Anda di halaman 1dari 106

PEMAKAIAN PANEL COOLING TOWER

DI
PT. MEKAR ARMADA JAYA
BEKASI

LAPORAN

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Rangka Menempuh


Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tahun Pelajaran 2016/2017

Disusun Oleh :

MOHAMAD DHANANG ABIMANYU


NIS : 1413208

KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7


(STM PEMBANGUNAN)
SEMARANG
2017
PEMAKAIAN PANEL COOLING TOWER
DI
PT. MEKAR ARMADA JAYA
BEKASI

LAPORAN

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Rangka Menempuh


Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tahun Pelajaran 2016/2017

Disusun Oleh :

MOHAMAD DHANANG ABIMANYU


NIS : 1413208

KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7


(STM PEMBANGUNAN)
SEMARANG
2017

i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Laporan dengan judul “PEMAKAIAN PANEL COOLING TOWER DI


PT. MEKAR ARMADA JAYA” yang ditulis oleh Meida Suryani ini telah
diperiksa oleh Pembimbing Lapangan dan telah disahkan oleh PT. MEKAR
ARMADA JAYA BEKASI.

Pada Tanggal :
Di : Bekasi

Pembimbing Industri 1 Pembimbing industri 2

Imansyah C.W Yoseano Arifin


Dept. Head Tooling Manager Plant Service

Pembimbing industri 3 Mengetahui


PT Mekar Armada Jaya
Stamping & Tool Plants

SOEKAMTO Ambar Winasti


Foreman Section Head Human Capital

ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan dengan judul “PEMAKAIAN PANEL COOLING TOWER DI


PT. MEKAR ARMADA JAYA BEKASI” yang ditulis oleh Meida Suryani ini
telah diperiksa oleh Pembimbing Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.

Pada Tanggal :
Di : Semarang

Ketua Kompetensi Keahlian, Guru Pembimbing,

Drs. SUHARTO Dra.ENDANG SRI RAHAYAU


NIP. 196409071995121002 NIP.1966002221988032004

Kepala SMK Negeri 7 Semarang

Drs. H. M.SUDARMANTO, M.Pd


NIP. 196108241987031009

iii
MOTTO

1. Pengalaman adalah guru terbaik untuk mendapatkan pengetahuan.

2. Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan.

3. Usaha dan doa adalah rantai kuat sebagai pegangan menuju kesuksesan.

4. Berusahalah untuk menentukan pilihan, jangan sampai pilihan itu yang


menentukan dirimu.

5. Hidup janganlah bersandar pada satu tiang.

6. Jadi diri sendiri, carilah jatidiri, wujudkan hidup mandiri.

7. Jangan ingat lelahnya belajar, tetapi ingat buah manisnya ketika petik hasil
kesuksesan.

8. Kita lebih besar dan lebih baik dari apa yang kita pikirkan.

9. Life is like riding a bycicle, to keep your balance, you must keep moving
(Albert Einsten).

10. Learn from yesterday, life for today, hope for tomorrow (Albert Einsten).

11. Your time is limited. Don’t waste it living someone else’s life (Steve Jobs).

12. Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
(Ki Hajar Dewantoro).

13. Barangsiapa ingin mutiara harus berani terjun ke lautan paling dalam
(Ir.Soekarno)

iv
PERSEMBAHAN

Laporan ini dipersembahkan kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya


2. Keluarga dan saudara yang telah memberi dukungan, doa dan semangat.
3. Kepala Sekolah SMK Negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang.
4. Ibu Dra. Endang Sri Rahayu yang telah memberikan banyak bimbingan.
5. Kepala Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik.
6. Guru Kompetensi Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik yang telah
memberikan kritik dan saran.
7. Pimpinan PT.Mekar Armada Jaya Bapak J.Budiyono yang telah
memberikan kesempatan untuk menjalankan tugas prakerin.
8. Bapak Dede Radiman , Bapak Soekamto , Bapak Kholil , dan Bapak
Marhadi yang telah memberikan banyak bimbingan di industri.
9. Staf dan karyawan PT.Mekar Armada Jaya yang telah banyak memberikan
bimbingan selama prakerin.
10. Teman-teman semua yang telah memberikan dukungan dan bantuannya.
11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini.

v
ABSTRAKSI

Pada era modern seperti sekarang, perkembangan kebutuhan listrik di


masyarakat meluas ke hampir seluruh sektor. Mulai dari rumah tangga,
infrastruktur umum, perindustrian, perkantoran, dan transportasi. Setiap industri
pasti memiliki banyak mesin yang berbeda beda. Setiap mesin juga pasti memiliki
tingkat hasil panas yang berbeda beda pula. Untuk mengatasi panas berlebih pada
mesin maka setiap industri yang besar pasti memiliki sistem pendinginan mesin.
Tower pendingin banyak di gunakan di Industri untuk sistem pendinginan yang
menggunakan air. Pada tower pendingin, air di dinginkan oleh udara. Panas yang
di lepaskan air ke udara terdiri dari panas sinsibel dan panas laten. Besarnya
pelepasan panas dari air ke udara, menentukan peformansi tower pendingin.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perfromansi tower pendingin adalah kondisi
distribusi aliran air dan udara di dalam tower pendingin. Semakin merata
distribusi aliran air dan aliran udara, maka peformansi tower pendingin makin
baik.

Berkaitan masalah di atas maka perlu dilakukan pemeliharaan terhadap


tower pendingin. Untuk analisis perbandingan performasi tower pendingin
sebelum dan sesudah pemeliharaan. Untuk menganilisis diperlukan pengambilan
data dengan cara mengukur temperatur air masuk, air keluar kecepatan udara di
area fan,temperatu bola basah, temperatur bola keringdi area lingkungan dan fan
tower pendingin.

vi
ABSTRACTION

In the modern era, as now, the development of the electricity needs in


society extends to almost all sectors. Starting from households, public
infrastructure, industrial, offices, and transportation. Every industry must have
many different machines. Each machine must also have different heat yield levels.
To overcome the excess heat on the engine then every major industry must have
engine cooling system. Cooling towers are widely used in the Industry for cooling
systems that use water. In the cooling tower, the water is cooled by air. The heat
released into the air consists of the heat of the cistern and the latent heat. The
amount of heat release from water to air determines the cooling tower
performance. Several factors affecting cooling tower perfromance are the
conditions of distribution of water and airflow within the cooling tower. The more
evenly distributed the flow of water and airflow, then the cooling tower
performance better.

In relation to the above issues it is necessary to maintain the cooling tower.


For comparison analysis of tower cooling performance before and after
maintenance. To analyze the data required by measuring the temperature of the
inlet water, water out the air velocity in the fan area, wet ball temperatures, dry
ball temperature in the environmental area and cooling tower fan.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja
Industri di PT. MEKAR ARMADA JAYA Bekasi.Serta penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan dengan judul “Pemakaian Panel Cooling
Tower di PT. Mekar Armada Jaya Bekasi” sebagai persyaratan Ujian Akhir
Sekolah di SMK Negeri 7 Semarang.
Praktek Kerja industri (Prakerin) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
kompetensi produktif dan memberikan gambaran pada siswa mengenai dunia
industri serta untuk mendapatkan pengakuan berupa sertifikat kompetensi
keahlian.Disamping itu Praktek kerja industri (Prakerin) juga merupakan salah
satu syarat pada tingkat empat untuk menempuh Ujian akhir Sekolah di SMK
Negeri 7 Semarang.

Ucapan terimakasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada :

1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan doa dan dukungannya.


2. Bapak Drs.M.Sudarmanto, M.Pd selaku kepala SMK Negeri 7 Semarang.
3. Bapak J.Budiyanto selaku Direktur Utama PT.Mekar Armada Jaya Bekasi.
4. Bapak Drs.Suharto selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 7 Semarang.
5. Bapak Soekamto dan Bapak Dede Radiman selaku pembimbing di PT.
Mekar Armada Jaya Bekasi.
6. Bapak Imansyah selaku Departemen Head Tooling, Bapak Yoseano Arifin
selaku manager Plant Service dan selaku guru pembimbing indutri yang
telah memberikan materi dan dukungan dalam melaksanakan tugas praktik
kerja industri.

viii
7. Ibu Dra.Endang Sri Rahayu selaku guru pembimbing yang telah banyak
memberikan saran dan masukan kepada penulis.
8. Seluruh karyawan PT. Mekar Armada Jaya Bekasi yang telah membantu
penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
9. Seluruh pihak yang terkait dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu sehingga laporan ini dapat selesai dengan
baik.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan laporan ini masih terdapat


banyak kesalahan dan kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar penulis dapat menyempurnakan
penyusunan laporan ini.

Demikian penulis dapat persembahkan laporan ini dan besar harapan penulis
agar laporan ini dapat bermanfaat bagi Almamater Civitas SMK Negeri 7
Semarang maupun pembaca pada umumnya di kemudian hari.

Bekasi,Oktober 2017

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI .............................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ............................................................iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... v
ABSTRAKSI ..................................................................................................... vi
ABSTRACTION ...............................................................................................vii
KATA PENGANTAR .....................................................................................viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri ....................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri .................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan Laporan ......................................................... 3
1.4 Alasan Pemilihan Judul ............................................................. 4
1,5 Pembatasan Laporan .................................................................. 4
1.6 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 4
1.7 Sistematika Penulian Laporan ................................................... 6
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 7
2.1 Sejarah Perusahaan .................................................................... 7
2.2 Visi dan Misi Perusahaan .......................................................... 8
2.2.1 Visi.................................................................................... 8
2.2.2 Misi ................................................................................... 8

x
2.3 Struktur Organisasi .................................................................. 13
2.3.1 Uraian Pekerjaan............................................................. 14
2.4 Sistem Kepegawaian................................................................ 14
2.4.1 Jadwal Kerja ................................................................... 15
2.4.2 Tata Tertib Perusahaan ................................................... 16
2.5 Daftar / List Proyek PT. Mekar Armada Jaya ......................... 17
2.6 Keselamatan Kerja ................................................................... 18
2.6.1 Tindakan - Tindakan Keselamatan Kerja ....................... 18
2.6.2 Pemeliharaan Tempat Kerja ........................................... 19
2.7 Denah PT. Mekar Armada Jaya ............................................... 20
2.8 Tata Letak PT. Mekar Armada Jaya ........................................ 20
BAB III Pembahasan Kompone Penyusun .................................................. 21
3.1 Dasar Teori .............................................................................. 21
3.2 Komponen Pada Panel ............................................................. 21
3.2.1 Definisi Box Panel .......................................................... 21
3.2.2 Definisi Indikator Lamp .................................................. 22
3.2.3 Definisi MCB ................................................................. 22
3.2.4 Definisi Relay.................................................................. 25
3.2.5 Definisi Push Button ....................................................... 28
3.2.6 Definisi Thermal Over Load Relay ................................. 30
3.2.7 Definsi MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) ............ 32
3.2.8 Defisni Trafo Arus .......................................................... 33
3.2.9 Definis Smart Relay ........................................................ 34
3.2.10 Definisi Kontaktor ......................................................... 37
3.3 komponen pada cooling tower ................................................. 41
3.3.1 Definisi Rangka & Wadah ........................................... 42
3.3.2 Definsi Bahan Pengisi ................................................... 42
3.3.3 Definsi Kolam Air Dingin ............................................. 43

xi
3.3.4 Definisi Drift Eliminator ................................................ 44
3.3.5 Definisi Saluran Udara Masuk ....................................... 44
3.3.6 Definisi Louvers ............................................................. 44
3.3.7 Definisi Nosel ................................................................ 44
3.3.8 Definisi Fan .................................................................... 45
3.3.9 Definsi Motor ................................................................. 46
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 50
4.1 Prinsip Kerja Cooling Tower ................................................... 50
4.2 Prinsip Kerja Pompa ................................................................ 54
4.2.1 Pompa Transfer End Suction Horizontal & InLine
Vertical… ....................................................................... 55
4.3 Sistem Pengontrolan Pompa Pada Panel ................................. 56
4.4 Sistem Pendinginan Pada Cooling Tower ............................... 57
4.5 Pengertian Smart Relay ........................................................... 62
4.6 Cara Memprogram Smart Relay .............................................. 63
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 84
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 84
5.2 Saran ........................................................................................ 84
5.2.1 Saran Untuk Industri ....................................................... 84
5.2.2 Saran Untuk Sekolah ...................................................... 85
5.3 Kesan…… .............................................................................. 85
5.4 Kata Penutup............................................................................ 86

xii
DAFTAR GAMBAR

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jadwal Kerja PT. Mekar Armada jaya…………………………………15


Tabel 2.2 Daftar / List Customer PT. Mekar Aramda Jaya……………………...17

xv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Sertifikat Praktek Kerja Industri.


