SEKTOR LISTRIK
SUB SEKTOR INSTALASI
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I PENGANTAR 3
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ………………………… 3
1.2 Penjelasan Modul ………………………………………………………………… 3
1.2.1 Desain Modul …………………………………………………………… 3
1.2.2 Isi Modul …………………………………………………………………… 3
1.2.3 Pelaksanaan Modul …………………………………………………… 4
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) …………………………………… 4
1.4 Pengetian-Pengertian Istilah ……….………………………………………. 5
BAB I
PENGANTAR
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta.
b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.
c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.4 Pengertian-Pengertian/Istilah
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan
serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses
pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan
kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan
suatu standar tertentu.
Penilaian/Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu di mana materi, metode dan fasilitas pelatihan
serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja
pada kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA
Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul-modul lain
yang berkaitan diantaranya:
2.1.1 Modul Merancang Instalasi Listrik Bangunan Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah,
Rumah Ibadah
2.1.2 Modul Merakit dan Memasang PHB Penerangan Bangunan Sederhana (Rumah
Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah)
2.1.3 Modul Memasang Instalasi Listrik Bangunan Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah
dan Rumah Ibadah)
2.1.4 Modul Memasang PHB Utama dan PHB Cabang
2.1.5 Modul Menginspeksi Pemasangan Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana
(Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah)
2.1.6 Modul Memelihara dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan Sederhana (Rumah
Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah
2.1.7 Modul Memasang dan Menyambung Sistem Pengawatan
2.1.8 Modul Memasang Peralatan Listrik/Elektronika
Uraian
2 Merakit PHB Penerangan 2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
Kontek Penilaian
1. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan :
1.1. Pengetahuan :
1.1.1. Bahan Listrik
1.1.2. Instalasi Listrik Penerangan.
1.1.3. Teori Listrik Dasar
1.1.4. Alat Ukur dan Pengukuran Listrik.
1.1.5. K3 perakitan dan pemasangan PHB penerangan
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Konstruksi Sistem Pembumian.
1.2.2. On Site Training Perakitan dan Pemasangan peralatan PHB
Penerangan sesuai gambar rancangan.
1.2.3. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
3. Aspek Penting :
3.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara
simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen
Kompetensi dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan
sesuai dengan tempat kerja.
3.5. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan
tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara
otonom. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas
penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
“diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab
terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar
Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai
dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur
dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar
memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok
memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
Persiapan adalah kegiatan yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai, antara lain
meliputi menyiapkan/mempelajari prosedur pemasangan sistem pembumian sesuai
persyaratan yang berlaku. Selain itu juga harus disiapkan gambar pemasangan
sistem pembumian
Menyiapkan alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan sesuai dengan
persyaratan spesifikasi peralatan. Juga memastikan apakah kondisi alat kerja,
material, K3 dan alat bantu tersebut dalam kondisi berfungsi dengan baik dan aman.
4.1.1 Pembumian
Pembumian atau disebut juga pentanahan dalam sistem jaringan tegangan rendah
meskipun tinggi terdiri dari dua bagian yaitu: elektrode bumi dan hantaran
pentanahan. Tujuan dari Pembumian adalah sebagai pengaman dari kejut listrik
yang disebabkan oleh tegangan sentuh dan kerusakan alat yang disebabkan karena
rusaknya isolasi. Tegangan sentuh dapat terjadi karena kebocoran/kegagalan isolasi
pada perlengkapan listrik seperti motor listrik, seterika listrik, kotak hubung bagi
dsb. Besar tegangan sentuh yang membahayakan manusia adalah 50 V keatas
(untuk tempat kering) atau 25 V keatas (untuk tempat lembab).
Cara sederhana untuk menentukan besar tahanan bumi dapat diapakai rumus:
50 V
Rp
Ia
Ia k x In
Nilai konstanta tergantung dari jenis dan spesifikasi peralatan itu sendiri , sebagai
ilustrasi nilai konstanta
k = 2 s/d 5 kali In (untuk pengaman lebur)
k = 1,25 s/d 3,5 kali In (untuk pengaman lainnya)
Elektrode Bumi dijelaskan pada PUIL adalah penghantar yang ditanam dalam bumi
dan membuat kontak langsung dengan bumi. Pemasangannya harus dapat dilihat
untuk pengujian penglihatan dan harus sesuai PUIL juga dalam hal metode
pemasangan dan pengamanannya.
Elektrode bumi yang ditanam di dalam tanah berfungsi untuk mentanahkan badan
peralatan instalasi yang akan diamankan sebagai tindakan dari tegangan sentuh
tidak langsung.
