NAMA : RAHMAWATI
KELAS : 4ED
NPM : 062030321048
1.2 Sejarah....................................................................................................... 1
1.4.1 CPU……………………………………………………………………………………………….. 10
1.4.2 BUS………………………………………………………………………………………………… 10
1.4.3 MEMORI…………………………………………………………………………………………. 11
Programmable
menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan programyang telah dibuat
yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.2.
Logic
menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic(ALU),
yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi,mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.3.
Controller
menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehinggamenghasilkan
output yang diinginkan.
PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik,
yangdigunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem
kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui
sensor terkait),kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang
dibutuhkan, sepertimenghidupkan atau mematikan keluarannya.Dengan kata lain, PLC
menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument keluaran berkaitan dengan
status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC merupakan suatu alat pengontrol yang
bisa diprogram dengan bahasa program seperti ladder diagram, statment list,dan function
chart.
1.2 Sejarah
Secara historis, PLC pertama kali dirancang oleh perusahaan General Motor (GM)
sekitar tahun 1968 untuk menggantikan control relay pada proses sekuensial yang
dirasakan tidak fleksibel dan berbiaya tinggi. Pada saat itu, hasil rancangan telah benar-
benar berbasis komponen solid state dan memiliki fleksibilitas tinggi, hanya secara
fungsional masih terbatas pada fungsi-fungsi kontrol relay saja.
Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC telah mengalami perkembangan
luar biasa, baik dari ukuran, kepadatan komponen serta dari segi fungsionalnya. Beberapa
peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak ini antara lain adalah:
1
• Ukuran semakin kecil dan kompak.
• Jumlah input/output yang semakin banyak dan padat.
• Beberapa jenis dan tipe PLC dilengkapi dengan modul-modul untuk tujuan kontrol
kontinu, misalnya modul ADC/DAC, PID, modul Fuzzy, dan lain-lain.
• Pemrograman relatif semakin mudah. Hal ini terkait dengan perangkat lunak
pemrograman yang semakin bersahabat dengan pengguna (user friendly).
• Memiliki kemampuan komunikasi dan sistem dokumentasi yang semakin baik.
• Jenis instruksi/fungsi semakin banyak dan lengkap.
• Waktu eksekusi program semakin cepat.
Saat kebutuhan produksi berubah maka demikian pula dengan sistem kontrol-nya. Hal
ini menjadi sangat mahal jika perubahannya terlalu sering. Karena relay merupakan alat
mekanik. Maka, tentu saja, memiliki umur hidup atau masa penggunaan yang terbatas,
yang akhirnya membutuhkan jadwal perawatan yang ketat. Pelacakan kerusakan atau
kesalahan menjadi cukup membosankan jika banyak relay yang digunakan. Bayangkan
saja sebuah panel kontrol yang dilengkapi dengan monitor ratusan hingga ribuan relay
yang terkandung pada sistem kontrol tersebut. Lihat gambar dibawah, bagaimana
kompleks-nya melakukan pengkabelan pada relay-relay tersebut, Bayangkan saja hal ini.
Dengan demikian "pengontrol baru" (the new controller) ini harus memudahkan para teknisi
perawatan dan teknisi lapangan melakukan pemrograman. Umur alat harus menjadi lebih
panjang dan program proses dapat dimodifikasi atau dirubah dengan lebih mudah. Serta harus
mampu bertahan dalam lingkungan industri yang keras. Jawabannya ? Penggunaan teknik
pemrograman yang sudah banyak digunakan (masalah kebiasaan dan pada dasarnya bahwa
'people do not like to change') dan mengganti bagian-bagian mekanik dengan teknologi solid-
state (IC atau mikroelektronika atau sejenisnya).
