Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

Programmable Logic Control (PLC)


Modul 2
CX-PROGRAMMER DENGAN EASYBUILDER DAN WIRING PLC

OLEH :

NAMA : DIKY RIZKI RAMDANI


NIM : 2212202003
PROGRAM STUDI : S1 SEMESTER 5 (E)
WAKTU PRAKTEK : SELASA, 8 DESEMBER
2020
PUKUL 20:00

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PLC (Programmable Logic Controller) merupakan suatu piranti basis kontrol
yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan
rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.
PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor terkait), kemudian
melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, contohnya
menghidupkan atau mematikan Outputnya. PLC merupakan suatu alat pengontrol
yang bisa diprogram dengan bahasa program seperti leader diagram, Instruction
list,dan function chart.
Sebelum mempelajari lebih dalam apa itu PLC, perlu pemahaman mendasar
terlebih dahulu mengenai dasar-dasar PLC itu sendiri. Dalam laporan praktek ini
sebelumnya kita ditekankan memahami terlebih dahulu mengenai gerbang logika
dan fungsi-fungsi yang terdapat dalam PLC yang menjadi dasar untuk membuat
rangkaian PLC.
1.2. Tujuan
1. Dapat membuat HMI menggunakan EasyBuilder.
2. Dapat menghubungkan CX-Programmer dengan EasyBuilder.
3. Dapat memahami metode pengkabelan sinking dan sourcing.
4. Dapat membuat wairing PLC dengan metode sinking.
5. Dapat mengirimkan program pada CX-Programmer dari PC ke PLC.
BAB II
TEORI PENUNJANG
2.1 Teori Dasar
A. Easy Builder
EasyBuilder merupakan software keluaran Weintek yang digunakan untuk
mendesain HMI (Human Machine Interface) atau antarmuka pada mesin yang
digunakan untuk mengatur, memonitori, maupun mengontrol operasi mesin
tersebut. EasyBuilder memungkinkan membuat program dengan mudah dan cepat
dengan objek fungsional termasuk objek numerik, objek lampu, combo-button,
alarm, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan EasyBuilder, pengguna dapat
menciptakan tampilan layar dengan beberapa fungsi grafik dan animasi yang
cocok dengan permintaan dari yang paling sederhana hingga yang paling
kompleks untuk kebutuhan programming. Pada EasyBuilder tidak dilakukan
pemrograman khusus seperti yang dilakukan pada CX-Programmer karena pada
software ini cukup mengatur pengalamatan input dan output yang digunakan pada
program yang telah dibuat pada CX-Programmer.
B. Metode Sinking dan Sourcing
Penggunaan istilah sinking dan sourcing pada instrumen industri merujuk
pada arah arus mengalir masuk atau keluar dari suatu instrumen ke instrumen
yang lain khususnya pada instrumen diskrit. Arus konvensional mengalir dari
potensial (tegangan) yang positif menuju potensial negatif. Pada instrumen tipe
sinking, maka arus mengalir menuju ke dalam instrumen. Sedangkan pada
instrumen tipe sourcing, arus mengalir keluar dari instrumen. Hal ini berlaku pula
jika terdapat dua buah instrumen yang terhubung satu dengan lain. Sebuah
instrumen tipe sourcing seharusnya dihubungkan dengan instrumen lain bertipe
sinking. Contoh hubungan dua tipe instrumen yang sesuai dapat dilihat pada
Gambar 1. sebuah sensor tipe sourcing terhubung dengan masukan (input modul)
PLC yang bertipe sinking. Contoh lain pada Gambar 2. sensor tipe sinking
terhubung dengan masukan PLC bertipe sourcing.