2. Lembar identitas siswa Praktik Kerja industri.
3. Lembar identitas dunia industri.
4. Schedule program kegiatan Praktik Kerja Industri.
5. Daftar hadir selama Praktik Kerja Industri.
6. Laporan kegiatan siswa secara berkala.
7. Lembar konsultasi laporan Praktik Kerja Industri.
8. Foto-Foto kegiatan di industri.

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah sarana untuk mengenalkan


pada siswa agar dapat merasakan situasi dan kondisi kerja secara nyata,
sehingga dapat melatih siswa menjadi individu yang kompeten dan
professional dalam bekerja.Dengan adanya kegiatan prakerin ini diharapkan
siswa dapat memperoleh banyak pengalaman di dunia industri.Diantaranya
siswa dituntut untuk dapat bertanggungjawab, mandiri, disiplin serta beretika
baik dan sopan.Praktik kerja Industri (Prakerin) juga merupakan perpaduan
sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
perusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
industri untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu.

Saat di industri siswa di hadapkan pada jam praktek dan berinteraksi


langsung dengan peralatan kerja, kegiatan tersebut berbeda dengan kegiatan
yang berlangsung di sekolah .Di sekolah sendiri kegiatan praktek hanya
berlangsung sekitar 55% dari kegiatan pembelajaran secara keseluruhan,
sehingga selama kegiatan prakerin berlangsung siswa dapat menerapkan dan
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.

Praktik kerja industri bagi SMK Negeri 7 Semarang dimaksudkan


untuk mendekatkan siswa pada dunia kerja atau industri. Seperti yang
tercantum dalam pasal 31 (1) Undang Undang Dasar 1945 yaitu :

“Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”

Berdasarkan pasal tersebut, maka pemerintah wajib memberikan


layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi, dan masyarakat
berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan
pendidikan.

1
SMK Negeri 7 Semarang merupakan salah satu sekolah yang
mempunyai sistem pendidikan nasional yang diharapkan mampu
menghasilkan tenaga ahli di bidang teknik.Hal ini sesuai dengan tujuan SMK
Negeri 7 Semarang yaitu melaksanakan pengadaan tenaga teknik yang
terampil dengan memperhatikan mutu, jumlah, relevansi, dan efektivitas.

Menindaklanjuti hal di atas maka penulis melaksanakan Praktik


Kerja Industri di PT. Mekar Armada Jaya Bekasi.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri bagi siswa-siswa SMK


mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan


pekerjaan yang sebenarnya di dalam dunia usaha / industri.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membiasakan diri


dalam suasana lingkungan kerja.

3. Memperluas pandangan dan wawasan siswa terhadap jenis – jenis


pekerjaan yang ada di bidang kelistrikan.

4. Meningkatkan, memperluas, memantapkan keterampilan siswa


sendiri.

5. Meningkatkan kemampuan siswa dalam proses penyerapan teknologi


baru dari lapangan kerja ke sekolah ataupun sebaliknya

6. Mengetahui macam-macam mesin yang ada di industri.

2
1.3 Tujuan Penulisan Laporan

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri maka siswa diharapkan


untuk membuat laporan Praktik Kerja Industri yang mempunyai maksud dan
tujuan sebagai berikut :

1. Melatih berfikir siswa agar tertib dan teratur karena dalam


penyusunan karya tulis harus mengikuti semua aturan-aturan dari
sekolah maupun industri.

2. Siswa mampu memahami bahwa hakekatnya penulisan laporan


tentang pengetahuan yang diperoleh dari hasil Praktik Kerja Industri
di lapangan.

3. Meningkatkan perbendaharaan kata bahasa Indonesia.

4. Memecahkan setiap permasalahan di lapangan sampai tuntas sehingga


ditemukan jawaban dan dapat dijadikan penunjang laporan.

5. Mengembangkan dan memantapkan tahap professional yang di


perlukan penyusun untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
bidangnya.

6. Sebagai siswa mampu memahami, memantapkan dan


mengembangkan pelajaran yang diperoleh di sekolah maupun
pengalaman serta dapat menerapkan dalam dunia industri.

7. Mengumpulkan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai


pengetahuan bagi diri sendiri maupun bagi siswa sekolah lainnya.

8. Membantu siswa agar dapat melakukan pengolahan informasi dengan


baik dan benar.

3
1.4 Alasan Pemilihan Judul

Dalam bidang teknologi saat ini berkembang sangatlah pesat, dalam


kawasan industri sekarang ini juga menggunakan berbagai peralatan modern
yang bertujuan untuk mempercepat proses produksi serta memperbaiki mutu
dari setiap produk yang dihasilkan.

Selama enam bulan penulis telah melaksanakan Prakerin di PT.


Mekar Armada Jaya, maka penulis telah sedikit banyak mendapatkan ilmu
pengetahuan dan pengalaman tentang berbagai macam panel listrik maupun
komponen yang digunakan khususnya yang berada di PT. Mekar Armada
Jaya.

CoolingTower merupakan salah satu aspek terpenting dalam


kegiatan produksi, karena cooling tower adalah penyuplai air pendingin
mesin.Pendinginan tersebut bertujuan untuk meminimalisir suhu tinggi pada
mesin yang dapat membuat mesin menjadi aus. Sehingga penulis membuat
laporandengan judul “PEMAKAIAN PANEL COOLING TOWER DI
PT.MEKAR ARMADA JAYA” sebab pentingnya perawatan penyuport
mesin.

1.5 Pembatasan Laporan

Dalam penyusunan sebuah laporan perlu adanya pembatasan


masalah, agar inti dari laporan dapat mengerucut dan lebih mudah untuk
dipahami bagi pembaca. Dan juga untuk mnghindari kesalahan dalam dalam
penafsiran yang dilakukan sang penulis.
Dikarenakan luasnya materi tentang cooling tower dan panel, maka
penulis hanya membahas dasar-dasar teori setiap komponen yang ada pada
panel dan yang ada pada coling tower. Karena setiap komponen memiliki
fungsi yang berbeda beda
.

1.6 Metode Pengumpulan data

Hal ini merupakan salah satu unsur penting dalam penyusunan


laporan karena membutuhkan data-data yang akurat untuk melengkapi dan

4
menjadi bahan acuan dalam penulisan laporan.Dalam penyusunan laporan
praktek kerja industri ini penulis berusaha mengumpulkan data dengan
berbagai metode. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam penyusunan
laporan.Adapun metode yang dipergunakan antara lain :

1. Metode Observasi (Pengamatan) adalah pengamatan kepada suatu


obyek yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan
pengamatan langsung pada panel yang akan digunakan mengecek
bagaimana cara kerja cooling tower dan komponen-komponen lain
yang terdapat pada panel cooling tower tersebut.

2. Metode Literature (Pustaka), metode ini digunakan untuk


mendapatkan data-data penunjang yang dilakukan dengan cara
pengambilan data dari buku tertentu, baik dari sekolah maupun dari
tempat Praktek Kerja Industri yang digunakan sebagai landasan
dalam penyusunan laporan ini.

3. Metode Interview (Wawancara) adalah suatu cara untuk


mengumpulkan data dengan menyajikan langsung kepada
narasumber. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan
pembimbing industri dan pembimbing lapangan yang lebih
mengetahui mengenai Panel cooling tower. Wawancara dilakukan
untuk menjelaskan lebih detail gambar-gambar maupun suatu proses
yang belum dimengerti penulis.

4. Metode Konsultasi adalah metode mengumpulkan data yang


dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan pihak-pihak yang dianggap mampu memberikan penjelasan
yang tepat sehingga diperoleh data yang dapat dijadikan bahan
penyusunan laporan.

5. Metode Browshing/Searching merupakan metode mengumpulkan


dan mencari data dengan cara browshing / searching situs-situs
internet.

5
6. Metode Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data
dengan bertolak pada dokumen yang ada, yang diharapkan dapat
memberi masukan serta petunjuk utama dalam penyusunan laporan
ini.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Untuk memudahkan pembaca dalam membaca laporan ini, maka


penulis membagi laporan ini menjadi 5 bagian besar yang di dalamnya
disertai sub bab yang akan membahas lebih mendetail setiap permasalahan.
Lima bagian besar bab tersebut adalah :

Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Praktik Kerja Industri,
Tujuan Praktik Kerja Industri, Tujuan Penulisan Laporan, Alasan
Pemilihan Judul, Pembatasan Masalah, Metode Pengumpulan
Data, dan Sistematika Penulisan Laporan.
Bab II Tinjauan Umum Perusahaan
Pada bab ini menjelaskan tentang administrasi perusahaan yang
meliputi : Sejarah berdirinya PT.Mekar Armada Jaya, Visi dan
Misi, Struktur Organisasi, Uraian Pekerjaan dan Lokasi PT. Mekar
Armada Jaya,
Bab III Dasar / Landasan Teori
Bab ini berisi tentang apa saja komponen-komponen yang ada di
panel kontrol dan cooling tower beserta teori dasar nya.
Bab IV Pembahasan
Bab ini merupakan inti laporan yang dibuat untuk menjelaskan
tentang Prinsip kerja panel kontrol dan prinsip kerja cooling tower.
Bab V Penutup
Bab ini membahas tentang penutupan yang di dalamnya berisi
uraian-uraian kesimpulan dan saran selama pelaksanaan Praktek

6
Kerja Industri (Prakerin) selama 6 bulan di PT. Mekar Armada
Jaya dan diakhiri dengan lampiran-lampiran serta daftar pustaka.

7
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


Percepatan perkembangan zaman, kemajuan teknologi yang semakin
pesat terutama dalam bidang industri yang merupakan sarana penggerak sektor
ekonomi negara, maka di era modern ini sangat dibutuhkan industri yang
memiliki prospek handal dan canggih, salah satunya perusahaan yang bergerak
dibidang stamping and tools yang berada di Indonesia yaitu PT Mekar Armada
Jaya.
PT.Mekar Armada Jaya didirikan oleh Bp. David Herman Jaya (Gambar
2.1) pada Tahun 1974, dengan dimulai dari sebuah bengkel rumahan di Jalan
Prawiro Kusuma No. 3 Magelang.

Gambar 2.1 Bapak David Herman Jaya

8
New Armada yang bergerak dibidang karoseri, pada tahun 1976
menempati areal seluas 9000 m2 di Jalan Raya Mertoyudan Magelang dengan
karyawan 200 orang. Tahun 1977, areal tanah diperluas menjadi 2 Ha dengan
kapasitas produksi 200 unit/bulan Merk New Armada pun menjadi semakin
terkenal hingga keluar pulau Jawa. Tahun 1980, PT Mekar Armada Jaya mulai
membuktikan diri sebagai perusahaan karoseri dengan sistem “Press Body” yang
terkemuka di Indonesia.Tahun 1982, PT Mekar Armada Jaya dipercaya
pemerintah untuk menyelesaikan mobil-mobil pemilu yang digunakan di seluruh
Indonesia, sehingga dapat mengembangkan diri menjadi 400-500 unit/bulan,
meliputi Minibus dan Smallbus.Jumlah karyawan yang ditingkatkan menjadi
1000 orang dan fasilitas-fasilitas penunjang ditambahkan dengan mesin canggih
seperti caat oven (spray booth), mesin press, spot welding, dan lain-lain. Tahun
1986, PT Mekar Armada Jaya mendapatkan kepercayaan lagi untuk memproduksi
mobil puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak 1000 unit dan dengan
menggandeng ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek)
New Armada berhasil menaikkan kapasitasnya secara berlahan tapi pasti
sampai mencapai puncaknya dengan kapasitas 1000 unit/bulan ditahun 1996
dengan area tanah seluas 20 Ha dan karyawan berjumlah kurang lebih 3500
orang. Sedangkan produksi yang dihasilkan selain minibus dan smallbus juga
dikembangkan ke bus besar, bus medium, box, dump truk, loadbag, car carier dan
lain-lain. Dari berbagai merk seperti Mitsubishi, Hino, Toyota, Suzuki, Daihatsu,
Nissan, dan berbagai jenis merk lain.

