Anda di halaman 1dari 14

SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL II TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

Skema sertifikasi KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Teknik lnstalasi Tenaga Listrik merupakan
skema sertifikasi KKNI yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi BNSP bersama Direktorat
Pembinaan SMK Skema mengacu pada SKKNI Nomor 170 Tahun 2007.Tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang lnstalasi Tenaga Listrik dan Keputusan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan SKKNI Nomor 44 Tahun 2011 Tentang Penetapan Rancangan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Elektronika Bidang lndustri Elektronika
Sub Bidang Pemeliharaan dan Perbaikan Produk Alat-alat Listrik Rumah Tangga. Skema sertifikasi
ini digunakan untuk memastikan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dan sebagai acuan
bagi LSP dan asesor kompetensi dalam pelaksaan sertifikasi Kompetensi Keahlian Teknik lnstalasi
Tenaga Listrik.
1. Latar Belakang
Pemberlakuan era persaingan bebas dalam regional Asia Tenggara yang dikenal dengan sebutan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah diberlakukan. Perhimpunan masyarakat bangsa Asia
Tenggara dalam organisasi Association of South East Asian Nation (ASEAN) sepakat untuk
memperkuat kawasan dengan membuka akses perekonomian lewat pasar bebas yang dimulai sejak tahun
2016 ini. Beberapa sektor sudah disepakati terbuka untuk menuju integrasi ekonomi Visi ASEAN
2020. Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi
juga untuk tenaga kerja Teknik lnstalasi Tenaga Listrik dan lainnya. Oleh karena itu, MEA secara
langsung akan menuntut kualitas tenaga kerja di Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab XVI pasal 61 ayat 3 menyatakan bahwa sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara
pendidikan dan pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap
kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Tuntutan kebutuhan industri di bidang Teknik lnstalasi Tenaga Listrik menghendaki tenaga kerja
yang memiliki kompetensi yang terstandarisasi dan profesional. Tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang
baik bersumber dari proses pendidikan yang baik, maka untuk membangun, memelihara, dan memastikan
kompetensi bagi peserta didik program keahlian Teknik lnstalasi Tenaga Listrik perlu diselenggarakannya
sertifikasi kompetensi oleh LSP SMK yang sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 4678/D/KEP/MK/2016 tentang
Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
Dengan skema sertifikasi yang mengacu langsung pada SKKNI ini diharapkan dapat memberi
manfaat langsung para pemangku kepentingan.

1.1. Bagi lndustri


11.1 Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa jasanya telah dibuat oleh tenaga-tenaga
yang kompeten
11.2 Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi guna
meningkatkan efisensi pengembangan SDM khususnya dan efisiensi nasional pada umumnya
11.3 Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga berbasis
kompetensi dan meningkatkan produktivitas
1.2. Bagi Tenaga Kerja
12.1 Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasi/industri/kliennya bahwa dirinya
kompeten dalam bekerja atau menghasilkan jasa dan meningkatkan percaya diri
tenaga profesi
12.2 Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya dan mengukur tingkat pencapaian
kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri
12.3 Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi
12.4 Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara
12.5 Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja
1.3. Bagi Lembaga Pendidikan dan juga Pelatihan
13.1 Membantu memastikan link and matchantara kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi
dunia industri
13.2 Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat
13.3 Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi
13.4 Membantu Lembaga diklat dalam sistem asesmen yang dapat memastikan dan memelihara
kompetensi peserta diklat

2. Ruang Lingkup
2.1. Ruang Lingkup : Teknik lnstalasi Tenaga Listrik
2.2. Lingkup penggunaan sertifikat : pada perusahaan, instansi, lembaga, atau organisasi yang memiliki
divisi atau berkaitan dengan teknik ketenagalistrikan

3. Tujuan Sertifikasi
3.1. Memastikan kompetensi kerja KKNI Level II Teknik lnstalasi Tenaga Listrik,
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP SMK dan asesor kompetensi

