BAHAN AJAR

KENDALI PLC
☺ SISTEM KONTROL DALAM TEKNIK LISTRIK ADALAH SUATU PERALATAN ATAU
SEKELOMPOK PERALATAN ( PERALATAN LISTRIK ATAU ELEKTRONIK,
PERALATAN MEKANIK DAN PERALATAN LAIN ) YANG DIPERGUNAKAN UNTUK
MENGATUR FUNGSI KERJA SUATU MESIN DAN MEMETAKAN TINGKAH LAKU
MESIN TERSEBUT SESUAI YANG DIKEHENDAKI.
☺ FUNGSI KERJA MESIN MENCAKUP ANTARA LAIN MENJALANKAN (START),
MENGATUR (REGULASI) DAN MENGHENTIKAN SUATU PROSES KERJA.
SISTEM KONTROL MEMPUNYAI TIGA UNSUR YAITU INPUT, PROSES DAN OUTPUT

CONTROLLER OUTPUT
INPUT (PROSES)
BERUPA SINYAL DARI SEBUAH
MENGHASILKAN SINYAL
TRANSDUSER YAITU ALAT MELAKSANAKAN PENGENDALIAN,
YANG DAPAT MERUBAH OUTPUT YANG SELANJUT-
BESARAN FISIK MENJADI
PERHITUNGAN, PENGAMBILAN NYA DIGUNAKAN UNTUK
BESARAN LISTRIK, MISALNYA KEPUTUSAN DSB..NYA DARI MENGAKTIFKAN
TOMBOL TEKAN, LIMIT MASUKAN UNTUK DIKELUARKAN PERALATAN - PERALATAN .
SWITCH, SENSOR DLL..YANG PADA BAGIAN OUTPUT, DAPAT MISALNYA : MOTOR
MEMBERI MASUKAN UNTUK BERUPA KENDALI LISTRIK, SOLENOID, LAMPU
MENENTUKAN PROSES KERJA ELEKTROMEKANIK ATAU PLC
YANG DIKONTROL. DLL
 Kendali Elektromekanik

Elemen
Input
S1 S2 K1 K1
PERBANDINGAN
S3

Elemen
S4 Output

Elemen K1 H1
Proses

Kendali PLC
 KONTROL ELEKTROMEKANIK (KONVENSIONAL)
SISTEM KONTROL YANG MENGGUNAKAN PERALATAN / PERANGKAT
YANG DIAKTIFKAN MENGGUNAKAN ARUS LISTRIK, SELANJUTNYA
HASIL PROSES KERJANYA DIUBAH MENJADI GERAKAN-GERAKAN
MEKANIS UNTUK MENGGERAKKAN KONTROL-KONTROL RELAY /
KONTAKTOR MENJADI NO / NC ( TERPUTUS /TERSAMBUNG ).

13 A1 1 3 5

14 A2 2 4 6

KONTAK BANTU KONTAK UTAMA

MAGNIT KONTAKTOR
RELAY
 RELAI WAKTU TUNDA (TIMER)
CONTOH BENTUK FISIK
 RELAI TUNDA PENYALAAN
( TIMER ON DELAY )

BEKERJANYA SETELAH KUMPARANNYA

DIALIRI ARUS, NUNGGU BEBERAPA SAAT
KONTAK-KONTAKNYA BARU BEROPERASI

 RELAI TUNDA PEMUTUSAN

( TIMER OFF DELAY ) CONTOH BENTUK FISIK

RELAI INI BEKERJA SETELAH ARUS YANG

MENGALIR KEKUMPARAN DIPUTUS,
NUNGGU BEBERAPA SAAT KONTAK-
KONTAKNYA BARU BEROPERASI
 SEBUAH SAKELAR YANG DIOPERASIKAN SECARA MEKANIK

ADA 3 JENIS PUSH BUTTON

GABUNGAN
KONTAK NO KONTAK NC
KONTAK NO & NC
JENIS-JENIS GAMBAR RANGKAIAN KONTROL DASAR
ELEKTROMEKANIK

KONTROL ON KONTROL OFF

KONTROL SERI KONTROL PARALEL

KONTROL SELF HOLDING KONTROL INTERLOCK

TIMER ON DELAY TIMER OFF DELAY

 TUGAS MERANCANG
KONTROL KUIS CEPAT TEPAT 2 PESERTA
DISKRIPSI KERJANYA SEBAGAI BERIKUT:
☞ SAAT PESERTA PERTAMA MENEKAN TOMBOL LEBIH DULU MAKA LAMPU1 MENYALA DAN
BUZZER HIDUP 3 DETIK. PADA SAAT INI TOMBOL PESERTA KEDUA TIDAK BERFUNGSI.
☞ SELANJUTNYA BILA PESERTA KEDUA MENEKAN TOMBOL DULU MAKA LAMPU2 MENYALA
DAN BUZZER HIDUP 3 DETIK. PADA SAAT INI TOMBOL PESERTA PERTAMA TIDAK
BERFUNGSI.
☞ UNTUK MENGAKTIFKAN DARI TOMBOL PESERTA PERTAMA KE TOMBOL PESERTA KEDUA
ATAU SEBALIKNYA DIDAHULUI DENGAN MENEKAN TOMBOL RESET.

SKEMA RANGKAIAN POSISI KONTAK-KONTAK &

TERMINAL CATU DAYA

1 4

GUNAKAN RELAY
5 8

OMRON MY2
9 12

13 14
 KONTROL PLC
☺PENGEMBANGAN DARI SISTEM KONTROL
ELEKTROMEKANIK YANG SAMA-SAMA
MENGGUNAKAN KONTAK SEBAGAI KOMPONEN
UNTUK MEMBENTUK PROSES KERJA RANGKAIAN
KONTROL, HANYA PERBEDAANNYA SISTEM
KONTROL ELEKTROMEKANIK MENGGUNAKAN
SISTEM KONTAK MEKANIS DAN SISTEM
HUBUNGAN KONTAK DENGAN CARA
PENGAWATAN SEDANGKAN PADA KONTROL PLC
MENGGUNAKAN SISTEM KONTAK ELEKTRONIS
DAN SISTEM HUBUNGAN KONTAKNYA DENGAN
CARA PEMROGRAMAN.

