Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum PLC

Acara VI
“Instruksi Timer dan Counter”

Oleh:
Nama : Agung Suheru Susandi
NIM : 21130082
Jadwal : Jumat, 10 dan 17 November 2023
Pukul : 07;00-10;00

Dosen Pengampu : Ricky Maulana, S.T, M.T

LABORATORIM EB3D FAKULTAS TEKNIK


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
DAPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Instruksi Timer dan Counter

I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu menjalankan prinsip instruksi timer/counter dalam
pemrograman PLC
2. Mahasiswa mampu menerapkan instruksi timer/counter dalam pemrograman PLC
II. Teori Singkat
A. Instruksi Timer
Timer adalah suatu instruksi yang membuat suatu proses berhenti sesaat sebelum
kembali melanjutkan proses. Timer ini ada banyak jenis. Beberapa jenis timer yang
sering dipakai ialah sebagai berikut:
a. On-Delay Timer (Timer Tunda ON)
b. Off-Delay Timer (Timer Tunda OFF)
c. Accumulating Timer (Timer Pengumpulan)
Instruksi timer digunakan untuk operasi tunda waktu. Timer memerlukan dua operand
yang terletak pada dua baris instruksi, yaitu baris pertama untuk nomor timer dan yang
kedua untuk setting waktu (SV = Set Value). Meskipun demikian, instruksi timer
terletak dalam satu alamat. Nomor timer dipakai bersama untuk nomor counter.
Nomor timer/counter hanya boleh digunakan sekali. Maksudnya, sekali nomor
timer/counter telah digunakan, maka tidak boleh digunakan untuk instruksi
timer/counter yang lain.
Tetapi, nomor timer sebagai operand suatu kontak dapat digunakan sebanyak yang
diperlukan.
Banyaknya nomor timer/counter bergantung pada tipe PLC. Misalnya, PLC Omron
CPM1A, terdapat 128 nomor yaitu 000 sampai dengan 127. Tidak diperlukan awalan
apapun untuk menyatakan nomor timer. Tetapi, jika nomor timer sebagai operand
suatu kontak harus diberi awalan TIM. SV dapat berupa konstanta atau alamat
channel/words. Jika channel daerah IR sebagai unit input dimasukkan sebagai alamat
channel, unit input ini harus disambung sedemikian sehingga SV dapat diset dari luar
dalam mode MONITOR atau RUN. Semua SV, termasuk yang diset dari luar harus
dalam BCD (Binary Coded Decimal), yaitu bilangan desimal yang dikode biner.
Penulisan SV harus diawali dengan tanda #.
Timer bekerja saat kondisi eksekusinya beralih ke ON dan direset (ke SV) saat kondisi
eksekusinya beralih ke OFF. Jika kondisi eksekusi lebih lama daripada SV, completion
flag, yaitu tanda yang menunjukkan hitungan waktu telah berakhir, tetap ON hingga
Timer direset. Timer akan reset jika terletak pada bagian program interlock saat
kondisi eksekusi instruksi interlock (IL) OFF, dan saat terjadi pemutusan daya. Jika
dikehendaki timer tidak reset oleh dua keadaan tersebut, maka bit pulsa clock pada
daerah SR untuk mencacah counter yang menghasilkan timer menggunakan instruksi
counter.

SV mempunyai harga antara 0000 sampai dengan 9999 (BCD) dalam satuan deci-
detik. Jadi, misalnya menghendaki 10 detik, maka nilai SV harus 100. Jika SV
dinyatakan tidak dalam BCD, akan muncul pesan kesalahan.
Satuan set value pada PLC Omron ialah 0,1 detik.