4. Acuan Normatif
Acuan-acuan yang digunakan dalam menyusun skema sertifikasi ini meliputi:
4.1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan,
4.2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 tentang Stanndar
Nasional Sertifikasi Profesi,
4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional,
4.5. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka KKNI Nasional
Indonesia,
4.6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya manusia,
4.7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016
tentang Sistem Standarisasi Kerja Nasional,
4.8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016
tentang Tatacara Penetapan Standar Kompetensi Nasional Indonesia,
4.9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 170 Tahun 2007
tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Listrik Sub
Sektor Ketenagalistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik,
4.10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2011 tentang
Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa
Elektronika Bidang Industri Elektronika sub Bidang Pemeliharaan dan Perbaikan
Prodduk Alat-alat Listrik Rumah Tangga,
4.11. Peraturan Badan Nasional Serrtifikasi profesi Nomor 1/SNSP/III/2014 tentang
Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi,
4.12. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2/SNSP/VIII/2017 tentang
Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaaan Skema Sertifikasi Profesi,
4.13. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 1/SNSP/VIII/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Profesi Bagi Lulusan SMK,
4.14. Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.
130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan.

5. Kemasan/Paket Kompetensi
5.1. Deskripsi
Jenis Kemasan : KKNI/OKUPASI NASIONAL/KLASTER
Jenis kemasan ini adalah kemasan KKNI yang merupakan KKNI kompetensi teknis lulusan SMK.
KKNI ini merefleksikan peran individu dalam melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan
alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan
mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya. Memiliki pengetahuan operasional dasar
dan pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih penyelesaian yang
tersedia terhadap masalah yang lazim timbul. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
5.2. Sikap Kerja
Secara umum sikap kerja yang diharapkan :
5.2.1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

5.2.2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya.
5.2.3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
5.2.4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5.2.5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain.
5.2.6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
5.3. Peran Kerja
KKNI ini merupakan jalur untuk bekerja pada kompetensi keahlian Teknik lnstalasi Tenaga
Listrik dalam melaksanakan pekerjaan, bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab membimbing orang lain

5.4. Kemungkinan Jabatan


Kemungkinan jabatan yang dapat diemban oleh pemegang sertifikat ini adalah

5.5. Aturan Pengemasan


Di dalam pemaketan yang ditetapkan untuk level II Kompetensi Keahlian Teknik lnstalasi Tenaga
Listrik adalah sebagai berikut :
5.5.1 Nama Kemasan : KKNI
5.5.2 Nama Skema : KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Teknik
Instalassi Tenaga Listrik
5.5.3 Aturan Pengemasan
Untuk mendapatkan KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Teknik lnstalasi Tenaga
Listrik, kompetensi yang harus dicapai dengan total 26 (dua puluh enam) unit
kompetensi yang terdiri dari:
a. 1 (satu) unit Kompetensi Umum
b. 25 (dua puluh Lima) Unit Kompetensi Inti

5.6. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas:


No KODE UNIT JUDUL UNIT
1 IJE.UM01.001.01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Merakit Dan Memasang PHB Penerangan
2 KTL. IK02.101.01 Bangunan Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah,
Rumah Ibadah)

3 KTL.IK02.117.01 Memasang Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)

Memasang Instalasi Listrik Bangunan Sederhana


4 KTL.IK02.118.01
(Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah)
Merakit Dan Memasang PHB Penerangan Bangunan Gedung
5 KTL.IK02.102.01 (Kampus, Perkantoran, Hotel, Apartemen, Pasar Swalayan,
Gedung Olahraqa)
Memasang lnstalasi Listrik Bangunan Gedung (Kampus,
6 KTL.IK02.219.01 Perkantoran, Hotel, Apartemen, Pasar Swalayan, Gedung Olah
Raga)
7 KTL.IK02.111.01 Memasang PHB Air Conditioning
8 KTL.IK02.112.01 Memasang PHB Lift, Escalator Dan Conveyor
9 KTL.IK02.226.01 Memasang lnstalasi Listrik Air Conditioning

