Disusun oleh :
Handyan Bima Putra LT - 2D 3.39.11.0.10
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013
BAB. I PENDAHULUAN
I . 1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, seluruh teknologi terus mengalami perkembangan terutama di bidang industri.Perkembangan tersebut terlihat di industri pemabrikan, dimana sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian beralih
menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic). Model apapun yang digunanakan pada sistem otomasi pabrik tersebut tergantung pada keandalan peralatan kendalinya.Penggunaan relay konvensional untuk pabrik dengan produksi skala yang cukup besar kurang effisien dalam berbagai hal seperti : panel yang cukup besar untuk belitan relay, keandalan kontak kontak untuk produksi kapasitas besar, serta fleksibilitas dari kerja kontak tersebut.Untuk menggantikan relay konvensional tersebut dapat menggunakan alat bernana Programmable Logic Controllers (PLC),dimana PLC merupakan alat elektronik yang dapat mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada levellevel yang kompleks dan dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
I . 2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan PLC ? Bagaimana sejarah perkembangan PLC ? Apa fungsi dari PLC ?
Apa saja bagian bagian pada PLC ? Bagaimana prinsip kerja PLC ? Apa saja operasi yang dapat dilakukan PLC ? Bagaimana konsep perancangan suatu sistem kendali dengan PLC ? Apa itu peran console pada PLC Apa saja bahasa standar yang digunakan dalam pemograman PLC ? Apa saja merk dan type PLC yang beredar di pasaran ? Apa saja keuntungan menggunakan PLC ? Apa saja kerugian menggunakan PLC ?
I . 3 Tujuan Penulisan Mengetahui apa yang dimaksud dengan PLC Mengetahui sejarah perkambangan PLC Mengetahui fungsi PLC Mengetahui bagian bagian PLC Mengetahui prinsip kerja PLC Mengetahui operasi operasi yang dapat dilakukan PLC Mengetahui konsep perancangan suatu sistem kendali pada PLC Mengetahui peran console pada PLC Mengetahui jenis jenis bahasa pemrograman pada PLC yang sesuai standar Mengetahui beberapa merk dan type PLC yang ada di pasaran Mengetahui keuntungan penggunaan PLC Mengetahui kerugian menggunakan PLC
BAB . II ISI
II . 1 Pengertian PLC
Definisi PLC menurut Capiel (1982) adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog.
Definisi PLC menurut NEMA (National Electrical Manufacturer's Association) adalah peralatan elektronik yang bekerja secara digital yang menggunakan memory yang bisa diprogram untuk menyimpan instruksi internal guna menerapkan fungsi-fungsi khusus, seperti logic, sequencing, pengukuran waktu, penghitungan, dan aritmatik, untuk mengontrol modul-modul input/ output secara analog atau digital, berbagai jenis mesin atau proses. Komputer digital yang digunakan untuk mengerjakan fungsi-fungsi controller yang dapat diprogram dianggap termasuk di dalam bagian ini.
Definisi PLC berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut : Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan . Definisi PLC secara umum adalah merupakan alat listrik dan elektronik yang menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional yang bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup atau mati) dimana pengguna telah membuat program (yang umumnya dinamakan diagram tangga atau ladder diagram) yang kemudian akan dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
Dalam sistem kendali berbasis relay logic, perubahan tersebut membutuhkan biaya yang besar dan sangat melelahkan. Selain itu sistem berbasis relay logic juga menyita ruang yang banyak dan biaya pemeliharaannya juga sangat besar.The Hydramatic Division pada General Motors Corporation lah yang pertama kali menspesifikasikan kriteria-kriteria untuk Programmable Logic Controller (PLC) yang pertama pada tahun 1968. Tujuan mereka saat itu adalah untuk menggantikan sistem kontrol berbasis relay yang mereka gunakan karena tidak fleksibel dan memakan biaya yang sangat besar. Untuk itu, mereka mengumumkan untuk menerima proposal yang sanggup untuk menggantikan sistem kontrol relay mereka dengan suatu perangkat elektronik yang handal dengan spesifikasi spesifikasi sebagai berikut: Sistem kontrol yang baru tersebut harus mempunyai harga yang bersaing dengan sistem kontrol berbasis relay yang digunakan saat itu. Sistem tersebut harus tahan terhadap kondisi lingkungan industri yang berat.