Tahun 1992, pasar export dijamah sampai Brunei Darussalam, Cyprus,


Sri Lanka, dan Arab Saudi. Tahun 1994, PT Mekar Armada Jaya mendapatkan
kepercayaan PT Kerama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) sebagai ATPM
Mitsubishi di Indonesia untuk merakit kendaraan Colt T 120 SS yang sampai
sekarang dikenal dengan nama MOC (Mitsubishi Original Component), dan
memperoleh pengakuan dari PT KTB pada tahun 1995.

9
Tahun 1996, Divisi Teknik dirubah menjadi Divisi Stamping &
WorkshopPlant (selengkapnya pada Gambar 2.3) yang didukung teknologi yang
lebih majudengan fasilitas CAD, CAM, dan CNC Milling yang diinstal pada awal
tahun1997. Pada tahun 2002, Divisi ini berubah menjadi divisi Stamping & Tool
karena fungsinya dalam pembuatan “dies”. Dalam perkembangan ini PT Mekar
Armada Jaya mendapatkan order pembuatan dies dari berbagai perusahaan
berskala internasional seperti : PT Astra Daihatsu Motor (ADM), PT Indomobil
Suzuki International (ISI), PT Mitsubishi Krama Yudha Manufacturing (MKM),
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), PT Gema Kempa Daya
(GKD), PT Inti Panca Press Indonesia (IPPI)

Gambar 2.2 PT Mekar Armada Jaya Tambun Plant,Bekasi Jawa Barat

10
Gambar 2.3 Bagian Stamping PT Mekar Armada Jaya

Selain dibidang otomotif New Armada juga mengembangkan


usaha dibidang lain seperti perbankan, properti, dan lain-lain. Semua
unit usaha ini disatukan, dimonitor dan dikonsolidasikan oleh sebuah
holding company Mekar Armada Investama. Semua itu tidak hanya
untuk mengembangkan kualitas produk, tapi juga untuk menghadapi
peningkatan permintaan dari customer dan merespon kebutuhan
pelanggan untuk memenuhi komitmennya yaitu kepuasan pelanggan

11
2.2 Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi
Menjadi perusahaan autobody manufacturing,part,komponen,dan tools
yang bermutu dan berwawasan internasional
2.2.2 Misi
1. Menciptakan kendaraan yang aman, nyaman, dan berkualitas untuk
mencapai kepuasan pelanggan.
2. Memproduksi parts, komponen otomotif, dan tools bermutu tinggi
dan globalquality.

2.2.3 Filosofi
1. Kepuasan konsumen adalah komitmen kami.
2. Proaktif, kepedulian, dan komunikasi yang baik adalah kebiasaan
kami.
3. Kerja team adalah kekuatan kami.
4. Pemasok, distributor & karyawan adalah mitra kami.
5. Terus mengembangkan diri adalah kunci sukses kami.

12
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Tooling project PT. Mekar Armada Jaya
mendesain struktur yang rapi serta sederhana atau simple dan tidak rumit
dengan tujuan mempermudah.

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Tooling Project PT. Mekar Armada Jaya

13
2.3.1 Uraian Pekerjaan

Model leader

 Lead new model handling (Model Leader)


1) Mendirikan dan mengendali master scedhule
2) Mengontrol semua persyaratan dokumen
3) Mengontrol dan memonitoring tooling dan CF(Checking Fixture)

 Control transfer loading process


1) Mempersiapkan semua dokumen project
2) Mengkoordinasi dies,jig,dan dokumen transfer loading
3) Mengontrol semua persyaratan dokumen
 Membuat laporan model baru kelapangan
 Perwakilan audit dan penilaian audit ISO TS-16649

Poduction preparation (Process Dokumen)

 Mengontrol daftar master data material


 Mempersiapkan material untuk di uji coba
 Resevasi dan pesan material
 Mengontrol perubahan material biasa (BUDOMARI)
 Mempersiapkan SOP untuk proses produksi(setting parameter
mesin,mengambil cycle time,urutan produksi)
 Mempersiapkan dokumen untuk model baru
A. QCPC,PIS,CHECK SHEET,FMEA
B. Update TPR
C. POSW,SSWS,&SOP
D. ISO dokumen control dan standarisasi

2.4 Sistem Kepegawaian


Tenaga kerja (pegawai) merupakan salah satu unsur terpenting
dalam laju dan perkembangan sebuah perusahaan, maka tenaga kerja
menjadi tulang punggung dalam menjalankan proses produksi pada sebuah
perusahaan.Dari banyak sistem kepegawaian yang telah berkembang PT.
Mekar Armada Jaya menggunakan sistem kepegawaian dengan melakukan
perekrutan pegawai dari luar yang handal dan professional.

14
PT. Mekar Armada Jaya melakukan penetapan standard upah
sesuai dengan standard Upah Minimum Regional (UMR) Bekasi, namun
bagi pegawai yang memiliki pengalaman dan mempunyai ijazah srata satu
(S1) diberikan upah sesuai kesepakatan pada awal kerja.

2.4.1 Jadwal Kerja


Jadwal kerja yang ditetapkan di PT. Mekar Armada Jaya sudah
disesuaikan. Adapun jam kerja PT. Mekar Armada Jaya adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.3 Jadwal Kerja PT. Mekar Armada Jaya

NO JAM
HARI JAM KERJA
. ISTIRAHAT
Shift 1 07.15 – 16.15
1. Senin
Shift2 20.15 – 05.15 12.00 – 12.40

Shift 1 07.15 – 16.15


2. Selasa 12.00 – 12.40
Shift2 20.15 – 05.15

Shift 1 07.15 – 16.15


3. Rabu 12.00 – 12.40
Shift2 20.15 – 05.15

Shift 1 07.15 – 16.15


4. Kamis 12.00 – 12.40
Shift2 20.15 – 05.15

Shift 1 07.15 – 16.35


5. Jumat 11.45 – 12.45
Shift2 20.15 – 05.15

6. Sabtu Libur

7. Minggu Libur

 Pada jam 09.40 – 09.50 diadakan break pertama


 Pada jam 02.45 – 02.50 diadakan break yang kedua

15
2.4.2 Tata Tertib Perusahan
1. Karyawan diharuskan masuk dan pulang kerja sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
2. Karyawan harus sudah siap di tempat kerjanya 10 (sepuluh) menit
sebelum saat dimulainya jam kerja.
3. Karyawan yang berhalangan masuk kerja karena sakit dianggap sah
berhalangan masuk kerja apabila ada surta keterangan dokter.
4. Karyawan diharuskan untuk segera memberitahukan tentang halangan
hadir dalam waktu 24 jam kepada atasannya langsung / HRD.
5. Karyawan diharuskan berkelakuan tertib dan sopan selama berada
dalam perusahaan.
6. Karyawan (selain direktur) sebelum dan sesudah melakukan kerja
wajib melakukan absensi (pencatatan manual/finger scan) yang
disediakan oleh perusahaan.
7. Tidak dibenarkan melakukan makan di area kerja.
8. Menjaga lingkungan kerja sebaik-baiknya.
9. Karyawan wajib menjaga dan memelihara semua milik perusahaan dan
segera melaporkan kepada atasan apabila mengetahui hal-hal yang
dapat menimbulkan bahaya atau kerugian perusahaan.
10. Karyawan diwajibkan memakai perlengkapan safety selama bekerja.
11. Karyawan dilarang membawa / menggunakan barang dan alat
perusahaan keluar lingkungan perusahaan tanpa izin dari pimpinan
atau yang berwenang.
12. Karyawan dilarang meninggalkan perusahaan selama jam kerja untuk
keperluan pribadi tanpa izin perusahaan.
13. Karyawan dilarang minum minuman keras, membawa, menyimpan
dan menyalahgunakan bahan narkotika, melakukan segala macam
perjudian dan bertengkar atau berkelahi dengan sesama karyawan /
pimpinan di lingkungan kerja.
14. Karyawan dilarang membawa senjata api dan menyebarkan pornografi
menggunakan fasilitas perusahaan.

16
2.5 Daftar / List Proyek PT. Mekar Armada Jaya
Dari awal berdirinya PT. Mekar Armada Jaya sampai sekarang
telah banyak bekerjasama dengan pihak swasta (PT) maupun pihak
pemerintah (BUMN) dalam menangani suatu proyek dalam skala kecil atau
besar . Adapun diantaranya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4 Daftar / List Customer PT. Mekar Aramda Jaya

NO COSTUMER
PT. ASTRA DAIHATSU
1 MOTOR
(ADM)
PT. INDOMOBIL SUZUKI
2 INTERNASIONAL
(ISI)
PT.TOYOTA MOTOR
MANUFACTURING
3
INDONESIA
(TTMNI)
PT. MITSUBHISI KRAMA
4 YUDHA MANUFACTURING
(MKM)
PT. GEMA KEMPA DAYA
5
(GKD)
PT. INTI PANCA PRESS
6 INDONESIA
(IPPI)
PT. NISSAN MOTOT
7
INDONESIA

HONDA PROSPEK MOTOR


8
(HPM)

2.6 Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk melindungi atau
menjamin keutuhan dan kesempurnaan dari setiap kemungkinan bahaya yang
timbul pada pekerja, sarana kerja, dan lingkungan tempat kerja, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan produktifitas hasil kerja. Keselamatan kerja
menyangkut seluruh proses produksi dan distribusi baik barang maupun jasa.

17
Hal ini mengingat besarnya resiko yang terjadi terutama dalam penerapan
dibawah ini:

1. Keselamatan kerja merupakan faktor utama untuk mencegah


terjadinya kecelakaan baik cacat ataupun kematian yang disebabkan
sikap kerja yang tidak benar.
2. Kecelakaan selain menjadi hambatan juga merupakan kerugian, baik
bagi perusahaan maupun tenaga kerja yang bersangkutan.
3. Keselamatan kerja meliputi semua aspek, baik jasmani, rohani, dan
lingkungan sekitarnya.
Hal ini sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerjayang berlaku disesuaikan dengan pokok-pokok kebijaksanaan
pemimpin PT.Mekar Armada Jaya. Saat ini ruang lingkup keselamatan kerja
PT.Mekar Armada Jaya telah disesuaikan dengan Standard Operasional
Prosedur (SOP) dimana karyawan harus:

1. Menggunakan sepatu safety saat bekerja.


2. Menggunakan kacamata safety.
3. Menggunakan sarung tangan.
4. Menggunakan body harness saat melakukan pekerjaan di
ketinggian diatas 2 meter.
5. Menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) saat
melakukan pengelasan.

2.6.1 Tindakan – Tindakan Keselamatan Kerja


1. Ketika bekerja di ketinggian wajib menggunakan body harness.
2. Ketika menggunakan gerinda wajib menggunakan kacamata dan
sarung tangan.
3. Ketika hendak melakukan pekerjaan wajib menggunakan sepatu
safety.