Bahan elektrode yang banyak/umum digunakan PLN adalah pipa baja yang
digalvanisir yang dilengkapai dengan rel tembaga dan tembaga bulat (BC).
Sedangkan ukuran pipa baja yang digalvanisir adalah 1½” sepanjang 2,75 m dan rel
tembaga sebagai perlengkapannya mempunyai ukuran 17 x 3 mm2 tapi pada
umumnya banyak dipakai tembaga bulat ukuran 50 mm2. ukuran tembaga bulat
untuk bahan elektrode adalah 5/8” sepanjang 2 m.
a. Elektrode Pita
Elektrode pita adalah elektrode yang dibuat dari penghantar berbentuk pita atau
berpenampang bulat, atau penghantar pilin yang pada umumnya ditanam secara
dangkal. Elektrode ini dapat ditanam sebagai pita lurus, radial, melingkar, jala-
jala atau kombinasi dari bentuk tersebut seperti pada gambar 3.1 dibawah, yang
ditanam sejajar permukaan tanah dengan dalam 0,5 – 1.0 m. Pemasangan
elektrode pita harus disusun simetris dengan sudut jari-jari minimal 600.
b. Elektrode Batang
Elektrode batang adalah elektrode dari pipa besi, baja profil atau batang logam
lainnya yang di tanam dengan kedalaman minimum 2,5 meter.
c. Elektrode Pelat
Elektrode pelat adalah elektrode dari bahan logam utuh atau berlubang,
umumnya ditanam secara dalam dengan kedalaman 0,5-1,0 meter, 1 meter
dibawah permukaan tanah.
Selubung Logam
Selubung logam kabel yang tidak dibungkus dengan isolasi yang langsung
ditanam dalam tanah boleh dipakai sebagai elektrode bumi, jika selubung
logam tersebut dikedua sisi sambungan yang dihubungkan dengan
penghantar yang konduktivitas minimalnya sama dengan selubung logam
tersebut dan luas penampang penghantar itu minimal sebagai berikut:
a) 4 mm2 tembaga untuk kabel dengan penampang inti sampai 6 mm2,
b) 10 mm2 tembaga untuk kabel dengan penampang inti 10 mm2 atau lebih.
Jika diperlukan paralel dua elektrode atau lebih, jarak elektrodenya adalah:
- elektrode pipa d = 2 x panjang pipa
- elektrode pelat d = 3 meter minimal
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk pencegahan
supaya tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau tidak suatu kegiatan
pekerjaan yang mungkin dapat terjadi kepada si pekerja maupun kepada orang lain,
mesin, alat dan lingkungan kapan saja dan dimana saja.
Jika elektrode yang akan dipasang hanya dimaksudkan untuk mengatur gradient
tegangan, luas penampang minimum yang boleh digunakan adalah:
Misalnya jika tahanan jenis yang sebenarnya sama dengan 200 m, yaitu untuk
tanah pasir basah (lihat tabel 4.3), dan digunakan elektrode pita yang panjangnya
100 m maka akan diperoleh tahanan pembumian:
(200/100) x 3 = 6
dari tabel 3.2 dapat dilihat, untuk memperoleh tahanan pembumian 5 dalam
tanah liat ( = 100 m lihat tabel 4.3), diperlukan elektrode pita yang panjangnya
50 m. Bisa juga digunakan misaslnya 4 elektrode batang yang masing-masing
panjangnya 5 m dan dipasang pada suatu lingkaran dengan garis tengah kira-kira
15 m.
Nilai-nilai yang diberikan pada tabel 4.2 untuk elektrode pita dan hantaran pilin,
berlaku untuk elektrode yang diletakkan lurus. Kalau elektrode-elektrode ini
misalnya dipasang zig-zag atau bergelombang, tahanan pembumiannya akan lebih
besar walaupun panjang elektrodenya sama.
Tanahan pembumian dari elektrode pita dan batang, terutama ditentukan oleh
panjangnya. Pengaruh luas penampangnya sangat kecil.
Untuk memperoleh hasil yang baik, elektrode yang dipasang harus membuat kontak
yang sangat baik dengan tanah. Batu dan kerikil yang langsung mengenai elektrode
akan memperbesar tahanan pembumian dari elektrode tersebut.
Tabel 4.3 memberikan tahanan jenis dari beberapa jenis tanah. Nilai-nilai yang
tercantum dalam tabel ini adalah rata-rata kasar.