PLC PERTAMA KALI DIKEMBANGKAN/DIRANCANG OLEH PERUSAHAAN

GENERAL MOTOR PADA TAHUN 1968 SAAT PERUSAHAAN TERSEBUT
MENCARI ALTERNATIF LAIN MENGGANTIKAN SISTEM KONTROL
YANG BERBASIS RELAY (KONVENSIONAL) YANG RUMIT DAN
BERBIAYA YANG TINGGI
 KONTROL KONVENSIONAL KONTROL PLC

Menggunakan kontak relay, timer Menggunakan PLC unit yang

untuk circuitnya terprogram

Ketika hendak merubah pergerakan Hanya merubah program

mesin, harus merubah wiring

Usia Relay Contact sering PLC terbuat dari bahan semiconductor

menimbulkan masalah seperti coil ( IC ) yang memiliki accurasi yang baik
terbakar/putus ataupun bad contact

Rangkaiannya terlihat rumit dan sulit PLC memiliki nomor I/O Sehingga
untuk dianalisa apabila terjadi mudah dalam Maintenance dan
kerusakan perbaikannya
 PANEL KONTROL LISTRIK

SEBELUM MENGGUNAKAN PLC SETELAH MENGGUNAKAN PLC

(KONTROL KONVESIONAL) (KONTROL PLC )
 Apa yang dapat dikerjakan oleh PLC ?

- Pengganti Relay kontrol logic

Kontrol konvensional
Urutan : - Timer / Counter
- Shift Register
- Kontrol mesin Auto/Semi auto/manual
dan proses

Kontrol yang komplek : -Operasi Aritmatik (+.—,x,÷)

- Kontrol analog (suhu,tekanan)
- Kontrol motor servo
- Kontrol motor stepper
- Kontrol Inverter…. dll

Kontrol Pengawasan : - Proses monitor dan alarm

- Monitor diagnosa kesalahan
- Antarmuka dengan komputer
- Jaringan kerja otomatisasi pabrik
- dll
 TERMINOLOGI
PLC
PROGRAMMABLE
LOGIC CONTROLLER

KOMPUTER
KERAH BIRU

DIGUNAKAN DI INDUSTRI
UNTUK MENGENDALIKAN
MESIN-MESIN PRODUKSI
dan PROSES KONTROL
LAINNYA
16
CONTOH PENGGUNAAN PLC PADA MESIN INDUSTRI
 KELEBIHAN MENGGUNAKAN PLC

1. FLEKSIBEL
2. MUDAH DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN DAN PELACAKAN
JIKA TERJADI MASALAH.
3. MEMILIKI JUMLAH KONTAK RELAY YANG BANYAK
4. BIAYA YANG MURAH
5. BISA DILAKUKAN PROGRAM TES
6. SPEED LEBIH CEPAT
7. KONTAK RELAY MENGGUNAKAN SOLID STATE RELAY
8. PROGRAM BISA DISIMPAN.
 SKEMA SISTEM PLC
MEMORY MODUL PERALATAN
ADAPTER
PROGRAM INPUT INPUT

CPU
MEMORY MODUL PERALATAN
PERALATAN PROGRAM KERJA OUTPUT OUTPUT
( CONSOLE/KOMPUTER)
CATU DAYA (5V & 24V)
KETERANGAN :
 CPU  MIKROPROSESOR YG MENGKOORDINASIKAN KERJA SISTEM PLC (MENGEKSEKUSI PROGRAM,
MEMPROSES SINYAL I/O DAN MENGKOMUNIKASIKAN DENGAN PERALATAN LUAR.
 MEMORY PROGRAM  UNTUK MENYIMPAN SEKELOMPOK PROGRAM PERMANEN SEBAGAI SISTEM
OPERASI DARI PLC (SOFTWARE SISTEM YANG MENGKOORDINASIKAN PLC)
 MEMORY KERJA  UNTUK MENYIMPAN INSTRUKSI-INSTRUKSI PROGRAM YANG DI BUAT OLEH PEMAKAI
 MODUL I/O  MENDETEKSI SINYAL MASUKAN & MENGATUR TEGANGAN OUTPUT PLC SERTA MEMBERI
PERLINDUNGAN ANTARA CPU PLC DENGAN PERALATAN EKSTERNAL DARI ARUS HUBUNG SINGKAT ATAU
BEBAN LEBIH.
 CATU DAYA  MEMBERI TEGANGAN KE RANGKAIAN PLC DAN MODUL I/O
CPU ( Central Processing Unit ) untuk mengontrol dan menjalankan semua operasi
didalam PLC. Clock menentukan kecepatan operasi PLC dan sinkronisasi dalam
sistem. Informasi didalam PLC disalurkan melalui sinyal-sinyal digital (bentuk biner).
Bus adalah jalur yang digunakan untuk menyalurkan sinyal-sinyal digital (jalur yang
digunakan untuk melaksanakan komunikasi dalam PLC)
Bus Kontrol  untuk membawa sinyal yang digunakan CPU untuk melaksanakan
kontrol misalnya memberitahukan pada piranti-piranti memori apakah harus menerima
data dari sebuah input atau mengirimkan data ke sebuah output atau sinyal pewaktuan
yang digunakan didalam proses-proses sinkronisasi.
Bus Alamat  untuk mengirimkan alamat lokasi-lokasi penyimpanan data (memori)
Bus data  untuk mengirimkan data ke elemen-elemen PLC
Bus sistem I/O  untuk komnikasi antara port-port I/O dengan Unit I/O
ROM  untuk menyimpan sekelompok program permanent dan data yang tetap untuk
system operasi dari PLC.
RAM  untuk menyimpan program pengguna ( memory kerja )
RAM Data  untuk menyimpan data misalnya nilai counter dan timer ( memory
program) serta untuk menyimpan informasi mengenai status perangkat I/O.
Unit Input/Output :
 Menyediakan antar muka yang menghubungkan sistem dengan dunia luar misalnya
perangkat input (sensor) dan perangkat output (solenoid) dihubungkan melalui kanal
I/O
 Melalui I/O, program-program dimasukkan dari panel program yang memiliki sebuah
alamat tertentu yang dapat digunakan oleh CPU.