18
4. Ketika hendak melakukan pengelasan wajib menggunakan sarung
tangan dan kacamata las.
5. Ketika bekerja di ruangan yang mengeluarkan suara bising wajib
menggunakan ear plug.
2.6.2 Pemeliharaan Alat dan Tempat Kerja
Karyawan dituntut untuk menjaga dan memelihara ruang kerjanya
masing-masing, seperti :
1. Melakukan 3 RS setelah bekerja(Ringkas,Rapi,Resik dan
Standarrisasi).
2. Tidak membuang sampah sembarang di area kerja.
3. Melakukan perawatan mesin (harian,mingguan,bulanan)

2.7 Lokasi Dan Tata Letak Perusahaan


Mendirikan suatu perusahaan diperlukan lahan yang nantinya akan
sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi. Lahan yang akan dipakai
untuk mendirikan suatu perusahaan harus mempunyai keunggulan sendiri,
misalnya tempat strategis,dekat dengan customer sehinnga supply barang
permintaan dari customer tidak mengalami masalah waktu dan jarak.

19
Gambar 2.4 Peta Lokasi Perusahaan
Lokasi PT Mekar Armada Jaya ada 2 yaitu :

1. Jl. Mayjend Bambang Soegeng No.7 PO Box 160 Magelang –


56172, JawaTengah.
2. Jl. Diponegoro Km.38 No.107 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Selengkapnya pada Gambar 2.5

Gambar 2.5 Denah Lokasi Perusahaan

20
BAB III

PEMBAHASAN KOMPONEN PENYUSUN

3.1 Dasar Teori


Panel kontrol merupakan suatu rangkaian dari beberapa komponen
listrik yang berfungsi untuk mengendalikan suatu benda atau sistem lainya,
biasanya isi dari panel kontrol seperti push button , lampu indikator , tombol
emergency , relay, dan lain sebagainya. Tergantung sistem kontrol yang ingin
dibuat.
Dalam wiring panel perlu memperhatikan beberapa hal seperti
berikut;
1) Untuk proteksi arus bocor pada body panel diperlukan adanya
sistem grounding
2) Penggunaan kabel pada wiring panel harus sesuai KHA dan arus
yang mengalir pada suatu rangkaian
3) Perlunya estetika dan kerapian pada saat wiring panel
4) Lay out komponen panel harus simetris
5) Pemotongan ducting kabel harus berbentuk siku
6) Menggunakan isolasi yang baik seperti sleeve cable
7) Penggunaan tube marker sebagai penandaan
8) Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya

3.2 Komponen Pada Panel


3.2.1 Box Panel
Box Panel adalah bagian terluar dari panel yang memiliki fungsi
sebagai tempat,wadah ataupun casing dari rangkaian-rangkaian panel. Box
panel ini umumnya terbuat dari bahan logam ataupun stainless steel. Oleh
karena itu dalam rangkaian panel harus memiliki sistem grounding yang
baik, guna memperkecil sengatan listrik apabila terjadi kebocoran isolasi

21
Gambar 3.1 box panel

3.2.2 Indikator Lamp


Lampu indikator adalah sebuah penanda yang mengindikasikan
adanya aliran arus listrik pada panel. Untuk indikator fasa sudah ada
standart pemakaian warna lampu. Fasa R di beri warna merah, Fasa S di
beri warna kuning, Fasa T di beri warna hijau.

Gambar 3.2 lampu idikator

3.2.3 MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB adalah salah satu komponen instalasi listrik rumah yang


memiliki peran sangat penting. MCB ini berfungsi sebagai sistem proteksi
di dalam instalasi listrik jika terjadi beban berlebih serta hubung singkat
arus listrik atau korsleting. MCB terdiri dari 2 jenis yaitu MCB 1~ dan MCB
3~

22
Gambar 3.3 MCB 3~ Gambar 3.4 MCB 1~

Fungsi dari MCB sebagai berikut


Pemutus Arus

MCB memiliki fungsi sebagai pemutus arus listrik menuju arah


beban. Untuk memutuskan arus tersebut dapat dilakukan manual maupun
otomatis.
Untuk melakukannya secara manual yaitu dengan mengubah toggle
switch yang berada di depan MCB tersebut setelah itu MCB akan
memutuskan arus listrik.Sedangkan untuk secara otomatis akan terjadi jika
dideteksi terjadi arus berlebih yang diakibatkan beban penggunaan listrik
yang lebih, ataupun dikarenakan hubung singkat.

Proteksi Beban Lebih (overload)

Fungsi ini akan bekerja jika MCB mendeteksi adanya arus listrik
yang melebihi batas. Misalnya, sebuah MCB memilikibatas arus listrik 6A,

23
namun arus listrik yang mengalir melalui MCB tersebut sekitar 7A, maka
MCB tersebut akan trip dengan delay waktu yang cukup lama sejak MCB
tersebut mendeteksi adanya arus lebih.
Bagian MCB yang menjalankan tugas mendeteksi adanya arus
lebih yaitu sebuah strip bimetal. Sebuah arus listrik yang melewati bimetal
akan membuatnya menjadi panas dan memuai ataupun mungkin
melengkung.
Semakin besar arus listrik, maka bimetal pun akan semakin panas serta
memuai, yang pada akhirnya akan memerintahkan switch mekanis MCB
untuk memutus arus listrik.Lamanya waktu pemutusan arus yang dilakukan
MCB tersebut tergantung dari besarnya arus listrik. Semakin besar arus
listrik tersebut, pemutusan arusnya akan semakin cepat. Fungsi strip bimetal
ini disebut dengan Thermal Trip. Ketika arus listriknya sudah putus, maka
bimetal pun akan mendingin serta kembali normal.

Proteksi Hubung Singkat

Fungsi ini akan bekerja jika terjadi korsleting ataupun hubung


singkat arus listrik. Terjadinya korsleting listrik akan menimbulkan arus
listrik yang sangat besar serta mengalir di dalam sistem instalasi listrik
rumah Anda.Bagian MCB yang mendeteksi yaitu bagian magnetic trip yang
berupa solenoid, besarnya arus listrik yang mengalir akan menimbulkan
berupa gaya tarik magnet di solenoid yang akan menarik switch pemutus
aliran listrik. Sistem kerjanya sangat cepat, sebab untuk menghindari
terjadinya kerusakan pada peralatan listrik lainnya.

Prinsip kerja MCB

Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka
arus lebih tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena
panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan kontak
MCB(Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid

24
yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding atau hubung singkat
Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip
dengan panas (over heating) yang diakibatkan karena kesalahan
desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil untuk
digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang
lama-kelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh
karena itu penggunaan kabel instalasi juga harus memperhatikan standar
maksimum arus (A) kabel yang akan digunakan, dan arus kabel tersebut
tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.

Gambar 3.5 bagian bagian MCB

3.2.4 RELAY
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan
Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan
listrik 220V 2A.

25
Gambar 3.6 Relay 8P
.
Prinsip Kerja Relay
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

Gambar 3.7 bagian bagian Relay


Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

26
1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh
sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut.
Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya
Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari
Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang
dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana
Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak
terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke
posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact
Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang
relatif kecil.

Pole dan Throw Pada Relay


Karena Relay merupakan salah satu jenis sakelar, maka istilah pole
dan throw yang dipakai dalam daklar juga berlaku pada Relay. Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai istilah Pole dan Throw.
1. Pole adalah banyaknya kontak yang dimiliki sebuah Relay
2. Throw adalah banyaknya kondisi yang dimiliki sebuah Relay

Gambar 3.8 jenis-jenis relay

27
Berdasarkan perlengkapan jumlah Pole dan Throw sebuah relay,
maka relay dapatdi golongkan menjadi :
1. Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4
terminal, 2 terminal untuk saklar dan 2 terminal lagi untuk coil.
2. Single PoleDouble Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5
terminal, 3 terminal untuk saklar, 2 terminal lagin untuk coil.
3. Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6
terminal, diantaranya 4 terminal yang terdiri dari 2 pasang terminal
saklar sedangkan 2 terminal lainya untuk coil. Relay DPST dapat
dijadikan 2 saklar yang di kendalikan dengan 1 coil.
4. Double Pole Double Throw (DPDT): Relay golongan ini memiliki
terminal sebanyak 8 terminal, diantaranya 6 terminal yang
merupakan 2 pasang Relay SPDT yang di kendalikan oleh single
coil. Sedangkan 2 terminal lainya untuk coil.

Fungsi dari pengaplikasian Relay


Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan
Elektronika diantaranya adalah :

1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic


Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu
(Time Delay Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi
dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun
komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung
singkat (Short).

3.2.5 Push Button


Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus
listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock
disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran
arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka
saklar akan kembali pada kondisi normal.Sebagai device penghubung atau
pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan
0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik

28
yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan
Off..Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan
operator, push button switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan
untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih apapun sebuah
mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah saklar
seperti push button switch atau perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur
pengkondisian On dan Off.

Gambar 3.9 Push Button

Gambar 3.10 Prnsip Kerja Push Button

Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button


switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally
Open).

 NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi


normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol
saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan
mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan
sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).

29
 NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar
push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open),
sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai
pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).

3.2.6 Thermal Over Lad Relay (TOR)


Thermal overload adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih
yang diakibatkan beban yang terlalu besar dengan jalan memutuskan
rangkaian ketika arus yang melebihi setting melewatinya. Thermal overload
berfungsi untuk memproteksi rangkaian listrik dan komponen listrik dari
kerusakan karena terjadinya beban lebih.

Thermal overload memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya (untuk


rangkaian tiga fasa) baik yang menggunakan sistem bimetal maupun yang
menggunakan sistem elektronik tanpa suplai terpisah (maksudnya thermal
overload elektronik ini tidak membutuhkan sumber daya listrik secara
khusus) dan mempunyai sensitifitas terhadap hilangnya fasa yang bekerja
dengan sistem diferensial (tidak langsung trip pada kasus terjadinya hilang
satu fasa), namun apabila dibutuhkan rangkaian untuk trip segera saat
kehilangan satu fasa, maka perlu diperlukan tambahan alat proteksi lain.

Thermal overload ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya


maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam
panel. Pemilihan jenis thermal overload ditentukan oleh rating/setting arus
sesuai dengan arus nominal rangkaian pada beban penuh dan kelas trip-nya.
Untuk pemakaian standar digunakan kelas trip 10 yaitu thermal overload
akan trip pada 7,2 Ir dalam waktu 4 detik.

Gambar 3.11 Thermal Overload Relay

30
Prinsip Kerja Dari TOR
Sesuai dengan namanya proteksi motor ini menggunakan panas
sebagai pembatas arus pada motor. Alat ini sangat banyak dipergunakan saat
ini. Biasanya disebut TOR, Thermis atau overload relay. Cara kerja alat ini
adalah dengan menkonversi arus yang mengalir menjadi panas untuk
mempengaruhi bimetal. Bimetalinilah yang menggerakkan tuas untuk
menghentikan aliran listrik pada motor melalui suatu control

Gambar 3.12 Keterangan Thermal Overload Relay

Perangkat TOR
Reset Mekanik
Fungsi dari reset mekanik adalah mengembalikan kedudukan kontak pada
posisi semula, pengaturan batas arus trip bila terjadi beban lebih
Arus setting (Batas Arus)
Fungsi dari batas arus adalah sebagai harga arus atau batas arus yang
mengalir pada kontaktor.

Fungsi TOR
Dari pemasangan TOR ini berfungsi untuk mengamankan atau
memberikan perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada
motor.

31
Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain:
1. Terlalu besar beban mekanik dari motor
2. Arus start yang terlalu besar
3. Motor berhenti secara mendadak
4. Terjadinya hubung singkat atau Trip
5. Hilangnya salah satu fasa pada motor 3~

Cara pemasangan
Untuk merangkai TOR ini dilakukan pemasangan dengan cara
menghubungkan seri terminal – terminal elemen pemanas ke rangkaian
belitan motor dengan kontak kontaktor di rangkaian control.