2
Pada pertengahan tahun 1970-an, teknologi PLC yang dominan adalah sekuenser
mesin-kondisi dan CPU berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup populer
digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Mikroprosesor konvensional kekurangan daya
dalam menyelesaikan secara cepat logika PLC untuk semua PLC, kecuali PLC kecil. Setelah
mikroprosesor konvensional mengalami perbaikan dan pengembangan, PLC yang besar-besar mulai
banyak menggunakan-nya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini ada yang masih berbasis pada AMD
2903. Kemampuan komunikasi pada PLC mulai muncul pada awal-awal tahun 1973. Sistem yang
pertama adalah Modbus-nya MODICON. Dengan demikian PLC bisa berkomunikasi dengan PLC lain
dan bisa ditempatkan lebih jauh dari lokasi mesin sesungguhnya yang dikontrol. Sekarang kemampuan
komunikasi ini dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima berbagai macam tegangan untuk
membolehkan dunia analog ikut terlibat. Sayangnya, kurangnya standarisasi mengakibatkan
komunikasi PLC menjadi mimpi buruk untuk protokol-protokol dan jaringa-jaringan yang tidak
kompatibel. Tetapi bagaimanapun juga, saat itu merupakan tahun yang hebat untuk PLC.
Medicon 084
3
Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menstandarisasi komunikasi dengan
protokol otomasi pabrik milik General Motor (General Motor's Manufacturring Automation
Protocol (MAP)). Juga merupakan waktu untuk memperkecil ukuran PLC dan pembuatan
perangkat lunak pemrograman melalui pemprograman simbolik dengan komputer PC daripada
terminal pemprogram atau penggunaan pemrogram genggam ( handled programmer).
Sekarang PLC terkecil seukuran dengan sebuah kontrol relai tunggal (seperti produk ZEN
Programmable Relay dari Omron).
Tahun 1990- dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi lapisan f isik dari protokol-
protokol populer yang bertahan pada tahun 1980-an. Standar terakhir (IEC 1131-3), bisa
diakses) berusaha untuk menggabungkan bahasa pemrograman PLC dibawah satu standar
internasional. Sekarang bisa dijumpai PLC-PLC yang diprogram dalam diagram fungsi blok,
daftar instruksi, C dan teks terstruktur pada saat bersamaan.
Dewasa ini, vendor-vendor PLC umumnya memproduksi PLC dengan berbagai ukuran,
jumlah input/output, instruksi dan kemampuan lainnya yang beragam. Hal ini pada dasarnya
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat luas, yaitu untuk tujuan kontrol yang
relatif sederhana dengan jumlah input/output pul puluhan, sampai kontrol yang kompleks
dengan jumlah input/output mencapai ribuan.
4
1.3 Hardware PLC
Hardware sistem kontrol PLC
Device input = push button, circuit breaker, level switch, limit switch, photoelectric switch,
proximity switch, relay contacts, selector switch, dll.
Device output = alarm, control relay, fan, horn, lamp, motor starter, selenoid valve, heater, led
display, dll.
Hardware Sistem Kontrol PLC
a. Sumber daya
Adalah sumber energi listrik dengan tegangan kerja untuk mengaktifkan semua komponen
dalam PLC. Tegangan kerja 100 – 240 VAC.
5
b. Input
Adalah terminal yang terhubung ke peralatan yang menggunakan device switch atau saklar.
Hanya dikenal 2 kondisi pada terminal input yaitu ON dan OFF. Atau dalam logika dikenal
dengan biner 1 dan 0.
f. Programming port :
yaitu tempat mentransfer dan memonitor kinerja program PLC baik dari PC ke PLC atau
sebaliknya.
g. Run/stop switch :
yaitu switch untuk memilih mode kerja PLC yang diinginkan, jika ingin mengaktifkan
program digunakan RUN dan jika ingin mentransfer program baru dari PC ke PLC
digunakan STOP.
c. Sebuah Personal Computer (PC) : jika Console tidak ada, maka PC lebih flexible dan
mudah dalam membuat, mengedit, mentransfer, dan memonitor program PLC.
d. Software PLC : jika digunakan PC, maka harus ada software pemograman dari PLC yang
bersangkutan.
6
1.3.1 Desain Mekanik Sistem PLC
• PLC dirancang untuk bisa dioperasikan oleh para operator/pengguna dengan sedikit
pengetahuan mengenai komputer dan bahasa pemrograman.
• PLC di dalamnya telah dilengkapi dengan program awal, sehingga memungkinkan
program-program kontrol dimasukan dengan menggunakan suatu bahasa
pemrograman yang sederhana dan intuitif.
• PLC hampir sama dengan komputer, yang membedakannya komputer dioptimalkan
untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan perhitungan dan penyajian data,
sedangkan PLC dioptimalkan untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan
pengontrolan dan pengoperasian di dalam lingkungan industri.
• Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban, dan kebisingan;
• Antarmuka untuk masukan dan keluaran built-in di dalamnya;
7
• Mudah diprogram dan menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami, yang
sebagian besar berhubungan dengan operasi-operasi logika dan penyambungan.
Perangkat Keras
2) Unit catu daya yang diperlukan untuk mengubah tegangan arus bolak-balik (ac) dari
sumber menjadi tegangan arus searah(dc) yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-
rangkaian di dalam modul-modul antarmuka masukan dan keluaran;
4) Unit memori merupakan tempat menyimpan program yang akan digunakan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan yang disimpan mikroprosesor;
8
Sinyal-sinyal keluaran bisa diberikan pada alat pengasut motor, katup, lampu, dan
sebagainya.
9
1.4.1 CPU
Central Processing Unit (CPU). CPU merupakan bagian utama dan merupakan
otak dari PLC. CPU ini berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan PC atau
Console, interkoneksi pada setiap bagian PLC, mengeksekusi program-program, serta
mengatur input dan ouput sistem.
1.4.2 BUS
• Digunakan untuk menspesifikasi sumber dan tujuan data pada bus data
• Digunakan untuk meLngirim alamat word pada memori ysng akan diakses CPU
10
• Digunakan untuk saluran alamat perangkat modul computer saat CPU mengakses suatu
modul
• Semua peralatan yang terhubung dengan system computer, agar dapat diakses harus
memilikki alamat
Contoh: mengakses port I/O, maka port I/O harus memilikki alamat
• Lebar jalur menentukan kapasitas memori maksimum dari sistem
1.4.3 Memori
Memori. Memori merupakan tempat penyimpan data sementara dan tempat
menyimpan program yang harus dijalankan, dimana program tersebut merupakan hasil
terjemahan dari ladder diagram yang dibuat oleh user. Sistem memori pada PLC juga
mengarah pada teknologi flash memory. Dengan menggunakan flash memory maka akan
sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan programming maupun reprogramming
secara berulang-ulang. Selain itu pada flash memory juga terdapat EPROM yang dapat
dihapus berulang-ulang. Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing
blok memiliki fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk
menyimpan status dari input dan output, sementara bagian memori yang lain digunakan
untuk menyimpan variable yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter.
PLC memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memastikan memori PLC
tidak rusak. Hal ini dapat dilihat lewat lampu indikator pada PLC
11
1.4.4 Unit Input/Output
Setiap PLC pasti memiliki jumlah I/O yang terbatas, yang ditentukan berdasarkan
tipe PLC. Namun dalam Aplikasi seringkali I/O yang ada pada PLC tidak mencukupi.
Oleh sebab itu diperlukan perangkat tambahan untuk menambah jumlah I/O yang
tersedia. Penambahan jumlah I/O ini dinamakan dengan expansin Unit. Tahap dasar
untuk penyiapan awal untuk memudahkan dan memasukkan program dalam PLC
dengan mempersiapkan daftar seluruh peralatan input dan output beserta lokasi I/O bit,
penempatan lokasi word dalam penulisan data. Untuk pemrograman sebuah
Programmable Logic Controller terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui
tentang organisasi dan memorinya. 10 Ilustrasi dari organisasi memori adalah sebagai
peta memori (memori map), yang spacenya terdiri dari kategori User Programable dan
Data Table. User Program adalah dimana program Logic Ladder dimasukkan dan
disimpan yang berupa instruksi – instruksi dalam format Logic Ladder.
12
• Sourcing tersambung dengan Common VCC line (+)
Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan dari keduanya bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
• Shinking input
• Sourcing output modul
• Rangkaian I/O sinking di dalam modul I/O sinking di dalam I/O penerima (sink) mendapatkan
arus dari perangkat sensing, lalu di proses line. Modul sinking output yang digunakan
berinteraksi dengan peralatan elektronik.
• I/O sourcing: (sourcing output) digunakan untuk berinteraksi dengan solenoid.
• Rangkaian PLC I/O mengakomodasi keduanya baik itu pada perangkat sinking maupun
sourcing. Rangkaian solid state DC I/O mengharuskan keduanya digunakan pada rangkaian
sinking atau sourcing tertentu tergantung dengan rangkaian internal.