Gambar 1 Sensor tipe sourcing terhubung dengan masukan PLC tipe sinking
Gambar 2 Sensor tipe sinking terhubung dengan masukan PLC tipe sourcing
2.2 Teori Tambahan

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan

BAB IV
ANALISIS
4.1 Hasil Praktikum

4.2 Analisis Data


A. Rangkaian a
Setelah dilakukan simulasi didapat data seperti pada tabel 1. Ketika input 0.00
di posisikan On dan 0.00 tetap pada off maka outpu akan ON. Dan ketika posisi
input 0.00 di off kan dan input 0.01 masih posisi off, maka output akan tetap of
karena mendapat arus dari switch 100.00 ( internal relay) dari output itu sendiri
yang sudah mengunci sebelumnya. Lalu ketika input 0.01 di setting ke on maka
output akan off dikarenakan arus akan terputus.
B. Rangkaian b
Pada simulasi rangkaian b Timmer di setting pada 3 step dam hasil nya bisa
dilihat di tabel 2. Step pertama pada 5 ms. Saat input 0.0 diposisikan On, timmer
akan bekerja menghitung sekama 5 ms dan output 100.01 akan On selama 5 ms
dan akan off setelah timmer berhenti bekerja. Dan pasa saat sett value nya di
rubah ke 30 ms & 10 ms hal yang sama terulang terus menerus.
C. Rangkaian c
Pada simulasi rangkaian c didapat hasilnya seperti pada tabel 3. Dimana input
0.01 diposisikan off dan setting counternya di sett di 3x. Ketika input 0.01
melakukan counter pertama dan kedua, output 100.00 masih pada posisi Off dan
100.01. Dan ketika input 0.00 melakukan counter ketiga. posisi output 100.00
berubah menjadi On dan 100.01 Off.
Kemudian saat input 0.01 di posisikan ON dan input dicoba mengcounter
sebanyak 3x, maka output 100.00 akan Off dan 100.01 akan ON tetapi fingsi
counter tidak bekerja.
D. Operasi pengendali Barang
Pada rangkaian pengendali barang disimulasikan, pada kondisi pertama
ketika tombol start (0.01) di tekan maka akan menghidupkan Output yaitu
conveyor (100.00) dan akanmembaawa beberapa apel. Ketika apel melewati
sensor (0.03) counter akan mengitung hingga 5 apel melewati sensor dan ketika
mencapai sett counter maka selenoid valve akan ON dan conveyor akan Stop
selama 30 ms, lalu ketika timer mencapai sett value nya maka conveyor akan
kembali on dan selenoid valve aka off kembali. Hal yang sma juga terjadi pada
kondisi kedua. Ini tejadi walau tombol start (0.01) di off kan arus akan tetap
mengalir karena coil 0.00 sudah mengunci swaitch dan masih memberikan
masukan.
Dan ketika di simulasikan pada kondisi 3 dan 4, walaupun di counter
sesuai sett value CNT. Kedua output tidak akan bekerja dikarenakan tidak ada
maskan ke sistem.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Fungsi counter (CNT) pada PLC dapat diaplikasikan /disandingkan
dengan sensor tergantung kebutuhannya.
2. PLC memiliki berbagai keuntungan dalam membuat sistem otomasi
terutama untuk bidang Industri
3. PLC memiliki banyak fungsi seperti Counter, Timmer (sekuensial) &
Monitoring Pant ( control suhu, Instrumentasi ,dll)
4. Sett value Counter & Timmer dapat diset sesuai kebutuhan serta kedua
fungsi tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan sistem yang akan di
gunakan.
5.2 Saran
1. Modul praktikum lebih dilengkapi lagi mengenai teori dasar
2. Latihan menggukan ilustrasi real /lapangan
3. Lebih diperjelas mengenai instuction list.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Gerbang Logika - Pengertian, Fungsi, Cara kerja dan Penerapan Gerbang
Logika”. https://www.webstudi.site/2017/05/gerbang-logika.html. (Pukul 02:30 WIB
Senin, 14 Desember 2020).

Anonim. “Pengenalan dan Perangkat Keras PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL


(PLC)”.http://staffnew.uny.ac.id/upload/131877176/pendidikan/Pengenalan_PLC_B
AB1.pdf. (Pukul 02:13 WIB Senin, 14 Desember 2020).

Anwarxdevil. “Pengenalan dasar PLC (Programmable Logic


Controllers)”.https://anwarmekatronikapens.wordpress.com/2015/04/22/plc/.
(Pukul 02:13 WIB Senin, 14 Desember 2020).

Anda mungkin juga menyukai