3.2.7 Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)

MCCB atau Moulded Case Circuit Breaker adalah alat pengaman yang
berfungsi sebagai pengamanan terhadap arus hubung singkat dan arus beban
lebih.untuk prinsip kerjanya MCCB sebenarnya sama dengan MCB
perbedaannya MCCB memiliki rating arus yang relatif tinggi dan dapat
disetting sesuai kebutuhan.
• Ue (tegangan kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:
Ue = 250 V dan 660 V
• Ie (arus kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:
Ie = 40 A-2500 A
• Icn (kapasitas arus pemutusan), spesifikasi standar MCCB digambarkan
sebagai berikut: Icn = 12 kA-200 kA

Gambar 3.12 MCCB

32
3.2.8 Trafo arus (current transformator)
(CT) atau Trafo Arus adalah peralatan padasistem tenaga listrik yang
berupa trafo yang digunakan untuk pengukuranarus yang besarnya hingga ratusan
ampere dan arus yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Di samping untuk
pengukuran arus, trafo arus juga digunakan untuk pengukuran daya dan
energi, pengukuran jarak jauh,dan rele proteksi. Kumparan primer trafo
dihubungkan seri denganrangkaian atau jaringan yang akan dikur arusnya sedangkan
kumparan sekunder dihubungkan dengan meter atau dengan rele proteksi

Prinsip Kerja
Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Bila pada
kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan timbul gaya gerak
magnet sebesar N1I1. Gaya gerak ini memproduksi fluks pada inti, dan fluks
ini membangkitkan gaya gerak listrik pada kumparan sekunder. Bila
terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder
mengalir arus I1. Arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N2I2 pada
kumparan sekunder. Pada trafo arus biasa dipasang burden pada bagian
sekunder yang berfungsi sebagai impedansi beban, sehingga trafo tidak
benar-benar short circuit. Apabila trafo adalah trafo ideal, maka berlaku
persamaan :

N1I1 = N2I2

I1/I2 = N2/N1

di mana, N1 : Jumlah belitan kumparan primer

N2 : Jumlah belitan kumparan sekunder

I1 : Arus kumparan primer

I2 : Arus kumparan sekunder

33
Gambar 3.13 current transformator

Gambar 3.14 prinsip kerja current transformator

3.2.9 Smart Relay


Smart Relay adalah suatu alat yang dapat di program oleh suatu
bahasa tertentu yang digunakan pada proses automation. Terdapat 2 type
smart relay, yaitu type compact dan type modular. Perbedaan nya adalah
type modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat
ditambahkan input output. Pemograman pada smart relay telemecanique
adalah dapat dilakukan dengan cara :
1. Dengan cara menggunakan tombol-tombol yang terdapat pada
smart relay sehingga dapat mengubah program secara
langsung dari smart relay tersebut.
2. Menggunakan computer yang memiliki software “ zelio soft”

34
Keunggulan menggunakan Smart Relay adalah:
1. Sangat mudah untuk diimpletasikan dan waktu implemantasi
proyek lebih cepat
2. Bersifat fleksibel dan sangat handal
3. Mudah dalam modifikasi (dengan software)
4. Lebih ekonomis daripada PLC untuk aplikasi yang sederhana
5. Memerlukan waktu training yang lebih pendek
Cara kerja smart relay
1. Memeriksa kondisi input, smart relay akan memeriksa se,mua
input yang ada. Kemudian semuanya akan diinputkan dalam
memori
2. Mengekeksekusi program pada suatu instruksi, sehingga kerja
smart relay adalah berdsasarkan program. Setiap kondisi di
tentukan oleh programnya.
3. Mengatur status pada perngkat lunak.
Spesifikasi smart relay yang digunakan
Smart relay yang digunakan dalap pengoprasian panel ini adalah
smart relay jenis SR3 B261BD adalah merek Telemanicque yang di buat
oleh pabrikan schneider. Smart relay ini merupakan smart relay yang dapat
di expand. Software yang digunakan untuk pengapliasian smart relay ini
adalah “Zelio Soft 2” yang menggunakan bahasa ladder diagram atau bisa
juga menggunakan function block diagram. Memiliki layar yang dapat
melihat maupun mengganti program yang telah di input ke dalam smart
relay ini. Smart relay ini juga memiliki data back up yang dilakukan oleh
EEPROM Flash Memory. Komunikasi yang digunakan adalah jaringan
Modbus. Smart relay SR3 B216BD ini memilkiki range power supply yang
24 VDC , batasan tegangan supply nya adalah 19,2-30VDC.

35
Gambar 3.15 bagian bagian smart relay
Keterangan gambar
1. Untuk menempatkan mur
2. Power supplay
3. Input digital dan input analog
4. LCD
5. Slot connector to pc
6. Tombol function
7. Output
Dari gambar diatas dapat dilihat
Layar yang digunakan untuk melakukan pemograman secara
langsung dari smart relay tanpa harus menggunakan perangkat
komputer.
1. Tombol tombol yang telah di sediakan dapat memprogram
dengan lebih mudah
2. Supply 24 volt dengan I/O berjumlah 10 diskrit input dan 6
discrit/analog input dan output 10 kontak relay.

Untuk komunikasi dengan Smart Relay Zelio Logic menggunakan


software Zelio Soft 2, PLC harus terhubung dengan komputer menggunakan
kabel SR2CBL01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui serial port
atau SR2USB01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui USB port.

36
3.2.10 Kontaktor

Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja


berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat
sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan
magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh
gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan
menutup dan kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka. Kontak
pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak Bantu. Kontak utama
digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu digunakan untuk
rangkaian kontrol. Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat
kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung singkat
berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat.
Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan
magnet pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung
singkat yang dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari
kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak
bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan
tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama kumparan utama kontaktor
tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi
operasinya.

37
Gambar 3.16 gambar penyusun kontaktor

Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi


maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan
kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah
maka akan menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor
menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya
serta dapat merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk
kumparan kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja
kontaktor.

38
Gambar 3.17 gambar kontaktor
Komponen penting pada kontaktor (Magnetic Contactor) :

1. kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja


bila mendapat sumber tegangan listrik.
2. kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6.
3. kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14,
ataupun angka 21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi
angka belakang tetap dari 1 sampai 4

Gambar 3.18 gambar komponen komponen kontaktor

39
Gambar 3.19 gambar kontaktor

Jenis kontaktor magnit (Magnetic Contactor) ada 3 macam :


1. kontaktor magnit utama
2. kontaktor magnit bantu
3. kontaktor magnit kombinasi

Gambar 3.20 Gambar kontak pada kontaktor

40
3.3 Komponen Pada Cooling Tower

Cooling tower dapat di kategorikan sebagai pendingin evaporatif yang


digunakan untuk mendinginkan air atau media kerja lainnya sampai bertemperatur
mendekati bola basah udara di sekitar. Kegunaan utama cooling tower sendiri
adalah membuang panas yangdi serap akibat sirkulasi air sistem pendingin yang
digunakan pada pembangkit daya ,kilang ,petroleum , pabrik petrokimia , pabrik
pemrosesan gas alam , dan fasilitas – fasilitas industri lainya. Jika suatu pabrik
tidak dilengkapi cooling tower dan hanya menggunakan sirkulasi air pendingin
sekali pakai , air pendingin yang telah digunakan dan mengalami kenaikan
temperatur maka selanjutnya air itu akan dibuang ke laut , danau atau sungai yang
ditentukan.

Gambar 3.21 Gambar cooling tower

Komponen penyusun Cooling Tower


Komponen dasar sebuah Cooling tower meliputi rangka dan wadah, bahan
pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel
dan fan. Kesemuanya dijelaskan dibawah ini:

41
3.3.1 Rangka dan wadah

Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang


menunjang tutup luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya.
Dengan rancangan yang lebih kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya
dapat menjadi rangka.

Gambar 3.22 gambar cooling tower

3.3.2 Bahan Pengisi.

Hampir seluruh Cooling tower menggunakan bahan pengisi


(terbuat dari plastic atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas
dengan memaksimalkan kontak udara dan air. Terdapat dua jenis bahan
pengisi:

o Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas


lapisan yang berurut dari batang pemercik horisontal, secara terus
menerus pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi
permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastic
memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan
pengisi percikan dari kayu.
o Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik
tipis dengan jarak yang berdekatan dimana diatasnya terdapat
semprotan air, membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan
kontak dengan udara. Permukaannya dapat berbentuk datar,
bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan pengisi
film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama
dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.

42
Gambar 3.23 Gambar bahan pengisi berbentuk film

3.3.3 Kolam air dingin

Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah Cooling
tower, dan menerima air dingin yang mengalir turun melalui Cooling
tower dan bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau
titik terendah untuk pengeluaran air dingin.

Gambar 3.24 Gambar kolam pada cooling tower

43
3.3.4 Drift eliminators

Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara
supaya tidak hilang ke atmosfir.

3.3.5 Saluran udara masuk

Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju Cooling tower .


Saluran masuk bisa berada pada seluruh sisi menara (desain aliran
melintang) atau berada dibagian bawah menara (desain aliran berlawanan
arah).

Gambar 3.25 Gambr crossflow pada cooling tower

3.3.6 Louvers.

Pada umumnya, Cooling tower dengan aliran silang memiliki


saluran masuk louvers. Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan
aliran udara ke bahan pengisi dan menahan air dalam Cooling tower.
Beberapa desain Cooling tower aliran berlawanan arah tidak memerlukan
louver.

Gambar 3.26 Gambar louver pada cooling tower

44
3.3.7 Nosel.

Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi.


Distribusi air yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting
untuk mendapatkan pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan
pengisi. Nosel dapat dipasang dan menyemprot dengan pola bundar atau
segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti
pada Cooling tower dengan beberapa potongan lintang yang memutar

Gambar 3.27 Gambar nouzel pada cooling tower

3.3.8 Fan

Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya


digunakan dalam Cooling tower. Umumnya fan dengan baling-
baling/propeller digunakan pada Cooling tower induced draft dan baik fan
propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced
draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan
sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan
dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat
digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk
mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah.
Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran
udaranya dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.

Gambar 3.28 Gambar fan pada cooling tower

45
3.3.9 Motor

Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan


perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian
rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber.
Hal tersebut yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa dengan motor 3 fasa.

Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan
rotor. Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang
biasa disebut dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh
air gap sekitar 0,4 milimeter sampai 4 milimeter.

Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni
rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor
3 fasa rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor
dan statornya terbuat dari bahan yang sama.

Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah


tipe motor induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan
logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor,
kemudian pada setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan
tersebut, terjadi hubungan singkat antara batangan logam dengan batangan
logam yang lainnya.

Prinsip kerja motor 3~

Prinsip dari motor 3 fasa adalah bila sumber tegangan dialirkan kepada
kumparan stator. Maka akan timbul medan putar dengan kecepatan tertentu.
Kecepatan itu bisa di ukur dengan menggunakan rumus Ns = 120 f/p. Dimana
Ns adalah kecepatan putar.f adalah frekuensi. Dan p sendiri adalah kutub dari
motor tersebut. Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong
batang konduktor yang ada pada rotor. Sehingga pada batang konduktor pada
rotor akan timbul GGL induksi. GGL akan memunculkan arus (I) dan gaya (F)
pada rotor. Agar GGL dapat muncul maka yang harus diperlukan adalah
perbedaan antara kecepatan dan medan putar yang ada pada stator ns. Dengan
medan putar pada rotor nr.