Antarmuka input dan output harus mudah untuk diganti-diganti. Controller harus didesain dalam bentuk modul-modul sehingga bagian-bagian tertentu dapat dilepas sewaktu-waktu untuk penggantian atau perbaikan. Sistem kontrol mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan data dan mengirimkannya ke central system. Sistem kontrol tersebut harus dapat digunakan lagi untuk kondisi yang berbeda. Metode untuk memprogram controller harus sederhana sehingga mudah dipahami oleh karyawan pabrik. Proposal yang menang dan memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh Hydramatic
Division adalah proposal yang dimenangkan oleh Bedford Associates.Dick Morley salah satu anggota tim dari Bedford Associates yang memenangkan proposal tersebut dianggap sebagai bapak dari PLC. PLC pertama yang diciptakan oleh Bedford Associates tersebut memenuhi semua kriteria yang diinginkan oleh Hydramatic Division.PLC pertama kali mandapat usulan yang diberi nama MODICON (Modular Digital Controller) dan MODICON 084 merupakan PLC pertama didunia yang digunakan pada produk komersil.
Pada pertengahan tahun 1970-an, teknologi PLC yang dominan adalah sekuenser mesin-kondisi dan CPU berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup populer digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Mikroprosesor konvensional kekurangan daya dalam menyelesaikan secara cepat logika PLC untuk semua PLC, kecuali PLC kecil.Setelah mikroprosesor konvensional mengalami perbaikan dan pengembangan, PLC yang besar-besar mulai banyak menggunakan-nya.Bagaimanapun juga, hingga saat ini ada yang masih berbasis pada AMD 2903.Kemampuan komunikasi pada PLC mulai muncul pada awal-awal tahun
1973.Sistem yang pertama adalah Modbus-nya MODICON.Dengan demikian PLC bisa berkomunikasi dengan PLC lain dan bisa ditempatkan lebih jauh dari lokasi mesin
sesungguhnya yang dikontrol.Sekarang kemampuan komunikasi ini dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima berbagai macam tegangan untuk membolehkan dunia analog ikut terlibat.Sayangnya, kurangnya standarisasi mengakibatkan komunikasi PLC menjadi mimpi buruk untuk protokol-protokol dan jaringa-jaringan yang tidak kompatibel.Tetapi bagaimanapun juga, saat itu merupakan tahun yang hebat untuk PLC. Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menstandarisasi komunikasi dengan protokol otomasi pabrik milik General Motor (General Motor's Manufacturring Automation Protocol (MAP)). Juga merupakan waktu untuk memperkecil ukuran PLC dan pembuatan perangkat lunak pemrograman melalui pemprograman simbolik dengan komputer PC daripada terminal pemprogram atau penggunaan pemrogram genggam (handled programmer). Sekarang PLC terkecil seukuran dengan sebuah kontrol relai tunggal (seperti produk ZEN Programmable Relay dari Omron). Tahun 1990-an dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi lapisan fisik dari protokol-protokol populer yang bertahan pada tahun 1980-an. Standar terakhir (IEC 1131-3), bisa diakses di http://www.plcopen.org/default.htm berusaha untuk menggabungkan bahasa pemrograman PLC dibawah satu standar internasional. Sekarang bisa dijumpai PLC-PLC yang diprogram dalam diagram fungsi blok, daftar instruksi, C dan teks terstruktur pada saat bersamaan.
II . 3 Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut: 1. Sekuensial Control PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator. Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak . 4. Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya 5. Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus. Programmer / monitor (PM). Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU. Modul input / output (I/O).Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog.Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya
digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter. Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain The Program Recorder / Player. Alat ini digunakan untuk menyimpan program dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem floopy disk. Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan adanya hard disk yang digunakan untuk pemrograman dan perekaman. Program yang telah direkam ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program aslinya hilang atau mengalami
kesalahan.Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan CPU dengan komputer utama (master computer) yang biasanya digunakan pada pabrik besar atau proses yang mengkoodinasi banyak Sistem PLC .