B. Instruksi Counter
Counter ialah suatu hal yang sangat dibutuhkan baik secara hardware maupun
software. Sebagai contoh kita ingin mengetahui jumlah pengunjung yang datang pada
suatu perpustakaan atau juga untuk menghitung jumlah kendaraan yang masuk dalam
ruang parkir. Untuk itu kita dapat memasang sebuah counter dengan input berupa
sensor. PLC juga memiliki instruksi counter yang fungsinya tidak berbeda, yaitu untuk
menghitung setiap input yang masuk pada instruksi ini.
Set value pada counter dibuat dengan menghendaki berapa kali kita ingin membuat
counter menghitung. Misalnya kita ingin membuat 5 kali orang masuk lalu output
aktif, maka SV ditulis dengan diawali # yaitu #0005. Counter juga bersifat tunda ON
dan tunda OFF.
Catatan penting: Hindarkan memberi nomor (penomoran) yang sama untuk instruksi
timer dan counter yang digunakan.
III. Metodologi Praktikum
A. Peralatan Alat dan Bahan
1. PLC trainer
2. PC (desktop/laptop) + Software PLC
3. Kabel komunikasi serial (+USB-serial-converter)
4. Kabel Jamper
B. Langkah Percobaan
Instruksi Timer
1. Aktifkan komputer dan software untuk pemograman PLC.
2. Aktifkan PLC sekaligus hubungkan dengan Programming Device,
3. Pastikan komunikasi antara PLC dengan Programming Device sudah
tersambung (online connect).
4. Melalui software, Sesuaikan Jenis PLC yang akan diprogram (Project Setup).
5. Atur agar PLC dapat langsung beroperasi (mode RUN) setiap pertama kali
dihidupkan (start up).
6. Untuk Latihan 1, buatlah program untuk mengoperasikan instruksi timer
seperti yang terdapat pada Gambar 5.
7. Download program, lalu operasikan.
8. Jelaskan hasil percobaan Latihan 1 dengan menyertakan flow chart
dan timing chart.
Instruksi Counter
1. Sebagai Latihan 2, buatlah program untuk mengoperasikan instruksi counter
seperti yang terdapat pada Gambar 6
2. Download program, lalu operasikan.
3. Jelaskan hasil percobaan Latihan 2 dengan menyertakan flow chart
dan timing chart
C. Hasil Percobaan
1. Intruksi Timer
Berikut ini flow chart dari rangkaian ladder diagram inturksi Time tersebut

Berikut ini beberapa pola (om/off) input pada ladder diagram pada intruksi
timer sebagai berikut:
Gambar saat input PB belum di tekan

Gambar saat Input PB di tekan di sini sebelum arus masuk ke coil T012 akan
di berikan waktu selama 10 detik

Gambar saat Time aktif dan mengaktifkan coil T012 dan lampu menyala

Berikut ini timing chart dari beberapa pola (on/off) input pada ladder diagram
pada intruksi timer sebagai berikut:
Dari timing chart dapat dilihat pada saat Pb di tekan terdapat 0.30 detik jeda
sebelum aktifnya coil Timer mengalirkan arus pada coil T012 dan arus dapat
menuju pada output.
2. Intruksi Counter
Berikut ini flow chart dari rangkaian ladder diagram inturksi conter tersebut

Berikut ini beberapa pola (on/off) input pada ladder diagram pada intruksi
conter sebagai berikut:
Berikut timing chart dari pola (on/off) pada ladder diagram instruksi conter
sebagai berikut:

IV. Tugas Percobaan


✓ Lakukan penalaran dalam pemograman untuk mendapatkan fungsi-fungsi sistem
berikut ini.
✓ Buat rancangan lader diagramnya pada lembar kerja yang telah disediakan.
✓ Perlu diketahui, bahwa untuk memperoleh fungsi yang sama ladder
diagramnya tidak harus sama.
A. Lakukan modifikasi pada rangkaian pengunci untuk memperoleh fungsi sebagai
berikut:

1. Beban/Lampu yang terpasang di alamat 100.02 aktif setelah 5 detik tombol ON


(00.00) ditekan sesaat, dan terus aktif sampai tombol OFF (00.01) ditekan.
Berikut Ladder diagramnya

Berikut timing chart dari ladder diagram intruksi Time


2. Beban/Lampu yang terpasang dialamat 100.02 aktif setelah ON (000.00)
ditekan 5 kali, dan terus aktif sampai tombol OFF (000.01) ditekan.