46
Gambar 3.29 Gambar motor 3fasa

Konstruksi Motor 3 Fasa

Gambar 3.30 gambar konstruksi motor

Sama seperti mesin-mesin listrik pada umumnya, motor 3 fasa memiliki 2


komponen penting, yaitu: stator dan rotor.
1. Stator merupakan komponen yang tidak berputar pada mesin. Pada
komponen ini dipasang stator winding berupa kumparan. Stator ini
dihubungkan dengan suplai 3 fasa untuk memutar rotor. Stator sendiri
memiliki 3 bagian penting:

47
Gambar 3.31 Gambar frame motor

Frame merupakan bagian terluar dari stator. Berfungsi sebagai tempat untuk
memasang inti stator (stator core) dan juga melindungi keseluruhan komponen
dari gangguan benda benda dari luar (seperti batu yang dilemparkan ke motor atau
semacamnya). Umumnya frame dibuat dari besi agar frame menjadi kuat. Dalam
konstruksinya, air gap (celah udara) pada motor haruslah sangat kecil agar rotor
dan stator konsentris dan mencegah induksi yang tidak merata. Air gap yang
dimaksud disini ialah celah yang mungkin terbentuk pada permukaan frame bukan
lingkaran besar seperti pada gambar, karena lingkaran tersebut akan diisi oleh inti
stator dan rotor.
 Inti
Inti stator merupakan tempat dimana stator winding dipasang. Inti stator
bertugas untuk menghasilkan fluks. Fluks ini dihasilkan oleh kumparan pada
stator winding dan dialiri oleh arus 3 fasa dari suplai 3 fasa. Untuk mencegah arus
eddy yang besar pada stator winding umumnya inti stator dilapisi oleh lamina.
Lamina sendiri terbuat oleh campuran besi silikon untuk mencegah rugi-rugi
histerisis. Pada inti stator juga dipasang kutub-kutub magnet untuk menghasilkan
fluks
 Winding
Stator winding merupakan kumparan yang masing-masing kumparannya
dihubungkan menjadi rangkaian star atau delta, tergantung dari bagaimana metode

48
untuk memutar mesin yang digunakan dan jenis rotor yang digunakan. Untuk
rotor jenis sarang tupai umumnya menggunakan rangkaian delta sedangkan rotor
jenis slip ring bisa menggunakan salah satu dari keduanya. Stator winding
dipasang pada sela-sela inti stator dan berfungsi untuk menghasilkan fluks. Stator
winding juga dikenal sebagai kumparan medan.
2. Rotor merupakan bagian yang dapat berputar dari motor. Rotor
dihubungkan dengan beban yang akan diputar dengan sebuah shaft yang
terpasang pada pusat rotor. Berdasarkan konstruksinya, rotor dibagi menjadi 2
macam yaitu:
o Sarang Tupai Atau Squirrel Cage

Gambar 3.32 Rotor tipe Squirrel Cage


Rotor tipe ini memiliki bentuk seperti roda gear, berbentuk tabung dan diberi
beberapa slot dipermukaannya. Slot ini tidak dibuat lurus namun sedikit miring
untuk memperhalus kerja motor dan membuat “konduktor” pada rotor. Dikedua
ujung rotor dipasang cincin alumunium. Umumnya rotor jenis ini terbuat dari
alumunium atau tembaga. Rotor jenis ini sangat sering digunakan karena mudah
dibuat dan dapat digunakan berapapun kutub pada stator. Rotor jenis ini dapat
ditemui pada kipas angin dan blower pada printer.

49
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Prinsip Kerja Cooling Tower

Secara umum cooling tower dapat di kategorikan sebagai


pendingin evaporatif yang digunakan untuk mendinginkan air atau media
kerja lainya sampai bertemperatur sama dengan temperatur udara sekitar.
Kegunaan utama dari coling tower adalah untuk membuang panas yang
diserap pada mesin GUN di welding pada pabrik Mekar Armada Jaya.
Cooling tower bekerja dengan cara menggontakkan air dengan
udara dan menguapkan sebagian air tersebut. Luas permukaan air yang
besar dibentuk untuk menyemprotkan air lewt nozel atau memercikan air
kebawah dari suatu bagian ke bagian lainya. Bagian – bagian atau bahan
pegisi biasanya terbuat dari kayu ,plastik, ataupun keramik. Prestasi sebuah
cooling tower biasanya ditunjukan dalam hubungan range dan approach.
Range adalah perbdeaan temperatur antara temperatur air yang keluar dari
menara pendingin. Sedangkan approach sendiri adalah perbedaan
temperatur air yang keluar dari cooling tower dan tempretaur bola basah
udara yang masuk pada cooling tower.

Gambar`4.1 gambar bagan pada cooling tower

50
Fungsi pada cooling tower
Cooling tower sangat dibutuhkan oleh industri. sebab cooling tower
merupakan bagian dari utilitas yang banyak digunakan. Dimana cooling tower
memproses air yang panas menjadi air dingin yang digunakan kembali dan bisa
dirotasikan . Cooling tower juga salah satu alat yang berfungsi mengolah air
untuk mengatasi masalah polusi lingkungan. Pada PT. Mekar Armada Jaya
cooling tower digunakan untuk mendinginkan mesin-mesin yang ada pada
departemen Welding. Mesin pada departemen welding sangat membutuhkan
aliran air dingin. Seperti mesin Gun portable dan mesin Gun WSS. Air dingin
yang mengalir dari cooling tower menuju pada mesin Gun tersebut memiliki
fungsi sebagai pendingin / coolant. Apabila mesin Gun tidak dialiri oleh air
dingin atau diberi coolant maka pada mesin gun terjadi over hit yang dapat
mengakibatkan timbulnya ledakan.

Gambar`4.2 sistem sirkulasi dalam cooling tower


Macam-macam cooling tower
berdasarkan arah aliran udara yang masuk
 cross flow
: Crossflow adalah desain di mana aliran udara
diarahkan tegak lurus terhadap aliran air (lihat diagram
di bawah). Aliran udara masuk melalui kisi-kisi cooling
tower dimana aliran air mengalir tegak lurus dari udara
karena pengaruh grafitasi

51
Gambar`4.3 sistem sirkulasi crossflow
 counter current flow
:Dalam desain counterflow, aliran air yang disemprotkan
oleh nozzle berlawanan arah dengan aliran air (lihat
diagram dibawah).

Gambar`4.4 sistem sirkulasi counter current flow

berdasarkan cara pemakaian alat bantu fan atau blower


 included draft : alat bantu berada dibagian puncak
tower
 force draft : alat bantu berada di bagian bawah
tower
berdasarkan kondisi aliran udara bebas tanpa alat pembantu
 natural draft : udara mengalir dalam pendinginan dari
tower namun kondisi udara belum tentu atmospheric.

52
Komponen cooling tower komponen dasar sebuah
menara pendingin meliputi rangka dan wadah , bahan
pengisi , kolam air dingin dari baja , eliminator aliran
saluran masuk udara , louvers , nozel , dan fan.
 Atmosphere : udara pada kondisi atmospheric
mengalir bebas tanpa memakai penutup tower.

Sistem sirkulasi air pada cooling tower


Pertama-tama air panas di pompa menuju cooling tower melewati
sistem pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozle untuk tahap
spraying atau semburan. Air panas yang keluar dari nozle secara langsung
melakukan kontak denga udara sekitar yang bergerak secara paksa karena
pengaruh dari fan / blower yang terpasang pada cooling tower. sistem ini
sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensinya sangat
rendah mendekati suhu wet-bulb udara.
Air yang sudah mengalami penurunan temperatur di tampung dalam
bak / basin untuk kemudian di pompa kembali menuju kondensor yang
berada di dalam chiller. Pada cooling tower juga dipasang katup make up
water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas
air pendinginan jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling.
Namun jika suhu air masih terlalu tinggi maka fan atau blower tersebut akan
menambah kecepatan yang diatur dalam kontrol panel menggunakan sistem
smart relay yang terpasang pada kontrol panel.

53
Gambar 4.5 sistem sirkulasi air dari cooling tower

4.2 Prinsip Kerja pompa

Pompa Transfer sering disebut juga dengan istilah pompa pengisi


atau pompa pemindah atau pompa angkat. Fungsi pompa ini memindahkan
air dari suatu tempat ke tempat lain secara manual (On/Off).
Pompa bekerja secara manual berarti pompa akan bekerja tanpa
sensor. Hidup dan mati pompa berdasarkan tombol saklar on-off yang
ditekan oleh orang (operator).
Pompa yang menggunakan listrik 3 phase maka harus dilengkapi
panel kontrol untuk mengontrol kerja pompa tersebut.
Pompa yang digunakan pada sistem sirkulasi air pada cooling
tower yang di pakai oleh perusahaan PT.Mekar Armada Jaya adalah pompa
transfer untuk pengisi boiler dan pompa transfer end suction horizontal.
Penggunaan pompa end suction horizontal adalah untuk
penyaluran air dingin dari cooling tower menuju mesin yang akan di tuju

54
4.2.1 Pompa Transfer end suction horizontal dan in line vertikal
Aplikasi pompa ini banyak dijumpai di gedung-gedung dan
industri. Karena pada aplikasi pompa ini diperlukan debit air yang besar dan
juga tekanan yang tinggi maka ada dua tipe yang sesuai yaitu tipe end
suction horisontal dan in-line vertical
Untuk pompa tipe end suction horisontal sering digunakan untuk bangunan
gedung/pabrik yang mempunyai ruang pompa cukup luas. Sedangkan
pompa tipe in-line vertical sering digunakan untuk bangunan gedung/pabrik
yang ruang pompa relatif sempit.

Gambar 4.6 Pompa Transfer dari Ground Tank ke Tower Tank

Gambar 4.7 & 4.8 Pompa Transfer Tipe Vertical “IN-LINE” dan Pompa
Transfer Tipe Horisontal “SPLIT CASE”

55
4.3 Sistem pengontrolan pompa pada panel

Sistem pemompaan pada cooling tower yang digunakan di PT.Mekar


Armada Jaya menggunakan motor 3 fasa yang di kontrol melalui panel. Pada
sistem kontrol pompa yang di gerakkan oleh motor 3 fasa hanya
menggunakan sistem Direct On-Line.

Gambar 4.9 Rangkaian Pengendali pompa

56
Gambar 4.10 Aliran air yang di pompa dari cooling tower

4.4 Sistem pendinginan pada cooling tower


Sistem pendinginan air pada cooling tower yang dipakai di PT. Mekar
Armada Jaya menggunakan fan. Fan ini digerakan oleh motor 3 fasa yang
dikotrol melalui panel. Sistem kontrol yang dipakai pada motor penggerak fan
adalah otomatis. Motor yang digunakan pada penggerak fan ini menggunakan
rangkaian motor star delta.

Gambar 4.11 motor penggerak fan pada cooling tower


Sistem kerja rangkaian star delta

Rangkaian star delta ialah sirkuit yang paling sering dipakai buat
mengoperasikan motor tiga phase karena memiliki cukup besar daya. Untuk
menggerakkan motor tersebut memang diperlukan daya awal yg besar, serta
dengan jenis rangkaian ini dimana rangkaian star dipakai hingga semuanya
menjadi stabil akan rangkaiannya dirubah jadi delta.

57
Rangkaian Star Delta banyak komponen konektor dan timer. Timer
tersebut dipakai untuk mengatur waktu berubahnya rangkaian dari star menjadi
rangkaian delta, yaitu diantara lima hingga sepuluh detik. Kemudian ada yang
namanya Termal Over-Load Relay atau disingkat TOL. Guna dari TOL adalah
untuk memotong rangkaian hingga motor menjadi berhenti jika terjadi kelebihan
beban.
Rangkaian star delta juga memiliki fungsi lainnya yaitu mengurangi
jumlah arus start disaat motor untuk pertama kalinya dihidupkan. Karena fungsi
inilah, star delta paling banyak digunakan pada system starting di motor-motor
listrik. Pemakaian rangkaian ini akan mengurangi lonjakan arus-listrik pada saat
motor di starter.
Prinsip kerjanya adalah dengan membuat star awal menjadi tidak
dikenakan tegangan secara penuh, yaitu dengan cara dihubungkan dengan star.
Kemudian saat motor telah berputar serta arus menjadi menurun, fungsi timer pun
berjalan yang akan memindakan dengan otomatis rangkaian menjadi delta.
Dengan berubahnya menjadi delta, maka arus yang melalui motor akan menjadi
penuh.

Gambar 4.12 gambar koneksi pengawatan motor

58
Sebagai contoh, dibawah ini adalah skema star delta yg memakai
rangkaian kontrol yang digunakan pada motor AC induksi 3 fasa.

