Anda di halaman 1dari 9

PLC / MK- 4503

Praktikum 3 / 16-10-2015 Dio Andhika Fernanda

4211301018

Mekatronika 5A

Timer, Counter
Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu :
q Mengetahui cara menghubungkan PLC, lampu dan tombol.
q Mengetahui instruksi Timer, Counter, fungsi dan penggunaannya.
q Menerapkan beberapa instruksi tersebut pada berbagai persoalan sederhana.
Alat dan Bahan
q
q
q
q
q

Komputer
Training Kits PLC CP1L dan kabel powernya
Kabel Serial
Software CX-Programmmer
Jumper

Pendahuluan
Instruksi timer digunakan untuk menghitung lama waktu penunda pada saat kontak inputnya
aktif. Pada dasarnya instruksi timer ini berupa timer ON, yaitu dia akan menunda waktu aktif
kontaknya. Tetapi dengan mengatur kontak yang digunakan kita dapat menggunakan timer on
ini menjadi timer off.
Instruksi Counter merupakan instruksi yang digunakan untuk menghitung jumlah signal yang
masuk. Inputnya dapat berupa kontak switch atupun sensor yang lainnya. Pada dasarnya
counter pada PLC sifatnya menghitung mundur. Jika nilainya telah mencapai 0 maka
kontak counter akan aktif.
Prosedur
1. Persiapkan kit PLC CP1L
2. Hubungkan PLC CP1L ke komputer dengan menggunakan kabel Serial
3. Nyalakan Komputer dan buka soft cx-programmer
4. Buatlah program sesuai dengan job sheet dibawah
5. Rapihkan peralatan setelah selesai praktikum.
Job Sheet
1.1 Instruksi Timer/Counter
1. TIM Timer
Instruksi timer dapat digunakan sebagai timer/pewaktu ON Delay pada rangkaian relay.
TIM memerlukan sebuah definer value dan operand data, yaitu N untuk nomor TC dan SV
untuk set value. Timer aktif ketika kondisi eksekusinya ON dan direset ke SV ketika kondisi
eksekusinya OFF. TIM berfungsi sebagai delay yang ketika ON akan menghitung mundur

nilai SV ke 0 dengan tiap unitnya dihitung dalam 0,1 detik. Jika kondisi eksekusi tetap ON
untuk waktu yang lebih lama dari yang dibutuhkan TIM untuk mengurangi nilai PV menuju
0, completion flag untuk nomor TC yang digunakan akan ON dan akan tetap ON hingga timer
direset. TC dimulai dari 000 511.
Tabel 1. TIM Timer

Simbol

Data Area Operand


N : TC Number 000 511
S : Set Value/SV (word, BCD) IO, AR, DM,
HR, #

Nomor TC ini dapat ditujukan sebagai operand yang memerlukan data berupa bit atau word.
Ketika ditujukan sebagai operand yang memerlukan data berupa bit, nomor TC mengakses bit
yang berfungsi sebagai completion flag yang menunjukkan kapan waktu atau hitungan telah
selesai, yaitu bit, yang dalam keadaan normal OFF, akan ON ketika SV telah habis. Ketika
ditujukan sebagai operand yang memerlukan data berupa word, nomor TC mengakses lokasi
memori yang menyimpan present value (PV) dari timer atau counter. PV ini selanjutnya dapat
digunakan sebagai operand di CMP(20) atau instruksi lainnya di mana TC area
diperbolehkan.
Contoh penggunaan TIM adalah sebagai berikut.0

Gambar 1. Contoh Penggunaan TIM dengan Diagram Ladder

Pada awalnya, lampu 100.00 padam sedangkan lampu 100.01 menyala. Ketika kondisi
eksekusinya aktif, timer akan diaktifkan. Selama 0.1 detik x 50 = 5 detik kemudian barulah
lampu 100.00 menyala, Dalam proses itu TIM 000 akan menghitung mundur sampai nilai 0
tercapai, pada saat itu lampu 100.00 akan aktif sementara lampu 100.01 padam. Berikut
adalah diagram waktu yang menjelaskan hal tersebut.

Input 0.00

5 Sec
Output 100.00

Output 100.01

Gambar 2. Diagram Waktu Contoh Penggunaan TIM

2. TIMH (15) High Speed Timer


TIMH beroperasi dengan cara yang sama dengan TIM. Perbedaannya hanya pada unit satuan
yang dipakai saat menghitung mundur nilai SV, yaitu 0,01 detik. TIMH dengan nomor TC
016 hingga TC 511 sebaiknya tidak digunakan jika cycle time melebihi 10 ms karena operasi
TIMH akan menjadi tidak akurat.
Tabel 1. TIMH High Speed Timer

Simbol

Data Area Operand


N : TC Number 000 015
S : Set Value/SV (word, BCD) IO, AR, DM,
HR, #

Gambar 3. Contoh Penggunaan TIMH dengan Diagram Ladder


3.

CNT Counter
Tidak seperti TIM dan TIMH yang hanya memiliki satu input, CNT memiliki dua input, yaitu
count pulse (CP) dan reset (R). CNT digunakan untuk menghitung mundur Set Value (SV)
ketika kondisi eksekusi pada CP berubah dari OFF ke ON. Present value (PV) akan berkurang
satu setiap kondisi eksekusi berubah dari OFF ke ON. CNT direset oleh input reset, R. Ketika
R berubah dari OFF ke ON, PV direset ke SV. PV tidak akan di-decrement ketika input R
ON. Perhitungan mundur dari SV akan dilakukan lagi ketika input R OFF. Completion flag
untuk counter akan ON ketika PV mencapai 0 dan akan tetap ON hingga counter direset. SV

berharga 0000 sampai 9999. Alamat counter tidak boleh sama dengan alamat timer karena
keduanya berada dalam area data yang sama dalam memory PLC.