ARSITEKTUR INTERNAL PLC

 STRUKTUR HUBUNGAN PLC
DENGAN PERALATAN LUAR
CATU DAYA

Peralatan Peralatan
Modul CPU & Modul
Input Output BEBAN
Input Memory Output
Luar Luar

Terminal
Pemrogram Komputer
Genggam

Peralatan Input Peralatan Output

BEBAN
Luar Luar

- Saklar - Relay AC/DC - Motor

- Tombol Push Button - Magnit Kontaktor - Heater
- Sensor - Lampu
- Limit Switch - Solenoid AC/DC
 JENIS - JENIS PLC BERDASARKAN I/O
☺ Small / mikro yaitu PLC yang paling sederhana dengan power suplly modul, CPU,
dan I/O modul dan communication port dalam satu casing, biasanya dibatasi
dengan beberapa I/O discrete dan dapat diekspansi (kurang dari 32 I/O terminal)
Contoh : Omron CP1L, Siemens S7-200

☺ Medium PLC memiliki modul CPU, I/O ataupun communication yang terpisah, antar
modul dihubungkan konektor dan memiliki kapasitas antara 32 - 128 I/O terminal
Contoh : Omron CS1, Siemens S7-300

☺ Large PLC dengan ciri yang sama dengan medium PLC tetapi memilki kapasitas
I/O lebih dari 128 terminal dan lebih mampu untuk dihubungkan dengan
manajemen pengontrolan yang lebih tinggi
Contoh : Omron CVM1, Siemens S7-400
 Jenis/tipe/Merk PLC

- TOSHIBA, OMRON, MITSUBISHI, IDEC,

YOKOGAWA, KOYO, NATIONAL (JEPANG).
- GENERAL ELECTRIC, ALLEN BRADLEY, GOULD,
MIDICON (AMERIKA).
- SIEMENS, (JERMAN).
- TELEMECANIQUE, CGEE ALSTHOM, (PERANCIS).
- SQUARE D (INGGRIS).
- GE FANUC (JEPANG-AMERIKA).
- GLOFA, MASTER-K (LS – KOREA)
 SAKELAR KONTAK (PUSH BUTTON)
 SEBUAH SAKELAR YANG DIOPERASIKAN SECARA MEKANIK

ADA 3 JENIS PUSH BUTTON

GABUNGAN
KONTAK NO KONTAK NC
KONTAK NO & NC
 SENSOR
☺SUATU ALAT ATAU DEVICE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENDETEKSI
KEADAAN TERTENTU SEPERTI CAHAYA, SUHU PANAS ATAU
BENDA/OBYEK .
 LIMIT SWITCH
• SIMBOL
PRINSIP KERJANYA BERDASARKAN
PERUBAHAN KONDISI KONTAK YANG
TERDAPAT DIDALAM NYA DARI 10 - 40 = KONTAK NO

TERTUTUP MENJADI TERBUKA ATAU 10 - 20 = KONTAK NC

SEBALIKNYA MELALUI PERANTARA

BENDA KERJA/PERALATAN LAIN
10 40 20
DALAM SISTEM OTOMASI.
• CONTOH BENTUK FISIK
APLIKASINYA PADA SEMUA
INSTALASI OTOMATIS DAN OBYEK
YANG DIDETEKSI DAPAT DISENTUH
 SENSOR MEDAN MAGNET
SIMBOL SENSOR & SILINDER

SENSOR YANG PISTON

BEKERJANYA DIPICU OLEH

MEDAN MAGNET

PEMAKAIAN SENSOR INI CINCIN MAGNET

BIASANYA BERPASANGAN
DENGAN SILINDER YANG CONTOH BENTUK FISIK
PISTONNYA TERBUAT DARI
MAGNETIG DAN UNTUK
RUANGAN YANG TERSEDIA
TERLALU KECIL.
 SENSOR PROXIMITY
SIMBOL
BN BN

 SENSOR INI BEKERJANYA C C

BERDASARKAN PERUBAHAN BK
BK
RL

INDUKTANSI ( PROXIMITY INDUKTIF ) RL

DAN KAPASITANSI (PROXIMITY BU BU
PNP NPN
KAPASITIF) YANG DIPENGARUHI ADA
ATAU TIDAKNYA OBYEK DIDAERAH CONTOH BENTUK FISIK
KERJA SENSOR.

 APLIKASINYA UNTUK DIMANA

OBYEK YANG AKAN DIDETEKSI TIDAK
DAPAT DISENTUH DAN JARAK
SENSORNYA TIDAK TERLALU JAUH
(SAMPAI 6 CM)
RANGKAIAN SWITCHING OUTPUT PADA SENSOR PROXIMITY

BN BN

C C
BK RL
BK

RL

BU BU
PNP NPN
JENIS-JENIS SENSOR PROXIMITY
PHOTO ELECTRIC SWITCH (OMRON E3F2)

CONFIGURATION NPN

BENTUK FISIK

RECIEVER

TRANSMITTER RECIEVER

BLUE

TRANSMITTER
 RELAI ELEKTROMAGNETIK

 SEBUAH SAKELAR YANG OPERASINYA

BERDASARKAN ELEKTROMAGNETIK
 RELAI TERDIRI DARI KUMPARAN
DENGAN INTI BESI LUNAK, SATU SET
PEGAS, ARMATURE BESI LUNAK DAN
KUMPULAN PEGAS KONTAK
 KETIKA ARUS MENGALIR PADA
KUMPARAN RELAI, ARMATURE
TERTARIK DAN MENGOPERASIKAN CONTOH BENTUK FISIK
KONTAK
 DIGUNAKAN PADA TEGANGAN ATAU
ARUS RENDAH
 RELAI OMRON MY2
SKEMA RANGKAIAN POSISI KONTAK-KONTAK &
TERMINAL CATU DAYA

