dan koreksi lebih mudah

• Harga relatif murah

• Pengamatan visual (visual observation)

• Kecepatan operasi (speed of operation)

• Implementasi proyek lebih singkat

• Lebih sederhana dan mudah penggunaannya (modifikasi lebih mudah)

• Dokumentasi mudah

PLC menggantikan logika dan pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi
langsung sehingga rangkaian kontrol cukup dibuat secara software. Pengkabelan hanya diperlukan
untuk menghubungkan peralatan input dan output sehingga hal ini mempermudah dalam
mendisain dan memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan mengubah program PLC.
Pada PLC terdapat input unit dan output unit. Input unit berperan untuk mendeteksi ketika
sinyal diterima dari sensor. Selain itu untuk mengkonversi sinyal input menjadi level tegangan
yang bisa diterima processor, mengisolasi PLC dari fluktuasi tegangan atau arus sinyal input dan
mengirim sinyal ke indikator input PLC sehingga bisa diketahui input mana yang sedang menerima
sinyal.

(kiri ke kanan : Limit switch, proximity sensor, photo electric sensor)

Sedangkan Output unit pada PLC juga berfungsi sebagai interface terhadap peralatan luar.
Output PLC bertindak sebagai switch terhadap power supply untuk mengoperasikan peralatan
output (misal : pilot lamp, relay, dll). Komponen yang biasa dipakai PLC sebagai bagian output
unit adalah relay untuk AC/DC, TRIAC untuk AC saja, dan Transistor atau FET untuk DC saja.

(kiri ke kanan : motor starter, lampu indikator, relay)

Ada 4 metode / type bahasa pemrograman yang dapat dipakai pada PLC, meski tidak semua
disupport oleh suatu PLC. Bahasa pemprograman ini meliputi :

1. Ladder Diagram languages (LD)


2. Instruction List languages (IL) / Statement List (SL)

3. Sequential Function Chart (SFC) / Grafcet languages

4. High-level languages : biasanya Visual Basic

Pada praktikum ini menggunakan bahasa pemrograman ladder diagram languages (LD).
Karena yang paling umum dan disupport oleh semua PLC adalah Ladder, nantinya hanya dibahas
Ladder Diagram (LD). Ladder Diagram dan Instruction List adalah yang paling umum dan
populer dipakai. Ladder diagram relatif paling mudah dipahami karena secara umum simbol yang
digunakan mirip dengan gambar dalam rangkaian relay/kontaktor.

Secara logika, listrik mengalir dari rel/garis di kiri ke rel/garis di kanan. Jalur dari kiri ke
kanan ini dikenal dengan istilah Ladder-line. Instruction List mirip seperti listing perintah dalam
assembler. High-level languages yang paling populer digunakan adalah BASIC yang sekarang
menjadi Visual Basic. Diagram ladder dinyatakan dalam suatu bentuk umum simbolik untuk relay
yang dikontrol oleh rangkaian elektrik. Selain itu program ditampilkan pada layar dan elemen-
elemen seperti kontak Normally Open, kontak Normally Close, timer, counter, sequencer (rotary
switch), dan dinyatakan dalam bentuk gambar. Listrik mengalir dari sisi kiri ke sisi kanan, disebut
dengan ladder line (terdiri dari beberapa rung).

Aturan umum untuk menggambarkan suatu ladder diagram adalah sebagai berikut:

1. Aliran listrik/tenaga dari rel kiri ke rel kanan.

2. Suatu coil keluaran tidak dihubungkan langsung ke rel (rail) sebelah kiri.

3. Tidak ada kontak yang ditempatkan di kanan dari suatu coil keluaran.

4. Hanya satu dari coil keluaran dalam suatu ladder line.

5. Tiap coil keluaran umumnya hanya satu kali dalam suatu program.
Penggunaan PLC sudah digunakan di berbagai bidang industri seperti pada manufaktur
otomotif, pabrik semen, pengendali lift/elevator, engairan/irigasi pengendali pembangkit listrik,
penggilingan (mesin giling), pengontrol lampu lalu lintas, sistem keamanan, pengendali robot, dan
pabrik minuman ringan. PLC dapat digunakan untuk mensortir barang atau logam sesuai dengan
kriteria yang telah ada di program seperti praktikum kali ini.

2.2 Komponen

Komponen yang digunakan pada praktek mesin sortir ini yaitu :


2.3 Prinsip Kerja

Prinsip kerja dari prototype mesin sortir pada Tugas Akhir ini sebagai berikut :

1. Ketika PLC dalam keadaan ON ditandai dengan lampu indikator menyala, kemudian letakkan
benda diatas meja.
2. Sensor P1 mendeteksi adanya benda.
3. Piston S1 mendorong benda ke arah belt conveyor, kemudian belt conveyor dalam posisi ON.
4. Saat benda sampai di P2, Sensor ketinggian bekerja dan benda menyentuh limit switch L1,
jika benda adalah tebal PVC maka S2 akan on mendorong benda keluar dari belt conveyor.
5. Jika benda tersebut adalah tebal logam maka Gate 1 akan membuka sehingga benda terus
berjalan diatas belt conveyor.
6. Saat benda sampai pada P3, sensor material bekerja dan benda menyentuh limit switch L2,
jika material benda adalah logam tebal maka S3 akan ON dan mendorong benda keluar dari
belt conveyor.
7. Jika material benda termasuk benda orientasi , maka Gate 2 akan terbuka sehingga benda terus
berjalan.
8. Kemudian saat benda orientasi sudah mencapai P4 dan menyentuh Limit Switch L3, maka
piston S4 mendorong benda keluar dari belt conveyor.
9. Kemudian saat benda tipis logam sudah mencapai P5 dan menyentuh Limit Switch L3, maka
piston S5 mendorong benda keluar dari belt conveyor.
10. Benda yang tidak dikenal akan lolos hingga P5 tanpa ada piston menyentuh benda.
11. Saat proses sortir sedang berlangsung kemudian ingin untuk dilakukan repair, maka Push
Button STOP ditekan sehingga proses berhenti dengan ditandai lampu indikator STOP yang
menyala.

Anda mungkin juga menyukai