• Output kontak relay PLC, DC maupun AC mengakomodasi keduanya, baik itu pada sinking
maupun sourcing
13
1. Alamat
2. Intruksi
3. Operand
1. Ladder Diagram
Ciri dari ladder diagram adalah adanya “Rung” dan dua garis vertikal yang
harus dihubungkan dengan relay, memori dan coil digital PLC. Relay ada dua tipe
yaitu Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Memori berfungsi untuk
menyimpan logika sementara untuk dapat digunakan kembali jika dibutuhkan ulang.
Sedangkan coil digunakan untuk mengaktifkan relay-relay yang akan difungsikan.
14
Kode mneumonic merupakan penjabaran dari ladder diagram. Kode mneumonic
dituliskan seperti berikut :
Penjelasan
LD
Menunjukan awalan kode dibuka dengan Load / Normally Open
Instruksi
Menunjukkan perintah yang akan dkendalikan oleh LD
LD NOT
Menunjukan awalan kode dibuka dengan Load Not / Normally Close
Instruksi
menunjukkan perintah yang akan dkendalikan oleh LD NOT
Penjelasan :
LD
Menunjukan awalan kode dibuka dengan Load / Normally Open
AND NOT
15
Menunjukan seri Normally Close
AND
Menunjukkan kode seri Normally Open
Instruksi
menunjukkan perintah yang akan dkendalikan
LD
Menunjukan awalan kode dibuka dengan Load / Normally Open
OR NOT
Menunjukan paralel Normally Close
OR
Menunjukkan paralel Normally Open
Instruksi
menunjukkan perintah yang akan dkendalikan
LD
Menunjukan awalan kode dibuka dengan Load / Normally Open
16
OUT
Output yang akan dikendalikan dengan operand 100.00 kondisi Close
LD
Menunjukan awalan kode baris kedua dibuka dengan Load / Normally Open
OUT NOT
Output yang akan dikendalikan dengan operand 100.01 kondisi Open
Instruksi END
Instruksi ini sudah tidak perlu dituliskan pada program, secara otomatis PLC akan
memberikan instruksi END pada akhir program.
Instruksi menggunakan mneumonic menurut penulis, sulit digunakan dan teknisi lebih familiar
menggunakan kode ladder untuk memprogram PLC. Karena hampir semua PLC dapat
dipasangi dengan kode Ladder.
Contoh dari rangkaian function block diagram menggunakan software zelio sebagai
berikut:
17
Pada pemrograman menggunakan Function Block Diagram memang tidak
menggunakan bahasa pemrograman yang perlu dihafalkan, namun perlu logika yang
matang untuk bisa merangkai sebuah sistem kendali. Sistem ini memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya yaitu mudah dalam memonitoring jalannya alur listrik.
2.Structure Text
18
3. Sequential Function Chart
Dengan pemrograman ini kalian dapat mengetahui aliran arus program sehingga dengan
mudah dipahami dan dimonitor.
Pada diagram tangga A, sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini terlihat
ada satu kondisi, yaitu IR000.04 yang dipasang secara vertikal dan hal ini jelas-jelas
dilarang atau tidak diperbolehkan dalam pemrograman diagram tangga karena tidak
dapat diprogram.
19
Maksud dari diagram A adalah kondisi eksekusi untuk instruksi 1 akan ON jika
kondisi dari IR000.01, IR000.04 dan IR000.02 adalah ON atau hanya IR000.00 saja yang
ON dan kondisi IR000.02 harus ON. Demikian juga kondisi eksekusi instruksi 2, akan ON
jika kondisi IR000.00 dan IR000.04 adalah ON dan IR000.03 harus OFF atau hanya
IR000.01 saja yang ON dan kondisi IR000.03 harus OFF. Karena itu diagram A bisa
dimodifikasi dengan mengulang penulisan kondisi IR000.04 di dua tempat sebagaimana
ditunjukkan koreksinya pada diagram B di bawah ini.
Selain permasalahan kondisi yang digambar vertikal tersebut, jumlah suatu bit
digunakan beberapa kali pada suatu kondisi tidak dibatasi. Sehingga gunakan sebijaksana
mungkin kalau memang harus banyak yang digunakan sebanyak-banyaknya, jika memang
bisa direduksi gunakan seminimal mungkin.