Untuk memasang hantaran pembumian pada rangkaian instalasi atau mesin yang
harus ditanahkan, harus digunakan sekerup pembumian, rel pembumian atau klem
pembumian tersendiri. Hantaran pembumian tidak boleh dipasang di bawah baut
atau mur yang digunakan untuk mengikat rangkaian instalasi atau mesin yang harus
ditanahkan.
Bahan hantaran pembumian ini adalah tembaga dengan ukuran minimal sama
penampangnya dengan saluran pelayanan atau 6 mm2 minimal untuk PHB utama
tetapi tidak perlu sampai 50 mm2 untuk pembumian lainnya.
Titik netral trafo, tiang akhir, PHB utama, tiang-tiang jaringan tegangan menengah
perlu dilengkapi dengan terminal pembumian di mana terminal tersebut dilengkapi
dengan mur dan baut yang baik atau sepatu kabel, ini dimaksudkan agar
pentanahan sewaktu-waktu dapat dilepas untuk pemeriksaan tahanan pembumian.
Pembumian bagi logam terbuka merupakan cara utama yang umum dipakai di
Indonesia terhadap efek kebocoran arus ke tanah. Terdapat tiga jenis proteksi untuk
peralatan dan penghantar:
1. Isolasi Menyeluruh
Membungkus peralatan dengan bahan isolasi yang dapat bertahan lama dan kuat
sehingga peralatan tersebut terlindung sedemikian hingga tidak dapat tersentuh
dan tidak dapat mengalami kontak dengan logam telanjang.
2. Isolasi Dobel
Alat-alat listrik atau fitting peneraangan memiliki isolasi dobel sesuai dengan
Standar Inggris yang tepat. Secara sederhana berhubungan dengan lapisan
isolasi primer dan sekunder.
3. Isolasi
Mengisoler logam agar tidak dapat mengadakan kontak dengan penghantar
beraliran listrik atau logam yang ditanahkan.
Pembumian instalasi harus dilakukan agar tidak ada kesalahan karena impedansi
yang diabaikan bagi logam yang ditanahkan akan dipertahankan; sehingga dapat
menyebabkan bahaya.
Gambar 4.4 memperlihatkan suatu sumber listrik dan instalasi yang lebih
disederhanakan. Pada titik suplai, netral dihubungkan ke tanah sehingga jika sebuah
penghantar berlistrik terhubung karena kurang hati-hati ke selubung logam yang
ditanahkan, tersedia suatu lintasan pengganti untuk arus gangguan tersebut.
Pendahuluan
Meskipun tidak terlalu panjang, pendahuluan suatu laporan adalah sangat
penting, karena akan memberikan “over view” tentang isi laporan, dan pembaca
akan mengetahui apakah laporan tersebut berkenaan dan berkepentingan
dengannya. Rangkuman harus akurat dan tidak boleh menyimpang, dan
menyatakan secara singkat isi dan maksud laporan
Isi laporan
Isi laporan biasanya merupakan bagian terbesar dari suatu laporan, yang secara
jelas menyatakan masalah dan segala sapek yang berkaitan dan juga berisinkan
analisis masalah, sifat masalah dan penyebabnya. Karena masalah yang
dilaporkan berbeda-beda, maka tidak ada ketentuan yang baku untuk menulis isi
laporan. Masing-masing laporan mempunyai kepentingan yang berbeda, jika
perlu dibagi kedalam judul dan sub-judul. Laporan mungkin berkenaan dengan:
» Suatu test/pemeriksaan yang telah dilakukan
» Suatu dimensi yang telah diambil berkenaan dengan produk
» Mungkin sketch untuk menglklarifikasi atau menjelaskan
» Jumlah komponen atau memerlukan komponen dari supplier
Isi laporan memuat semua informasi yang penting. Jika memuat banyak hal,
jangan ragu-ragu untuk membuat judul-judul dan sub judul, sehingga jelas bagi
yang membuatnya maupun yang harus membaca dan memahaminya.
Kesimpulan
Kesimpulan akan menyimpulkan semua informasi yang telah dikumpulkan di
dalam isi laporan. Kadang-kadang kesimpulan dapat diitemasi, sehingga
pembaca dapat lebih mudan menemukan dan mengikutinya serta memahaminya.
Yang penting adalah bahwa kesimpulan harus konsisten dengan apa yang telah
ditulis dalam laporan. Jika tidak, laporan akan kehilangan kredibilatasnya. Jika
laporan cukup singkat dan hanya berkenaan dengan satu masalah yang
sederhana, maka kesimpulannya mungkin termasuk rekomendasi dan saran-
saran. Tetapi jika laporan cukup panjang, dan berkaitan dengan sejumlah
masalah dan kemungkinan, maka rekomendasi dapat ditempatkan pada judul lain
yang terpisah. Jika ada saran-saran berkenaan dengan sejumlah point dan
digabungkan dengan kesimpulan, laporan akan nampak kacau balau dan
pembaca tidak akan memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang ingin
anda sampaikan.