1 4

5 8

9 12

BENTUK FISIK
13 14
 MAGNETIC CONTACTOR (MC)
Telemecanique LC1D0901M7

 SEBUAH SAKELAR YANG OPERASINYA BERDASARKAN ELEKTRO-

MAGNETIK DAN DIGUNAKAN PADA TEGANGAN 3 PHASE

SIMBOL BENTUK FISIK

13 A1 1 3 5

14 A2 2 4 6

KONTAK BANTU KONTAK UTAMA

 Thermal Overload Relay (TOR)

KOMPONEN PENGAMAN AKIBAT BEBAN LEBIH PADA MOTOR LISTRIK

BENTUK FISIK
SIMBOL

95 97

96 98
 MOTOR LISTRIK
PERALATAN YANG BERFUNGSI UNTUK MERUBAH ATAU
MENGKONVERSI ENERGI LISTRIK MENJADI ENERGI MEKANIK
ATAU GERAK
 Miniatur Circuit Breaker (MCB)

 KOMPONEN PENGAMAN AKIBAT LONJAKAN ARUS/HUBUNG

SINGKAT

BENTUK FISIK
SIMBOL
RANGKAIAN DAYA PEMBALIK PUTARAN
MOTOR 3 PHASE

CONTOH KONGKRIT DI INDUSTRI

 KATUB SOLENOID
A A

A
A 4 2 4 2

Y1 Y2 Y1 Y2
5 3 5 3

1 1

A 4 2

Y1
Y1
5 3
R
P 1
 A A

4 2 4 2

Y1 Y2 Y1 Y2
5 3 5 3

1 1
 INVERTER

Inverter merupakan peralatan konversi energi elektronik solid state

Rangkaian ini mula-mula mengubah tegangan input AC menjadi
tegangan DC menggunakan penyearah jembatan, selanjutnya
tegangan DC tersebut diubah menjadi tegangan AC sinusoidal yang
frekwensinya dapat diatur.
GAMBAR TERMINAL-TERMINAL BAGIAN LUAR DARI INVERTER DI INDUSTRI
 INVERTER MITSUBISHI FR-A044
FR-A044 Inverter
NFB
Motor
R U

Power S V IM

T W
Brake resistor (optional-p 15) (Note 2)

P R
PR

N Brake unit (optional) (Note 2)

Eksternal transistor coomon PC

A
Control input signal (not for voltage input)

B Alarm output
Forward start STF (Contact output)

Reverse start STR C

Multi-speed (high speed)

RUN
RH
Multi-speed select (medium speed) FU
Current input select
RM/AU Operating condition output (Note 3)
(Note 5) (Open colector output)
Multi-speed select (low speed) RL/OH
Eksternal thermal O/L input select (Note 5) SE
Output step / MRS/RT
Alternate accel/decel time select Scale calibration resistor
(Note 5) (Note 1) Frequency meter
Moving coil tube
Reset RES 1mA full scale
FM
SD
(contact input common)
SD

POWER
Frequency setting signal (analog)
ALARM

Parameter unit
(3)
10 (+5V) Main circuit
(Note 4)
(2) Control circuit (input)
Potentiometer ½ W 1KΩ 2 (0 to 5V)
(0 to 10 V) Control circuit (output)
(1)
5 (Common)
Cuurent input (-)
DC 4 to 20 mA (+) 4 (4 to 20 mA)

Ground
 HUBUNGAN ANTARA PLC DENGAN INVERTER

Pengontrolan Inverter dapat dikontrol menggunakan PLC sebagai kontrol digital

pada panel terminal multifunction inverter.
RANGKAIAN DASAR INTERNAL MODUL
INPUT DAN OUPUT PLC
RANGKAIAN INTERNAL MODUL INPUT PLC
UNTUK TEGANGAN DC/AC
OPTOCOUPLER

INPUT
PUSH BUTTON

RANGKAIAN
INTERNAL
INPUT SINKING CPU PLC
COM

Bentuk fisik PLC

INDIKATOR INPUT

INPUT SOURCHING

KETERANGAN :
 SINGKING = SUMBER ARUS DARI PERALATAN INPUT
 SOURCHING = SUMBER ARUS DARI PLC
CONTOH WIRING INPUT SOURCHING
CONTOH : TERMINAL INPUT, OUTPUT DAN COM PLC
Bentuk Optocoupler
RANGKAIAN INTERNAL MODUL INPUT
PLC UNTUK TEGANGAN AC
 RANGKAIAN INTERNAL MODUL
OUTPUT PLC JENIS RELAY
+B OUTPUT
PLC
INDIKATOR OUTPUT INDIKATOR OUTPUT

OUTPUT
PLC

CPU
PLC OPTOCOUPLER RELAY

CPU
PLC COM
COM

RELAY INTERNAL

0V

BENTUK FISIK RELAY

Bentuk fisik PLC

TERMINAL INPUT, OUTPUT DAN COM PLC
CONTOH : OUTPUT PLC DIBUAT 2 JENIS TEGANGAN
RANGKAIAN INTERNAL MODUL OUTPUT PLC
JENIS TRANSISTOR
RANGKAIAN INTERNAL
RANGKAIAN INTERNAL MODUL
OUTPUT PLC JENIS TRIAC
Tabel yang menunjukkan jenis catu daya, jumlah I/O, dan tipe rangkaian output
PLC OMRON
PLC OMRON
 OPTOCOUPLER

OMRON
SYSMAC
INPUT
PUSH BUTTON

RANGKAIAN INPUT TERMINAL (000-011)

CPM1A
INTERNAL
CPU PLC
COM

INDIKATOR INPUT
20I/O

INPUT INDICATOR

PERIPHERAL PORT STATUS INDICATOR

OUTPUT INDICATOR

+B OUTPUT
PLC
INDIKATOR OUTPUT

OPTOCOUPLER RELAY

OUTPUT TERMINAL (1000-1007) CPU

PLC COM

0V
LAMPU STATUS INDIKATOR
 CONTOH BENTUK FISIK PLC
OMRON SYSMAC CPM1A 30 I/O

INPUT TERMINAL (000-011 & 100-105)