 Manual control

Prinsip kerja rangkaian star delta manual ini, sama dengan prinsip
kerja rangkaian Star Delta automatis dengan timer (TDR) yang umum
ditemui,. termasuk perubahan kontak NO NC nya. Yang membedakan
dari rangkaian Star Delta manual ini hanyalah pada penggunaan DOL (on
off) relay yang menggantikan fungsi timer. Tentu saja sistem DOL relay
ini menggunakan sebuah push botton untuk mengaktifkannya, dan tombol
inilah yang nanti berfungsi untuk merubah rangkaian star ke delta.
Pada gambar yang ada menggunakan Relay 11 pin agar bisa menggunakan
3 buah NO NC untuk mengamankan rangkaian kontaktor dari hubung
singkat, ketika merubah dari hubung star ke delta.
Namun disini saya memodifikasinya dengan menggunakan relay 8
pin serta menambahkan sebuah pilot lamp sebagai indikator bahwa
rangkaian sudah terhubung delta.

Gambar 4.13 ladder diagram star delta manual

59
Cara Kerja Rangkaian

Ketika tombol 1 (ON Star) ditekan motor akan bekerja pada


hubung STAR (K1 dan K2 menyala), setelah beberapa detik yang kita
rasakan cukup untuk merubah ke hubung DELTA, maka kita diharuskan
menekan tombol 2 (ON Delta), untuk merubah rangkaian menjadi hubung
Delta (K1 danK3 menyala, juga R1). Dan fungsi tombol Off disini adalah
untuk mematikan kerja rangkaian.

Peralatan yang dibutuhkan:

 2 buah push button on


 1 buah push button off
 3 buah kontaktor
 2 buah overload relay
 1 buah relay
 1 pcs pilot lamp (green)
 cable wire 1.5 mm secukupnya
 Box Panel

Gambar 4.14 penyambungan rangkaian star delta manual

60
 Automatic kontrol

Cara Kerja Rangkaian :


( On-kan ) MCB pada kontak 7-8 Tekan tombol Start, maka Magnetic
Contactor 1 (MC1) dan MC3 serta Time Delay Relay (TDR) akan bekerja secara
bersamaan serta indicator Hubungan Bintang (Y) menyala. Indicator Hubungan
Bintang (Y) menandakan bahwa rangkaian motor sedang bekerja dengan
Hubungan Bintang (Y). Beberapa saat kemudian ( sesuai setingan waktu) TDR
akan mengerjakan kontak bantunya yakni menutupkan (meng-ON-kan) kontak 1-
3, sehingga rangkaian terhubung Delta langsung bekerja dan rangkaian terhubung
Bintang (Y) berhenti bekerja.
Pada saat yang bersamaan Indicator Hubungan Delta menyala dan
Indicator Hubungan Bintang (Y) berhenti menyala yang berarti rangkaia motor
telah beroperasi dengan rangkaian terhubung Delta. Bila terjadi pembebanan lebih
( Over Load ) pada Motor maka sakelar bantu TOR 95-96 akan memutus arus
pada rangkaian kontrol arus, dan sakelar bantu TOR 97-98 akan menutup
menyebabkan Indicator Emergency menyala.

Gambar 4.15 Diagram arus rangkaian star delta otomatis

61
Gambar 4.16 Diagram pengawatan rangkaian star delta otomatis

Rangkaian star delta otomatis ini perpindahan dari hubung star ke


hubung delya menggunakan timer. Namun pada rangkaian pengendali motor
penggerak fan yang di pasang pada cooling tower menggunakan rangkaian
pengendali otomatis. Tetapi tidak menggunakan timer melainkan
menggunakan smart relay.

4.5 Pengertian smart relay

Smart Relay adalah suatu alat yang dapat di program oleh suatu
bahasa tertentu yang digunakan pada proses automation. Terdapat 2 type
smart relay, yaitu type compact dan type modular. Perbedaan nya adalah
type modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat
ditambahkan input output.
Smart relay yang digunakan pada rangkaian ini adalah smart relay
zelio type SR3 B216BD. Smart relay ini digunakan untuk memudahkan
jalanya proses kerja pada cooling tower.
\

62
Fungsi smart relay

Fungi dari smart relay pada rangkaian ini adalah untuk mendektesi
suhu air pada bak cooling tower dan menjadi timer pada rangkaian motor
penggerak fan yang ada pada cooling tower.

4.6 Cara memprogram smart relay

Program Zelio soft 2 merupakan software untuk membuat program


PLC dari perusahaan Schneider Electric. Software ini cukup mudah
penggunaannya dan mudah dipahami, sangat cocok bagi pemula yang
ingin belajar PLC. Zelio Soft bisa di program dengan dua metode yaitu
dengan Ladder diagram (LAD) atau Fuction Block Diagram (FBD).
Selain itu software ini juga menyediakan 2 tampilan yaitu electric
symbol dan ladder symbol dan dengan software ini kita bisa
mensimulasikan hasil program yang kita buat sebelum di pasang ke alat
PLC.
Komunikasi antara Komputer dengan peralatan yang di kontrol
adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam suatu sistem komunikasi
data. Untuk bisa berkomunikasi antara komputer dengan PLC perlu
adanya setting atau penyesuaian agar sesuai dengan COM yang digunakan.
Dalam hal ini pembahasan bagaimana menyambungkan antara PLC Zelio
Logic dengan komputer yang digunakan. Dan juga bagaimana membuat
program dasar menggunakan Program Zelio Soft 2 dengan laader diagram.

Trainer PLC yang digunakan adalah type SR3B261BD terdiriatas 10 buah


input diskrit, 6 buah input analog, dan 10 buah output Relay, jika PLC type
lain tinggal menyesuaikan dengan langkah langkah yang sesuai. Sebelum
menggunakan PLC ini, komputer harus sudah ada program PLC Zelio Logic
seperti menggunakan software Zelio Soft.

63
1. Memulai membuat program

Pertama kali program Zelio Soft dijalankan maka akan muncul tampilan
window seperti berikut :

` Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

Membuat Project Baru

Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

Dari window diatas pilihlah “Create new program” atau pilih “New” pada
menu “File” yang telah ditampilkan.

64
Kemudian akan tampil window baru yang berisi pilihan smart relay seperti
berikut :

Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

Kemudian pilihlah modul SR3B261BD, modul initerdiri atas 10 buah input


diskrit, 6 buah input analog, dan 10 buah output Relay serta memiliki
tegangan supply 24 Volt DC.

Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft


Jika sudah memilih maka back ground kuning pada modul yang dipilih akan
tampak, kemudian tekan tombol “next”.

65
Kemudian akan tampil spesifikasi extensions module yang compatible dengan
modul zelio yang akan digunakan

Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

Kemudian tekan tombol next sehingga muncul tampilan window baru berupa
pilihan masukan program yang dikehendaki. Zelio Logic menyediakan dua
pilihan pemrograman yaitu “Ladder” dan “Function Block Diagram”.

Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

Pemrograman “Ladder” diset sebagai tipe input default program dan ditandai
dengan garis pinggiran berwarna kuning. Untuk memilih tipe input function
blok diagram pilihlah “FBD”. Pemrograman FBD sering kali digunakan jika
kita menggunakan masukan ataupun keluaran analog pada program kita.

66
2. Pemrograman Ladder

Berikut contoh program test input output

Input I1 dihubungkan dengan output Q1. Jika I1 tersaklar, status pada


output Q1akan aktif (coil relay akan posisi kontak). Untuk menghasilkan
contoh rangkaian diatas, gerakkan posisi pointer mouse ke pojok kiri
bawah pada icon Discreet Input dan akan tampil tabel seperti berikut :

Gambar icon Discreet Input

Pilihlah kontak I1 pada tabel, kemudian klik dan geret kontak tersebut ke
ujung kiri pada kolom lembar pemrograman. Lepaskan mouse dan
kontak I1 sekarang akan berada pada lembar program.

Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

Sekarang pindahkan pointer mouse ke icon Descreet output yang terletak


di bagian bawah program. Kemudian muncul tabel dengan berbagai
kemungkinan coil output.

Pilihlah coil [ baris pertama pada tabel dengan mengklik dan dan geret pada
lembar program kemudian lepaskan mouse pada kolom coil pada lembar
program.

67
Gambar icon descreet output

Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

Untuk menghubungkan antara saklar I1 dengan coil [Q1 maka harus


mengklik garis putus-putus yang ada pada lembar program.

Gambar 13.10 cara pengoprasian zelio soft

3. Simulasi Program

Program yang telah dibuat dapat kita simulasikan dengan


mengklik icon S yang berada di ujung atas lembar program, seketika itu akan
masuk Mode Simulasi

Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

Program yang telah dibuat akan di compile dan disimulasikan, untuk


menjalankan start-up program klik icon RUN .

68
Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

Coil atau kontak akan tampak berwarna biru jika tidak aktif (0) dan berwarna
merah jika aktif (1).

Klik I1 untuk mengaktifkan saklar dan memasukan input,


sehingga coil [Q1 akan aktif. Selang beberapa waktu I1 di klik lagi maka akan
mematikan saklar atau input sehingga coil [Q1 akan padam.

Gambar 4.17 cara pengoprasian zelio soft

4. Transfer Program

Atur switch modul Zelio Logic pada posisi ON dan hubungkan dengan
komputer sebelum mentransfer program. Program kembali dari Mode
Simulasi menjadi Mode EDIT

Pada menu transfer klik Transfer Program kemudian klik PC>Module

Modul tidak dapat ditransfer saat keadaan running. Klik STOP Module pada
menu transfer untuk menghentikan modul.

69
Koneksi antara PLC Zelio Logic dengan Komputer sangatlah penting,
dimana komunikasi data antara komputer dengan PLC Zelio Logic atau dari
PLC ke Komputer sangat menentukan saat mendownloud program atau
uploud program.
Perlu diperhatikan pemilihan setting COM port terutama pada saat
menggunakan converter kabel USB to RS 232, dengan menggunakan Device
manager setingan Port COM bisa diketahui Com berapa yang aktif. Maka kita
bisa memilih atau memindahkan ke port Com yang lebih Rendah misal COM1
atau COM2.
Modul yang dibuat
Modul sensor suhu
Modul Sensor Suhu SR3B261BD untuk Zelio Smart-Relay maupun PLC
yang siap-pakai. Modul ini memiliki tegangan keluaran 0-10V untuk range
pengukuran suhu 0°C – <100°C. Modul ini membutuhkan tegangan suplai
antara 24V DC. Oleh karenanya sangat cocok untuk digunakan bersama Zelio
Smart Relay maupun PLC.

Untuk dapat menggunakan modul sensor tersebut dengan Zelio, maka


dibutuhkan tipe Zelio yang dilengkapi dengan fitur masukan analog 0-24V DC,
salah satu contoh tipe Zelio dengan masukan analog adalah SR3B101BD. Dengan
adanya masukan analog, maka Zelio dapat menerima masukan tegangan analog
dari modul sensor. Sehingga dengan demikian, Zelio dapat digunakan untuk
mengontrol keluaran sistem berdasarkan kondisi analog dari suatu sensor. Contoh
aplikasinya adalah pengontrolan pemanas berdasar kondisi suhu atau
pengontrolan exhaust-fan berdasar kondisi suhu.

Berikut adalah contoh program Zelio SR3B261BD yang berfungsi


menampilkan suhu pada display Zelio dan melakukan kontrol, yakni
menghidupkan relay ketika suhu lebih dari atau sama dengan 50°C. Aplikasinya
adalah untuk menjaga suhu dalam ruangan agar tidak lebih dari 50°C.

70
Program dibuat menggunakan model FBD (Functional Block
Diagram). Gambar dibawah ini adalah screenshot hasil simulasi ketika suhu yang
diukur oleh modul sensor SR3B261BD bernilai 29°C. Karena suhu belum
mencapai target 50°C, maka Output Q4 masih OFF.

Gambar 4.18 gambar ladder diagram pada sensor suhu

Gambar berikutnya adalah screenshot ketika suhu mencapai 50°C. Sesuai dengan
program kontrol yang diberikan, maka Output Q4 akan ON.