Sebagai contoh lihat gambar diatas : a. di dalam PLC diassosiasikan memiliki coil bayangan/semu MX...dan kontak semu MY...(masing-masing adalah memori data input dan output) b. Coil MX...mendapat suplai tegangan 24 Vdc melalui input PLC yaitu tombol X0 dan tombol X1 c. Kontak MY... mendapat suplai tegangan misal 220 Volt yang memikul beban lampu Y0 dan Y1 melalui kontak bayangan MY....... d. Jika tombol X0 ditekan (walaupun sebentar), maka coil bayangan MX0 akan bekerja sehingga kontak-kontaknya akan berubah status. Coil bayangan MX0 ini akan merubah status kontak yang berada dalam bahasa pemrograman PLC. Dalam hal ini kontak X0 akan menjadi close (tertutup) walaupun tombol X0 dilepas, kontak Y0 akan mengunci sampai tombol X1 dilepas. e. Karena kontak X) tertutup, maka coil Y0 akan bekerja dan merubah status kontak MY0 menjadi tertutup, dalam hal ini lampu L1 akan mendapat suplai tegangan dan menyala.
f.
Jika tombol X2 ditekan, maka coil bayangan MX1 akan bekerja dan mengubah status kontak NC dalam bahasa pemrograman menjadi terbuka, dalam hyal ini coil Y0 menjadi tidak aktif.
g.
Karena coil Y0 non aktif, maka kontak bayangan MY0 terbuka dan lampu L1 mati.
1. Rancangan Sistem Kendali Dalam tahapan ini si perancang harus menentukan terlebih dahulu sistem apa yang akan dikendalikan dan proses bagaimana yang akan ditempuh. Sistem yang dikendalikan dapat berupa peralatan mesin ataupun proses yang terintegrasi yang sering secara umum disebut dengan controlled system. 2. Penentuan I/O Pada tahap ini semua piranti masukan dan keluaran eksternal yang akan dihubungkan PLC harus ditentukan. Piranti masukan dapat berupa saklar, sensor, valve dan lain-lain sedangkan piranti keluaran dapat berupa solenoid katup elektromagnetik dan lain-lain. 3. Perancangan Program (Program Design) Setelah ditentukan input dan output maka dilanjutkan dengan proses merancang program dalam bentuk ladder diagram dengan mengikuti aturan dan urutan operasi sistem kendali. 4. Pemrograman (Programming) 5. Menjalankan Sistem (Run The System) Pada tahapan ini perlu dideteksi adanya kesalahan-kesalahan satu persatu (debug), dan menguji secara cermat sampai kita memastikan bahwa sistem aman untuk dijalankan.
2. Bahasa Pemrograman Function Block Diagram (FBD) Bahasa pemrograman PLC yang menggambarkan bentuk aliran daya atau aliran sinyal dalam rung dengan menggunakan blok-blok diagram fungsi logik (gerbang logik). Pada dasarnya terdapat 3 macam blok fungsi logik dasar yaitu AND, OR dan NOT (Inverse). Sedangkan fungsi logik lainnya dapat dibangun dengan mengkombinasikan ketiga fungsi logik dasar tersebut. 3. Bahasa Pemrograman Instruction List (IL) Bahasa pemrograman PLC tingkat tinggi. Semua hubungan logika dan kontrol sekuens dapat diprogram dengan menggunakan perintah atau instruksi dalam bahasa pemrograman ini. Perintah-perintah atau instruksi-instruksi yang digunakan mirip dengan bahasa tingkat tinggi BASIC atau PASCAL 4. Bahasa Pemrograman Structure Text (ST) Penulisan program PLC yang dilakukan dengan menggunakan daftar teks atau notasi. 5. Bahasa Pemrograman Sequential Function Chart (SFC) Diantara kelima bahasa tersebut bahasa pemrograman PLC yang paling populer digunakan dan paling mudah dipahami, yaitu Ladder Diagram.Ladder Diagram mudah dipahami karena menggunakan pendekatan grafis, yaitu menggunakan simbol - simbol komponen elektromagnetik - mekanik relay (coil dan contact), blok - blok fungsi (function block), seperti timer, counter, trigger, kondisional, serta blok fungsi yang didefinisikan sendiri oleh progammer.Selain itu, karena Ladder Diagram menggunakan pendekatan grafis, maka progammer menjadi lebih mudah untuk melakukan troubleshooting pada program yang akan dijalankan pada PLC.