220VAC INPUT

INPUT INDICATOR

PERIPHERAL PORT STATUS INDICATOR

OUTPUT INDICATOR
PSU 24VDC

OUTPUT TERMINAL (1000-1007 & 1100-1103)

 PLC YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTEK

OMRON CP1L 30 I/O OMRON SYSMAC CPM1A 30 I/O

ALAMAT INPUT : 000-011 ALAMAT INPUT : 000-011
100-105 100-105
ALAMAT OUTPUT : 10000-10007 ALAMAT OUTPUT : 1000-1007
10100-10103 1100-1103

Alamat Work Area Internal Relay : 20000 -23115

CH = 200 – 231 masing-masing CH 16 bit (00-15)
 Pemrograman PLC
Ada lima model atau metode yang telah distandarisasi
penggunaanya oleh :
IEC (International Electrotechnical Commission )
61131-3 yaitu:

☺ Diagram Tangga, Diagram Blok fungsi, Teks

Terstruktur, Daftar Instruksi (Kode Mnemonik) dan
Diagram Fungsi Berurutan

☺ Sesuai realita dilapangan dari 5 bahasa

pemrograman tersebut yang banyak digunakan
hanya 2 yaitu Diagram tangga (Ladder Diagram )
dan Kode Mnemonik
 Pemrograman PLC
IEC (International Electrical Commission) 61131-3, yaitu:
1. Instruction List : Pemrograman dengan menggunakan instruksi instruksi bahasa
level rendah (mnemonic), seperti LD, NOT, AND, OR dll
2. Ladder Digram : Pemrograman berbasis logika relai, cocok digunakan untuk
persolan-persoalan kontrol diskrit yang kondisi input outputnya hanya memiliki dua
kondisi yaitu ON dan OFF, seperti pada sistem kontrol konveyor, lift, dan motor-
motor industri.
3. Function Block Diagram : Pemrograman berbasis aliran data secara grafis. Banyak
digunakan untuk tujuan kontrol proses yang melibatkan perhitungan-perhitungan
kompleks dan akuisisi data analog.
4. Sequential Function Charts : Metode grafis untuk pemrograman terstruktur yang
banyak melibatkan langkah-langkah rumit, seperti pada bidang robotika, perakitan
kendaraan, batch control, dan sebagainya.
5. Structured Text : Pemrograman ini menggunakan statemen-statemen yang umum
dijumpai pada bahasa level tinggi seperti, Do/While, Case, For/Next, dan
sebagainya. Dalam aplikasinya, model ini cocok digunakan untuk perhitungan-
perhitungan matematis yang kompleks, pemrosesan tabel dan data, serta fungsi-
fungsi kontrol yang memerlukan algoritma khusus.
 Membuat Program Kendali PLC

Kode mnemonik menggunakan

Programming
Console
Membuat
Program
Kendali Program diagram tangga/ladder
PLC diagram menggunakan Software
Syswin 3.4 & Cx-
Programmer
melalui Komputer
 LADDER DIAGRAM
Ladder Diagram: suatu diagram mirip anak tangga yang menggambarkan urutan
kerja dari sistem kontrol dan secara umum akan menggambarkan aliran daya dari
arus listrik yang melalui sederetan kondisi logika input yang pada akhirnya akan
mengaktifkan suatu output. Kumpulan Logika ini biasanya dibagi-bagi dalam
beberapa bagian yang disebut “rung” atau “network” untuk lebih memudahkan
pemahaman dan analisa.

Network 1

Network 2

Network 3

☞ Dalam ladder diagram terdapat dua buah garis vertical dimana garis vertical
sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu daya dan garis
sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya.

☞ CPU akan mengeksekusi rung atau network satu demi satu dimulai dengan dari
kiri-ke-kanan dan kemudian dari atas-ke-bawah. Setelah CPU mengeksekusi
network yang terakhir ia akan kembali kenetwork yang pertama.
 SIMBOL-SIMBOL DALAM LADDER DIAGRAM
Ada tiga bentuk simbol utama dalam ladder diagram
sebagai berikut :

☞ Kontak : gambar simbol kontak ini

menggambarkan kondisi logika pada input yang
dapat dianalogikan dengan sakelar togel,
sakelar tekan dsb.

☞ Koil : gambar simbol koil ini mewakili output yang

dianalogikan pada lampu, motor, solenoid, relay,
kondisi output internal dsb

☞ Kotak : gambar simbol kotak ini mewakili

instruksi-instruksi tambahan seperti instruksi
timer, counter, shift register atau instruksi
lainnya.
Seluruh input dan ouput PLC diidentifikasikan melalui alamat-
alamatnya, notasi yang digunakan bergantung pada pabrik PLC
yang bersangkutan. Alamat ini mengindikasikan lokasi input atau
output di dalam memori PLC.
Sebagai contoh:
Mitsubishi mengawali alamat untuk input dengan sebuah huruf X dan untuk output
dengan huruf Y, misalnya alamat input X400, dan alamat output Y430.
Toshiba juga menggunakan sebuah huruf X dan huruf Y, misalnya alamat input
X000, dan alamat output Y000.
Siemens mengawali alamat-alamat input dengan huruf I dan output dengan huruf
Q, misalnya: I0.1, dan Q2.0.
Sprecher+Schuh mengawali alamat-alamat input dengan huruf X dan output
dengan huruf Y, misalnya: X001, dan Y001.
Allen Bradley menggunakan huruf I dan O, misalnya: I:21/01, dan O:22/01.
Telemechanique menggunakan huruf I dan O, misalnya: I0.0, dan O0.0.
OMRON mengawali alamat input dengan 000. dan output dengan 010. Misalnya:
input 000.00, dan output 010.00.
 Peraturan secara umum di dalam
menggambarkan program ladder diagram
adalah :
☞ Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan

☞ Output coil tidak boleh dihubungkan secara

langsung di rel sebelah kiri.