20
Diagram B juga akan menjadi salah jika instruksi yang mengikutinya merupakan
instruksi-instruksi ILC, JME serta instruksi langkah. Hal ini disebabkan instruksi-instruksi
tersebut yang masing-masing merupakan pasangan dari IL dan JMP memang melarang
penulisan kondisi sebelum instruksi. Dengan kata lain, kondisi tidak boleh ditempatkan
pada garis instruksi dari instruksi-instruksi tersebut.
Pada saat pembuatan diagram tangga, jangan lupa untuk selalu memperhitungkan
atau memperhatikan kesederhaan yang terkait dengan jumlah instruksi yang nantinya akan
disimpan. Misalnya, sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini, diagram A
membutuhkan 5 instruksi dalam 5 alamat lokasi memori program PLC. Sedangkan
diagram B hanya membutuhkan 4 instruksi saja. Cara kerja kedua diagram tersebut sama
persis, hanya penempatan IR000.01 dan IR20007 yang diubah dari bawah ke atas dan
dampaknya menjadi penting. Yang bisa digaris-bawahi disini adalah kondisi tunggal
cenderung ditempatkan di bawah.
21
Eksekusi Program
Saat eksekusi program dijalankan, unit CPU di dalam PLC akan menscan
program dari atas ke bawah, memeriksa semua kondisi dan mengerjakan semua instruksi
terkait ke arah bawah. Dengan demikian penting untuk menempatkan instruksi-instruksi
sesuai aturan yang seharusnya, sehingga program bisa bekerja atau berjalan sesuai
dengan yang dikehendaki. Misalnya, data yang akan diolah sebaiknya disimpan terlebih
dahulu ke suatu lokasi memori sebelum digunakan atau diproses lebih lanjut. Ingatlah,
selain mengerjakan dari atas ke bawah, CPU selalu mengerjakan instruksi dari kiri ke
kanan sebelum kembali lagi ke titik cabang kemudian mengerjakan pada garis instruksi
berikutnya demikian seterusnya.
Gerbang logika adalah sirkuit dengan beberapa input tapi hanya satu output
yang aktif oleh beberapa kombinasi kondisi input. Konsep biner 2 kondisi, menjadi dasar
untuk membuat keputusan. Gambar 4-1 merupakan contoh dari keputusan logika AND.
Pada aplikasi ini, Lampu sorot jauh hanya dapat aktif hanya ketika saklar lampu dan
saklar jarak jauh tertutup.
Pada gambar 4-2 adalah sebuah contoh dari keputusan logika OR. Pada aplikasi ini,
lampu kabin akan aktif ketika saklar pintu penumpang atau saklar pintu supir aktif.
22
Logika adalah kemampuan untuk membuat keputusan ketika satu atau beberapa
faktor yang berbeda harus diperhitungkan sebleum mengambil tindakan. Ini adalah cara
kerja dasar pada PLC, dimana logika dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan ketika
beberapa kondisi terpenuhi.
23
Tabel kebenaran gerbang AND dan NAND menunjukkan bagaimana setiap keluaran gerbang
AND dibalik untuk memberikan keluaran NAND.
Fungsi gerbang NAND menjadi gerbang universal dalam rangkaian digital. Gerbang
NAND penggunaannya sangat luas dalam sistem digital. Perhatikan tabel kebenaran
gerbang NAND dalam tabel 1. Keluaran dari gerbang NAND adalah rendah (0) apabila
semua masukan tinggi (1).
Gerbang logika OR pada Datasheet nama lainnya IC TTL 7432. Gerbang OR berbeda
dengan gerbang NOT yang hanya memilikki satu input. Gerbang ini memilikki paling sedikit 2
jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua. Misalnya empat atau delapan.
24
Contoh peralatan yang mengirim sinyal digital Input, sebagai berikut :
Sama dengan sinyal Digital Input, sinyal Output PLC dalam bentuk Digital adalah nilai
keluaran atau perintah yang dikirimkan PLC ke suatu alat yang juga bekerja secara
Digital. Sinyal Digital ini dapat diartikan sebagai suatu perinntah yang hanya memiliki
dua kondisi (Sinyal Biner) yang dikirimkan ke sistem kontrol. Seperti contohnya ON-
OFF, OPEN-CLOSE, RUN-STOP pada suatu alat digital yang menerima sinyal tersebut.