Gambar 4.18 gambar ladder diagram pada sensor suhu

71
IB, IC, ID dan IE adalah masukan analog dengan ADC 8-bit yang
mengubah masukan analog 0-10V menjadi digital 0-255. Komponen GAIN dalam
program ini berfungsi mengkonversi (mapping) data 0-255 menjadi 0-100°C. Dan
sebagai komparator digunakan komponen COMPARE dengan masukan
konstanta numerik 50. Program juga menampilkan data suhu pada display Zelio
(B03). Dengan menggunakan modul SR3B261BD, maka Anda dapat membaca
suhu dengan jangkauan 0-<100°C.

Modul timer

Masukkan Timer ke dalam kotak Coil

Gambar 4.19 cara cara menggambar ladder diagram menggunakan timer

72
Saat pilihan timer di-klik, muncul 3 pilihan timer. Pilihan tersebut adalah T1, T
dan R seperti yang ditunjukkan gambar dibawah

Gambar Kotak Pilihan Timer

Berikut adalah fungsi dari masing-masing pilihan tersebut:


a. T1 T dengan diikuti angka atau timer di belakangnya, berfungsi
sebagai kontak. Kontak tersebut bisa dirubah menjadi NC atau NO
sesuai dengan kebutuhan
b. T T (tanpa diikuti huruf maupun angka) adalah set timer
c. R R adalah kependekan dari Reset. Berfungsi untuk mereset timer
kembali ke keadaan semula

Rangkailah Lampu Q 1 seperti gambar 2.10

Gambar Ladder Diagram Timer

Klik 2x pada "TT1" kemudian pilih jenis timer yang diinginkan. Terdapat 11
pilihan timer pada zelio. 11 pilihan tersebut adalah:

a. Timer On Delay

73
Gambar Timer On Delay

Pada timer On Delay, Output akan aktif setelah beberapa waktu. Jika
dibandingkan dengan gambar 2.10, Output Q1 akan menyala jika I1 ditekan
selama beberapa waktu.

b. Timer On Delay (Start / Stop)

Gambar Timer On Delay (Start/Stop)

Pada timer on delay (start / stop) output akan aktif beberapa waktu setelah
"Set" ditekan 1 kali. Untuk mematikan output, timer harus direset. Jadi pada timer
jenis ini harus ada 2 masukan yaitu masukan untuk set dan masukan untuk reset.

74
c. Timer Off Delay

Gambar Timer Off Delay

Pada timer Off Delay, output akan aktif saat ada input dan akan mati beberapa
waktu setelah input tidak aktif.

d. One Pulse One Shot

Gambar One Pulse One Shot

Pada timer jenis ini, jika input aktif sesaat saja, output akan aktif selama beberapa
waktu kemudian akan mati.

75
e. Timing After Pulse

Gambar Timing After Pulse

Pada timer jenis after pulse, output akan aktif selama beberapa waktu
setelah input tidak aktif. Contoh pada gambar 2.11 saat input aktif, timer tidak
akan aktif. Tapi saat input berpindah posisi dari aktif menjadi tidak aktif, maka
timer akan mulai bekerja selama beberapa waktu yang ditentukan.

f. Symmetrical Flashing

Gambar Symmetrical Flashing

76
Pada timer jenis ini, output akan berkedip selama ada input. Waktu jeda
antara aktif dan tidak aktif adalah sama, jika aktifnya 2 detik, maka mati juga 2
detik begitu seterusnya. Waktu jeda ditentukan sendiri oleh pemrogram.

g. Symmetrical Flashing, Start / Stop On Pulse

Gambar Symmetrical Flashing, Start / Stop On Pulse

Pada dasarnya symmetrical Flashing, Start / Stop On Pulse adalah sama


dengan timer symmetrical flashing seperti pada gambar diatas. Akan tetapi
perbedaannya adalah pada masukannya. Jika pada symmetrical Flashing output
akan aktif saat input aktif, maka pada symmetrical flashing start / stop on pulse ini
output akan aktif saat set dipicu, dan akan mati saat reset dipicu. Jadi terdapat 2
masukan pada timer ini yaitu masukan set dan reset.

h. Time On Addition

Gambar Time On Addition

77
Pada timer jenis ini, jika kita memrogram agar output aktif selama input-
nya aktif dalam waktu 5 detik maka inputnya akan bertambah selama reset tidak
ditekan. Begini maksudnya. Output diatur agar aktif saat input ditekan selama 5
detik, jika kita menekan hanya satu detik maka terdapat 4 detik tersisa. Selama
reset belum ditekan maka output akan aktif selama 4 detik tersisa tersebut. Jika
dalam 4 detik tersebut kita menekan input hanya 2 detik, maka untuk menyalakan
output kita membutuhkan 2 detik sisanya tersebut.

i. On Delay Off Delay

Pada timer jenis ini, output akan aktif beberapa waktu setelah input
ditekan dan akan mati beberapa waktu setelah input tidak aktif. Jadi terdapat
waktu untuk aktif, dan waktu untuk mati. Kedua waktu tersebut bisa diatur
berbeda karena terdapat tA untuk mengatur waktu aktif, dan tB untuk mengatur
waktu mati.

Gambar On Delay Off Delay

78
j. Control Held Down asynchronously

Gambar Control Held Down Asynchronously


Pada dasarnya, timer jenis ini sama dengan symmetrical flashing pada gambar
2.16, akan tetapi waktu antara menyala dan mati pada timer ini bisa dibedakan.

k. Control Held Down Asynchronously (Start / Stop)


Timer jenis ini sama dengan timer pada gambar 2.20, hanya saja perlu tombol set
untuk menyalakan dan tombol reset untuk mematikan.

Gambar Control Held Down Asynchronously (Start / Stop)

79
5. Jika salah satu dari 11 jenis timer ini sudah dipilih, aturlah nilai timernya.

Gambar Kotak Pengaturan Timer

Terdapat 5 pilihan pada kotak Unit. Pilihan tersebut adalah:


s Berfungsi memberi satuan millisecond pada nilai yang
dimasukkan
S Berfungsi memberi satuan second pada nilai yang dimasukkan
M:S Berfungsi memberi satuan Menit dan Detik pada nilai yang
dimasukkan
H:M Berfungsi memberi satuan jam dan menit pada nilai yang
dimasukkan
H Berfungsi memberi satuan jam pada nilai yang dimasukkan

6. Jika langkah ke-5 sudah selesai, klik OK dan selesailah memrogram timernya.

Counter

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, counter berarti penghitung.


Demikian juga dengan counter pada PLC. Pada PLC, counter difungsikan untuk
menghitung siklus suatu sistem misalkan berapa banyak benda yang melewati
sebuah konveyor, atau berapa kali PLC menggerakkan pneumatic untuk menutup
botol dan sebagainya.

80
Pilihan-Pilihan Pada Fasilitas Counter

C1 C dengan diikuti angka atau huruf di belakangnya adalah merupakan


suatu kontak.
C C tanpa diikuti angka atau huruf di belakangnya adalah koil (Set
Counter)
D D berfungsi untuk counter Down
R R adalah Reset, berfungsi untuk mengembalikan counter ke dalam nilai
awal.

Langkah-langkah dasar untuk membuat counter adalah sebagai berikut:

1. Buatlah ladder diagram seperti gambar

Gambar Ladder Diagram Awal


Pada gambar terdapat ladder diagram awal untuk membangun sebuah counter.
Jika ladder yang dibuat hanya seperti apda gambar saja, maka itu hanya
mengaktifkan counter tanpa mengeluarkannya ke dalam output.

81
2. Buatlah Ladder Diagram Selanjutnya Untuk Mengeluarkan Counter ke Output.

Gambar Ladder Diagram Counter Untuk Menyalakan Output Q1

Gambar di atas merupakan ladder diagram dasar dari counter. Untuk


selanjutnya pada sistem-sistem tertentu ladder diagram tersebut dapat
dikembangkan sendiri.

3. Atur Nilai Counter


Aturlah berapa kali counter tersebut menghitung dengan mengeklik 2 kali
pada CC1 sehingga keluar kotak dialog seperti gambar Kemudian berilah nilai
pada kotak "Pulses"

Gambar Kotak Dialog Pengaturan Counter

4. Jika nilai sudah diatur, klik OK dan selesailah memrogram counternya.

82
Langkah-langkah Sebelum Pengoperasian Panel
 Pastikan semua peralatan listrik di panel, seperti fuse kontrol sudah
terpasang sesuai dengan jenis dan besar tegangan yang tercantum
pada gambar.
 Pastikan Main MCCB dalam posisi OFF/ON.
 Pastikan Output tegangan dari trafo pada tegangan 120 VAC.

83
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari bab-bab yang telah disampaikan sebelumnya dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Cooling tower merupakan sarana untuk menyuport air dingin
sebagai coolant pada mesin Gun yang ada di welding
2. Fungsi dari cooling tower tersebut adalah mengalirkan air dingin/
coolant untuk mesin yang ada di welding agar tidak cepat panas
3. Apabila mesin Gun yang ada di welding tidak diberi pendinginan
maka akan terjadi overhit yang mengakibatkan sebuah ledakan.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Industri
Berikut ini adalah beberapa saran-saran yng ditunjukkan untuk
pihak industri, antara lain :
1. Meningkatkan rasa kekeluargaan guna menambah rasa persatuan
yang kuat antar karyawan
2. Meningkatkan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan/
customer.

3. Keselamatan kerja bagi para karyawan dan pekerja perlu


ditingkatkan agar dalam rangka penciptaan rasa aman dan nyaman
demi terciptanya hasil kerja yang lebih baik.
4. Fasilitas kerja yang baik dan lengkap akan meningkatkan mutu
serta efisiensi kerja.
5. Disiplin dalam kerja sangat diperlukan agar dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pekerjaan sehingga hasil kerja menjadi
lebih baik.
6. Hubungan antara pihak industri dan pihak sekolah perlu
ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kualitas prakerin.

84
5.2.2 Saran Untuk Sekolah
Berikut ini adalah beberapa saran-saran yang ditunjukkan untuk
pihak sekolah, antara lain :
1. Sekolah dituntut agar meningkatkan fasilitas untuk kegiatan belajar
mengajar khususnya dalam bidang praktikum agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan serta teknisi yang handal.
2. Sekolah sebaiknya lebih banyak memberikan arahan-arahan
sebelum siswa terjun ke dunia industri karena hal tersebut sangat
bermanfaat di dunia industri.
3. Sekolah diharapkan menyesuaikan antara waktu prakerin dengan
waktu pembelajaran agar siswa yang kembali dari praktek kerja
industri dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kurikulum.
4. Monitoring antara pembimbing dan siswa prakerin sebaiknya
dilakukan secara terjadwal agar tidak terjadi miss komunikasi
antara keduanya.
5. Sekolah diharapkan dapat meningkatkan hubungan dengan
perusahaan agar siswa dapat mengetahui perkembangan teknologi
di dunia industri.

5.3 Kesan

Selama melaksanakan Prakerin di PT.MEKAR ARMADA JAYA penulis


banyak memperoleh kesan yang tak terlupakan dan berharga. Kesan yang
didapat antara lain:
1. Kami yang melaksanakan Prakerin diterima dengan rasa
kekeluargaan.
2. Penulis mendapatkan ilmu tambahan dari Industri yang tidak
terdapat di Sekolah.
3. Penulis dapat melatih diri bagaimana cara bersosialisasi dan
menyesuaikan diri dengan para karyawan di industri.
4. Penulis dapat melaksanakan secara langsung bagaimana rasanya
bekerja di industri.

85
5. Penulis memperoleh nasihat dan bimbingan bagaimana
menerapkan sikap di dunia industri baik dari instruktur, karyawan
industri, maupun kakak-kakak pembimbing.
6. Diikutsertakannya penulis dalam kegiatan yang bersifat formal
maupun non formal seperti pembahasan proyek baru, libur lebaran,
penyambutan bulan ramadhan,

5.4 Kata Penutup

Sebelum penulis akhiri laporan ini, penulis mengucapkan


terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama praktik dan
dalam penyusunan laporan ini. Penulis tahu bahwa selama praktik kerja
industri tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak terutama pembaca.

86
DAFTAR PUSTAKA

87
LAMPIRAN-LAMPIRAN

88
89
90

Anda mungkin juga menyukai