☞ Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah

kanan output coil

☞ Hanya diperbolehkan satu output coil pada

ladder line.
Ladder Diagram Fungsi-fungsi Logika
LOGIKA AND LADDER DIAGRAM

LOGIKA OR

LOGIKA NOT
LOGIKA NAND LADDER DIAGRAM

LOGIKA NOR

LOGIKA XOR
 PERALATAN
PEMROGRAMAN
1. PROGRAMMING CONSOLE
LAYAR MONITOR

MENGOPERASIKAN PROGRAM

MEMONITOR KERJA PROGRAM DAN SEKALIGUS UNTUK MERUBAH NILAI

SETTING COUNTER ATAU TIMER KETIKA PLC SEDANG KERJA
MEMBUAT DAN MEMODIFIKASI PROGRAM

KEYBOARD (NUMERICAL, COMMAND DAN OPERATION KEYS}

 PENULISAN PROGRAM PADA PLC DENGAN PROGAMMING CONSOLE

Prosedur penulisan program pada PLC dengan

Programming Console adalah sebagai berikut :

 Putar kunci pada POGRAMMING CONSOLE

DIAGRAM LADDER
ke posisi PROGRAM
 Tekan tombol CLR, MONTR dan CLR
 Tekan tombol LD, angka 0 dan diakhiri
dengan tombol WRITE
 Tekan tombol OR, angka 01000 dan diakhiri
dengan tombol WRITE
 Tekan tombol AND, NOT, angka 1 dan
diakhiri dengan tombol WRITE
MNEMONIC CODES
 Tekan tombol OUT, angka 01000 dan
Alamat Instruksi Data diakhiri dengan tombol WRITE
00000 LD 00000  Tekan tombol FUN, angka 01 dan diakhiri
00001 OR 1000
dengan tombol WRITE
00002 AND NOT 00001 Untuk menjalankan program maka putar
00003 OUT 1000 kunci pada posisi RUN  Program siap
00001 FUN 01 dioperasikan
Keterangan Mnemonic Codes
 INSTRUKSI GABUNGAN
MNEMONIC CODES
DIAGRAM LADDER
ALAMAT INSTRUKSI DATA
00000 LD 00002
00001 OR 00003
00002 LD 00004
00003 OR NOT 00005
00004 AND LD -
00005 OUT 1000
AND LD 00006 FUN 01

ALAMAT INSTRUKSI DATA

00000 LD 00002
00001 AND 00004
00002 LD 00003
00003 AND NOT 00005
00004 OR LD -

OR LD 00005 OUT 1000

00006 FUN 01
STL (Statement List ) atau Kode Mnemonik
Contoh Mnemonik untuk berbagai kode instruksi pada beberapa PLC

Kode mnemonik dari diagram tangga sistem gerbang AND

MENGEDIT PROGRAM DENGAN PROGRAMMING CONSOLE
 2. KOMPUTER

1. DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SYSWIN

2. DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CX-Programmer
MEMBUAT PROGRAM
DENGAN SYSWIN
 INSTALASI SYSWIN V3.4

MASUKKAN CDROM/FLASH DISK YANG BERISI SOFT

WARE SYSWIN 3.4 KE KOMPUTER
PILIH FOLDER PROGRAM -> SYSWIN3.4 -> DISK 1 DAN
SETUP
PILIH ENGLISH -> OK -> NEXT 2X
PILIH TENGAH ( Fully program and CPM* and SRM* PLC
types ) -> NEXT
PILIH FINISH
 MENJALANKAN PROGRAM DENGAN SYSWIN

Klik menu On line pilih Connect

Dari menu Online pilih Mode, STOP/

PRG diakhiri dengan OK

Dari menu Online pilih Down load

program to PLC, Yes dan OK2x

Dari menu Online pilih Mode, RUN, OK dan

diakhiri dengan Yes
Program kontrol / ladder diagram siap
dioperasikan/dijalankan.
 MEMBUAT PROGRAM
DENGAN CX-Programmer
Menggunakan operasi toolbar
 Mentransfer Program Ke Dalam PLC
 Klik PLC > Work Online untuk beralih ke mode operasi
online.
 Klik PLC > Transfer > To PLC untuk mendown-load
program dari komputer ke PLC. Muncul kotak dialog
Download Option.
 Klik OK. Kotak dialog konfirmasi transfer program
ditampilkan.
 Klik Yes untuk melanjutkan operasi. Pada layar
ditunjukkan operasi transfer program sedang
berlangsung. Jika selesai, ada informasi: Download
successful.
 Klik OK.
 PLC siap dioperasikan
INSTRUKSI-INSTRUKSI
PEMROGRAMAN
 MEMORY AREA Internal Relay (IR)
Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan
masukan PLC. Beberapa bit berhubungan langsung dengan terminal
masukan dan keluaran PLC (terminal sekrup).
Terdiri dari 3 bagian:
☞ Input Area yaitu bit terminal input yang tersambung langsung
dengan peralatan input.
☞ Output Area yaitu bit terminal output yang tersambung
langsung dengan peralatan output.
☞ Work Area yaitu bit-bit internal yang digunakan dalam proses
pemrograman kontrol dan tidak tersambung langsung dengan
peralatan input maupun output.
INTERNAL RELAY (IR)
ALAMAT INSTRUKSI DATA

0000 LD 00000

0001 OR 20000

0002 AND NOT 00001

0003 OUT 20000

0004 LD 20000

0005 OUT 1000

0006 FUN01 -
 MEMORY AREA Holding Relay (HR)

Bit-bit pada daerah HR ini digunakan untuk menyimpan

data dan tidak akan hilang walaupun PLC sudah tidak
mendapatkan catu daya atau PLC sudah dimatikan,
karena menggunakan baterai.
HOLDING RELAY (HR)
AREA : HR000-HR1915