Berikut timing chart dari rangkaian ladder diagram tersebut

3. Beban/lampu (100.02) aktif apabila tombol ON (000.01) diaktifkan


sesaat, setelah nyala 5 detik lampu padam sendiri.
Timing Chart
B. Terapkan intruksi timer dan conter dalam pemrograman PLC untuk memperoleh
Interlocing yang sudah di modifikasi sebagai berikut:
1. Apabila tombol STAR (00.01) diaktifkan sesaat ,beban L1 (100.00) aktif
selama 5 detik setelah itu L1 dan L2 (100.01) padam kembali selama 2 detik.
Aktifitas ini berlanjut sampai tombol STOP (00.02)di tekan.

2. Fungsi seperti Tugas B No. 1 dimodifikasi dengan menambahkan instruksi


counter, sehingga sistem berhenti sendiri setelah 3 siklus (tidak ada tombol
STOP).
C. Untuk latihan berikutnya, buatlah program untuk sistem operasi berurutan dengan
fungsi sebagai berikut;
1. Apabila tombol ON diaktifkan sesaat maka Beban L1() aktif terus, 2 detik
setelah itu aktif pula L2 (), kemudian 2 detik berikutnya aktif L3 (). Semua
beban padam bersamaan ketika tombol OFF () ditekan.

Pada rangkain tersebut bertujuan untuk menghidupkan 3 buah lampu secara


berurutan dimana alamat memory dihubungkan ke tim 012 dengan set waktu
0,1 detik dan dihibingkan ke L1, Kemudian T012 dihubungkan ke T013 untuk
menghidupkan L2 dengan selang waktu 2 detik Kemudian T013 dihubungkan
ke T014 untuk menghidupkan L3 dengan selang waktu 2 detik juga.
D. Apabila tombol ON () diaktifkan sesaat, maka Beban L1 (), L2(), dan L3 hidup
bergantian dengan selang waktu masing-masing 3 detik (running lamp). Siklus ini
berlanjut terus menerus sampai tombol STOP () diaktifkan. Tugas D ini
merupakan dasar dalam membuat program untuk pengaturan lampu lalu lintas
(traffic light)

Pada program tersebut rangkaian akan berjalan secara bergantian dengan sela
waktu yang telah diset oleh timer kemudian berulang terus menerus. Pada
rangkaian tersebut T012 untuk menghidupkan L1 dan T013 untuk mematikan L1,
untuk T014 untuk menghidupkan L2 dan T015 untuk mematikan L2, Untuk T016
untuk menghidupkan L3 dan T017 untuk mematikan L3, untuk mengulang
program tersebut alamat tim terakhir (NC) dihubungkan ke T012 (tim awal) maka
program tersebut akan terus menerus mengulang.

D. Kesimpulan
Instruksi Timer dan Counter pada PLC digunakan untuk mengontrol dan
mengoperasikan perangkat secara berurutan. Counter digunakan untuk menghitung
naik atau mundur sebagai pulsa sinyal digital atau jumlah digit hingga mencapai
batas. Sedangkan Timer digunakan untuk menghitung dan mengontrol operasi
berdasarkan interval waktu 1. Keduanya dapat digunakan sebagai instruksi
pemrograman ladder diagram 12.
Sebelum menggunakan instruksi counter dalam program PLC, ada beberapa
hal dasar yang harus diketahui terlebih dahulu. Ini adalah informasi dasar tentang
instruksi counter dan PLC itu sendiri. Pertama-tama, penting untuk mengetahui
tentang Limit Counter (Counter Limit) pada PLC. Counter pada PLC menggunakan
variabel tipe data tertentu untuk menyimpan angka di PLC. Semua counter perlu
menyimpan setidaknya dua nomor: Counter Limit dan Current Counter Value. Karena
kedua nomor ini disimpan dalam tipe data tertentu, mereka juga memiliki batasannya.
Banyak PLC menyimpan kedua angka ini sebagai tipe data WORD atau Integer dan
jika Sahabat mengingat dasar-dasar tipe data PLC, Sahabat akan tahu bahwa WORD
membutuhkan 16 bit 1.

Referensi
Instruksi Timer dan Counter – Menara Ilmu – Programmable Logic Controller (PLC) (ugm.ac.id)

https://www.kelasplc.com/counter-plc/

Anda mungkin juga menyukai