Rekomendasi
Rekomendasi adalah suatu saran. Rekomendasi yang anda buat haruslah
menyuarakan dan berdasarkan pada fakta yang ada pada isi laporan.
Rekomendasi dapat diitemasi . Saran yang anda ajukan harus didefinisikan
dengan baik, ringkas dan menyampaikan ide secara tepat.
Penutup laporan
Penutup laporan adalah penanda tanganan. Anda harus menuliskan nama dan
seksi/bagian dari mana anda berasal, kemudian tanda tangan atas nama anda
sendiri. Jika laporan telah selesai dibuat/ditulis, baca kembali untuk memeriksa
kesalahan ejaan, dan ketidak tepatan tata bahasa. Adalah hal yang baik jika
orang lain suruh membaca dan memeriksa. Orang lain biasanya lebih objektif dari
pada penulisnya sendiri.
Jika anda tidak puas dengan tulisan laporan anda, tulislah ulang dan yakinkan
tulisan anda bersih dan rapih. Anda dapat mengeditnya sendiri pada komputer
atau menyuruh orang lain. Jika laporan lebih dari satu lember, berilah halaman
untuk setiap halamannya dan distaple bersama-sama. Sebelum menyampaikan
laporan kepada orang yang dituju, buatlah salinan/copi untuk arsip anda sendiri.
Berita acara kegiatan adalah laporan suatu kegiatan yang memuat keterangan
meliputi; nama kegiatan, orang yang melaksanakannya, waktu pelaksanaan, dan
tahap tahap kegiatan yang dilakukan dari awal hingga selesainya pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk
menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses
belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
BUKU KERJA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I STANDAR KOMPETENSI 2
1.1 Unit Kompetensi Yang Dipelajari …………………………………………… 2
1.2 Judul Unit .............................................................................. 2
1.3 Kode Unit …………………………………………………………………………… 2
1.4 Deskripsi Unit ……………………………………………………………………… 2
1.5 Kemampuan Awal ……………………………………………………………….. 2
1.6 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja …………………………. 3
1.7 Batasan Variabel …………………………………………………………………. 4
1.8 Panduan Penilaian ………………………………………………………………. 4
1.9 Kompetensi Kunci ……………………………………………………………….. 5
BAB I
STANDAR KOMPETENSI
KTL.IK02.108.01
2 Merakit PHB Penerangan 2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
Kontek Penilaian
1. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan :
1.1. Pengetahuan :
1.1.1. Bahan Listrik
1.1.2. Instalasi Listrik Penerangan.
1.1.3. Teori Listrik Dasar
1.1.4. Alat Ukur dan Pengukuran Listrik.
1.1.5. K3 perakitan dan pemasangan PHB penerangan
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Konstruksi Sistem Pembumian.
1.2.2. On Site Training Perakitan dan Pemasangan peralatan PHB
Penerangan sesuai gambar rancangan.
1.2.3. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
3. Aspek Penting :
3.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara
simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen
Kompetensi dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan
sesuai dengan tempat kerja.
3.5. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan
tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara
otonom. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas
penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
BAB II
TAHAPAN BELAJAR
Pada bagian ini saudara akan menemukan instruksi yang akan membimbing dalam
pencapaian pengetahuan, keterampilan untuk mencapai kompetensi.
Bagian ini sangat penting bagi saudara. Saudara harus melengkapi setiap tahan
belajar (sesuai urutan) sehingga saudara akan mencapai kompetensi. Ingat!!
tanggung jawab untuk proses belajar ada pada diri saudara dan segala usaha
dalam penyelesaian tahapan belajar akan dihargai melalui kemampuan saudara
untuk mencapai kompetensi.
Aspek kritis yang diidentifikasi dalam Tahapan Belajar merupakan bagian yang
harus menjadi fokus pada proses belajar saudara.
1 2 3 4 5 6
3.3 Pemeriksaan Alat Dapat melakukan Mengerti kondisi
kerja, Material, K3 pemeriksaan alat alat kerja,
dan alat bantu kondisi alat kerja, material, K3 dan
yang dibutuhkan material, K3 dan alat bantu yang
untuk alat bantu yang dibutuhkan
memastikan dibutuhkan
dalam kondisi
berfungsi baik
dan aman.