ALAMAT INSTRUKSI DATA

0000 LD 00000

0001 OR HR000

0002 AND NOT 00001

0003 OUT HR000

0004 LD HR000

0005 OUT 1000

0006 FUN01 -
CONTOH : MERANCANG SISTEM KENDALI FORWARD-REVERSE MOTOR 3 PHASE

RANGKAIAN DAYA

WIRING I/O PLC DENGAN TEGANGAN OUTPUT PLC = 220VAC

 PROGRAM KONTROL DASAR PLC

KONTROL ON

00000 01000
TABEL KODE INSTRUKSI
ALAMAT INSTRUKSI DATA
00000 LD 00000
END (01)
00001 OUT 01000
00002 FUN 01
LADDER DIAGRAM

KONTROL OFF
01001
TABEL KODE INSTRUKSI
00001
ALAMAT INSTRUKSI DATA
00000 LD NOT 00001
00001 OUT 01001
00002 FUN 01
END (01)

LADDER DIAGRAM
KONTROL PARALEL (OR) TABEL KODE INSTRUKSI
00002 01002 ALAMAT INSTRUKSI DATA
00000 LD 00002
00001 OR 00003
00002 OUT 01002
00003

END (01)
00003 FUN 01
LADDER DIAGRAM

KONTROL SERI ( AND ) TABEL KODE INSTRUKSI

ALAMAT INSTRUKSI DATA
00004 00005 01004
00000 LD 00004
00001 AND 00005

END (01) 00002 OUT 01004

LADDER DIAGRAM
00003 FUN 01
KONTROL SELF HOLDING TABEL KODE INSTRUKSI
00006 01005
ALAMAT INSTRUKSI DATA

00000 LD 00006

00001 OR 01005
01005
00002 OUT 01005
END (01)

00003 FUN 01
LADDER DIAGRAM

KONTROL INTERLOCK
TABEL KODE INSTRUKSI

01006
ALAMAT INSTRUKSI DATA
00007 01007
00000 LD 00007
00001 AND NOT 01007
00002 OUT 01006
00003 LD 00008
00008 01006 01007 00004 AND NOT 01006
00005 OUT 01007
END (01)
00006 FUN 01
LADDER DIAGRAM
KONTROL DENGAN TIMER
TABEL KODE INSTRUKSI

ALAMAT INSTRUKSI DATA

00009
TIM
00000 LD 00009
000

#0100 00001 TIM 000 #0100

TIM000 01006
00002 LD TIM 000
00003 OUT 01006
TIM000
00004 LD NOT TIM 000
01007

00005 OUT 01007

END (01)
00006 FUN 01
LADDER DIAGRAM
 TIMER
( AREA 000-127 & WAKTU 0-999,9 )DETIK)

ALAMAT INSTRUKSI DATA

0000 LD 0000

0001 TIM 000

#0010

0002 LD TIM000

0003 0UT 1000

0004 LD NOT TIM000

0005 OUT 1001

0006 FUN01 -
 DATA KETERANGAN WAKTU
25500 0,1 SECOND
25501 0,2 SECOND
25502 1 SECOND
25400 1 MINUTE
25401 0,02 SECOND
 INSTRUKSI KETERANGAN WAKTU
P_0_1s 0,1 SECOND
P_0_02s 0,02 SECOND
P_1s 1 SECOND
P_1min 1 MINUTE
P_0_2s 0,2 SECOND
 COUNTER
SEKELOMPOK FLIP-FLOP YANG DISUSUN SEDEMIKIAN
RUPA SEHINGGA DAPAT MENGHITUNG JUMLAH PULSA
YANG MASUK KEDALAM BENTUK BILANGAN BINER

CONTOH DOWN COUNTER 5  0 +5V

C (LSB) B A (MSB)

IN4003
SET SET SET
J Q J Q J Q
RELAY 5VDC

CLOCK
K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q INPUT 1K
D234

1,5
SET to 5

INPUT
SWITCHING

RANGKAIAN SWITCHING
Instruksi untuk membentuk perhitungan dimana perintah perhitungan
dilaksanakan dengan memasukkan sinyal input (Clock pulsa) ke input
penghitung (CP).

ALAMAT INSTRUKSI DATA

0000 LD 0000
0001 LD 0001

0002 CNT 001

0003 #0010
0004 LD CNT 001
0005 OUT 1000
0006 FUN01 -
LADDER DIAGRAM MNEMONIC CODES
ALAMAT INSTRUKSI DATA
0000 LD 0000
0001 FUN13 1000
0002 FUN 14 1001
0003 FUN 01 -

TIME CHART
Contoh :
Aplikasi Instruksi Pemrograman DIFU pada kontrol START/STOP
Contoh :
Aplikasi Instruksi Pemrograman DIFD pada kontrol START/STOP
 SHIFT REGISTER
ABCD (TEMPAT UNTUK MENYIMPAN DATA)
A B C D

INPUT DATA SET SET SET SET

J Q J Q J Q J Q

CLK
K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q

RESET
SHIFT REGISTER ADALAH SEJUMLAH
RELAY INTERNAL YG DIKELOMPOKKAN
BERSAMA SAMA SEHINGGA
MEMUNGKIN KAN BIT-BIT YG
TERSIMPAN DIDALAMNYA
DIPINDAHKAN ATAU DIGESER DARI
SATU RELAY KE RELAY BERIKUTNYA

SHIFT REGISTER MEMBUTUHKAN TIGA

INPUT, SATU UNTUK MEMUATKAN
DATA KEDALAM LOKASI PERTAMA
DIDALAM REGISTER, SATU BAGIAN
INSTRUKSI UNTUK MENGGESER DATA
DARI SATU LOKASI KELOKASI YANG
LAIN DAN SATU UNTUK MELAKUKAN
RESET ATAU MENGOSONGKAN DATA
YANG BERADA DIDALAM REGISTER

SIMBOL DALAM LADDER DIAGRAM

Contoh Pemrograman Shift Register

Alamat Work Area Internal Relay : 20000 -23115

INSTRUKSI MOV (21)

MOV (21)

ASAL

TUJUAN
INSTRUKSI CMP (20)