Tabel 2. CNT - Counter

Simbol

Data Area Operand


N : TC Number 000 015
S : Set Value/SV (word, BCD) IO, AR, DM,
HR, #

Berikut adalah contoh penggunaan CNT.

Gambar 4. Contoh Penggunaan CNT dengan Diagram Ladder

Setiap input 0.00 ditekan, proses transisi dari OFF ke ON input tersebut akan menyebabkan
nilai PV berkurang 1 sampai nilai 0 tercapai. Namun bila input 0.01 ditekan nilai PV akan
sama dengan nilai SV = 10.
3. CNTR(12) Reversible Counter
Reversible counter adalah counter untuk menghitung maju atau mundur, ini digunakan untuk
menghitung diantara 0 dan SV. PV akan bertambah satu jika increment input (II) berubah dari
OFF ke ON. PV akan berkurang satu jika Decement input (DI) berubah dari OFF ke ON.
Jika menghitung mundur dari nilai 0000, saat PV sama dengan SV maka Completion flag
untuk counter akan ON samapi PV berkurang lagi.
Jika menghitung maju dari nilai diatas SV, saat PV sama dengan 0000 maka Completion flag
untuk counter akan ON samapi PV bertambah lagi.
CNTR akan reset jika RESET berubah dari OFF ke ON dan PV akan berubah menjadi 0000.
RESET pada CNTR tidak akan berfungi pada kondisi program interlock atau efek dari power
interrupt.

Tabel 3. CNT - Counter

Simbol

Data Area Operand


N : TC Number 000 015
S : Set Value/SV (word, BCD) IO, AR, DM,
HR, #

Berikut adalah contoh penggunaan CNTR.

Gambar 5. Contoh Penggunaan CNT dengan Diagram Ladder

v TUGAS-01
Buatlah program menggunakan 2 tombol, 4 lampu dan timer. Bila tombol 1 ditekan sekali
maka lampu 1 menyala selama empat detik lalu mati, saat lampu 1 mati lampu 2 menyala
tiga detik lalu mati, saat lampu 2 mati lampu 3 menyala lima detik lalu mati. Saat lampu 3
mati lampu 4 menyala dua detik. Saat lampu 4 mati urutan di atas akan berulang lagi.
Tombol 2 digunakan untuk mematikan semua lampu. Rangkailah tombol dan lampu!
Eksekusi program Anda! Berikan analisa!

Jawab:
Ladder Diagram:

Analisa dan Kesimpulan


Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat dilihat bahwa saat diJalankan
atau Running, tidak ada timer atau counter yang di proses, karena disini menggunakan
perintah Running saat button 1(0.00) ditekan, maka lampu pada 100.04 akan menyala
selama 4 detik, dan program akan Running otomatis sesuai dengan yang telah kita buat,
program akan terus looping, namun saat button 2 (0.01) di tekan maka program yang
sedang Running tadi akan berhenti. Karena button 2 disini berfungsi sebagai Contact
pemutus looping yang terjadi pada timer di program ini.

Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa program akan hidup terus saat / looping
saat button 1 di tekan, namun saat button 2 ditekan maka program akan berhenti /
terputus.

v TUGAS-02
Sebuah Sistem Kontrol pengepakan buah-buah menggunakan PLC sebagai system
kontrolnya. Operasi dari system ini yaitu Ketika PB1 (push button start) ditekan, boks
konveyor akan bergerak. Sampai sebuah sensor deteksi boks aktif, boks konveyor akan
berhenti dan apel konveyor bergerak. Sensor buah akan menghitung sebanyak 10 apel.
Apel konveyor akan berhenti dan boks konveyor akan jalan lagi. Counter akan mereset
dan operasi akan berulang sampai PB2 (push button stop) ditekan. Buatlah sebuah
program pengontrolan untuk system ini dengan menggunakan PLC OMRON ?

Gambar 7. ilustrasi dari pengepakan apel

Jawab:

Ladder Diagram:

Analisa dan Kesimpulan


saat program dijalankan / running program tidak akan jalan, namun saat button 1(0.00)
di tekan maka program akan mengaktifkan IR 10.01 dan programnya mengunci agar
tetap hidup hingga ada sensor yang mendeteksi konveyor / inputan baru untuk
menghentikan box conveyor, dan saat button 2 (0.01) di tekan akan mengaktifkan IR
10.02, saat button 3 (0.02) di tekan sebanyak 10x, maka counternya (C0000) akan
mengaktifkan IR 10.04 saat itu pula conveyor yang mengisi apel akan berhenti dan box
conveyor akan bergerak kembali hingga sensor mendeteksi box kosong lagi pada
conveyor dan akan menghitung lagi hingga 10x dan akan terus seperti itu hingga
button 4(0.03) ditekan maka akan memutuskan proses yang sedang terjadi.
Kesimpulan
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa saat sensor pendeteksi box mendeteksi
sebuah box, maka conveyor apel akan terus bergerak hingga 10 apel masuk pada box,
dan conveyor apel akan berhenti dan conveyor box akan bergerak terus seperti
looping. Hingga di matikan menggunakan button stop.

Anda mungkin juga menyukai