10 KTL.IK02.227.01 Memasang lnstalasi Listrik Lift, Escalator Dan Conveyor

11 KTL.IK02.229.01 Memasang lnstalasi PLC


12 KTL.IK02.108.01 Memasang Sistem Pembumian
Mengoperasikan Perlengkapan Hubung Bagi
13 KTL.IO02.101.01 (PHB) Penerangan Bangunan Sederhana (Rumah
tinggal, Sekolah, Rumah ibadah)
Mengoperasikan Lampu Penerangan Jalan Umum
14 KTL.IO02.122.01
(PJU)
Mengoperasikan lnstalasi Listrik Bangunan Sederhana
15 KTL.IO02.123.01
(Rumah Tinqqal, Sekolah, Rumah, lbadah)
16 KTL.IO02.102.01 Mengoperasikan Perlengkapan Hu bung Bagi (PHB)
Penerangan Bangunan Gedung (Kampus, Perkantoran, Hotel,
Aparternen, Pasar Swalavan, Gedunq Olah Raqa)
Mengoperasikan lnstalasi Listrik Bangunan Gedung (Kampus,
17 KTL.IO02.124.01 Perkantoran, Hotel, Apartemen, Pasar swalayan, Gedunq Olah
Raqa)
Memelihara Dan Memperbaiki lnstalasi Listrik Bangunan
18 KTL.IH02.101.01
Sederhana (Rumah Tinqqal, Sekolah, Rumah, lbadah)
19 KTL.IO02.111.01 Mengoperasikan PHB Air Conditioning
20 KTL.IO02.112.01 Mengoperasikan PHB Lift, Escalator Dan Conveyor
21 KTL.IO02.214.01 Mengoperasikan Proaramable Logic Control (PLC)
22 KTL.IO02.108.01 Mengoperasikan sistem Pembumian
Memelihara Dan Memperbaiki lnstalasi Listrik Bangunan
23 KTL.IH02.102.01 Gedung (Kampus, Perkantoran, Hotel, Apartemen, Pasar
Swalayan, Gedung Olah Raga)
Memelihara Dan Memperbaiki lnstalasi Listrik Air
24 KTL.IH02.109.01
Conditioninq (AC)
Memelihara Dan Memperbaiki lnstalasi Listrik Lift,
25 KTL.IH02.226.01
Escalator Dan Convevor
Memelihara Dan Memperbaiki Programmable Logic
26 KTL.IH02.217.01
Controller (PLC)

5.7 PENCAPAIAN KOMPETENSI


6.
Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Teknik lnstalasi Tenaga Listrik dapat dicapai
melalui pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 (tiga ) tahun. Klaster yang digunakan adalah
sebagai berikut :

5.7.1 Instalasi Penerangan Satu Fasa

No Kode Unit Judul Unit


1 IJEUM01 001 01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Merakit Dan Memasang PHB Penerangan
2 KTL IK02 101 01 Bangunan Sederhana (Rumah Tinaaal, Sekolah,
Rumah lbadah)
3 KTL IK02 117 01 Memasang Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)
Memasang lnstalasi Listrik Bangunan Sederhana
4 KTL IK02 118 01 (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah lbadah)
5 KTL IK02100 01 Memasang Sistem Pembumian
6 KTL 1002 101 01 Mengoperasikan Perlengkapan Hu bung Bagi
(PHB) Penerangan Bangunan Sederhana (Ru mah
tinggal, Sekolah, Rumah ibadah)
7 KTL 1002 122 01 Mengoperasikan Lampu Penerangan Jalan Umum ( PJU )
Mengoperasikan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana
8 KTL 1001 123 01 Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah )
9 KTL 1002 108 01 Mengoperasikan sistem Pembumian
10 KTL IH02 101 01 Memelihara Dan Memperbaiki lnstalasi Listrik Bangunan
Sederhana (Rumah Tinooal, Sekolah, Rumah, lbadah)

6. Persyaratan Dasar Permohonan Sertifikasi


6.1 Peserta didik pada SMK bidang keahlian Teknik lnstalasi Tenaga Listrik yang telah
menyelesaikan seluruh mata pelajaran
6.2 Telah memiliki sertifikat atau surat keterangan telah melaksanakan Praktek Kerja lndustri
6.3 Memiliki nilai rapot pada kompetensi terkait

7. Hak Pemohon Sertifikasi dan Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.1. Hak Pemohon:
7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi
7.1.2. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi
7.1.3. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan,
permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar,
serta mempertimbangkan aturan yang bersifat nasional
7.1.4. Memperoleh jaminan kerahasiaan terhadap proses sertifikasi
7.1.5. Memperoleh hak banding terhadap keputusan Sertifikasi
7.1.6. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten
7.1.7. Menggunakan sertifikat yang diperoleh untuk promosi diri sebagai tenaga pada bidang Teknik
lnstalasi Tenaga Listrik.