HASIL PERBANDINGAN ANTARA

DATA 1 DENGAN DATA 2 :
CMP (20)

SAMA DENGAN (=)  25506

DATA 1
LEBIH BESAR (>)  25505
LEBIH KECIL (<)  25507
DATA 2
CONTOH INSTRUKSI PEMROGRAMAN CMP
INSTRUKSI ADD (30)

ADD (30)

DATA 1

DATA 2

HASIL PENJUMLAHAN
Contoh Instruksi Pemrograman ADD
INSTRUKSI SUB (31)

SUB (31)

DATA 1 DATA 1 = YANG DIKURANG

DATA 2 = PENGURANG
DATA 2

HASIL PENGURANGAN
Contoh Instruksi Pemrograman SUB
Instruksi INC (38) dan DEC (39) merupakan instruksi
BCD. INC (38) berfungsi untuk menambah data BCD
dengan 1. Sedangkan instruksi DEC (39) berfungsi
untuk mengurangi data BCD dengan 1
PRAKTIKUM PLC
 PLC YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTEK

OMRON CP1L 30 I/O OMRON SYSMAC CPM1A 30 I/O

ALAMAT INPUT : 000-011 ALAMAT INPUT : 000-011
100-105 100-105
ALAMAT OUTPUT : 10000-10007 ALAMAT OUTPUT : 1000-1007
10100-10103 1100-1103

Alamat Work Area Internal Relay : 20000 -23115

CH = 200 – 231 masing-masing CH 16 bit (00-15)
 1. KONTROL PEMBALIK PUTARAN MOTOR 3 PHASE
RANGKAIAN DAYA

CONTOH KONGKRIT DI INDUSTRI

 RANGKAIAN DAYA

LADDER DIAGRAM
RANGKAIAN DAYA KONTROL FORWARD-
REVERSE MOTOR 3 PHASE UNTUK OUTPUT
PLC 24 VOLT
TUGAS: LENGKAPI WIRING I/O PLC
 2. KONTROL PINTU GUDANG

TUGAS : BUAT LADDER DIAGRAM DAN WIRING I/O PLC UNTUK KONTROL DIATAS
 SE

M2 Konveyor Tomat

LS1 M1
LS2 01002
Konveyor M2

01000
Rumah Konveyor M1
01001

TUGAS : BUAT LADDER DIAGRAM DAN WIRING I/O PLC UNTUK KONTROL DIATAS
 4. KONTROL PEMBALIK PUTARAN DAN KECEPATAN MOTOR 3 PHASE

FR-A044 Inverter
NFB
Motor
R U

Power S V IM

T W
Brake resistor (optional-p 15) (Note 2)

P R
PR

N Brake unit (optional) (Note 2)

Eksternal transistor coomon PC

A
Control input signal (not for voltage input)

B Alarm output
Forward start STF (Contact output)

Reverse start STR C

Multi-speed (high speed)

RUN
RH
Multi-speed select (medium speed) FU
Current input select
RM/AU Operating condition output (Note 3)
(Note 5) (Open colector output)
Multi-speed select (low speed) RL/OH
Eksternal thermal O/L input select (Note 5) SE
Output step / MRS/RT
Alternate accel/decel time select Scale calibration resistor
(Note 5) (Note 1) Frequency meter
Moving coil tube
Reset RES 1mA full scale
FM
SD
(contact input common)
SD

POWER
Frequency setting signal (analog)
ALARM

Parameter unit
(3)
10 (+5V) Main circuit
(Note 4)
(2) Control circuit (input)
Potentiometer ½ W 1KΩ 2 (0 to 5V)
(0 to 10 V) Control circuit (output)
(1)
5 (Common)
Cuurent input (-)
DC 4 to 20 mA (+) 4 (4 to 20 mA)

Ground
 BUAT DAN OPERASIKAN
PROGRAMNYA DENGAN
CX_PROGRAMMER DAN
GAMBAR WIRING I/O PLC,
LENGKAP DENGAN
RANGKAIAN DAYANYA BILA
OUTPUT PLC DIBUAT 24 VDC

LADDER DIAGRAM
TUGAS : BUAT LADDER DIAGRAM DAN WIRING I/O PLC UNTUK KONTROL DIATAS
6. KONTROL STAR-DELTA MOTOR 3 PHASE

RANGKAIAN DAYA

Buat program kontrolnya…..!

BUAT DAN
OPERASIKAN INPUT
PROGRAMNYA
DENGAN
CX_PROGRAMMER
DAN GAMBAR
WIRING I/O PLC,
LENGKAP DENGAN
RANGKAIAN
DAYANYA BILA LADDER DIAGRAM
OUTPUT PLC PROSES
DIBUAT 220 VAC

OUTPUT
 7. TRAFICLIGHT
(LAMPU LALU LINTAS 4 SIMPANG)

TUGAS : BUAT LADDER DIAGRAM DAN WIRING I/O PLC UNTUK TRAFICLIGHT DIATAS
 RS-232 ADAPTER
Berfungsi Untuk Mengubah CMOS Format data
dari PLC CPU menjadi data RS-232 Format
ke personal Komputer.

KOMPUTER PLC
 DAFTAR PUSTAKA
1. Omron, 1999, A Beginner’s Guide to PLC, Omron Asia Pacific Pte. Ltd
Singapore
2. Omron, 2001, Sysmac CPM1/CPM1A/CPM2A/CPM2C/SRM1 (-V2)
Programmable Controller : Programming Manual, Omron Corporation,
Japan
3. Omron, 2003, Sysmac CPM2A Programmable Controller; Operational
Manual Omron Corporation, Japan
4. William Bolton, 2004, Programmable Logic Controller (PLC), Erlangga
Jakarta.
5. Omron, 2001, SYSWIN Programmmer user manual version 3.4. Japan
6. Siemens AG, 1998, SIMATIC Software Working with STEP 7 V5.0
Getting Started Federal Republic of Germany
7. Omron, 2007, CX-Programmer User Manual Version 7.2 Japan
8. Omron, 2010, CX-Programmer User Manual Version 9.1 Japan