Motor Electric
• Flowgate, Pump
• Butterfly Valve, Flap Valve dan lain sebagainya
Sinyal analog
Analog Input (AI) pada PLC
Sinyal Input PLC dalam bentuk Analog adalah suatu masukan informasi yang
memiliki beberapa kondisi (Sinyal nya berkelanjutan) yang diterima oleh PLC dari
suatu alat Instrument Analog. Sinyal Analog dapat berupa rentang nilai anatan 4 mA –
20 mA, 0V – 10 V, 100 Ohm – 250 Ohm dan berbagai rentang nilai lainnya.
Contoh peralatan yang mengirim sinyal Analog Input, seperti berikut ini :
• Pressure Transmitte
• Level Transmitter
• Flow Transmitter
• VSD (Variable Speed Drive)
25
• Temperature Transmitter
• RTD (Resistance Thermal Detector)
• Weighing Hopper
• Control Valve
• Control Speed, Inverter, VSD (Variable Speed Drive)
• Flowmeter dan lain sebagainya
26
BAB II
PEMROGRAMAN PLC SIEMENS S7-300
27
2.2 Pengalamatan PLC Siemens S7-300
Alamat Input Input pada PLC dimulai dari alamat I0.0 sampai I65535.7. Akan
tetapi pada PLC Siemens S7-300, alamat yang berhubungan langsung dengan peripheral
(ditampilkan di modul training) dimulai dari I124.0 sampai I124.7 dan I125.0 sampai
dengan I125.1. Alamat-alamat yang tidak berhubungan dengan peripheral tersebut dapat
digunakan sebagai alamat perantara. 2.Alamat Output Sedangkan outputnya dimulai dari alamat
Q0.0 sampai dengan Q65535.7. Dan yang terhubung langsung dengan peripheral (ditampilkan di
di modul training) dimulai dari alamat Q124.0 sampai dengan Q124.5 3.Alamat Memory Selain
alamat input dan output, S7-300 PLC Siemens ini menyediakan lokasi memori yang berbeda
– beda, dengan pengalamatan yang sangat unik. Kita dapat memilih memori mana yang
akan kita pakai dengan terlebih dahulu memilih spesifikasi alamat, yang meliputi Memory area,
address Byte-nya dan Bit numbernya. Memory area pada PLC ada 5 macam yaitu : I, Q V dan M
yang semuanya itu dapat diakses sebagai Byte, Word ataupun Double Word
1. Bit Logic Instruksi Bit logic bekerja dengan dua keadaan, yaitu 1atau 0. Logic 1
menandakan aktif dan logic 0 menandakan tidak aktif. Berikut ini macam – macam fungsi
instruksi bit logic :
Normally Open Contact
Instruksi di atas digunakan apabila kita ingin memasukkan input yang keadaan
normalnya adalah terbuka.
Simbol
<address>
--| |--
28
Penjelasan
Address di atas dimulai dari I0.0 sampai I65535.7 ataupun juga dapat diisialamat
instruksi lainnya, misalnya Counter. Normally Open Contact akan menjadi tertutup (Closed)
ketika nilai bit dari address bernilai “1“
Contoh aplikasi:
Penjelasan
Nilai akhir pengoperasian bernilai “1“ jika sinyal input I124.0 dan I124.1 bernilai
“1“ atau hanya sinyal dari input I124.2 saja yang bernilai “1’
Penjelasan
Nilai akhir pengoperasian bernilai “1“ jika sinyal input I 124.0 dan I124.1 bernilai
“1“ atau hanya sinyal dari input I124.2 saja yang bernilai “0“
Instruksi di atas digunakan apabila kita ingin membalik suatu keadaan, misalnya dari 0
menjadi 1 atau dari 1 menjadi 0.
29
Penjelasan :Fungsi dari --| NOT |-- adalah sebagai pembalik nilai sinyal dari input.
Contoh aplikasi:
Penjelasan
Nilai sinyal output Q124.0 bernilai “0“ saat kondisi input I124.0 bernilai “1“ atau input
I124.1 dan I124.2 bernilai “1“, sedangkan Nilai sinyal output Q124.0 bernilai “1“ saat
kondisi input I124.0 bernilai “0“ atau input I124.1 dan I124.2 bernilai “0“
Instruksi tersebut dipasang pada akhir network dan statusnya dipengaruhi oleh instruksi-
instruksi yang ada di depannya. Address diatas dimulai dari Q0.0 sampai Q65535.7.4
Instruksi di atas digunakan apabila kita ingin membuat output yang terletak di tengah.