Logix-500 Family
SLC-500
Micrologix
Logix-5000 Family
ControlLogix
CompactLogix
FlexLogix
2.
S7-300
S7-400
3.
Jenis
Micro PLC
CPM1A
CP1E
CP1L
Basic PLC
CJ1M
CQM1H
Modular
CJ1H/CJ1G
CS1H/CS1G
4.
Jenis
Micro PLC
Modicon M340
Modicon Quantum
Programmable Controller
Twido
Smart Relay
Zelio
5.
Jenis
Compact PLC
MELSEC FX3UC
MELSEC FX3G
MELSEC FX1N
MELSEC FX1S
Modular PLC
Q-Series Q00UJCPU
Process Control
Q12PHCPU
dari 12 mesin tersebut. Tiap mesin dikendalikan dengan masing-masing program sendiri. Perubahan implementasi dan koreksi error Dengan menggunakan tipe relay yang terhubung pada panel, perubahan program akan memerlukan waktu untuk menghubungkan kembali panel dan peralatan. Sedangkan dengan menggunakan PLC untuk melakukan perubahan program, tidak memerlukan waktu yang lama yaitu dengan cara merubahnya pada sebuah software. Dan jika kesalahan program terjadi, maka kesalahan dapat langsung dideteksi keberadaannya dengan memonitor secara langsung. Perubahannya sangat mudah, hanya mengubah diagram laddernya. Harga yang rendah PLC lebih sederhana dalam bentuk, ukuran dan peralatan lain yang mendukungnya, sehingga harga dapat dijangkau. Saat ini dapat dibeli PLC berikut timer, counter, dan input analog dalam satu kemasan CPU. PLC mudah di dapat dan kini sudah banyak beredar di pasaran dengan bermacam-macam merk dan tipe. Jumlah kontak yang banyak PLC memiliki jumlah kontak yang banyak untuk tiap koil yang tersedia. Misal panel yang menghubungkan relay mempunyai 5 kontak dan semua digunakan sementara pada perubahan desain diperlukan 4 kontak lagi yang berarti diperlukan penambahan satu buah relay lagi. Ini berarti diperlukan waktu untuk melakukan instalasinya. Dengan menggunakan PLC, hanya diperlukan pengetikan untuk membuat 4 buah kontak lagi. Ratusan kontak dapat digunakan dari satu buah relay, jika memori pada komputer masih memungkinkan. Memonitor hasil Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest, diteliti dan dimodifikasi pada kantor atau laboratorium, sehingga efisiensi waktu dapat dicapai. Untuk menguji program PLC tidak harus diinstalasikan dahulu ke alat yang hendak dijalankan, tetapi dapat dilihat langsung pada CPU PLC atau dilihat pada software pendukungnya.
Observasi visual Operasi dari rangkaian PLC dapat dilihat selama dioperasikan secara langsung melalui layar CRT. Jika ada kesalahan operasi maupun kesalahan yang lain dapat langsung diketahui. Jalur logika akan menyala pada layar sehingga perbaikan dapat lebih cepat dilakukan melalui observasi visual. Bahkan beberapa PLC dapat memberikan pesan jika terjadi kesalahan.
Kecepatan operasi Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan operasi daripada relay pada saat bekerja yaitu dalam beberapa mikro detik. Sehingga dapat menentukan kecepatan output dari alat yang digunakan.
Metode bolean atau ladder Program PLC dapat dilakukan dengan diagram ladder oleh para teknisi atau juga menggunakan sistem bolean atau digital bagi para pemrogram PLC yang lebih mudah dan dapat disimulasikan pada software pendukungnya.