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1. Melaksanakan keprofesian di kompetensi keahlian Teknik lnstalasi Tenaga Listrik.
7.2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguh-sungguh dan konsekuen
7.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan
7.2.4. Menjamin terpeliharanya kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi
7.2.5. Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru benar
dan dapat dipertanggung jawabkan
7.2.6. Membayar biaya sertifikasi.
8. Biaya Sertifikasi
8.1 Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber dana lainnya,
8.2 Biaya uji terdiri dari biaya pendaftaran peserta, penerbitan sertifikat, honor asesor, penggandaan materi,
biaya akomodasi dan transpor asesor yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan
asesmen,
8.3 Biaya uji dan sertifikasi kompetensi ditanggung oleh pemerintah

9. Proses Sertifikasi
9.1. Persyaratan pendaftaran:
9.1.1. Mengisi formulir pendaftaran sertifikasi (APL-01)
9.1.2. Mengisi formulir penilaian mandiri (APL-02)
9.1.3. Fotocopy identitas diri KTP/SIM atau identitas lain yang masih berlaku
9.1.4. Fotocopy bukti pembayaran biaya sertifikasi
9.1.5. Fotocopy raport
9.1.6. Pasfoto berwarna ukuran 3 cm x 4 cm dan 4 m x 6 cm, masing-masing
sebanyak 3 lembar.

9.2. Proses Sertifikasi


9.2.1. Proses sertifikasi dilaksankan di Tempat Uji kompetensi (TUK) yang telah
diverifikasi dan mendapatkan lisensi dari LSP P2KPTK2 JAKARTA
TIMUR
9.2.2. Proses sertifikasi Skema KKNI Level II Kompetensi Teknik Instalasi
Tenaga Listrik dilakukan sekaligus atau dengan cara dicicil per klaster
sertifikasi.
9.2.3. Proses sertifikasi dilakukan oleh asesor kompetensi yang telah memenuhi
persyaratan asesor kompetensi sebagai berikut:
a. Memiliki sertifikat asesor kompetensi yang diterbitkan oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
b. Memiliki sertifikat kompetensi teknis Teknik Instalasi Tenaga Listrik
(minimal teknisi Teknik Instalasi Tenaga Listrik kualifikasi II).
c. Memiliki pengalaman kerja di bidang Teknik Instalasi Tenaga Listrik
minimal 3 tahun baik sebagai praktisi maupun akademisi.
d. Mampu berbuat dan bersikap independen, jujur, dan berintegritas dalam
menjalankan kegiatan sertifikasi.
9.2.4. Petugas di Tempat Uji Kompetensi (TUK) memeriksa dan menelaah
dokumen persyaratan calon peserta uji sertifikasi.
9.2.5. Asesor kompetensi yang telah memperoleh penugasan dari LSP P2KPTK2
JAKARTA TIMUR, mempelajari rencana asesmen yang telah disediakan
oleh LSP P2KPTK2 JAKARTA TIMUR untuk disesuaikan dengan
karakteristik peserta sertifikasi (jika diperlukan).
9.2.6. Asesor kompetensi menelaah formulir APL-02 yang telah diisi peserta uji
sertifikasi, menelaah dokumen yang dilampirkan, serta
mendiskusikan/mengklarifikasi dengan peserta sertifikasi dan atau pihak lain
yang relevan, mendiskusikan rencana asesemen dengan peserta sertifikasi,
melakukan penyesuaian yang diperlukan dan membuat kesepakatan dengan
peserta sertifikasi
9.2.7. Berdasarkan hasil telaah dokumen, asesor kompetensi membuat keputusan
apakah peserta sertifikasi direkomendasikan Kompten (K) karena dokumen
telah VATM atau dilanjutkan dengan proses uji kompetensi karena dokumen
yang dilampirkan belum VATM.
9.2.8. Peserta sertifikasi kompetensi yang direkomendasikan untuk uji kompetensi
dikoordinasi oleh petugas TUK dan LSP P2KPTK2 JAKARTA TIMUR
untuk teknis pelaksanaan uji kompetensi yang menyangkut jadwal dan
lokasi uji.
9.2.9. Asesor yang ditugaskan melaporkan hasil asesmen kepada LSP P2KPTK2
JAKARTA TIMUR