1 2 3 4 5 6
4.4 Pemeriksaan Dapat Mengerti
kualitas melakukan pemeriksaan
pekerjaan dan pemeriksaan kualitas
kebenaran kualitas pekerjaan dan
pengawatan pekerjaan dan kebenaran
dilakukan terus kebenaran pengawatan
menerus sesuai pengawatan
prosedur.
1 2 3 4 5 6
6 Membuat 6.1 Laporan Dapat Mengerti tentang
Laporan pemasangan membuat teknik membuat
dibuat sesuai laporan laporan
dengan prosedur pemasangan
dan format yang
berlaku
Skenario 1
Modul/diktat sering digunakan dalam proses pembelajaran/pelatihan yang berguna
untuk membantu instruktur dalam membantu peserta pelatihan untuk dapat
menemukan konsep yang sedang dipelajarinya.
Analisis apa tentang fungsi dan perana Merancang dan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam pelatihan.
Tindakan apakah yang akan saudara lakukan jika saudara akan
mengajar/melatih peserta pelatihan dalam mempelajarai konsep yang rumit?
Skenario 2
Jika saudara dalam melatih Merancang dan menciptakan lingkungan pembelajaran
yang kondusif.
Tindakan apakah yang akan saudara lakukan, Merancang dan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif siap untuk dipakai baik oleh saudara
sendiri ataupun oleh pelatih/ modul/diktat instruktur yang lainnya ?
Skenario 3
Jika saudara harus sendirian (tanpa teman/pembantu) akan membuat Merancang
dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif
Tindakan apakah yang akan saudara lakukan, Merancang dan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif tersebut dapat digunakan tepat waktu
dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan ?
BAB III
TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA
Jawaban :
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
Jawaban :
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
Jawaban :
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
Jawaban :
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
Sumber Referensi
Buku Informasi.
Tugas 1
MCB lampu II
MCB lampu I
2 1
3
5 0 0
0
0
10 5
201K 0
PHB 2K 50 0
0
2
1
0
DCV.
A
&AC
V AC10
V
N Nilai hF
E ICE
O
L pengukuran: LV
2, X10
5 K
0, X1K
1
X10
0,
0
5 X1
2,
2 0
5
25 X1 P
N 5
0
DCmA
com
Skala X 1
Alat :
a. Multi meter
b. Sirkit
Prosedur pengujian :
a. Putar / tekan sakelar pemilih Multi meter ke skala (ohm).
b. Hubungkan kabel Multi meter ke Terminal Pembumian yang sudah
diputuskan dari Terminal Netral.
c. Hubungkan kabel Multi meter yang lain ke pin pembumian kotak kontak
dengan pengaman.
d. Bacalah hasil pengukurannya. Biasanya bernilai kurang dari 2 Ohm.
Tugas 2
Termina
l
pembumian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MCB lampu II
MCB KKB
MCB lampu III
3 2 1
5 0 0 0
0 5
100
1K
200
PHB 2K
500
2
1
0
DCV.A
&ACV AC10
N V
hF
E ICE
L
Nilai pengukuran: O
LV
OFF AC
1000 1000
250 250 V
5 5
DC 0 0
1
1
V 0
0
2, X10
5 K
0, X1K
1
0, X100
5
2, X1
0
Skala X 1
5 2
X1 P
N 5 250
DCmA
co
m
Alat :
a. Multi meter
b. Sirkit
Prosedur pengujian :
a. Putar / tekan sakelar pemilih Multi meter ke skala (ohm).
b. Hubungkan kabel Multi meter ke Terminal Pembumian yang sudah
diputuskan dari Terminal Netral.
c. Hubungkan kabel Multi meter yang lain ke ujung penghantar pembumian.
d. Bacalah hasil pengukurannya. Biasanya bernilai kurang dari 2 Ohm.
Tugas 3
Gambar 1. Elektrode
Alat :
a. Multi meter
b. Sirkit
Prosedur pengukuran :
a. Potong pipa GIP dan dibeentuk sesuai kebutuhan kemudian bor. Kawat BC
dimasukkan lalu dililit dengan kawat email kemudian disolder.
b. Galilah lubang kira-kira 20 cm kemudian masukkan elektrode dengan
bantuan palu, setelah itu diberikan serbuk arang.
c. Sediakan alat ukur earth-tester, kemudian catat hasil pengukuran pada tabel
hasil pengamatan.
Keterangan :
E = Elektrode
P = Phase
C = Common
Pokok-pokok Perlu
Tugas-tugas untuk
ketrampilan dan Ya Tidak latihan
penilaian
pengetahuan lanjutan
1. Teori Apakah pertanyaan 1 sampai 4
telah dijawab dengan benar?