Simbol
<address>
--( # )—
30
1. Fungsi Set
Set digunaka untuk memberikan operand bid on (1) dan tidak akan berubah operand bitnya
walaupun dilaksanakan pengkondisian off (0) atau sama dengan on holding
2. Fungsi Reset-Set
Reset-Set berfungsi memberikan reset atau set jika input berfungsi satu persatu. Apabila
reset dan set aktif bersamaan maka ‘Set’ akan lebih dominan sehingga outputnya akan on.
3. Fungsi Set-Reset
Set-Reset berfungsi memberikan set atau reset jika input berfungsi satu persatu. Apabila
set dan reset aktif bersamaan maka ‘Reset’ akan lebih dominan sehingga outputnya akan
off
4. Fungsi Reset
Reset berfungsi untuk memberikan operand bit off atau kondisi (0), saat dilaksanakan
pengkondisian on dan tidak akan berubah status operand bitnya
5. Timer
Salah satu fungsi di dalam pemograman PLC. Fungsi timer digunakan untuk memberikan
jeda waktu untuk memproses atau melanjutkan signal yang diterima. Nilai Timer pada PLC
bersifat countdown (menghitung mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program.
Setelah hitungan mundur tersebut mencapai angka nol, maka kontak NO Timer akan bekerja.
timer bersifat aktif low, yaitu ON disaat 0 dan OFF disaat 1.Timer mempunyai batas antara
0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk BCD (Binary Code Decimal) dan dalam orde
sampai 100 ms.
31
Instruksi TON untuk menghidupkan atau mematikan output setelah timer dihidupkan
untuk interval waktu yang telah ditetapkan.
32
BAB III
PENGOPERASIAN PROGRAM SIMATIC TERHADAP PLC SIEMENS
S7-300
4. Klik create
33
1. Pilih Add new device
34
1. Klik Network View sesuai pada gambar
2. Cari Catalog Pada sebelah kanan bar ( Other field devices -> I/O -> Lucas Nuelle
GmbH -> ISM-Interface -> IMS Interface -> IMS Interface)
3. Drag IMS Interface kearah samping PLC
35
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Melalui praktikum ini sudah mampu dan mengerti dalam membuat rangkaian
PLC. Dan juga dapat mengetahui bagian-bagian input dan output pada Pada rangkaian
PLC. Serta fungsi-fungsi ikon pada aplikasi . Dalam membuat rangakaian kita juga harus
memperhatikan jalur rangkaian yang dibuat agar program pada aplikasi TIA PORTAL
dapat bekerja sesuai dengan perintah yang dibuat. Jika terdapat bagian yang salah (warna
merah) pada rangkaian maka program yang dibuat tidak dapat dijalankan.
4.2 SARAN
Adapun saran dan masukan kami adalah para peserta praktikum dalam
mendengarkan materi yang di Sampaikan Pak Selamat Muslimin,.ST.,Mkom dan assiten
laboratorium cukup terdengar secara jelas. Selebihnya sudah sangat baik. Karena assiten
laboratorium sudah sangat membantu dan menjelaskan pada saat praktikum dengan
sangat jelas.
36
DAFTAR PUSTAKA
https://www.edukasielektronika.com/2022/04/catatan-penting-pemrograman-tangga-
dan.html
https://www.robotics-university.com/2013/01/gerbang-nand-not-and.html
https://www.sekolahotomasi.com/2018/12/gerbang-logika-dasar-and-or-dan-not.html
https://www.webstudi.site/2016/10/gerbang-not-pembalik-dan-penyangga.html
https://www.webstudi.site/2016/10/penjelasan-gerbang-logika-and.html
https://diditnote.blogspot.com/2013/05/pengalamatan-s7-300-plc-siemens.html
https://diditnote.blogspot.com/2013/05/pengalamatan-s7-300-plc-siemens.html
https://text-id.123dok.com/document/yeor0jeq-sekilas-tentang-s7-300-plc-siemens-
1.html
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2016/08/mengenal-digital-dan-
analog-inputoutput.html
https://siddix.blogspot.com/2018/10/10-kelebihan-dari-plc-programmable.html
37