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1. Uji kompetensi dilaksanakan bagi peserta sertifikasi yang belum memenuhi
kecukupan bukti (belum VATM)
9.3.2. Uji kompetensi dilakukan melalui:
a. Uji praktik manual, dan /atau mengoperasikan program Teknik Instalasi
Tenaga Listrik berbasis komputer
b. Uji teori (tertulis)
c. Uji wawancara
9.3.3. Urutan proses uji kompetensi adalah diawali dengan uji praktik manual dan
/atau dengan mengoperasikan program Teknik Instalasi Tenaga Listrik
berbasis komputer, dilanjutkan dengan uji teori (tertulis) dan uji wawancara

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. Berdasarkan laporan dan hasil rekomendasi oleh asesor kompetensi,
selanjutnyaLSP P2KPTK2 JAKARTA TIMUR mengevaluasi,
mempertimbangkan, dan membuat keputusan sertifikasi.
9.4.2. KeputusanLSP P2KPTK2 JAKARTA TIMUR berupa pernyataan bahwa
peserta sertifikasi diputuskan Kompeten (K) atau Belum Kompeten (BK)
pada KKNI Level II Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
9.4.3. Peserta sertifikasi yang diputuskan Kompeten (K) akan diterbitkan sertifikat
kompetensi KKNI Level II Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik, sedangkan peserta sertifikasi yang dinyatakan Belum Kompeten
(BK) akan diterbitkan surat keterangan kompetensi (skill passport).
9.4.4. Hasil keputusan sertifikasi diinformasikan kepada pihak - pihak yang
relevan.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


Sertifikat kompetensi dibekukan atau dicabut jika:
a. Tidak memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
b. Sertifikat sudah kadaluwarsa/expired, dan tidak memperpanjang sertifikat
kembali
c. Melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik secara finansial,
maupun non finansial
d. Menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP P2KPTK2 JAKARTA
TIMUR
e. Melanggar kode etik profesi teknisi Teknik Instalasi Tenaga Listrik

9.6. Pemeliharaan Sertifikasi


9.6.1. Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, maka
dilakukan surveilen oleh LSP P2KPTK2 JAKARTA TIMUR dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Bekerja pada bidang yang sesuai dengan sertifikat yang dimilikinya
b. Mengikuti pelatihan/seminar di bidang yang relevan dengan
sertifikatnya, minimal 8 jam untuk setiap enam bulan, atau
c. Tidak terbukti melanggar kode etik teknisi Teknik Instalasi Tenaga
Listrik
9.6.2. Metode yang digunakan untuk proses surveilan pemegang sertifikat
kompetensi adalah menggunakan log book.

9.7. Proses Sertifikasi Ulang


Sertifikasi ulang dilakukan sebagai berikut :
9.7.1. Hasil keputusan sertifikasi menyatakan peserta uji kompetensi belum
kompeten berdasarkan hasil penilaian oleh asesor untuk seluruh unit
kompetensi dalam kualifikasi yang diujikan.
9.7.2. Pemegang sertifkat lebih dari 3 tahun sehingga sertifikatnya tidak berlaku
lagi dan berdasarkan hasil surveilen dinyatakan harus mengikuti sertifkasi
ulang.

9.8. Penggunaan Sertifikat


Peserta yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk:
9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
9.8.2. Tidak melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik secara
finansial, maupun non finansial
9.8.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan PTUK;
9.8.4. Tidak melanggar kode etik profesi teknisi Teknik Instalasi Tenaga Listrik

9.9. Banding
Banding merupakan proses pengajuan pengaduan dari peserta uji mengenai
ketidakpuasaan terkait pelaksanaan uji kompetensi yang telah dilaksanakan. Proses
pengajuan banding, yaitu:
9.9.1. Sekretariat LSP P2KPTK2 JAKARTA TIMUR menerima surat pengaduan
dari peserta uji mengenai ketidakpuasan pelaksanaan sertifikasi baik pada
tahap keputusan peserta sertifikasi, tahap pelaksanaan sertifikasi, dan atau
tahap rekomendasi oleh asesor kompetensi.
9.9.2. Ketua LSP P2KPTK2 JAKARTA TIMUR membahas surat pengaduan
bersama tim teknis dan menyiapkan balasan atas pengaduan tersebut.
9.9.3. Surat balasan dikirim kepada pihak yang mengajukan banding

Anda mungkin juga menyukai