Reliability Peralatan solid state umumnya lebih tahan dibandingkan dengan relay atau timer mekanik. PLC mampu bekerja pada kondisi lingkungan yang berat, misalnya goncangan, debu, suhu yang tinggi, dan sebagainya.
Penyederhanaan pemesanan komponen PLC adalah satu peralatan dengan satu waktu pengiriman. Jika satu PLC tiba, maka semua relay, counter, dan komponen lainnya juga tiba. Jika mendesain panel relay sebanyak 10 relay, maka diperlukan 10 penyalur yang berbeda pula waktu pengirimannya, sehingga jika lupa memesan satu relay akan berakibat tertundanya pengerjaan suatu panel.
Dokumentasi Mencetak rangkaian PLC dapat dilakukan segera secara nyata sebagian atau keseluruhan rangkaian tanpa perlu melihat pada blueprint yang belum tentu up to date, dan juga tidak perlu memeriksa jalur kabel dengan rangkaian.
Keamanan Program PLC tidak dapat diubah oleh sembarang orang dan dapat dibuatkan password. Sedangkan panel relay biasa memungkinkan terjadinya perubahan yang sulit untuk dideteksi.
Memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang. PLC dapat dengan cepat diprogram ulang, hal ini memungkinkan untuk mencampur proses produksi, sementara produksi lainnya sedang berjalan.
Sulit untuk mengubah pola pikir beberapa personil yang telah lama menggunakan konsep relay untuk berubah kekonsep PLC komputer. Aplikasi program yang tetap
Beberapa aplikasi dari proses produksi merupakan aplikasi yang tidak akan berubah selamanya sehingga keunggulan dari pada PLC untuk mengubah program menjadi tidak berguna. Kondisi lingkungan
Lingkungan proses tertentu seperti panas yang tinggi dan getaran ,interferensi dengan peralatan listrik lain membuat keterbatasan pemakaian PLC. Pengoperasian yang aman
Pada penggunaan sistem relay, jika sumber daya padam akan langsung mematikan seluruh rangkaian dan tidak secara otomatis bekerja kembali PLC akan langsung menjalankan proses yang di program, namun hal ini tergantung dari program yang dibuat.
Jika suatu rangkaian operasi tidak pernah diubah, seperti misalnya drum mekanik, lebih murah jika tetap menggunakan konsep relay dari pada menggunakan PLC.
III . 1 Kesimpulan
PLC adalah alat listrik dan elektronik yang menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional yang bekerja dengan cara mengamati masukan, kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya dimana pengguna telah membuat program yang kemudian akan dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. PLC merupakan alat yang diciptakan untuk menggatikan peran relay konvensional pada suatu perusaan indutri dikarenakan penggunaan relay konvensional karena tuntutan produksi perusahaan tersebut.Pada tahun 1968, PLC pertama kali di keluarkan oleh perusahaan Bedford Associates dan PLC pertama kali dinamakan MODICON (Modular Digital Controller) dengan type MODICON 084.Pada tahun 1970-an PLC yang dominan adalah sekuenser mesin-kondisi dan CPU berbasis bitslice.Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menstandarisasi komunikasi dengan protokol otomasi pabrik milik General Motor dan juga dilakukan usaha memperkecil ukuran PLC serta pembuatan perangkat lunak pemrograman melalui pemprograman simbolik dengan komputer PC daripada terminal pemprogram.Tahun 1990-an dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi lapisan fisik dari protokol-protokol populer yang bertahan pada tahun 1980-an dan juga seluruh PLC disesuaikan dengan standar(IEC 1131-3) Fungsi PLC secara umum yaitu: 1. Sekuensial Control 2. Monitoring Plant
Fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Bagian Bagian pada PLC Central processing unit (CPU). Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan operasi / pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC..Bagian CPU ini antara lain adalah : a. Power Supply b. Alterable Memory c. Fixed Memory d. Processor e. Battery Backup Programmer / monitor (PM). Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Modul input / output (I/O).Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak. The Program Recorder / Player. Alat ini digunakan untuk menyimpan program dalam CPU. Prinsip Kerja pada PLC dimulai dari signal pada device input (on/off) akan
mengaktifkan coilo semua input yang mencerminkan masing-masing device input (dalam hal ini disimpan dalam sebuah memory data input) coil semua ini akan mengontrol kondisi on/off internal kontak yang tersusun dalam sebuah program PLC/Ladder diagram (programing & prossesing). PLC akan mengolah program secara urut dan kontinyu (loop) sehingga menghasilkan sebuah hasil program berupa kondisi on/off internal coil outputan yang disimpan dalam memory data outputan dan latch memory.Internal coil outputan ini yang sudah tersimpan dalam memory ini akan mengontrol kontak output semu yang menghubungkan device output dan sumber tegangan. Operasi Operasi yang dapat Dijalankan PLC 1. Relay Logic 2. Penguncian ( Locking ) 3. Pencacahan ( Counting )
4. Penambahan 5. Pengurangan 6. Pewaktuan ( Timing ) 7. Kendali PID 8. Operasi BCD 9. Manipulasi Data 10. Pembandingan 11. Pergeseran Konsep Perancangan Suatu Sistem Kendali pada PLC 1. Rancangan Sistem Kendali 2. Penentuan I/O 3. Perancangan Program (Program Design) 4. Pemrograman (Programming) 5. Menjalankan Sistem (Run The System) Console pada PLC adalah alat input yang dijalankan secara manual oleh operator. Melalui control console seorang operator dapat melakukan proses, menghentikan proses, mengubah cara kerja MPS dari automatic menjadi manual dan sebaliknya, mengembalikan keadaan peralatan ke keadaan mula-mula (reset peralatan) dan memberikan keadaan emergency-stop pada MPS jika terjadi kecelakaan atau kesalahan yang fatal. Jenis Jenis Bahasa Pemrograman pada PLC 1. Bahasa Pemrograman Ladder Diagram (LD) 2. Bahasa Pemrograman Function Block Diagram (FBD) 3. Bahasa Pemrograman Instruction List (IL) 4. Bahasa Pemrograman Structure Text (ST) 5. Bahasa Pemrograman Sequential Function Chart (SFC) Merk PLC yang ada di pasaran : 1. Allen Bradley 2. Siemens 3. Omron 4. Schneider 5. Mitsubishi
Keuntungan penggunaan PLC : 1. Flexibility 2. Perubahan implementasi dan koreksi error 3. Harga yang rendah 4. Jumlah kontak yang banyak 5. Memonitor hasil 6. Observasi visual 7. Kecepatan operasi 8. Metode bolean atau ladder 9. Reliability 10. Penyederhanaan pemesanan komponen 11. Dokumentasi 12. Keamanan 13. Memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang.
Kerugian penggunaan PLC : 1. Teknologi baru 2. Aplikasi program yang tetap 3. Kondisi lingkungan 4. Pengoperasian yang aman 5. Operasi pada rangkaian yang tetap
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/hudamessy/pengertian-plc http://margionoabdil.blogspot.com/2013/01/standar-bahasa-pemrograman-plc.html http://dasar-dasarplc.blogspot.com/2008/09/memahami-sistem-kerja-plc.html http://www.musbikhin.com/sejarah-plc-seri-belajar-plc http://ndoware.com/sekilassejarahplc.html http://www.kelas-mikrokontrol.com/e-learning/plc/sejarah-plc.html http://juare97.wordpress.com/2007/10/20/plc-programmable-logic-controller/ http://www.automationindo.com/article/7/mengenal-lebih-dalam-apa-itu-plc-dan-fungsinya http://capoenk.kandangbuaya.com/2009/04/01/pengertian-plc-adalah/ http://selectautomation.blogspot.com/2009/11/plc-history-and-why-plc.html http://tohero.blogspot.com/2011/11/plc-programmable-logic-controller.html http://www.docstoc.com/docs/36116512/PENGENALAN-DASAR-PLC http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html